Vol. III No Mei Oleh Sudirman ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS PENERAPAN METODE TUGAS TERSTRUKTUR PADA MATA KULIAH PENGANTAR AKUNTANSI II (Studi Kasus Pada Mahasiswa S1 FEKON UNRI)

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBING-PROMPTING DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

Analisis Perangkat Pembelajaran Group Investigation Berbasis RME untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Materi Kalkulus

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY

BAB I PENDAHULUAN. adalah mengembangkan kemampuan berpikir kritis. Menurut Abidin (2016:

Jl. Perjuangan No.1 Cirebon, Jl. Perjuangan No.1

P 34 KEEFEKTIFAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS MAHASISWA PADA MATA KULIAH ANALISIS REAL I

II. TINJAUAN PUSTAKA. Matematika terdiri dari berbagai konsep yang tersusun secara hierarkis, sehingga

DAFTAR ISI. PERNYATAAN... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iii ABSTRAK... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR...

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam kehidupan sehari- hari maupun dalam ilmu pengetahuan.

1. PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai arti penting dalam kehidupan. Melalui pendidikan

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA DENGAN PENERAPAN TEORI VYGOTSKY PADA MATERI GEOMETRI DI SMP NEGERI 3 PADANGSIDIMPUAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Konstruktivisme a. Sejarah Konstruktivisme Menurut Von Glaserfield (1988), pengertian konstruktif kognitif

Efektivitas Pendekatan Matematika Realistik Ditinjau Dari Sikap Dan Pemahaman Konsep Matematis Siswa

BAB I PENDAHULUAN. Pada abad XXI dikenal sebagai abad globalisasi dan abad teknologi

PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN SCAFFOLDING TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP PERTIWI 2 PADANG

BAB 1 PENDAHULUAN. berada. Pada dasarnya setiap peserta didik sudah memiliki potensi yang baik di. dapat berkembang melalui proses pembelajaran.

PENGARUH MODEL LEARNING CYCLE TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN

2014 PENERAPAN PENDEKATAN COLLABORATIVE PROBLEM SOLVING DALAMPEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUANKONEKSI MATEMATIS SISWA SMP

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN GEOBOARD BANGUN DATAR DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Taufik Rahman, 2015

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW II TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK PESERTA DIDIK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Penalaran menurut ensiklopedi Wikipedia adalah proses berpikir yang bertolak

ANALISIS KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS MAHASISWA PADA MATA KULIAH ALJABAR LINEAR 1

ELLISIA KUMALASARI Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Ponorogo ABSTRAK

I. PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang pesat memunculkan

PENGGUNAAN PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR PLH MAHASISWA S-1 PGSD BOJONEGORO ABSTRAK

II. KAJIAN PUSTAKA. Dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang

PENGGUNAAN MEDIA KEPING BERMUATAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI SISWA

BAB I PENDAHULUAN. dari ilustrasi yang dekat dan mampu dijangkau siswa, dan kemudian

PENERAPAN STRATEGI THE FIRING LINE PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 BATIPUH. Abstract

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Pendidikan Matematika OLEH :

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan, maka

PENERAPAN STRATEGI REACT DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS X SMAN 1 BATANG ANAI

BAB III METODE PENELITIAN. dua kelompok/kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol, dimaksudkan agar

II. TINJAUAN PUSTAKA. pembelajaran. Efektivitas itu sendiri menunjukan taraf tercapainya suatu tujuan.

BAB I PENDAHULUAN. diterapkan adalah konstruktivisme. Menurut paham konstruktivisme,

BAB II HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN MENGHITUNG LUAS PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME

KAJIAN KESULITAN MAHASISWA TERHADAP MATA KULIAH STATISTIKA ELEMENTER

Keefektifan CTL Berbantuan Macromedia Flash Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis pada Materi Segiempat

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VII SMP Tamansiswa

PENGARUH PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATANKONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN FUNGSI

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester ganjil SMP

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

DESAIN DIDAKTIS KONSEP LUAS DAERAH LAYANG-LAYANG PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SEKOLAH DASAR

Pengaruh Model Pembelajaran TAI terhadap Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMA

PENGARUH PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA

Lilik Endang Wardiningsih Guru SDN Gajah I Kecamatan Baureno Kabupaten Bojonegoro

PENERAPAN METODE RESITASI DENGAN MODEL PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MAHASISWA DALAM PEMBELAJARAN ANALISIS KOMPLEKS

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Penerapan Strategi Pembelajaran Peer Lesson untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Matematis Siswa SMP

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Sribhawono.

