MENGGUNAKAN PERALATAN LAS OAW

dokumen-dokumen yang mirip
MENGGUNAKAN ALAT POTONG DAN PERLENGKAPANNYA

MEMOTONG DENGAN MESIN POTONG OKSIGEN-ASETILIN

MENGGAMBAR PROYEKSI ORTOGONAL

MEMBUAT ULIR DENGAN TANGAN

MEMOTONG DENGAN MESIN POTONG PORTABLE

MENGELAS PELAT TIPIS DENGAN GAS OAW

MENGGAMBAR PROYEKSI AKSONOMETRI

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

MENGGAMBAR TEKNIK DASAR MENGGAMBAR KONSTRUKSI GEOMETRIS A.20.02

MENGGUNTING PELAT TIPIS

SOAL TES. Pilihlah satu jawaban yang anda anggap paling benar dengan memberikan tanda silang (X) pada huruf a, b, c atau d.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sehingga membentuk suatu sambungan/kampuh. pateri dan mematri keras. Untuk mengelas yang baik dan benar terlebih

LAPORAN PRAKTIKUM LAS DAN TEMPA

MEMBERI UKURAN PADA GAMBAR KERJA

KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGELASAN TUNGSTEN BIT PADA DRILL BIT DENGAN MENGGUNAKAN LAS ASETILIN RINGKASAN

MENYAMBUNG DAN MENCABANG KABEL F.20.05

PENGUJIAN BAHAN LOGAM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sehingga membentuk suatu sambungan/kampuh. pateri dan mematri keras. Untuk mengelas yang baik dan benar terlebih

JOOB SHEET MENGELAS DENGAN PROSES LAS OKSI ASETILIN KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK PENGELASAN TINGKAT X PENYUSUN : MUKHTAROM,S.T.

MENGELAS POSISI DATAR DAN FILLET

MENGGUNAKAN PERALATAN LAS BUSUR LISTRIK

DASAR-DASAR LISTRIK RANGKAIAN LISTRIK DC F V1 A2. Battery. Saklar

UJIAN NASIONAL Tahun Pelajaran 2011/2012 SOAL TEORI KEJURUAN

BAB I PENDAHULUAN. Pengelasan merupakan bagian tak terpisahkan dari pertumbuhan peningkatan

KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pirolisator merupakan sarana pengolah limbah plastik menjadi

PEMBAHASAN ALAT BANTU DAN ALAT UKUR REGULATOR

MENGGAMBAR KONSTRUKSI PERSPEKTIF


MENGUASAI KERJA BANGKU MENANDAI BENDA KERJA B Penggores. Profil yg dipotong. Mistar penyiku baja

MAKALAH PELATIHAN PROSES LAS BUSUR NYALA LISTRIK (SMAW)

A. Kompetensi. Hal 1. Diperiksa Oleh: Dilarang mengutip sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin tertulis Fakultas Teknik UNY.

Laporan Praktik Pengelasan Lanjut. Membuat rigi-rigi las posisi 3G dan Pengisian Posisi 3G. Membuat rigi-rigi las posisi 4G dan Pengisian Posisi 4G

MENGELAS TINGKAT LANJUT DENGAN PROSES LAS OKSI ASETILEN

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PER-01/MEN/1992 TENTANG SYARAT SYARAT KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PESAWAT KARBID

MENGGUNAKAN LPG - SECARA AMAN

Frekuensi yang digunakan berkisar antara 10 hingga 500 khz, dan elektrode dikontakkan dengan benda kerja sehingga dihasilkan sambungan la

MENGUASAI KERJA BANGKU MENGEBOR BENDA KERJA B.20.08

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

MENGOPERASIKAN WATT METER

TEKNIK BODI OTOMOTIF JILID 2

III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai peranan yang sangat penting dalam rekayasa serta reparasi

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TAHUN PELAJARAN 2009 / 2010

TINJAUAN PUSTAKA. tersebut adalah dengan mendekatkan elektroda las ke benda kerja pada jarak beberapa

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN. A. Kelompok Data Berkaitan Dengan Aspek Fungsi Produk Rancangan

PERANCANGAN MESIN POTONG LAS LINGKAR SEMI OTOMATIS DENGAN KETEBALAN MATERIAL POTONG 3-8 MM

Teknologi Dan Rekayasa TUNGSTEN INERT GAS WELDING (TIG / GTAW)

BAB III PEMERIKSAAN DAN PEMELIHARAAN PADA MESIN KOMPRESOR

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun.

MENGELAS DENGAN PROSES LAS GAS METAL

MENGATUR DAN MEMBENTUK KABEL F.20.04

TEKNIK PENGELASAN OKSI ASETILENA (OAW) Kelas XI-Semester 3

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun.

