BAHAN PERKULIAHAN KRIYA TEKSTIL. Disusun Oleh : Dra. Marlina, M.Si Mila Karmila, S.Pd, M.Ds

dokumen-dokumen yang mirip
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... ABSTRAK... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan yang dimilikinya. Manusia tidak dapat hidup sendiri-sendiri, mereka

7 DESAIN KRIYA TEKSTIL DENGAN

Kunci Jawaban Soal Semester Prakarya Kewirausahaan Kelas X

Sektor Desain. Materi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

11DESAIN KRIYA TEKSTIL DENGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

PROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS V SEMESTER 2

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mendukung kegiatannya sehari-hari. Berbagai macam cara dilakukan untuk

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. Benda keramik sering kita jumpai dalam kehidupan kita sehari hari, seperti

Indasari Purba, 2014 Manfaat Hasil Belajar Pengetahuan Tekstil Pada Pemilihan Kain Untuk Pembuatan Produk Kriya Tekstil

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan penting dalam kehidupan, karena pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hiasan pada suatu benda akan menambah nilai keindahan benda tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni adalah karya cipta manusia yang memiliki nilai estetika dan artistik.

KOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA DAN PRAKARYA SEKOLAH DASAR KELAS I - VI

PENERAPAN HASIL BELAJAR DESAIN HIASAN BUSANA PADA PEMBUATAN HIASAN LEKAPAN ADIBUSANA

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang memiliki tradisi dan hasil budaya yang

54. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunarungu (SDLB B) A. Latar Belakang

BAB III SURVEY LAPANGAN

4 PENGETAHUAN BAHAN DAN ALAT

Peta Materi KERAJINAN TEKSTIL. Jenis dan Karakteristik. Kerajinan Tekstil. 1. Tapestri 2. Batik 3. Sulam 4. Jahit Aplikas

Kriya Hiasan Dinding Gorga Desa Naualu. Netty Juliana

Kata kunci: Desa Sekaran, lenan rumah tangga, teknik patchwork quilting.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Seni rupa adalah salah satu dari cabang seni yang dapat dilihat dan

BAB III KONSEP PERANCANGAN A.

KRIYA BAMBU KARYA ALI SUBANA

KRIYA TEKSTIL SMK. Budiyono dkk

55. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB D) A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. seni reka bentuk kreatif menggunakan tangan atau mesin. Menurut Nugraha

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Pengadaan Proyek

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Kartika Dian Pratiwi, 2013

15 KERAJINAN TEKSTIL DARI LIMBAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masyarakat Indonesia mengenal adanya keramik sudah sejak dahulu.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada hakekatnya adalah upaya meningkatkan kualitas hidup

Penerapan Ragam Hias pada Bahan Tekstil

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Liliek Apriani Komala, 2013

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan termasuk dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan diharapkan mampu memberikan sumbangan besar dalam. mengarahkan pengembangan dan pemberdayaan Sumber Daya Manusia (SDM)

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan memiliki segala kelebihan

Jenjang Pendidikan. Kompetensi Utama Kompetensi Inti. Indikator Esensial. Kompetensi Guru Mapel/Guru Kelas

BAB I PENDAHULUAN. pendukung karya ( Van De Ven, 1995:102 ) seperti figure manusia, tokoh

BAB I PENDAHULUAN. Keanekaragaman budaya inilah yang mampu membuat bangsa Indonesia

2016 ANALISIS PROSES PEMBUATAN BONEKA KAYU LAME D I KAMPUNG LEUWI ANYAR KOTA TASIKMALAYA

BAB I PENDAHULUAN. kuliah teori dan praktek. Menurut Kurikulum Program Studi Pendidikan Seni

BAB I PENDAHULUAN. Kriya merupakan suatu proses dalam berkesenian dengan berkegiatan

BAB IV KONSEP PENATAAN DISPLAY INOVASI BUSANA ETNIK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan tradisi dan

SENI KRIYA MERANCANG DAN MEMBUAT KARYA. Drs. Hery Santosa, M. Sn. Drs. Tapip Bahtiar, M.Ds.

