BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi perubahan dan kinerja perusahaan, baik perusahaan kecil. mempertahankan atau meningkatkan kinerja perusahaannya.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan yang sehat adalah perusahaan yang dapat bertahan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan yang di terbitkan oleh perusahaan merupakan salah satu

MANFAAT INFORMASI RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERUBAHAN LABA

ANALISIS RASIO PROFITABILITAS DAN LEVERAGE TERHADAP PREDIKSI LABA MASA DEPAN PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN KINERJA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Laba (penghasilan bersih) adalah kenaikan manfaat ekonomi selama satu

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan. Model yang sering digunakan dalam melakukan analisis

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam masyarakat bisnis, akuntansi dikenal sebagai bahasa. Hal ini

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam perkembangan dunia usaha yang semakin maju, bidang keuangan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan melalui peningkatan kemakmuran pemilik dan pemegang saham.

BAB I PENDAHULUAN. serta kepastian dari hasil evaluasi laporan keuangan. terhadap pihak intern dan ekstern perusahaan selama periode tertentu.

BAB I PENDAHULUAN. terlihat dari data yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia. Pada Desember

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Sumber: Majalah SWA 6 Desember 2007

BAB I PENDAHULUAN. dengan mendasarkan pada prinsip-prinsip yang konvensional. Penggunaan

BAB I PENDAHULUAN. peluang investasi karena banyak perusahaan berlomba-lomba meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi ini menuntut perusahaan untuk terus meningkatkan kinerja

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan oleh pengguna informasi. Akuntansi menghasilkan informasi

Di susun oleh: E N I F A I D A H B

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan adalah organisasi yang mempunyai karakteristik. kelangsungan hidup perusahaan. Untuk itu perlu adanya penilaian terhadap

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi perkembangan informasi berlangsung cepat

PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP

PENGARUH RASIO PROFITABILITAS DAN LEVERAGE TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI PERIODE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. laporan laba rugi, laporan perubahan modal, dan laporan arus kas.

KEMAMPUAN LABA AKUNTANSI DAN ARUS KAS OPERASI DALAM MEMPREDIKSI LABA DI MASA DEPAN

PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ABSTRAK. Kata kunci: Rasio Likuiditas, Rasio Aktivitas, Rasio Solvabilitas, Rasio Profitabilitas, dan Kinerja Perusahaan. xiii

profitabilitas, rasio likuiditas, rasio aktivitas, dan rasio solvabilitas. Salah satu indikator penting dalam penilaian prospek sebuah perusahaan

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha saat ini semakin pesat, menimbulkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. berupa promosi atau informasi lain yang menyatakan bahwa perusahaan lebih baik dari

Analisa Rasio Keuangan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Pelaporan keuangan merupakan sarana yang digunakan perusahaan untuk

ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN TRANSPORTASI DAN AUTOMOTIVE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI

III. METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Tujuan utama berdirinya sebuah perusahaan adalah untuk. dipastikan perusahaan beroperasi secara maksimal. Profitabilitas dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia khususnya dalam bidang investasi saham. Pasar modal merupakan sarana

BAB V PENUTUP. Ace Hardware Indonesia Tbk adalah sebagai berikut: 1. Rasio likuiditas PT Ace Hardware Indonesia Tbk bila dilihat dari current

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

: Ratna Fajar Wulansari NPM : Pembimbing : Sri Sapto Darmawati, SE., MMSI

ABSTRAK. vii. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Akuntansi dapat didefinisikan sebagai sistem informasi yang

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. tujuan utama yaitu untuk memakmurkan pemilik perusahaan. Laba perusahaan

ABSTRAK. Kata-kata kunci: Analisis laporan keuangan, kinerja keuangan perusahaan.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT. MANDOM INDONESIA TBK.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan keuangan yang dapat berfungsi sebagai alat ukur dalam menilai kinerja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. TOKO GUNUNG AGUNG, Tbk TAHUN

