ARAHAN KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN KAWASAN PERKOTAAN

dokumen-dokumen yang mirip
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG

STRATEGI UMUM DAN STRATEGI IMPLEMENTASI PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG

PENATAAN RUANG KAWASAN GAMBUT

RAPAT KOORDINASI PELAKSANAAN PROGRAM SLUM ALLEVIATION

RENCANA DETAIL TATA RUANG (RDTR) IBUKOTA KECAMATAN TALANG KELAPA DAN SEKITARNYA

PERATURAN MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

Kebijakan, Strategi dan Program Keterpaduan Penanganan Kumuh Perkotaan

Research Development Roadmap Pusat Studi Perencanaan Pembangunan Regional Universitas Gadjah Mada

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. LAKIP 2011 Direktorat Jenderal Penataan Ruang

RUMAH KHUSUS TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN

BAB I PENDAHULUAN. Peranan Sistem Informasi/Teknologi Informasi (SI/TI) berevolusi secara

Research Development Roadmap Pusat Studi Perencanaan Pembangunan Regional Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PENATAAN RUANG DI PERAIRAN LAUT

PAPARAN PADA ACARA MUSRENBANG RPJMD PROVINSI BANTEN TAHUN

KOORDINASI PEMBANGUNAN PERKOTAAN DALAM USDRP

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN KAB. MALANG BAB I PENDAHULUAN. Rencana Kerja Tahun Latar Belakang

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAH KOTA SEMARANG

LAMPIRAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2012

PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD) KOTA BATAM BATAM, 8 DESEMBER 2011

STRATEGI NASIONAL RANCANGAN PERATURAN PRESIDEN PERCEPATAN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL TAHUN

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

Kebijakan Penataan Ruang Perkotaan

DAFTAR ALAMAT MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TAHUN 2008/2009

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK

Makalah Kunci. Peningkatan Kesetaraan Pembangunan Antara Kawasan Perdesaan dan Perkotaan Melalui Pembangunan Kota-Kota Sekunder.

Transformasi Desa Indonesia

BAHAN INFORMASI RENCANA TATA RUANG SEBAGAI MATRA SPASIAL PENGEMBANGAN WILAYAH DAN ISU-ISU STRATEGIS PENATAAN RUANG

PANDUAN. Aplikasi Database Tanah, Bangunan/Gedung, dan Rumah Negara Gol. 2

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK

LAMPIRAN I : PERATURAN BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN TENTANG RENCANA AKSI PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR

2. Makna dari ketersediaan jumlah rumah layak huni bagi pemenuhan visi Perumahan :

Populasi Ternak Menurut Provinsi dan Jenis Ternak (Ribu Ekor),

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

PENDEKATAN ASPEK LINGKUNGAN DALAM KEBIJAKAN PENATAAN RUANG NASIONAL

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL. Dr. Ir. Oswar Mungkasa, MURP Direktur Tata Ruang dan Pertanahan

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PENGELOLAAN AIR IRIGASI TA. 2014

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

Urusan Pemerintahan yang Dilaksanakan pada Masing-masing Tingkatan

BAB III PERMASALAHAN DAN ISU - ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH. 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Perangkat Daerah

Arahan Kebijakan Bidang PBL dalam Mewujudkan Lingkungan

[RENCANA AKSI DIREKTORAT RUMAH SWADAYA]

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Medan Tahun BAB 1 PENDAHULUAN

efektivitas dan efisiensi. Dengan modal tersebut diharapkan pemerintahan

Arah dan Kebijakan Penataan Ruang Perkotaan

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2002 TENTANG DEWAN PENGEMBANGAN KAWASAN TIMUR INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Bahan Paparan MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/KEPALA BPN

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

KAJIAN KONSEP RESILIENT CITY DI INDONESIA

RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2016 TEMA : MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR UNTUK MEMPERKUAT FONDASI PEMBANGUNAN YANG BERKUALITAS

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Knowledge Management Forum April

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG

BAHAN TAYANGAN MATERI SOSIALISASI UNDANG-UNDANG NO. 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG

Jakarta, Desember Direktur Rumah Umum dan Komersial

BAB I PENDAHULUAN RENSTRA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KAB. KEPULAUAN ANAMBAS TAHUN

Direktur Perencanaan, Evaluasi Dan Informasi Pembangunan Daerah KEMENTERIAN DALAM NEGERI DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

V BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN DAERAH

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

Penataan Ruang dalam Rangka Mengoptimalkan Pemanfaatan Ruang di Kawasan Hutan

Tujuan Penataan Bagian Wilayah Perencanaan (BWP)

BAB 1. PENDAHULUAN. 2. Tertib Pemanfaatan Hak Atas Tanah dan Pendayagunaan Tanah Negara Bekas Tanah Terlantar.

