PERANCANGAN SISTEM INFORMASI TRANSAKSI PENJUALAN RUMAH Resy Silvia Putu Sanusi 1, Dini Destiani 2, Asep Deddy 3 Jurnal Algoritma Sekolah Tinggi Teknologi Garut (STT-Garut) Jl. Mayor Syamsu No 2 Garut 44151 Email : jurnal@sttgarut.ac.id 1 resysilvia0806067@gmail.com 2 ddsitifatimah@yahoo.com 3 asepdeddy@sttgarut.ac.id Abstrak Perancangan Sistem Informasi Penjualan Rumah merupakan salah satu pengaplikasian sistem yang terkomputerisasi dalam bidang teknologi informasi. Ini membuktikan bahwa teknologi informasi telah mempengaruhi kinerja suatu perusahaan. Dilatarbelakangi oleh sulitnya bagi bagian administrasi penumpukan arsip konsumen, kesulitan dalam membuat laporan yang tepat karena lamanya mencari data konsumen, sering kali terjadinya kesalahan pembuatan laporan penjualan. Tujuan dari penelitian ini perancangan sistem informasi transaksi penjualan rumah. Metodologi yang digunakan dalam perancangan sistem ini adalah dengan metodologi Unified Approach (UA). Aplikasi Sistem Informasi Transaksi Penjualan Rumah ini dapat mempermudah dan mepercepat pekerjaan bagian administrasi dalam mengakomodasi transaksi penjualan dan laporan transaksi penjualan serta pencarian identitas data konsumen. Kata Kunci - Sistem Informasi; Transaksi Penjualan; Unified Approach (UA) 1. PENDAHULUAN penjualan adalah persetujuan kedua belah pihak antara penjual dan pembeli, dimana penjual menawarkan suatu produk dengan harapan pembeli dapat menyerahkan sejumlah uang sebagai alat ukur produk tersebut sebesar harga jual yang telah disepakati. Ada beberapa macam transaksi penjualan menurut (Midjan :2001) dalam bukunya Sistem Informasi Akuntansi 1 dapat diklasifikasikan sebagai berikut Penjualan Tunai Adalah penjualan yang bersifat cash dan carry pada umumnya terjadi secara kontan dan dapat pula terjadi pembayaran selama satu bulan dianggap kontan. Penjualan Kredit Adalah penjualan dengan tenggang waktu rata-rata diatas satu bulan. Seiring dengan perkembangan teknologi komputer dan teknologi informasi, perusahaan perusahaan di Indonesia sudah waktunya mengembangkan Sistem Informasi agar manajemennya mampu mengikuti perubahan jaman, khususnya perusahaan yang bergerak dibidang real astate yang juga dituntut untuk mengikuti transformasi pengolahan data menjadi lebih terorganisir dan terkomputerisasi. Sebagai organisasi tentu melakukan berbagai kegiatan yang membutuhkan dan menghasilkan informasi, agar kelangsungan kegiatan perusahaan dapat berjalan dengan baik dibutuhkan manajemen sistem informasi yang baik pula.
