RINGKASAN INFORMASI PRODUK Sukuk Tabungan seri ST001

dokumen-dokumen yang mirip
FAQ OBLIGASI NEGARA RITEL SERI ORI-013

PT PHILLIP SECURITIES INDONESIA

F A Q OBLIGASI NEGARA RITEL SERI ORI-012

Frequently Asked Questions (FAQ) Sukuk Negara Ritel SR-010

PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

SERI OBLIGASI NEGARA INDONESIA Mata Uang Rupiah, Sukuk Negara Ritel

ORI OBLIGASI NEGARA RITEL

BAB III MEKANISME PEMBAYARAN IMBALAN DI PT. DANAREKSA SURABAYA. A. Gambaran Umum PT. Danareksa Surabaya

SERI OBLIGASI NEGARA INDONESIA Mata Uang Rupiah, Project Based Sukuk

Seri SR-005. Tumbuhkan Semangat Pendidikan dengan Sukuk Negara Ritel.

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19/PMK.08/2015 TENTANG PENERBITAN DAN PENJUALAN SURAT BERHARGA SYARIAH NEGARA TABUNGAN

SERI OBLIGASI NEGARA INDONESIA Mata Uang Rupiah, Obligasi Negara Ritel

SERI OBLIGASI NEGARA INDONESIA Mata Uang Rupiah, Obligasi Negara Ritel

Saving Bonds Ritel seri SBR002

Investasi Anda Untuk Indonesia Lebih Sejahtera

SURAT EDARAN Kepada BANK, PERUSAHAAN EFEK, DEALER UTAMA DAN LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN

MEMORANDUM INFORMASI OBLIGASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA SERI ORI006 DALAM MATA UANG RUPIAH

No.14/ 14 /DASP Jakarta, 18 April SURAT EDARAN Kepada BANK, PERUSAHAAN EFEK, DAN LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN

Sukuk Negara Ritel. Instrumen Investasi berbasis Syariah yang Aman dan Menguntungkan

XXI. Resume Investasi Obligasi Ritel Indonesia Seri 10danSimulasi Perhitungan ORI 10. PPA Univ. Trisakti

Seri ORI004. Direktorat Surat Berharga Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Departemen Keuangan Republik Indonesia

No. 17/32/DPSP Jakarta, 13 November SURAT EDARAN

No. 9/4/DPM Jakarta, 16 Maret 2007 SURAT EDARAN. Tata Cara Lelang Surat Utang Negara di Pasar Perdana dan Penatausahaan Surat Utang Negara

DEFINISI DAN SINGKATAN

Sukuk Ritel. Instrumen Investasi Berbasis Syariah yang Aman dan Menguntungkan

SERI OBLIGASI USD NEGARA INDONESIA Mata Uang USD, Sukuk Negara

SERI OBLIGASI NEGARA INDONESIA (Seri FR) Mata Uang Rupiah

PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA OBLIGASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA DENGAN TINGKAT BUNGA MENGAMBANG SERI SBR001. Bagian A : Penerbit dan Bentuk Obligasi

No. 11/ 32 /DPM Jakarta, 7 Desember 2009 SURAT EDARAN

2018, No Peraturan Menteri Keuangan tentang Penjualan Surat Utang Negara Ritel di Pasar Perdana Domestik; Mengingat : Undang-Undang Nomor 24 Ta

Sukuk Negara Ritel Seri SR-002 Tahun 2010

PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

MEMORANDUM INFORMASI OBLIGASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA SERI ORI008 DALAM MATA UANG RUPIAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2008 TENTANG PERUSAHAAN PENERBIT SURAT BERHARGA SYARIAH NEGARA

Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Direktorat Surat Utang Negara.

