PROFIL PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN RUSUNAWA DAN RUSUNAMI DI KOTA BATAM. Dinas Tata Kota Kota Batam

dokumen-dokumen yang mirip
DAN PERMUKIMAN KOTA BATAM. tatakota@pemko-batam.go.id

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KOTA BATAM TAHUN ANGGARAN 2016

BAB I PENDAHULUAN. tinggal. Dimana tempat tinggal atau rumah merupakan kebutuhan dasar yang akan

KEBIJAKAN NASIONAL PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN

KEBIJAKAN DAN PENANGANAN PENYELENGGARAAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN

G. BIDANG PERUMAHAN SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN. 1. Pembiayaan 1. Pembangunan Baru

PROFIL DINAS TATA KOTA KOTA BATAM

KEBIJAKAN dan STRATEGI PENYEDIAAN PERUMAHAN TA

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan peruntukannya, demikian juga halnya dengan daerah Kota Batam. Berdasarkan Undang-

PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 15 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Objek Penelitian

WALIKOTA BATAM PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR 02 TAHUN 2005 TENTANG

KEBIJAKAN NASIONAL PEMBANGUNAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PERUMAHAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 02 /PERMEN/M/2009 TENTANG

BAB 2 PERENCANAAN KINERJA. 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

Tabel 9.2 Target Indikator Sasaran RPJMD

VISI BATAM MODERN VISI TERWUJUDNYA BATAM SEBAGAI KOTA INDUSTRI, PERDAGANGAN DAN JASA YANG BERDAYA SAING, HARMONIS, PRODUKTIF DAN INOVATIF

RPJMD Kota Pekanbaru Tahun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

V BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

RUMAH SUSUN PEKERJA PABRIK DI KAWASAN INDUSTRI PRINGAPUS

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB I PENDAHULUAN. hak bagi setiap orang. Karena setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin,

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Kepulauan Riau ARAH PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

Pemahaman atas pentingnya Manual Penyusunan RP4D Kabupaten menjadi pengantar dari Buku II - Manual Penyusunan RP4D, untuk memberikan pemahaman awal

WALIKOTA BATAM PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR : 61 TAHUN 2012

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN

ISU STRATEGIS, PERMASALAHAN, DAN ARAH PEMBANGUNAN RPJMD

Tabel 6.1 Strategi dan Arah Kebijakan Kabupaten Sumenep

BAB V ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 47 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN DINAS PERUMAHAN KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

MAKALAH PELAYANAN PUBLIK

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MADIUN,

BAB II. RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

VISI, MISI DAN PORGRAM VISI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Disampaikan oleh: MENTERI DALAM NEGERI TJAHJO KUMOLO KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Yogyakarta, 7 Maret 2016

PROFIL DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN KOTA PEKANBARU TA.2017 BIDANG PRASARANA SARANA DAN UTILITAS UMUM (PSU)

Permasalahan Perumahan dan Permukiman di Indonesia

BAPPEDA KOTA MAKASSAR. Jakarta, 5 September 2017

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH

Tabel 6.1 Strategi, Arah dan Kebijakan Kabupaten Ponorogo TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

BAB VII PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

Oleh : BAPPEDA KABUPATEN MALANG

5.3. VISI JANGKA MENENGAH KOTA PADANG

PROFIL DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN KOTA PEKANBARU TA.2017 BIDANG PRASARANA SARANA DAN UTILITAS UMUM (PSU)

REVISI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. Visi Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2013-

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

RANCANGAN PERDA KUMUH KOTA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. dalam pemenuhannya masih sulit dijangkau terutama bagi penduduk berpendapatan

BAB I PENDAHULUAN. Tinggi terletak pada LU dan BT. Kota Tebing Tinggi

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB 6 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

VISI MISI PASANGAN CALON BUPATI WAKIL BUPATI KABUPATEN PEKALONGAN PERIODE TAHUN H. RISWADI DAN HJ. NURBALISTIK

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PERKOTAAN DAN PERDESAAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. Visi pembangunan daerah dalam RPJMD adalah visi Kepala daerah dan