ISSN : 2302-7339 Vol. 09 No. 23 2012 Salah satu masalah yang dihadapi oleh perusahaan yaitu untuk mengolah pembuatan laporan penjualan. Realisasi pengolahan data tersebut sering dihadapkan pada berbagai masalah yaitu penumpukan arsip konsumen, kesulitan dalam membuat laporan yang tepat karena lamanya mencari data konsumen, sering kali terjadinya kesalahan pembuatan laporan penjualan. Hal tersebut menyebabkan terlambatnya pembuatan laporan. Sedangkan penyusunan laporan penjualan merupakan hal penting dalam kegiatan perusahaan agar dapat menjadi tolak ukur setiap tahunnya. Permasalahan tersebut tentu menyebabkan ketidaknyamanan dalam kegiatan pembuatan laporan, baik bagi pegawai ataupun perusahaan itu sendiri. Permasalahan pembuatan laporan tersebut juga terjadi di Rabbany Regency Ciparay Garut. Pengolahan datanya masih dilakukan secara manual yang dilakukan oleh bagian administrasi. Dengan data konsumen yang lebih dari 250 dan akan terus meningkat, pengolahan data secara manual maka tentu akan membutuhkan ketelitian yang memakan waktu cukup lama dari pembuat laporan dengan keterbatasannya sebagai manusia untuk menyelesaikan kerumitan pembuatan laporan penjualan. Oleh karena itu, untuk mengatasi permasalahan mengenai laporan penjualan tersebut diperlukan sistem informasi terkomputerisasi untuk mengatur laporan penjualan rumah di Rabbany Regency Ciparay. II. TINJAUAN PUSTAKA A. Sistem Informasi Sistem Informasi adalah suatu rangkaian informasi yang di dalamnya terdapat bagian bagian yang berhubungan dan saling berketergantungan satu sama lain, milai dari bagian yang besar ke bagian yang terkecil, yaitu dari sub, subsub, subsubsub, dan seterusnya sampai yang terkecil. (Amsyah 2005). Penjualan adalah Proses dimana sang penjual memuaskan segala kebutuhan dan keinginan pembeli agar dicapai manfaat baik bagi sang penjual maupun sang pembeli yang berkelanjutan dan yang menguntungkan kedua belah pihak. (William G. Nickels 1998) Menurut Yudhohusodo (1991) Perumahan dapat diartikan sebagai suatu cerminan dari diri pribadi manusia, baik secara perorangan maupun dalam suatu kesatuan dan kebersamaan dengan lingkungan alamnya dan dapat juga mencerminkan taraf hidup, kesejahteraan, kepribadian, dan peradaban manusia penghuninya, masyarakat ataupun suatu bangsa. Tahap analisis kesenjangan atau Sistem Requirement specification (SRS) pada penelitian ini digunakan sebagai gambaran bagaimana pengumpulkan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Adapun penjelasan mengenai SRS Nugroho (2005), pada penelitian ini ada beberapa kegiatan yang digunakan yaitu kegiatan wawancara dan mempelajari sistem yang sedang berjalan. Analisis Sistem Masa Depan dari Unified Approach (UA) Bahrami(1999) untuk memberikan gambaran bagaimana sistem masa depan yang akan disesuaikan dengan kebutuhan hasil wawancara. Analisis Sistem Masa Depan atau dalam Unified Approach (UA) bisa disebut juga dengan Object Oriented Analysis (OOA) mempunyai beberapa tahapan yang dilakukan yaitu identifikasi aktor, pengembangan diagram aktifitas dan use case, pengembangan diagram interaksi, identifikasi kelas, relasi, atribut dan method, dan yang terakhir proses pemeriksaan (Ali Bahrami, 1999). Perancangan sistem masa depan sebagai acuan bagaimana cara kita melakukan perancangan kepada sistem masa depan yang akan dibangun. Adapun tahapan perancangan yang digunakan yaitu berdasarkan tahapan Object Oriented Desain (OOD) dari Unified Approach (UA) Ali Bahrami (1999). Perancangan sistem masa depan yaitu merupakan tahapan setelah http://jurnal.sttgarut.ac.id 2
