PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PERILAKU IBU DALAM BERSALIN KE BIDAN

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMERIKSAAN KEHAMILAN TRIMESTER I DENGAN KUNJUNGAN K1 MURNI DI BPS HANIK SURABAYA

Volume 3 No. 1 Maret 2012 ISSN :

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANC DENGAN KETERATURAN ANC

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PENDIDIKAN BIDAN DENGAN PENGGUNAAN PARTOGRAF DI PUSKESMAS PAGADEN PERIODE MARET SAMPAI JULI 2008

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG ANTENATAL CARE DIPUSKESMAS JEPON KABUPATEN BLORA. Oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 1, Maret 2017 ISSN

Ria Yulianti Triwahyuningsih Akademi Kebidanan Muhammadiyah Cirebon, Jawa Barat, Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) antenatal care selama

Sri Wahyuni, Endang Wahyuningsih ABSTRAK

Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil tentang Pemanfaatan Kelas Ibu Hamil di Desa Nagrak Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur

Kata kunci : pengetahuan, sikap ibu hamil, pemilihan penolong persalinan.

BAB I PENDAHULUAN. akan menghadapi risiko yang bisa mengancam jiwanya. Oleh karena itu, setiap

BAB I PENDAHULUAN. Ibu di negara ASEAN lainnya. Angka Kematian Ibu diketahui dari jumlah

MOTIVASI DAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL TRIMESTER III

Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III Dengan Frekuensi Kunjungan Antenatal Care

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI BPS ERNAWATI BOYOLALI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAKUPAN K4 DI KABUPATEN BANYUWANGI TAHUN 2014

Siti Rohma Perbasya 1 dan Fitri Ekasari 2 ABSTRAK

PENINGKATAN PERAWATAN KEHAMILAN MELALUI KELAS IBU HAMIL DI PUSKESMAS LAMONGAN

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DAN KETERATURANANTENATAL CAREPADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN

Trisna Ebtanastuti 2, Anjarwati 3 INTISARI

BAB I PENDAHULUAN. 58,9/ kelahiran hidup, angka ini mengalami peningkatan dibandingkan AKI

Gambaran Pengetahuan Ibu Mengenai Buku Kesesehatan Ibu dan Anak (KIA) di Puskesmas Rancamanyar Baleendah Kabupaten Bandung

GAMBARAN TINGKAT KEPUASAN IBU HAMIL TERHADAP PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS TALANG BAKUNG KOTA JAMBI TAHUN 2012

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS TABONGO KECAMATAN TABONGO KABUPATEN GORONTALO TAHUN

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU HAMIL DENGAN KETERATURAN ANC DI PUSKESMAS TURI KABUPATEN LAMONGAN

UPAYA PENCEGAHAN KOMPLIKASI KEHAMILAN DAN PERSALINAN BERDASARKAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DI KABUPATEN KUDUS Nasriyah 1, Ika Tristanti 2

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Program pembangunan kesehatan di Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. bidan atau dokter sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. berbeda-beda yang tentu saja sangat berpengaruh terhadap Angka Kematian Bayi

PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DENGAN PENERAPAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL DI RUMAH BERSALIN NGUDI SARAS KARANGANYAR

ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDART PELAYANAN KEHAMILAN TERHADAP KUNJUNGAN IBU HAMIL DI PUSKESMAS GEMOLONG SRAGEN TAHUN 2011

Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Rendahnya Kunjungan (K4) Ibu Hamil di Puskesmas Bambu Apus, Jakarta Timur

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DENGAN PELAKSANAAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN) DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2015.

PERSETUJUAN PEMBIMBING HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS BUHU KECAMATAN TIBAWA KABUPATEN GORONTALO JURNAL

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG AMBULASI DINI DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2012

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI TERHADAP KEPATUHAN PERIKSA KEHAMILAN DI PUSKESMAS 1 TOROH KABUPATEN GROBOGAN

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG OPERASI SECTIO CAESAR

BAB I PENDAHULUAN. tersebut perlu dilakukan secara bersama-sama dan berkesinambungan oleh para

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang menimbulkan respon ketidaknyamanan bagi ibu hamil (Bartini, 2012).

