BAB 1 PENDAHULUAN. Pada tahun 1998 terjadi peristiwa yang menggemparkan perekonomian dunia, oleh

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. memastikan bahwa proses pengelolaan manajemen berjalan dengan efisien.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Good Corporate Governance (GCG) adalah salah satu pilar dari sistem

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Institute of Internal Auditors (IIA) audit internal dalam Sawyer s et al

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mudah ke negara-negara lain di seluruh Asia Tenggara sehingga kompetisi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Tiap jenis perusahaan menghasilkan sesuatu yang menarik konsumen untuk. dalam perusahaan yang dapat merusak kepercayaan konsumen.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. keputusan ekonomi. SPAP seksi 341 menyatakan bahwa auditor bertanggung jawab

Audit Committee Charter- SSI. PT SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk. PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

PT. MALINDO FEEDMILL, Tbk. No. Dokumen = 067/CS/XI/13 PIAGAM KOMITE AUDIT. Halaman = 1 dari 10. PIAGAM Komite Audit. PT Malindo Feedmill Tbk.

BAB I PENDAHULUAN. Setelah negara Indonesia dan negara negara di Asia Timur lainnya

BAB I PENDAHULUAN. Kesadaran untuk menerapkan prinsip Good Corporate Governance (GCG)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dari keberadaan isu Corporate Governance (Swasembada, edisi: 09/XXI/28 april-

INTERNAL AUDIT CHARTER

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan secara umum didirikan tentunya memiliki tujuan untuk

09Pasca. Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi untuk melakukan berbagai tindakan agar bisnisnya tetap bertahan di dunia

BAB I PENDAHULUAN. intensive merupakan kunci utama bagi Indonesia agar mampu bertahan dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Good Corporate Governance (GCG) adalah suatu istilah yang sudah tidak asing lagi

PIAGAM SATUAN PENGAWASAN INTERN (INTERNAL AUDIT CHARTER) PT. PEMBANGUNAN JAYA ANCOL, TBK. PENDAHULUAN

PIAGAM KOMITE AUDIT PT DUTA INTIDAYA, TBK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

4 BAB V SIMPULAN DAN SARAN. internal terhadap penerapan good corporate governance, maka penulis dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian

BAB I PENDAHULUAN. digariskan. Audit internal modern menyediakan jasa- jasa yang mencakup

BAB I PENDAHULUAN. lebih dikenal dengan istilah asing good corporate governance (GCG) tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. Keruntuhan ekonomi yang menimpa bangsa ini tidak bisa lepas dari adanya

BAB I PENDAHULUAN. ini tidak dapat dipungkiri lagi, dalam tatanan ekonomi global tuntutan terciptanya

BAB I PENDAHULUAN. Perhatian dunia terhadap Good Corporate Governance mulai meningkat

BAB 1 PENDAHULUAN. komisaris yang lebih besar dari jumlah direksi. Dari penelitian Bank

BAB I PENDAHULUAN. asing lagi di telinga kita. Pada negara maju, GCG sudah lama menjadi suatu

Bandung, 14 oktober Kepada Yth, Bapak / Ibu respoden Di tempat

BAB 1 PENDAHULUAN. kesimpulan bahwa sistem corporate governance yang buruk dalam. menimpa negara-negara ASEAN. Praktik-praktik corporate governance

BAB I PENDAHULUAN. perbankan syariah di Indonesia. Pengembangan perbankan syariah yang

BAB I PENDAHULUAN. sebagai wakil dari pemilik juga memiliki kepentingan pribadi sehingga perilaku

BAB I PENDAHULUAN. dilihat dari banyak bermunculan pesaing-pesaing baru didalam dunia usaha. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. ini tidak dapat dipungkiri lagi, dalam tatanan ekonomi global tuntutan terciptanya

PT MULTI INDOCITRA Tbk PIAGAM KOMITE AUDIT

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti sekarang ini, Indonesia dituntut untuk berperan serta

DAFTAR ISI CHARTER KOMITE AUDIT PT INDOFARMA (Persero) Tbk

PEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. mengenai Good Corporate Governance mulai mengemuka. Hal ini menyebabkan

BAB 1 PENDAHULUAN. stakeholder. Media yang paling utama untuk menarik para stakeholder dengan

