Pendek (< 1 Tahun) Obligasi Mata Uang Asing Saham Properti Emas Koleksi

dokumen-dokumen yang mirip
Pendek (< 1 Tahun) Obligasi Mata Uang Asing Saham Properti Emas Koleksi

Pendek (< 1 Tahun) Obligasi Mata Uang Asing Saham Properti Emas Koleksi

Seri ORI004. Direktorat Surat Berharga Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Departemen Keuangan Republik Indonesia

XXI. Resume Investasi Obligasi Ritel Indonesia Seri 10danSimulasi Perhitungan ORI 10. PPA Univ. Trisakti

BAB V SAHAM DAN OBLIGASI

Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Direktorat Surat Utang Negara.

(MODAL SAHAM) Sulit berkembang krn terbatasnya kemampuan utk mengakumulasikan modal & dana untuk memperluas operasi. Perusahaan Perseroan

ANALISIS INVERSTASI DAN PORTOFOLIO


OVERVIEW investasi obligasi. 1/51

ORI OBLIGASI NEGARA RITEL

PROSPEK INVESTASI SURAT UTANG NEGARA

PASAR MODAL INDONESIA

MODUL 15 PENILAIAN OBLIGASI

FAQ OBLIGASI NEGARA RITEL SERI ORI-013

MATERI 7. TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO

F A Q OBLIGASI NEGARA RITEL SERI ORI-012

PENGELOLAAN SURAT UTANG NEGARA

OVERVIEW 1/51. Konsep pengertian obligasi. Karakteristik dan jenis obligasi. Hasil-hasil (yields) yang diperoleh dari investasi obligasi.

FIXED INCOME TREASURY MANAGEMENT

A. HUTANG OBLIGASI perjanjian obligasi Obligasi berjamin dan tanpa jaminan

Direktorat Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Departemen Keuangan Republik Indonesia

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

Manajemen Keuangan. Penilaian Saham dan Obligasi. Basharat Ahmad. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen

Surat Berharga Syariah Negara

Sukuk Negara Ritel. Instrumen Investasi berbasis Syariah yang Aman dan Menguntungkan

Saving Bonds Ritel seri SBR002

BAB I PENDAHULUAN. yang membeli obligasi disebut pemegang obligasi (bondholder) yang akan menerima

Surat Berharga Jangka Panjang ( Long term securities) Manajemen Keuangan Maret 2015

Frequently Asked Questions (FAQ) Sukuk Negara Ritel SR-010

MATERI 7. TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perkembangan pasar modal yang pesat memiliki peran penting dalam

MAKALAH TINGKAT BUNGA DAN NILAI OBLIGASI

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

Utang Jangka Panjang (Long Term Liabilities)

Sukuk Ritel. Instrumen Investasi Berbasis Syariah yang Aman dan Menguntungkan

C H A P T E R 14 LIABILITAS JANGKA PANJANG

PELATIHAN MANAJEMEN OBLIGASI DAERAH TAHAP MIDDLE/2

By: Muhammad Andryzal Fajar

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

SUMBER PENDANAAN JANGKA PANJANG. ARI DARMAWAN, Dr. S.AB, M.AB

PASAR MODAL INDONESIA. Edward Gagah Purwana Taunay ) Abstrak

BAB II KAJIAN PUSTAKA. kondisi perekonomian, berbagai keputusan yang berkenaan dengan konsumsi, tabungan dan

BAB I PENDAHULUAN. dana (investor) dan pihak yang memerlukan dana (issuer). Dengan adanya pasar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MATERI 8 PENGERTIAN OBLIGASI, PENILAIAN OBLIGASI, DAN STRATEGI INVESTASI OBLIGASI

Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Direktorat Surat Utang Negara.

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan agar dapat menguasai pasar, maka harus mampu bersaing dan dapat

SERI OBLIGASI NEGARA INDONESIA Mata Uang Rupiah, Project Based Sukuk

LIABILITAS JANGKA PANJANG

MATERI 8 PENGERTIAN OBLIGASI, PENILAIAN OBLIGASI, DAN STRATEGI INVESTASI OBLIGASI

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal mempunyai peranan penting bagi perkembangan ekonomi. suatu negara khususnya secara makro. Kehadiran pasar modal dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Sukuk Negara Ritel Seri SR-002 Tahun 2010

MATERI 8 PENGERTIAN OBLIGASI, PENILAIAN OBLIGASI, DAN STRATEGI INVESTASI OBLIGASI. Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si.

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENGELOLAAN SURAT UTANG NEGARA TAHUN 2008

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENGELOLAAN SURAT BERHARGA NEGARA TAHUN 2009

BAB I PENDAHULUAN. meliputi: kinerja perusahaan, pengumuman penerbitan sukuk, pengumuman

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENGELOLAAN SURAT BERHARGA NEGARA TA 2010

SERI OBLIGASI NEGARA INDONESIA Mata Uang Rupiah, Sukuk Negara Ritel

BAB I PENDAHULUAN. panjang dalam memperoleh benefitnya. Investasi di Indonesia dapat dilakukan

MATERI 13c PENILAIAN OBLIGASI

PENILAIAN SURAT BERHARGA JANGKA PANJANG

SERI OBLIGASI NEGARA INDONESIA Mata Uang Rupiah, Obligasi Negara Ritel

Seri SR-005. Tumbuhkan Semangat Pendidikan dengan Sukuk Negara Ritel.