BAB 1 PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan suatu negara. Angka kematian ibu (AKI) adalah indikator di

Elisa Dosen Prodi Keperawatan Poltekkes Kemenkes Semarang ABSTRAK

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL DI KABUPATEN TABANAN

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA BIDAN DESA PTT DALAM PELAYANAN ANTENATAL DI WILAYAH KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2012

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PROGRAM PERENCANAAN PERSALINAN DAN PENCEGAHAN KOMPLIKASI DI DESA PAGEDANGAN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KB SUNTIK 3 BULAN DENGAN KEPATUHAN IBU MELAKUKAN KUNJUNGAN ULANG DI SIDOHARJO

HUBUNGAN FAKTOR- FAKTOR PENGHAMBAT DENGAN TINGKAT KEBERHASILAN DALAM MEMBERIKAN KONSELING PADA PELAYANAN KEBIDANAN DI PUSKESMAS WILAYAH SLEMAN

BAB I PENDAHULUAN. menurunkan angka kematian anak dan meningkatkan kesehatan ibu. Upaya

ANALISIS TINGKAT KECEMASAN IBU KEHAMILAN PERTAMA DALAM MENGHADAPI PERSALINAN

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan persalinan dan nifas setiap tahunnya, sebanyak 99% ditentukan dalam tujuan yaitu meningkatkan kesehatan ibu.

SISTEM RUJUKAN BIDAN DENGAN KASUS PRE EKLAMSIA DAN EKLAMSIA DI RSU DR. SAIFUL ANWAR MALANG

PENGARUH PERILAKU IBU DALAM MEMBERIKAN MAKANAN PENDAMPING ASI TERHADAP STATUS GIZI BAYI USIA 7-12 BULAN. Kolifah *), Rizka Silvia Listyanti

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan antenatal yang ditetapkan. Pelayanan antenatal care ini minimum

ALI SADIKIN NIM : J

Yeni Yuniarti 2, Suesti 3 INTISARI

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA BIDAN DALAM PELAKSANAAN KEGIATAN DESA SIAGA DI KABUPATEN TAPIN TAHUN 2014

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN FORMAL DENGAN KEPATUHAN IBU DALAM PEMERIKSAAN ANTENATAL CARE (ANC) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS AMPEL I BOYOLALI

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 6, No. 3 Oktober 2010

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI POLINDES KHARISMA DEPOK CONDONG CATUR

BAB 1 PENDAHULUAN. Target global untuk menurunkan angka kematian ibu dalam Millenium. mencapai 359 per kelahiran hidup (SDKI, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. wanita. Pada proses ini terjadi serangkaian perubahan besar yang terjadi

BAB III METODE PENELITIAN. adalah analitik, dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional yaitu mengukur

IMPLEMENTASI PROGRAM PERENCANAAN PERSALINAN DAN PENCEGAHAN KOMPLIKASI DENGAN DETEKSI DINI IBU HAMIL RESIKO TINGGI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN BIDAN DI DESA DALAM PEMANFAATAN PARTOGRAF DI KABUPATEN BANJAR TAHUN 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. ibu dan anak penting untuk dilakukan (Kemenkes RI, 2016) Berdasarkan laporan Countdown bahwa setiap dua menit, disuatu

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PRIMIGRAVIDA TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. hamil atau dalam 42 hari setelah persalinan, keguguran atau terminasi

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUNJUNGAN K4 DI PUSKESMAS BAQA KOTA SAMARINDA TAHUN 2016

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BAYI TENTANG POSYANDU DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN IBU DAN BAYI DI POSYANDU

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU HAMIL DALAM MELAKUKAN KUNJUNGAN K4 DI DESA KALIMO OK KECAMATAN KALIANGET KABUPATEN SUMENEP

HUBUNGAN SENAM HAMIL TERHADAP LAMANYA PROSES PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAYAT KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. maupun janin yang di kandung. Berbagai macam kelainan yang timbul membuat

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Tingginya AKI di suatu negara menunjukkan bahwa negara tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN KADER DALAM PELAKSANAAN KELURAHAN SIAGA DI KOTA BANJARMASIN TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. janin selamat dalam kehamilan dan persalinan (Mufdlilah, 2009: 1).