BAB I PENDAHULUAN. dalam operasional usaha menyebabkan kebutuhan akan sistem pengendalian yang

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SUMBERDAYA SEWATAMA

BAB I PENDAHULUAN. praktek bisnis yang kurang adil dalam masyarakat. Dalam dunia bisnis manajemen dan

BAB I PENDAHULUAN. lemahnya praktek good corporate governance pada korporasi atau perusahaan

Pedoman Kerja Unit Internal Audit (Internal Audit Charter)

PIAGAM KOMITE AUDIT (Audit Committee Charter)

BAB 1 PENDAHULUAN. yang tidak sepadan (mismatched), tidak hati-hati (prudent), tidak

Piagam Unit Komite Audit ("Committee Audit Charter" ) PT.Catur Sentosa Adiprana Tbk.

PIAGAM SATUAN PENGAWASAN INTERNAL (INTERNAL AUDIT CHARTER)

BAB I PENDAHULUAN. memburuknya perekonomian. Tahun 1997 dan 2013 sama-sama diawali dengan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Pedoman Umum Good Corporate Governance yang diterbitkan

PT. BANK CENTRAL ASIA, Tbk. PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTE CHARTER)

BAB 1 PENDAHULUAN. karena perusahaan lebih terstruktur dan adanya pengawasan serta monitoring

BAB I PENDAHULUAN. bangkrut, buruknya kinerja perbankan nasional, banyaknya kredit macet, rendahnya

PIAGAM AUDIT INTERNAL

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang melanda Indonesia pada tahun 1998 masih

BAB I PENDAHULUAN. Pengendalian internal dalam perusahaan besar sangat sulit, dikarenakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Audit merupakan suatu proses yang sangat vital dalam dunia bisnis,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Laporan keuangan merupakan sasaran utama bagi seorang auditor

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka economy recovery, pemerintah Indonesia dan International

PIAGAM KOMITE AUDIT 2015

BAB I PENDAHULUAN. Studi yang dilakukan oleh Asian Development Bank (ADB) menganalisis

BAB I PENDAHULUAN. bendanya. Agar perusahaan dapat bertahan dan berkembang dengan baik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. efektivitas pencapaian tujuan perusahaan. Seiring dengan berkembangnya. mendorong kesinambungan dan kelangsungan hidup perusahaan.

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH AUDIT INTERNAL TERHADAP EFEKTIVITAS PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PADA PT.PINDAD (PERSERO)

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi global sangat mempengaruhi kinerja perusahaan-perusahaan di

PT. Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penting bagi setiap negara. Semakin kuat perekonomian suatu negara maka

BAB 1 PENDAHULUAN. laporan keuangan dimana profesi akuntan publik bertanggung jawab untuk

BAB II BAHAN RUJUKAN Pengertian Auditing dan jenis-jenis Audit. Mulyadi, (2002:9) menyatakan bahwa auditing adalah:

BAB I PENDAHULUAN. (principal) dan manajemen (agent). Kondisi ini menimbulkan potensi terjadinya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE AUDIT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Hubungan Kerja Direksi dan Dewan Pengawas. Good Governance is Commitment and Integrity

PIAGAM KOMITE AUDIT. ( AUDIT COMMITTE CHARTER ) PT FORTUNE MATE INDONESIA Tbk

DAFTAR ISI CHARTER KOMITE AUDIT. I Pendahuluan 1. II Tujuan Pembentukan Komite Audit 1. III Kedudukan 2. IV Keanggotaan 2. V Hak dan Kewenangan 3

PEDOMAN PELAKSANAAN KERJA PIAGAM KOMITE AUDIT TELKOM GROUP

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SINAR MAS AGRO RESOURCES & TECHNOLOGY Tbk.