Junal Algoritma Sekolah Tinggi Teknologi Garut melakukan proses analisis. Dalam perancangan terdapat beberapa tahapan yang dilakukan yaitu perancangan kelas, metode, atribut, dan asosiasi, menyaring UML Class Diagram, perancangan layer akses dan layer antarmuka, dan terakhir yaitu proses pengujian. Ali Bahrami (1999) III. KERANGKA KERJA KONSEPTUAL Metodologi yang digunakan dalam perancangan sistem informasi transaksi tabungan bank sampah garut adalah dengan menggunakan metodologi Unified Approach (UA) yang digambarkan dengan pemodelan work Breakdown Structure dari C. W. Dawson (2005). Yang dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Gambar 1 Work Breakdown Structure Dawson (2005) IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Kebutuhan Sistem Pada tahap analisis ini dilakukan beberapa langkah identifikasi dengan pemodelan object oriented menggunakan pendekatan Unified Approach dari Ali Bahrami (1999) dengan tujuan untuk mengetahui kinerja sistem informasi akademik nilai siswa. Pada tahap ini, dilakukan penggambaran sistem secara keseluruhan melalui business process yang tujuan utamanya yaitu untuk menemukan kelas-kelas yang dibutuhkan apabila sistem yang tengah berjalan belum sepenuhnya mengakomodasi dari kegiatan sistem dan perlu dilakukan pengembangan sistem. Tahapan dari analisis sistem masa depan ini terdiri dari : 3 2012 Jurnal STT-Garut All Right Reserved
ISSN : 2302-7339 Vol. 09 No. 23 2012 1. Mengidentifikasi Actors 2. Mengembangkan Activityty Diagram 3. Mengembangkan Use Case 4. Mengembangkan Interaction Diagram 5. Mengidentifikasi Class 4. 2 Identifikasi Aktor Dalam sistem informasi transaksi penjualan yang akan dirancang, aktor yang teridentifikasi adalah: a. Konsumen (Primary System Actor / Pelaku Sistem Utama) b. Bagian Administrasi (Primary Business Actor / Pelaku bisnis utama) c. Admin (Primary Sistem Actor / Pelaku sistem utama utama) d. Bank (External Receiving Actor Pelaku Penerima Eksternal) e. Direktur (External Server Actor (Pelaku Server Eksternal) Dari aktor-aktor tersebut diatas, teridentifikasi aktifitas yang mendukung berjalanya sistem yang dirancang. Berikut tabel aktifitas yang dimaksud: Tabel 1 Identifikasi Aktor No. Aktor Klasifikasi Aktor Aktivitas PBA 1. Konsumen (Primary Business Actor) - Yang melakukan transaksi penjualan 2. 3.. Admin (Marketing) Direktur PBA (Primary Business Actor) ESA (External Server Actor) - Memberikan brosur - Melayani customer yang melakukan booking free - Melakukan input data pemesan rumah - Melakuakn pemeriksaan terhadap persyaratan customer. - Membuatkan jadwal wawacara customer - Menyimpan data customer - Operator sistem informasi penjualan rumah. - Membuat laporan penjualan - Menentukan lolos tidaknya konsumen untuk mengambil rumah. - Melakukan proses wawancara dengan customer - Melakukan proses akad http://jurnal.sttgarut.ac.id 4
Junal Algoritma Sekolah Tinggi Teknologi Garut 4. Bank ERA (External Receiving Actor) - Mengawasi berjalannya sistem informasi penjualan - Menerima laporan transaksi penjualan 4.3 Identifikasi Kelas Class yang telah diidentifikasi tersebut masih ada yang bersifat redundant, maka class yang terdapat pada SI Transaksi penjualan adalah sebagai berikut. 1. Class Data Admin: Class Data Admin ini memuat data admin untuk melakukan Login yang memiliki attribute Username dan Password. 2. Class Data Konsumen: Class Data Konsumen ini memuat data Konsumen. 3. Class Data Transaksi: Class Data Transaksi ini memuat data transaski. 4. Class Data Transaksi: Class Data Transaksi ini memuat data laporan. Gambar 4 Class yang Terdapat Pada Sistem Informasi Transaksi Penjualan 4.4 Identifikasi Attribute dan Method Adapun attributes dan methods yang dapat diidentifikasi dari message antar objek yang tergambar pada Use Case diagram sebagai berikut. Tabel 2.1 Identifikasi Attributes dan Methods No Class Attributes Methods 1 Admin Username, password Login, Logout, Tambah, Simpan, Edit, Hapus, Cari Data, Print Out, Buat Transaksi, Buat Laporan 2 Konsumen NoTransaksi,NoKonsumen, Alamat, Telp, Tambah, Edit, Hapus, Simpan, Batal 3 Transaksi Data Transaksi, No konsumen, Nama Konsumen, Alamat, Nama Proyek, Lokasi, Type rumah, Blok, Harga Jual, Uang Muka, Kelebihan Tanah, Biaya Dokumen, BPHTB, Total Kewajiban 4 Laporan NoLaporan, NoTransaski, Jumlah BuatTransaksi, Simpan, Batal, PrintOut BuatLap, Simpan, Batal, PrintOut 5 2012 Jurnal STT-Garut All Right Reserved