RINGKASAN INFORMASI PRODUK Sukuk Tabungan seri ST001

SERI OBLIGASI NEGARA INDONESIA Mata Uang Rupiah, Obligasi Negara Ritel

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Obligasi dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN)

BAB 1 PENDAHULUAN. bisa bersifat tarif tetap (fixed rate), tarif mengambang (floating rate) maupun

BAB 1 PENDAHULUAN. dilakukan dengan surat utang (debt instrument), misalnya obligasi. Keuntungan dari

BAB I PENDAHULUAN. modal memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana kegiatan jual-beli dan kegiatan

Investasi Anda Untuk Indonesia Lebih Sejahtera

BAB I PENDAHULUAN. ditawarkan, khususnya dalam pembiayaan, senantiasa menggunakan underlying

PENILAIAN SURAT BERHARGA

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

CORPORATE BONDS. Pasar Uang dan Pasar Modal

MATERI 2 PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL. Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si.

No. 16/22/DPM Jakarta, 24 Desember 2014 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA PERANTARA DI INDONESIA

PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lebih jauh lagi, sebenarnya pasar keuangan (financial market) bersama lembaga

MATERI 8 PENILAIAN OBLIGASI. Prof. Dr. H. Deden Mulyana, SE.,M.Si.

Press Release Monthly Bond Market Review September Depresiasi Rupiah Tekan Pasar Obligasi Domestik

panjang, dimana penerbit obligasi berjanji akan pada waktu tertentu kepada pemegang obligasi. Obligasi merupakan surat pernyataan utang

BAB III APLIKASI DANAREKSA OBLIGASI REPO RITEL (DORR) DI PT. DANAREKSA SURABAYA

Wakil Agen Penjual Efek Reksa Dana (WAPERD)

BAB I PENDAHULUAN. 2003). Instrumen pasar modal yang utama yaitu saham dan obligasi.

SURAT EDARAN BANK INDONESIA NOMOR 17/39/DPM TAHUN 2015 TENTANG KORIDOR SUKU BUNGA (STANDING FACILITIES) Kepada SEMUA BANK UMUM

No. 17/32/DPSP Jakarta, 13 November SURAT EDARAN

Materi 7 Penilaian Obligasi. Prof. Dr. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. PENGERTIAN OBLIGASI

PT PHILLIP SECURITIES INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan menerbitkan obligasi dengan tujuan untuk menghindari risiko yang

SERI OBLIGASI USD NEGARA INDONESIA Mata Uang USD, Sukuk Negara

PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL ANALISIS PORTOFOLIO DAN INVESTASI ANDRI HELMI M, SE., MM.

OBLIGASI, SAHAM, RISK & RETURN

No. 15/12/DASP Jakarta, 8 April SURAT EDARAN Kepada BANK, PERUSAHAAN EFEK, DEALER UTAMA DAN LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN

BAB I PENDAHULUAN. membayar pokok obligasi yang biasa disebut nilai par. instrumen keuangan adalah memperoleh return (imbal hasil).

Transkripsi:

Produk Investasi Deposito SBI Pendek (< 1 Tahun) Jangka Waktu Investasi Menengah (1-5 Thn) Panjang (>5 Thn) Obligasi Mata Uang Asing Saham Properti Emas Koleksi 2

INSTRUMEN INVESTASI JANGKA PENDEK 5

Dipergunakan untuk menabung/menyimpan uang dalam jangka waktu tertentu Kelebihan Suku bunga lebih tinggi daripada tabungan Likuiditas tinggi, dapat diambil kapan saja, meskipun ada jangka tempo tertentu (1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan) Dapat diijaminkan untuk mendapatkan utang dari bank yang sama Dijamin pemerintah Kekurangan Terkena penalti (denda) bila diambil sebelum jatuh tempo Bunga kena pajak 15% 6

Sertifikat Bank Indonesia (SBI) merupakan surat berharga atas unjuk atau diakui sebagai instrumen utang jangka pendek yang dikeluarkan pemerintah melalui Bank Indonesia Kegunaan dan ciri-cirinya : Untuk mengurangi uang beredar Alat Bank Indonesia untuk mengelola tingkat suku bunga Sistem penjualan lelang Pemenang ditentukan dari bunga (tingkat diskonto) terkecil. Lelang diumumkan BI setiap Selasa Dibeli saat at discount (harga lebih rendah dari hasil saat jatuh tempo) Dijamin pemerintah Dikenakan pajak final 15% (dari nilai diskonto) 7

Contoh konsep Diskonto : Bila anda ingin membeli Rp.1 milyar SBI maka pada tanggal transaksi anda tidak perlu membayar Rp.1 milyar tapi dikurangi dengan bunga diskontonya sehingga yang harus dibayarkan misalnya Rp.980 juta saja. Pada saat SBI jatuh tempo, anda akan menerima Rp.1 milyar Selisih Rp.1 milyar Rp.980 juta = Rp.20 juta adalah bunga yang anda dapatkan 8

Rumus sederhana menghitung nilai tunai (Pt) dari sebuah SBI : Pt = nilai nominal x 360 360 + (tingkat diskonto x jangka waktu) 9

