Solusi Perbaikan Jalan Diatas Tanah Dasar Expansive Clay dengan sistim konstruksi FILADELFIA FLYING PRECAST SLAB

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V PERHITUNGAN STRUKTUR

BAB 3 Bab 3 METODOLOGI PENELITIAN

PERENCANAAN JEMBATAN KALI TUNTANG DESA PILANGWETAN KABUPATEN GROBOGAN

DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR LAMBANG, NOTASI, DAN SINGKATAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERENCANAAN GEOMETRI JALAN REL KERETA API TRASE KOTA PINANG- MENGGALA STA STA PADA RUAS RANTAU PRAPAT DURI II PROVINSI RIAU

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERENCANAAN BATANG MENAHAN TEGANGAN TEKAN

III. METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah dengan analisis studi kasus

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV PERENCANAAN AWAL (PRELIMINARY DESIGN)

Integrity, Professionalism, & Entrepreneurship. : Perancangan Struktur Beton. Pondasi. Pertemuan 12,13,14

5.2 Dasar Teori Perilaku pondasi dapat dilihat dari mekanisme keruntuhan yang terjadi seperti pada gambar :

a home base to excellence Mata Kuliah : Struktur Beton Lanjutan Kode : TSP 407 Pondasi Pertemuan - 4

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian kadar air menggunakan tanah terganggu (disturbed), dilakukan

PENYELIDIKAN TANAH (SOIL INVESTIGATION)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Perkerasan kaku (rigid pavement) atau perkerasan beton semen adalah perkerasan

PERANCANGAN MODIFIKASI STRUKTUR PENUNJANG MEDIS RSUD BOJONEGORO DENGAN SISTEM FLAT-SLAB

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Perhitungan Struktur Bab IV

Jl. Banyumas Wonosobo

2.2 UNION FLOOR DECK W-1000 ( BONDEK ) dan WIRE MESH. UNION Floor Deck W-1000 ( Bondek ) adalah pelopor decking dengan

Struktur dan Konstruksi II

LAMPIRAN 1 DIAGRAM PENGARUH R. E. FADUM (1948) UNTUK NAVFAC KASUS 1. Universitas Kristen Maranatha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Supriyadi (1997) struktur pokok jembatan antara lain seperti

MODIFIKASI PERENCANAAN JEMBATAN JUANDA DENGAN METODE BUSUR RANGKA BAJA DI KOTA DEPOK

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH

I.Pendahuluan: II.Tinjauan Pustaka III. Metodologi IV. Analisa Data V. Perencanaan Perkerasaan dan Metode Perbaikan Tanah. VI.Penutup (Kesimpulan dan

BAB V PONDASI DANGKAL

GAMBAR KONSTRUKSI JALAN

a home base to excellence Mata Kuliah : Struktur Beton Lanjutan Kode : TSP 407 Pondasi Pertemuan - 5

BAB X PENUTUP KESIMPULAN

BAB IV ALTERNATIF PEMILIHAN BENTUK SALURAN PINTU AIR

PERENCANAAN JEMBATAN RANGKA BAJA SUNGAI AMPEL KABUPATEN PEKALONGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Istilah umum Jalan sesuai dalam Undang-Undang Republik Indonesia. Nomor 38 Tahun 2004 tentang JALAN, sebagai berikut :

Arah X Tabel Analisa Δs akibat gempa arah x Lantai drift Δs drift Δs Syarat hx tiap tingkat antar tingkat Drift Ke (m) (cm) (cm) (cm)

PERENCANAAN JEMBATAN MALANGSARI MENGGUNAKAN STRUKTUR JEMBATAN BUSUR RANGKA TIPE THROUGH - ARCH. : Faizal Oky Setyawan

5.4 Perencanaan Plat untuk Bentang 6m

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DESAIN PERMODELAN DINDING BETON RINGAN PRECAST RUMAH TAHAN GEMPA BERBASIS KNOCKDOWN SYSTEM

PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN REL ANTARA BANYUWANGI-SITUBONDO- PROBOLINGGO

LANDASAN TEORI. Katungau Kalimantan Barat, seorang perencana merasa yakin bahwa dengan

gambar 3.1. teriihat bahwa beban kendaraan dilimpahkan ke perkerasan jalan

TUGAS AKHIR SIMON ROYS TAMBUNAN

TEKNIK PEMBESIAN PELAT BETON

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. Dimensi, berat kendaraan, dan beban yang dimuat akan menimbulkan. dalam konfigurasi beban sumbu seperti gambar 3.