ISSN : 2302-7339 Vol. 09 No. 23 2012 4.5 Perancangan Kelas, Asosiasi, Metode Dan Atribut Pada tahap ini dilakukan pemeriksaan terhadap kelas-kelas yang diperoleh dari hasil tahap analisis. Dalam perancangan tahap ini, penambahan atribut dan visibilitas pada setiap atribut serta operasi dilakukan untuk melengkapi class diagram. Berikut merupakan gambar class diagram pada perancangan UA. 4.6 Perancangan Layer Akses Gambar 5 Perancangan Kelas Bisnis Dalam perancangan sistem informasi transaksi tabungan ini dapat di identifikasi 1 kelas penyimpanan dengan nama database TPRRRC (DB TPRRRC) yang menyimpan semua data pendaftaran Transaksi Penjualan. Berikut ini adalah class diagram untuk kelas bisnis yang telah digabungkan dengan kelas akses: http://jurnal.sttgarut.ac.id 6
Junal Algoritma Sekolah Tinggi Teknologi Garut Gambar 6 Perancangan Kelas Bisnis dan Kelas akses 4.7 Perancangan Layer Antarmuka Berikut ini interface yang teridentifikasi adalah sebagai berikut: a. Kelas Tampilan Utama b. Kelas Halaman Login UI c. Kelas Halaman Menu Utama UI d. Kelas Form Cari Data UI e. Kelas Form Tambah Data UI f. Kelas Form Transaksi Booking UI g. Kelas Form Transaksi Penjualan UI h. Kelas Form Laporan Per Bulan UI i. Kelas Form Laporan Per Tahun UI Kemudian merancang layer interface dengan menggabungkan antara hasil layer akses dan layer interface dengan menggunakan diagram kelas. 7 2012 Jurnal STT-Garut All Right Reserved
ISSN : 2302-7339 Vol. 09 No. 23 2012 Gambar 7 Layer Akses, Layer Antar Muka Dan Layer Bisnis 5 Kesimpulan Berdasarkan hasil dari kajian dan tinjauan teori yang ada, maka dapat disimpulkan dari hasil analisis dan perancangan Sistem Informasi Transaksi Penjualan Rumah adalah sebagai berikut: 1. Aplikasi Sistem Informasi Penjualan Rumah ini dapat mempermudah dan mepercepat pekerjaan bagian administrasi dalam mengakomodasi transaksi penjualan dan laporan transaksi penjualan rumah serta pencarian identitas data konsumen. 2. Sistem dapat menyediakan informasi sesuai dengan yang dibutuhkan perusahaan maupun yang dibutuhkan oleh konsumen, diantaranya adalah rekapitulasi transaksi penjualan, laporan transaksi penjualan rumah. Dengan adanya fasilitas tersebut maka bagian administrasi akan lebih mudah, cepat dan akurat dalam membuat laporan karena pengolahan datanya dilakukan oleh sistem. 3. Unified Approach (UA) dari ali bahrami (2005) dapat digunakan sebagai metodologi untuk menganalisis serta merancang Sistem Informasi Transaksi Penjualan Rumah. Acknowledgement Penelitian merupakan hasil penelitian yang dibuat sebagai syarat kelulusan sarjana pada Sekolah Tinggi Teknologi Garut, yang dimbimbing oleh dosen pembimbing I Dini Destiani MT dan dosen pembimbing II Asep Deddy M.Kom. Daftar Pustaka Bahrami, Ali, (1999) Object Oriented Systems Development, Singapore, Irwin McGraw- Hill. http://jurnal.sttgarut.ac.id 8
Junal Algoritma Sekolah Tinggi Teknologi Garut Whitten, Jeffrey. Bentley, Lonnie D. Dittman, Kevin C. (2004), Metode dan Analisis Sistem, Singapore, Edisi Bahasa Indonesia, Irwin McGraw-Hill. Amsyah, Zulkifli, (2005) Manajemen Sistem Informasi, Jakarta, Gramedia Pustaka Utama. Dawson, Christian W., (2005), Projects in Computing and Information Systems : A Student`s Guide, London, Pearson Education Limited Kadir., Abdul, Triwahyuni., TCH, (2005) Pengenalan Teknologi Informasi, Yogyakarta, Andi. Nugroho, Adi, (2005) Analisis dan Perancangan Sistem Informasi dengan Metodologi Berorientasi Objek, Bandung, Informatika. Munawar, (2005), Pemodelan Visual dengan UML, Graha Ilmu, Yogyakarta. Yusriel, http://yusriel.wordpress.com/2008/10/24/pertemuan-4-diagram-alur-flowchart/, diakses 5 September 2012, 13.00 WIB 9 2012 Jurnal STT-Garut All Right Reserved