BAB 1 PENDAHULUAN. diharapkan cukup kaya untuk merepresentasi kinerja perusahaan secara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rasio keuangan merupakan alat analisis keuangan yang paling sering

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Keberhasilan perusahaan dapat diukur berdasarkan kemampuan

Manfaat rasio keuangan dalam memprediksi perubahan laba pada perusahaan yang go publik di Bursa Efek Jakarta. oleh RETNO HERAWATI F.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. berhasil memenangkan persaingan apabila dapat menghasilkan laba yang

BAB I PENDAHULUAN. dagang bertujuan untuk mencari laba, agar kelangsungan hidup dan

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGETAHUI KINERJA KEUANGAN PT.ASTRA INTERNATIONAL, Tbk

BAB I PENDAHULUAN. lurus dengan risiko yang diperoleh. Return setiap jenis asset akan dijadikan

BAB I PENDAHULUAN. saham dari berbagai jenis perusahaan yang ada di Indonesia. Ada beberapa jenis

Hasil akhir dari proses pencatatan keuangan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan cerminan dari prestasi manajemen pada satu periode

PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Terdapat beberapa pengertian mengenai analisis, yaitu : 1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian dan Karakteristik Laba. dengan pendapatan tersebut. Pengertian laba menurut Harahap (2008:113)

BAB I PENDAHULUAN. keuangan mengenai suatu entitas. Informasi tersebut disajikan dalam bentuk

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era ekonomi modern seperti sekarang ini, perusahaan sangat membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi seperti saat ini, dimana persaingan usaha sangat ketat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan keuangan PT. Astra Agro

Dalam menganalisa laporan keuangan terdapat beberapa metode yang bisa dijadikan tolak ukur untuk menilai posisi keuangan perusahaan antara lain:

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN UKDW. satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara

BAB I PENDAHULUAN. melakukan Initial Public Offering berarti perusahaan harus siap menyampaikan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu hal yang dapat menunjukkan trend negatif dalam pergerakan saham

BAB I PENDAHULUAN. tersebut melalui suatu analisis yang dapat dijadikan pedoman untuk menilai

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan persaingan antara perusahaan semakin tajam. Adapun manfaat

BAB I PENDAHULUAN. Departemen Perindustrian dan Perdagangan mengeluarkan target pertumbuhan sektor

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengambil keputusan investasi. Investor tidak terlibat secara langsung dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kinerja keuangan dapat diartikan sebagai kondisi perusahaan. Untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. para pemodal atau investor untuk melakukan diversifikasi investasi, membentuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kondisi keuangan perusahaan pada saat tertentu. Ditinjau dari sudut pandang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Adapun penelitian-penelitian terdahulu yang dilakukan peneliti

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam Perkembangan perekonomian yang pesat serta kemajuan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gejolak ekonomi yang selalu mengalami perubahan telah mempengaruhi perubahan dan kinerja perusahaan, baik perusahaan kecil maupun perusahaan besar. Oleh karena itu, perusahaan harus memanfaatkan sumber daya yang tersedia seefisien mungkin sehingga berguna dan dapat mempertahankan atau meningkatkan kinerja perusahaannya. Salah satu faktor yang mencerminkan kinerja suatu perusahaan adalah laporan keuangan yang merupakan salah satu sumber informasi yang dihasilkan oleh perusahaan yang dibuat oleh pihak manajemen secara teratur. Laporan keuangan pada dasarnya merupakan hasil dari proses akuntansi, di mana informasi-informasi yang disajikan di dalamnya, dapat membantu berbagai pihak baik intern maupun ekstern dalam mengambil keputusan yang sangat berpengaruh bagi kelangsungan hidup perusahaan. Pada umumnya informasi keuangan dipertimbangkan sebagai alat untuk mengurangi ketidakpastian oleh para pemakai laporan keuangan dalam mengambil keputusan, oleh karena itu laporan keuangan yang dipublikasikan oleh perusahaan seharusnya mencakup informasi yang dapat digunakan masyarakat untuk membuat keputusan ekonomi, informasi yang dimaksud yaitu informasi tentang kinerja perusahaan, arus kas, posisi keuangan perusahaan serta informasi lain yang berkaitan dengan laporan keuangan. 1

