BAB 4 PENYUSUNAN KONSEP. Hirarki Penyusunan Arahan Perancangan. 4.1 Visi pembangunan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV PANDUAN KONSEP

3.3 KONSEP PENATAAN KAWASAN PRIORITAS

PROGRAM PENGEMBANGAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (PLPBK) DOKUMEN ATURAN BERSAMA

BAB VI RENCANA DAN GAGASAN PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS TAMMUA

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...

ATURAN BERSAMA RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN DESA KEDUNGSARIMULYO

BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI. Tabel 2.1 : Visi Misi Sanitasi Kabupaten Aceh Jaya. Visi Sanitasi Kabupaten

BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

BAB 2 KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

Bab 3 Kerangka Pengembangan Sanitasi

BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI

BAB VI RENCANA UMUM DAN PANDUAN RANCANGAN

PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16/PERMEN/M/2006 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II ATURAN BERSAMA A. ATURAN BERSAMA DALAM MEMBANGUN DAN MENATA (RENOVASI) RUMAH

BAB V. Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Banjarbaru Tahun Visi

DOKUMEN ATURAN BERSAMA DESA KARANGASEM, KECAMATAN PETARUKAN, KABUPATEN PEMALANG

MATRIKS RENCANA STRATEGIS DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KOTA MALANG TAHUN

BAB 3 ANALISIS DAN PERENCANAAN. 3.1 Analisis tingkat kota yang dapat mempengaruhi kawasan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

Arah Pengembangan Sanitasi

BAB I PENDAHULUAN. dilakukannya penelitian ini terkait dengan permasalahan-permasalahan

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

PENJELASAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SRAGEN NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN SRAGEN TAHUN

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

Pranata Pembangunan Pertemuan 1 Pembangunan di Kawasan Hijau. Sahid Mochtar, S.T., MT. Ratna Safitri, S.T., M.Ars.

BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Strategi Sanitasi Kabupaten Tahun

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

BAB 2 Kerangka Pengembangan Sanitasi

2.1 Visi Misi Sanitasi

BAB I. Persiapan Matang untuk Desain yang Spektakuler

BAB 2 EKSISTING LOKASI PROYEK PERANCANGAN. Proyek perancangan yang ke-enam ini berjudul Model Penataan Fungsi

KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

KATA PENGANTAR. Demikian Laporan Akhir ini kami sampaikan, atas kerjasama semua pihak yang terkait kami ucapkan terima kasih. Medan, Desember 2012

KATA PENGANTAR. RTRW Kabupaten Bondowoso

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Tabel VIII. 1 Aturan Bersama Desa Kemasan KONDISI FAKTUAL KONDISI IDEAL ATURAN BERSAMA YANG DISEPAKATI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

PEMUTAKHIRAN SSK LAMPUNG TIMUR Tahun 2016

Ketentuan Umum Istilah dan Definisi

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL

RENCANA INVESTASI 5.1. INDIKASI SEKTOR PRIORITAS PEMBANGUNAN RENCANA TINDAK PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN KELURAHAN LIMUSNUNGGAL

Bab III Kerangka Pengembangan Sanitasi

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Dinas Tata Ruang dan Permukiman Provinsi Jawa Barat, pada tahun 2009

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Tabel 9.2 Target Indikator Sasaran RPJMD

RENCANA STRATEGIS DINAS CIPTA KARYA TATA RUANG DAN KEBERSIHAN KABUPATEN GROBOGAN Tahun 2011 sd Tahun 2016

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

LAMPIRAN 2 LAMPIRAN 2 ANALISIS SWOT

KONSEP, RENCANA PENGEMBANGAN DAN PANDUAN RANCANG KAWASAN PRIORITAS BAB IV KONSEP, RENCANA PENGEMBANGAN DAN PANDUAN RANCANG KAWASAN PRIORITAS 81

PROFIL KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS

Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka

Sia Tofu (Bersama dan Bersatu) dan Visi Pembangunan Kabupaten Pulau Taliabu Tahun

Buku Putih Sanitasi Kota Bogor

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

LEMBARAN BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG

BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

BAB I PENDAHULUAN. Buku Putih Sanitasi Kabupaten Grobogan Halaman 1 1

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG

BAB IV VISI DAN MISI

VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

PEDOMAN PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (Permen PU 06/2007)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV RENCANA PROGRAM PENGEMBANGAN SANITASI SAAT INI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 1992

