JAKSAAGUNG REPUBUK INDONESIA. PERATURAN JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR: PER- 001 / A/JA/Ol/2014 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
BERITA NEGARA. No.1412, 2013 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI. ULP. Barang/Jasa. Pemerintah. PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

2016, No Negara Republik Indonesia Nomor 5655); 2. Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2015 tentang Kementerian Ketenagakerjaan (Lembaran Negara

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

PERATURAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR 2 TAHUN 2018 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN

2016, No Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Le

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERI ENERGI DAN SUMBER DA VA MINERAL PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 09 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1893/MENKES/PER/IX/2011 TENTANG

Walikota Tasikmalaya

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI KAYONG UTARA PERATURAN BUPATI KAYONG UTARA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG

2 Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 3. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Kedudukan,

2 Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4355); 3. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembara

BUPATI SINJAI PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN SINJAI

GUBERNUR JAWA TENGAH

BUPATI SLEMAN PERATURAN BUPATI SLEMAN NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN,

PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR: P.35/Menlhk-Setjen/2015 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 28 TAHUN 2013 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS,

BUPATI SINJAI PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN SINJAI

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 01 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA KEMENTERIAN SOSIAL

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 5 TAHUN 2015

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perhubungan tent

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 39 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 48 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA

WALIKOTA PROBOLINGGO

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN SRAGEN

PERATURAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR: PK. 20 TAHUN 2013 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) BARANG/ JASA BADAN SAR NASIONAL

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 27 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TEGAL

PERATURAN BUPATI SIAK NOMOR 01 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN SIAK

PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU

BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN TAPIN

MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA KUASA BUPATI PANDEGLANG,

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : SERI : D

PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG

PROVINSI BANTEN BUPATI TANGERANG PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 72 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.13/Menhut-II/2014 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN DI LINGKUP KEMENTERIAN KEHUTANAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 42 TAHUN 2017 TENTANG

5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

- 1 - B U P A T I K A R O PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 292 TAHUN 2013 TENTANG

MENTER I KOORDINATOR HIOANG POLITIK, HUKUM, OAN KEAMANAN REPUHUK INDONESIA

2 2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok- Pokok Kepegawaian Timur ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 36 TAHUN 2011 TENTANG

KEMENDAGRI. ULP. Pengadaan. Barang/Jasa. Pemerintah. Provinsi. Kabupaten/Kota. Tata Cara.

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 70 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG BUPATI BADUNG,

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 39 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA NOMOR : KEP.01 TAHUN 2011

GUBERNUR SULAWESI BARAT PERATURAN GUBERNUR SULAWESI BARAT NOMOR 03 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI TOLITOLI PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR TAHUN 2013 TENTANG

- 1 - GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 60 TAHUN 2013 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH PROVINSI JAMBI

BUPATI SEMARANG PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG / JASA PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG

PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 30 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATAKERJA UNIT LAYANAN PENGADAAN KOTA YOGYAKARTA

BUPATI KOTABARU PROVINS! KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI KOTABARU NOMOR 06 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI CILACAP PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR: TAHUN 2012 TENTANG

Menimbang a. bahwa dalam rangka menyelenggarakan sistem pelayanan Pengadaan BarangjJasa Secara Elektronik atau E-

GUBERNUR LAMPUNG PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 5 TAHUN 2014

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2012 NOMOR : 37 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 37 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR

PERATURAN MENTERI LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08 TAHUN 2011 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA KEMENTERIAN LUAR NEGERI

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 54 TAHUN 2013 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG BUPATI TANGERANG,

-1- LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

-2- MEMUTUSKAN : PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA KOMISI PEMILIHAN UMUM.

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BENGKULU UTARA PROVINSI BENGKULU

BUPATI MAMUJU UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU UTARA NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT LAYANAN PENGADAAN

E:\PERBUP ULP_2013\PerbupULP2013.doc

GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT

BERITA DAERAH KOTA SOLOK NOMOR : 4 TAHUN 2011 PERATURAN WALIKOTA SOLOK NOMOR 4 TAHUN 2011

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Transkripsi:

