BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. dapat meningkatkan sumber daya manusia (SDM) berkualitas dan bertanggung

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara berkembang berupaya melakukan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Peranan pendidikan di negara Indonesia menitikberatkan pada peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

Program Studi Teknologi dan Bisnis Garmen konsentrasi Fesyen Desain merupakan salah satu Program Studi Diploma IV. Program Studi ini merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Indasari Purba, 2014 Manfaat Hasil Belajar Pengetahuan Tekstil Pada Pemilihan Kain Untuk Pembuatan Produk Kriya Tekstil

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Herlinda, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah Negara yang sedang berkembang dalam beberapa. pembangunannya. Dalam perkembangannya, Indonesia memiliki beberapa

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peranan penting di dalam peningkatan kualitas sumber

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan diharapkan mampu memberikan sumbangan besar dalam. mengarahkan pengembangan dan pemberdayaan Sumber Daya Manusia (SDM)

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas serta memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan dalam bidang kesehatan diarahkan untuk meningkatkan derajat

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan individu dan perkembangan masyarakat, selain itu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menduduki posisi yang penting dalam pembangunan karena. sasarannya adalah peningkatan kulitas Sumber Daya Manusia (SDM).

2016 MANFAAT HASIL BELAJAR TREN MODE SEBAGAI KESIAPAN MENJADI FASHION BUYER DI SPECIALTY STORE

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam

PENERAPAN HASIL BELAJAR DESAIN HIASAN BUSANA PADA PEMBUATAN HIASAN LEKAPAN ADIBUSANA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor penting dalam membentuk dan meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, fungsi pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas sumber daya manusia ditentukan oleh tingkat pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya manusia mempunyai potensi yang dapat dibina dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Nur Akmalia, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Menghasilkan individu-individu yang mampu menumbuhkembangkan

2014 MANFAAT HASIL BELAJAR TEKNOLOGI PENCAPAN SEBAGAI KESIAPAN UJI KOMPETENSI PENCAPAN SABLON

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur yang memiliki peranan penting

D KONTRIBUSI HASIL BELAJAR MANAJEMEN USAHA BUSANA TERHADAP KESIAPAN PERINTISAN USAHA BISNIS BUTIK

ANALISIS KUALITAS HASIL PRAKTIK DESAIN SULAMAN BERWARNA PADA MATA KULIAH DESAIN HIASAN

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan pada era globalisasi semakin tajam dan ketat dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Asstia Rachmawati, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

Panduan Proses Validasi Soal Ujian (UTS-UAS)

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia saat ini sedang berusaha melaksanakan pembangunan nasional di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. (MKK) Program Studi dan Mata Kuliah Latihan Profesi (MKLP). Fisika Terapan

2014 PENERAPAN HASIL BELAJAR LAYANAN PRIMA PADA PRAKTIKUM TATA HIDANG

KERANGKA ACUAN KERJA PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN D. PRAKTEK REGULER / TEACHING FACTORY TAHUN ANGGARAN 2018

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lutfia, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan pembangunan di Indonesia menitikberatkan pada peningkatan

KURIKULUM INSTITUSI PROGRAM DIPLOMA III GIZI JURUSAN GIZI

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia berkualitas yang perlu di kembangkan dan tetap dijaga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur yang memiliki peranan penting

MENTERI PERINDUSTRIAN RI

KETERAMPILAN BIDANG BOGA PADA PELAKSANAAN KKN POSDAYA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BOGA

KURIKULUM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Fakultas. Salah satu program studi yang terdapat di UPI yaitu Pendidikan Tata

BAB I PENDAHULUAN. baik itu perusahaan penghasil barang maupun perusahaan penghasil jasa.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. manusia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia. Pemerintah

2015 MANFAAT HASIL BELAJAR INOVASI BUSANA ETNIK

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses yang sangat menentukan perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Hilda Nur Fadilah,2013 MANFAAT HASIL BELAJAR BUSANA PENGANTIN SEBAGAI KESIAPAN MEMBUKA USAHA BUSANA PENGANTIN

DISTRIBUSI MATA KULIAH PER SEMESTER PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMATIKA JENJANG PENDIDIKAN DIPLOMA TIGA (D-III) Mata Kuliah SKS Kel

BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

BAB I PENDAHULUAN. Politeknik TEDC didirikan pada tahun 2002 berdasarkan ijin. penyelenggaraan dari DIKTI No. 73/D/O/2002. Politeknik TEDC merupakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

PENGENDALIAN KUALITAS FASHION S1 &D3 Pendidikan Teknik Busana. Dosen: Dr.Widihastuti, M.Pd.