LAKIP 2011 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG TAHUN 2011

KORIDOR EKONOMI INDONESIA DALAM PENATAAN RUANG SUATU PERSPEKTIF

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

DAFTAR ISI BAGIAN PERTAMA PRIORITAS NASIONAL DAN BAB 1 PENDAHULUAN PRIORITAS NASIONAL LAINNYA

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

BAB V ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH

5.3. VISI JANGKA MENENGAH KOTA PADANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG

Laporan Penelitian Implementasi Undang-Undang No. 18 Tahun 2013 dalam Penanggulangan Pembalakan Liar

BAB VI KEBIJAKAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I - 1

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Palembang Tahun BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

PENDAHULUAN. perlunya mendorong daya saing perekonomian khususnya dalam rangka pertumbuhan ekonomi wilayah

BAB IV VISI DAN MISI DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA

Visi Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Dompu Tahun adalah : TERWUJUDNYA DOMPU YANG MANDIRI DAN RELIGIUS

BAPPEDA Planning for a better Babel

POKOK-POKOK PIKIRAN MENGENAI PENGEMBANGAN JARINGAN PELAYANAN DAN PRASARANA TRANSPORTASI DARAT TERPADU DALAM PERSPEKTIF SISTEM TRANSPORTASI NASIONAL

KAJIAN JARINGAN TRAYEK ANGKUTAN LAUT NASIONAL UNTUK MUATAN PETIKEMAS DALAM MENUNJANG KONEKTIVITAS NASIONAL

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN

LAKIP 2011 Direktorat Jenderal Penataan Ruang PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II

BAB II PERENCANAAN KINERJA

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN GARUT TAHUN

BAB 5 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. VISI

PEMBANGUNAN KAWASAN TIMUR INDONESIA YANG BERBASIS SUMBER DAYA DAN KONTRIBUSINYA UNTUK PEMBANGUNAN NASIONAL

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Strategis

Menjawab Kemendesakan dan Masa Depan Kota. Rujak Center for Urban Studies

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan yang dapat dinikmati secara merata oleh seluruh masyarakat. (Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, 2011).

INDONESIA NEW URBAN ACTION

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PASAR KOTA MADIUN

Transkripsi:

ARAHAN KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN KAWASAN PERKOTAAN Banjarmasin, 25 September 2010 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG

Kondisi Perkotaan Indonesia Kawasan perkotaan berkembang dengan pesat Laju tingkat urbanisasi yang tinggi Tahun 2008 jumlah penduduk perkotaan melampaui penduduk perdesaan. Penurunan kualitas hidup (sosial) masyarakat di perkotaan Penurunan kualitas lingkungan fisik kawasan perkotaan Penurunan kualitas pelayanan kebutuhan dasar perkotaan Keterkaitan kota-kota dalam sistem global

Perkembangan dan Sebaran Kota Indonesia 120 100 80 60 40 20 Pertumbuhan Kota di Indonesia 45 49 53 73 98 Jumlah kota di Indonesia mengalami pertumbuhan yang cukup progresif. Dalam 40 tahun (1970 sampai 2010) jumlah kota bertambah dua kali lipat. Dari jumlah awal 45 berkembang menjadi 98 pada tahun 2010 0 1970 1980 1990 2000 2010 Sebaran kota-kota otonom terbanyak berada pada Pulau Sumatera (34 kota) dan Pulau Jawa (35 kota). 29 kota lainnya tersebar di Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara dan Papua.

Perkiraan Perkembangan Kawasan Perkotaan Jakarta dan Bandung Thn 2025 Area Perkotaan Tahun 2000 Legenda : area perkotaan area non perkotaan Perkiraan Area Perkotaan Tahun 2025

Tantangan Pengembangan Perkotaan Penyediaan lapangan kerja Penyediaan sarana dan prasarana dasar Peningkatan kualitas lingkungan hidup di perkotaan Peningkatan kesadaran budaya Peningkatan keamanan dan ketertiban kota Pengendalian dan pencegahan pertumbuhan kota yang masif Konurbasi Penanganan masalah urban-sub urban-rural beserta hubungannya Peningkatan SDM, kelembagaan, pembiayaan dan pengelolaan perkotaan Peningkatan peran serta dalam globalisasi

Hirarki Sistem Rencana Tata Ruang Dilengkapi peraturan zonasi (Zoning Regulation)

