1. PENDAHULUAN. Nagasaki, Jepang akhirnya menyerah tanpa syarat pada sekutu pada tanggal 15

dokumen-dokumen yang mirip
USAHA PEMULANGAN TENTARA JEPANG DAN EVAKUASI APWI KE NEGARANYA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perjuangan kemerdekaan melawan penjajahan telah terjadi sejak kedatangan penjajah

II. TINJAUAN PUSTAKA. maksud, pekerjaan, perbuatan, daya upaya, ikhtiar untuk mencapai sesuatu

Usaha pendudukan yang dilakukan Pemerintahan Militer Jepang untuk menguasai

I. PENDAHULUAN. Perjuangan rakyat Indonesia terjadi dimana-mana, mereka berjuang tanpa

I. PENDAHULUAN. memberikan kesempatan lebih luas bagi kaum wanita untuk lebih berkiprah maju

BAB I PENDAHULUAN. Berakhirnya Perang Dunia II ditandai dengan menyerahnya Jerman kepada

I. PENDAHULUAN. dan peri-keadilan (MPR RI, 2012: 2).

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari dalam negeri maupun luar negeri. Selain itu, Kota Sibolga juga memiliki kapalkapal

Multimedia Pembelajaran IPS. Sekolah Dasar Kelas V B. Skip >> Perang Kemerdekaan (Pertempuran Sepuluh Nopember & Bandung Lautan Api) Di Buat Oleh :

I. PENDAHULUAN. telah menjadi bangsa yang merdeka dan terbebas dari penjajahan. Namun pada. khususnya Belanda yang ingin menguasai kembali Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Soekarno-Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada

Kondisi Jepang semakin melemah ketika pada bulan februari 1944, pasukan-pasukan

I. PENDAHULUAN. Terbentuknya Badan Keamanan Rakyat (BKR) yang dinyatakan dalam pidato

PERISTIWA SETELAH PROKLAMASI

I. PENDAHULUAN. Pada tanggal 10 Agustus 1945 draft penyerahan tanpa syarat Jepang kepada

MAKALAH PERISTIWA PROKLAMASI KEMERDEKAAN

BAB I PENDAHULUAN. Surabaya dikenal sebagai Kota Pahlawan karena terjadinya peristiwa

BAB I PENDAHULUAN. berat bagi rakyat Indonesia. Sebagai negara yang baru merdeka belum lepas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Dengan berakhirnya Perang Dunia kedua, maka Indonesia yang

AKHIR PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA DAN PEMERINTAHAN BARU BANGSA INDONESIA ENCEP SUPRIATNA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

V. KESIMPULAN DAN SARAN. Indonesia di Desa Panggungrejo sebagai berikut: 1. Perlawanan Terhadap Belanda Di Lampung ( )

I. PENDAHULUAN. dalamnya. Untuk dapat mewujudkan cita-cita itu maka seluruh komponen yang

PERANAN TOKOH KUNINGAN dari Masa Pergerakan hingga Revolusi Kemerdekaan. Mumuh Muhsin Z.

BAB I PENDAHULUAN. keberadaannya di mata dunia. Perjuangan untuk mempertahankan Indonesia yang

BAB I PENDAHULUAN. yang ingin menguasai Indonesia. Setelah Indonesia. disebabkan karena sulitnya komunikasi dan adanya sensor dari Jepang.

PERISTIWA YANG TERJADI PADA TAHUN A ZIZATUL MAR ATI ( )

PENDAHULUAN. Jepang dan Italia melawan Sekutu membawa pengaruh terhadap perubahan situasi negara-negara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Maya Nurhasni, 2013

1. DARI IDEOLOGI HINGGA TERORISME

RENGASDENGKLOK. Written by Soesilo Kartosoediro Thursday, 19 August :51 -

BAB IV KEDATANGAN SEKUTU DI INDONESIA

PERANG DI INDONESIA. Pada tahun 1942, Jepang menjajah Indonesia. Betapa kejamnya Jepang terhadap Indonesia, sampai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Mula-mula kedatangan tentara Jepang disambut gembira dan diterima

MAKALAH PERTEMPURAN SURABAYA Peristiwa 10 November Disusun Dalam Rangka Pemenuhan Tugas Mata Pelajaran Sejarah Indonesia KELOMPOK 3.