BAB 1 PENDAHULUAN. Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Kehamilan

ABOUT PARTOGRAPH WITH APPLICATION IN DIII STUDY PROGRAM OF MIDWIFERY AT STIKES A. YANI YOGYAKARTA

Suparni, Milatun Khanifah, Fitriyani

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL DENGAN PEMANFAATAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS KAMPUNG DALAM PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN. menilai derajat kesehatan. Kematian Ibu dapat digunakan dalam pemantauan

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP KADER DENGAN DETEKSI DININ FAKTOR RISIKO KEHAMILAN DIN WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOTABARU KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dengan melihat indikator yang tercantum dalam Milenium

Agus Byna 1, Laurensia Yunita 2, Indah Ratna Sari * *Korespondensi Penulis, Telepon : ,

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RESIKO TINGGI DIPUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN. senantiasa menjadi indikator keberhasilan pembangunan pada sektor

Pengaruh Promosi Kesehatan Tentang Tanda Bahaya Kehamilan Terhadap Pengetahuan Ibu Hamil Di Puskesmas Amurang Kabupaten Minahasa Selatan

BAB I PENDAHULUAN. dapat terwujud (Kemenkes, 2010). indikator kesehatan dari derajat kesehatan suatu bangsa, dimana kemajuan

BAB 1 PENDAHULUAN. 102/ kelahiran hidup (Visi Indonesia Sehat 2015). Penyebab tingginya angka

BAB I PENDAHULUAN. Derajat kesehatan ibu dan bayi merupakan perhatian utama. bayi terbesar di Indonesia adalah Berat Badan Lahir Rendah (BBLR),

BAB 1 PENDAHULUAN. penyebab kecelakaan atau incidental) (CIA, 2014). AKI (Angka Kematian Ibu)

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 3, September 2017 ISSN

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN HUBUNGAN USIA IBU DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN PADA PRIMIGRAVIDA

BAB I PENDAHULUAN. waktu hamil atau dalam 42 hari sesudah berakhirnya kehamilan oleh sebab

BAB 1 PENDAHULUAN. keadaan keluarga dan sekitarnya secara umum. Penilaian status kesehatan dan

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA KEHAMILAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ALALAK TENGAH BANJARMASIN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DENGAN KEPATUHAN IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DIPUSKESMAS CAWAS

Transkripsi:

PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PERILAKU IBU DALAM BERSALIN KE BIDAN Dwi Wahyu Wulan S, SST., M.Keb Prodi Kebidanan Bangkalan Poltekkes Kemenkes Surabaya dwwulan1@gmail.com ABSTRAK Setiap jam terdapat 2 orang ibu bersalin meninggal dunia (SDKI, 2007). Kurangnya dukungan keluarga merupakan salah satu penyebabnya, namun kenyataan di masyarakat masih banyak perilaku ibu bersalin ke tenaga non kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari dukungan keluarga terhadap perilaku ibu dalam bersalin ke bidan di wilayah kerja Puskesmas Jaddih Kabupaten Bangkalan. Desain penelitian ini adalah cross sectional dimana populasinya adalah semua ibu bersalin di wilayah kerja Puskesmas Jaddih Kabupaten Bangkalan sebanyak 40 orang secara simple random sampling. Variabel independen berupa dukungan keluarga, sedangkan variabel dependennya adalah perilaku ibu dalam bersalin ke bidan. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner yang dijabarkan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan narasi, dan dianalisa dengan uji regresi logistic sederhana, dengan tingkat kemaknaan =0,05. Hasil tabulasi silang diperoleh hasil 19 ibu mempunyai dukungan rendah berperilaku tidak melakukan bersalin ke bidan. Sedangkan 8 ibu mempunyai dukungan keluarga tinggi berperilaku melakukan bersalin ke bidan. Dari hasil analisa uji Regresi Logistic Sederhana didapatkan hasil p= 0.001, dengan demikian ada pengaruh dukungan keluarga terhadap perilaku ibu dalam bersalin ke bidan Dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh dukungan keluarga terhadap perilaku ibu dalam bersalin ke bidan, diharapkan kepada setiap bidan memberikan penyuluhan tentang pentingnya dukungan keluarga untuk bersalin ke bidan sehingga dapat terlaksana persalinan dengan aman dan nyaman serta bersih Kata kunci : Dukungan keluarga, perilaku ibu, bersalin ke bidan PENDAHULUAN Angka kematian ibu (AKI) adalah jumlah kematian ibu karena kehamilan, persalinan, dan nifas pada tiap 1000 kelahiran hidup dalam wilayah dan waktu tertentu. Angka kematian ibu di Indonesia masih tinggi yakni berada pada angka 248 per 100.000 kelahiran hidup (SDKI, 2007). Setiap jam terdapat 2 orang ibu bersalin meninggal dunia karena berbagai sebab dan target yang diharapkan dapat dicapai pada tahun 2010 adalah angka kematian ibu menjadi 125 per 100.000 kelahiran hidup (Depkes RI, 2004). Secara operasional melakukan kunjungan K1 yakni satu kali dalam kunjungan pemeriksaan kehamilan pada trimester I, kunjungan 1 kali pada trimester II dan 2 kali melakukan ii