Kedudukan RTR Kawasan Perkotaan Dalam Sistem Perencanaan Tata Ruang PERKOTAAN WILAYAH RENCANA UMUM TATA RUANG RENCANA RINCI TATA RUANG Ps. 14 ayat (2) Ps. 14 ayat (3) RTR PULAU / KEPULAUAN RTRW NASIONAL RTR KWS STRA. NASIONAL RTRW PROVINSI RTRW KABUPATEN RTR KWS STRA. PROVINSI RTR KWS STRA KABUPATEN RDTR WIL KABUPATEN RTR KAWASAN PERKOTAAN RTR BAGIAN WIL KOTA RTR Kawasan Perkotaan merupakan alat koordinasi pelaksanaan pembangunan lintas wilayah dan sebagai alat pengendali perngembangan perkotaan RTRW KOTA RTR KWS STRA KOTA RDTR WIL KOTA

Visi Pengembangan Perkotaan (Permen PU No 494 Tahun 2005) VISI PENGEMBANGAN PERKOTAAN Terwujudnya kawasan perkotaan yang aman, layak huni, berkeadilan sosial, sejahtera, berbudaya, produktif dan berkembang secara berkelanjutan, serta saling memperkuat dalam mewujudkan pengembangan wilayah

Misi Pengembangan Perkotaan 6 Misi Pembangunan Kota Mengembangkan kota yang aman dan layak huni : Kota yang nyaman Kota yang aman 1 4 Mengembangkan pembangunan kota yang berkelanjutan (SUD) : Aspek ekonomi Aspek sosial budaya Aspek lingkungan Mengembangkan kota yang sejahtera Mengembangkan lingkungan kota yang berkeadilan sosial dan berbudaya 2 3 5 6 Mengembangkan pola pengelolaan kota berdasarkan tata pemerintahan yang baik (Good Governance) Menjaga keseimbangan dan keterkaitan antar kota dan kota-desa

Kebijakan Nasional Pengembangan Perkotaan 1 Pemantapan peran dan fungsi kota dalam pembangunan nasional 2 3 Pengembangan permukiman yang layak huni, sejahtera, berbudaya dan berkeadilan sosial Peningkatan kapasitas manajemen pembangunan perkotaan

Strategi Nasional Pengembangan Perkotaan Kebijakan 1 : Pemantapan peran dan fungsi kota dalam pembangunan nasional Strategi : Penyiapan prasarana dan sarana perkotaan nasional untuk mendukung pengembangan ekonomi nasional, wilayah, lokal melalui pengembangan perkotaan Penyiapan kota sebagai simpul pelayanan serta simpul aksesibilitas, koleksi dan distribusi dalam wilayah Pengembangan kota-kota berfungsi nasional/internasional dan Kawasan Kerjasama Internasional Pengembangan kota-kota khusus berkembang cepat, berkarakter khusus, kawasan perbatasan dan kawasan tertinggal Penyiapan serta pengembangan arahan dan panduan bagi daerah untuk pembangunan perkotaan yang berkelanjutan

Strategi Nasional Pengembangan Perkotaan Kebijakan 2 : Pengembangan permukiman yang layak huni, sejahtera, berbudaya dan berkeadilan sosial Strategi : Pengembangan prasarana dan sarana perkotaan serta pelayanan dasar perkotaan yang memadai dan berkeadilan Pengembangan permukiman dan perumahan yang layak huni serta terjangkau Pengembangan proses-proses pendanaan dan penyediaan tanah bagi pembangunan permukman yang partisipatif Pengembangan ekonomi perkotaan yang berdaya saing global Penciptaan iklim kehidupan sosial budaya yang saling menghargai, mendukung serta mengapresiasi budaya

Strategi Nasional Pengembangan Perkotaan Kebijakan 3 : Peningkatan kapasitas SDM serta kelembagaan pusat dan daerah dalam pengelolaan pembangunan perkotaan Strategi : Peningkatan kapasitas SDM serta kelembagaan pusat-daerah dalam pengelolaan pembangunan perkotaan Peningkatan kapasitas pembiayaan pemerintah daerah Peningkatan pola dan mekanisme pelibatan stakeholders dalam pengelolaan pembangunan perkotaan yang inklusif Pembentukan sistem informasi perkotaan di tingkat nasional dan daerah

Penutup Tindak lanjut ke depan : Penjabaran kebijakan dan strategi pengembangan perkotaan yang lebih operasional Peningkatan peran setiap stakeholders bidang perkotaan (pemerintah, dunia usaha dan masyarakat) secara sinergis Perumusan indikator SUD Penyusunan rencana aksi bersama dalam mewujudkan kota yang aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan antara pusat dan daerah Mempersiapkan perangkat peraturan di bidang perkotaan, antara lain : a) Pedoman pengembangan perkotaan strategis nasional b) Pedoman pengembangan perkotaan lainnya