2 Pada dasarnya masyarakat luas mengukur keberhasilan perusahaan berdasarkan kemampuan perusahaan yang terlihat dari kinerja manajemen. Di sini terdapat perbedaan kepentingan untuk mendapatkan imbalan guna peningkatan kesejahteraan, sedangkan pemegang saham berkepentingan untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya guna meningkatkan kekayaannya. Jika manajemen dapat menunjukan prestasi yang baik maka manajemen akan memperoleh penghargaan dan imbalan yang besar. Tujuan pelaporan keuangan (FASB, 1978) adalah menyediakan informasi yang bermanfaat untuk mengambil keputusan. Ada juga yang menyebutkan bahwa tujuan pelaporan keuangan (Naimah, 2002) adalah menyediakan informasi bagi para pemakai laporan keuangan untuk memprediksi, membandingkan, dan mengevaluasi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba. Hal ini berarti bahwa laporan keuangan bermanfaat dan bisa digunakan untuk membentuk harapan di masa yang akan datang yang berhubungan dengan arus kas bagi investor dan kreditur serta kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba. Untuk memahami informasi tentang laporan keuangan, analisis laporan keuangan sangat dibutuhkan (Hartono dan Zainudin, 1999). Dalam menganalisis laporan keuangan, masing-masing pihak mempunyai kepentingan sendiri-sendiri yang berbeda satu sama yang lainnya. Perbedaan kepentingan tersebut akan membawa perbedaan dalam cara menganalisis laporan keuangan dan perbedaan dalam tekanan yang diberikan pada analisis tersebut. Dengan kata lain, penafsiran terhadap hasil analisis laporan keuangan

3 suatu perusahaan akan tergantung kedudukan dan kepentingan masing-masing pihak terhadap perusahaan yang bersangkutan. Laporan keuangan suatu perusahaan apabila disusun secara benar, paling tidak dapat menggambarkan keadaan yang nyata yang terjadi dalam perusahaan tersebut. Untuk itu, laporan keuangan harus dianalisis terlebih dahulu untuk digunakan dalam pengambilan keputusan bagi pihak-pihak yang membutuhkan. Analisis laporan keuangan memungkinkan investor untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan perusahaan, mengidentifikasikan perkembangan dan trend perusahaan, mengevaluasi tingkat efisiensi perusahaan dan memperoleh gambaran secara umum karakteristik operasi dan kinerja sebuah perusahaan. Alat analisis yang paling banyak digunakan adalah analisis rasio. Analisis laporan keuangan meliputi perhitungan dan interpretasi rasio keuangan. Analisis rasio ini dilakukan dengan mengukur hubungan antara unsur-unsur laporan keuangan yang merupakan dasar untuk menginterpretasikan kondisi keuangan dan hasil operasi suatu perusahaan. Dari analisis tersebut dapat diketahui bagaimana perubahan unsur-unsur tersebut dari tahun ke tahun untuk dapat diketahui arah perkembangannya sehingga dapat digunakan untuk menelaah bagaimana keadaan atau kondisi keuangan, hasil usaha dan kemajuan keuangan perusahaan memuaskan atau tidak memuaskan.

