FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BRAWIJAYA S I L A B I

dokumen-dokumen yang mirip
SILABUS DAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SILABUS. I. Mata Kuliah : HUKUM AGRARIA Kode : HTN 028 Fakultas : Syari ah Program Studi : Hukum Tata Negara Program : S.1

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK PROGRAM STUDI ILMU HUKUM

RUANG LINGKUP MATERI PERKULIAHAN HUKUM AGRARIA PERKEMBANGAN BOBOT SKS : 2 SANDI : HKS2042

HUKUM AGRARIA. Pengertian Hukum Agraria dan Hukum Tanah. Dalam Mata Kuliah Pengantar Hukum Indonesia

BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN. 1. Proses Penerbitan Izin Perubahan Pengunaan Tanah (IPPT) di Kabupaten Bantul yang

BAB II. Tinjauan Pustaka. Kamus Besar Bahasa Indonesia menyebutkan pengertian mengenai tanah, adalah

KONTRAK PERKULIAHAN. : Dr. Soegeng Hardjowinoto, S.H., C.N. M.H.

SILABUS DAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. 1. Pelaksanaan pemberian Hak Milik dari tanah negara dan. perlindungan hukumnya di Kabupaten Kutai Timur pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. memanfaatkan tanah untuk melangsungkan kehidupan. Begitu pentingnya tanah

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Hukum Tanah

DAFTAR PUSTAKA. Buku: Gautama, Sudargo Tafsiran Undang-Undang Pokok Agraria. Bandung: Alumni.

DAFTAR PUSTAKA. Adrian Sutedi, Peralihan Hak Atas Tanah dan Pendaftarannya, Sinar Grafika, Jakarta, 2009

BAB II PENGATURAN TANAH TERLANTAR MENURUT HUKUM AGRARIA. tidak terpelihara, tidak terawat, dan tidak terurus.

DAFTAR PUSTAKA. Siregar, Tampil Anshari, Mempertahankan Hak Atas Tanah, Multi Grafik, Medan, 2005

SILABUS FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG 2013

RENCANA PEMBELAJARAN STUDI (RPS) FAKULTAS SYARI AH DAN EKONOMI ISLAM IAIN SYEKH NURJATI CIREBON SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2015/2016

DAFTAR PUSTAKA A. BUKU-BUKU. Abdurrahman Masalah Pencabutan Hak-Hak Atas Tanah Dan Pembebasan Tanah Di Indonesia, Bandung: Alumni

BAB III PELAKSANAAN KONVERSI TANAH ATAS HAK BARAT OLEH BADAN PERTANAHAN NASIONAL

BAB II PENGATURAN HAK PENGELOLAAN ATAS TANAH NEGARA. Istilah hak pengelolaan pertama kali muncul pada saat diterbitkan

Lex Crimen Vol. VI/No. 5/Jul/2017

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Pelaksanaan tugas dan fungsi Kanwil-BPN Provinsi Kalimantan

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. 1. Kepentingan umum dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 adalah

HUKUM AGRARIA KODE MATA KULIAH : WU14228 BLOCK BOOK

BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN. Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka penulis menarik kesimpulan. sebagai berikut :

SILABUS. Nama Mata Kuliah : Hukum Jaminan. Bobot sks : 2 SKS

HAK MILIK DAN HAK GUNA USAHA (Menurut UUPA)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. kesimpulan dari pemasalahan yang ada, yaitu :

/diusahakan sendiri oleh pemilik secara aktif.

DAFTAR PUSTAKA. Gautama, Sudargo, Tafsiran Undang-Undang Pokok Agraria, Bandung : Citra Aditya, 1993.

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN. Batam, Provinsi Kepulauan Riau telah mewujudkan kepastian hukum dan

EKSISTENSI HAK PENGELOLAAN DALAM HUKUM TANAH NASIONAL

DAFTAR PUSTAKA. Al Rashid, Harun. Sekilas Tentang Jual Beli Tanah (Berikut Peraturanperaturannya). Jakarta : Ghalia Indonesia, 1987.

FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA SERTIPIKAT HAK ATAS TANAH GANDA DAN PENYELESAIAANNYA (Studi Kasus Terbitnya dua Sertipikat Hak Atas Tanah Ganda)

BAB II TINJAUAN UMUM MENGENAI PENDAFTARAN TANAH, HAK MILIK ATAS TANAH, DAN PERALIHAN HAK ATAS TANAH

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dilakukan mengenai Pelaksanaan Penetapan dan

SILABUS MATAKULIAH. Kelompok Matakuliah : Jurusan : Hukum Pertanahan (Agraria) SKS : 2 Kode Matakuliah : 21305

Pertemuan ke-2 GARIS-GARIS BESAR PERKEMBANGAN HUKUM TANAH DI INDONESIA. Dosen : Dr. Suryanti T. Arief SH.,MBA.,MKn