kunjungan pada trimester ke III. Melihat kondisi tersebut seorang ibu hamil mulai semester pertama sampai semester tiga seharusnya aktif memeriksakan kehamilan ke bidan sehingga persiapan persalinan dapat direncanakan secara matang, namun kenyataannya di masyarakat masih banyak perilaku ibu bersalin minta pertolongan ke tenaga non kesehatan Target secara nasional pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan sampai pada tahun 2015 yaitu sebesar 90% (Depkes RI, 2009) sedangkan target cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di Kabupaten Bangkalan menurut Standar Pelayanan Minimum setiap Kabupaten atau Kota yakni sebesar 90%. Menurut data yang didapat di Puskesmas Jaddih Kabupaten Bangkalan target pencapaian persalinan oleh tenaga kesehatan tahun 2010 juga sebesar 90%, sedangkan pencapaian pelayanan persalinan oleh tenaga kesehatan dari bulan Januari sampai dengan bulan Desember tahun 2010 masih di bawah target 90% dengan hasil pencapaian sebagai berikut : Desa Jaddih (88%), Desa Bilaporah (80%), Desa Parseh (77%), dan Desa Sanggra Agung (76%). Kurangnya dukungan keluarga merupakan salah satu penyebab rendahnya cakupan pelayanan persalinan oleh tenaga kesehatan. Dukungan keluarga adalah suatu bentuk dari terapi keluarga yang termasuk pada penatalaksanaan strategi kebijakan pelaksanaan program penurunan AKI dan AKB tahun 2008 yang difokuskan pada Program Perencanaan Persalinan dan Persiapan Komplikasi (P4K) dengan Stiker di seluruh wilayah Puskesmas (Depkes RI, 2008). Berdasarkan pada kondisi diatas bahwa perilaku ibu yang bersalin ke Bidan dipengaruhi oleh faktor instrinsik dan faktor ekstrinsik, faktor instrinsik meliputi : 1) Pengetahuan, merupakan hasil tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. 2) Persepsi, ibu yang mempunyai anggapan yang salah terhadap arti pentingnya persalinan cenderung tidak akan bersalin ke tenaga kesehatan karena mereka beranggapan bahwa bersalin ke dukun biaya murah dan terjangkau. 3) Sikap, merupakan respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau obyek. 4) Pengalaman, merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan, dengan melihat pengalaman keberhasilan orang lain dalam persalinan ke bidan, maka ibu akan menggunakan cara yang sama bagi dirinya yaitu mau melakukan persalinan ke bidan. Sedangkan faktor eksternal terdiri dari faktor petugas meliputi : 1) Pemberian KIE, Jika petugas kesehatan kurang dalam memberikan KIE (komunikasi, informasi dan edukasi) tentang persalinan yang bersih, aman, dan nyaman demi keselamatan ibu dan bayi. 2) Keterampilan petugas, keterampilan petugas yang baik akan menjadi faktor yang sangat menentukan sebagai pertimbangan pertama bagi ibu untuk memilih persalinan. Faktor eksternal lainnya yakni faktor lingkungan meliputi : 1) dukungan keluarga, setiap anggota keluarga selalu siap memberikan dukungan yang terus menerus dan memberikan pertolongan serta bantuan jika diperlukan, 2) sosial budaya, 3) Sarana dan prasarana yang baik dan lengkap sesuai dengan standar operasional prosedur maka iii