BAB I PENDAHULUAN. Pelajaran matematika perlu diberikan kepada semua siswa mulai dari Sekolah

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa hasil belajar siswa di SMA Negeri 10 Sarolangun masih belum memenuhi standar yang telah 1 XI IPA 1 65,24

II. TINJAUAN PUSTAKA. Matematika merupakan cabang ilmu pengetahuan eksak yang digunakan hampir

PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN KOLABORASI KONSTRUKTIF DAN INKUIRI BERORIENTASI CHEMO-ENTREPRENEURSHIP

THE INFLUENCE OF APPLICATION GENERATIVE LEARNING MODEL TOWARD MATHEMATIC PROBLEM SOLVING OF STUDENTS AT VIII GRADE

BAB I PENDAHULUAN. dianggap sukar bagi sebagian besar siswa yang mempelajari matematika. dibandingkan dengan mata pelajaran lainnya.

PENERAPAN GEOGEBRA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIVERSITAS SURYAKANCANA

MENGUKUR TINGKAT PENCAPAIAN PERKEMBANGAN KOGNITIF SISWA SMA MENGGUNAKAN OPERASI LOGIKA PIAGET (Konfirmasi Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget)

II. TINJAUAN PUSTAKA. 1. Teori Belajar yang Melandasi Problem Based Learning

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dewasa ini diarahkan untuk peningkatan kualitas belajar,

II. TINJAUAN PUSTAKA. Efektivitas pembelajaran merupakan suatu ukuran yang berhubungan dengan tingkat

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pendekatan Realistic Mathematics Education atau Pendekatan Matematika

BAB III METODE PENELITIAN O X O

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 03 No. 02 Tahun 2014, ISSN:

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, KETERBATASAN, DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil analisis, temuan, dan pembahasan yang telah

II. TINJAUAN PUSTAKA. pembelajaran adalah teori belajar konstruktivisme. Piaget (dalam Dahar, 1989:

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup dalam. dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Melalui pendidikan

Oleh. Laelasari dan Ira Ratnasari Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon ABSTRAK

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. penting. Salah satu bukti yang menunjukkan pentingnya. memerlukan keterampilan matematika yang sesuai; (3) merupakan sarana

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 RAMBAH HILIR

BAB II KAJIAN TEORI. hakekatnya adalah belajar yang berkenaan dengan ide-ide, struktur-struktur

TEORI BELAJAR PIAGET

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah dan membandingkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. mengemukakan bahwa matematika adalah suatu cara untuk menemukan jawaban

ISSN: ISSN:

I. PENDAHULUAN. manusia. Banyak kegiatan manusia dalam kehidupan sehari-hari yang tidak

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER DITINJAU DARI AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

PENCAPAIAN KETUNTASAN HASIL BELAJAR DENGAN MODEL SNOWBALLING PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK PROBING-PROMPTING TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Sriningsih Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

Sujono, Yezinta Dewimaharani. Kata-kata Kunci: open ended, kemampuan berpikir kritis, hasil belajar.

Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning terhadap Minat Belajar Siswa pada Materi Trigonometri Kelas X

PERBANDINGAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA YANG DIAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE

Harum Yeni Rachmah 1, Nanang Supriadi 2, Sri Purwanti Nasution 3 UIN Raden Intan, ABSTRAK

ISSN Jurnal Exacta, Vol. IX No. 1 Juni 2011

Kata Kunci: Pendekatan matematika realistik (PMR), hasil belajar, motivasi, persamaan diferensial

IMPLEMENTASI SCAFFOLDING UNTUK MENGATASI KESALAHAN SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH LINGKARAN

PERBEDAAN HASIL BELAJAR WEB PROGRAMMING ANTARA PENERAPAN MODEL DRILL AND PRACTICE

Transkripsi:

Vol. III No. 19 - Mei 2015 Pembelajaran Geometri Bidang dan Ruang Melalui Pemberian Tugas Struktur Berbasis Konstruktivisme dalam Meningkatkan Kemampuan Penalaran Matematis Mahasiswa Oleh Sudirman ABSTRAK Tujuan penelitian ini untuk melihat efektifitas pembelajaran geometri bidang dan ruang melalui pemberian tugas terstruktur berbasis konstruktivisme untuk me ningkatkan kemampuan penalaran matematis dan pengaruh keaktifan mahasiswa terhadap penalaran matematis. Penelitian ini merupakan penelitian ekspe rimen. Teknik pengambilan data menggunakan lembar pengamatan keaktifan mahasiswa dan Tes Kemampuan Penalar an Matematis.Teknik pengam bil an data menggunakan, lembar peng amatan dan Tes Kemampuan Kemampuan Penalaran Matematis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran efektif yang ditandai dengan (a) kemampuan komunikasi siswa kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol; (b) pengaruh aktivitas dan motivasi siswa terhadap kemampuan komunikasi matematis sebesar 70,1%; dan (c) terjadi peningkatan aktivitas mahasiswa sebesar 0,63. Hal yang disarankan yaitu pemberian tugas terstruktur berbasis konstruktivisme dapat dijadikan sebagai alternatif model pembelajaran untuk mencapai kemampuan penalaran matematis siswa yang diharapkan, oleh karena itu para dosen pendidikan matematika diharapkan dapat menerapkan model ini dalam setiap mata kuliah. Kata Kunci: Konstruktivisme, Penalaran Matematis, Pemberian tugas terstruktur berbasis konstruktivisme, pembelajaran geometri bangun datar dan ruang. PENDAHULUAN Pembelajaran merupakan upaya sadar dan terstruktur dalam meningkatkan kemampuan kognisi, afektif dan psikomotorik. Kemampuan kognisi sesorang terus mengalami perkembangan dan dapat ditingkatkan dalam batas tertentu. Jean Piaget mengungkapkan hasil temuannya setelah meneliti tentang perkembangan kog nisi manusia yang menyimpulkan bahwa tahap kognisi siswa terus mengalami perkembangan seiringnya interaksi de ngan lingkungan sosial. Ada beberapa tahap dalam perkembangan kognisi manusia, tahap-tahap tersebut harus dilalui Universitas Wiralodra Indramayu 41