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

MATRIKS 2.2.B ALOKASI PENDANAAN PEMBANGUNAN TAHUN 2011 PRAKIRAAN PENCAPAIAN TAHUN 2010 RENCANA TAHUN 2010

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

TUGAS POKOK DAN FUNGSI BIDANG PENGEMBANGAN KAWASAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Dinas Tata Ruang dan Permukiman Provinsi Jawa Barat, pada tahun 2009

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

RENCANA STRATEGIS DINAS CIPTA KARYA TATA RUANG DAN KEBERSIHAN KABUPATEN GROBOGAN Tahun 2011 sd Tahun 2016

TUJUAN 1. TERWUJUDNYA KOTA BOGOR SEBAGAI KOTA YANG CERDAS, BERDAYA SAING DAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI MELALUI SMART GOVERMENT DAN SMART PEOPLE

KESIAPAN KABUPATEN MAROS MELAKSANAKAN SDGs. Ir. H. M. HATTA RAHMAN, MM (BUPATI MAROS)

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15/PERMEN/M/2006 TENTANG

KEBIJAKAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN YANG TERTUANG DALAM RPJMD Pemalang, 4 Oktober 2017

RPJM PROVINSI JAWA TIMUR (1) Visi Terwujudnya Jawa Timur yang Makmur dan Berakhlak dalam Kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB III DESKRIPSI WILAYAH. wilayah Caruban yang merupakan bagian dari Kecamatan Mejayan. Gedung

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III ANALISIS ISU STRATEGIS

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2008 T E N T A N G

TUGAS POKOK DAN FUNGSI DISPERAKIMTAN

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu sektor yang memiliki peranan yang cukup besar dalam. pembangunan perekonomian nasional adalah sektor pariwisata.

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat, salah satunya adalah kawasan perbatasan Sidoarjo - Surabaya (dalam hal ini Desa Wonocolo, Kecamatan Taman).

NO LD.27 PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 14 TAHUN 2008 TANGGAL 16SEPTEMBER 2008 DAFTAR URUSAN PEMERINTAHAN KABUPATEN GARUT

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini kebutuhan akan tempat tinggal semakin terasa mendesak dikarenakan

TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Transkripsi:

PROFIL PENGEMBANGAN p PEMBANGUNAN RUSUNAWA DAN RUSUNAMI DI KOTA BATAM Kota Batam

Assalamualaikum Wr. Wb Kata Pengantar Puji Syukur kita panjatkan kehadirat Allah. SWT atas terbitnya buku saku tentang Profil Rusunawa dan Rusunami di Kota Batam yang dibangun oleh Pemerintah, BUMN, Pemerintah Kota Batam maupun Pihak Swasta. Buku ini selain berisi gambaran tentang Rusunawa dan Rusunami di Kota Batam, juga berisikan Visi Misi Pemerintah Kota Batam dalam Pengembangan dan Penataan Kawasan Perumahan dan Pemukiman di Kota Batam (Mainland dan Hinterland). Profil Rusunawa dan Rusunami di Kota Batam ini juga dapat diakses masyarakat luas melalui website Pemerintah Kota Batam di http://skpd.batamkota.go.id/tatakota. Masyarakat juga dapat menyampaikan saran dan masukan melalui email di tatakota@batamkota.go.id. Akhirnya Kami menyampaikan penghargaan dan terima kasih atas inisiatif semua pihak yang bekerjasama menyumbang ide, saran dan pikiran bagi kesempurnaan penyusunan buku Profil Rusunawa dan Rusunami di Kota Batam ini. Sekian, terima kasih. Wassalamu alaikum Wr. Wb. Batam, Oktober 2009 KEPALA DINAS, H. GINTOYONO, BE, SE, MM Pembina, NIP. 19580625 198902 1 002 2