4 Analisis rasio dapat digunakan untuk mengevaluasi keadaan finansial masa lalu, sekarang dan untuk memproyeksikan hasil atau laba yang akan datang. Rasio tersebut dapat memberikan suatu indikasi apakah perusahaan memiliki kas yang cukup untuk memenuhi kewajiban finansialnya, besarnya piutang yang cukup rasional, efisiensi manajemen persediaan, perencanaan pengeluaran investasi yang baik dan struktur modal yang sehat (Sartono, 2001). Sedangkan menurut Munawir (1999) dari analisis laporan keuangan akan diperoleh rasio-rasio keuangan yang berguna untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan. Analisis rasio keuangan dapat membantu para pelaku bisnis, pihak pemerintah dan para pemakai laporan keuangan lainnya dalam menilai kondisi keuangan suatu perusahaan. Analisis rasio keuangan didasarkan pada data historis yang tujuan utamanya adalah memberi suatu indikasi bagi kinerja perusahaan di masa yang akan datang. Kinerja keuangan dapat diukur dari rasio keuangan karena rasio keuangan terbukti secara empiris memiliki kemampuan menjelaskan maupun kemampuan memprediksi yang cukup tinggi. Bahkan lebih dari itu, rasio keuangan bermanfaat dalam memprediksi laba perusahaan (Hartono dan Zainudin, 1999). Penelitian tentang manfaat rasio keuangan dalam memprediksi laba perusahaan manufaktur sangat dibutuhkan. Pentingnya penelitian tentang rasio keuangan dalam memprediksi perubahan laba dan pengujian kekuatan prediksi rasio keuangan terhadap perubahan laba antara berbagai periode untuk perusahaan manufaktur didasari oleh beberapa alasan. Pertama, masih

5 kurangnya penelitian tentang manfaat rasio keuangan untuk memprediksi perubahan laba perusahaan manufaktur. Kedua, beberapa penelitian yang menguji kekuatan prediksi rasio keuangan terhadap perubahan laba antara berbagai periode cenderung tidak konsisten. Ketiga, belum adanya keseragaman rasio keuangan yang harus dicantumkan perusahaan dalam prospektus pada saat go public. Penelitian terdahulu menunjukkan berbagai rasio keuangan sebagai alat prediksi yang memadai. Kemampuan prediksi rasio keuangan diukur dengan alat prediksi statistik yang dihubungkan dengan berbagai fenomena ekonomi diantaranya kebangkrutan, kegagalan, penentuan kredit jangka panjang, return saham, serta pengaruh ukuran dan industri pada struktur keuangan perusahaan manufaktur (Asyik dan Soelistyo, 2000). Nur Fadjrih Asyik dan Soelistyo (2000) melakukan penelitian tentang manfaat rasio keuangan dalam memprediksi perubahan laba tanpa memperhatikan skala perusahaan dan mengambil kesimpulan bahwa terdapat 5 rasio yang signifikan sebagai indicator discriminant power yaitu DIV/NI (dividen/net income), S/TA (sales/total assets), LTD/TA (long term debt/total assets), NI/S (net income/sales) dan INPPE/TU (investment in property, plant and Equipment/total use). Perbedaan dengan penelitian ini adalah sampel yang digunakan yaitu dalam penelitian ini digunakan perusahaan manufaktur yang terdaftar dalam BEJ juga variabel independen yang digunakan seperti rasiorasio yang digunakan dalam penelitian.

6 Nurjanti Takarini dan Erni Ekawati (2003) melakukan penelitian tentang manfaat rasio keuangan dalam memprediksi perubahan laba pada perusahaan manufaktur di pasar modal Indonesia dan menyimpulkan bahwa hasil penelitian untuk produksi satu tahun ke depan menunjukkan rasio CLE, WCTA dan ROE signifikan dengan alpha dan mewakili faktor rasio produktivitas, likuiditas dan leverage. Sedangkan 1 variabel yang signifikan dengan alpha 0,1 yaitu NPM yang mewakili faktor rasio profitabilitas. Untuk dua tahun ke depan yaitu NWS untuk mewakili faktor rasio produktivitas yang signifikan dengan alpha 0,1. Perbedaan dengan penelitian ini adalah ada beberapa rasio-rasio yang digunakan berbeda dan tahun penelitiannya juga berbeda. Machfoedz (1994) menguji mengenai manfaat analisis rasio keuangan dalam memprediksi perubahan laba di masa mendatang dengan menggunakan 68 perusahaan pabrikan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta sebagai sampelnya. Penelitian tersebut menggunakan 47 rasio keuangan yang dikategorikan dalam 9 macam kategori meliputi short term-liquidity, long term-solvency, profitability, productivity, indebtedness, investment intensiveness, leverage, return on investment dan return on equity. Dari 47 rasio yang digunakan, 13 rasio keuangan yang signifikan dalam memprediksi perubahan laba, yaitu: cash flows to current liabilities, net worth and total liabilities to fixed assets, gross profit to sales, operating income to sales, net income to sales, quick assets to inventory, operating income to total liabilities, net worth to sales, current liabilities to inventory, net income to net worth, net