2015 APLIKASI KARAKTER MONSTER DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK CROCHET PADA PRODUK TAS REMAJA PUTRI

BAB I PENDAHULUAN. memiliki nilai jual. Karya kerajinan biasanya terbuat dari berbagai bahan dan hasil

BAB III PROSES PERANCANGAN. A. Bagan Pemecahan Masalah. Perancangan Motif Batik Geometri

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kerajinan merupakan suatu benda hasil karya seni manusia yang berkaitan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penciptaan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

TUGAS SENI BUDAYA ARTIKEL SENI RUPA

BAB I PENDAHULUAN. kerja dan mengembangkan sikap professional dalam bidang keahlianyang. maupun melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Kompetensi Materi Kegiatan. Dasar Pembelajaran Pembelajaran Teknik Bentuk Contoh Instrumen Waktu Belajar. Indikator SILABUS. Penilaian Alokasi Sumber

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Kesimpulan, implikasi dan rekomendasi akan diuraikan pada bab ini, yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia termasuk negara agraris yang berpotensi menghasilkan Sumber

A. Bagan Pemecahan Masalah. Cetak Saring. Desain Motif Fauna

M A K R A M E (KERAJINAN DENGAN TEKNIK SIMPUL)

Pengertian Seni Kriya, Fungsi, Macam & Contoh Seni Kriya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur yang memiliki peranan penting

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Kesimpulan, implikasi dan rekomendasi akan diuraikan pada bab ini, yang

Bidang Kegiatan: PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

53. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunanetra (SDLB A)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Payung Geulis Nova Juwita, 2014 Analisis Estetik Payung Geulis Tasikmalaya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu cara untuk meningkatkan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. besar pola pikir masyarakat semakin kreatif dibandingkan dengan daerah-daerah

6 DESAIN KRIYA TEKSTIL DENGAN

BAB I PENDAHULUAN TESA APRILIANI, 2015 APLIKASI TEKNIK SABLON DENGAN OBJEK SIMBOL NAVAJO SEBAGAI ELEMENT ESTETIK RUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Batik ialah seni kerajinan yang ada sejak zaman kerajaan Majapahit abad

BAB I PENDAHULUAN. rupa terdiri dari dua jenis yaitu seni rupa murni dan seni rupa terapan.

ANALISIS KUALITAS HASIL PRAKTIK DESAIN SULAMAN BERWARNA PADA MATA KULIAH DESAIN HIASAN

BAB V TEKNIK PENATAAN DISPLAY INOVASI BUSANA ETNIK

BAB I PENDAHULUAN. sedikit pergeseran yaitu tidak hanya sebagai pelindung tubuh dari. gangguan alam dan untuk kesopanan, tetapi juga untuk menyalurkan

BAB I DEFINISI OPERASIONAL. Seni merupakan salah satu pemanfaatan budi dan akal untuk menghasilkan

HASIL OBSERVASI IDENTIFIKASI PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATA DIKLAT MEMBUAT HIASAN BUSANA DI SMK N 2 GODEAN

PELUANG BISNIS JAHIT DENGAN MOTIF SULAM PERCA

SENI KRIYA. Oleh: B Muria Zuhdi

BAB I PENDAHULUAN. tangan atau kegiatan yang berkaitan dengan barang yang dihasilkan melalui

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Mata kuliah Kriya Tekstil dan Batik III ini merupakan mata kuliah lanjutan dari Kriya

DAFTAR ISI...i TUJUAN PROGRAM KEAHLIAN...1 STANDAR KOMPETENSI KEAHLIAN...2 PROFIL KOMPETENSI LULUSAN Kompetensi Umum...5

BAHAN PERKULIAHAN KONTRUKSI POLA BUSANA (Prodi Pendidikan Tata Busana) Disusun Oleh : Dra. Marlina, M.Si Mila Karmila, S.Pd, M.Ds

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bhineka Tunggal Ika

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan busana yang terus meningkat pesat membuat para desainer. 1 Universitas Kristen Maranatha

PROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS IV SEMESTER 2

TEKNIK BORDIR SASAK. Oleh: Emy Budiastuti PT. Busana FT UNY

EVALUASI PEMBELAJARAN PRAKTEK SENI KRIYA PAYET SARUNG BANTAL KURSI PADA PROGRAM STUDI TATA BUSANA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

KISI-KISI SEKOLAH DASAR DAN MADRASAH IBTIDAIYAH UJIAN PRAKTIK

ALFABET SEBAGAI SUMBER IDE PENCIPTAAN KARYA BATIK

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Transkripsi:

BAHAN PERKULIAHAN KRIYA TEKSTIL Disusun Oleh : Dra. Marlina, M.Si Mila Karmila, S.Pd, M.Ds PRODI PENDIDIKAN TATA BUSANA JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2010