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER)

PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GOOD CORPORATE GOVERNANCE/GCG)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Prinsip-prinsip GCG 1. Transparansi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada tahun 1998 terjadi peristiwa yang menggemparkan perekonomian dunia, oleh karena itu muncul isu mengenai Corporate Governance yang telah menjadi salah satu bahasan penting dalam rangka mendukung pemulihan ekonomi dan pertumbuhan perekonomian yang stabil dimasa yang akan datang. Seperti di ketahui bahwa pada masa itu, Indonesia juga terkena dampak buruk dari runtuhnya grup-grup raksasa yang mendominasi dunia bisnis di Indonesia. Lemahnya peraturan dan perundang-undangan yang mengatur, tidak memadainya fungsi-fungsi pengawasan dan akuntabilitas dari pihak-pihak yang terkait didalam perusahaan seperti misalnya, pemegang saham, dewan komisaris, dewan direksi, auditor serta pihak-pihak lainnya, lemahnya institusi pemerintah dan belum adanya Clean government disektor publik serta belum diterapkan good corporate governance didunia usaha menjadi penyebab runtuhnya dunia bisnis di Indonesia. Corporate Governance yang tidak efektif merupakan penyebab utama terjadinya krisis ekonomi dan kegagalan perusahaan di Indonesia akhir-akhir ini. Suatu survei tahun 1999 oleh Kantor Akuntan Publik PricewaterhouseCoopers terhadap investor-investor internasional di Asia, menunjukkan bahwa Indonesia dinilai sebagai salah satu yang terburuk dalam bidang standar-standar akuntansi dan penataan pertanggungjawaban Universitas Kristen Maranatha 1

terhadap para pemegang saham, standar-standar pengungkapan dan transparasi serta proses-proses kepengurusan perusahaan. Diperlukannya Corporate Gorvernance ini juga dilandasi oleh rendahnya tingkat perlindungan terhadap investor di Indonesia, serta banyaknya korupsi, kolusi dan nepotisme dalam perusahaan-perusahaan dan instasi-instasi pemerintah, bahkan lembaga perwakilan rakyat yang semakin marak di Indonesia. Berdasarkan pengalaman inilah, masalah governance (pengelolaan) merupakan suatu hal yang sangat penting dalam bidang corporate (korporasi) dan para ahli mempunyai kesimpulan akan pentingnya penerapan Good Corporate Governance (GCG) dikalangan korporasi. Organisasi profesi Internal Audit Indonesia yang terdiri dari The Institute of Internal Auditor (IIA)- Indonesia Chapter, Dewan Sertifikasi Qualified Internal Auditor (DS-QIA), Yayasan Pendidikan Internal Audit (YPIA) dan Perhimpunan Audit Internal Indonesia (PAII) berkeyakinan bahwa fungsi internal audit yang efektif mampu menawarkan sumbangan yang penting dalam meningkatkan proses corporate governance, pengelolaan resiko, dan pengendalian manajemen. Internal audit atau pemeriksaan audit adalah suatu fungsi penilaian yang independen yang ada didalam suatu organisasi dengan tujuan untuk menguji dan mengevaluasi kegiatan-kegiatan organisasi yang dilaksanakan. Tujuan dari pemeriksaan internal adalah unjtuk membantu para anggota organisasi agar mereka dapat melaksanakan tanggung jawabnya secara ekonomis, efektif dan efisien. Untuk hal tersebut, pemeriksaan internal akan melakukan analisis-analisis di penilaian serta memberikan rekomendasi dan saransaran. Tujuan pemeriksaan mencakup pula pengembangan pengawasan yang efektif dengan biaya yang wajar. Universitas Kristen Maranatha 2

Pemeriksaan internal merupakan bagian dari organisasi yang integral dalam menjalankan fungsinya berdasarkan kebijakan yang telah ditetapkan oleh manajemen senior atau dewan direksi. Pernyataan tentang tujuan, kewenangan dan tanggung jawab bagian audit internal yang disetujui oleh manajemen senior dan diterima oleh dewan direksi wajib konsisten dengan kodefikasi berupa Norma Praktek Profesional Audit Internal. Terkait dengan pencapaian Good Corporate Governance dan kaitannya dengan peranan internal auditor sebagai salah satu profesi di bidang akuntansi yang merupakan jantung dari keseluruhan proses bisnis juga internal auditorlah yang merupakan garda terdepan dalam penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) di Perusahaan. Maka dengan demikian terjadi pergeseran peranan internal auditor saat ini, yaitu dari sekadar pelaksana fungsi "penilai (appraisal)" pelaksanaan kepatuhan yang cenderung memperlakukan auditee sebagai obyek, ke arah peran "penjamin (assurance)" melalui perannya sebagai konsultan. Sehingga dalam pelaksanaan audit tidak sekedar dituntut menemukan permasalahan namun sekaligus menjadi bagian dari solusi dan memberikan usulan perbaikan. Selain itu, dari "detector" yang bersifat expose ke arah "pencegahan". Internal auditor terlibat dan berperan aktif memantau aktifitas susuai bisnis unit dan memberikan peran konsultatif dalam pelaksanaan proses operasi perusahaan. Dari "operation" ke "strategy". Internal auditor lebih berorientasi pada strategi pencapaian tujuan perusahaan dan bekerja "hand in hand" dengan unit bisnis.dari peran pengendalian yang sebelumnya dikatakan apabila telah mampu membantu efisiensi operasi suatu bisnis unit melalui pencegahan penyimpangan atas sistem dan prosedur Universitas Kristen Maranatha 3