3

Daftar Isi Kata Pengantar... 1 I. Visi dan Misi Pemerintah Kota Batam... 6 II. Visi dan Misi Kota Batam... 7 III. Tugas Pokok dan Fungsi Kota Batam... 8 IV. Program Pemerintah Kota Batam Dalam Pengembangan Dan Penataan Kawasan Perumahan & Permukiman... 9 V. Multi Sektor Pengembangan Kawasan Perumahan dan Permukiman Kota Batam... 10 VI. Gambaran Umum Kota Batam... 11 VII. Kawasan Hinterland Kota Batam... 12 VIII. Permasalahan Perumahan Permukiman... 13 IX. Permasalahan Perumahan Permukiman Kawasan Hinterland... 13 X. Arah Kebijakan Pemerintah... 14 XI. Latar Belakang Pengambilan Kebijakan... 14 XII. Tujuan Pembangunan Rusunawa... 17 XIII. Pengembangan Rumah Susun Sederhana di Batam Hingga Akhir Tahun 2009.18 XIV. Pengembangan Perumahan Kawasan Perbatasan... 20 XV. Bantuan Stimulan Pengembangan Perumahan Swadaya (BSP2S) dan Peningkatan Kualitas Perumahan (PKP) dalam Pelaksanaan Tahun Anggaran 2009... 21 4

5

I. Visi dan Misi Pemerintah Kota Batam Visi Menuju Kota Batam Sebagai Bandar Dunia Yang Madani Dan Menjadi Lokomotif Pertumbuhan Ekonomi Nasional. Misi 1. Mengembangkan Kota Batam sebagai Kota industri, perdagangan, pariwisata, kelautan, alih kapal yang mempunyai akses ke pasar global dalam satu sistem tata ruang yang terintegrasi didukung oleh infrastruktur, sistem transportasi, sistem IT yang memadai dengan penataan lingkungan kota yang bersih, sehat, hijau dan nyaman. 2. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui fasilitasi pengembangan dan pembinaan koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), dan investasi yang didukung oleh iklim usaha yang kondusif dan penegakan supremasi hukum. 3. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah hinterland dan perkotaan melalui penyediaan fasiltasi kebutuhan dasar, penataan dan pembinaan PKL serta usaha sektor informal lainnya. 4. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang sehat, menguasai IPTEK dan bermuatan IMTAQ yang didukung dengan peningkatan kualitas pendidikan dan kualitas pelayanan kesehatan yang terjangkau bagi masyarakat. 5. Menggali dan meningkatkan serta melestarikan nilai-nilai seni, budaya daerah dan mengembangkan kehidupan kemasyarakatan yang harmonis, bertoleransi dan berbudi pekerti. 6

6. Mewujudkan sistem pemerintahan yang bresih, berwibawa, demokratis, berkeadilan dan akuntabel dalam rangka pelaksanaan pemerintahan yang baik (good governance). II. Visi dan Misi Kota Batam Visi Terwujudnya Penataan Kota Yang Produktif, Nyaman dan Berkelanjutan. Misi 1. Mengembangkan dan meningkatkan kualitas sumber daya dan Sarana Prasarana Aparatur. 2. Meningkatkan kualitas manajemen data dan mengembangkan perumusan kebijakan teknis penataan kota serta sistem informasi yang transparan, akuntabel dan implementatif 3. Mengembangkan Sistem Pengendalian Pemanfaatan Ruang Kota, 4. Mewujudkan penataan kawasan/lingkungan permukiman beserta sarana dan prasarana pendukung yang berkelanjutan. 5. Menjaga dan Meningkatkan Kualitas Bangunan/Gedung 7

III. Tugas Pokok dan Fungsi Kota Batam Tugas Pokok Melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di bidang Tata Kota, Perumahan dan Permukiman, serta pelaksanaan tugas lain yang diberikan Walikota sesuai dengan lingkup tugas dan fungsinya. Fungsi 1. Penyusunan program dan kegiatan dinas dlm jangka pendek, menengah dan jangka panjang. 2. Penyelenggaraan urusan tata usaha perkantoran yg meliputi urusan perencanaan dan evaluasi, urusan keuangan, umum dan keuangan. 3. Perumusan kebijakan teknis sesuai dgn lingkup tugasnya. 4. Penyelenggaraan kegiatan teknis operasional yg meliputi bid program perkotaan, bid perizinan bangunan gedung, bid perumahan dan permukiman, dan bid prasarana bangunan gedung. 5. Penyelenggaraan administrasi pelayanan umum kpd masy dlm lingkup tugasnya. 6. Pembinaan thd unit pelaksana teknis lainnya sesuai lingkup tgsnya. 7. Pelaksanaan koordinasi dgn unsur terkait lainnya dlm setiap penyelenggaraan dinas. 8. Pelaksanaan tugas lainnya yg diberikan Walikota sesuai lingkup tugas dan fungsinya. 8