pelaksanaan persalinan dapat dilaksanakan dengan baik Pengawasan antenatal atau yang sering disebut pemeriksaan kehamilan adalah pelayanan antenatal yang diberikan oleh tenaga ahli profesional yaitu dokter spesialis kebidanan, bidan, dengan melakukan pemanfaatan jenis pelayanan ANC diharapkan dapat menghasilkan atau memperbaiki status kesehatan ibu hamil. Dalam hal ini pemanfaatan pelayanan ANC yang tepat akan meningkatkan derajat kesehatan ibu dan janin yang akan di lahirkannya sehingga menuju ke keluarga yang sehat dan sejahtera (Prawirohardjo, 2002). Untuk meningkatkan persalinan tenaga kesehatan dengan cara yakni 1) dukungan keluarga, ibu akan merasa masih ada yang memperhatikan, ikut merasakan mau membantu mengatasi beban hidupnya. Jadi dengan adanya dukungan keluarga yang mempunyai ikatan emosional setidaknya akan memberikan kekuatan pada ibu untuk melaksanakan persalinan ke tenaga kesehatan. 2) memberikan penyuluhan kesehatan tentang ibu hamil, ibu bersalin yang normal maupun risiko tinggi, mulai tingkat posyandu, PKK, MMD, Kelompok Tahlil, Pengajian, dll. 3) Bekerjasama dengan kader, tokoh masyarakat setempat serta perangkat desa untuk menginformasikan kepada masyarakat tentang persalinan aman oleh tenaga kesehatan yakni bidan, 4) melakukan pembinaan terhadap dukun bayi dimana persalinan yang ditolong oleh dukun harus didampingi oleh bidan, 5) pencanangan kemitraan bidan dan dukun bayi di kecamatan, dihadiri oleh kepala puskesmas, camat, bidan dan dukun bayi, sehingga diharapkan dapat menurunkan AKB dan AKI serta meningkatkan cakupan peertolongan persalinan oleh Bidan selaku ujung tombak pelayanan kesehatan di desa. Berdasar situasi diatas maka penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh dukungan keluarga terhadap perilaku ibu bersalin ke Bidan di Puskesmas Jaddih. METODE PENELITIAN. Desain penelitian adalah keseluruhan dari perencanaan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dan mengantisipasi beberapa kesulitan yang mungkin timbul selama proses penelitian (Nursalam, 2008). Adapun desain penelitian menurut jenis penelitiannya merupakan penelitian analitik yaitu penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan ini terjadi kemudian melakukan analisis (Notoatmodjo S, 2005). Sedangkan berdasarkan waktunya desain penelitian yang digunakan adalah Cross Sectional, dimana peneliti melakukan pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach). Artinya tiap subyek penelitian hanya diobservasi sekali saja dan pengukuran variabel independen dan dependen dilakukan pada saat pemeriksaan atau pengkajian data. Populasi dalam penelitian adalah subyek yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan (Nursalam, 2008). Pada penelitian ini populasinya adalah semua ibu bersalin di wilayah kerja Puskesmas Jaddih Kabupaten Bangkalan sebanyak 40 jiwa (merupakan populasi estimasi yang didapat pada bulan Pebruari sampai bulan April 2012). Cara pemilihan sampel adalah merupakan cara-cara yang ditempuh dalam pengambilan sampel agar iv