ANALISIS PENGARU ARUS PENGELASAN DENGAN METODE SMAW DENGAN ELEKTRODA E7018 TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN KETANGGUHAN PADA BAJA KARBON RENDAH ABSTRAK

TEKNIK BODI OTOMOTIF JILID 2

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

PENGARUH BESAR ARUS LISTRIK DAN PANJANG BUSUR API TERHADAP HASIL PENGELASAN.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

MESIN PENGGORENG VAKUM (VACUUM FRYER)

RESUME PENGAWASAN K3 PESAWAT UAP DAN BEJANA TEKAN

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI MOTOR DIESEL PERAWATAN MESIN DIESEL 1 SILINDER

RANGKUMAN LAS TIG DAN MIG GUNA MEMENUHI TUGAS TEORI PENGELASAN

Start. Persiapan Bahan. Pengamplasan. Pengelasan. Pengujian. Analisa. Kesimpulan. Stop

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TAHUN PELAJARAN 2009 / 2010

BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih

MENGELAS TINGKAT LANJUT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MEMBUAT MACAM- MACAM SAMBUNGAN PIPA

PROSEDUR PERLENGKAPAN PEMADAM KEBAKARAN. A. Perlengkapan Pemadam Kebakaran 1. Sifat api Bahan bakar, panas dan oksigen harus ada untuk menyalakan api.

JOOB SHEET MENGELAS TINGKAT LANJUT DENGAN PROSES LAS BUSUR KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK PENGELASAN TINGKAT XII PENYUSUN : MUKHTAROM,S.T.

Percobaan 1 PENGGUNAAN ALAT DASAR LABORATORIUM

Penelitian Kekuatan Sambungan Las pada Plat untuk Dek Kapal Berbahan Plat Baja terhadap Sifat Fisis dan Mekanis dengan Metode Pengelasan MIG

SOP Mesin Las Listrik (ESAB HELIARC 352)

Pembakaran. Dibutuhkan 3 unsur atau kompoenen agar terjadi proses pembakaran pada tipe motor pembakaran didalam yaitu:

PENGARUH ARUS LISTRIK TERHADAP DAERAH HAZ LAS PADA BAJA KARBON

MELAKUKAN FABRIKASI, PEMBENTUKAN, PELENGKUNGAN, DAN PENCETAKAN

DASAR-DASAR PENGELASAN

BAB I PENDAHULUAN. adalah sebagai media atau alat pemotongan (Yustinus Edward, 2005). Kelebihan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI. No : PER. 02/MEN/1982 TENTANG KWALIFIKASI JURU LAS DI TEMPAT KERJA

BAB VII PEMBAHASAN. 7.1 Prosedur Kerja perusahaan dan prosedur kerja yang diterapkan oleh

UJIAN NASIONAL Tahun Pelajaran 2011/2012 SOAL TEORI KEJURUAN

TEKNIK PENGELASAN KAPAL JILID 2

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pengembangan teknologi di bidang konstruksi yang semakin maju tidak

SUBMARGED ARC WELDING (SAW)

LAS BUSUR LISTRIK ELEKTRODE TERBUNGKUS (SHIELDED METAL ARC WELDING = SMAW)

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. identifikasi dari masing-masing komponen Mesin Pemoles pada casing

BAB I PENDAHULUAN. Banyak cara yang dapat dilakukan dalam teknik penyambungan logam misalnya

RANCANG BANGUN ALAT BANTU PRODUKSI BENDA BENTUK LINGKARAN MENGGUNAKAN LAS ASETILEN SEMI OTOMATIS (PENGUJIAN ALAT)

MODUL 1 ALAT KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (ALAT PELI NDUNG DI RI / APD) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

PELATIHAN PENGELASAN DAN PENGOPERASIAN KOMPRESOR

MEMBUAT MACAM- MACAM SAMBUNGAN PIPA

BAB VI PROSES PENGELASAN

1. Ketentuan Pasal 1 ditambahkan 2 (dua) angka yakni angka 5 dan angka 6, sehingga Pasal 1 berbunyi sebagai berikut:

Transkripsi:

DASAR-DASAR PENGELASAN MENGGUNAKAN PERALATAN LAS OAW E.20.03 BAGIIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIIKULUM DIIREKTORAT PENDIIDIIKAN MENENGAH KEJURUAN DIIREKTORAT JENDERAL PENDIIDIIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIIDIIKAN NASIIONAL 2003