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN RI PADA ACARA PENUTUPAN PELATIHAN SDM INDUSTRI GARMEN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam menciptakan sumber daya

2015 PENERAPAN HASIL BELAJAR TEKNOLOGI DESAIN BUSANA PADA PEMBUATAN LAYOUT DESAIN ILUSTRASI DALAM MATA KULIAH PROYEK DESAIN MODE

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Restu Pangasih, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Madrasah Aliyah (MA) merupakan lembaga pendidikan tingkat menengah. setara dengan Sekolah Menengah Atas (SMA). Tujuan pendidikan MA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan nasional pada dewasa ini diarahkan pada taraf hidup dan

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan praktek atau pengalaman tertentu. Menurut Witherington (Sudrajat,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ghea Anggraini, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini manusia dihadapkan pada suatu kehidupan masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Eka Purwanti Febriani, 2013

SPESIFIKASI PROGRAM STUDI

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dihadapkan pada tantangan-tantangan yang berat khususnya dalam

2014 PENGETAHUAN MAHASISWA TENTANG METODA PENELITIAN PENDIDIKAN TATA BOGA SEBAGAI DASAR PENYUSUNAN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan yang dilaksanakan oleh pemerintah atau non pemerintah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tri Romelah Dini Sutrisno,2013

KURIKULUM PENDIDIKAN TINGGI SESUAI KKNI (KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA)

2013 GAMBARAN SIKAP MAHASISWA D-III KEPERAWATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA DALAM MENGIKUTI PROSES BELAJAR BAHASA JEPANG

BAB I PENDAHULUAN. mencakup seluruh proses hidup dan segenap bentuk interaksi individu dengan

2015 MANFAAT HASIL PELATIHAN MANIPULATING FABRIC SEBAGAI KESIAPAN MEMBUKA USAHA AKSESORIS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Sinta Kumalasari,2013

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan tinggi merupakan institusi yang mendidik para mahasiswa untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. strategi dalam berbisnis yang dapat mengikuti perkembangan jaman (up to date).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dwi Ambarwati, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (PKK) adalah salah satu

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kualitas sumber daya manusia. Peningkatan kualitas pendidikan

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 223 /U/1998 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. juga merupakan pedoman untuk mempertajam rencana rencana yang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tekstil memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Tekstil adalah suatu bahan yang berasal dari serat dan diolah menjadi benang atau kain sebagai bahan untuk pembuatan busana atau berbagai produk kerajinan lainnya. Kebutuhan akan barang tekstil yang bermutu tinggi membuat perusahaan-perusahaan tekstil berusaha untuk membuat produk tekstil dengan kualitas terbaik agar dapat bersaing dipasaran. Perusahaan tekstil memproduksi berbagai macam jenis tekstil yang disesuaikan dengan kebutuhan para konsumen. Produk tekstil yang bermutu baik adalah produk tekstil yang telah memenuhi standar yang ditetapkan oleh Standar Nasional Indonesia (SNI). Pengetahuan tentang tekstil menjadi sangat penting, konsumen ataupun pelaku usaha di bidang tekstil dapat memahami kriteria dan karakteristik barang tekstil yang bermutu tinggi. Mempelajari ilmu pertekstilan yang menyangkut kriteria dan karakteristik dapat dilakukan di jenjang sekolah menengah ataupun perguruan tinggi. Perguruan tinggi merupakan salah satu jalur pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan tinggi dalam bentuk akademi, politeknik, sekolah tinggi, institut atau universitas. Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil (STTT) merupakan salah satu perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan profesional di bidang teknologi tekstil, seperti dijelaskan dalam Peraturan Pemerintah RI nomor 60 tahun 1999 pasal 4 ayat (4) yaitu Pendidikan profesional merupakan pendidikan yang diarahkan terutama pada kesiapan penerapan keahlian tertentu. Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil (STTT) adalah perguruan tinggi yang bernaung di bawah Departemen Perindustrian RI yang mempunyai tugas

