BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
PEMANFAATAN MEDIA IKLAN PRODUK LEJEL HOME SHOPPING DALAM PEMBELAJARAN BERBICARA DI KELAS X SMKN 12 BANDUNG

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Menyimak (Listening Skill), Berbicara (Speaking Skill), Membaca (Reading Skill),

BAB 1. Pembelajaran Bahasa Indonesia adalah pembelajaran yang memiliki. beberapa aspek keterampilan berbahasa yang harus dicapai oleh siswa.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. yang membutuhkan latihan berkelanjutan. Sependapat dengan yang dikemukakan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu dan teknologi dalam era globalisasi ini banyak

BAB I PENDAHULUAN. yang disampaikan secara terselubung atau tidak secara langsung.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berdasarkan observasi atau studi pendahuluan yang penulis

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Reni Febriyenti, 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Tujuan pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia dalam ranah

BAB 1 PENDAHULUAN. sulit menuangkan pikiran secara teratur dan baik). Selain itu siswa juga

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rizka Fauziah, 2013

I. PENDAHULUAN. semakin modern, diharapkan dapat meningkatkan aktivitas serta kreativitas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Stella Talitha, 2013

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan sebaik-baiknya guna mewujudkan harapan dan cita-cita bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. mampu memahami ide, gagasan, maupun pengalaman penulisnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan pola penyajian narasi, deskripsi, dan ekspositoris. Pola penyajian laporan

BAB I PENDAHULUAN. Berkomunikasi adalah salah satu keterampilan berbahasa. Keterampilan

BAB 1 PENDAHULUAN. kesatuan yang memiliki keterkaitan antara satu dengan yang lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil pengamatan penulis di lapangan, ternyata pembelajaran

2015 PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA SEKOLAH DASAR

BAB 1 PENDAHULUAN. Menulis merupakan salah satu dari empat keterampilan berbahasa yang

BAB 1 PENDAHULUAN. melainkan harus melalui proses pembelajaran dengan waktu yang lama untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Arin Rukniyati Anas, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia pada dasarnya merupakan upaya untuk

2014 EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN TANYA-JAWAB BERBASIS MEDIA VIDEO TAYANGAN ORBIT DIGITAL DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI

BAB I PENDAHULUAN. menulis seseorang dapat menyampaikan hal yang ada dalam pikirannya.

2015 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan ilmu pengetahuan dari guru dalam proses belajar-mengajar. membimbing dan memfasilitasi siswa dalam kegiatan belajar.

I. PENDAHULUAN. secara kreatif dapat memikirkan sesuatu yang baru. berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan hendaknya berupa kata-kata

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. bernalar serta kemampuan memperluas wawasan. Menurut Tarigan (2008:1) ada

BAB I PENDAHULUAN. pikiran, pendapat, imajinasi, dan berhubungan dengan manusia lainnya.

I. PENDAHULUAN. itu, pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, manusia dapat menemukan hal-hal baru yang dapat dikembangkan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu tujuan pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia dalam

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sebagai alat komunikasi yang paling utama. Bahasa dibagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar siswa terampil dalam berbahasa

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah.

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai alat komunikasi manusia yang paling efektif, bahasa memegang. penanan yang sangat penting. Dengan berbahasa, manusia mampu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bahasa memegang peran penting dan suatu hal yang lazim dalam

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional. Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen yang

BAB I PENDAHULUAN. manusia dengan yang lainnya. Keterampilan berbahasa yang dimiliki manusia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Taman Kanak-kanak merupakan pendidikan yang. memfasilitasi proses pertumbuhan dan perkembangan anak.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu ciri orang terpelajar atau bangsa yang terpelajar. Menurut

BAB 1 PENDAHULUAN. menyesuaikan diri terhadap lingkungan dan berfungsi untuk menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. pemersatu bangsa Indonesia. Selain itu, Bahasa Indonesia juga merupakan

BAB I PENDAHULUAN. salah satu faktor hakiki yang membedakan manusia dari makhluk lainnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. Raya Antapani, dapat diketahui bahwa kemampuan siswa dalam menulis paragraf