Wacana Didaktika seiring perkembangan usia. Menurut Bell (1983) Tahap-tahap itu yakni (1) Periode sensori motor; (2) Periode pra operasional; (3) Periode konkret; (4) Periode operasi formal. Setiap orang memiliki tahap perkembangan kognisi yang berbeda tergantung dari lingkungan sosial mereka tinggal. Hal senada juga diungkapkan oleh seorang pakar psikologi kognitif yakni Vygotsky, menurutnya perkembangan kognisi manusia bisa ditingkatkan pada batas tertentu. Untuk mencapai perkembangan kognisi, perlu adanya rangsangan-rangsang an atau bantuan-bantuan yang diperoleh dari lingkungan. Apabila objek nya adalah mahasiswa maka bantuan-bantuannya diberikan oleh dosen, kakak tingkat atau dari orang tua. Bagi Vygotsky, budaya dan lingkungan sosial mahasiswa berada sangat berpengaruh sekali dalam membentuk strutur kognitif mahasiswa. Lebih lanjut lagi Vygotsky mengemukakan konsep mengenai zone of proximal development (ZPD). Dalam konsep ini seorang anak dapat memahami suatu konsep de ngan bantuan orang lain yang lebih dewasa yang tidak bisa dilakukannya sendiri. Dengan begitu seorang anak akan lebih mengerti dan mempunyai banyak pengalaman dan wawasan serta dapat menyelesaikan suatu permasalahan yang dianggapnya rumit dan memerlukan bantuan orang lain yang dianggapnya mampu membantu untuk me nyelesaikan permasalahan tersebut, sua tu wawasan yang tidak hanya didapat di dalam sekolah tapi di luar sekolah. Salah satu kemampuan kognisi yang harus ditingkatkan sampai pada tingkat tertentu adalah kemampuan penalaran matematis. Menurut Russeffendi (1990: 254) matematika lebih menekankan kegiatan dalam dunia rasio (penalaran), bukan menekankan dari hasil eksperimen atau hasil observasi. Menurut Suriasumantri (1999 : 42) penalaran merupakan suatu proses berpikir dalam menarik sesuatu kesimpulan yang berupa pengetahuan dan kegiatan penalaran merupakan suatu proses berpikir logis, dimana berpikir logis diartikan sebagai kegiatan berpikir menurut suatu pola tertentu selanjutnya ciri yang kedua dari penalaran adalah sifat analitik dari proses berpikirnya. Dari pernyataan para ahli tersebut sehingga dapat disimpulkan bahwa penalaran adalah suatu proses atau suatu aktivitas berpikir untuk menarik suatu kesimpulan atau proses berpikir dalam rangka membuat suatu pernyataan baru yang benar berdasarkan pada beberapa pernyataan yang kebenarannya telah dibuktikan atau diasumsikan sebelumnya. Berdasarkan hasil temuan-temuan (1) data yang diperoleh dari hasil perkuliahan Geometri Bidang dan ruang tahun 2012/2013 semester ganjil terhadap 3 kelas, rata-rata nilai mutunya untuk kelas 1A yakni 69, kelas 1B yakni 72, kelas C yakni 75; (2) Data yang diperoleh hasil wawancara hampir 75% mahasiswa menyatakan bahwa mereka lemah dalam memvisualisasikan dan melakukan penalaran dalam memecahkan permasalahan dalam geometri. 42 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Vol. III No. 19 - Mei 2015 Untuk dapat meningkatkan kemampuan penalaran matematis pada matakuliah geometri diperlukan usaha kerja keras baik dosen atau mahasiswa. Seorang mahasiswa harus aktif untuk meningkatkan kemampuan penalaran dalam geometri dengan membiasakan menyelesaikan permasalahan-permasalahan dalam geometri. Seorang dosen juga harus bisa memberikan umpan balik berupa tugas terstruktur sehingga bisa meningkatkan kemampuan penalaran matematis dalam matakuliah geometri bidang dan ruang. Tugas terstruktur dapat diartikan sebagai alternatif pembelajaran di mana seorang dosen dapat meminta mahasiswa untuk mempelajari terlebih dahulu topik yang akan dibahas, menyuruh mencari bukti dari teori yang harus dipecahkan sendiri maupun berkelompok kemudian hasilnya didiskusikan dengan dosen (Erman, 1993). Dengan pemberian tugas terstruktur dosen harus memperhatikan individu mahasiswa baik dari segi kognitif maupun kemampuan penalaran matematis mahasiswa. Dalam kondisi semacam ini dosen harus siap menampung keluhan dan kesulitan mahasiswa yang ditemukan pada saat penyelesaian tugas. Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan tugas terstruktur adalah tugas yang diberikan oleh dosen pada mahaasiswa, yaitu mengerjakan soalsoal yang berkaitan dengan materi yang diajarkan dan kemudian soal-soal tersebut dijelaskan di dalam kelas. Soal-soal yang diberikan merupakan soal-soal yang dapat meningkatkan kemampuan penalaran mahasiswa. Pemberian tugas terstruktur tidak akan berjalan efektif ketika proses per kuliah an tidak mengacu pada proses pembelajaran konstruktivisme. Pembelajaran konstruktivisme terinspirasi oleh penelitian dan teori Jean Piaget, yang meyakini bahwa anak-anak membangun pengetahuan mereka sendiri dan nilai-nilai sebagai hasil dari interaksi dengan dunia fisik dan sosial (Goffin, 2009: 12). Jadi pada pembelajar an konstruktivisme, si bukan menerima transfer pengetahuan dari seorang peng ajar akan tetapi justru peserta didik yang membangun pengetahuan sendiri. Lingkungan belajar yang konstruktivisme menurut Hudojo (1988: 79) adalah lingkungan belajar yang (a) menyediakan pengalaman belajar yang mengaitkan pengetahuan baru dengan pengetahuan yang telah dimiliki sehingga belajar merupakan proses pembentukan pengetahuan; (b) me nyediakan berbagai alternatif pengalaman belajar; (c) mengintegrasikan pembelajaran dengan situasi realistik dan relevan dengan melibatkan pengalaman konkret; (d) mengintegrasikan pembelajaran yang memungkinkan terjadinya interaksi dan kerja sama; (e) memanfaatkan berbagai media agar pembelajaran lebih menarik. Berdasarkan uraian-uraian tersebut maka peneliti tertarik untuk meneliti tentang Pembelajaran Geometri Bidang dan Ruang Melalui Pemberian Tugas Struktur Berbasis Konstruktivisme dalam Meningkatkan Kemampuan Penalaran Matematis Mahasiswa. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah pembelaja- Universitas Wiralodra Indramayu 43