DASAR-DASAR PENGELASAN MENGGUNAKAN PERALATAN LAS OAW E.20.03 Penyusun Tim Kurikulum SMK Perkapalan Fakultas Teknologi Kelautan ITS BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2003

KATA PENGANTAR Dalam peningkatkan mutu pendidikan di Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan melaksanakan secara bertahap dan berkesinambungan pada berbagai komponen pendidikan. Bagian komponen pendidikan yang dikembangkan saat ini diantaranya adalah kurikulum. Kurikulum SMK edisi 1999, telah disempurnakan menjadi Kurikulum edisi 2004 yang mengacu pada prinsip-prinsip pengembangan kurikulum berbasiskan kompetensi. Pada kurikulum tersebut setiap satu kompetensi menjadi satu mata diktat, sehingga untuk menunjang pembelajarannya setiap satu kompetensi memerlukan paling sedikit satu modul pembelajaran. Modul ini merupakan bagian dari satu paket pembelajaran kepada siswa untuk dapat memahami dan terampil melaksanakan pekerjaan yang telah dipelajari dalam modul ini serta siap untuk mempelajari paket modul berikutnya, dengan kata lain siswa didik telah memiliki satu kompetensi sebagai hasil pembelajaran dari modul ini. Segala masukan, kritik dan saran akan kami terima dengan tangan terbuka, guna penyempurnaan secara terus menerus modul ini, untuk pemperoleh hasil yang maksimal bagi siswa didik kita selanjutnya. Jakarta, An. Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kejuruan, Dr. Ir. Gatot Hari Priowirjanto NIP. 130 675 814 SMK Bidang Perkapalan Program Keahlian Las Kapal i

DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI ii PETA KEDUDUKAN MODUL iv PERISTILAHAN / GLOSARIUM vi BAB I PENDAHULUAN 1 A. DESKRIPSI 1 B. PRASARAT 1 C. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL 1 D. TUJUAN AKHIR 2 E. KOMPETENSI 3 F. CEK KEMAMPUAN 3 BAB II PEMBELAJARAN 4 A. RENCANA KEGIATAN BELAJAR SISWA / PESERTA DIDIK 4 B. KEGIATAN BELAJAR 5 1. KEGIATAN BELAJAR 1: LAS OKSI - ASETILIN 5 Rangkuman 1 : 8 Tugas 1 : 8 Tes Formatif 1: 8 Kunci Jawaban Tes Formatif 1: 9 Lembar kerja 1: 9 2. KEGIATAN BELAJAR 2: GENERATOR ASETILIN 11 Rangkuman 2 : 12 Tugas 2 : 13 Tes Formatif 2 : 13 Kunci Jawaban Tes Formatif 2 : 13 Lembar Kerja 2 : 13 3. KEGIATAN BELAJAR 3 : REGULATOR 15 Rangkuman 3 : 16 Tugas 3 : 16 Tes Formatif 3 : 17 SMK Bidang Perkapalan Program Keahlian Las Kapal ii

Kunci Jawaban Tes Formatif 3 : 17 Lembar kerja 3 : 17 4. KEGIATAN BELAJAR 4 : BRANDER LAS 19 Rangkuman 4 : 22 Tugas 4 : 22 Tes Formatif 4 : 23 Kunci Jawaban Tes Formatif 4 : 23 Lembar kerja 4 : 23 BAB III EVALUASI 25 Soal Evaluasi : 25 Kunci Jawaban Soal Evaluasi : 25 BAB IV PENUTUP 27 DAFTAR PUSTAKA 28 SMK Bidang Perkapalan Program Keahlian Las Kapal iii