MODEL PEMBELAJARAN MENYIMAK INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE TANYA JAWAB PADA SISWA KELAS X SMK SETIA BAKTI GARUT TAHUN PELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung saat tulisan tersebut dibaca oleh orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dan terus mengikuti perkembangan teknologi. Peserta didik saat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Diena San Fauzia, 2013

BAB I PENDAHULUAN. cenderung monoton sehingga kurang menarik perhatian siswa.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi dan seni. Peningkatan pengetahuan berbahasa Indonesia berhubungan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Indonesia bertujuan untuk meningkatkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan menulis ini tidak semua orang menyukai, apalagi menguasai

2014 KEEFEKTIFAN MOD EL PEMECAHAN MASALAH (PROBLEM SOLVING) D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS D ISKUSI

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan suatu masyarakat dapat dilihat dari perkembangan pendidikannya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan jasmani dan rohani anak, agar anak dapat memiliki kesiapan dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan menulis merupakan keterampilan yang penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. terpisahkan dalam seluruh proses pembelajaran di sekolah. Pembelajaran menulis

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pengajaran bahasa dan sastra Indonesia terdapat empat keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengajaran bahasa Indonesia bertujuan agar siswa terampil berbahasa dan mampu

2015 PENERAPAN TEKNIK MENULIS BERANTAI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ULASAN FILM ATAU DRAMA

BAB I PENDAHULUAN. dalam merangkai kata. Akan tetapi, dalam penerapannya banyak orang

BAB 1 PENDAHULUAN. masa sekarang. Tidak hanya dijadikan sebagai perantara informasi dan komunikasi,

BAB 1 PENDAHULUAN. lisan, sedangkan membaca dan menulis terjadi dalam komunikasi secara tertulis.

2015 PENERAPAN METODE SUGESTI-IMAJINASI DENGAN MEDIA VIDEO DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ULASAN DRAMA

BAB I PENDAHULUAN. seorang pendidik yang mempunyai kompetensi, baik kompetensi pedagogik,

BAB I PENDAHULUAN. (Tarigan, 1994:4). Hal tersebut sejalan dengan pendapat Alwasilah (2012:43)

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa terbagi menjadi empat, yaitu mendengarkan,

BAB I PENDAHULUAN. memiliki tujuan agar siswa terampil menyimak, terampil berbicara, terampil

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Ghyna Amanda Putri, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. Proses kegiatan belajar mengajar dikatakan berhasil apabila siswa dianggap

BAB I PENDAHULUAN. bahasa yang tidak dapat keluar dari sistem yang mengikatnya atau mengaturnya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Globalisasi saat ini telah melanda dunia. Dunia yang luas seolah-olah

BAB I PENDAHULUAN. belajar dipengaruhi oleh motivasi dari dalam dan luar siswa.

BAB I PENDAHULUAN. siswa dalam mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di sekolah. Siswa

BAB 1 PENDAHULUAN. Memiliki bahasa adalah salah satu kemampuan spesial manusia.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Winda Victoria Febriani, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. membaca, dan menulis. Berbicara merupakan salah satu dari empat aspek

BAB I PENDAHULUAN. merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam seluruh proses pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Belajar menuntut seseorang untuk berpikir ilmiah dan mengungkapkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan gaya penulisan. Menulis merupakan suatu kemampuan berbahasa yang

BAB I PENDAHULUAN. yaitu: keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Eka Purnama, 2014 Keefektifan teknik imagine (khyalan visual) dalam pembelajaran menulis puisi lirik