Wacana Didaktika ran geometri bidang dan ruang melalui pemberian tugas struktur berbasis konstruktivisme efektif untuk meningkatkan kemampuan penalaran matematis mahasiswa? Berdasarkan permasalahan maka tujuan dalam penelitian ini adalah untuk me nge tahui efektivitas pembelajaran geometri bidang dan ruang melalui pemberian tugas struktur berbasis konstruktivisme. Ada pun yang dimaksud dengan efektif yakni (1) ketika Kemampuan penalaran matematis mahasiswa kelas eksperimen lebih baik daripada kemampuan kemampuan penalar an matematis mahasiswa kelas kontrol; (2) adanya pengaruh keaktifan mahasiswa terhadap kemampuan penalaran matematis. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian yang dilaksanakan dalam bentuk eksperimen. Menurut Arikunto (2006: 86), penelitian eksperimen adalah jenis penelitian yang dianggap sudah baik karena sudah memenuhi persyaratan yaitu dengan adanya kelompok lain yang tidak dikenai perlakuan tetapi ikut mendapatkan pengamatan, yaitu biasa disebut sebagai kelas kontrol. Desain penelitian ini adalah menggunakan modifikasi Design Randomized Post Test Only Control Group. Teknik pengambilan data menggunakan lembar pengamatan aktivitas dan Tes Kemampuan Penalaran Matematis (TKPM). Teknik analisis data menggunakan analisis data hasil pengamatan aktivitas siswa dan analisis butir soal tes kemampuan penalaran matematis siswa menggunakan uji validitas, reliabilitas, daya beda, dan tingkat kesukaran. Analisis efektivitas menggunakan (1) Uji beda ratarata ini digunakan untuk membandingkan rataan kemampuan penalaran matematis antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol; (2) Uji pengaruh untuk mengetahui pengaruh aktivitas siswa (sebagai variabel independent) terhadap kemampuan penalaran matematis (sebagai variabel dependent) dan uji pengaruh ini menggunakan uji regresi linear sederhana. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil uji perbedaan ratarata diperoleh hasil bahwa kemampuan penalaran matematis siswa yang dalam pembelajaran menggunakan pembelajaran dengan pemberian tugas terstruktur berbasis konstruktivisme lebih baik dibandingkan kemampuan penalaran mate matis pada kelas kontrol. Nilai rata-rata kemampuan penalaran matematis kelas eksperimen sebesar 74,77 dan nilai ratarata kemampuan penalaran matematis kelas kontrol sebesar 69,64. Kemampuan penalaran matematis kelas eksperimen dan kelas kontrol berbeda. Hal ini dikarenakan, dengan pemberian tugas terstruktur berbasis konstruktivisme memberikan kesempatan kepada mahasiswa menjadi lebih aktif dalam menggali informasi tidak pasif menerima informasi dari dosen untuk mencapai tujuan bela- 44 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Vol. III No. 19 - Mei 2015 jar. Dosen hanya berperan sebagai fasilitator dan melatih mahasiswa agar dapat melakukan penalaran dan memaknai konsep-konsep yang dipelajarinya. Selain itu dengan pembelajaran tersebut, memungkinkan untuk mahasiswa dapat mengkonstruksi pengetahuannya sendiri terhadap masalah yang dihadapi. Pengetahuan baru yang dimiliki siswa dibangun atau dikonstruksi dengan pengetahuan sebelumnya sehingga diharapkan kemampuan penalaran