7 income to total liabilities, current liabilities to net worth dan net worth to total liabilities. Penelitian tersebut menyatakan bahwa kekuatan prediksi rasio keuangan terhadap pertumbuhan laba untuk periode satu tahun lebih tinggi dibanding untuk periode dua tahun dan kekuatan prediksi untuk dua tahun ditemukan tidak signifikan. Hal ini menunjukan bahwa hasil penelitian tentang kekuatan prediksi rasio keuangan cenderung tidak konsisten atau berbeda antara satu negara dengan negara lain. Selain kondisi ekonomi, ada perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Machfoedz tersebut seperti perusahaan manufaktur yang dijadikan sampel dalam penelitian ini. Penelitian Meythi (2005) menguji tentang rasio keuangan mana yang paling baik dalam memprediksi pertumbuhan laba. Dengan 14 rasio keuangan yang dikelompokan dalam 5 kategori yaitu rasio likuiditas (current ratio dan quick ratio), solvabilitas (debt ratio, equity to total liabilities, equity to total assets dan equity to fixed assets), profitabilitas (profit margin, return on assets dan return on equity), aktivitas (inventory turnover, average collection period, fixed assets turnover dan total assets turnover) dan pertumbuhan (pertumbuhan laba). Hasil pengujiannya menunjukan bahwa return on assets (ROA) adalah rasio yang paling baik dalam memprediksi pertumbuhan laba pada perusahaan manufaktur sektor basic and chemical untuk periode 2000-2003. Perbedaannya dengan penelitian ini adalah tahun penelitian yang dipakai yaitu semua perusahaan manufaktur yang terdaftar dalam BEJ untuk periode 2003 sampai 2005.

8 Penelitian lain yang menguji tentang rasio keuangan yaitu penelitian yang dilakukan oleh Hartono dan Zainudin (1999). Penelitian tersebut menggunakan sampel perusahaan perbankan di Bursa Efek Jakarta yang menggunakan laporan keuangan tahunan untuk tahun buku 1989 sampai dengan tahun 1996. Rasio keuangan yang digunakan terdiri dari empat construct yaitu capital (5 rasio), assets (4 rasio), earning (6 rasio) dan liquidity (4 rasio). Penelitian tersebut menyebutkan hasil analisis AMOS (Analysis of Moment of Structures) menunjukkan bahwa construct rasio keuangan capital, assets, earning dan liquidity signifikan dalam memprediksi pertumbuhan laba perusahaan perbankan untuk periode satu tahun ke depan, sedangkan untuk periode dua tahun ke depan ditemukan kenyataan bahwa rasio keuangan tingkat individual tidak signifikan dalam memprediksi perubahan laba. Namun demikian, hasil analisis regresi menunjukan bahwa tidak ada rasio keuangan yang signifikan dalam memprediksi perubahan laba baik untuk periode satu tahun ke depan maupun untuk periode dua tahun ke depan. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Hartono dan Zainudin (1999) adalah sampel perusahaan yang digunakan adalah perusahaan manufaktur yang go public di Bursa Efek Jakarta. Alasan pemilihan sampel perusahaan manufaktur dikarenakan rasio keuangan untuk jenis perusahaan manufaktur agak berbeda dengan jenis perusahaan lainnya serta akun-akun yang terdapat dalam perusahaan manufaktur lebih lengkap. Adapun rasio-rasio yang digunakan dalam penelitian ini adalah rasio likuiditas