JAKSAAGUNG REPUBUK NDONESA PERATURAN JAKSA AGUNG REPUBLK NDONESA NOMOR: PER- 001 / A/JA/Ol/2014 TENTANG PEMBENTUKAN UNT LAYANAN PENGADAAN BARANG/ JASA PEMERNTAH D LNGKUNGAN KEJAKSAAN AGUNG REPUBLK NDONESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA JAKSA AGUNG REPUBLK NDONESA, Menimbang a. bahwa untuk melaksanakan Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah dua kali diubah, dan terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012 Pasal 130 ayat (1), perlu membentuk Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah di Lingkungan Kejaksaan Agung Republik ndonesia; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a perlu menetapkan Peraturan J aksa Agung tentang Pembentukan Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah di Lingkungan Kejaksaan Agung Republik ndonesia. Mengingat 1. Undang Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik ndonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik ndonesia Nomor 4266); 2. Undang Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik ndonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik ndonesia Nomor 4355); 3. Undang Undang Nomor 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan Republik ndonesia (Lembaran Negara Republik ndonesia Tahun 2004 Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara Republik ndonesia Nomor 4401); 4. Undang Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang nformasi dan Transaksi Elektronik (Lembaran Negara Republik ndonesia Tahun 2008 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik ndonesia Nomor 4843); 5. Peraturan Presiden Nomor 106 Tahun 2007 tentang Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;

2-6. Peraturan Presiden Nornor 38 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kejaksaan Republik ndonesia; 7. Peraturan Presiden Nornor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan BarangjJasa Pernerintah sebagairnana telah dua kali diubah, dan terakhir dengan Peraturan Presiden Nornor 70 Tahun 2012 (Lernbaran Negara Republik ndonesia Tahun 2012 Nornor 155); 8. Peraturan Jaksa Agung Nornor PER- 009jAjJAjOlj2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kejaksaan Republik ndonesia; 9. Peraturan Kepala Lernbaga Kebijakan Pengadaan BarangjJasa Pernerintah Nornor 5 Tahun 2012 tentang Unit Layanan Pengadaan; MEMUTUSKAN : Menetapkan PERATURAN JAKSA AGUNG TENTANG PEMBENTUKAN UNT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERNTAH D LNGKUNGAN KEJAKSAAN AGUNG REPUBLK NDONESA. BAB KETENTUAN UMUM Pasall Dalarn Peraturan Jaksa Agung ini yang dirnaksud dengan : 1. Pengadaan BarangjJ asa Pernerintah di Lingkungan Kejaksaan Agung Republik ndonesia adalah kegiatan untuk rnernperoleh barangjjasa yang dibiayai dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara pada Daftar sian Pelaksanaan Anggaran Kejaksaan Republik ndonesia yang prosesnya dirnulai dari perencanaan kebutuhan sarnpai diselesaikannya seluruh kegiatan untuk rnernperoleh barangjjasa. 2. Unit Layanan Pengadaan BarangjJasa Pemerintah yang selanjutnya disingkat ULP adalah unit organisasi pemerintah yang berfungsi melaksanakan pengadaan barangjjasa di lingkungan Kejaksaan Agung Republik ndonesia. 3. Layanan Pengadaan Secara Elektronik yang selanjutnya disingkat LPSE adalah sistern aplikasi perangkat lunak elektronik dan infrastrukturnya yang dibentuk untuk rnenyelenggarakan sistern pelayanan pengadaan barangjjasa secara elektronik. 4. Pengguna Anggaran yang selanjutnya disingkat PA adalah Jaksa Agung Republik ndonesia.

-3-5. Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disingkat KPA adalah pejabat yang ditetapkan oleh PA untuk menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. 6. Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disingkat PPK adalah pejabat yang bertanggung jawab atas pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa. 7. Kelompok Kerja ULP yang selanjutnya disingkat POKJA ULP adalah kelompok kerja yang berjumlah gasal, beranggotakan paling sedikit 3 (tiga) orang dan dapat ditambah sesua dengan kompleksitas pekerjaan, yang bertugas untuk melaksanakan pemilihan penyedia pengadaan barang/jasa di Kejaksaan Agung Republik ndonesia. 8. Pejabat Pengadaan adalah personil yang memiliki sertifikat keahlian pengadaan barang/jasa yang melaksanakan pengadaan barang/jasa. 9. Dokumen Pengadaan adalah dokumen yang ditetapkan oleh ULP/Pejabat Pengadaan yang memuat informasi dan ketentuan yang harus ditaati oleh para pihak dalam proses pengadaan barang/jasa. BAB KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANSAS, TUGAS DAN WEWENANG Bagian Kesatu Kedudukan Pasa12 (1) ULP barang/jasa pemerintah di Lingkungan Kejaksaan Agung Republik ndonesia berkedudukan di Jaksa Agung Muda Bidang Pembinaan; (2) ULP barang/jasa pemerintah di Lingkungan Kejaksaan Agung Republik ndonesia bertanggung jawab kepada Jaksa Agung Muda Pembinaan; (3) ULP barang/jasa pemerintah di Lingkungan Kejaksaan Agung Republik ndonesia dipimpin oleh seorang Kepala ULP. Bagian Kedua Susunan Organisasi Pasa13 Susunan Organisasi ULP ndonesia terdiri atas : a. Kepala; b. Sekretaris; dan c. Anggota, meliputi : Kejaksaan Agung Republik