PETA KEDUDUKAN MODUL No 1 s/d 8 Unit Kompetensi Kode Modul Kode Nama dan Durasi A. Menggambar Teknik Dasar A.20.01 8 jam A.20.02 8 jam A.20.03 10 jam A.20.06 A.20.07 A.20.08 12 jam 10 jam 14 jam A.20.04 12 jam A.20.05 10 jam 09 s/d 19 B. Menguasai kerja bangku B.20.01 8 jam B.20.06 40 jam B.20.02 30 jam B.20.07 40 jam B.20.03 30 jam B.20.08 30 jam B.20.04 20 jam B.20.09 24 jam B.20.05 36 jam B.20.10 20 jam B.20.11 30 jam 20 s/d 26 C. Konsep dasar perkapalan C.20.01 25 jam C.20.06 30 jam C.20.02 42 jam C.20.07 25 jam C.20.03 C.20.04 48 jam C.20.05 30 jam 27 s/d 30 D. Memotong dng menggunakan Pembakar potong oksigen-asetilin D.20.01 24 jam D.20.02 D.20.03 24 jam D.20.04 24 jam 31 s/d 34 E. Menguasai dasardasar pengelasan E.20.01 Menggunakan peralatan las 24 jam busur listrik E.20.02 Mengelas posisi datar dan fillet 48 jam E.20.03 E.20.04 Menggunakan peralatan las OAW Mengelas Plat tipis dengan las gas (OAW) 35 s/d 39 F. Menguasai dasardasar listrik F.20.01 17 jam F.20.06 8 jam F.20.02 24 jam F.20.07 F.20.03 24 jam F.20.08 8 jam F.20.04 24 jam F.20.09 16 jam F.20.05 8 jam 40 s/d 48 G. Menguasai perhitungan dan gambar konstruksi bangunan kapal G.20.01 60 jam G.20.06 80 jam G.20.02 20 jam G.20.07 80 jam G.20.03 30 jam G.20.08 80 jam G.20.04 10 jam G.20.09 80 jam G.20.05 30 jam 49 s/d 53 H. Menguasai perlengkapan kapal H.20.01 10 jam H.20.02 10 jam H.20.03 H.20.04 H.20.05 64 jam SMK Bidang Perkapalan Program Keahlian Las Kapal iv

54 s/d 63 I. Mengerjakan pengelasan SMAW I.30.01 I.30.06 I.30.02 40 jam I.30.07 40 jam I.30.03 I.30.08 40 jam I.30.04 40 jam I.30.09 56 jam I.30.05 I.30.10 56 jam 64 s/d 70 J. Mengerjakan pengelasan GMAW pelat pada posisi 1G, 2G, 3G, 1F, 2F dan 3F J.30.01 8 jam J.30.06 J.30.02 J.30.07 40 jam J.30.03 40 jam J.30.04 40 jam J.30.05 71 s/d 76 K. Mengerjakan pengelasan GTAW pelat pada posisi 1G, 2G, 3G, 1F, 2F dan 3F K.30.01 8 jam K.30.06 K.30.02 K.30.03 40 jam K.30.04 K.30.05 77 s/d 81 L. Mengerjakan pengelasan gas pada pelat posisi Fillet,pembrazingan pd pelat &pipa L.30.01 L.30.02 L.30.03 L.30.04 L.30.05 40 jam 82 s/d 86 M. Mengerjakan pengelasan SAW pada pelat posisi 1G, dan bentuk Kampuh I, V, X dan pipa M.30.01 M.30.02 M.30.03 56 jam M.30.04 56 jam M.30.05 56 jam 87 s/d 93 N. Perakitan bangunan kapal N.30.01 56 jam N.30.06 56 jam N.30.02 56 jam N.30.07 56 jam N.30.03 56 jam N.30.04 56 jam N.30.05 56 jam SMK Bidang Perkapalan Program Keahlian Las Kapal v

PERISTILAHAN / GLOSARIUM Fluks : Pelindung / pembungkus elektroda. Generator asetilin : Alat untuk membuat gas asetilin. Kalsium Karbisa : Sering juga disebut karbit, adalah bahan untuk membuat gas asetilin. Regulator : Adalah alat perlengkapan tabung gas yang berfungsi untuk mengatur tekanan kerja dengan cara mengatur katupnya. Manometer : Alat untuk mengukuir tekanan gas. Brander : Adalah alat yang berfungsi sebagai pencampur gas asetilin dan oksigen pada proposi tertentu (dapat diatur). SMK Bidang Perkapalan Program Keahlian Las Kapal vi

BAB I PENDAHULUAN A. DESKRIPSI JUDUL Penggunaan peralatan las OAW ( Oksigen Asetilin Welding ) merupakan modul pratikum berisi tentang las oksi asetilin, generator asetilin, regulator dan brander las. Modul ini termasuk dalam bidang keahlian teknik perkapalan dan program keahlian las kapal. Modul ini terdiri dari 4 (empat) kegiatan belajar antara lain las oksi-asetilin, prinsip kerja generator asetilin, regulator dan brander las. Dengan menguasi modul ini diharapkan siswa / peserta didik mampu memahami tentang penggunaan peralatan las OAW dan mampu mengelas dengan peralatan las OAW secara benar. B. PRASYARAT Untuk mempelajari modul ini diperlukan kemampuan awal sebagai berikut: 1. Siswa / peserta didik telah memahami prinsip dasar dari tabung oksigen asetilin. 2. Siswa / peserta didik mengenal peralatan dan mengetahui prinsip kerjanya las OAW. 3. Siswa / peserta didik memahami penggunaan peralatan las OAW. C. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL Berikut ini langkah-2 yang harus dilakukan untuk mempelajari modul : 1. Baca tujuan akhir dan tujuan antara dengan saksama. 2. Baca uraian materi pada setiap kegiatan belajar dengan saksama. 3. Persiapkan alat dan bahan yang digunakan pada setiap kegiatan belajar. 4. Lakukan pengamatan pada setiap kegiatan belajar dengan teliti. 5. Jawablah pertanyaan pada tes formatif, cocokan dengan kunci jawaban yang ada, pada jawaban tes formatif pada modul ini SMK Bidang Perkapalan Program Keahlian Las Kapal 1