Contoh. Seorang investor membeli sebuah SBI berjangka waktu 1 bulan (30 hari) dengan nilai jatuh tempo (nilai nominal) Rp 100 juta. Tingkat diskonto 18 %. Berapa nilai tunai harus dibayarkan oleh investor? Jawab : Pt = nilai nominal x 360 360 + (tingkat diskonto x jangka waktu) Pt = 100juta x 360 360 + (0.18 x 30) = Rp. 98.522.167,5 Maka, nilai tunai yang harus dibayarkan oleh investor adalah sebesar Rp 98.522.167,5, Nilai diskonto dari SBI = Rp 100.000.000 - Rp. 98.522.167,5 = Rp 1.477.832,5 10

Seorang investor membeli sebuah SBI berjangka waktu 1 bulan (30 hari) dengan nilai jatuh tempo (nilai nominal) Rp 500 juta. Tingkat diskonto 16 %. Berapa nilai tunai harus dibayarkan oleh investor? 11

Jawab : Pt = nilai nominal x 360 360 + (tingkat diskonto x jangka waktu) Pt = 500juta x 360 360 + (0.16 x 30) = Rp. 493.421.053 Maka, nilai tunai yang harus dibayarkan oleh investor adalah sebesar Rp 493.421.053 Nilai diskonto dari SBI = Rp 500.000.000 - Rp. 493.421.053 = Rp 6.578.947 12

INSTRUMEN INVESTASI JANGKA PANJANG 13

Obligasi (Bonds): surat utang jangka panjang (5 tahun ke atas) dengan kurun waktu yang telah ditentukan untuk pengembalian dana dengan pembayaran bunga secara berkala Hal-hal yang perlu diperhatikan : Bunganya ada yang tetap,mengambang, dan mixed Harus di rating (mengetahui peringkat dari kondisi perusahaan yang mengeluarkan obligasi) Jaminan saat perjanjian awal pembelian obligasi Denominasi Rp 50 juta, umumnya minimal pembelian Rp 500 juta Risiko dalam berinvestasi dalam obligasi, antara lain: Risiko bunga dan nominal tidak terbayar (default risk) Risiko obligasi sulit dijual kembali (liquidity risk) Risiko harga pasar obligasi turun karena kenaikan suku bunga pasar (interest rate risk) 15

1. Obligasi berdasarkan issuernya 2. Obligasi berdasarkan sistem pembayaran bunga 3. Obligasi berdasarkan tingkat bunga 4. Obligasi berdasarkan jaminannya 5. Obligasi berdasarkan tempat penerbitan/ perdagangan 6. Obligasi berdasarkan rating 7. Obligasi berdasarkan callable feature 8. Obligasi berdasarkan sifat convertible 9. Obligasi berdasarkan jatuh tempo

Obligasi pemerintah Obligasi perusahaan milik negara (stated owned company) Obligasi perusahaan swasta

Coupon Bond Bunga dibayar secara periodik Zero Coupon Bond Bunga dibayarkan sekaligus

Obligasi bunga tetap (Fixed Rate Bond) Ditetapkan diawal, tidak berubah Obligasi bunga mengambang (Floating Rate Bond) Obligasi bunga campuran (Mixed Rate Bond)

Obligasi dengan jaminan (Secured Bond) Ada guarantor atau jaminan aktiva tetap (hipotik) Obligasi tanpa jaminan (Unsecured Bond) Disebut juga Debentures

Obligasi domestik (Domestic Bond) Obligasi asing (Foreign Bond) Obligasi global (Global Bond)

Investment-grade Bond Layak untuk investasi (AAA, AA, dan A menurut Standard & Poor s) Non-investment grade Bond Tidak masuk peringkat yang layak untuk investasi (BBB, BB, dan B menurut S&P)

Freely Callable Bond Dapat dibeli kembali oleh penerbitnya sebelum jatuh tempo Non Callable Bond Tidak dapat dibeli kembali oleh penerbitnya sampai jatuh tempo Deferred Callable Bond Kombinasi

Obligasi konversi (Convertible Bond) Dapat dikonversi dengan saham Obligasi non konversi (Non Convertible Bond)

Obligasi atas nama (Registered Bond) Penerima bunga obligasi hanya yang namanya tercantum Obligasi atas unjuk (Bearer Bond)

Term Bond (Obligasi berjangka) Obligasi yang ditarik secara keseluruhan di akhir masa obligasi (maturity). Serial Bond (Obligasi berseri)

Obligasi Hipotik Dijamin aset tak bergerak. Aset tak bergerak yg dimiliki stlh penerbitan obl,otomatis jadi agunan. Call Provision Penerbit dpt menarik kembali dg call price tertentu. Obligasi konvesional vs Obligasi Syariah Obligasi syariah prinsip syariah (Agama Islam)

Rating obligasi Sebagai alat untuk mengukur kemampuan dan keinginan emiten untuk membayar bunga (kupon) dan pokok pinjaman secara tepat waktu sesuai dengan kondisi perusahaan Peringkat Obligasi dikeluarkan oleh lembaga independen yang secara khusus bertugas untuk memberikan peringkat atas semua obligasi yang diterbitkan perusahaan, misalnya Pefindo Contoh rating dengan status kreditnya : Rating Pefindo Status Kredit AAA Excellent AA Very Good A Good BBB Adequate BB-CCC Junk (Speculative) D Default 28