I KONSEP DASAR KRIYA TEKSTIL Kompetensi yang akan diperoleh setelah mempelajari bab ini adalah pemahaman tentang pengertian kriya tekstil, jenis kriya tekstil, dan prinsip kriya tekstil Setelah mempelajari konsep dasar kriya tekstil, mahasiswa diharapkan mampu : 1. Menjelaskan pengertian kriya tekstil 2. Menjelaskan jenis kriya tekstil 3. Menjelaskan prinsip-prinsip kriya tekstil A. Pengertian Kriya Tekstil Kriya tekstil merupakan karya seni atau kerajinan yang dibuat dari bahan-bahan tekstil. Sesuai dengan pendapat Ahmad A.K. Muda Kriya tkstil adalah karya kerajinan tangan dari barang-barang hasil tenunan (kain tenun, mori). (2003:327 dan 528). Kriya tekstil ini merupakan hasil gagasan, ide, pikiran, perasaan, apresiasi, dan ciptaan manusia yang memiliki nilai estetik, yang diwujudkan dalam bentuk benda melalui proses kegiatan kreatif dengan menggunakan bahan utama dari tekstil. B. Jenis Kriya Tekstil Jenis produk kriya tekstil terbagi menjadi dua kelompok yaitu : benda hias dan benda pakai atau perpaduan dari keduanya. Jenis produk yang termasuk pada benda hias diantaranya : hiasan dinding, sarung bantal kursi, produk kriya yang termasuk benda pakai diantaranya : bad cover, sarung bantal, tirai, tutup aqua galon, tutup kulkas, taplak meja makan, tutup tudung saji, dll. Bed cover Sarung bantal Hiasan dinding Gantungan pot Gambar.Perlengkapan Interior Rumah Tangga Sumber: www.sz-wholesale.com

C. Prinsip-Prinsip Kriya Tekstil Seni adalah pengalaman estetik yang diwujudkan melalui kegiatan kreatif yang menghasilkan karya yang indah. Seni erat hubungannya dengan kegiatan menciptakan atau mewujudkan sesuatu, sesuatu disini adalah ide yang dapat berbentuk gagasan, pengalaman, pengetahuan dan sebagainya. Ide yang ingin diwujudkan atau diciptakan tersebut bisa sampai dan mudah diterima oleh masyarakat, maka perwujudannya harus memenuhi: 1) Unity (kesatuan), suatu benda yang dikatakan memiliki nilai seni estetis, harus merupakan kesatuan dan perpaduan dari unsur-unsur pembentuknya secara baik dan sempurna. 2) Complexity (kerumitan), suatu benda yang memiliki nilai estetis pada dasarnya tidaklah sederhana, dalam pengertian mengandung unsur-unsur yang berpadu dengan kerumitan tertentu seperti saling bertentangan, berlawanan, dan saling menyeimbangkan 3) Intensity (kesungguhan), suatu benda yang dikatakan yang memiliki nilai estetis bukanlah suatu benda yang kosong, melainkan memiliki kualitas yang menonjol dalam penampilannya. Nilai itu bisa bersifat lembut atau kasar, gembira atau duka, suram atau ceria yang ditampilkan secara sungguh-sungguh. 1. Desain Kriya Tekstil Kriya tekstil yang akan diwujudkan menjadi karya seni akan terwujud secara maksimal apabila melalui tahap pembuatan produk kriya tekstil. Desain merupakan langkah awal dalam mewujudkan suatu karya seni, dan desain merupakan rancangan yang akan memudahkan dalam pencapaian tujuan atau penciptaan karya seni. Dengan demikian desain dapat diartikan sebagai suatu rancangan gambar yang nantinya dilaksanakan dengan tujuan tertentu yang berupa susunan dari garis, bentuk, warna, dan tekstur. Desain dapat diterapkan pada berbagai benda yang ada di lingkungan kita. Untuk mendapatkan suatu produk kriya tekstil yang baik memerlukan sebuah perencanaan yang di dalamnya terdapat kesatuan antara bahan yang digunakan dengan fungsi serta jenis benda yang dibuat, kerumitan dalam pengerjaannya yaitu perpaduan yang seimbang, berlawanan, atau saling bertentangan yang menghasilkan nilai estetis pada benda tersebut.