SERI OBLIGASI USD NEGARA INDONESIA Mata Uang USD

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2008 TENTANG PERUSAHAAN PENERBIT SURAT BERHARGA SYARIAH NEGARA

PT PHILLIP SECURITIES INDONESIA

PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR NOMOR 19/1/PADG/2017 TENTANG PELAKSANAAN LELANG SURAT BERHARGA NEGARA DI PASAR PERDANA

SERI OBLIGASI USD NEGARA INDONESIA Mata Uang USD

PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

No. 15/12/DASP Jakarta, 8 April SURAT EDARAN Kepada BANK, PERUSAHAAN EFEK, DEALER UTAMA DAN LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 36 /PMK.06/2006 TENTANG PENJUALAN OBLIGASI NEGARA RITEL DI PASAR PERDANA MENTERI KEUANGAN,

SERI OBLIGASI USD NEGARA INDONESIA Mata Uang USD

BAB III PERLINDUNGAN INVESTOR DI DALAM TRANSAKSI JUAL BELI SUKUK RITEL MENGGUNAKAN AKAD IJARAH

No. 16/22/DPM Jakarta, 24 Desember 2014 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA PERANTARA DI INDONESIA

No. 11/ 6 /DPM Jakarta, 10 Februari 2009 SURAT EDARAN KEPADA SEMUA BANK, PERUSAHAAN EFEK DAN LEMBAGA KUSTODIAN BUKAN BANK DI INDONESIA

No. 16/ 23 /DPM Jakarta, 24 Desember 2014 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA PERANTARA DI INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 550 /KMK.01/2003 TENTANG

No. 15/44/DPbS Jakarta, 22 Oktober 2013 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA

2011, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 N

INFORMASI TAMBAHAN DAN/ATAU PERBAIKAN INFORMASI TAMBAHAN

No. 17/38/DPM Jakarta, 16 November 2015 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA PERANTARA DI INDONESIA

MEMORANDUM INFORMASI OBLIGASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA SERI ORI009 DALAM MATA UANG RUPIAH

MENTERI KEUANGAN, REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 42 /PMK.08/2014 TENTANG

No. 18/29/DPM Jakarta, 29 November 2016 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA PERANTARA DI INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPATEMEN KEUANGAN. Surat Berharga Syariah Negara. Penerbitan. Penjualan.

No. 13/ 20 /DPM Jakarta, 8 Agustus 2011 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA PERANTARA

Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Direktorat Surat Utang Negara.

PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

No.18/12/DPM Jakarta, 24 Mei S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

Pendek (< 1 Tahun) Obligasi Mata Uang Asing Saham Properti Emas Koleksi

No. 17/39/DPM Jakarta, 16 November 2015 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM. Perihal : Koridor Suku Bunga (Standing Facilities)

PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) TBK.

RINGKASAN INFORMASI PRODUK DEPOSITO

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

No. 17/40/DPM Jakarta, 16 November 2015 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM SYARIAH, UNIT USAHA SYARIAH DAN LEMBAGA PERANTARA DI INDONESIA

PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

No. 15/32/DPM Jakarta, 27 Agustus SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA PERANTARA

SURAT EDARAN BANK INDONESIA NOMOR 17/39/DPM TAHUN 2015 TENTANG KORIDOR SUKU BUNGA (STANDING FACILITIES) Kepada SEMUA BANK UMUM

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 41 /SEOJK.03/2016 TENTANG TATA CARA PENERBITAN SERTIFIKAT DEPOSITO

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 12/ 11 /PBI/2010 TENTANG OPERASI MONETER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

BAB V PEMBAHASAN. Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah Cabang Jombang, dan juga observasi dan

No. 10/ 27 /DPM Jakarta, 21 Agustus 2008 SURAT EDARAN. Perihal : Tata Cara Penatausahaan Surat Berharga Syariah Negara

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 39/POJK.04/2014 TENTANG AGEN PENJUAL EFEK REKSA DANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

- 1 - PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 17/ 18 /PBI/2015 TENTANG PENYELENGGARAAN TRANSAKSI, PENATAUSAHAAN SURAT BERHARGA, DAN SETELMEN DANA SEKETIKA

PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR NOMOR 19/6/PADG/2017 TENTANG PINJAMAN LIKUIDITAS JANGKA PENDEK BAGI BANK UMUM KONVENSIONAL

2008, No c. bahwa potensi sumber pembiayaan pembangunan nasional yang menggunakan instrumen keuangan berbasis syariah yang memiliki peluang besa

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

RINGKASAN INFORMASI PRODUK DAN/ATAU LAYANAN BAHAGIA UTAMA

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 64 /POJK.04/2017 TENTANG DANA INVESTASI REAL ESTAT BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF


Edisi Tahun 2013 DIREKTORAT PEMBIAYAAN SYARIAH DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN UTANG KEMENTERIAN KEUANGAN

No. 17/37/DPM Jakarta, 16 November 2015 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA PERANTARA DI INDONESIA

No. 17/48/DPD Jakarta, 7 Desember SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK DI INDONESIA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 15/15/PBI/2013 TENTANG GIRO WAJIB MINIMUM BANK UMUM DALAM RUPIAH DAN VALUTA ASING BAGI BANK UMUM KONVENSIONAL

PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 108/PMK.08/2007 TENTANG SISTEM DEALER UTAMA MENTERI KEUANGAN,

PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR NOMOR 19/20/PADG/2017 TENTANG REKENING GIRO DI BANK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

No. 18/30/DPM Jakarta, 29 November 2016 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM. Perihal : Koridor Suku Bunga (Standing Facilities)

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23 /POJK.04/2016 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF

S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM SYARIAH, UNIT USAHA SYARIAH, DAN PIALANG PASAR UANG RUPIAH DAN VALUTA ASING DI INDONESIA

PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR NOMOR 19/8/PADG/2017 TENTANG PEMBIAYAAN LIKUIDITAS JANGKA PENDEK SYARIAH BAGI BANK UMUM SYARIAH

No. 15/24/DPM Jakarta, 5 Juli 2013 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA PERANTARA

No. 17/45/DPM Jakarta, 16 November 2015 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH DI INDONESIA

PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

Transkripsi:

RINGKASAN INFORMASI PRODUK Sukuk Tabungan seri ST001 1. Nama Produk: Sukuk Tabungan Republik Indonesia seri ST001 2. Jenis Produk: Obligasi Negara 3. Nama Penerbit: Perusahaan Penerbit SBSN Indonesia 4. Data Ringkas: Sukuk Tabungan Republik Indonesia seri ST001 adalah tabungan investasi individu atau perseorangan Warga Negara Indonesia yang ditawarkan dalam mata uang Rupiah melalui Agen Penjual yang diterbitkan tanpa warkat dan tidak dapat diperdagangkan dan dialihkan dengan jangka waktu obligasi 2 tahun Investor ST001 tidak dapat melikuidasi/mencairkan investasinya pada ST001 sampai dengan jatuh tempo, kecuali pada masa Pencairan Sebelum Jatuh Tempo (Early Redemption) sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku. 5. Manfaat: 5.1 Pembayaran Imbalan/Kupon dan Nilai Nominal ST001 dijamin oleh Negara berdasarkan Undang-Undang SBSN dan Undang-Undang APBN setiap tahunnya, sehingga ST001 tidak mempunyai risiko gagal bayar. 5.2 Pada saat diterbitkan di Pasar Perdana, Imbalan/Kupon ST001 ditawarkan lebih tinggi dibandingkan rata-rata tingkat bunga deposito bank BUMN. 5.3 Imbalan/Kupon dengan jumlah tetap (fixed coupon) sampai pada Tanggal Jatuh Tempo. 5.4 Imbalan/Kupon ST001 dibayar setiap bulan. 5.5 Dapat dipinjamkan atau digadaikan kepada pihak lain, termasuk jaminan dalam rangka transaksi efek, sesuai kebijakan dan mengikuti ketentuan serta persyaratan yang berlaku pada masing-masing pihak. 5.6 Terdapat fasilitas Early Redemption tanpa dikenakan Redemption Cost. 5.7 Memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk turut serta mendukung pembiayaan pembangunan nasional. 5.8 Memberikan akses kepada investor untuk berpartisipasi dalam aktivitas pasar keuangan dengan cara dan metode yang tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah. 6 Risiko: Ada 2 (dua) jenis risiko potensial yang perlu dipertimbangkan oleh investor dalam berinvestasi pada ST001 sebagaimana halnya instrumen investasi lainnya yang diterbitkan oleh Pemerintah. Kedua jenis risiko tersebut adalah: Ringkasan Informasi Produk_ST001_0716 1