Karakteristik Obligasi : 1. Nilai pari atau nilai nominal Nilai yang tertera pada kertas obligasi dan mewakili jumlah uang yang dipinjam oleh perusahaan dan akan dibayarkan pada saat jatuh tempo (maturity). 2. Kupon/ tingkat bunga ( coupon rate ) Jumlah bunga tetap yang harus dibayarkan setiap tahun oleh perusahaan yang mengeluarkan obligasi (coupon bonds) Contoh: par value Rp 10.000 bayar kupon Rp 1000 per tahun. Artinya kupon sebesar 10%. 3. Maturity date (jatuh tempo) Tanggal dimana nilai par harus dibayar. 30

Harga obligasi yang diperdagangkan biasanya dinyatakan dengan angka persentase (tanpa %). Contoh : jika harga penutupan sebuah obligasi adalah 105 berarti obligasi itu diperdagangkan pada 105 % dari nilai nominal (pari). Harga obligasi dipengaruhi tingkat suku bunga perbankan Jika suku bunga > coupon rate, maka cenderung dijual at discount Jika suku bunga = coupon rate, maka cenderung dijual at par Jika suku bunga < coupon rate, maka cenderung dijual at premium Pembeli obligasi yang membeli di harga dibawah nilai pari(nominal) dikatakan membeli obligasi at discount. Apabila obligasi naik diatas nilai nominalnya maka dikatakan obligasi dijual at premium sedangkan obligasi at par adalah obligasi yang dijual sebesar harga nominalnya 31

Apa pendapatan yang akan diperoleh oleh mereka yang berinvestasi dalam obligasi? Lihat contoh berikut : Kita membeli sebuah obligasi dengan nilai pari Rp 100 juta dengan harga at discount, 90 (90% dari nilai pari = Rp 90 juta), masa jatuh tempo 5 tahun, obligasi tersebut memberikan kupon tetap sebesar 16% per tahun dan dibayarkan setiap tahun. Berapa perolehan yang diterima investor hingga jatuh tempo? Jawab : Perolehan kupon atau bunga yakni sebesar Rp 16 juta per tahun (16% xrp 100 juta) selama 5 tahun Diakhir tahun ke-5 kita juga memperoleh kembali nilai pari dari obligasi tersebut yakni sebesar Rp 100 juta. Karena membeli pada harga at discount 90, maka terdapat juga keuntungan dari nilai diskonto, yaitu Rp 10 juta (100jt-90jt) Jadi perolehan investor selama menyimpan obligasi tsb hingga jatuh tempo adalah kupon selama 5 tahun ditambah nilai diskonto 32

Sebuah obligasi dengan nilai pari Rp 100 juta dengan harga at discount, 85, masa jatuh tempo 5 tahun, obligasi tersebut memberikan kupon tetap sebesar 14% per tahun dan dibayarkan setiap tahun. Berapa perolehan yang diterima investor hingga jatuh tempo? 33

Jawab Perolehan kupon atau bunga : =14% xrp 100 juta = Rp 14 juta per tahun, selama 5 tahun Diakhir tahun ke-5 memperoleh kembali nilai pari dari obligasi tersebut sebesar Rp 100 juta. Karena membeli pada harga at discount 85 (85% x100juta), maka keuntungan dari nilai diskonto: Rp 15 juta (100jt-85jt) Jadi perolehan investor selama menyimpan obligasi tsb hingga jatuh tempo adalah kupon selama 5 tahun ditambah nilai diskonto (Rp 70 juta + Rp 15 juta = Rp 85 juta) 34

Investasi obligasi juga dapat memperoleh keuntungan capital gain. Dengan contoh sebelumnya, diakhir tahun ke-1 setelah pembayaran kupon ke-1 kita dapatkan, ternyata harga dari obligasi tersebut meningkat menjadi Rp 90 juta. Kita dapat memperoleh capital gain dengan menjual obligasi tersebut di harga Rp 90 juta tsb sehingga dari sisi harga beli dan harga jual obligasi kita dapat memperoleh keuntungan sebesar Rp 5 juta ditambah dengan bunga/kupon yang telah kita terima sebelumnya sebesar Rp 16 juta. Maka total keuntungan kita dalam satu tahun adalah sebesar Rp 21 juta atau sebesar 23,33% pertahun {(Rp 5 juta + Rp 16 juta) / Rp 90 juta )}. 35

Nilai obligasi di antara 2 tanggal pembayaran bunga Dalam melakukan transaksi obligasi diantara tanggal pembayaran bunga, ada bunga berjalan yang harus diperhitungkan. Jadi, pembeli akan membayar dua hal kepada penjual, yakni harga transaksi dan bunga berjalan obligasi. Dasar perhitungan bunga berjalan adalah : 1 bulan = 30 hari 1 tahun = 360 hari Bunga berjalan dihitung sejak pembayaran kupon terakhir sampai hari transaksi Hari transaksi tidak dihitung 36

Contoh : Bapak Husen membeli obligasi dengan nominal Rp 1000.000.000 dari Pak Amir, kupon 15 % per tahun dibayarkan setiap 3 bulan. Pembayaran kupon dilakukan setiap tanggal 1/Jan 1/Apr 1/Jul 1/Okt. Transaksi obligasi dilakukan pada tanggal 5/Jun 2003 pada harga 98.5. Berapa nilai yang harus dibayarkan kepada Pak Amir oleh Bapak Husen? 37