KAJIAN KEMAMPUAN DAYA DUKUNG PONDASI TIANG PANCANG PADA ABUTMENT JEMBATAN BERDASAR BEDAH BUKU BOWLES

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. Data yang digunakan untuk analisa tugas akhir ini diperoleh dari PT. Wijaya

BAB I PENDAHULUAN. diimbangi oleh ketersediaan lahan, pembangunan pada lahan dengan sifat tanah

menggunakan ketebalan 300 mm.

MODIFIKASI PERENCANAAN GEDUNG RUMAH SAKIT ROYAL SURABAYA MENGGUNAKAN STRUKTUR KOMPOSIT BAJA-BETON

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Hobbs (1995), ukuran dasar yang sering digunakan untuk

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. cara membandingkan hasil perhitungan manual dengan hasil perhitungan

Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

PENGANTAR KONSTRUKSI BANGUNAN BENTANG LEBAR

Struktur Beton. Ir. H. Armeyn, MT. Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Jurusan Teknik Sipil dan Geodesi Institut Teknologi Padang

n ,06 mm > 25 mm sehingga tulangan dipasang 1 lapis

INVESTIGASI SIFAT FISIS, KUAT GESER DAN NILAI CBR TANAH MIRI SEBAGAI PENGGANTI SUBGRADE JALAN ( Studi Kasus Tanah Miri, Sragen )

MAHASISWA ERNA WIDYASTUTI. DOSEN PEMBIMBING Ir. HEPPY KRISTIJANTO, MS.

PERENCANAAN TYPE PONDASI TIANG PANCANG HOTEL RICH PALACE SURABAYA DENGAN ZONA GEMPA KUAT TUGAS AKHIR

MODIFIKASI PERENCANAAN STRUKTUR BAJA KOMPOSIT PADA GEDUNG PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NEGERI JEMBER

BAB III METODOLOGI PERENCANAAN

FONDASI DALAM BAB I PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pekerasan Jalan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Struktur Lipatan. Struktur Lipatan 1

PERENCANAAN ULANG GEDUNG PERKULIAHAN POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA (PENS) DENGAN MENGGUNAKAN METODE PRACETAK

MODIFIKASI PERENCANAAN STRUKTUR JEMBATAN MALO-KALITIDU DENGAN SYSTEM BUSUR BOX BAJA DI KABUPATEN BOJONEGORO M. ZAINUDDIN

ANALISA PENGGUNAAN TANAH KERIKIL TERHADAP PENINGKATAN DAYA DUKUNG TANAH UNTUK LAPISAN KONSTRUKSI PERKERASAN JALAN RAYA

Jumadi 1) M. Yusuf 2 : Hj. Vivi Bachtiar, ST. MT 2

Analisis Daya Dukung Tanah Dan Bahan Untuk Pondasi Strous Pada Pembangunan Jembatan Karangwinongan Kec. Mojoagung Kab.Jombang

d b = Diameter nominal batang tulangan, kawat atau strand prategang D = Beban mati atau momen dan gaya dalam yang berhubungan dengan beban mati e = Ek

SAMBUNGAN DALAM STRUKTUR BAJA

PERENCANAAN UNDERPASS JALAN LAKSDA ADISUTJIPTO YOGYAKARTA (STUDI KASUS DI PERSIMPANGAN JALAN BABARASARI DAN JALAN LAKSDA ADISUTJIPTO)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV ANALISA KONSTRUKSI PERKERASAN JALAN BETON. genangan air laut karena pasang dengan ketinggian sekitar 30 cm. Hal ini mungkin

a home base to excellence Mata Kuliah : Struktur Beton Lanjutan Kode : TSP 407 Pelat Pertemuan - 1

