IV. GAMBARAN UMUM. diskriminasi, eksploitasi, dan kekerasan yang terjadi khususnya terhadap

dokumen-dokumen yang mirip
Program Umum PDA Kabupaten Kediri Periode

MILAD 100 TAHUN AISYIYAH M AISYIYAH AWAL ABAD KEDUA: MEMULIAKAN MARTABAT UMAT, BERKIPRAH MEMAJUKAN BANGSA

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan

REVITALISASI IDEOLOGI MUHAMMADIYAH

TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

02/07/2014. Norma Sari, S.H.,M.Hum Ketua Umum PP Nasyiatul Aisyiyah

UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2009 TENTANG KEPEMUDAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB IV PROFIL ORGANISASI

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

PERATURAN MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PERLINDUNGAN ANAK

KATA PENGANTAR. Salah satu dari keempat NSPK yang diterbitkan dalam bentuk pedoman ini adalah Pedoman Pelaksanaan Perlindungan Anak.

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2014 NOMOR 1 SERI E

LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB 2 PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

PERATURAN BUPATI KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia merupakan makhluk sosial yang senantiasa saling

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

TANFIDZ MUSDA PDM KOTA SEMARANG

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENATAAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DEKLARASI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB 7 KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. Muhammadiyah ialah karena dirasakan tidak efektifnya lembaga-lembaga. reformulasi ajaran dan pendidikan Islam.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Muhammadiyah merupakan gerakan Islam, da wah amar ma rūf nahī

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DAERAH

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

I. PENDAHULUAN. Perserikatan Bangsa-Bangsa setelah perang dunia ke-2 tanggal 10 Desember

QANUN KOTA LANGSA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG PEMBANGUNAN KEPEMUDAAN BISMILLAHIRAHMANIRRAHIM DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA PENGASIH LAGI MAHA PENYAYANG

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran umum Badan Koordinasi Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (BKKB dan PP)

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 01 TAHUN 2010 T E N T A N G PENYELENGGARAAN KESEJAHTERAAN SOSIAL BAGI PENYANDANG MASALAH KESEJAHTERAAN SOSIAL

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA MAKASSAR NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG KEPEMUDAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN

MATRIK TAHAPAN RPJP KABUPATEN SEMARANG TAHUN

BAB III PEMBANGUNAN BIDANG POLITIK

- 1 - PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG

ANGGARAN DASAR MUHAMMADIYAH

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN DAN KEPELOPORAN PEMUDA,

BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

TABEL KETERKAITAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

Asesmen Gender Indonesia

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)

BAB 30 PEMBANGUNAN KEPENDUDUKAN

RANCANGAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

Program Bidang PDA Kabupaten Kediri Periode Tahun

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Medan Tahun BAB 1 PENDAHULUAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. Visi Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2013-

UPAYA SISTEMATISASI DAKWAH DI RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH / AISYIYAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang besar bukan hanya

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

PERATURAN MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 0059 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN KEPEMIMPINAN PEMUDA

BAB 29 PENINGKATAN PERLINDUNGAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN

PERATURAN MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENINGKATAN KUALITAS HIDUP PEREMPUAN

BAB III PEMBANGUNAN HUKUM

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU

PEDOMAN PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH TENTANG LAZISMU

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN

Secara umum, perencanaan sosial dimaksudkan untuk:

GARIS BESAR HALUAN KERJA IKATAN LEMBAGA MAHASISWA PSIKOLOGI INDONESIA PERIODE

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG

MEWUJUDKAN ISLAM BERKEMAJUAN YANG BERCORAK RAHMATAN LIL ALAMIN. Oleh: Dahnil Anzar Simanjuntak, SE., ME. (Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah)

WALIKOTA BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 01 TAHUN 2016 TENTANG KEPEMUDAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJENE NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG KEPEMUDAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Program Sasaran Program Instansi Penanggung Jawab Pagu (Juta Rupiah) 1. Meningkatnya APK jenjang pendidikan tinggi

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

Penghormatan dan Penegakan Hukum dan Hak Asasi Manusia

GUBERNUR PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH PROVINSI BANTEN NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG PEMBANGUNAN KEPEMUDAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2009 TENTANG PERKEMBANGAN KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN KELUARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI

TERWUJUDNYAMASYARAKAT KABUPATEN PASAMAN YANGMAJU DAN BERKEADILAN

BAB 2 PERENCANAAN KINERJA. 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2009 TENTANG PERKEMBANGAN KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN KELUARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PERLINDUNGAN PEREMPUAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 9 TAHUN 2007 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI. 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG PENATAAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA/KELURAHAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