IV. Program Pemerintah Kota Batam Dalam Pengembangan Dan Penataan Kawasan Perumahan & Permukiman Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2006-2011 1. Program Pengembangan Sarana Prasarana Perumahan Permukiman 2. Program Pengembangan Infrastruktur Hinterland A. Rusunawa 20 Twinblok B. Pembangunan Semenisasi Jalan Lingkungan 7.400 m C. Pengamanan Permukiman (Batu Miring) 5.000 s/d 10.000 m2 D. Peningkatan Utilitas Perkotaan, spt Boulevard, pedestrian dll 3 paket E. Bedah Rumah 2000 unit, lokasi Tg.Riau, Bengkong Sadai, Blkg Padang, Batu Besar F. Bantuan Stimulan Pembangunan Perumahan Swadaya, 500 unit rumah dan Peningkatan Kualitas Perumahan 1000 unit rumah A. Pembangunan Jalan Paving Hinterland 38.400 m B. Pengamanan Permukiman Pesisir (Batu Miring) C. Rehab Rumah Tidak Layak Huni 150 unit D. Pembangunan Pelantar akses & Penghubung lingkungan Permukiman Hinterland 9

V. Multi Sektor Pengembangan Kawasan Perumahan dan Permukiman Kota Batam Dinas Pekerjaan Umum Dinas Sosial Dan Pemakaman Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Batam Dinas Perindustrian dan Perdagangan Dinas PMP-KUKM Pembangunan dan Penataan Sarana Prasarana Perumahan Permukiman Dukungan penyiapan Prasarana Sarana menuju permukiman Bantuan teknis dalam rangka pelaksanaan penataan perumahan permukiman melalui dana bantuan Dukungan kesesuaian Tata Ruang terhadap perumahan permukiman Memberikan dukungan pelatihan dan pembinaan usaha dalam rangka meningkatkan perekonomian MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah) Memberikan bimbingan teknis pemberdayaan ekonomi masyarakat 10

VI. Gambaran Umum Kota Batam 11

Luas Kota Batam ± 715 km 2 = 115% luas Singapura dimana ¾ luasan tersebut berupa laut. Terdiri dari ± 400 buah pulau meliputi 12 kecamatan dan 64 kelurahan baik berupa wilayah perkotaan maupun perdesaan Selama periode thn 1990 2000 laju pertumbuhan penduduk batam rata-rata sebesar 12,87% (ledakan penduduk), namun sejak pelaksanaan Perda Kota Batam No.2 Tahun 2001 tentang pengendalian kependudukan, laju pertumbuhan penduduk menjadi 6,36% Pada tahun 2009 jumlah penduduk lebih dari 924.601 jiwa (sumber: Dinas Kependudukan akhir Mei tahun 2009) dan sebagian besar bermukim di kawasan perkotaan (Pulau Batam) VII. Kawasan Hinterland Kota Batam Batam terdiri dari 12 kecamatan, 3 diantaranya berada di kawasan hinterland. 3 wilayah kecamatan di hinterland terdiri dari : - Kec. Belakang Padang (6 kelurahan) - Kec. Bulang (6 kelurahan) - Kec. Galang (8 Kelurahan) Pulau terluar yang berbatasan dengan negara tetangga : Pulau Nipah, Pulau Pelampung, Pulau Batu Berantai, Pulau Puteri Berbatasan langsung dengan Singapura Tidak berpenghuni Dilakukan penataan kembali (oleh Departemen PU) Berfungsi sebagai pertahanan negara 12