Jawab : Hari berjalan setelah kupon terakhir dibayarkan : Apr 30 hari + Mei 30 hari + Juni 4 = 64 hari Bunga berjalan : 64/360 x 15 % x Rp 1000.000.000 = Rp 26.700.000 Nilai yang harus dibayarkan oleh Bapak Husen : Harga jual/beli = 98.5% x Rp 1000.000.000 = Rp 985.000.000 Bunga berjalan = Rp 26.700.000 Rp.1.011.700.000 38

Sebuah obligasi korporat bernilai nominal Rp 2 milyar berkupon 15 % per tahun dan membayar bunga setiap tanggal 1 Maret dan 1 September. Jika pada tanggal 11 juni 2005 obligasi itu ditawarkan pada harga 114,725, berapa jumlah yang harus dibayarkan pembeli? 39

Jawab : Hari berjalan setelah kupon terakhir dibayarkan : Maret 30 hari + April 30 hari + Mei 30 hari + Juni 10 = 100 hari Bunga berjalan : 100/360 x 15 % x Rp 2000.000.000 = Rp 84.166.667 Nilai yang harus dibayarkan oleh Bapak Husen : Harga jual/beli = 114.725% x Rp 2000.000.000 = Rp 2.294.500.000 Bunga berjalan = Rp 84.166.667 Rp.2.378.666.667 40

1. Obligasi (Lanj.) Penilaian Harga Wajar Obligasi Tanpa Bunga PV = par (1 + r)^t Par = nilai nominal r = tingkat return yang diminta/ytm t = jumlah periode * YTM =yield to maturity (pendapatan yang diterima investor jika ia memegang obligasi hingga masa jatuh tempo) 41

Contoh : Sebuah obligasi tak berbunga yang bernilai nominal Rp 500.000.000 jatuh tempo dalam 4 tahun. Tentukan harga wajar obligasi jika investor mengharapkan yield 12% Jawab : Par = Rp 500.000.000 t = 4 PV = 500.000.000 (1+12%)^4 = 317.759.039,2 42

Penilaian Harga Wajar Obligasi Berbunga Harga suatu obligasi adalah Present Value dari semua aliran kas yang dihasilkan oleh obligasi tsb (yaitu: kupon dan nilai par ) pada tingkat return yang diminta 43

Rumus Penilaian Harga Wajar Obligasi Berbunga PV cpn cpn ( cpn par)... 1 2 ( 1 r) ( 1 r) ( 1 r) t cpn = coupon r = tingkat return yang diminta/ YTM Par = nilai par ( par value) t = jumlah periode 44

WARNING The coupon rate BUKAN the discount rate (YTM) yang dipakai dalam perhitungan Present Value. The coupon rate hanya memberitahu kita berapa aliran kas yang akan dihasilkan obligasi Karena kupon rate ditulis dalam %, kesalahan ini sering terjadi. 45

Contoh 1 Berapa harga sebuah obligasi yang memiliki nilai nominal $1,000 dan memberi kupon sebesar 6.5% per tahun, yang jatuh tempo dalam 3 tahun? Assumsi hasil yang diharapkan sebesar 3.9%. PV PV 65 (1.039) 1 $1,072.29 65 (1.039) 2 1,065 (1.039) 3 46

Contoh 2 Berapa harga sebuah obligasi yang memiliki nilai nominal $1,000 dan memberi kupon sebesar 6.5% per tahun, yang jatuh tempo dalam 3 tahun? Assumsi hasil yang diharapkan sebesar 8.9%. PV 65 (1.089) 1 65 (1.089) 2 1,065 (1.089) 3 PV $939.14 47

Seorang investor ingin memprediksi harga obligasi berkupon dengan nominal Rp 100 juta, tingkat kupon 16% dan jatuh tempo 5 tahun. Tingkat keuntungan yang disyaratkan investor (yield to maturity) sebesar 18 %. Berapa harga yang tepat untuk obligasi tersebut? 48

PV cpn cpn ( cpn par)... 1 2 ( 1 r) ( 1 r) ( 1 r) t Cpn = 16% x Rp 100 juta = 16 juta PV PV 16 juta 1 (1,18) 16 juta 16 juta 2 3 (1,18) (1,18) Rp93.740.289,57 16 juta 4 (1,18) 116 juta 5 (1,18) 49

Current Yield Pembayaran kupon tahunan dibagi dengan harga obligasi Yield To Maturity tingkat bunga dimana present value ( nilai sekarang ) dari pembayaran-pembayaran obligasi sama dengan harga obligasi. Atau Rate of return yang diharapkan apabila pemilik obligasi memegang terus sampai obligasi jatuh tempo 50

Penghitungan Yield to Maturity (YTM=r) Jika harga sekarang sebuah obligasi (PV) dan kupon (cpn) diketahui, YTM (r) dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut: PV cpn cpn ( cpn par)... 1 2 ( 1 r) ( 1 r) ( 1 r) t 51