6.1 Risiko gagal bayar (default risk) adalah risiko apabila investor tidak dapat memperoleh pembayaran dana yang dijanjikan oleh penerbit pada saat produk investasi jatuh tempo baik imbalan/kupon dan pokok. Sebagai instrumen pasar modal, ST001 termasuk instrumen yang bebas risiko (risk free instrument) karena pembayaran Imbalan/Kupon dan Nilai Nominal ST001 dijamin oleh Pemerintah berdasarkan Undang-Undang SBSN dan Undang-Undang APBN. 6.2 Risiko likuiditas (liquidity risk), adalah kesulitan dalam menjual ST001 sebelum jatuh tempo apabila investor memerlukan dana tunai. ST001 memiliki risiko likuiditas karena tidak dapat diperdagangkan/dialihkan. Namun ST001 dapat dicairkan sebelum jatuh tempo dengan memanfaatkan fasilitas Early Redemption. 7 Tata Cara Pembelian ST001: 7.1 Pemesan Yang Berhak Individu atau perseorangan Warga Negara Indonesia yang ditunjukkan dengan bukti identitas Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang masih berlaku. 7.2 Prosedur Pemesanan Pembelian ST001 a. Mendatangi kantor cabang Standard Chartered Bank yang siap untuk melayani Pemesanan Pembelian ST001 b. Membuka rekening dana (jika belum memiliki rekening sebelumnya) pada Standard Chartered Bank dan rekening surat berharga (jika belum memiliki rekening sebelumnya) pada salah satu bank custodian anggota Subregistry atau Partisipan/Nasabah Subregistry c. Menyediakan dana yang cukup sesuai jumlah pesanan untuk pembelian ST001 pada rekening di Standard Chartered Bank; d. Mengisi dan menandatangani Formulir Pemesanan (FP-01) e. Menyampaikan Formulir Pemesanan (FP-01), fotocopy KTP yang masih berlaku, dan bukti setor (jika diperlukan) kepada Agen Penjual dan menerima tanda terima bukti penyerahan dokumen tersebut dari Agen Penjual. Pembukaan rekening dana di Standard Chartered Bank dimaksudkan untuk menampung dana tunai atas pembayaran imbalan/kupon dan pokok ST001 pada saat jatuh tempo (rekening dana wajib atas nama pemesan sesuai dengan KTP). Pembukaan rekening surat berharga di bank kustodian anggota Subregistry atau Partisipan/Nasabah Subregistry dimaksudkan untuk mencatat kepemilikan ST001 atas nama investor. Setiap Pemesanan Pembelian bersifat mengikat, tidak dapat dibatalkan dan ditarik kembali. 7.3 Masa Penawaran Masa Penawaran ST001 akan dimulai pada tanggal 22 Agustus 2016 dan ditutup pada tanggal 2 September 2016 pukul 10:00 WIB. 7.4 Penjatahan ST001 Seluruh Pemesanan Pembelian yang diterima sampai dengan akhir Masa Penawaran yang dilakukan sesuai dengan tata cara pemesanan pembelian yang ditetapkan, akan diikutsertakan dalam proses penjatahan. Menteri Keuangan berhak menentukan jumlah Ringkasan Informasi Produk_ST001_0716 2