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

Diktat Perencanaan Infrastruktur Kota

BAB I PENDAHULUAN. yang hidup dalam lingkungan yang sehat. Lingkungan yang diharapkan adalah yang

Peran Masyarakat Tingkat Lokal dalam Perencanaan Ruang Kawasan Permukiman Kota

Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) 2014 KABUPATEN KEPULAUAN ARU PROPINSI MALUKU

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENANGANAN PERMUKIMAN RAWAN BANJIR DI BANTARAN SUNGAI Studi Kasus: Permukiman Kuala Jengki di Kelurahan Komo Luar & Karame, Kota Manado

STRATEGI SANITASI KOTA PAREPARE. Lampiran 5. Deskripsi Program/Kegiatan

RINGKASAN EKSEKUTIF PEMERINTAH KABUPATEN WAKATOBI KELOMPOK KERJA SANITASI KABUPATEN WAKATOBI

Penjelasan Substansi. Dokumen Lengkap, ada pada BAB IV

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN MINAHASA UTARA

BAB IV RENCANA PROGRAM PENGEMBANGAN SAAT INI

BAB VII RENCANA. 7.1 Mekanisme Pembangunan Rusunawa Tahapan Pembangunan Rusunawa

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 59 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KOTA TANGERANG SELATAN

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN

BAB I PENDAHULUAN. Buku Putih Sanitasi (BPS) Kabupaten Kapuas Hulu Tahun Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber

Kata Pengantar. Yogyakarta, Desember Tim Penyusun. Buku Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi BWP Sedayui

DESKRIPSI PROGRAM DAN KEGIATAN

Lampiran A. Kerangka Kerja Logis Air Limbah

BAB II Kerangka Pengembangan Sanitasi

KONSEP PENANGANAN SANITASI DI KAWASAN KUMUH PERKOTAAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

Transkripsi:

4.1 Visi pembangunan DESIGN POLICY merupakan metoda perancangan tak langsung yang meliputi instrumen peraturan untuk pelaksanaan, atau program investasi dan instrumen lainnya yang menyebabkan rancangan dapat dilaksanakan. Design policy merupakan kerangka bagi keseluruhan proses perancangan dan harus cukup luwes agar rancangan yang lebih spesifik dapat dilaksanakan. Hirarki Penyusunan Arahan Perancangan Visi Merupakan pandangan masa depan yang dapat menyatukan (konsensus) semua orang untuk bekerja sama mencapainya dan memberikan keyakinan bahwa kita menuju satu sasaran tertentu (Podger, 199x). Visi dapat menunjukkan kepedulian atas kondisi lingkungan dan keinginan mencapai kondisi yang lebih baik, berkaitan dengan tantangan yang dihadapi, dan mengandung sifat perubahan yang tidak selalu mengikuti peraturan yang berlaku atau mempertahankan rutinitas Misi Perancangan adalah komitmen yang memberikan fokus. Misi erat kaitannya dengan disiplin untuk mencapai visi yang telah disepakati bersama, dan dapat dijadikan panduan dalam perumusan tujuan, strategi dan kebijakan. Pernyataan tujuan mengandung kata sifat dan/atau keterangan sehingga memperjelas atau mengarahkan dalam rumusan solusi. Sebab, pernyataan tujuan merupakan pernyataan yang terbentuk dari kualitas solusi yang ideal untuk design issue. Pernyataan tujuan mengandung kata harus atau kata yang berarti perkiraan/memprediksi sebab pernyataan tujuan merupakan pernyataan yang mewakili kondisi masa depan yang ingin dicapai. Pernyataan tujuan harus Hal IV 1