VIII. Permasalahan Perumahan Permukiman Permasalahan yang terjadi seiring dengan meningkatnya populasi penduduk di Kota Batam adalah : Masih maraknya rumah liar/rumah bermasalah terkonsentrasi di daerah sekitar kawasan industri akibat dampak dari pengembangan Batam menjadi kota industri dan relatif tingginya harga rumah. Kekurang siapan dalam mengantisipasi kecepatan dan pertumbuhan fisik dan dan fungsional kawasan sehingga kawasan kumuh tumbuh sejalan dengan bertambahnya pusat-pusat kegiatan ekonomi. IX. Permasalahan Perumahan Permukiman Kawasan Hinterland Lokasi umumnya terpencil dan jauh dari pusat kegiatan Aksesibilitas sulit Mahalnya biaya pembangunan sarana dan prasarana Sulit dalam pengawasan dan pengamanannya. Cenderung menjadi tempat kegiatan penyelundupan, pembuangan limbah dan penambangan pasir serta penangkapan ikan yang tidak ramah lingkungan. Kerusakan lingkungan cenderung meningkat. 13

X. Arah Kebijakan Pemerintah Pengembangan Permukiman Pada Kawasan Industri Dan Ruli Dengan Pola Rusunawa (Permenpera No. 14/Permen/M/2006 Tentang Penyelenggaraan Kawasan Khusus) Pengembangan Kawasan Permukiman Perbatasan (Hinterland) Dengan Upaya Peningkatan Kualitas Lingkungan Perumahan (Permenpera No.17/Permen/M/2006 Tentang Juklak Pengembangan Kawasan Perbatasan) XI. Latar Belakang Pengambilan Kebijakan Rusunawa : Dengan kota batam sebagai pusat pertumbuhan industri yang cukup pesat, Dimana sebagian masyarakat adalah bekerja baik di sektor formal maupun Informal membutuhkan perumahan sebagai tempat tinggal. Sesuai dengan Data badan pusat statistik tahun 2007 bahwa jumlah tenaga kerja sektor Industri sekitar 36% dari jumlah penduduk Kota batam, sementara lahan yang tersedia untuk perumahan dan permukiman terbatas. Kelangkaan ini menyebabkan semakin mahalnya harga lahan di pusat kota, sehingga mendorong masyarakat menengah bawah tinggal di kawasan pinggiran kota yang jauh dari tempat kerja. Sedangkan sebagian masyarakat tinggal di kawasan yang tidak jauh dari pusat aktivitas ekonomi, sehingga menyebabkan ketidak-teraturan tata ruang kota dan menumbuhkan kawasan kumuh baru atau kawasan rumah bermasalah / ruli. 14

Untuk mendekatkan kembali masyarakat berpenghasilan menengah bawah ke pusat aktivitas kesehariannya dan mencegah tumbuhnya kawasan kumuh di pusat kota batam, maka direncanakan suatu Pembangunan hunian secara vertikal berupa rumah susun (rusun). Dengan pembangunan Rusun di pusat aktivitas ekonomi tepatnya kegiatan industri yang tersebar di berbagai wilayah Kota Batam, dengan intensitas bangunan tinggi, diharapkan dapat mendorong pemanfaatan lahan dan penyediaan PSU yang lebih efisien dan efektif. 15

Peningkatan Kualitas Lingkungan Perumahan Perbatasan Dan Hinterland : Kondisi lingkungan tidak tertata, kumuh dan tidak dikelola dengan baik. Aksesibilitas rendah ke kawasan permukiman atau terisolir karena terletak di perbatasan dan pulau kecil terluar. Masyarakatnya miskin dan belum menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Rawan penyelundupan dan pencurian (illegal fishing) 16

XII. Tujuan Pembangunan Rusunawa Mempercepat upaya penyediaan rumah layak dan terjangkau bagi MBR dalam lingkungan yang lebih sehat dan tertata dengan baik Meningkatkan kualitas perumahan permukiman Mengefisienkan pemanfaatan tanah dengan menciptakan lebih banyak Ruang Terbuka Hijau (Faktor EKOLOGIS dlm meningkatkan KESERASIAN KAWASAN) Mengentaskan kawasan kumuh/ruli di perkotaan (Batam) yang merupakan salah satu upaya mewujudkan Millenium Developments Goals yg menargetkan berkurangnya 50% kawasan kumuh pd tahun 2015 di seluruh dunia (bagian dari RPJM Nasional 2004-2009) Menawarkan lokasi yg tetap dekat dgn sumber pekerjaan (mengurai kemacetan) 17

XIII. Pengembangan Rumah Susun Sederhana di Batam Hingga Akhir Tahun 2009 Beberapa kawasan industri : Muka Kuning, Tanjung Uncang, Sekupang, Batu Ampar, Batam Center, Tg Piayu dan Kabil. Lokasi yang telah dan dlm pelaksanaan pembangunan Rumah Susun : Lokasi Sumber Dana Jumlah Twin Blok Tipe Hunian Tahun Tanjung Piayu Perumnas 4 Tipe 21 2001 s/d 2002 Batu Ampar Jamsostek 6 Tipe 21 2001 s/d 2003 Batu Ampar OB 4 Tipe 21 2003 s/d 2004 Sekupang OB 4 Tipe 21 2004 s/d 2006 Tipe 36 Muka Kuning OB 9 Tipe 21 2004 s/d 2004 Muka Kuning Kimpraswil/P 2 Tipe 27 2004 s/d 2005 emko Muka Kuning Menpera 3 Tipe 27 2007 s/d 2009 Tanjung Piayu Menpera 1 Tipe 21 2007 s/d 2009 Muka Kuning Dept. PU 2 Tipe 24 2008 s/d 2009 Muka Kuning Jamsostek 1 Tipe 24 2008 s/d 2009 Sekupang Dept. PU 4 Tipe 24 2008 s/d 2009 Batam Centre REI 2 Tipe 21 2008 s/d 2009 Tipe 36 Tg. Uncang Pemko 2 Tipe 27 2009 Tg. Uncang Menpera 2 Tipe 27 2009 Kabil Menpera 2 Tipe 27 2009 18

Laporan Kegiatan Pembangunan Rumah Susun Sederhana Sewa / Milik Tahun 2009 : N o LOKASI 1 SEKUPANG I PENGEMBANG / PELAKSANA PT. Persada Rumata Kreasindo JO (Dirjen Cipta Karya Dept. PU) LUAS LAHAN (m2) TWINBLOK REN CA NA REAL ISASI LAN TAI TYP E JUM LAH UNIT 6.180,43 2 2 5 24 192 2 SEKUPANG II 3 4 5 MUKA KUNING MUKA KUNING MUKA KUNING 6 KABIL 7 8 TANJUNG UNCANG BATAM CENTRE PARK (Rusunami) PT. Lima Jabat Victory (Dirjen Cipta Karya Dept. PU) 6.239,91 2 2 5 24 192 PT. Lima Jabat (Dirjen Cipta 6.051,31 2 2 5 24 192 Karya Dept. PU) PT. Mextron Eka Persada 3.025,66 2 2 5 27 160 (Kemenpera) PT. Jonathan Hasiolan Simanjuntak 2.984,79 2 1 4 27 96 (Jamsostek) Jamsostek 100.000 20 7 5-800 Otorita Batam PT. Mextron Eka Persada (Menpera RI) PT. Lima Jabat (Menpera) PT. Jonathan Hasiolan Simanjuntak (Pemko Batam) PT. Dimas Pratama Indah (Tower A dan Tower C) 21.590 36.000 9 2 1 4 24 160 2 2 5 27 160 140.000 34 2 5 2 5 27 160 2 5 27 160 21 dan 30 5.0 04 19

XIV. Pengembangan Perumahan Kawasan Perbatasan Meningkatkan perbaikan perumahan dan permukiman dengan program perbaikan kawasan permukiman perdesaan/pesisir. Mengembangkan kawasan dan lingkungan permukiman pedesaan dan hinterland. Meningkatkan pembangunan infrastruktur wilayah hinterland/pesisir. Meningkatkan pembinaan terhadap masyarakat di lingkungan permukiman nelayan. 20

Dukungan Pemerintah Kota Batam Dalam Pembangunan Kawasan Pesisir/Hinterland Melakukan program perbaikan perumahan dan permukiman rumah suku laut. Melakukan program pembangunan dan peningkatkan pelantar. Melakukan program Perbaikan Lingkungan Desa Pantai dengan pembangunan jalan dan infrastruktur lainnya di lingkungan perumahan permukiman kawasan hinterland Melakukan pemberdayaan masyarakat dengan program percepatan pembangunan infrastruktur perdesaan XV. Bantuan Stimulan Pengembangan Perumahan Swadaya (BSP2S) dan Peningkatan Kualitas Perumahan (PKP) dalam Pelaksanaan Tahun Anggaran 2009 BSP2S Lokasi kegiatan di Kec Nongsa dan Kec Sekupang sebanyak 50 unit MBR PKP Lokasi kegiatan di Pulau Temoyong 50 MBR, Pulau Selat Nenek 30 MBR, Pulau Aweng 20 MBR 21

Analisis Kebutuhan Pengembangan Rusunawa Batam Jumlah Tenaga Kerja Lokal (WNI) di Batam Tahun 2000 : 155.591 Orang Jumlah Tenaga Kerja Lokal (WNI) di Batam Tahun 2006 : 252.667 Orang Prosentase Pertumbuhan Tenaga Kerja Lokal (WNI) : 155.591 Orang Di Batam Diperkirakan Jumlah Tenaga Kerja Lokal (WNI) Th. 2011 : 384.036 Orang Yang Belum Memiliki Tempat Tinggal Sendiri Termasuk : 115.211 Orang Penghuni Rumah Liar (RULI) (Jika diperkirakan 30 %) Asumsi 40 % TKI sudah Berkeluarga : 46.084 Orang Jumlah Unit Rusunawa yang dibutuhkan (1 KK Untuk : 46.084 Unit 1 Unit Sasaran) Sehingga Jumlah Unit Twinblok Rusunawa T27 yang : 576 Unit Dibutuhkan Asumsi 60% TKI Belum Berkeluarga : 69.126 Unit Jumlah Unit Rusunawa yang Dibutuhkan (4 Orang : 17.282 Unit Untuk 1 Unit Sasaran) Sehingga Jumlah Unit Twinblok Rusunawa T21 yang : 180 Unit Dibutuhkan Jadi Jumlah Unit Twinblok yang dibutuhkan : 756 Unit Dibutuhkan 22

Peta sebaran lokasi dan jumlah eksisting serta jumlah rencana Rusun di Kota Batam 23

RUSUNAWA BATU AMPAR I Dibangun Tahun : 2001 Dibangun Oleh : Jamsostek Pengelola : Jamsostek Jumlah Lantai : 4 Lantai Jumlah Twin Blok : 6 Twin Blok Type Unit : T21 Status Hunian : 2.304 Jiwa 24

RUSUNAWA TANJUNG PIAYU I Dibangun Tahun : 2001/2002 Dibangun Oleh : Perumnas Pengelola : Perumnas Jumlah Lantai : 5 Lantai Jumlah Twin Blok : 4 Twin Blok Type Unit : T21 Status Hunian : 1.536 Jiwa 25

RUSUNAWA BATU AMPAR I I Dibangun Tahun : 2003 Dibangun Oleh : Otorita Batam Pengelola : Otorita Batam Jumlah Lantai : 4 Lantai Jumlah Twin Blok : 4 Twin Blok Type Unit : T21 Status Hunian : 1.536 Jiwa 26

RUSUNAWA BIDA SEKUPANG Dibangun Tahun : 2004/2006 Dibangun Oleh : Otorita Batam Pengelola : Otorita Batam Jumlah Lantai : 4 Lantai Jumlah Twin Blok : 4 Twin Blok Type Unit : T21 dan T36 Status Hunian : Sudah dihuni 27

RUSUNAWA MUKA KUNING I Dibangun Tahun : 2004 Dibangun Oleh : Otorita Batam Pengelola : Otorita Batam Jumlah Lantai : 4 Lantai Jumlah Twin Blok : 9 Twin Blok Type Unit : T21 Status Hunian : 3.456 Jiwa 28

RUSUNAWA MUKA KUNING II Dibangun Tahun : 2004/2005 Dibangun Oleh : Dept. Kimpraswil Pengelola : Pemko Batam Jumlah Lantai : 5 Lantai Jumlah Twin Blok : 2 Twin Blok Type Unit : T27 Status Hunian : 640 Jiwa 29

RUSUNAWA TANJUNG PIAYU II Dibangun Tahun : 2007 Dibangun Oleh : Menpera Pengelola : Perumnas Jumlah Lantai : 5 Lantai Jumlah Twin Blok : 1 Twin Blok Type Unit : T21 Status Hunian : 384 Jiwa 30

RUSUNAWA SEKUPANG Dibangun Tahun : 2007/2008 Dibangun Oleh : Dept. PU Pengelola : Pemko Batam Jumlah Lantai : 5 Lantai Jumlah Twin Blok : 4 Twin Blok Type Unit : T24 Rencana Dihuni : Bulan Januari 2010 31

RUSUNAWA MUKA KUNING III Dibangun Tahun : 2007 Dibangun Oleh : Menpera Pengelola : Pemko Batam Jumlah Lantai : 5 Lantai Jumlah Twin Blok : 1 Twin Blok Type Unit : T27 Status Hunian : 320 Jiwa 32

RUSUNAWA MUKA KUNING IV Dibangun Tahun : 2008/2009 Dibangun Oleh : Dept. PU Dirjen CK Pengelola : Pemko Batam Jumlah Lantai : 5 Lantai Jumlah Twin Blok : 2 Twin Blok Type Unit : T24 Status Hunian : Belum dihuni Rencana dihuni : Bulan Mei 2010 33

RUSUNAWA MUKA KUNING V Dibangun Tahun : 2009 Dibangun Oleh : Menpera Pengelola : Pemko Batam Jumlah Lantai : 5 Lantai Jumlah Twin Blok : 2 Twin Blok Type Unit : T27 Status Hunian : Belum Dihuni Rencana dihuni : Bulan Januari 2010 34

RUSUNAWA MUKA KUNING VI Dibangun Tahun : 2009 Dibangun Oleh : Jamsostek Pengelola : Jamsostek Jumlah Lantai : 4 Lantai Jumlah Twin Blok : 1 Twin Blok Type Unit : T27 Status Hunian : Belum dihuni 35

RUSUNAWA TANJUNG UNCANG I Dibangun Tahun : 2009 Dibangun Oleh : Pemko Batam Pengelola : Pemko Batam Jumlah Lantai : 5 Lantai Jumlah Twin Blok : 2 Twin Blok Type Unit : T27 Status Hunian : Proses Pembangunan 36

RUSUNAWA TANJUNG UNCANG II Dibangun Tahun : 2009 Dibangun Oleh : Menpera Pengelola : Pemko Batam Jumlah Lantai : 5 Lantai Jumlah Twin Blok : 2 Twin Blok Type Unit : T27 Status Hunian : Proses Pembangunan 37

RUSUNAWA KABIL Dibangun Tahun : 2009 Dibangun Oleh : Menpera Pengelola : Otorita Batam Jumlah Lantai : 5 Lantai Jumlah Twin Blok : 2 Twin Blok Type Unit : T27 Status Hunian : Proses Pembangunan 38

RUSUNAMI BATAM CENTER PARK Dibangun Tahun : 2009 Dibangun Oleh : PT. DIMAS PRATAMA Jumlah Lantai : 5 Lantai Jumlah Twin Blok : 2 Twin Blok Type Unit : T21 dan T30 Status Hunian : Proses Pembangunan 39

40

41

42

43

44

45