emisi ST001 sesuai dengan kebutuhan pembiayaan APBN. Penjatahan ST001 akan dilakukan 1 (satu) Hari Kerja setelah akhir Masa Penawaran. 7.5 Pembayaran Pemesanan Pembelian ST001 Pembayaran pemesanan oleh investor kepada Agen Penjual dilakukan sejak dibuka Masa Penawaran sampai dengan akhir masa penawaran sesuai dengan kebijakan yang diatur oleh masing-masing Agen Penjual. 7.6 Distribusi ST001 Pada Tanggal Penerbitan (7 September 2016), Pemerintah akan menerbitkan sertifikat jumbo (Terms & Conditions) ST001 untuk disampaikan kepada Bank Indonesia sebagai Agen Penata Usaha dan memberi instruksi kepada Bank Indonesia untuk mengkreditkan ST001 pada rekening surat berharga masing-masing investor di bank kustodian/subregistry masing-masing investor. 7.7 Lain-Lain Agen Penjual (dalam hal ini Standard Chartered Bank) berhak untuk menolak Pemesanan Pembelian ST001 yang tidak memenuhi syarat. 8 Tata Cara Penggunaan Fasilitas Pelunasan sebelum Jatuh Tempo (Early Redemption) ST001 Pemerintah menyediakan fasilitas Early Redemption dengan ketentuan sebagai berikut. 8.1 Investor yang Dapat Mengajukan Fasilitas Early Redemption Pengajuan Early Redemption ST001 dapat dilakukan apabila memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan dan dilakukan oleh Investor ST001 atau Pemegang Kuasa dengan menunjukkan bukti identitas Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang masih berlaku atau dengan menunjukkan surat kuasa pengajuan Early Redemption apabila dikuasakan. 8.2 Ketentuan Early Redemption a. Setiap Pemilik Sukuk Tabungan seri ST-001 dapat mengajukan fasilitas Early Redemption melalui Agen Penjual dimana pemilik melakukan pemesanan pembelian Sukuk Tabungan seri ST-001, untuk minimal kepemilikan 4 (empat) unit atau senilai Rp 4.000.000,00 (empat juta Rupiah). b. Setiap Pemilik Sukuk Tabungan seri ST-001 dapat memanfaatkan fasilitas Early Redemption maksimum 50% (lima puluh persen) dari total kepemilikannya, dengan nominal yang diajukan minimal Rp 2.000.000,00 (dua juta Rupiah) dengan kelipatan sesuai nominal per unit SBSN yaitu Rp 1.000.000,00 (satu juta Rupiah). c. Pada Tanggal Setelmen Pemilik Sukuk Tabungan seri ST-001 akan mendapatkan senilai Nilai Nominal yang diajukan pada saat pencairan Early Redemption beserta Imbalan/Kupon selama 1 (satu) bulan yang jatuh tempo pada tanggal 7 September 2017, sesuai ketentuan dan persyaratan yang berlaku d. Pemanfaatan fasilitas Early Redemption tidak dikenakan biaya pencairan (redemption cost). Selain itu, masing-masing Agen Penjual tidak diperkenankan mengenakan biaya selain meterai. Namun demikian, masing-masing Agen Penjual dapat membebaskan biaya meterai tersebut. e. Dengan dilakukannya Early Redemption atas kepemilikan Sukuk Tabungan seri ST-001, maka imbalan/kupon yang diterima oleh Pemilik Sukuk Tabungan seri ST-001 akan terkoreksi sesuai dengan sisa kepemilikan Sukuk Tabungan seri ST-001 yang dimilikinya 8.3 Prosedur Pengajuan Early Redemption melalui Standard Chartered Bank Ringkasan Informasi Produk_ST001_0716 3