SAMBUTAN BUPATI KULONPROGO PADA ACARA PELANTIKAN PIMPINAN DAERAH AISYIYAH KABUPATEN KULONPROGO PERIODE Wates, 17 April 2011

BUPATI BULUNGAN PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 23 TAHUN 2008 TENTANG

PERAN DAN FUNGSI LEGISLATIF DALAM MENDORONG PENCAPAIAN TUJUAN PEMBANGUNAN ABAD MILENIUN/MDGs. Dr. H. Marzuki Alie KETUA DPR-RI

PEMERINTAH KABUPATEN TUBAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABANAN NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TABANAN,

Transkripsi:

IV. GAMBARAN UMUM A. Gambaran Umum LSM Damar Lampung 1. Sejarah LSM Damar Lembaga Swadaya Masyarakat DAMAR (LSM DAMAR), didirikan pada 23 Desember 1999 dan di deklarasikan 10 Februari 2000. Berlatar belakang adanya keprihatinan dan kecemasan terhadap situasi ketidakadilan, diskriminasi, eksploitasi, dan kekerasan yang terjadi khususnya terhadap perempuan. Kondisi tersebut terjadi karena kuatnya nilai-nilai patriarkhi di masyarakat menimbulkan budaya dan kebijakan yang tidak adil bagi perempuan. Lembaga Swadaya Masyarakat DAMAR (LSM DAMAR) adalah organisasi berbentuk perkumpulan berbasiskan keanggotaan, dan menaungi tiga lembaga eksekutif, yaitu Lembaga Advokasi Perempuan, Lembaga Advokasi Anak, dan Institut Pengembangan Organisasi dan Riset (IPOR). Nama DAMAR memiliki arti lampu atau penerang, secara filosofis DAMAR diharapkan dapat menjadi penerang bagi masyarakat, dan khususnya bagi perempuan korban kekerasan. DAMAR juga merupakan pohon yang menjadi icon Lampung, dimana pohon DAMAR terbaik ada di Lampung Barat. Harapannya adalah Lembaga Advokasi Perempuan DAMAR dalam kiprahnya bisa menjadi kebanggaan dan icon warga Lampung.

71 Sejak tahun 2000 sampai dengan 2008, Lembaga Advokasi Perempuan DAMAR (LSM DAMAR) melakukan advokasi Anti Kekerasan. Beberapa hasil dari bargaining yang dilakukan oleh LSM DAMAR yaitu : Mou antar pemangku kepentingan untuk memberikan pelayanan kepada perempuan korban kekerasan di Provinsi maupun di beberapa kabupaten, Terbentuknya Unit Pelayanan Terpadu Perempuan Korban Tindak Kekerasan di Rumah Sakit Umum Abdul Moeloek yang memberikan pelayanan khusus dan gratis, Pemerintah Provinsi Lampung telah mengalokasikan dana yang digunakan untuk Pelayanan dan Pendampingan bagi perempuan korban kekerasan, dan Perda No.6 tahun 2006 tentang Pelayanan Terhadap Perempuan dan Anak Korban kekerasan dan Perda No. 4 tahun 2006 tentang Pencegahan Perdagangan Perempuan dan Anak. Berdasarkan perubahan tersebut, maka LSM DAMAR menganggap bahwa sistem pelayanan terhadap perempuan korban kekerasan yang dilakukan sudah cukup mengakomodasi kepentingan, oleh karena itu mulai tahun 2009 LSM DAMAR memilih isu Pemenuhan Hak Dasar Perempuan, meliputi Hak Kesehatan Ibu dan Anak, Pendidikan Dasar untuk Semua yang Gratis dan Berkualitas, Hak Politik Perempuan, Anti Kekerasan Terhadap Perempuan, dan Anti Pemiskinan. Isu yang diusung LSM DAMAR tersebut di tuangkan dalam visi dan misi sebagai berikut : Visi : Terwujudnya pemenuhan hak dasar perempuan agar terciptanya tatanan masyarakat yang demokratis, menuju keadilan untuk semua (perempuan dan laki-laki).