4-1. Pokja; dan 2 Kelompok Jabatan Fungsional. Bagian Ketiga Tugas dan Wewenang Pasal 4 ULP mempunyai tugas : a. mengkaji ulang Rencana Umum Pengadaan Barang/J asa bersama PPK; b. menyusun rencana pemilihan penyedia barang/jasa; c. mengumumkan pelaksanaan pengadaan barang/jasa di website Kejaksaan Republik ndonesia dan papan pengumuman resmi untuk masyarakat, serta menyampaikan ke LPSE untuk diumumkan pada Portal Pengadaan Nasional; d. menilai kualifikasi penyedia barang/jasa melalui prakualifikasi atau pascakualifikasi; e. melakukan evaluasi administrasi, teknis, dan harga terhadap penawaran yang masuk; f. menjawab sanggahan; g. menyampaikan hasil pemilihan dan menyerahkan salinan dokumen pemilihan penyedia barang/jasa kepada PPK; h. menylmpan dokumen asli pemilihan penyedia barang/jasa; 1. mengusulkan perubahan Harga Perkiraan Sendiri, Kerangka Acuan Kerja/spesifikasi teknis pekerjaan dan rancangan kontrak kepada PPK; J. membuat laporan mengenai proses dan hasil pengadaan kepada Jaksa Agung Muda Pembinaan; k. memberikan pertanggungjawaban atas pelaksanaan kegiatan pengadaan barang/jasa kepada PA/KPA; 1. menyusun dan melaksanakan strategi pengadaan barang/jasa di lingkungan ULP; m. melaksanakan pengadaan barang/jasa dengan menggunakan sistem pengadaan secara elektronik di LPSE; n. melaksanakan evaluasi terhadap proses pengadaan barang/jasa yang telah dilaksanakan; dan o. mengelola sistem informasi manajemen pengadaan yang mencakup dokumen pengadaan, data survei harga, daftar kebutuhan barang/jasa, daftar hitam penyedia. Pasal 5 Dalam melaksanakan tugasnya, ULP berwenang: a. menetapkan Dokumen Pengadaan; b. menetapkan besaran nominal Jaminan Penawaran; c. menetapkan pemenang untuk : 1. Pelelangan atau Penunjukan Langsung untuk paket Pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa lainnya yang bernilai paling tinggi Rp. 100.000.000.000,00 (seratus miliar rupiah) ; atau

-5-2. Seleksi atau Penunjukan Langsung untuk paket Pengadaan Jasa Konsultansi yang bernilai paling tinggi Rp. 10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah); d. mengusulkan penetapan pemenang kepada PA pada Kejaksaan Agung Republik ndonesia untuk penyedia barangjpekerjaan konstruksijjasa lainnya yang bernilai di atas Rp. 100.000.000.000, (seratus miliar rupiah) dan penyedia jasa konsultansi yang bernilai di atas Rp. 10.000.000.000, (sepuluh miliar rupiah) melalui Kepala ULP; e. mengusulkan kepada PAjKPA agar penyedia barangjjasa yang melakukan perbuatan dan tindakan seperti penipuan, pemalsuan dan pelanggaran lainnya untuk dikenakan sanksi pencantuman dalam Daftar Hitam; dan f. memberikan sanksi administratif kepada penyedia barangjjasa yang melakukan pelanggaran, perbuatan atau tindakan sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan BarangjJasa Pemerintah. Pasa16 Kepala ULP mempunyai tugas : a. memlmpm dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan ULP; b. menyusun dan melaksanakan strategi pengadaan barangjjasa ULP; c. menyusun program kerja dan anggaran ULP; d. mengawasi seluruh kegiatan pengadaan barangjjasa di ULP dan melaporkan apabila ada penyimpangan danjatau indikasi penyimpangan; e. membuat laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan kegiatan pengadaan barangjjasa kepada Jaksa Agung Muda Pembinaan Republik ndonesia; f. melaksanakan pengembangan dan pembinaan sumber daya manusia ULP; g. menugaskan anggota Pokja sesuai dengan beban kerja masing masing; h. mengusulkan penempatan j pemindahan j pemberhentian anggota Pokja ULP kepada Jaksa Agung Muda Pembinaan Republik ndonesia; 1. mengusulkan Staf pendukung danjatau PAj KPA; dan J. selain tugasnya sebagaimana dimaksud pada huruf a sampai dengan i dapat merangkap dan berfungsi sebagai anggota pokja ULP. Pasa17 Sekretaris ULP mempunyai tugas : a. melaksanakan pengelola urusan keuangan, kepegawaian, ketatausahaan, perlengkapan, dan rumah tangga ULP; b. membantu menginventarisasi paket paket yang akan dilelangjdiseleksi; c. menyiapkan dokumen pendukung dan informasi yang dibutuhkan pokja ULP;