a. Mendatangi kantor cabang Standard Chartered Bank apabila Investor ST001 membeli ST001 melalui Standard Chartered Bank; b. Mengisi Formulir Early Redemption yang disediakan oleh Standard Chartered Bank; c. Menyampaikan Formulir Early Redemption dan fotokopi KTP yang masih berlaku kepada Standard Chartered Bank dan menerima tanda terima bukti pengajuan Early Redemption tersebut dari Standard Chartered Bank. Setiap pengajuan Early Redemption bersifat mengikat, tidak dapat dibatalkan dan ditarik kembali. 8.4 Masa Pengajuan (Window) Early Redemption Masa Pengajuan (Window) Early Redemption ST001 akan dimulai pada tanggal 18 Agustus 2017 dan ditutup pada tanggal 28 Agustus 2017 pukul 10.00 WIB. 9 Biaya: Untuk calon investor yang sudah memiliki rekening di Standard Chartered Bank, tidak dikenakan biaya untuk pemesanan Pembelian ST001 di Pasar Perdana. Namun, apabila calon investor belum memiliki rekening di Standard Chartered Bank, maka calon investor harus membuka rekening terlebih dahulu dan dikenakan biaya untuk proses pembukaan rekening saja (contoh: biaya materai aplikasi pembukaan rekening). Untuk pemesanan, tidak akan dikenakan biaya tambahan. 10 Pembayaran Imbalan/Kupon ST001 Imbalan/Kupon ST001 mencerminkan besaran sewa yang menjadi hak investor atas penyewaan Aset SBSN kepada Pemerintah untuk setiap periode sewa. Pembayaran Imbalan/Kupon dilakukan oleh Pemerintah melalui Bank Indonesia sebagai Agen Pembayar SBSN. Bank Indonesia akan melaksanakan pembayaran Imbalan/Kupon ST001 pada setiap Tanggal Pembayaran Imbalan/Kupon, yaitu tanggal 7 (tujuh) setiap bulan. Imbalan/Kupon per unit ST001 ditetapkan sebesar 6,90% (enam koma sembilan persen) per tahun yang dibayar setiap bulan. Imbalan/Kupon per unit yang dibayar setiap bulan adalah sebesar Rp5.750,00 (lima ribu tujuh ratus lima puluh Rupiah) dari 6,90% x 1/12 x Rp1.000.000,00 (satu juta Rupiah). Pembayaran Imbalan/Kupon pertama kali dilakukan pada tanggal 7 Oktober 2016. Pembayaran Imbalan/Kupon kedua dan seterusnya dilakukan setiap tanggal 7 (tujuh) setiap bulan dan pembayaran terakhir dilakukan pada tanggal 7 September 2018. Pembayaran Imbalan/Kupon dilaksanakan di Indonesia dan akan dibayarkan kepada Pemilik ST001 yang tercatat dalam sistem penatausahaan Bank Indonesia dan Subregistry, pada 2 (dua) Hari Kerja sebelum Tanggal Pembayaran Imbalan/Kupon ST001 (Tanggal Pencatatan Kepemilikan/record date), dengan mengkredit rekening dana Pemilik ST001. Pembayaran dilaksanakan di Indonesia dengan mengkredit rekening: a. Pemilik ST001, atau b. Bank yang ditunjuk oleh Pemilik ST001. Apabila pembayaran Imbalan/Kupon bertepatan dengan hari dimana operasional sistem pembayaran tidak diselenggarakan oleh Bank Indonesia, maka pembayarannya akan dilakukan pada Hari Kerja berikutnya tanpa kompensasi atau tambahan Imbalan/Kupon. Ringkasan Informasi Produk_ST001_0716 4

Catatan: Ringkasan Informasi Produk ini sebagian besar adalah merupakan rangkuman dari Prospektus / Memorandum Informasi yang diterbitkan oleh Kementerian Keuangan Republik Indonesia namun tidak dapat dianggap sebagai pengganti. Untuk informasi lengkap, wajib merujuk ke Prospektus/Memorandum Informasi tersebut. Standard Chartered Bank adalah lembaga perbankan yang telah memiliki izin usaha, terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan Ringkasan Informasi Produk_ST001_0716 5