9 (current ratio), rasio aktivitas (total assets turnover dan inventory turnover), rasio profitabilitas (gross profit margin, operating profit margin, net profit margin, return on equity (ROE) dan return on investment (ROI)) dan rasio solvabilitas (debt to equity dan leverage ratio). Alasan menggunakan rasio tersebut dalam penelitian ini, karena rasio-rasio keuangan tersebut berhubungan erat dengan laba perusahaan dan rasio tersebut dapat mewakili rasio keuangan lainnya untuk dapat memprediksi laba di masa yang akan datang yang berguna bagi investor dalam pengambilan keputusan. Berdasarkan beberapa pemikiran di atas, penelitian ini mengembangkan penelitian sebelumnya dengan alasan peneliti ingin mengetahui dan membuktikan ada-tidaknya pengaruh signifikansi manfaat rasio keuangan dalam memprediksi perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang go public di Bursa Efek Jakarta selama 2 tahun berturut-turut yaitu tahun 2003 sampai 2004 dengan penghitungan perubahan labanya dari tahun 2003 sampai 2005. Berdasarkan pada pemikiran di atas, maka penulis tertarik untuk mengambil judul penelitian Manfaat Rasio Keuangan dalam Memprediksi Perubahan Laba Pada Perusahaan Manufaktur yang Go Publik di Bursa Efek Jakarta.

10 B. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah rasio-rasio keuangan yang meliputi rasio likuiditas (current ratio), rasio aktivitas (total assets turnover dan inventory turnover), rasio profitabilitas (gross profit margin, operating profit margin, net profit margin, return on equity (ROE) dan return on investment (ROI)) dan rasio solvabilitas (debt to equity dan leverage ratio) bermanfaat dalam memprediksi perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang go public di Bursa Efek Jakarta. C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti empiris mengenai manfaat rasio keuangan yang meliputi rasio likuiditas (current ratio), rasio aktivitas (total assets turnover dan inventory turnover), rasio profitabilitas (gross profit margin, operating profit margin, net profit margin, return on equity (ROE) dan return on investment (ROI)) dan rasio solvabilitas (debt to equity dan leverage ratio) dalam memprediksi perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang go public di Bursa Efek Jakarta.

11 D. Manfaat Penelitian 1. Bagi penulis Dapat memberikan gambaran secara langsung mengenai manfaat rasio keuangan dalam memprediksi perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang go public di Bursa Efek Jakarta. 2. Bagi perusahaan Dapat memberikan wawasan maupun pengetahuan tentang manfaat rasio keuangan dalam memprediksi perubahan laba. 3. Bagi investor Sebagai bahan informasi untuk pertimbangan dalam menentukan kebijakan berinvestasi. 4. Bagi pembaca Dapat digunakan sebagai bahan referensi dan dapat memberikan ilmu pengetahuan maupun informasi kepada pihak-pihak yang hendak melakukan penelitian selanjutnya. E. Sistematika Penulisan BAB I : PENDAHULUAN Pada bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan masalah, manfaat penelitian dan sistematika penulisan skripsi.

12 BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini memuat teori-teori yang relevan dengan penelitian meliputi pengertian dasar (laporan keuangan, laba, analisis laporan keuangan, rasio keuangan), penelitian terdahulu, kerangka pemikiran dan hipotesis. BAB III : METODA PENELITIAN Pada bab ini mengemukakan tentang populasi, sampel, sumber data, variabel dan pengukurannya, serta metode analisis data. BAB IV : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Pada bab ini menguraikan tentang gambaran umum obyek penelitian, pengolahan data, hasil analisis dan pembahasan hasil analisis. BAB V : PENUTUP Pada bab ini berisi tentang simpulan, keterbatasan penelitian dan saran bagi penelitian selanjutnya.