72 Misi : 1. Meningkatnya pemahaman dan kepedulian pemerintah daerah dan masyarakat tentang hak dasar perempuan. 2. Menguatnya basis dalam melakukan advokasi hak dasar perempuan sebagai bagian dari gerakan sosial. 3. Meningkatnya kapasitas organisasi dan kelembagaan LSM DAMAR dan Perkumpulan DAMAR sebagai organisasi yang independen dalam mewujudkan transparansi, akuntabilitas, dan kinerjanya. Peran strategis : 1. Melakukan advokasi penguatan hak dasar perempuan 2. Melakukan penguatan kelompok dan pendidikan kritis bagi perempuan Nilai-nilai : Pelaksanaan programnya, LSM DAMAR mendasarkan pada nilai-nilai anti diskriminasi, non-partisan, independen, pluralism, keadilan, dan kesetaraan. 2. Program-program LSM DAMAR I. Kajian Program kajian dan pendidikan public dilakukan untuk memetakan persoalan hak dasar perempuan (hak kesehatan, pendidikan, dan politik) di lima kabupaten/kota (Bandar Lampung, Tanggamus, Lampung Tengah, lampung Timur, dan Lampung Selatan). Pemetaan juga didukung data

73 based sebagai fakta atau gambaran persoalan hak dasar yang terjadi di masyarakat. Hasil kajian dan data based tersebut menjadi dasar untuk melakukan advokasi pemenuhan hak dasar perempuan di Lampung. II. Penguatan Jaringan Program penguatan jaringan telah dilakukan sejak tahun 2000. Program ini untuk melakukan penguatan masyarakat sipil, khususnya perempuan marginal melalui pendidikan kritis, pengorganisasian, penguatan dan konsolidasi organisasi perempuan lintas wilayah se-lampung. Harapannya agar organisasi-organisasi perempuan bisa melakukan advokasi atas hak dasarnya. III. Penguatan Organisasi Program ini untuk meningkatkan kualitas staf/pelaksana program dan pengurus, serta sebagai supporting system pelaksanaan program. Berbagai system dibangun agar pengelolaan organisasi dan program berjalan efektif, diantaranya adalah system perencanaan, monitoring, evaluasi, keuangan, personalia, dan pembinaan sumber daya staf/pelaksana. Rapat umum anggota (RUA) dilaksanakan setiap lima tahun sekali membahas tentang kebijakan-kebijakan, Garis Besar haluan Organisasi (GBHO), dan kepemimpinan. Rapat Tahunan Anggota (RTA) dilaksanakan satu tahun sekali membahas tentang kondisi dari laporan akhir tahun, perencanaan tahunan, melihat kondisi real di lapangan. Dewan Pengurus Perkumpulan (DPP) tugasnya mengevaluasi kinerja dari

74 Eksekutif. Untuk divisi advokasi sementara di back up oleh anggota lainnya dikarenakan keterbatasan sumber daya manusia. B. GAMBARAN UMUM ORMAS AISYIYAH 1. SEJARAH ORMAS AISYIYAH Organisasi ini awalnya merupakan kelompok anak-anak perempuan yang senang berkumpul lalu diberi bimbingan tentang keagamaan oleh K.H. Ahmad Dahlan dan Nyai Ahmad Dahlan. Usia anak-anak perempuan tersebut berkisar antara 10 sampai 15 tahun, namun K.H. Ahmad Dahlan mereka diajarkan berpikir tentang kemasyarakatan. Selanjutnya kelompok belajar keagamaan tersebut disebut dengan kelompok pengajian dan diberi nama Sopo Tresno. Seiring dengan waktu maka nama Sopo Tresno diganti menjadi Aisyiyah dan dibentuk menjadi sebuah organisasi kewanitaan, harapannya adalah agar perjuangan dari organisasi wanita tersebut dapat meniru Siti Aisyiyah istri Nabi Muhammad SAW. Gerakan pemberantasan kebodohan adalah salah satu tujuan perjuangan Aisyiyah, hal yang dilakukan adalah mengakomodir para remaja putri dan para ibu untuk belajar bersama untuk meningkatkan pengetahuan dan partisipasi perempuan dalam bidang publik. Selain itu komunikasi dan konsolidasi internal organisasi dengan menerbitkan majalah yaitu Suara Aisyiyah. Situasi pergerakan bangsa di tahun 1928, Aisyiyah juga turut berpartisipasi bersama dengan organisasi wanita lainnya membentuk Badan Federasi yaitu Kongres Perempuan Indonesia (sekarang menjadi