BAB I PENDAHULUAN. pendudukan Jepang di tahun Proses pembentukan tersebut terjadi

PERISTIWA YANG TERJADI PADA TAHUN

PASUKAN IMAM *) Oleh: Ir. Sunardi, MT. **)

Penyebarluasan Proklamasi yang cukup efektif dilakukan juga melalui media siaran radio.

BAB V KESIMPULAN. Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang dibacakan oleh Ir. Soekarno dan

I. PENDAHULUAN. Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus

BAB II KAJIAN TEORI. A. Tinjauan Pustaka. 1. Pendudukan Jepang di Indonesia. Dalam usahanya membangun suatu imperium di Asia, Jepang telah

I. PENDAHULUAN. Setelah pasukan Sekutu membom atom dua kota di Jepang yakni Hirosima dan

BAB I PENDAHULUAN. upaya mempertahankan kemerdekaan dari ancaman Sekutu yang ingin

PETA KONSEP LATAR BELAKANG TERJADINYA BANDUNG LAUTAN API BANDUNG LAUTAN API ULTIMATUM SEKUTU 21 NOVEMBER 1945 ULTIMATUM TANGGAL 23 MARET 1946

penjajahan sudah dirasakan bangsa Indonesia, ketika kemerdekaan telah diraih, maka akan tetap dipertahankan meskipun nyawa menjadi taruhannya.

DRAMA PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA DIBALIK AKSI HEROIK PERJUANGAN PARA PAHLAWAN DI TAHUN 1945

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah dan masyarakat Jepang merupakan hal yang cukup menarik

BAB V KESIMPULAN. dinobatkan sebagai sultan kemudian menjadi Sampeyan Dalem Ingkang Sinuwun

BAB I. PENDAHULUAN. bangsa Indonesia setelah lama berada di bawah penjajahan bangsa asing.

Dari kedua pengertian di atas maka yang dimaksud dengan Proses adalah suatu

BAB III PERAN K.H. MASJKUR DALAM LASKAR SABILILLAH. Kedatangan pasukan sekutu (Allied Forces Nederlands East Indies) atau

B A B III KEADAAN AWAL MERDEKA

BAB I PENDAHULUAN. rekaman kaset, televise, electronic games. Radio telah beradaptasi dengan perubahan dunia,

BAB I PENDAHULUAN. mengecap pahitnya penderitaan dalam sejarah masa lalunya sebagai bangsa

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia yang diproklamirkan pada

BAB I PENDAHULUAN. kemerdekaan Indonesia. Berhubung dengan masih buruk dan minimnya sarana dan prasarana

BAB I PENDAHULUAN. Periode perjuangan tahun sering disebut dengan masa

PENDAHULUAN. Keterlibatan Jepang dalam Perang Dunia II bukanlah sesuatu yang

PERANAN PEMOEDA ANGKATAN SAMOEDERA OEMBARAN (PAS O) DALAM PERISTIWA AGRESI MILITER BELANDA II TAHUN 1948 DI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. rakyat Indonesia. Rakyat harus tetap berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan

BAB I PENDAHULUAN. yaitu masa lampau, masa kini, dan masa yang akan datang dalam satu kesatuan yang bulat dan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN. itu tidak akan dipertahankan oleh pihak Belanda (Poesponegoro dan Notosusanto,

BAB V KESIMPULAN. Malaka membuat jalur perdagangan beralih ke pesisir barat Sumatra.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan dijadikan

BAB V ZAMAN PENJAJAHAN JEPANG DAN PERANG DUNIA II

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

SOAL UH PROSES PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA A

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Aceh memiliki kedudukan yang sangat strategis sebagai pusat

BAB II. KAJIAN TEORI dan PENELITIAN YANG RELEVAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pada tanggal 1 September 1945, Komite Sentral dari Komite-komite Kemerdekaan Indonesia mengeluarkan sebuah manifesto:

BAB II GAMBARAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Darma Persada

BAB I PENDAHULUAN. Cikal bakal lahirnya TNI (Tentara Nasional Indonesia) pada awal

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sejarah Indonesia penuh dengan perjuangan menentang penjajahan.