yang telah ditetapkan, bergeser ke arah pengendalian risiko melalui deteksi dini, pengelolaan risiko dan implementasi aspek Good Corporate Governance. Rujukan penelitian sebelumnya, yaitu penelitian yang dilakukan oleh M. Hendra Gunawan (2005) dengan judul Peranan Komite Audit dalam Rangka Meningkatkan Pelaksanaan Good Coporate Governance di Kantor Pos PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung yang menyimpulkan bahwa komite audit sudah berperan dengan baik, yang dapat dilihat dari tingkat kompetensi dan pengalaman yang dimilikinya, dan juga terdapat hubungan yang erat antara peran yang dilakukan oleh komite audit dengan pelaksanaan corporate governance. Sedangkan penilitian yang penulis lakukan, mengenai peran profesi internal audit dalam perwujudan good corporate governance di PT Wiratex Mitra Jaya. Penelitian mengenai GCG merupakan fenomena yang menarik dijadikan perbincangan mengenai internal audit dewasa ini. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk menganalisis hubungan tersebut dalam bentuk skripsi yang berjudul : PERANAN INTERNAL AUDIT DALAM PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PADA PT Wiratex Mitra Jaya. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian tersebut, penulis mengidentifikasi masalah yang akan diteliti adalah : Bagaimana peranan internal audit dalam pelaksanaan Good Corporate Governance pada PT Wiratex Mitra Jaya. Universitas Kristen Maranatha 4

1.3 Tujuan Penelitian Dengan bertolak dari latar belakang penelitian dan identifikasi masalah yang telah dikemukakan diatas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peranan internal audit dalam pelaksanaan Good Corporate Governance di PT Wiratex Mitra Jaya. 1.4 Manfaat Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian diatas, maka penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk: 1. Bagi penulis Penulisan ini berguna sebagai bahan dalam penulisan skripsi yang merupakan salah satu syarat untuk menempuh ujian sidang Sarjana Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha Bandung. Menambah wawasan dan pengetahuan serta memperoleh gambaran mengenai peranan internal audit dalam pelaksanaan Good Corporate Governance pada suatu perusahaan. 2. Bagi Perusahaan Bagi perusahaan, diharapkan dapat menjadi masukan yang bermanfaat dalam mengembangkan dan memajukan perusahaan. 3. Bagi Pihak lain Penulis berharap hasil penelitian ini dapat membantu bagi pihak lain sebagai sumber informasi dan titik tolak bagi penelitian selanjutnya. Universitas Kristen Maranatha 5

1.5 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Nasir (1999:64) menjelaskan bahwa metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang yang bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematik, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diteliti Tujuan penelitian deskriptif adalah untuk menguji hiptotesis atau menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan current status dari subjek yang diteliti (Nur Indriantoro, 1999:26), menurut Nur, penelitian deksriptif merupakan penelitian terhadap fenomena-fenomena atau populasi tertentu yang diperoleh peneliti dari subjek berupa: Individu, organisasi, industri atau perspektif lain. Tujuan penelitian ini untuk menjelaskan aspek-aspek yang relevan dengan fenomena yang diamati (Nur Indriantoro 1999:88). Penelitian deskriptif juga merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan. 1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian Adapun tempat yang menjadi objek penelitian dalam penulisan ini adalah PT Wiratex Mitra Jaya, Jalan Raya Bondansari km 9 Wiradesa. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Mei 2009 sampai dengan selesai. Universitas Kristen Maranatha 6