75 KOWANI/Kongres Wanita Indonesia). Perkembangan organisasi Aisyiyah semakin pesat dan menjadi organisasi wanita modern. Organisasi Aisyiyah mengembangkan berbagai program untuk pembinaan dan pendidikan wanita. Selain mendirikan sekolah-sekolah, Organisasi Aisyiyah juga mendirikan Biro Konsultasi Keluarga. Pada masa itu, Organisasi Aisyiyah mencoba mendobrak kebekuan feodalisme serta ketidaksetaraan gender dalam masyarakat, dan advokasi pemberdayaan perempuan. Saat ini Organisasi Kemasyrakatan Aisyiyah telah memiliki 33 Pimpinan Wilayah (setingkat Provinsi), 370 Pimpinan Daerah (setingkat Kabupaten), 2.332 Pimpinan Cabang (setingkat kecamatan), dan 6.924 Pimpinan Ranting (setingkat kelurahan). Selain itu Aisyiyah juga memiliki amal usaha di berbagai bidang yaitu : pendidikan, kesehatan, kesejahteraan social, ekonomi, dan pemberdayaan masyarakat. Sejarah menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia sampai dengan saat ini masih terbelenggu dalam kebodohan, kemiskinan, penyakit-penyakit dan mengabaikan peran sosial dari perempuan karena dominasi paham patriarkhis. Sebagai salah satu organisasi kemasyarakatan perempuan, Aisyiyah memiliki visi dan misi yang sejalan dengan persyarikatan sebagai berikut : Visi :1. Islam membawa rahmat bagi segenap umat manusia (rahmatan lil alamin) sehingga tercipta masyarakat yang berbahagia, sejahtera dan berkeadilan.

76 2. Masyarakat yang berbahagia, sejahtera dan berkeadilan merupakan masyarakat yang utama, yaitu masyarakat yang dibina oleh segenap warganya baik pria maupun wanitanya secara potensial (mempunyai kemampuan yang penuh) dan fungsional (yang mempunyai fungsi yang penuh) dalam masyarakat. 3. Masyarakat utama dibentuk dengan menegakkan ajaran agama Islam secara istiqomah dan bersikap aktif melalui dakwah ammar dan nahi munkar. Misi : 1. Menegakkan dan menyebarluaskan ajaran Islam yang didasarkan kepada keyakinan tauhid yang murni menurut Alquran dan As-sunnah Rasul secara benar. 2. Mewujudkan kehidupan yang Islam dalam diri pribadi, keluarga,dan masyarkat luas. 3. Menggalakkan pemahaman terhadap landasan hidup keagamaan dengan menggunakan akal sehat yang di jiwai oleh ruh berfikir yang islami dalam menjawab tuntutan dan menyelesaikan persoalan kehidupan dalam masyarakat luas. 4. Menciptakan semangat beramal dengan beramal ma ruf nahi munkar dan dengan menempatkan potensi segenap warga masyarakat baik yang pria maupun yang wanita dalam mencapai tujuan organisasi.

77 Untuk mewujudkan visi dan misi nya Aisyiyah memiliki beberapa program wilayah yang mengacu kepada program organisasi Aisyiyah di tingkat pusat. Program tersebut berkelanjutan dari periode satu ke periode lainnya, dimana satu periode berlangsung selama lima tahun. Program wilayah Aisyiyah 2010-2015 terdiri dari program umum dan bidang. Program umum meliputi konsolidasi, pengembangan organisasi secara eksternal dan program lintas bidang yang pelaksanaannya dilakukan oleh pimpinan organisasi. Program bidang merupakan rencana kegiatan yang terfokus pada masing-masing aspek yang pelaksanaannya dilakukan oleh badan pembantu pimpinan dan bersifat lintas majelis. I. Program umum terdiri dari : 1. Konsolidasi ideologi yang bertujuan menanamkan nilai-nilai fundamental gerakan berupa komitmen, solidaritas/ukhuwah, militansi, daya juang yang berbasis pada misi gerakan Aisyiyah yang menjiwai seluruh perilaku anggota, kader, dan pimpinan Aisyiyah. Adapun cara yang dilakukan dalam konsolidasi ideologi adalah ; - Mengintensifkan pembinaan nilai-nilai ajaran Islam yang sberkemajuan (Al-Islam) sebagai landasan dan orientasi gerakan Aisyiyah bagi anggota dan pimpinan diseluruh tingkat pimpinan, amal usaha Aisyiyah dan jamaah Aisyiyah. - Penanaman, pembinaan dan penyebarluasan ideology dan prinsip-prinsip nilai gerakan Aisyiyah seperti Mukadimah