memperoleh sampel yang benar-benar sesuai dengan keseluruhan subjek penelitian (Nursalam, 2008). Cara pemilihan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah simple random sampling, dimana semua ibu bersalin mendapatkan kesempatan yang sama dalam pemilihan responden setelah dilakukan pengundian sebanyak 36 responden. HASIL & PEMBAHASAN. A. Hasil. 1. Dukungan keluarga. Tabel 1 Distribusi frekuensi dukungan keluarga ibu di wilayah kerja Puskesmas Jaddih Kabupaten Bangkalan Bulan Juni Tahun 2014. Dukungan Frekuensi (f) Persentase (%) Keluarga Rendah 20 55,6 Sedang 7 19,4 Tinggi 9 25 Total 36 100 Dari hasil pengumpulan data seperti tabel 1 menunjukkan bahwa dukungan keluarga ibu adalah rendah (55,6%). 2. Perilaku. Tabel 2 Distribusi frekuensi perilaku ibu dalam bersalin ke bidan di wilayah kerja Puskesmas Jaddih Kabupaten Bangkalan Bulan Juni Tahun 2014 Perilaku Frekuensi (f) Persentase (%) Tidak Melakukan 25 69,4 Melakukan 11 30,6 Total 36 100 Dari hasil pengumpulan data seperti tabel 2 menunjukkan bahwa sebagian besar perilaku ibu adalah tidak melakukan (69,4%). 3. Hasil tabulasi silang dukungan keluarga dengan perilaku Tabel 3 Tabulasi silang dukungan keluarga dengan perilaku ibu dalam bersalin ke bidan di wilayah kerja Puskesmas Jaddih Kabupaten Bangkalan Bulan Juni Tahun 2014 Perilaku Dukungan Keluarga Tidak Total Melakukan Melakukan f % f % f % Rendah 19 100 1 0 20 100,0 Sedang 5 71,4 2 28,6 7 100,0 Tinggi 1 11,1 8 88,9 9 100,0 Total 25 69,4 11 30,6 36 100,0 Dari hasil tabulasi silang seperti pada tabel 3 menunjukkan bahwa dari 20 ibu dengan dukungan keluarga rendah sebanyak 19 ibu v

berperilaku tidak melakukan bersalin ke bidan dan 1 ibu berperilaku melakukan. Dari 7 ibu dengan dukungan keluarga sedang sebanyak 5 ibu berperilaku tidak melakukan dan 2 ibu berperilaku melakukan, sedangkan 9 ibu dengan dukungan keluarga tinggi sebanyak 1 ibu berperilaku tidak melakukan dan 8 ibu berperilaku melakukan Hal ini berarti ada kecenderungan dukungan keluarga mempengaruhi perilaku responden dalam bersalin ke Bidan. Dari hasil Uji Regresi Logistic Sederhana menunjukkan nilai = 0,001 lebih kecil dari pada nilai =0,05 yang berarti Ho ditolak. PEMBAHASAN Dari hasil tabulasi silang seperti pada tabel 5.8 menunjukkan bahwa responden yang mempunyai dukungan rendah, sebagian besar responden berperilaku tidak melakukan bersalin ke bidan sebanyak 19 (100%). Hal ini berarti ada kecenderungan dukungan keluarga mempengaruhi perilaku responden dalam bersalin ke bidan. Dari hasil Uji Regresi Logistic Sederhana menunjukkan nilai = 0,001 lebih kecil dari pada nilai =0,05 yang berarti Ho ditolak. Dalam hal ini jika petugas kesehatan dalam hal ini bidan harus mampu memberikan penyuluhan kepada ibu-ibu dan keluarga tentang persalinan yang aman, nyaman dan bersih yang bertujuan untuk pencegahan terhadap komplikasi obstetrik yang dapat mengancam keselamatan ibu hamil, bersalin termasuk bayinya. Selain itu juga sikap petugas yang baik dalam melakukan penyuluhan kesehatan akan memberikan motivasi terhadap ibu untuk mau melakukan persalinan ke bidan karena petugasnya baik, ramah dan memuaskan. Disamping itu dengan adanya sosialisasi dari petugas kesehatan akan dapat menambah wawasan ibu tentang pentingnya bersalin ke bidan, hal ini diharapkan banyak ibu yang mau melakukan bersalin ke bidan. Menurut Depkes RI (2008), seseorang dapat berperilaku positif terhadap obyek demi pemenuhan kebutuhannya, dan sebaliknya bila objek tidak dapat memenuhi kebutuhannya maka ia akan berperilaku negatif. Dari hasil tabulasi silang juga didapatkan ada ibu yang mempunyai dukungan keluarga tinggi, sebagian besar responden berperilaku melakukan bersalin ke bidan sebanyak 9 (90%). Hal ini bisa dikarenakan pengalaman ibu dalam bersalin ke bidan, sehingga ibu mau melakukan persalinan ke bidan (pada tabel 4.4 menunjukkan bahwa sebanyak 30,6% adalah ibu yang mau bersalin ke bidan Ibu yang sudah pengalaman bersalin kebidan sudah terasa manfaatnya, sehingga akan menimbukan keyakinan ibu untuk melakukan persalinan yang selanjutnya ke tenaga kesehatan yakni bidan. Menurut Depkes RI (2001), Asuhan Persalinan Nornal (APN) adalah suatu proses penerapan manajemen pertolongan persalinan yang bersih dan aman sesuai dengan standar yang sudah ditentukan sehingga diharapkan mampu atau kompeten melakukan upaya-upaya pencegahan terhadap komplikasi obstetrik yang dapat mengancam keselamatan ibu hamil, bersalin termasuk bayinya. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan. iii