Suatu desain yang baik akan memperlihatkan susunan yang teratur dari bahanbahan yang dipergunakan sehingga menghasilkan suatu benda yang indah dan dapat dipergunakan. Dalam hal ini terdapat dua macam desain, yaitu structural design (desain struktur) dan decorative design (desain hiasan) a. Structural Design (desain struktur) Structural Design (desain struktur) adalah susunan dari garis, bentuk, warna, dan tekstur dari suatu benda baik berupa benda yang mempunyai ruang maupun gambaran dari suatu benda. Contoh deesain struktur: gambaran suatu benda yang akan dibuat dilengkapi dengan keterangan ukuran, warna, dan bentuknya. b. Decorative Design (garnitur) Decorative Design (garnitur) adalah sentuhan/perlakuan yang diberikan pada permukaan busana yang memberikan efek visual memperindah penampilan. Garnitur bisa sebagai unsur dekoratif/hiasan atau sebagai unsur fungsional. Terdapat tiga cara dalam menyusun decorative desain, yaitu: By the color and pattern, By construction dedtails, By decorative trims. (Davis dalam Mila Karmila, 2006: 27) 1) By the color and pattern, yaitu warna dan motif yang tersusun dalam suatu bahan tekstil pada busana, secara tidak langsung juga berfungsi sebagai decorative design. Batik Tapis Tapestry Songket Gambar. Contoh By The Color And Pattern Sumber: www.fiber2fashion.com,2010

2) By construction details, yaitu membentuk detail hiasan tertentu pada busana disini biasanya dilakukan dengan membuat jahitan/setikan pada kain/tekstil. Quilting Smocking Shiring Pintucs 3) By decorative trims, yaitu teknik yang biasanya berupa tempelan kain di atas permukaan kain dengan menambahkan unsur pelengkap lain pada permukaan kain. Gambar.Contoh By Construction Details Sumber: www.okavenue.co.za/brights.html,2010 Buttons Lace Braids Fringe Gambar.Contoh By Decorative Trims Sumber: www.blindsessex.com Pembuatan produk kriya tekstil dilakukan dengan cara menentukan jenis benda apa yang akan dibuat (benda hias atau benda pakai), membuat desain produk, membuat desain hiasan pada produk, menyiapkan bahan dan alat serta langkah kerja pembuatan produk kriya tekstil.

2. Pemilihan Bahan dan Alat Pembuatan Produk Kriya Tekstil Bahan yang dapat digunakan dalam pembuatan produk kriya tekstil diklasifikasikan menjadi dua bagian, yaitu: bahan utama dan bahan pelengkap. Pada pembuatan produk kriya tekstil bahan yang digunakan harus disesuaikan dengan jenis benda yang akan dibuat, fungsi dari benda tersebut, serta teknik yang akan digunakan. Secara umum bahan utama yang dapat dipergunakan dalam pembuatan produk kriya tekstil adalah bahan tekstil yang tebuat dari serat alam atau serat polyester baik itu berupa kain tenun, rajut, kempa, ataupun berupa benang/tali, contoh bahan-bahan tekstil yang dapat dipergunakan dalam pembuatan produk kriya tekstil adalah kain katun, kain satin, benang katun, benang nylon, tali koor, kain flanel, dan pita. Pada pembuatan produk kriya tekstil bahan pelengkap memiliki fungsi memperindah atau menyempurnakan tampilan benda yang dibuat. Penggunaan bahan pelengkap pun sama dengan bahan utama yaitu harus disesuaikan dengan jenis benda yang dibuat,fungsi benda, serta teknik pembuatan yang digunakan. Bahan pelengkap yang umumnya digunakan adalah bahan tekstil yang terbuat dari serat alam ataupun polyester seperti kain pelapis/pengeras, busa pelapis, dakron, kain furing, renda, pita dan retsluiting. Alat yang dapat digunakan dalam pembuatan produk kriya tekstil dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu: alat utama dan alat penunjang. Alat utama terdiri dari: mesin jahit, alat-alat menjahit, gunting, pita ukur, papan landasan dan lainlain. Adapun alat penunjang terdiri dari: mata itik, lem, lilin bakar, pamidangan, jarum T dan lain-lain. Pengertian Seni

Seni merupakan hasil karya akal-budi dan penalaran manusia yang bernilai tinggi, seni adalah bagian langsung dari kehidupan manusia yang sama pentingnya dengan aspek-aspek kehidupan lainnya. Seni lahir dan berkembang sejalan dengan lahir dan berkembangnya umat mausia dimuka bumi ini, seni selalu berperan dari zaman ke zaman, diwariskan dari generasi ke generasi sebagai suatu lambang peradaban manusia yang paling berharga. Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa seni merupakan bagian dari kebudayaan manusia, seni merupakan hasil daya upaya manusia yang melibatkan akal, fikiran, budi dan perasaannya pada suatu kurun waktu tertentu. Dari pengertian di atas dapat dikemukakan batasan-batasan pengertian seni sebagai berikut: - Seni adalah suatu usaha untuk menciptakan bentuk-bentuk yang menyenangkan. - Seni adalah emosi yang menjelma menjadi suatu ciptaan yang kongkrit. - Seni adalah hasil getaran jiwa dan keselarasan dari perasaan serta fikiran yang mewujudkan sesuatu yang indah dan murni. - Seni adalah pengalaman estetik yang diujudkan melalui kegiatan kreatif yang menghasilkan karya pesona. Dari batasan-batasan tersebut dapat dikemukakan bahwa seni erat hubungannya dengan kegiatan menciptakan atau mewujudkan sesuatu. Sesuatu tersebut ialah ide baik dalam bentuk gagasan, pengalaman, pengetahuan dan sebagainya. Supaya ide yang ingin diujudkan atau diciptakan tersebut bisa sampai dan mudah diterima orang lain maka perujudannya harus memenuhi beberapa syarat estetik tertentu.