BAB II PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM. A. Defenisi Pengadaan Tanah

DAFTAR PUSTAKA. Ali, Zainuddin, 2013,Metode Penelitian Hukum, Cetakan Keempat, Sinar Grafika, Jakarta

BAB V PENUTUP. penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:

DAFTAR PUSTAKA. Buku-buku Abdurrahman, 1984, Kedudukan Hukum Adat dalam Perundang-Undangan Agraria Indonesia, Cetakan I, Jakarta, Akademika Pressindo

PENYIMPANGAN DALAM PENERBITAN SERTIPIKAT HAK ATAS TANAH. Urip Santoso Fakultas Hukum Universitas Airlangga Surabaya

BAB III PENUTUP. konversi Leter C di Kabupaten Klaten telah mewujudkan kepastian. hukum. Semua responden yang mengkonversi Leter C telah memperoleh

BAB II TINJAUAN UMUM MENGENAI PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan. dapat disimpulkan sebagai berikut :

Lex Privatum Vol. V/No. 8/Okt/2017

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Mata Kuliah PRAKTEK PEMBERIAN HAK ATAS TANAH. Kode C14339

PENYALAHGUNAAN FUNGSI TANAH DENGAN HAK GUNA BANGUNAN SEBAGAI LAHAN PERTANIAN

KULTAS HUKUM UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG

JAMINAN KEPASTIAN HUKUM PEMBERIAN PERPANJANGAN HAK GUNA USAHA

BAB I PENDAHULUAN. (pendukung mata pencaharian) di berbagai bidang seperti pertanian, perkeb unan,

Lex Administratum, Vol. V/No. 6/Ags/2017

TINJAUAN TENTANG HAMBATAN NOTARIS SEBAGAI PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH DI KOTA PADANGSIDIMPUAN. Oleh: Anwar Sulaiman Nasution 1.

BAB III PENUTUP. pendaftaran Hak Milik atas tanah melalui PRONA pada tahun 2010 di. Kabupaten Bantul telah mewujudkan kepastian hukum karena seluruh

BAB V KESIMPULAN. Kabupaten Sleman, DIY adalah sebagai berikut: a. Secara preventif dilakukan dengan cara sebagai berikut:

STATUS KEPEMILIKAN TANAH HASIL KONVERSI HAK BARAT BERDASARKAN UU NO. 5 TAHUN 1960

Lex et Societatis, Vol. V/No. 7/Sep/2017

Prosiding Ilmu Hukum ISSN: X

BAB I PENDAHULUAN. konsep dikuasai oleh negara artinya negara mengatur, dalam hal ini negaralah

BAB III PENUTUP. rumah makan sebagian telah sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten. Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 12 Tahun 2012 adalah

BAB III PENUTUP. Nomor 36 Tahun 2005 tentang Pengadaan Tanah bagi Pelaksanaan Pembangunan

SILABUS FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG 2013

Lex Privatum Vol. VI/No. 1/Jan-Mar/2018

Ruang Lingkup Hukum Agraria

HUKUM AGRARIA. Seperangkat hukum yang mengatur Hak Penguasaan atas Sumber Alam. mengatur Hak Penguasaan atas Tanah. Hak Penguasaan Atas Tanah

DAFTAR PUSTAKA. Abdurrahman. Masalah Pencabutan Hak-Hak Atas Tanah dan Pembebasan Tanah di Indonesia, Edisi Revisi. Bandung: Citra Aditya Bakti

Dari rumusan di atas maka dapat disimpulkan bahwa konversi hak-hak atas tanah adalah penggantian/perubahan hakhak atas tanah dari status yang lama

Kata Kunci : Konversi, hak tanah

PENGELOLAAN TANAH ASSET PEMERINTAH KOTA SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. tanah terdapat hubungan yang erat. Hubungan tersebut dikarenakan. pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar Berdasarkan prinsip

BAB I P E N D A H U L U AN

JAWABAN SOAL RESPONSI UTS HUKUM AGRARIA 2015

KEPASTIAN HUKUM PENDAFTARAN HAK ATAS TANAH

PEROLEHAN HAK ATAS TANAH YANG BERASAL DARI REKLAMASI PANTAI

PPAT, dengan alasan : a. Menjamin kepastian hukum; c. Agar aman.

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Kesimpulan dalam penulisan ini sesuai dengan rumusan masalah, sebagai berikut :

BAB III PENUTUP. Berdasarkan Keputusan Bersama Menteri Pertanian Dan Kepala Badan

Bab II HAK HAK ATAS TANAH. A. Dasar Hukum Hak-Hak Atas Tanah menurut UUPA. I. Pasal pasal UUPA yang menyebutkan adanya dan macamnya hak hak atas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Hukum Tanah dan Hak Penguasaan

BAB I PENDAHULUAN. Tanah merupakan suatu bagian dari pemenuhan kebutuhan manusia

BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN. 1. Pembangunan jalan tol merupakan pembangunan untuk kepentingan

Republik Indonesia. 1985, Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1985 Tentang Rumah Susun, Jakarta Republik Indonesia. 1965, Peraturan Menteri Agraria No.