78 Anggaran Dasar bagi anggota dan pimpinan di seluruh tingkatan, amal usaha Aisyiyah dan jamaah Aisyiyah. - Menanamkan kesadaran komitmen, militansi dan solidaritas kolektif anggota, kader, dan pimpinan dalam berorganisasi dan memperjuangkan usaha dan cita-cita gerakan Aisyiyah, memberikan pembinaan secara konsekuen, continue, kepada para amal usaha, mengadakan penyeleksian ketat dalam perekrutan tenaga amal usaha agar menjadi kader militant, serta kontrak kerja secara transparan, dan pemberian reward bagi yang berprestasi. - Mengintensifkan kajian-kajian pemikiran Islam yang berkemajuan dalam menanggapi isu-isu actual dan masalahmasalah penting dalam berbagai aspek kehidupan untuk mengembangkan peran Aisyiyah sebagai gerakan dakwah dan tajdid sehingga Islam menjadi pencerah solusi bagi kehidupan umat, bangsa, dan Negara. 2. Konsolidasi kelembagaan bertujuan memperkuat dan meningkatkan kepastian organisasi baik yang bersifat berkelembagaan dan budaya organisasi yang maju, professional dan berkomitmen pada ideology dan misi gerakan dengan langkah-langkah sebagai berikut : - Menguatkan fungsi dan peran Aisyiyah sebagai gerakan perempuan yang bergerak dalam bidang dakwah

79 kemasyarakatan/keumatan,kebangsaan,dankemanusiaan universal. - Meningkatkan intensitas konsolidasi organisasi secara Horizontal dan vertical. - Mengembangkan system kepemimpinan kolektif-kolegial efektif, yang visioner, efektif, responsive, dan mampu menecahkan masalah-masalah yang berkembang. - Mengembangkan system organisasi dan komunikasi efektif Seluruh jajaran pimpinan antar tingkatan pimpinan secara Kontinyu dan bersifat dinamis untuk kemajuan organisasi. - Meningkatkan pembinaan dan pengembangan organisasi yang berorientasi sebagai organisasi gerakan yang bercirikan etos ilmu amaliyah, bekerja keras, professional, dan dilandasi nilai ibadah dan keikhlasan dalam menjalankan dakwah. - Revitalisasi cabang dan ranting secara tersistem melalui gerakan dakwah jamaah sebagai basis gerakan dakwah Aisyiyah di akar rumput. - Mengembangkan jumlah cabang dan ranting Aisyiyah di masing-masing daerah sehingga akan berdiri cabang dan ranting baru sebagai basis dan ujung tombak gerakan di tingkat akar rumput.

80 - Mengembangkan dan meningkatkan kualitas media publikasi Aisyiyah baik melalui cetak maupun media publikasi lainnya sebagai media dakwah. - Meningkatkan upaya penggalian sumber-sumber dana organisasi dan optimalisasi pemanfaatannya melalui usaha-usaha yang sah dan tidak mengikat. - Menyempurnakan system manajemen keuangan organisasi yang memenuhi standar tata kelola keuangan yang baik serta mengadakan pelatihan manajemen keuangan di semua jenjang pimpinan dan menyempurnakan system manajemen keuangan organisasi. 3. Konsolidasi kepemimpinan dan kader yang memiliki tujuan penataan dan peningkatan kualitas pimpinan dalam mengelola, mengarahkan gerak organisasi, meningkatkan kualitas komitmen, wawasan, visi, dan kemampuan operasional kadewr sebagai pelaku gerakan. - Meningkatkan kualitas sumberdaya pimpinan di setiap Tingkatan dalam menjalankan fungsi-fungsi manajerial dan kepemimpinan organisasi serta mengintensifkan pelatihan di setiap jenjang pimpinan dan amal usaha sesuai kebutuhan. - Menyusun data based pimpinan dan kader untuk berbagai kepentingan pengembangan sumberdaya manusia dan pengembangan organisasi.