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah alat komunikasi, berarti bahasa merupakan alat yang tidak akan pernah lepas dari diri manusia. Dengan kata lain, tidak ada kegiatan manusia yang tidak disertai bahasa. Oleh karena itu, manusia memerlukan bahasa sebagai alat berkomunikasi. Sejalan dengan hal tersebut, bahasa tentunya diperlukan dalam dunia pendidikan sebagai pengantar informasi dalam kegiatan pembelajaran. Dari proses komunikasi tersebut dapat dilihat adanya empat kegiatan yang berbeda, yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat kegiatan tersebut dinamakan empat aspek keterampilan berbahasa. Empat aspek keterampilan berbicara tidak bisa dipisahkan satu sama lainnya, saling menunjang, saling mendukung sehingga dinamakan caturtunggal keterampilan berbahasa (Suhendar, Supinah, 1997 :1). Berbicara dengan aspek kebahasaan memiliki hubungan yang erat karena keduanya memengaruhi perkembangan kosa kata yang akan diperoleh anak, baik melalui kegiatan menyimak ataupun membaca. Berbicara adalah suatu keterampilan berbahasa yang berkembang pada kehidupan manusia setelah mereka mempelajari keterampilan menyimak (Tarigan, 2008:3). Berbicara merupakan keterampilan berbahasa yang bersifat produktif. Hal tersebut bisa dilihat dari pengetian berbicara menurut Tarigan (2008:16) yaitu merupakan keterampilan berbahasa dalam kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan, meyatakan, serta menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan. Menurut Zuhri (2010 : 19), berbicara adalah mengucapkan kata-kata atau kalimat kepada seseorang atau sekelompok orang untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Dengan kata lain, memberikan informasi/komunikasi dan juga motivasi.

2 Selain itu, berbicara merupakan seni. Seni berbicara harus dilandasi faktor daya ingat yang kuat, daya kreasi, fantasi dan imajinasi yang tinggi, dan teknik pengungkapan yang tepat. Berbicara merupakan keterampilan berbahasa lisan yang sangat fungsional dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu wujud kefungsionalan keterampilan berbicara dalam kehidupan sehari-hari adalah proses belajar mengajar di sekolah. Sekolah merupkan lembaga untuk memberikan ilmu yang dilakukan oleh guru dan menerima ilmu yang dilakukan oleh siswa. Siswa dapat menyampaikan pendapat dan berkomentar dalam proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Proses penyampaian ilmu dari guru kepada siswa dilakukan dengan komunikasi dua arah. Namun, pembelajaran berbicara tidak cukup diwujudkan dengan komunikasi dua arah saja. Pembelajaran berbicara harus dilakukan dengan cara yang menarik dan menyenangkan agar dapat meningkatkan keterampilan siswa. Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, keterampilan berbahasa dianggap sulit oleh siswa terutama berbicara. Siswa seringkali merasa kesulitan dalam mengungkapkan gagasan dan pendapatnya. Menurut Susanti (2010:2) dalam penelitiannya, anggapan tersebut muncul karena sebagian siswa kurang terampil dalam berbicara apalagi kalau harus mengungkapkan ide/gagasan di hadapan temantemannya dan bercerita/berdiskusi di depan kelas. Penyebab ketidakmampuan siswa dalam berbicara adalah kurangnya bahan pembicaraan yang disampaikan. Padahal seperti yang kita ketahui, mengemukakan pendapat merupakan salah satu kemampuan berbahasa yang harus dimiliki seorang pembicara. Faktor utama yang melatarbelakangi kesulitan berbicara adalah kurangnya latihan yang disebabkan oleh kurangnya ketertarikan siswa pada pembelajaran berbicara. Hal tersebut bisa terjadi karena beberapa faktor seperti strategi, teknik, dan metode pembelajaran berbicara kurang menarik (Sambas, 2010 :4) atau media yang digunakan dalam pembelajaran kurang variatif.

3 Berdasarkan observasi dan wawancara yang peneliti lakukan di SMKN 12 Bandung pada tanggal 29 April 2012, pengajar kurang mengoptimalkan penggunaan media dalam pembelajaran. Menurut beberapa anak yang diwawancarai, pengajar hanya melakukan ceramah kemudian menugaskan siswa untuk merangkum materi yang diajarkan. Dalam hal ini, jelas sekali bahwa pengajar jarang sekali atau bahkan tidak pernah menggunakan media dalam pembelajaran, terutama pembelajaran berbicara. Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang amat penting adalah metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling berkaitan. Pemilihan salah satu metode mengajar tertentu akan memengaruhi jenis media pembelajaran yang sesuai. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa salah satu fungsi utama media adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut memengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru (Arsyad, 2011:15). Media memang salah satu alternatif untuk merangsang siswa dalam pembelajaran. Media yang digunakan oleh penulis adalah media audio visual yang berupa tayangan iklan produk Lejel Home Shopping untuk diterapkan dalam pembelajaran berbicara persuasif. Penelitian terkait penggunaan media dalam pembelajan Bahasa Indonesia sebelumnya pernah dilakukan oleh Fitriani dengan judul Keefektifan Media Tayangan Iklan Layanan masyarakat di Televisi dalam Pembelajaran Menulis Paragraf Persuasi (Kuasi Eksperimen pada Siswa SMAN 2 Kota Sukabumi Tahun Ajaran 2009/2010), penelitian yang dilakukan oleh Edi Kurniawan dengan judul Penggunaan Media tayangan Video Presentasi Multi Level Marketing (MLM) dalam Pembelajaran Menulis Karangan Persuasi (Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas X SMK Binawarga Bandung Tahun Ajaran 2011/2012), dan penelitian berjudul Keefektifan Media Audio Visual dalam Pembelajaran Debat Kompetitif untuk