Contoh: Berapa YTM (r) dari obligasi yang memberi kupon 6.5 % per tahun, nilai pari (nominalnya) $1,000, dengan jatuh tempo 3 tahun? Harga pasar dari obligasi tersebut adalah $1,072.29. PV 65 (1 r) 1 65 (1 r) 2 1,065 (1 r) 3 PV $1,072.29 52

WARNING Calculating YTM by hand can be very tedious (boring, tiresome) 53

YTM = Cpn+[ (M-PV )/ n] (M + Pv)/ 2 Cpn = nilai kupon / bunga M = maturity value/ par value PV = harga obligasi sekarang n = lama waktu obligasi sampai jatuh tempo 54

Carilah Yield to Maturity (YTM) dari obligasi dengan nilai par sebesar US$ 1.000, harga pasar sekarang adalah 761. Jangka waktu obligasi tersebut adalah 12 tahun. Kupon dari obligasi ini sebesar 8% per tahun! Taksiran YTM = 80+[(1000-761)/12] (1000+761)/2 = 11,35% 55

Carilah Yield to Maturity (YTM) dari obligasi dengan nilai par sebesar US$ 1.000, harga pasar sekarang adalah US$853. Jangka waktu obligasi tersebut adalah 12 tahun. Kupon dari obligasi ini sebesar 9% per tahun! Taksiran YTM = 90+[(1000-853)/12] (1000+853)/2 = 11,04% 56

Pengertian Obligasi Syari'ah Obligasi Syari'ah: adalah suatu surat berharga jangka panjang berdasarkan prinsip syari'ah yang dikeluarkan Emiten kepada pemegang Obligasi Syari'ah yang mewajibkan Emiten untuk membayar pendapatan kepada pemegang Obligasi Syari'ah berupa bagi hasil / margin / fee serta membayar kembali dana obligasi pada saat jatuh tempo. (Fatwa Dewan Syari'ah Nasional No: 32/DSN-MUI/IX/2002) Obligasi Syari'ah dapat memberikan Bagi Hasil berdasarkan akad Mudharabah/Muqaradhah/ Qiradh atau Musyarakah. Obligasi Syari'ah dapat memberikan Margin/Fee berdasarkan akad Murabahah atau Salam atau Istishna atau Ijarah 66

Mengapa Obligasi Syari'ah? Dari sisi pasar modal: Kebutuhan alternatif instrumen investasi berdasarkan syari ah seiring berkembangnya institusi-institusi keuangan syari ah Bentuk pendanaan yang inovatif dan kompetitif Pengembangan instrumen-instrumen syari'ah di Pasar Modal baik pasar primer maupun sekunder Pengembangan Pasar Modal Syari ah secara lebih luas 67

Mengapa Obligasi Syari'ah? [lanjutan] Dari sisi Emiten: Mengembangkan akses pendanaan untuk masuk ke dalam institusi keuangan non konvensional Memperoleh sumber pendanaan yang kompetitif Memperoleh struktur pendanaan yang inovatif dan menguntungkan Memberikan alternatif investasi kepada masyarakat pasar modal 68

Pengertian Obligasi Syariah Mudharabah Obligasi Syari'ah Mudharabah: adalah Obligasi Syari'ah yang menggunakan akad Mudharabah (Fatwa Dewan Syari'ah Nasional No: 33/DSN-MUI/IX/2002) Suatu surat berharga jangka panjang berdasarkan prinsip syari'ah yang dikeluarkan Emiten kepada pemegang Obligasi Syari'ah yang mewajibkan Emiten untuk membayar pendapatan kepada pemegang Obligasi Syari'ah berupa bagi hasil serta membayar kembali dana obligasi pada saat jatuh tempo 69

Mengapa Obligasi Syari'ah Mudharabah? Bentuk pendanaan yang paling sesuai untuk investasi dalam jumlah besar dan jangka yang relatif panjang, memungkinkan investor untuk berpartisipasi tanpa harus terlibat dalam manajemen atau operasional perusahaan Dapat digunakan untuk pendanaan umum (general financing) seperti pendanaan modal kerja Mudharabah memungkinkan percampuran kerja sama antara modal dan jasa (kegiatan usaha) sehingga dimungkinkan tidak memerlukan jaminan (collateral) atas asset yang spesifik. Telah memiliki pedoman khusus melalui pengesahan fatwa No: 33/DSN-MUI/IX/2002 70

Mekanisme Obligasi Syari ah Mudharabah Obligasi Syari'ah Mudharabah : Kontrak atau akad Mudharabah dituangkan dalam perjanjian perwaliamanatan Rasio bagi hasil (nisbah) dapat ditetapkan berdasarkan komponen pendapatan (revenue) atau keuntungan (profit; operating profit, EBIT, EBITDA, atau net income). Tetapi Fatwa No: 15/DSN-MUI/IX/2000 memberi pertimbangan bahwa dari segi kemaslahatan pembagian usaha sebaiknya menggunakan prinsip Revenue Sharing Nisbah dapat ditetapkan konstan, meningkat, ataupun menurun, dengan mempertimbangkan proyeksi pendapatan Emiten. Nisbah ini sudah ditetapkan di awal kontrak Pembagian hasil pendapatan atau keuntungan dapat dilakukan secara periodik (tahunan, semesteran, kuartalan, bulanan) Memberikan Indicative return tertentu 71