2 pokok melaksanakan dan mengembangkan pendidikan dalam ilmu dan teknologi tekstil, melaksanakan penelitian terapan dalam rangka pengembangan ilmu dan teknologi tekstil, melaksanakan pengabdian kepada masyarakat dalam rangka pembentukan kepribadian mahasiswa dan menunjang pengembangan industri tekstil. Saat ini STTT menyelenggarakan pendidikan program Diploma I dan Diploma IV yang terdiri dari tiga jurusan dan empat program studi. Jurusan Teknik Tekstil dengan Program Studi Teknik Tekstil, Jurusan Kimia Tekstil dengan Program Studi Kimia Tekstil, Jurusan Barang Jadi Tekstil dengan Program Studi Teknologi Manufaktur Pakaian Jadi dan Program Studi Teknologi dan Bisnis Garmen. Jurusan Teknik Tekstil merupakan salah satu jurusan yang didirikan dengan tujuan untuk mengintegrasikan dan menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) di bidang tekstil, mengidentifikasi dan memecahkan masalah, serta mengembangkan ipteks di bidang pertekstilan. Lulusan Jurusan Teknik Tekstil diarahkan untuk mengisi posisi manajemen menengah di industri pembuatan serat, pemintalan, perajutan dan pertenunan. Profil lulusan Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil adalah memiliki kemampuan dalam melaksanakan pekerjaan yang kompleks, mencakup kemampuan merencanakan dan melaksanakan suatu proses produksi, melaksanakan pengendalian proses dan mutu tekstil, mengevaluasi hasil produksi dan memecahkan masalah, melaksanakan pengelolaan suatu unit produksi, dan mengikuti perkembangan iptek untuk diterapkan. Kurikulum Jurusan Teknik Tekstil Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil (STTT) program diploma IV terdiri dari lima kelompok mata kuliah, salah satunya merupakan Mata Kuliah Keahlian Berkarya (MKB) yaitu kelompok bahan kajian dan pelajaran yang bertujuan untuk membentuk sikap dan perilaku yang diperlukan seseorang dalam berkarya menurut tingkat keahlian

3 berdasarkan ilmu dan keterampilan yang dikuasai. Pengujian dan Evaluasi Tekstil merupakan salah satu mata kuliah keahlian berkarya (MKB). Mata kuliah ini diberikan dalam tiga semester, yaitu Pengujian dan Evaluasi Tekstil 1 pada semester empat, Pengujian dan Evaluasi Tekstil 2 pada semester lima, dan Pengujian dan Evaluasi Tekstil 3 pada semester enam, dengan bobot masing-masing 3 sks. Mata kuliah Pengujian dan Evaluasi Tekstil membahas penguasaan pengetahuan mengenai konsep dasar dan aplikasi mengenai Pengujian dan Evaluasi Tekstil yang terdiri dari konstruksi kain, kekuatan tarik, kekuatan sobek dan ketahanan jebol, grade, ketahanan kusut, daya tembus udara, kekakuan, kelangsaian, pilling, keawetan/ketahanan gosok, stabilitas dimensi, ketahanan luntur warna, ketahanan terhadap air, tahan api, mutu dan standarisasi kain. Materi dalam pembelajaran Pengujian dan Evaluasi Tekstil sebagai mata kuliah yang dipelajari dan dikembangkan merupakan aplikasi pengujian tekstil yang pada umumnya digunakan untuk menguji dan mengevaluasi kelayakan bahan baku (kain). Pengujian dan evaluasi tekstil termasuk ke dalam tugas staf pengendalian mutu kain (Fabric Quality Control). Tujuan pembelajaran pengujian dan evaluasi tekstil adalah membekali mahasiswa dengan pengetahuan tentang pengujian dan evaluasi kain sehingga mampu melakukan evaluasi tentang berbagai pengujian karakteristik kain dan evaluasi mutu kain. Sehubungan dengan itu hasil belajar Pengujian dan Evaluasi Tekstil diharapkan dapat membekali mahasiswa untuk siap bekerja sebagai staf.staf berfungsi sebagai penentu kebijakan dan penentuan grade kain, baik diproses produksi kain yaitu dibagian pertenunan atau perajutan, maupun dibagian produksi kain yaitu dibagian garmen atau di perdagangan kain. Kesiapan menjadi staf berupa penguasaan pengetahuan dan pemahaman tentang keterampilan dalam bidang pengujian

4 dan evaluasi kain. Keterampilan pengujian dan evaluasi kain ini akan dibutuhkan dalam persiapan menjadi staf. Kesiapan, seperti yang diungkapkan oleh Slameto (2003:113) kesiapan adalah keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk memberikan respon/ jawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu situasi. Staf pengendali mutu merupakan salah satu profesi yang berpengaruh dalam bidang pertekstilan. Peran pengendali mutu akan menentukan mutu suatu hasil produksi. Pemikiran yang telah diuraikan di atas mendorong penulis untuk meneliti lebih jauh tentang bagaimana kontribusi hasil belajar pengujian dan evaluasi tekstil terhadap kesiapan menjadi staf di perusahaan tekstil. B. Identifikasi dan Perumusan Masalah 1. Identifikasi Masalah Identifikasi masalah perlu ditentukan terlebih dahulu untuk memudahkan dan mengetahui masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini. Identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah : a. Hasil belajar Pengujian dan Evaluasi Tekstil diharapkan dapat mempengaruhi wawasan dan keterampilan mahasiswa dalam melakukan proses pengujian dan evaluasi kain. b. Kompetensi yang diharapkan dari mata kuliah pengujian dan evaluasi tekstil ini adalah mahasiswa mampu melakukan evaluasi tentang berbagai pengujian karakteristik kain dan evaluasi mutu kain. Setelah mengikuti proses pembelajaran Pengujian dan Evaluasi Tekstil diharapkan mahasiswa mengalami perubahan dalam penguasaan konsep serta tata cara pengujian dan evaluasi kain. c. Prosedur kerja staf yang membutuhkan pribadi yang cermat dan teliti untuk melakukan pengujian dan evaluasi pada kain serta