dibuat sederhana dan harus diikuti sasaran untuk mencakup beberapa komponennya. Pernyataan tujuan harus mencakup issue yang utama (a priority issue) serta mengandung komponen dan kepentingan yang sama dari tujuan lain suatu proyek. Pernyataan tujuan lebih bersifat positif dan proactive. Hindari penggunaan kata: belum, tidak, tidak pernah, dan lainlain. Selain termasuk ke dalam kawasan budidaya, Desa Dukuh juga termasuk ke dalam pengembangan kawasan permukiman perkotaan, yaitu kawasan yang diupayakan penataan struktur ruang perkotaan yang berpotensi menjadi pusat pertumbuhan di perkotaan. Strategi pengembangan kawasan perdesaan diarahkan melalui pengembangan fasilitas dan infrastruktur serta permukiman yang dapat menunjang budidaya perkotaan dalam rangka mempertahankan luas lahan pertanian dan meningkatkan produksi pertanian. Sesuai dengan visi Desa Dukuh, yakni Kebersamaan dan gotong royong kunci kesuksesan dalam menciptakan lingkungan yang tertata rapi dan bersih di tahun 2019, maka visi pembangunan di wilayah ini mengarah kepada perbaikan kualitas lingkungan permukiman yang tertata rapi dan bersih. Hal tersebut bermakna lebih luas bahwa permukiman ramah terhadap lingkungan, yang mengutamakan kebersihan, aman dari ancaman bencana alam maupun bencana lingkungan, terciptanya harmonisasi antara ruang yang berwawasan lingkungan dengan memberdayakan kemampuan masyarakat dan masyarakat mampu untuk melaksanakan amanah dengan tertib Untuk mewujudkan visi tersebut, masyarakat secara partisipatif merumuskan misi-misi sebagai berikut: 1. Meningkatkan sumber daya manusia; 2. Menjaga kelestarian alam dan lingkungan serta menata lingkungan permukiman menjadi asri dan menyejukan; 3. Meningkatkan Kesejahteraan Sosial Ekonomi Masyarakat Maka tujuan pembangunan adalah sebagai berikut: 1. Pada kawasan kajian, seluruh lapisan masyarakat memiliki akses terhadap saluran pembuangan air limbah pada tahun 2019 2. Meningkatnya wawasan, kedewasaan dan kesadaran masyarakat mengenai sanitasi lingkungan 3. Masyarakat secara sadar tidak membuang sampah ke sungai, dan menjaga kelestarian kawasan sungai 4. Presentase masyarakat yang tidak memiliki akses terhadap kakus pribadi berkurang hingga 10% pada tahun 2019 5. Menciptakan lingkungan RW4 dan RW5 teritegrasi dengan baik 6. Melalui peningkatan kualitas infrastruktur, diharapkan meningkatkan tingkat kesejahteraan ekonomi masyarakat. 4.2 Konsep perencanaan struktur tata bangunan dan lingkungan Konsep perancangan struktur tata bangunan dan lingkungan terkait dengan konsep struktur ruang secara makro. Karenanya pembangunan wilayah ini mengarah ke arah perbaikan kualitas lingkungan permukiman beserta sarana dan prasarana pendukung permukiman dengan tetap mempertahankan luas lahan pertanian dan meningkatkan produksi pertanian. Pembangunan wilayah diharapkan berkelanjutan dengan memperhatikan aspek lingkungan pada proses perencanaannya. Untuk pola permukiman, menganut pola konsentris (memusat) mengikuti pola permukiman yang sudah terbangun. Jalan Cimangir sebagai jalan lokal primer, sedangkan letak permukiman ada pada jalan Cimangir Hilir dan Jalan Cimangir Tengah sebagai jalan lokal sekunder dan jalan lingkungan. Perumahan dikalsifikasikan ke dalam dua zona. Pada klasifikasi 1, kebanyakan rumah yang dibangun tidak memperhatikan aturan bangunan yang berlaku seperti aturan garis sempadan bangunan sehingga jarak antar bangunan begitu dekat satu sama lainnya. Selain itu aturan Hal IV 2