Skema Obligasi Syari'ah Mudharabah MODAL KETRAMPILAN/ OPERASIONAL INVESTOR/ PEMODAL/ SHAHIB AL-MAAL EMITEN/ PERUSAHAAN/ MUDHARIB KEGIATAN USAHA Nisbah BAGI HASIL PENDAPATAN Nisbah Pengembalian Modal Pokok MODAL 72

Obligasi Syariah Mudharabah vs Obligasi Konvensional Obligasi Syari ah Mudharabah Obligasi Konvensional Harga Penawaran 100% 100% Jatuh Tempo 5 tahun 5 Tahun Pokok Obligasi saat Jatuh Tempo 100% 100% Pendapatan Bagi Hasil Bunga Return Indikatif Tetap Pembagian Pendapatan Triwulanan Triwulanan Rating AA+ AA+ Jaminan & Sinking Fund Tidak Ada Tidak Ada Covenant Berlaku Berlaku Pasar Sekunder Berlaku Berlaku 73

Pengertian Obligasi Syariah Ijarah Obligasi Syari'ah Ijarah: adalah Obligasi Syari'ah yang berdasarkan akad Ijarah, dengan memperhatikan sunstansi Fatwa DSN MUI No. 09/DSN-MUI/IV/2000 tentang Pembiayaan Ijarah (Fatwa Dewan Syari'ah Nasional No: 41/DSN-MUI/III/2003) Suatu surat berharga jangka panjang berdasarkan prinsip syari'ah yang dikeluarkan Emiten kepada pemegang Obligasi Syari'ah yang mewajibkan Emiten untuk membayar pendapatan kepada pemegang Obligasi Syari'ah berupa fee serta membayar kembali dana obligasi pada saat jatuh tempo 74

Mengapa Obligasi Syari'ah Ijarah? Bentuk pendanaan yang paling sesuai untuk emiten yang memiliki dasar transaksi sewa-menyewa Penggunaan dana relatif flexsibel Memberikan return yang tetap, memudahkan juga dalam transaksi di pasar sekunder Telah memiliki pedoman khusus melalui pengesahan fatwa No: 41/DSN-MUI/III/2003 75

Skema Obligasi Syari'ah Ijarah INVESTOR/ PEMEGANG OBLIGASI (3) SEWA / IJARAH JK WAKTU 5 TAHUN DENGAN PEMBAYARAN KUPON / FEE DAN POKOK (1) WAKALAH (2) BELI DARI DANA OBLIGASI PT CSM / EMITEN INFRASTRUKTUR / PERALATAN ASSET BERUPA PERALATAN YANG DIBELI MENJADI FIDUSIA / JAMINAN OBLIGASI 76

ORI Obligasi Negara Surat pengakuan utang jangka panjang (di atas 12 bulan) dengan kupon atau tanpa kupon, dalam denominasi rupiah atau valuta asing yang dijamin pembayaran kupon dan pokoknya oleh Negara Republik Indonesia, sesuai dengan masa berlakunya. Obligasi Negara ORI ORI Obligasi Negara yang dijual kepada individu atau perseorangan Warga Negara Indonesia melalui Agen Penjual di Pasar Perdana. Instrumen Investasi 77

1. Memperluas basis investor di dalam negeri. 2. Mendukung stabilitas pasar keuangan domestik. 3. Mewujudkan cita-cita kemandirian dalam pembiayaan pembangunan. 2010 2006 16.561 investor 106.212 investor 78

ORI (Obligasi Ritel Indonesia) adalah Obligasi negara yang dijual secara ritel Denominasi minimal Rp 5 juta, atau jumlah di atas itu dengan kelipatan Rp 5 juta. Memiliki bunga tetap, namun pembayaran kupon dilakukan setiap bulan Jatuh tempo 3-4 tahun (jangka menengah) 79

Saham Deposito Reksadana Terproteksi ORI Jatuh tempo tidak ada ada ada ada Kupon/Bunga tidak ada ada, dapat berubah setiap saat tidak ada ada, jml tetap, di atas bunga deposito pada saat penerbitan Dividen ada tidak ada tidak ada tidak ada Potensi capital gain ada tidak ada ada ada Jaminan Negara tidak ada Perdagangan di Pasar Sekunder Stand by buyer di Pasar Sekunder ada (maks. Rp2 miliar dengan syarat) tidak ada ada (tanpa batasan dan tanpa syarat) dapat tidak dapat dapat dapat tidak ada tidak ada tidak ada Ada 80

KEUNTUNGAN ORI Kupon dan pokok dijamin oleh Undang-Undang Kupon lebih tinggi dari pada rata-rata tingkat bunga deposito bank BUMN Kupon dengan tingkat bunga tetap Berpotensi memperoleh keuntungan (capital gain) Dapat dipinjamkan /dijaminkan kepada pihak lain Dapat diperdagangkan di pasar sekunder RISIKO INSTRUMEN INVESTASI LAIN Risiko gagal bayar Risiko Pasar Risiko liquiditas RISIKO ORI ORI bebas risiko gagal bayar Risiko kerugian ada bila pemilik menjual ORI di pasar sekunder pada saat harganya turun (<100%) Risiko likuiditas terjadi bila sebelum jatuh tempo pemilik mengalami kesulitan dalam menjual ORI di pasar sekunder pada harga pasar yang wajar 81