5 menguasai standar kelayakan kain, sehingga diperlukan pembelajaran Pengujian dan Evaluasi Tekstil di Jurusan Teknik Tekstil. Pengujian dan Evaluasi Tekstil adalah mata kuliah yag merupakan kompetensi keahlian dalam Jurusan Teknik Tekstil Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil. Mata kuliah ini mempelajari tentang teori dan praktek berbagai pengujian karakteristik kain dan evaluasi mutu kain. Kesiapan menjadi staf merupakan penerapan hasil belajar Pengujian dan Evaluasi Tekstil mengenai konstruksi kain, kekuatan kain, grade, sifat fisika kain, sifat kimia kain, serta mutu dan standarisasi kain. Hasil belajar Pengujian dan Evaluasi Tekstil dijadikan bekal dalam proses pengujian kain pada kesiapan menjadi staf. 2. Perumusan Masalah Identifikasi masalah di atas, dapat dirumuskan dalam bentuk rumusan masalah yang merupakan bagian pokok dalam melakukan penelitian, sehingga dengan adanya perumusan masalah diharapkan tujuan yang hendak dicapai lebih spesifik dan dapat terealisasikan. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana Kontribusi Hasil Belajar Pengujian dan Evaluasi Tekstil Terhadap Kesiapan Menjadi Staf Pengendali Mutu Kain? C. Tujuan Penelitian Secara umum penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang kontribusi hasil belajar pengujian dan evaluasi tekstil terhadap kesiapan menjadi staf. Tujuan penelitian yang ingin dicapai secara spesifik adalah untuk memperoleh data tentang: 1. Hasil belajar pengujian dan evaluasi tekstil ditinjau dari standar kompetensi menguji dan mengevaluasi konstruksi kain, menguji dan mengevaluasi kekuatan kain, menguji dan mengevaluasi grade kain,

6 menguji dan mengevaluasi sifat fisika kain, menguji dan mengevaluasi sifat kimia kain. 2. Kesiapan menjadi staf pada mahasiswa jurusan teknik tekstil angkatan 2010. 3. Kontribusi Hasil Belajar Pengujian dan Evaluasi Tekstil (sebagai variabel X) Terhadap Kesiapan Menjadi Staf Pengendali Mutu Kain (sebagai variabel Y). 4. Besarnya kontribusi hasil belajar pengujian dan evaluasi tekstil terhadap kesiapan menjadi staf. D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian yang diperoleh diharapkan dapat memberikan manfaat kepada berbagai pihak baik secara langsung ataupun tidak langsung, diantaranya adalah sebagai berikut : 1. Manfaat penelitian mengenai kontribusi hasil belajar pengujian dan evaluasi tekstil terhadap kesiapan menjadi staf secara praktis adalah dapat memberikan gambaran sejauh mana para mahasiswa Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil menguasai keahlian dalam melakukan pengujian dan evaluasi kain yang sesuai dengan standar atau prosedur menurut Standar Nasional Indonesia (SNI). 2. Hasil penelitian mengenai kontribusi hasil belajar pengujian dan evaluasi tekstil terhadap kesiapan menjadi staf diharapkan dapat menambah pengetahuan, wawasan, dan pengalaman kepada peneliti dalam melakukan penelitian dan penulisan karya ilmiah. 3. Hasil penelitian mengenai kontribusi hasil belajar pengujian dan evaluasi tekstil terhadap kesiapan menjadi staf diharapkan dapat menjadi sarana pertukaran informasi antara program studi

7 pendidikan tata busana UPI dan jurusan teknik tekstil Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil dalam mata kuliah yang saling berkaitan. E. Struktur Organisasi Penulisan Struktur organisasi ini terdiri dari lima bab yaitu : BAB I Pendahuluan, mencakup Latar Belakang Penelitian, Identifikasi dan Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, dan Struktur Organisasi. BAB II Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian mengenai, Gambaran mata kuliah Pengujian dan Evaluasi Tekstil, Hasil Belajar Pengujian dan Evaluasi Tekstil, Kesiapan sebagai staf pengendali mutu di Industri Tekstil, Kerangka Pemikiran dan Hipotesis. BAB III Metode Penelitian, mencakup lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian, Metode Penelitian, Definisi Operasional, Instrumen Penelitian, Proses Pengembangan Instrumen, Teknik Pengumpulan Data, dan Analisis Data. BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, mencakup Pemaparan Data dan Pembahasan Hasil Penelitian, serta BAB V Kesimpulan dan Saran.