4 Meningkatkan Keterampilan Berbicara (Penelitian Eksperimen Kuasi Terhadap Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Lembang Tahun ajaran 2008/2009) yang dilakukan oleh Dita Prawitasari. Dalam beberapa penelitian tersebut dinyatakan bahwa media audio visual efektif untuk meningkatkan pembelajaran baik itu dalam menulis maupun berbicara. Penelitian tersebut membuktikan bahwa media audio visual yang berupa iklan sebelumnya pernah digunakan untuk pembelajaran. Dengan demikian, penulis akan mencoba memanfaatkan media iklan tersebut dalam pembelajaran juga, tetapi kali ini dalam pembelajaran berbicara. Pada penelitian ini, penulis akan menggunakan media yang berupa tayangan iklan produk Lejel Home Shopping. Iklan produk Lejel Home Shopping adalah tayangan untuk menawarkan sebuah produk dari Lejel Home Shopping yang merupakan sebuah perusahaan yang menjual produk dengan cara Home Shopping atau berbelanja di rumah. Artinya, pihak konsumen hanya perlu menelfon untuk memesan barang yang diinginkan kemudian barang yang dipesan akan dikirimkan ke rumah. Berdasarkan studi lapangan yang dilakukan Sambas (2010) di SMAN 6 Bandung, penggunaan iklan memiliki daya rangsang yang kuat untuk memunculkan ketertarikan siswa dalam belajar. Melalui media tersebut siswa dapat melihat berbagai unsur grafis dan visual serta mendengarkan suara pada setiap iklan yang dimunculkan sebagai media pembelajaran. Dengan begitu, mereka dapat mengembangkan ide kreatifnya. Pada dasarnya tayangan yang akan digunakan ini bertujuan untuk mengajak dan meyakinkan orang yang menonton iklan tersebut untuk membeli barang yang ditawarkan. Penulis berpendapat tayangan tersebut bisa digunakan sebagai media dalam pembelajaran berbicara yang bersifat persuasif sehingga menjadi inovasi atau variasi baru dalam kegiatan pembelajaran berbicara. Selain itu, media iklan ini

5 diajukan sebagai media pembelajara dalam berbicara yang bersifat persuasif bertujuan agar siswa mampu mengeluarkan imajinasi dan gagasan dalam pikirannya. Berdasarkan latar belakang tersebut dan berbagai alasan yang telah dikemukakan, penulis tertarik untuk melakukan penelitian menggunakan media iklan produk Lejel Home Shopping dalam pembelajaran berbicara. Oleh karena itu, untuk mengetahui hasil dari penggunaan media ini, penelitian lebih lanjut akan dilakukan dalam penelitian eksperimen semu yang memanfaatan media iklan produk Lejel Home Shopping pada pembelajaran berbicara di kelas X. 1.2 Identifikasi Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, masalah-masalah yang dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut. 1. Pembelajaran berbicara merupakan keterampilan berbahasa yang dianggap sulit bahkan dianggap sebagai beban. 2. Penyebab ketidakmampuan siswa dalam berbicara adalah kurangnya praktik berbicara dalam proses pembelajaran karena pengajar lebih sering menugaskan kepada siswa untuk menulis. 3. Media pembelajaran tidak dugunan secara optimal. Pengajar jarang bahkan tak pernah menggunakan media terutama media audio visual dalam pembelajaran khususnya dalam pembelajaran berbicara. 1.3 Batasan Masalah Begitu banyak dan kompleks permasalahan yang terdapat dalam pembelajaran berbicara. Oleh karena itu, penulis membatasi masalah tersebut untuk memotivasi siswa dalam pembelajaran berbicara dengan media media yang sesuai, yaitu