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat peneliti menarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Dukungan keluarga dalam bersalin ke bidan sebagian besar adalah kurang (55,6%) 2. Perilaku ibu dalam bersalin ke bidan sebagian besar ibu tidak melakukan persalinan ke bidan (69,4%) 3. Ada pengaruh dukungan keluarga dalam bersalin ke bidan diteliti dengan Uji Regresi Logistic Sederhana dengan = 0,001 lebih kecil dari pada nilai =0,05 yang berarti Ho ditolak. B. Saran. Saran yang dapat peneliti berikan berdasarkan hasil penelitian adalah sebagai berikut: 1. Bagi Ibu : Hendaknya ibu diharapkan untuk meningkatkan pengetahuan dan memperluas pola pikir tentang bersalin ke bidan dengan cara lebih aktif mengikuti penyuluhan yang diadakan petugas kesehatan, media cetak atau media elekronik atau melihat dan membaca leaflet dan brosur yang diberikan petugas kepada ibu tentang pentingnya bersalin ke bidan 2. Bagi Profesi Bidan Hendaknya petugas terutama Bidan lebih meningkatkan kemampuan untuk melaksanakan persalinan dengan aman dan nyaman dengan mengikuti pelatihan asuhan persalinan normal yang diadakan oleh Dinas Kesehatan, sehingga dapat memberikan pelayanan yang profesional kepada masyarakat dan menjadi motivator untuk dapat bersalin ke tenaga kesehatan. 3. Bagi lahan praktek Hendaknya dijadikan sumber bagi Puskesmas untuk lebih meningkatkan cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan sehingga memenuhi target pencapaian dan mencegah terjadinya kematian ibu dan anak pasca persalinan 4. Bagi Institusi Pendidikan Hendaknya dijadikan masukan bagi institusi pendidikan sehingga hasil penelitian ini dapat dikembangkan sebagai bahan penelitian selanjutnya oleh temanteman mahasiswa, sehingga hasil yang diharapkan lebih bagus untuk penyempurnaan penelitian ini DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta, PT Rineka Cipta. Depkes RI. (2004). Bayi Baru Lahir. Jakarta, Direktorat Jenderal Pembinaan Kesehatan Masyarakat Direktorat Bina Kesehatan Keluarga. Depkes RI. (2000). Pelatihan Asuhan Persalinan bersih dan aman. Jakarta. Depkes RI Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Timur. (2001). Pelatihan Asuhan Persalinan Normal Bersih dan Aman, Jakarta, Depkes RI. Dinkes Prop. Jatim. (2007). Asuhan Persalinan Normal. Surabaya, Depertemen Kesehatan. Effendy N, (1998). Dasar-dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat. Jakarta, EGC Notoatmodjo, S. (2002). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta, PT Rineka Cipta. iv

. (2003). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta, PT Rineka Cipta. Nursalam. (2001). Metode Riset Keperawatan. Surabaya, Universitas Airlangga. Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta, Salemba Medika. Perencanaan Tingkat Puskesmas (POA) Puskesmas Jaddih Kabupaten Bangkalan Tahun (2010) Prawirohardjo, (2002). Ilmu Kebidanan. Jakarta, EGC Saifuddin B, (2005). Buku Acuan Nasional Pelayanan Maternal dan Neonatal. Jakarta, Yayasan Bina Pustaka. Soetjiningsih. (2004). Tumbuh Kembang Anak. Surabaya, EGC. Widiatin R, (1999), Ilmu Prilaku Mata Ajar 104, Jakarta, CV. Sagung Seto v