81 4. Kerjasama bertujuan untuk mengoptimalkan hubungan organisasi dalam menjalankan misi serta memajukan, memperluas jangkauan gerakan menuju pencapaian tujuan. - Mengembangkan jejaring secara luas dengan organisasi keagamaan, sosial kemasyarakat dan kelompok kekuatan strategis lainnya di setiap tingkatan pimpinan untuk mencapai misi organisasi. - Meningkatkan dan mengembangkan kemitraan yang harmonis dan saling member manfaat sesuai dengan prinsip-prinsip organisasi dengan berbagai ormas, LSM, pemerintah, swasta, dalam dan luar negeri untuk mendukung pencapaian organisasi. - Meningkatkan jejaring kerjasama dengan berbagai pemerintah, instansi, lembaga nasional dan internasional dalam upaya peningkatan kualitas kader Aisyiyah. - Meningkatkan komunikasi dan kerjasama khusus dengan organisasi-organisasi perempuan dan organisasi Islam dalam berbagai model kerjasama baik sharing pemikiran, wacana, maupun kegiatan praktis dalam berbagai bidang kehidupan. Program Bidang terdiri dari : 1. Bidang Tabligh memiliki tujuan membangun kualitas aqidah, akhlak, ibadah, dan muammalah di kalangan umat/masyarakat luas yang berlandaskan nilai-nilai Quran dan Sunnah melalui pesan-pesan yang

82 bersifat pencerahan dan kemajuan. Adapun program-programnya adalah : - Mengintensifkan pembinaan aqidah, akhlak, ibadah di kalangan warga Asyiyah dan masyarakat luas melalui pengajian, kajian, publikasi dan media lainnya secara terprogram sesuai paham agama dalam Muhammadiyah yakni Islam yang berkemajuan. - Mengintensifkan kajian tafsir Al-Quran dan Hadist bagi anggota, kader, dan pimpinan untuk meningkatkan pemahaman Islam yang benar, mendalam, dan luas. - Mengintensifkan pembinaan keluarga dengan berpedoman pada tuntunan keluiarga sakinah serta mengembangkan media/pusat konsultasi keluarga sakinah. - Meningkatkan gerakan jamaah pengajian dan kajian-kajian keagamaan di tingkat komunitas masyarakat sebagai basis perintisan program Qoryah Thayibah. - Meningkatkan dan mengembangkan kemampuan mubalighot dalam berbagai aspek seperti penguasaan metode, materi, strategi dakwah serta penguasaan informasi teknologi. - Melaksanakan/implementasi tuntunan dakwah cultural melalui kegiatan tabligh dalam berbagai aspek kehidupan bagi masyarakat yang majemuk sesuai dengan faham agama.

83 - Meningkatkan fungsi masjid, mushala, dan sarana-sarana dakwah lainnya sebagai pusat kegiatan tabligh atau penyiaran Islam secara terprogram. - Mengadakan pengajian antar pimpinan daerah Aisyiyah yang berdekatan wilayahnya enam bulan sekali. 2. Program Khusus Pembinaan Keluarga yang bertujuan membina dan mengembangkan kualitas kehidupan keluarga dalam seluruh aspek secara berkeadilan, berkemakmuran menuju terciptanya keluarga sakinah. Program-programnya yaitu : - Meningkatkan dan menguatkan pembinaan keluarga dengan basis nilai-nilai agama, untuk membentuk manusia yang memiliki kekokohan iman, mentalitas, dan karakter yang kuat sehingga mampu mengembangkan potensi dan kapasitas diri yang berguna bagi dirinya, keluarga, masyarakat, dan bangsa. - Memperluas sosialisasi dan peningkatan kualitas pembinaan keluarga berpedoman pada tuntunan keluarga sakinah bagi masyarakat luas. - Mengintensifkan sosialisasi berbagai per undangan-undangan seperti Undang-undang No 23 Tahun 2003 tentang Perlindungan Anak, UU No 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga, UU Trafficking, UU Perkawinan, dan berbagai undang-undang lainnya.

84 - Memsyarakatkan usaha pencegahan sejak dini terhadap bahayabahaya miras, napza, demoralisasi, sex bebas, kriminalitas, dan bentuk-bentuk penyakit social lainnya melalui pembinaan keluarga secara langsung, penyebaran leaflet, booklet, dan publikasi media cetak dan elektronik. 3. Bidang Pengkaderan memiliki tujuan meningkatkan kuantitas dan kualitas kader yang memiliki integrasi, kompetisi keagamaan dan keilmuan, militansi, ghiroh perjuangan, sikap dan tindakan yang berpegang pada nilai-nilai Islam berkemajuan. Program-programnya adalah : - Optimalisasi fungsi dan peran amal usaha Aisyiyah sebagai lembaga pembibitan dan pembinaan kader Aisyiyah. - Mengoptimalkan pembinaan kader melalui pilar pengkaderan seperti keluarga, amal usaha Aisyiyah, Angkatan Muda Muhammadiyah untuk memperkokoh dan menjadi pelopor, pelangsung gerakan Asyiyah. - Mengembangkan pembinaan kader ulama (keagamaan) perempuan sesuai pemahaman Islam yang berkemajuan. - Mengembangkan dan mobilisasi transformasi kader AMM sebagai pelopor dan pelangsung gerakan Asyiyah. 4. Program Bidang Pendidikan, dengan program-program sebagai berikut :

85 - Meningkatkan penyelenggaraan pendidikan dari tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Taman kanak-kanak Bustanul Athfal, Asyiyah baik jumlah maupun kualitas yang diarahkan pada pencerahan, pencerdasan, dan pemberdayaan agar menjadi manusia yang taqwa, berilmu, terampil, berkepribadian, mandiri dan bertanggungjawab dalam kehidupan pribadi, keluarga, masyarakat, bangsa dan umat manusia. - Meningkatkan mutu pendidikan Aisyiyah sehingga mampu memenuhi standar nasional dan mengembangkan lembaga pendidikan Aisyiyah yang memiliki keunggulan khusus dan cirri khas Aisyiyah. - Revitalisasi Taman Kanak-kanak Bustanul Athfal Aisyiyah agar mampu bersaing dengan lembaga pendidikan lain. - Meningkatkan kualitas dan mengembangkan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) melalui berbagai pendekatan dan model percontohan yang memiliki ciri khas Aisyiyah. - Meningkatkan kualitas pendidik melalui peningkatan jenjang pendidikan, pelatihan kependidikan, forum diskusi, dan cara lainnya. - Meningkatkan kesejahteraan pendidik dan tenaga kependidikan sesuai kemampuan organisasi berdasarkan system kinerja

86 disertai dengan pembinaan komitmen dan pengabdian terhadap Aisyiyah. - Meningkatkan peran lembaga pendidikan Aisyiyah sebagai basis kaderisasi Aisyiyah/Perserikatan yang dilakukan secara tersistem dalam masing-masing lembaga pendidikan Aisyiyah. - Mengembangkan data based lembaga pendidikan Aisyiyah sebagai pusat informasi dan basis pengembangan Aisyiyah. 5. Program Bidang Kesehatan terdiri dari : - Meningkatkan kualitas sumberdaya/motivator di bidang kesehatan melalui berbagai upaya seperti peningkatan pendidikan, pelatihan, magang, dan kegiatan lainnya untuk peningkatan kapasitas. - Meningkatkan upaya penurunan angka kematian ibu yang melahirkan melalui berbagai kegiatan. - Meningkatkan kualitas kesehatan reproduksi (kespro) dan keluarga berencana (KB) yang berkeadilan dan berbasis nilainilai Islam. - Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di lingkungan keluarga, amal usaha, Aisyiyah, tempat umum, tempat ibadah dan lingkungan komunitas masyarakat. - Meningkatkan promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat dalam pencegahan dan penanggulangan penyakit

87 menular seperti HIV/AIDS, malaria, TB, dan penyakit lainnya, serta melakukan edukasi tentang berbagai penyakit seperti diabetes mellitus, kanker, stroke dan lainnya. - Pemberdayaan masyarakat untuk penanggulangan HIV/AIDS dan NAPZA sebagai usaha yang serius dalam melindungi masyarakat dari ancaman bagi kelangsungan hidup bangsa dengan menggunakan berbagai pendekatan dan bekerjasama dengan berbagai pihak. - Meningkatkan kuantitas dan kualitas penggiat kesehatan/motivator kesehatan masyarakat yang siap sebagai penggerak perilaku hidup sehat menuju masyarakat sehat. - Revitalisasi amal usaha kesehatan Aisyiyah antara lain Rumah Sakit, Rumah Bersalin, Balai Pengobatan, dan Balai Kesehatan Ibu dan Anak secara professional dan berorientasi al-ma un sehingga lembaga-lembaga pelayanan kesehatan Aisyiyah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. - Mengembangkan data based amal usaha kesehatan Aisyiyah sebagai pusat informasi dan basis peningkatan kualitas pelayanan maupun pengembangan amal usaha kesehatan. - Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam perilaku keluarga sadar gizi di lingkungan keluarga, amal usaha dan komunitas masyarakat luas.

88 6. Program Bidang Kesejahteraan Sosial bertujuan meningkatkan pemberdayaan, pelayanan, dan penyantunan masyarakat dhuafa dan berbagai kelompok yang termarjinalkan berbasis pada spirit al- Ma un. Program-programnya meliputi : - Meningkatkan usaha-usaha pemberdayaan, pelayanan dan penyantunan melalui berbagai model aksi bagi kelompok masyarakat dhu afa/miskin, anak-anak terlantar, anak-anak jermal (yang dipekerjakan dibawah umur di laut lepas), lansia, penyandang cacat atau berkebutuhan khusus serta korban narkotika. - Meningkatkan sosialisasi pemahaman dan pendampingan bagi warga masyarakat lansia untuk menjalani kehidupan yang wajar sebagai warga masyarakat sesuai dengan potensi yang dimiliki. - Mengembangkan system dan implementasi konsep asuhan keluarga sebagai bagian dakwah dalam bidang sosial. - Pendampingan pemberdayaan masyarakat miskin di perkotaan dan pedesaan dalam berbagai aspek seperti pendidikan, kesehatan, perlindungan hukum, dan peningkatan kesejahteraan ekonomi dengan menggunakan berbagai model dan pendekatan yang pelaksanaannya dilakukan dengan lintas majelis maupun lembaga.

89 - Meningkatkan sosialisasi penghapusan berbagai tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak serta melakukan pendampingan bagi korban. - Meningkatkan sosialisasi pemahaman dan tindakan preventif terhadap perdagangan manusia (trafficking) serta melakukan pendampingan terhadap korban. - Melakukan advokasi public yang menyangkut kebijakan masalah-masalah social khususnya bagi masyarakat yang termarjinalkan dan dhuafa untuk mendapatkan rasa keadilan. 7. Program Bidang Ekonomi dan Ketenagakerjaan - Menumbuhkan semangat kewirausahaan (entrepreneur) melalui penguatan dan pengembangan usaha mikro-kecil dan menengah yang dikelola oleh perempuan Aisyiyah baik dalam ranting maupun cabang agar mampu memperjuangkan hak dan kepentingannya sebagai gerakan pemberdayaan ekonomi ummat. - Optimalisasi pendampingan dan pembinaan ekonomi melalui program Bina Usaha Ekonomi Keluarga (BUEKA) di komunitas masyarakat dan merupakan upaya penguatan cabang dan ranting. - Menguatkan posisi dan kondisiusaha mikro-kecil yang dikelola perempuan (Aisyiyah dan masyarakat luas) dalam hal akses dan control terhadap sumber daya ekonomi.

90 - Membangun solidaritas dan jejaring (mitra kerja) dengan berbagai pihak untuk melakukan advokasi atas bentuk-bentuk ketidakadilan (termasuk ketidakadilan gender) serta advokasi kebijakan yang berpihak pada kepentingan usaha mikro-kecil. - Mengembangkan model-model aksi ketahanan pangan warga masyarakat sesuai dengan kondisi dan potensi wilayah masingmasing. - Melakukan pendampingan terhadap tenaga kerja wanita/buruh, baik migran (pekerja di luar negeri) maupun buruh yang bekerja di dalam negeri termasuk pekerja rumah tangga berkaitan dengan pemahaman tentang hak-di tempat kerja maupun pendampingan ekonomi. - Mengembangkan advokasi kebijakan public antara lain : 1. Meningkatkan partisipasi Aisyiyah dalam menciptakan system perekonomian yang adil dan merata sesuai konstitusi melalui advokasi kebijakan ekonomi yang berpihak pada rakyat. 2. Advokasi hak-hak konsumen khususnya bagi partisipasi masyarakat lapis bawah. 3. Advokasi buruh/pekerja wanita termasuk pembantu rumah tangga (PRT) baik bekerja di dalam negeri maupun luar negeri, dan lain sebagainya.

91 8. Program Bidang Hukum meliputi : - Meningkatkan partisipasi aktif Aisyiyah dalam upaya penegakan hukum dan HAM di Indonesia sehingga terwujud rasa keadilan bagi setiap warga negara. - Meningkatkan partisipasi dalam gerakan anti korupsi, - mafia peradilan, dan meningkatkan gerakan pemerintahan yang bersih. - Meningkatkan sosialisasi pemahaman dan penyadaran hukum serta berbagai peraturan perundangan kepada masyarakat luas melalui gerakan Keluarga Sakinah dan Qoryah Thayibah sehingga terwujud warga dan masyarakat yang tertib hukum. - Mengembangkan kajian-kajian hukum khususnya hokum Islam dalam berbagai aspek kehidupan kontemporer. - Mengembangkan pola pendampingan dan pemberian bantuan hukum terhadap para perempuan korban kekerasan, trafficking, korban ketidakadilan, dan anak-anak korban kekerasan berlandaskan pendekatan agama dan hukum.