BAB 7: SEJARAH PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA. PROGRAM PERSIAPAN SBMPTN BIMBINGAN ALUMNI UI

TES FORMATIF SEBELUM UJI VALIDITAS (PRETEST) : SD Mangunsari 05 Salatiga. Hari/Tanggal : Kamis, 31 Maret Nama/No :

TINJAUAN HISTORIS TENTANG PERAN BADAN KEAMANAN RAKYAT (BKR) TERHADAP USAHA MENINGKATAKAN KETAHANAN NASIONAL INDONESIA TAHUN

1. PENDAHULUAN. 1 Occupation of Japan : Policy and Progress (New York: Greenwood Prees,1969), hlm 38.

ABSTRAK MASA PENDUDUKAN MILITER JEPANG DI KAWASAN SUMATERA TIMUR

2015 KUNINGAN PADA MASA REVOLUSI : CIWARU SEBAGAI PUSAT KERESIDENAN CIREBON TAHUN

STUDI TENTANG TENTARA REPUBLIK INDONESIA PELAJAR KOMPI 3200/PARE SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna

BAB 5 PERJUANGAN BERSENJATA DAN DIPLOMASI MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA FIKIR DAN PARADIGMA. Secara etimologi konsep tinjauan pustaka terdiri dari dua kata yakni tinjauan dan

REFLEKSI SEBELUM PERBAIKAN PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kotamadya Pematang Siantar adalah salah satu kota di propinsi Sumatera

tanggal 19 Januari Perjanjian Renville antara lain mengenai garis demarkasi dan TNI yang masih berada dalam daerah pendudukan Belanda.

Dari pernyataan di atas, pernyataan yang merupakan hasil dari siding PPKI adalah.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

1. Tujuan didirikannya PUTERA oleh Tentara Jepang adalah. d. Bangsa Indonesia dapat mempertahankan diri dari serangan sekutu

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. 4.1 Gambaran Umum Daerah/Deskripsi Hasil Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat hakiki dalam menjamin kelangsungan hidup negara tersebut.

KAJIAN TERMINOLOGI TERHADAP PEMBERITAAN PERANG GAZA: TINJAUAN SEMANTIK SKRIPSI. Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

MODUL KEHIDUPAN BANGSA INDONESIA PADA AWAL KEMERDEKAAN SAMPAI ORDE LAMA

Daerah Tempat Tinggalku, Negara Kesatuan Republik Indonesia Negaraku

BAB I PENDAHULUAN. akhir bulan itu, tentara Jepang menghancurkan armada gabungan Belanda,

BAB V KESIMPULAN. untuk mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia. Indonesia dan modern nya senjata yang di miliki pasukan Belanda.

Transkripsi:

1 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setelah Kota Hiroshima dijatuhi bom atom oleh Sekutu tanggal 6 Agustus 1945, keesokan harinya tanggal 9 Agustus 1945 bom atom kedua jatuh di Kota Nagasaki, Jepang akhirnya menyerah tanpa syarat pada sekutu pada tanggal 15 Agustus 1945. Hal ini menyebabkan terjadinya kekosongan kekuasaan di Indonesia. Keadaan ini merupakan peluang bagi bangsa Indonesia untuk memproklamasikan kemerdekaannya. Pada hari Jum`at tanggal 17 Agustus 1945 Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya di depan rumah Soekarno di Jalan Pegangsaan Timur No.56 Jakarta. Teks Proklamasi dibacakan oleh Ir. Soekarno di depan rakyat Indonesia. Bendera Merah Putih dikibarkan dengan oleh Latief Hendraningrat dan Suhud Marokusuma sebagai tanda lahirnya Negara Republik Indonesia. Peristiwa ini menandai perubahan drastis kedudukan Indonesia dari negeri terjajah menjadi negeri merdeka sekaligus mengawali tanggung jawab yang berat, yakni untuk mempertahankan dan mengisi kemerdekaan. Setelah kekalahan dan menyerahnya Jepang kepada Sekutu, Komando Sekutu Asia Tenggara di Singapura mengutus tujuh perwira Inggris di bawah pimpinan mayor A.G. Greenhalgh untuk datang ke Indonesia. Mereka tiba di Indonesia pada