pemanfaatan lahan KDB pun tidak diikuti, luas bangunan hampir sama dengan luas tanah sehingga hampir tidak ada lagi lahan untuk taman, atau lahan terbuka sebagai fungsi ruang terbuka hijau. Gambar disamping adalah kondisi perumahan pada zona1, dimana sudah tidak ada lahan sebagai ruang terbuka, bukaan bangunan rumah sudah menempel dengan batas jalan. Jarak atap rumah satu dan lainnya begitu rapat. Pada klasifikasi 2, kondisi perumahan belum begitu padat, masih terdapat lahan yang tidak digunakan sebagai bangunan dan dapat berfungsi sebagai ruang terbuka hijau. Ruang Terbuka Hijau (RTH) berupa hamparan sawah dengan luasan 44Ha mengelilingi kawasan, kawasan permukiman berada di tengah-tengah RTH. Pengaturan Koefisien Dasar Bangunan (KDB) mengikuti Pedoman Operasi Pemanfaatan Ruang adalah 60%, dengan ketinggian bangunan tidak lebih dari 12meter. Jalan Lokal Sekunder yaitu Jalan Cimangir Hilir dan Jalan Cimangir Tengah, dan jalan lingkungan, jalan tersebut kondisi nya sebagian sudah mendapatkan peningkatan konstruksi menjadi jalan paving blok, sebagian masih ada yang dari tanah termasuk jalan setapak sebagai penghubung langsung antara RW4 dan RW5 b. Jaringan pembuangan air limbah, meliputi limbah domestik (rumah tangga) dan limbah tinja c. Penataan lingkungan perumahan warga. Perbaikan rumah warga sesuai visi desa yaitu tertata rapi dan bersih. d. Penghijauan di sepanjang jalan lokal dan jalan lingkungan, penghijauan terutama dilakukan sebagai komponen reduktor akibat polusi udara dari lokasi TPS Galuga dan lokasi area pemulung serta pengepul e. Pemeliharaan kawasan Sungai Cimangir, pembuatan TPT pada dinding sungai sebagai upaya pencegahan kerusakan kondisi dasar saluran. Hal ini juga sebagai mitigasi terhadap penentuan batasan badan sungai, daerah sempadan sungai yang mesti dirawat dan dilestarikan 4.4 Blok penataan kawasan program penanganannya Wilayah perencanaan dibagi menjadi 2 zona perencanaan, yaitu sebagai berikut: Penekanan perencanaan tata bangunan lingkungan juga dilakukan di sepanjang Sungai Cimangir yang berada wilayah RW 4 sepanjang 300m, dimana hingga saat ini kawasan Sungai tersebut masih belum terjaga dengan baik, sungai dijadikan sebagai tempat BAB juga tempat buangan sampah, di daerah bantaran sungai pun dipakai sebagai tempat menimbun sampah. 4.3 Konsep komponen perancangan kawasan Komponen perancangan kawasan permukiman RW 04 dan RW 05 Desa Dukuh adalah sebagai berikut : a. Jaringan jalan di wilayah perencanaan terbagi menjadi 3 tingkatan, jalan lokal primer yaitu jalan Cimangir, 1. Wilayah perencanaan zona 1 berada di RW4, program penanganan: Pembangunan jaringan pembuangan air limbah Perbaikan drainase dan gorong-gorong Penyediaan MCK umum Pemeliharaan kawasan Sungai Cimangir Pembangunan TPT pada Sungai Cimangir Pembangunan Rumah Sehat Pembangunan Tempat Pembuangan Sampah Penghijauan jalan lingkungan Penigkatan jalan tembus ke RW 5 Peningkatan Jalan lokal sekunder (hotmix) Penyediaan jaringan PJU 2. Wilayah perencanaan zona 2 berada di RW5, program penanganan: Hal IV 3

Perbaikan saluran air limbah Penyediaan sarana MCK umum Pemeliharaan kawasan Sungai Cimangir Pembangunan TPT Sungai Cimangir Pembangunan rumah sehat Peningkatan jalan lokal sekunder (hotmix) Perbaikan drainase dan gorong-gorong Penyediaan jaringan PJU - Hal IV 4

Hal IV 5

PENATAAN BANGUNAN PERUMAHAN Hal IV 6

Hal IV 7

PENATAAN JALAN, DRAINASE DAN PJU a. Perkerasan 3 meter b. Lajurmaksimum 3,5 meter c. Bahu min 1 meter d. SaluranDrainase 1 meter e. Jalurhijau 1 meter f. Jalurpejalan kaki 1.5 meter g. Sempadanbangunan minimum 10 meter h. D amaja i. Damija j. D a w a s j a k. Damaja> 5 meter di atassumbujalan l. Damaja>1,5 meter di bawahsumbujalan m. Infrastruktur lain (kabel, saluran air kotordsb) Hal IV 8

PENATAAN KAWASAN SUNGAI CIMANGIR Hal IV 9