Pembeli mendatangi Agen Penjual menerima tanda terima Mengisi formulir pemesanan Menyampaikan fotocopy KTP Membuka rekening (bila diperlukan) 82

Seri Nominal (miliar rupiah) Kupon Tanggal Penerbitan Tanggal Jatuh Tempo Tenor Keterangan ORI001 3,283 12.05% 09 Agustus 2006 09 Agustus 2009 3 tahun Sudah Jatuh Tempo ORI002 6,233 9.28% 28 Maret 2007 28 Maret 2010 3 tahun Sudah Jatuh Tempo ORI003 9,367 9.40% 12 September 2007 12 September 2011 4 tahun Sudah Jatuh Tempo ORI004 13,445 9.50% 12 Maret 2008 12 Maret 2012 4 tahun ORI005 2,714 11.45% 03 September 2008 15 September 2013 5 tahun ORI006 8,537 9.35% 12 Agustus 2009 15 Agustus 2012 3 tahun ORI007 8,000 7.95% 04 Agustus 2010 15 Agustus 2013 3 tahun 83

Contoh : ORI seri 001 yang dikeluarkan tanggal 9 Agustus 2006, memberikan bunga 12,05% dan dijual pada nilai nominal (100%). Seorang investor menyimpan dananya dalam ORI sebesar Rp 100 juta. Pada perkembangannya, tingkat bunga SBI terus turun hingga 9,75% per 7 Desember 2006. Karenanya, harga pasar ORI seri 001 sejak dikeluarkan juga terus mengalami kenaikan. Setelah menerima bunga ke-5 pada 9 Januari 2007, ORI tsb dijual pada harga 106,75. Berapa perolehan yang didapat investor tsb? 84

Jawab : Dalam hal ini apabila investor pemegang ORI tersebut menjualnya, maka ia akan mendapatkan capital gain dan belum termasuk bunga ORI yang diterima setiap bulan yaitu 1/12 x 12,05% = 1.004167% atau sekitar Rp 1.004.167 setiap bulan. Total keuntungan investor memegang ORI selama 5 bulan hingga tanggal 9 Januari 2007 adalah : (5 x 1.004.167 ) + {(106,75% 100%) x 100 jt) Dengan demikian, dana sebesar Rp 100 juta di bulan Agustus 2006 akan menjadi Rp 111,771 juta, ketika dijual 5 bulan kemudian dgn harga 106,75 85

Kinerja ORI004 di Pasar Sekunder 115 105 95 85 75 Tgl. 13 Okt. 2008 85,35 % Tgl 5 Oktober 2011 101,52% Feb-08 Jun-08 Oct-08 Feb-09 Jun-09 Oct-09 Feb-10 Jun-10 Oct-10 Feb-11 Jun-11 15,000 6,000 10,000 Volume (billion rupiah) - LHS Frequency - RHS 5,000 4,000 3,000 5,000 2,000 1,000 - - 86

Kinerja ORI005 di Pasar Sekunder 120 110 100 90 80 70 Tgl. 28 Okt. 2008 74,63 % Tgl 5 Oktober 2011 110,21 % 3,000 2,000 Volume (billion rupiah) - LHS 2,000 1,000 Frequency - RHS 1,000 - - 87

Kinerja ORI006 di Pasar Sekunder 110 105 100 95 Tgl 3 Sep. 2009 100,025 % Tgl 5 Oktober 2011 103,00% Jul-09 Oct-09 Jan-10 Apr-10 Jul-10 Oct-10 Jan-11 Apr-11 Jul-11 9,000 Volume (billion rupiah) Frequency 5,000 4,000 6,000 3,000 3,000 2,000 1,000 - Aug- 09 Sep- 09 Oct- 09 Nov- 09 Dec- 09 Jan- 10 Feb- 10 Mar- 10 Apr- 10 May- Jun- Jul- 10 10 10 Aug- 10 Sep- 10 Oct- 10 Nov- 10 Dec- 10 Jan- 11 Feb- 11 Mar- 11 Apr- 11 May- Jun- Jul- 11 11 11 Aug- 11 Sep- 11 Up to 5- Oct- 11-88

Kinerja ORI007 di Pasar Sekunder 110 105 100 95 Tgl 21 Jan 2010 99,65 % Tgl 5 Oktober 2011 103,23% Jul-10 Sep-10 Nov-10 Jan-11 Mar-11 May-11 Jul-11 Sep-11 15,000 15,000 12,000 Volume (billion rupiah) Frequency 12,000 9,000 9,000 6,000 6,000 3,000 3,000 - - Aug- 10 Sep- 10 Oct- 10 Nov- 10 Dec- 10 Jan- 11 Feb- 11 Mar- 11 Apr- 11 May- 11 Jun- 11 Jul-11 Aug- 11 Sep- 11 Up to 5-Oct- 11 89

Jika terjadi gejolak pasar. Tidak panik dan tetap memegang ORI sampai jatuh tempo. Investor tetap mendapatkan kupon setiap bulannya sampai jatuh tempo. Pokok ORI akan dibayar penuh (100%) pada saat jatuh tempo. Jika ingin menjual ORI sebelum jatuh tempo. Menjual ORI pada saat harga pasar (harga jual) ORI lebih tinggi dari harga pembelian. 90