2 8 September 1945 dengan tugas mempelajari dan melaporkan keadaan di Indonesia menjelang pendaratan rombongan Sekutu. Pada tanggal 16 September 1945 rombongan perwakilan Sekutu mendarat di Tanjung Priok Jakarta dengan menggunakan kapal Cumberland. Rombongan ini dipimpin laksamana Muda W.R. Petterson. Dalam rombongan ini ikut pula C.H.O. Van Der Plas yang mewakili Dr. H.J. Van mook, Kepala Netherlands Indies Civil Administrations (NICA). Sekutu yang sebagian besar terdiri dari tentara Inggris pada 29 September 1945 mendarat secara resmi di Tanjung Priok dengan sejumlah kapal laut. Pasukan ini disebut Allied Force Netherland East Indies (AFNEI) dan dipimpin oleh Letjen Sir Phillip Christison yang sebagian besar anggota pasukannya terdiri dari divisi India. Tujuan awal kedatangan Sekutu adalah untuk memulangkan Tentara Sekutu yang ditawan oleh Jepang pada masa pendudukan Jepang di Indonesia. Keadaan para tawanan perang sangat buruk. Hal ini dikemukakan oleh M.C. Ricklefs bahwa : Di beberapa daerah orang Indonesia menyerang serdadu-serdadu dan warga sipil Belanda, sehingga satu-satunya cara menyelamatkan diri ialah menyerah kepada pihak Jepang. Pihak Jepang berniat menawan semua orang Eropa (kecuali warga Negara sekutu-sekutu Jepang, terutama orangorang Jerman). Perkiraan-perkiraan tentang jumlah terakhir seluruh tawanan adalah sekitar 170.000 orang, 65.000 orang diantaranya adalah tentara Belanda, 25.000 orang adalah serdadu-serdadu Sekutu lainnya, dan 80.000 orang adalah warga sipil (termasuk 60.000 wanita dan anak-anak). Kondisi di kamp-kamp tawanan sangat buruk. Kurang lebih 20 persen tawanan militer Belanda, 13 persen warga sipil wanita, dan 10 persen anak-anak meninggal dunia. Jumlah tertinggi korban yang meninggal dunia terdapat di kamp-kamp sipil pria, yaitu 40 persen meninggal dunia. (M.C. Ricklefs, 2011: 298) Kedatangan Sekutu disambut dengan baik oleh pihak Indonesia, Namun hal ini tidak berlangsung lama setelah adanya pasukan belanda yang ikut dalam