6- d. memfasilitasi pelaksanaan pemilihan penyedia barang/jasa yang dilaksanakan oleh Pokja ULP;. e. mengagendakan dan mengkoordinasikan sanggahan yang disampaikan oleh penyedia barang/jasa; f. mengelo1a sistem pengadaan dan sistem informasi data manajemen pengadaan untuk mendukung pe1aksanaan pengadaan barang/jasa; g. mengelo1a dokumen pengadaan barang/jasa; h. melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan pengadaan dan penyusun laporan; 1. menyiapkan dan mengkoordinasikan tim teknis dan staf pendukung ULP dalam proses pengadaan barang/jasa; dan J. selain tugasnya sebagaimana dimaksud pada huruf a sampai dengan i dapat merangkap dan berfungsi sebagai anggota pokja ULP. Pasal8 Pokja ULP mempunyai tugas : a. menginventarisir paket paket yang akan dilelang/dise1eksi; b. menyusun jadwal pelaksanaan pe1elangan/seleksi; c. menyusun dan menetapkan dokumen pengadaan yang meliputi sekurang kurangnya : 1. metode pemilihan; 2. metode penyampaian dokumen; dan 3. metode eva1uasi. d. mengumumkan secara terbuka melalui website Kejaksaan, papan pengumuman resmi untuk masyarakat dan menyampaikan ke LPSE untuk diumumkan dalam Portal Pengadaan Nasiona1; e. me1aksanakan pengadaan barang/jasa dengan memanfaatkan teknologi informasi me1alui LPSE; f. menerima pendaftaran penyedia barang dan jasa melalui sarana elektronik LPSE Kejaksaan Agung Republik ndonesia; g. menilai kualifikasi penyedia barang/jasa melalui prakualifikasi atau pascakualifikasi; h. melakukan aanwijzing; 1. melakukan pembukaan penawaran; J. melakukan evaluasi terhadap penawaran yang masuk; k. mengumumkan dan menetapkan pemenang penyedia barang/jasa; 1. menyampaikan hasil pelaksanaan pelelangan/seleksi kepada Kepala ULP; m. menjawab sanggahan dari penyedia barang/jasa jika ada; n. mengusulkan penetapan pemenang kepada PA untuk penyedia barang/pekerjaan konstruksi/jasa 1ainnya yang bernilai di atas Rp. 100.000.000.000,00 (seratus miliar rupiah) dan jasa konsultasi yang bernilai di atas Rp. 10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah); dan o. membuat laporan mengenai proses dan hasil Pengadaan Barang/Jasa kepada Kepala ULP.

7- Pasal9 Bagan struktur organisasi ULP sebagaimana tercantum pada lampiran Peraturan Jaksa Agung ini dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Jaksa Agung in!. BAB PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTAN Pasal 10 Keanggotaan ULP diangkat dan diberhentikan oleh Jaksa Agung Republik ndonesia. Pasalll (1) Untuk dapat diangkat sebagai Kepala ULP harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: a. Pegawai Negeri Sipil Kejaksaan Republik ndonesia; b. pendidikan minimal sarjana (S 1); c. memiliki kualifikasi teknis dan manajerial; d. memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan; e. memiliki integritas moral, JUJur, disiplin dan tanggung jawab dalam melaksanakan tugas; f. memiliki pengalaman sebagai pejabat/panitia pengadaan barang/jasa; g. memahami seluruh jenis pekerjaan yang menjadi tugas Pokja ULP; h. tidak mempunyai hubungan keluarga dengan pejabat yang mengangkat dan menetapkannya sebagai kepala ULP; dan J. syarat lain yang ditentukan dalam aturan kepegawaian untuk jabatan yang setara. (2) Sekretaris ULP harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: a. Pegawai Negeri Sipil Kejaksaan Republik ndonesia; b. memiliki integritas moral, jujur, disiplin dan tanggung jawab dalam melaksanakan tugas; c. memahami seluruh jenis pekerjaan yang menjadi tugas Pokja Pengadaan; d. tidak mempunyai hubungan keluarga dengan pejabat yang mengangkat dan menetapkannya sebagai sekretaris ULP; dan e. syarat lain yang ditentukan dalam aturan kepegawaian untuk jabatan yang setara. (3) Anggota POKJA ULP harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: a. Pegawai Negeri Sipil Kejaksaan Republik ndonesia; b. memiliki sertifikat keahlian pengadaan barang/jasa pemerintah;