Bentuk dari perujudan ide tersebut dapat bermacam-macam, tergantung penciptanya, misalnya bisa disampaikan melalui seni musik, seni drama, seni sastra dan seni rupa, termasuk di dalamnya seni kerajinan. Mutu atau kualitas dari suatu karya seni, banyak ditentukan oleh pengalaman dan kematangan jiwa penciptanya, di samping penguasaan teknik dalam penggarapannya. Suatu karya seni dikatakan memiliki nilai estetis atau nilai keindahan, apabila benda yang diciptakannya dapat menampilkan sesuatu yang menyenangkan. Sesuatu yang menyenangkan ini disebut sebagai ciri-ciri estetik, yaitu adanya : a. Kesatuan (Unity) Suatu benda yang dikatakan memiliki nilai seni estetis harus merupakan kesatuan dan perpaduan dari unsur-unsur pembentuknya secara baik dan sempurna. b. Kerumitan (Complexity) Suatu benda yang dikatakan memiliki nilai estetika pada dasarnya tidaklah sederhana, dalam pengertian mengandung unsur-unsur yang berpadu dengan kerumitan tertentu seperti saling bertentangan, saling berlawanan, saling menyeimbangkan dan sebagainya. c. Kesungguhan (Intensity) Sesuatu benda yang dikatakan memiliki nilai estetis bukanlah suatu benda yang kosong, melainkan suatu benda yang memiliki kualitas atau nilai tertentu yang menonjol dalam penampilannya. Nilai itu bisa bersifat lembut atau kasar, gembira atau duka, suram atau ceria dan sebagainya yang ditampilkan secara sungguhsungguh.

Sifat-Sifat Dasar Seni Berdasarkan batasan-batasan pengertian seni dapat dikemukakan bahwa seni memiliki beberapa ciri tertentu yang khas dan mandiri. Ciri- ciri tersebut dikenal sebagai sifat dasar seni, yaitu : a. Kreatif Sifat kreatif adalah salah satu ciri yang membedakan seni dengan kegiatan\lainya. Seni dengan sifat kreatifnya merupakan rangkaian kegiatan manusia yang selalu menghasilkan sesuatu yang baru, sesuatu yang belum pernah difikirkan oleh orang lain. Jika seseorang mengulang atau meniru suatu karya seni, maka hasil yang dibuat tidak dikatakan karya seni tetapi merupakan hasil kerajinan. b. Individual Selain selalu bersifat individual baik dalam penciptaanya maupun dalam penikmatannya, suatu karya seni merupakan ekspresi dari penciptanya yang mempunyai ciri mandiri dan tak ada duanya. Sifat individual ini berlaku juga dalam penikmatnya karya seni karena pengalaman estetis sebagai tanggapan terhadap karya seni merupakan pengalaman masing-masing individu yang dapat berbeda. c. Perasaan Suatu karya seni adalah ungkapan perasaan dari penciptanya, begitu pula yang disentuh oleh suatu karya seni pada diri pengamatnya adalah perasaannya. Jadi suatu karya seni kurang tepat jika dinilai berdasarkan pertimbangan akal manusia, karena penilaian dengan akal hanya akan menyentuh kelitnya saja. Penilaian terhadap karya seni harus berdasarkan perasaan estetis serta ukuran nilai estetis.

d. Keabadian Seni mempunyai sifat abadi, karya seni yang diciptakan seseorang akan tetap langgeng walupun penciptanya telah tiada. Suatu karya seni sekali tercipta dan jadi, ia akan bertahan terhadap pergeseran waktu, ia akan menembus abad-abad dan hidup terus sepanjang masa. e. Semesta (Universal) Seni bersifat semesta karena seni ada pada setiap diri manusia. Setiap manusia memiliki perasaan, dan seni merupakan sarana untuk mengungkapkan perasaan itu. Jadi seni ada dimana-mana dan terus berkembang tiada henti karena seni mempunyai nilai bagi kehidupan manusia.