3 rombongan pasukan sekutu, Hal ini seperti diungkapkan Marwati Djoened Pusponegoro dan Nugroho Notosusanto : Akan tetapi, setelah diketahui bahwa dalam pasukan Sekutu itu terdapat serdadu Belanda dan aparat Netherlands Indies Civil Administration (NICA) yang terang-terangan bermaksud menegakkan kembali pemerintah Hindia Belanda, sikap pihak Indonesia berubah menjadi curiga, bahkan memperlihatkan sikap bermusuhan. Situasi keamanan dengan cepat memburuk sebab NICA mempersenjatai anggota KNIL yang baru dibebaskan dari tawanan Jepang (Marwati Djoened Poesponegoro, Nugroho Notosusanto, 2010: 186-187). Di berbagai daerah, Netherlands Indies Civil Administration (NICA) yang tergabung dalam pasukan Sekutu melancarkan provokasi dan melakukan teror sehingga terjadi berbagai pertempuran di daerah-daerah seperti Surabaya, Medan, Ambarawa, Manado dan Bandung. Pertempuran Surabaya yang dilakukan oleh pejuang Indonesia telah berhasil mencegah kota Surabaya diduduki oleh Sekutu yang membuat Sekutu kehilangan banyak pasukan dan dihentikannya operasi pelucutan senjata Tentara Jepang dan evakuasi Allied Prisoners of Wars and Internees (APWI), Sekutu akhirnya meminta bantuan kepada Pihak Indonesia untuk memulangkan Tentara Jepang dan evakuasi Allied Prisoners of Wars and Internees (APWI). M.Sabir mengemukakan bahwa: Pada 9 Januari 1946 diadakan pembicaraan yang dipimpin Brigadir Jenderal Wingrove dari Markas Besar Sekutu dengan Mayor Jenderal Sudibyo yang mewakili Markas Besar Tentara Keamanan Rakyat. Tentara Sekutu meminta bantuan kepada Tentara Keamanan Rakyat untuk mengungsikan sejumlah Allied Prisoners of Wars and Internees (APWI) yang masih berada di Jawa Tengah dan Jawa Timur (M.Sabir,2004: 340). Pertemuan awal antara pihak Sekutu dengan Pihak Indonesia ini menghasilkan perjanjian mengenai pemulangan Tentara Jepang dan Allied Prisoners of Wars and Internees (APWI) antara Sekutu dengan Indonesia, yaitu:

4 APWI 1. Orang-orang Indonesia akan mulai mengevakuasi APWI semua dari lokasi mereka saat ini sekaligus. 2. Bahwa Semua APWI akan dievakuasi ke Batavia 3. Bahwa Indonesia akan bertanggung jawab untuk memberikan mereka ke Sekutu di Batavia dalam keadaan baik, dan akan membuat semua pengaturan untuk keamanan, transportasi dan makan dalam perjalanan. 4. Bahwa Sekutu akan menjamin APWI tidak akan dipersenjatai setelah diserahkan. Jepang 1. Bahwa Sekutu dan Indonesia akan mengevakuasi Jepang dari Jawa sesegera mungkin. 2. Semua senjata mereka dan peralatan akan dihancurkan di bawah pengawasan Sekutu di pedalaman Jawa, atau akan diserahkan kepada Sekutu di Pelabuhan atau pelabuhan yang ditunjuk. Bahwa dalam kasus yang terakhir Indonesia bisa mengirimkan wakilnya untuk melihat bahwa semua senjata dan amunisi dihancurkan oleh Sekutu dan tidak diserahkan kepada orang lain. 3. Bahwa penyerahan kontrol Semarang atau Surabaya tidak mungkin. 4. Dalam pandangan ayat (3) di atas bahwa jika orang Indonesia merasa terlalu sulit untuk menyerahkan Jepang di Semarang dan Surabaya, Sekutu akan menerima mereka di Batavia. 5. Bahwa perwakilan Indonesia akan mendiskusikan butir (3) dan (4) dengan Sekutu mereka dan kembali dengan kesepakatan lebih lanjut Januari 1946 (M.Sabir, 2004: 379 380). Dari perjanjian ini dihasilkan persetujuan bahwa Sekutu bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia dalam pemulangan tentara Jepang dan Evakuasi Allied Prisoners of Wars and Internees (APWI). Selanjutnya pemerintah Republik Indonesia menyerahkan pelaksanaan tugas itu kepada Tentara Republik Indonesia (TRI), dan mendirikan Panitia Oeroesan Pengangkoetan Djepang dan APWI (POPDA). Tentara Republik Indonesia (TRI) telah diberi tugas dan tanggung jawab untuk mencari kamp-kamp yang belum mereka temukan lokasinya. Para komandan divisi Tentara Republik Indonesia (TRI) diinstruksikan agar sebelum 10 April 1946 sudah mendaftar lokasi yang jelas dengan mendata dan melaporkan berapa jumlah tawanan pria, wanita dan anak-anak yang sakit disertai rincian apakah sakit berat atau ringan. Kemudian membuat prioritas penjadwalan transportasi para interniran yang dimulai dari Jawa

5 Timur, kemudian Jawa Tengah dan terakhir Jawa Barat (M.Sabir, 2004: 337). Pemerintah Indonesia mempunyai tugas dalam pemulangan Tentara Jepang dan Evakuasi Allied Prisoners of Wars and Internees (APWI). Usaha ini akan dilakukan oleh Tentara Republik Indonesia (TRI) melalui sebuah organisasi yang dinamakan Panitia Oeroesan Pengangkoetan Djepang dan APWI (POPDA). B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan secara singkat diatas, maka penulis melakukan pengidentifikasikan masalah-masalah sebagai berikut : 1. Usaha Sekutu dalam Pemulangan Tentara Jepang dan Evakuasi Allied Prisoners Wars and Internees (APWI) Tahun 1945 2. Usaha Pemerintah Indonesia dalam Pemulangan Tentara Jepang dan Evakuasi Allied Prisoners of Wars and Internees (APWI) Tahun 1946-1947 C. Pembatasan Masalah Agar dalam penyusunan penelitian ini sesuai dengan apa yang akan diharapkan penulis, maka dalam penelitian ini penulis membatasi masalah pada Usaha Pemerintah Indonesia dalam Pemulangan Tentara Jepang dan Evakuasi Allied Prisoners of Wars and Internees (APWI) Tahun 1946-1947. D. Rumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah tersebut, maka penulis merumuskan masalah yaitu Apa sajakah Usaha Pemerintah Indonesia dalam Pemulangan Tentara Jepang dan Evakuasi Allied Prisoners of Wars and Internees (APWI) Tahun 1946-1947.

6 E. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah : Untuk mengetahui Apa sajakah Usaha Pemerintah Indonesia dalam Pemulangan Tentara Jepang dan Evakuasi Allied Prisoners of Wars and Internees (APWI) F. Kegunaan penelitian Setiap penelitian tentunya kegunaan pada pihak-pihak yang membutuhkan, adapun kegunaan dalam penelitian ini antara lain diharapkan bermanfaat untuk : 1. Dapat memberikan informasi kepada setiap pembaca yang ingin menggali lebih dalam tentang usaha Pemerintah Indonesia dalam Evakuasi Tentara Jepang dan Allied Prisoners Wars and Internees (APWI). 2. Sebagai informasi bagi penulis khususnya dalam memperkaya pengetahuan penulis dalam bidang kesejarahan yang mengenai Usaha usaha Pemerintah Indonesia dalam Evakuasi Tentara Jepang dan Allied Prisoners Wars and Internees (APWI). G. Ruang Lingkup Penelitian 1. Obyek Penelitian : Tentara Jepang dan APWI 2. Subyek Penelitian : Usaha Pemerintah Indonesia 3. Tempat Penelitian : Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) Perpustakaan Daerah Lampung, dan Perpustakaan Nasional 4. Waktu Penelitian : Tahun 2014 5. Bidang Ilmu : Sejarah

DAFTAR REFERENSI M.C. Ricklefs. 2011. Sejarah Indonesia Modern. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press. Halaman 298. Marwati Djoened Poesponegoro. Nugroho Notosusanto. 2010. Sejarah Nasional Indonesia VI. Jakarta : Balai Pustaka Halaman 186. M.Sabir. 2004. Sejarah Diplomasi Republik Indonesia dari Masa ke Masa.Jakarta : PT Upakara Sentosa Sejahtera. Halaman 340. Ibid, Halaman 379. Ibid, Halaman 380. Ibid, Halaman 337.