-8- c. memiliki integritas moral, jujur, disiplin dan tanggung jawab dalam melaksanakan tugas; d. memahami keseluruhan pekerjaan pengadaan yang akan dilaksanakan; e. memahami jenis pekerjaan tertentu yang menjadi tugas POKJA ULP; f. memahami isi dokumen pengadaan/metode dan prosedur pengadaan berdasarkan peraturan pengadaan yang berlaku; dan g. tidak mempunyai hubungan keluarga dengan pejabat yang mengangkat dan menetapkannya sebagai anggota POKJA ULP; Pasal12 Anggota ULP berhenti atau diberhentikan apabila: a. mengundurkan diri; b. meninggal dunia; c. tidak mampu melakukan tugas secara terus menerus selama 3 (tiga) bulan karena sakit atau tanpa alasan yang jelas; d. melanggar/menyalahgunakan tugas; atau e. dipidana karena melakukan tindak pidana kejahatan yang diancam dengan pidana penjara 5 (lima) tahun atau lebih, berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap. BAB V TATAKERJA Pasal 13 Dalam melaksanakan tugas, wewenang dan fungsi, pimpinan satuan organisasi di lingkungan ULP Kejaksaan Agung Republik ndonesia wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi cli lingkungan masing masing maupun antar satuan organisasi di lingkungan Kejaksaan Agung Republik ndonesia dengan instansi terkait lainnya sesuai dengan tugas masingmasmg. Pasal 14 (1) Kepala ULP Kejaksaan Agung Republik ndonesia bertanggung jawab memimpin, mengkoordinasikan, memberikan bimbingan dan petunjuk pelaksanaan tugas bawahan; (2) Kepala ULP Kejaksaan Agung Republik ndonesia wajib mengawasi pelaksanaan tugas bawahannya masing masing dan apabila terjadi penyimpangan wajib mengambil langkah langkah yang diperlukan sesuai dengan peraturan perundang undangan. (3) Kepala ULP Kejaksaan Agung Republik ndonesia wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk serta bertanggung jawab kepada atasan dan menyampaikan secara berkala.

9- (4) Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan organisasi dari bawahan wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan untuk menyusun )aporan lebih lanjut dan memberikan petunjuk teknis kepada bawahannya. BABV PEMBAYAAN Pasal15 Pembiayaan yang timbul dalam rangka pelaksanaan tugas ULP di lingkungan Kejaksaan Agung Republik ndonesia, dibebankan pada DPA Kejaksaan Republik ndonesia. Pasa116 Pegawai negeri sipil yang ditugaskan di ULP sebagai pejabat atau pelaksana berhak menerima honorarium yang besarnya sesuai dengan Standar Biaya Umum Kementerian Keuangan. BAB V KETENTUAN PENUTUP Pasa117 Peraturan Jaksa Agung ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan. Peraturan Jaksa Agung ml dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik ndonesia. BASREF AREF Diundangkan di Jakartc\' pada tanggal 19 Februari 2014 MENTER! HUKUM DAN HAK ASAS MANUSA REPUBLK NDONESA AMR SYAMSUDN BERTA NEGARA REPUBLK NDONESA TAHUN 2014 NOMOR 233

セM セ STRUKTUR ORGANSAS UNT LAYANAN PENGADAAN (ULP) Lampiran : Peraturan Jaksa Agung Republik ndonesia Nomor : PER 001 / A/JA/Ol/2014 Tanggal : 17 Januari 2014 KEPALA UNT LAYANAN PENGADAAN (ULP) + MsekQ エ et セ t@ POKJA POKJA PENGADAAN PENGADAAN BARANGjJASA BARANG LANNYA セ @セ @ M POKJA PENGADAAN JASA KONSULTAN 1,'\ 7 : i _l, POKJA PEKERJAAN KONSTRUKS - ", 1i : ' KELOMPOK JABATAN FUNGSONAL @ セi "'