6 keterampilan berbicara siswa dalam pembelajaran berbicara persuasif dengan menggunakan media iklan produk Lejel Home Shopping pada siswa kelas X SMKN 12 Bandung. 1.4 Rumusan Masalah Dalam penelitian ini, rumusan masalah yang menjadi fokus adalah sebagai berikut. 1. Bagaimanakah kemampuan berbicara siswa kelas X EPU 1 sebelum mengikuti pembelajaran dengan menggunakan media iklan produk Lejel Home Shopping? 2. Bagaimanakah kemampuan berbicara siswa kelas X EPU 1 setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan media iklan produk Lejel Home Shopping? 3. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan pada kemampuan berbicara siswa kelas X EPU 1 sebelum dan setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan media iklan produk Lejel Home Shopping? 1.5 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah diungkapkan, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Mengetahui kemampuan berbicara siswa kelas X EPU 1 sebelum mengikuti pembelajaran dengan menggunakan media iklan produk Lejel Home Shopping. 2. Mengetahui kemampuan berbicara siswa kelas X EPU 1 setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan media iklan produk Lejel Home Shopping.

7 3. Mengetahui ada atau tidaknya perbedaan yang signifikan pada kemampuan berbicara siswa kelas X EPU 1 sebelum dan setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan media iklan produk Lejel Home Shopping. 1.6 Manfaat Penelitian Dengan diadakannnya penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik bagi ilmu pengetahuan atau pun masyarakat umum. a. Bagi peneliti Hasil penelitian ini menembah pengetahuan dan wawasan peneliti tentang persoalan-persoalan yang terjadi pada pembelajaran berbicara sehingga mampu menciptakan model pembelajaran yang variatif, kreatif, dan inofatif bagi siswa. Selain itu, peneliti dapat mengetahui media apa yang cocok digunakan dalam proses pembelajaran agar mampu membuat siswa tertarik dan tidak membosankan. b. Bagi Guru Dengan adanya penelitian ini, guru diajak untuk lebih kreatif dalam penggunaan media pembelajaran sehingga siswa termotivasi dan tertarik pada pembelajaran berbicara. Guru bisa mengoptimalkan penggunaan media dalam proses pembelajaran untuk merangsang kreatifitas siswa. c. Bagi Siswa Diharapkan dengan adanya penelitian ini, siswa lebih termotivasi untuk meningkatkan kemampuan berbicaranya. Selain itu, memberikan pengalaman belajar yang menyenagkan dengan menggunakan media yang menarik bagi siswa. 1.7 Asumsi Penelitian Berikut ini adalah asumsi penelitian yang dijadikan landasan berpikir penulis.

8 1) Salah satu ragam keterampilan berbicara yang harus dilaksanakan dalam Kompetensi Dasar pada siswa SMK adalah mengucapkan kalimat dengan jelas, lancar, bernalar, dan wajar. 2) Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pada saat itu (Hamalik: 1986) 3) Penggunaan media pembelajaran iklan produk Lejel Home Shopping akan memotivasi siswa untuk meningkatkan keterampilan berbicara persuasif karena iklan tersebut memperlihatkan cara berbicara persuasif. 1.8 Definisi Operasional Agar terdapat persamaan pandangan atau persepsi tentang konsep-konsep yang terdapat dalam penelitian ini, maka penulis akan menjelaskan makna dan konsep tersebut sehingga menjadi jelas dan dapat dipahami secara benar. Adapun istilah-istilah tersebut yang perlu didefinisikan secara operasional sebagai berikut. 1) Pembelajaran berbicara merupakan keterampilan menyampaikan pesan melalui bahasa lisan dan menuntut seseorang untuk dapat berpikir secara cepat. 2) Media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran. 3) Iklan produk Lejel Home Shopping merupakan tayangan yang menawarkann suatu produk dari Lejel Home Shopping yang bertujuan untuk memengaruhi dan mengajak penonton agar membeli produk yang ditawarkan atau dipresentasikan.