matematis siswa dapat meningkat. Analisis pengaruh keaktifan terhadap kemampuan penalaran matematis dengan uji regresi sederhana diperoleh hasil persamaan tersebut adalah linear. Besarnya pengaruh aktivitas terhadap kemampuan penalaran matematis sebesar 70,1% dan sisanya 29,9% dipengaruhi oleh faktor lainnya. Diperoleh persamaan regresinya yˆ = 0,654 + 0, 732x artinya setiap penambahan variabel aktivitas siswa (X) sebesar satu satuan maka menambah nilai kemampuan penalaran matematis (Y) sebesar 0,654. Hasil uji regresi pengaruh keaktifan berpengaruh positif terhadap kemampuan penalaran matematis. Pengaruh positif ini terjadi karena dengan pembelajaran tersebut mendorong mahasiswa aktif dalam meningkatkan kemampuan penalaran matematis. Mahasiswa dapat menghubungkan pengetahuan baru dengan pengetahuan yang dimiliki serta memunculkan gagasan untuk menyajikan dan mempersentasikan masalah yang mereka temukan dengan berkelompok sehingga aktivitas mahasiswa meningkat. Hal ini sejalan dengan pendapat Hamalik (2008), sistem pembelajaran saat ini sangat menekankan pada pendayagunaan aktivitas dalam proses belajar dan pembelajaran untuk mencapai tujuan belajar yang ditentukan. Selain itu, mahasiswa belajar lebih tekun, lebih gigih sehingga diharapkan keaktifan mahasiswa meningkat. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pem bahasan maka dapat disimpulkan yak ni pembelajaran geometri bidang dan ruang melalui pemberian tugas terstruktur berbasis konstruktivisme efektif dalam mening katkan kemampuan penalaran ma - te matis, karena memenuhi indikator efektif yaitu (a) pelaksanaan pembelajar an dengan pemberian tugas terstruktur berbasis konstruktivisme terhadap kemampuan penalaran matematis lebih baik daripada yang tidak menggunakan pemberian tugas terstruktur berbasis konstruktivisme, (b) terdapat pengaruh keaktifan maha siswa dengan pembelajaran pemberian tugas terstruktur berbasis konstruktivisme terhadap kemampuan penalaran matematis. Besar pengaruh keaktifan terhadap kemampuan penalaran matematis sebesar 70,1%. Berdasarkan pembahasan hasil penelitian, maka ada beberapa hal yang disarankan yaitu pemberian tugas terstruktur berbasis konstruktivisme dapat dijadikan sebagai alternatif model pembelajaran untuk mencapai kemampuan penalaran matematis siswa yang diharapkan, oleh Universitas Wiralodra Indramayu 45

Wacana Didaktika karena itu para dosen pendidikan matematika diharapkan dapat menerapkan model ini dalam pembelajaran. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta. Goffin, D. D. 2009. The Seven Principles of Constructivist Teaching: A Case Study. Jurnal the Mathematics Educator, 18(2):12 21. Hudojo, H. 1988. Mengajar Belajar Matematika. Jakarta: Depdikbud. Ruseffendi, H. E. T. 1990. Pengantar Kepada Membantu Guru Mengembangkan Kompetensinya dalam Pengajaran Matematika untuk Meningkatkan CBSA. Bandung: Tarsito S. Suriasumantri, Jujun 1990. Filsafat Ilmu: Sebuah Pengantar Populer. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan. Suherman, Erman. 1993. Evaluasi Pendidikan Matematika. Bandung: Wijaya Kusuma. 46 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan