BAB I PENDAHULUAN. Transportasi laut punya peranan sangat penting dalam dunia perdagangan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Bangunan tinggi berkaitan erat dengan masalah kota, Permasalahan kota

BAB I PENDAHULUAN. mungkin dalam luas lahan yang minimum. hidup dan budaya manusia yang semakin lama semkin maju dan

BAB I PENDAHULUAN. tanah, dan batu digunakan langsung sebagai bahan utama pembuatan bangunan.

BAB I PENDAHULUAN. Konstruksi bangunan tidak terlepas dari elemen-elemen seperti balok dan

BAB I PENDAHULUAN. Suatu konstruksi tersusun atas bagian-bagian tunggal yang digabung membentuk

BAB I PENDAHULUAN. dengan berkembangnya zaman maka beriringan pula dengan berkembangnya

BAB III METODOLOGI PERANGANGAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. struktur baja yang digunakan sebagai salah satu alternatif dalam pembangunan

BAB III METODOLOGI. Laporan Tugas Akhir

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan struktur yang kuat, aman dan murah. Baja adalah salah satu

BAB III METODOLOGI III-1

BAB I PENDAHULUAN. maka kegiatan pemerintahan yang berkaitan dengan hukum dan perundangundangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat diramalkan kapan terjadi dan berapa besarnya, serta akan menimbulkan

KONSEP PERENCANAAN STRUKTUR BAJA WEEK 2

BAB I PENDAHULUAN. yang ada di bawahnya dari panas,hujan, angin, dan benda-benda lain yang bisa

BAB I PENDAHULUAN. Pada suatu konstruksi bangunan, tidak terlepas dari elemen-elemen seperti

BAB I PENDAHULUAN. berkembang sebagai salah satu kota yang berkembang dengan pesat di dunia

BAB I PENDAHULUAN. meneruskan beban yang ditopang oleh pondasi dan beratnya-sendiri ke dalam tanah

TUGAS BESAR STRUKTUR BAJA (S-1)

BAB III METODOLOGI PERENCANAAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Jembatan adalah suatu konstruksi yang gunanya untuk meneruskan jalan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Fasilitas rumah atau asrama yang dikhususkan untuk tempat tinggal

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai salah satu perguruan tinggi negeri di Indonesia, Universitas


BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN. metoda desain elastis. Perencana menghitung beban kerja atau beban yang akan

BAB IV METODE PENELITIAN. A. Tahapan Penelitian

TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR KONSTRUKSI BAJA GEDUNG DENGAN PERBESARAN KOLOM

) DAN ANALISIS PERKUATAN KAYU GLULAM BANGKIRAI DENGAN PELAT BAJA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LEMBAR PENGESAHAN PERENCANAAN GEDUNG KEJAKSAAN TINGGI D.I.Y DENGAN STRUKTUR 5 LANTAI DAN 1 BASEMEN

BAB I PENDAHULUAN. dua dari banyak faktor yang dapat memancing orang dari luar daerah untuk datang

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan jaman, kemajuan disegala bidang dapat terlihat dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DAFTAR ISI HALAMAN PERNYATAAN...

BAB III METODOLOGI. 3.1 Dasar-dasar Perancangan

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN. 3.1 Diagram Alir Perancangan Struktur Atas Bangunan. Skematik struktur

BAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

ini dapat dilihat dengan mulai stabilnya nilai mata uang rupiah dipasar dengan kegiatan pembangunan di Indonesia, khususnya gedung bertingkat

Dosen Pembimbing : Ir. Tony Hartono Bagio,MT.,MM. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan ilmu dan teknologi utamanya di dalam bidang

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG KULIAH 4 LANTAI DENGAN SISTEM DAKTAIL TERBATAS

PERENCANAAN BANGUNAN GEDUNG UNTUK PERKANTORAN 8 LANTAI (+2 BASEMENT) DI SURAKARTA DENGAN PRINSIP DAKTAIL PENUH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

harus memberikan keamanan dan menyediakan cadangan kekuatan yang kemampuan terhadap kemungkinan kelebihan beban (overload) atau kekurangan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam upaya untuk dapat memperoleh desain konstruksi baja yang lebih

4.3.5 Perencanaan Sambungan Titik Buhul Rangka Baja Dasar Perencanaan Struktur Beton Bertulang 15

BAB III METODOLOGI PERENCANAAN

BAB I PENDAHULUAN. bersifat monolit (menyatu secara kaku). Lain halnya dengan konstruksi yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. basement dan Roof floor. Dimana pelat lantai yang digunakan dalam perencanaan

MODIFIKASI PERENCANAAN MENGGUNAKAN STRUKTUR BAJA DENGAN BALOK KOMPOSIT PADA GEDUNG PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR. PERENCANAAN GEDUNG IKIP PGRI SEMARANG JAWA TENGAH ( Planning Building Structure IKIP PGRI, Semarang Central Java )

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG KANTOR PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PAMEKASAN DENGAN METODE LOAD RESISTANCE AND FACTOR DESIGN

PERENCANAAN GEDUNG PERPUSTAKAAN 5 ( LIMA ) LANTAI DENGAN PRINSIP DAKTILITAS TINGKAT DUA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V PEMBAHASAN. terjadinya distribusi gaya. Biasanya untuk alasan efisiensi waktu dan efektifitas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan secara vertikal yaitu Pembangunan gedung bertingkat. bangunan gedung yang tepat sangat diperlukan.

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi aspek keamanan bagi gedung-gedung bertingkat. terluar bangunan yang memiliki denah berbentuk persegi panjang simetris.

BAB 1 PENDAHULUAN. pertemuan (function hall / banquet hall). Ruang pertemuan yang luas dan tidak

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STUDI PERILAKU ELEMEN STRUKTUR DENGAN SAMBUNGAN KAKU PADA BALOK DAN KOLOM BANGUNAN BAJA TAHAN GEMPA

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya. Oleh sebab itu propinsi-propinsi yang berkembang dan padat

BAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang. Banyak faktor yang mempengaruhi perkembangan dan kemajuan suatu

DAFTAR ISI. LEMBAR JUDUL... i KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... iii. DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... ABSTRAK...

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan SNI Untuk mendukung penulisan tugas akhir ini

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN A. Langkah Langkah Perancangan. Langkah langkah yang akan dilakasanakan dapat dilihat pada bagan alir di bawah ini :

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan umat manusia, untuk mencegah korban manusia. Oleh karena itu, peraturan

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Isi Laporan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia termasuk daerah dengan tingkat resiko gempa yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB III PETUNJUK PEMAKAIAN PROGRAM

BAB III METODOLOGI Tinjauan Umum

BAB I PENDAHULUAN. permukaaan bumi. Ketika pergeseran terjadi timbul getaran yang disebut

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kombinasi dari beton dan baja dimana baja tulangan memberikan kuat tarik

BAB III METODE PENELITIAN

Gambar 4.1 Bentuk portal 5 tingkat

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat menuntut adanya sarana dan prasarana yang menunjang. Salah satu

UNIVERSITAS DIPONEGORO PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG RUSUNAWA JEPARA MENGGUNAKAN BETON PRACETAK

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya kebutuhan tempat usaha atau perkantoran di wilayah

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

PENGELOLAAN LIMBAH KONSTRUKSI PEKERJAAN BETON PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG TINGGI SKRIPSI

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN A. Tata Langkah Penelitian. Tata langkah yang akan dilakasanakan dapat dilihat pada bagan alir di bawah ini : Mulai

BAB I PENDAHULUAN. signifikan. Hal ini dapat kita lihat dari semakin banyaknya pembangunan gedunggedung

BAB 1 PENDAHULUAN. penggunaan bahan konstruksi dan sistem strukturnya. Pada perencanaan tersebut

Meliputi pertimbangan secara detail terhadap alternatif struktur yang

MODIFIKASI PERENCANAAN GEDUNG APARTEMEN TRILIUM DENGAN METODE PRACETAK (PRECAST) PADA BALOK DAN PELAT MENGGUNAKAN SISTEM RANGKA GEDUNG (BUILDING

BAB I PENDAHULUAN. struktur bangunan tinggi terutama untuk gedung adalah keselamatan (strength and

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Transportasi laut punya peranan sangat penting dalam dunia perdagangan internasional maupun domestik. Transportasi laut juga membuka akses dan menghubungkan wilayah pulau, baik daerah yang sudah maju maupun yang masih terisolasi. Sebagai negara kepulauan (archipelagic state), Indonesia memang membutuhkan transportasi laut. Transportasi laut sebagai bagian dari suatu sistem transportasi nasional terus dikembangkan dalam rangka mewujudkan prinsip Wawasan Nusantara untuk mempersatukan seluruh wilayah teritorial Indonesia dan merupakkan kegiatan yang vital dalam mendukung perekonomian suatu bangsa. Dengan semakin meningkatnya kualitas sistem dan jaringan transportasi, akan meningkat pula interaksi di antara pelaku ekonomi yang pada gilirannya dapat memajukan perekonomian di seluruh wilayah negara. Salah satu faktor utama dalam menunjang kelancaran transportasi laut adalah Sarana Bantu Navigasi Pelayaran (SBNP) yang merupakan sarana di bidang keselamatan berlayar bagi kapal-kapal. Sarana Bantu Navigasi Pelayaran adalah peralatan atas sistem yang berada di luar kapal yang didesain dan dioperasikan I-1

untuk meningkatkan keselamatan dan efisiensi bernavigasi kapal dan/atau lalu lintas kapal. Menara suar adalah Sarana Bantu Navigasi-Pelayaran tetap yang bersuar dan mempunyai jarak tampak sama atau lebih 20 (dua puluh) mil laut yang dapat membantu para navigator dalam menentukan posisi dan/atau haluan kapal, menunjukan arah daratan dan adanya pelabuhan serta dapat dipergunakan sebagai tanda batas wilayah negara. Lokasi Menara Suar sebagian besar berada di pulau terpencil atau lokasi yang terisolasi sehingga dalam pelaksanaan pembangunannya mempunyai tingkat kesulitan yang tinggi. Dengan kondisi yang sedemikian rupa maka struktur baja merupakan salah satu pilihan yang tepat untuk digunakan sebagai konstruksi menara suar karena struktur baja sering digunakan untuk desain bangunan tinggi. Keuntungan dari penggunaan struktur baja dalam desain bangunan, antara lain : baja merupakan struktur yang ringan dan kuat, struktur baja dibuat dalam berbagai macam profil sehingga dapat digunakan sesuai kebutuhan dan lebih ekonomis untuk berbagai macam aplikasi, profil-profil baja diproduksi dengan tingkat ketelitian yang tinggi, waktu pelaksanaan konstruksi lebih cepat dan mudah karena dapat dirakit/dibangun langsung. Menindaklanjuti hal tersebut, dengan memperhatikan kondisi yang ada saat ini dan rencana pengembangan maupun perbaikan di masa yang akan datang maka menjadi acuan bagi penulis untuk melakukan penelitian dengan judul DESAIN I-2

ALTERNATIF MENARA SUAR INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN STRUKTUR BAJA. 1.2. Maksud dan Tujuan Maksud dan tujuan dari Tugas Akhir ini adalah perencanaan desain struktur atas menara suar yang menggunakan struktur baja sebagai alternatif dari desain menara suar sebelumnya yang menggunakan struktur beton bertulang. 1.3. Ruang Lingkup dan Batasan Masalah Dalam Penyusunan Tugas Akhir ini, lingkup pembahasan terbatas oleh batasanbatasan yang terjabarkan, sebagai berikut : a. Analisa dan perencanaan meliputi perhitungan pembebanan, desain dan perhitungan elemen struktur atas (upper structure), terdiri dari balok, kolom, plat lantai, tangga, dan sambungan b. Bentuk arsitektur, denah serta ukuran bangunan menara suar yang dipakai berdasarkan data primer yang ada (Terlampir) c. Pedoman dan standar perencanaan yang dipakai, antara lain : Pedoman Perencanaan Pembebanan Untuk Rumah dan Gedung, SNI-03-1727-1989 Tata Cara Perencanaan Struktur Baja untuk Bangunan Gedung, SNI 03 1729 2002 Standar Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung, SK SNI 1726 2012 I-3

d. Perhitungan dan Analisa struktur baja menggunakan metode LRFD (Load and Resistance Factor Design) e. Permodelan dan analisa struktur menggunakan alat bantu software SAP 2000 f. Gambar gambar struktur atas (upper structure), meliputi balok, kolom, plat lantai, tangga, dan sambungan 1.4. Metode Penulisan Tugas Akhir ini bersifat desain/perencanaan, dasar teori yang dipakai dipaparkan dari data sekunder yang berupa kajian literatur dan digunakan untuk perencanaan bangunan menara suar. Dalam penulisan Tugas Akhir ini penulis menggunakan metode, sebagai berikut : a. Desain awal struktur (Preleminary design) Dengan data primer yang ada, maka dalam desain awal ini akan dilakukan penentuan spesifikasi material, perhitungan pembebanan dan pemilihan profil rencana b. Analisa struktur Permodelan dan analisa struktur menggunakan alat bantu software SAP 2000 yang dilanjutkan dengan perhitungan balok dan kolom secara manual c. Pengecekan (Kontrol) profil Profil yang sudah direncakan dan dianalisa terhadap pembebanan yang ada harus dikontrol dan memenuhi syarat serta ketentuan yang ada dalam peraturan SNI 03 1729 2002 sehingga dapat dipertanggungjawabkan d. Perencanaan sambungan I-4

Dalam perencanaan harus ditentukan jenis dan model sambungan yang akan dipakai seperti, baut, paku keling dan las. Sambungan tersebut harus direncanakan untuk kuat terhadap gaya geser, gaya tarik dan kuat tumpu. 1.5. Sistematika Penulisan Tugas Akhir ini bersifat desain/perencanaan, dasar teori yang dipakai dipaparkan dari data sekunder yang berupa kajian literatur dan digunakan untuk perencanaan bangunan menara suar. Bahasan-bahasan yang akan diuraikan lebih lanjut dalam tugas akhir ini adalah, sebagai berikut : Bab I : Pendahuluan, berisi uraian mengenai latar belakang, maksud dan tujuan, ruang lingkup, metode penulisan dan sistematika penulisan Bab II : Tinjauan pustaka, berisi mengenai teori perencanaan struktur baja dengan metode LRFD (Load and Resistance Factor Desain) pada balok dan kolom serta desain bangunan beringkat banyak yaitu pembebanan dan sistem perkakuan gedung Bab III : Metodologi perencanaan, merupakan perhitungan dan desain awal perencanaan struktur bangunan yaitu berupa penentuan spesifikasi material, pembebanan dan pemilihan profil rencana Bab IV : Analisa struktur, menampilkan hasil analisa struktur dari program SAP 2000 disertai dengan cek desain elemen struktur serta contoh desain dan perhitungan elemen struktur secara manual Bab V : Penutup, berisi tentang kesimpulan akhir dan saran I-5