Perencanaan Ulang Jalan Raya MERR II C Menggunakan Perkerasan Kaku STA Kota Surabaya Provinsi Jawa Timur

BAB III LANDASAN TEORI. Kayu memiliki berat jenis yang berbeda-beda berkisar antara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Gedung yang dibangun dengan sistem rangka pemikul momen (SRPM) dengan balok masih mempunyai kekurangan bila ditinjau dari segi tinggi gedung dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MODIFIKASI PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG RAWAT INAP RUMAH SAKIT DENGAN SISTEM FLAT SLAB DAN SHEAR WALL

Macam-macam Tegangan dan Lambangnya

PERILAKU PELAT PRACETAK BANGUNAN SEDERHANA TAHAN GEMPA DAN CEPAT BANGUN

OLEH : ANDREANUS DEVA C.B DOSEN PEMBIMBING : DJOKO UNTUNG, Ir, Dr DJOKO IRAWAN, Ir, MS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

JEMBATAN RANGKA BAJA. bentang jembatan 30m. Gambar 7.1. Struktur Rangka Utama Jembatan

Oleh : Muhammad Hadi Fadhillah NRP : Dosen Pembimbing : Indrasurya B. Mochtar, Prof., Ir., MSc., PhD

Perilaku Tiang Pancang Tunggal pada Tanah Lempung Lunak di Gedebage

PERANCANGAN FONDASI PADA TANAH TIMBUNAN SAMPAH (Studi Kasus di Tempat Pembuangan Akhir Sampah Piyungan, Yogyakarta)

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PUSAT GROSIR BARANG SENI DI JALAN Dr. CIPTO SEMARANG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENGUJIAN KUAT LENTUR NORMAL DENGAN DUA TITIK PEMBEBANAN BAB I DESKRIPSI

BAB III ESTIMASI DIMENSI ELEMEN STRUKTUR

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SAMBUNGAN PADA RANGKA BATANG BETON PRACETAK

Transkripsi:

Solusi Perbaikan Jalan Diatas Tanah Dasar Expansive Clay dengan sistim konstruksi FILADELFIA FLYING PRECAST SLAB Oleh : Ir. Soetrisno (Mantan Kepala Bidang Pengujian Kanwil Departemen PU Prov. Jawa Timur) 1. Pendahuluan Kerusakan pada jalan raya disebabkan oleh banyak faktor. Salah satu di antaranya adalah sifat fisik yang khusus dimiliki oleh tanah dasar. Sifat fisik khusus tersebut berupa kepekaan tanah dasar tersebut yang tinggi terhadap perubahan kadar airnya. Apabila kadar air tanah tersebut bertambah, maka volume lapisan tanah dasar tersebut meningkat dan mengembang, yang mengakibatkan permukaan jalan bergelombang. Sebaiknya apabila kadar air tanah dasar berkurang, volume tabah akan mengecil, yang mengakibatkan timbulnya retakan pada permukaan jalan. Jenis lapisan tanah dasar tersebut dalam ilmu MEKANIKA TANAH diklasifikasikan sebagai tanah lempung yang mempunya plastisitas tinggi (L.L.> 41% P.I.> 11%) dan lebih umum disebut Expansive clay II. ANALISIS DAN PEMECAHAN MASALAH Ini pemecahan masalah adalah mengurangi/memperkecil luas permukaan jalan yang rusak akibat swelling pressure. Untuk itu dibuat konstruksi yang sebagian besar tidak menyentuh permukaan jalan lama. Konstruksi tersebut adalah slab (dari beton bertulang atau bahan lain) yang melayang di atas permukaan jalan lama. Slab tersebut ditumpu di atas balok beton bertulang yang diletakkan melintang pada permukaan jalan lama yang telah diberi lapisan perata berupa sirtu (maximum size 1½ inch), tebal minimum 10 cm. Untuk menentukan penampang balok beton diperlukan data antara lain : Index dan structural properties tanah dasar Muka air tanah Susunan dan tebal lapisan perkerasan jalan Daya dukung perkerasan yang diperoleh dengan melakukan plate bearing test pada permukaan jalan. Setelah balok beton disiapkan, slab yang telah dibuat lebih dulu di plant dipasang di atas balok. Ikatan antara slab dan antara slab, dan slab dan balok dibuat dengan sistem sambungan yang kelak mudah dilepas. Sepanjang tepi perkerasan jalan (pada bahu jalan) dibuat dinding penahan dari lean concrete setebal 40 cm yang masuk ke dalam tanah dasar sedalam 1,5 cm (lean concrete dapat diganti dengan lapisan dengan lapisan plastik) Pada kedua ujung balok dibuat tiang strauss dengan Ø 40 cm, sedalam 5 m, sehingga balok menumpu pada tiang strauss. Selain itu pada ujung balok dan tiang strauss dipasang anker. Dengan adanya anker tersebut, daya hambatan lekat (skin friction) dapat menahan swelling pressure pada balok. III. CONTOH PERHITUNGAN PENGARUH SWELLING PRESURE TERHADAP BALOK BETON