Pertemuan ke-5 HAK-HAK PENGUASAAN ATAS TANAH. Dosen: Dr. Suryanti T. Arief, SH., MKn., MBA

HIBAH TANAH PEMERINTAHAN KABUPATEN/KOTA KEPADA WARGA NEGARA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Di dalam Negara Republik Indonesia, yang susunan kehidupan rakyatnya,

BAB IV HAMBATAN-HAMBATAN PENERAPAN ASAS PUBLISITAS DALAM PELAKSANAAN PENDAFTARAN TANAH DI KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN KEPAHIANG.

SKRIPSI PENYELESAIAN TERHADAP SERTIFIKAT HAK MILIK (OVERLAPPING) OLEH BADAN PERTANAHAN NASIONAL DI KOTA PADANG

BAB IV HAMBATAN YANG DIHADAPI OLEH MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN TANAH TIMBUL

PEROLEHAN TANAH OLEH PEMERINTAH DAERAH YANG BERASAL DARI TANAH HAK MILIK

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PASAL 37 DAN PASAL 40 UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG PENGADAAN TANAH BAGI PELAKSANAAN PEMBANGUNAN

BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan

1. Menghapuskan dualisme hukum tanah yang lama dan menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. tanah mempunyai fungsi ganda, yaitu sebagai social asset dan sebagai

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan

Lex Crimen Vol. VI/No. 8/Okt/2017

POLITIK HUKUM PERTANAHAN BAGI WARGA NEGARA ASING BERDASARKAN UU NOMOR 5 TAHUN 1960

SKRIPSI PENYELESAIAN TERHADAP SERTIFIKAT HAK MILIK (OVERLAPPING) OLEH BADAN PERTANAHAN NASIONAL DI KOTA PADANG

Transkripsi:

A. IDENTITAS MATA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BRAWIJAYA S I L A B I NAMA MATA STATUS MATA KODE MATA JUMLAH SKS DOSEN : HUKUM AGRARIA : WAJIB : HKT 4006 : 3 (TIGA) SKS : 1. Prof. Dr. Moch. Bakri, SH, MS 2. Dr. Suhariningsih, SH, SU 3. Dr. Iwan Permadi, SH, MH 4. Imam Koeswahyono, SH, M.Hum 5. M. Hamidi Masykur, SH, M.Kn 7. Herlindah, SH, M.Kn B. DESKRIPSI MATA Mata kuliah ini hendak memberikan ilmu yang komprehensif mengenai hukum agraria positif yang didasarkan pada UUD 1945, beserta peraturan perundang-undangan pelaksananya yaitu: TAP MPR No.IX/MPR/2001, UU No.5 Tahun 1960 serta peraturan perundangan lain yang terkait. Diawali dengan pengertian Hukum Agraria dalam arti sempit dan luas, ruang lingkup Agraria, sejarah pengaturan agraria pada masa pemerintahan Hindia Belanda dan pada masa kemerdekaan, azas-azas yang terkandung di dalamnya, hak-hak atas tanah dan ketentuan konversi. Hasil akhir yang diharapkan yakni mahasiswa peserta memperoleh bekal pemahaman hukum agraria positif Indonesia. C. KOMPETENSI MATA Mahasiswa mampu memahami asas, teori, dan pengaturan Hukum Agraria hingga mampu menerapkan dalam kasus-kasus yang terjadi. D. KOMPETENSI

KOMPETENSI I : PENGANTAR 1. Pengertian Hukum Agraria dalam arti sempit dan luas 2. Ruang Lingkup Hukum Agraria KOMPETENSI II : PERIODESASI HUKUM AGRARIA 1. Sejarah pengaturan agraria pada masa pemerintahan Hindia Belanda 2. Sejarah Pengaturan Agraria pada masa kemerdekaan i. Sebelum berlakunya UUPA ii. berlakunya UUPA Sesudah KOMPETENSI III : ASAS-ASAS HUKUM AGRARIA a. Asas Kebangsaan (pasal 1 b. Asas Hak Menguasai Negara (pasal 2 c. Asas pengakuan Hak Ulayat (pasal 3 d. Asas Hukum Agraria Nasional berdasar hukum adat (pasal 5 e. Asas Fungsi Sosial (pasal 6 f. Asas Landreform (pasal 7, 10 dan 17 g. Asas Tata Guna Tanah (pasal 13, 14 dan 15 h. Asas Kepentingan Umum (pasal 18 i. Asas Pendaftaran Tanah (pasal 19

KOMPETENSI IV : HAK-HAK ATAS TANAH a. Hak Atas Tanah yang bersifat tetap 1. Hak Milik 2. HGU 3. Hak Guna Bangunan 4. Hak Pakai 5. Hak Pengelolaan b. Hak Atas Tanah yang bersifat sementara 1. Hak Sewa 2. Hak Tanggungan 3. Hak Gadai 4. Hak Bagi Hasil 5. Hak Menumpang c. Hak Atas Tanah yang akan ditetapkan UU Rumah Susun dan Condominium KOMPETENSI V : KONVERSI HAK ATAS TANAH a. Konversi hak-hak barat 1. Hak Eigendom 2. Hak Erfacth 3. Hak Opstal 4. Hak Agrarische Eigendom b. Konversi hak-hak adat 1. Hak menguasai dari desa atas tanah (beschikkingsrecht)

2. Hak-hak individual atas tanah (terkuat dan turun menurun): Perseorangan dan komunal c. Konversi Hak Atas Tanah Swapraja 1.Grant Sultan 2.Grant Controleur 3.Grant Deli Maatschappij 4.Hak konsesi BAHAN PUSTAKA Buku Ali Achmad Chamzah, 2002, Hukum Pertanahan, Prestasi Pustaka, Jakarta Ali Achmad Chomzah, 2003, Hukum Agraria (Pertanahan Indonesia), Prestasi Pustaka, Jakarta A.P. Parlindungan, 1993, Komentar Atas UUPA, Mandar Maju, Bandung A.P Parlindungan, 2001, Berakhirnya Hak-hak Atas Tanah Menurut Sistem UUPA, Mandar Maju, Bandung A.P. Parlindungan, 2009, Pendaftaran Tanah di Indonesia, Mandar Maju, Bandung Arie Sukanti Hutagalung dan Markus Gunawan, 2008, Kewenangan Pemerintah di Bidang Pertanahan, Rajawali Press, Jakarta Bachsan Mustafa, 1985, Hukum Agraria dalam perspektif, Remadja Karya, Bandung Boedi Harsono, 2008, Hukum Agraria Indonesia, Himpunan Peraturan Hukum Tanah, Djambatan, Jakarta Boedi Harsono, 2009, Hukum Agraria Indonesia, Sejarah Pembentukan dan UUPA, Isi dan Pelaksanaannya, Djambatan, Jakarta Gunanegara, 2008, Rakyat dan Negara dalam Pengadaan Tanah untuk Pembangunan, PT. Tata Nusa, Jakarta Irawan Soerodjo, 2002, Kepastian Hukum Hak Atas Tanah di Indonesia, Arkola, Surabaya Maria S.W. Sumardjono, 2005, Kebijakan Pertanahan Antara Regulasi dan Implementasi, Kompas, Jakarta Muchsin, Imam Koeswahyono dan Soimin, 2007, Hukum Agraria Indonesia dalam Perspektif Sejarah, Refika Aditama, Bandung Muhammad Bakri, 2011, Hak Menguasai Tanah oleh Negara (Paradigma Baru untuk Reforma Agraria), UB Press, Malang Oloan Sitorus dan H.M. Zaki Sierrad, 2006, Hukum Agraria di Indonesia Konsep dasar dan Implementasi, Mitra Kebijakan Tanah Indonesia, Yogyakarta

Suhariningsih, 2009, Tanah terlantar, asas dan pembaharuan Konsep menuju Penertiban, Prestasi Pustaka, Jakarta Peraturan Perundang-undangan Undang-undang Dasar 1945. TAP MPR No.IX Tahun 2001 Undang-undang No.13 Tahun 1946 tentang Desa Perdikan Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria Undang-undang No.20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun Undang-undang No. 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan Undang-undang 18 Tahun 2004 tentang Perkebunan Undang-undang No.30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris Undang-undang No.26 Tahun 2007 tentang Tata Ruang Undang-undang No.2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah untuk Pembangunan Kepentingan Umum Undang-undang No.20 tahun 1961 tentang Pencabutan Hak-hak tanah dan Benda-benda yang ada diatasnya Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah Peraturan Pemerintah 16 Tahun 2004 tentang Penatagunaan Tanah Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2010 Tentang Penertiban Dan Pendayagunaan Tanah Terlantar Peraturan Menteri No.5 Tahun 1999 tentang Peraturan Menteri Negara Agraria/ Kepala Badan Pertahanan Nasional Nomor 2 Tahun 1999 Tentang Izin Lokasi Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor: 3 Tahun 1979 Tentang Ketentuan-Ketentuan Mengenai Permohonan Dan Pemberian Hak Baru Atas Tanah Asal Konversi