Usulan untuk perbaikan jalan di atas tanah dasar expansive clay untuk pekerjaan pembangunan jalan lingkar kota Kupang Nusa Tenggara Timur (STA 3+875 STA 4+375) Data hasil pengujian tanah : Swelling pressure = 1 kg/cm² Lebar perkerasan jalan :4,5 m Tebal perkerasan jalan : 45 cm Direncanakan balok beton ukuran : Lebar = 20 cm Tinggi = 30 cm Lebar slab = 120 cm Swelling pressure yang bekerja pada balok : 20 x 450 x 1 kg = 9000 kg Gaya penahan / perlawanan terhadap swelling pressure pada balok : a. Berat slab tebal 20 cm, lebar 120 cm, panjang 4,5 m 0,20 x 1,2 x 4,5 x 2400 kg = 2592 kg b. Daya hambatan lekat (skin friction) pada tiang strauss (Ø 40 cm kedalaman 3 m) Asumsi kohesi tanah lempug = 0,20 kg/cm². DHL tiang strauss ; 2 x II x 40 x 300 x 0,20 = 1508/5 kg Total gaya perlawanan terhadap swelling pressure = 2592 + 648 + 15085 = 18325 kg 18000 kg Sedangkan swelling pressure pada balok = 9000 kg Jadi dapat disimpulkan bahwa balok beton tidak akan terangkat. IV. KESIMPULAN Dengan sistem konstruksi FILADELFIA FLYING PRECAST SLAB yang mempunyai satu sistem kesatuan konstruksi slab, balok beton, tiang strauss, lean concrete, dapat disimpulkan : a. Mengembangnya lapisan tanah dasar expansive clay tidak berpengaruh terhadap slab. b. Swelling pressure pada balok beton dapat ditahan oleh daya perlawanan terhadap swelling pressure, yang diuraikan pada contoh kasus pada bab III (9000 kg dibandingkan dengan 18000 kg) c. Tiang strauss mempunyai fungsi ganda yaitu kemampuan balok beton untuk menahan beban kendaraan sehingga tekanan terhadap perkerasan jalan berkurang dan fungsi lainnya adalah menambah daya perlawanan terhadap swelling pressure pada balok beton. SOLUSI PERBAIKAN JALAN DI ATAS TANAH DASAR EXPANSIVE CLAY DENGAN SISTEM KONSTRUKSI

HAK CIPTA : Ir. Soetrisno (Mantan Kepala Bidang Pengujian Kanwil Departemen PU Provinsi Jawa Timur) Sidoarjo 26 Desember 2007 CATATAN : HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG SOLUSI PERBAIKAN DI ATAS TANAH DASAR EXPANSIVE CLAY SISTIM KONSTRUKSI FILADELFIA FLYING PRECAST SALAM