6. Jawablah pertanyaan yang ada pada soal evaluasi, cocokan dengan kunci jawaban yang tersedia pada kunci jawaban soal evaluasi pada modul ini. 7. Kembalikan peralatan praktik yang digunakan. 8. Bersihkan tempat kerja. Penjelasan bagi siswa / peserta didik. 1. Uraian materi pada modul ini terdiri dari 3 kegiatan belajar yang meliputi: kegiatan belajar 1, 2 dan 3 masing masing kegiatan belajar dilengkapi dengan tes formatif dan kunci jawaban tes formatif. 2. Bacalah lembar kerja, keselamatan dan kesehatan kerja yang terdapat pada kegiatan pembelajaran pada modul ini. 3. Kerjakan soal-soal pada evaluasi cocokan dengan jawaban evaluasi. 4. Tanyakan kepada tutor/ guru anda hal-hal yang dianggap sukar. 5. Siswa / peserta didik yang dapat nilai kurang dari 7,0 dinyatakan tidak lulus. Peran Tutor/ Guru 1. Menjelaskan materi yang terdapat pada modul ini, terutama yang agak sukar difahami oleh perta diklat. 2. Memberikan pertanyaan pertanyaan secara acak dan singkat mengenai teori yang berkaitan kegiatan belajar yang terdapat pada modul ini. D. TUJUAN AKHIR. 1. Tujuan Antara: Setelah mempelajari modul ini siswa / peserta didik dapat : a. Menjelaskan teori tentang cara menggunakan peralatan las OAW dengan benar. b. Menggunakan peralatan oksi-asetilin dengan benar. c. Mengatur tekanan regulator dengan benar. d. Menggunakan brander las dengan benar. SMK Bidang Perkapalan Program Keahlian Las Kapal 2

2. Tujuan Akhir: Setelah Mempelajari modul ini, perta diklat dapat : a. Menjelaskan teori tentang cara menggunakan peralatan las OAW dengan benar. b. Mampu melaksanakan pekerjaan las dengan las OAW dengan benar. E. KOMPETENSI. Dengan selesainya pembelajaran pada kegiatan belajar dalam modul ini yang terdiri dari pemahaman teori dan praktek: las oksi asetilin, generator asetilin, regulator dan brander las, maka siswa / peserta didik mampu melakukan pekerjaan dengan menggunakan peralatan las OAW dengan benar. F. CEK KEMAMPUAN Untuk mengetahui kemampuan siswa tentang pengetahuan dan ketrampilan yang berkaitan dengan isi modul ini, dapat dilakukan dengan memberikan pertanyaan sebagai berikut: 1. Bagaimana cara menyimpan gas oksigen? 2. Apa fungsi generator asetilin? 3. Bagaimana cara mendeteksi kebocoran pada slang gas oksigen /asetilin? Apabila siswa yang bersangkutan telah dapat menyelesaikan soal cek kemampuannya dengan baik, yang bersangkutan dapat langsung ujian untuk mendapatakan sertifikat. SMK Bidang Perkapalan Program Keahlian Las Kapal 3

BAB II PEMBELAJARAN A. RENCANA BELAJAR SISWA /PESERTA DIKLAT Jenis Kegiatan Tanggal Waktu Jam Tempat Belajar Alasan Perubahan Tanda Tangan Guru Las oksi - asetilin 6 Bengkel las Tes Formatif 1 2 Bengkel las Generator Asetilin 6 Bengkel las Tes Formatif 2 2 Bengkel las Regulator 3 Bengkel las Tes Formatif 3 2 Bengkel las Brander las 6 Bengkel las Tes Formatif 4 2 Bengkel las Evaluasi teori dan praktek 3 Bengkel las SMK Bidang Perkapalan Program Keahlian Las Kapal 4

B. KEGIATAN BELAJAR 1. KEGIATAN BELAJAR 1: LAS OKSI-ASETILIN a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran 1: Siswa / peserta didik setelah mengikuti pembelajaran dalam kegiatan1 diharapkan : 1. Mampu memahami teori cara menggunakan peralatan las OAW dengan benar. 2. Mengenal peralatan las Oksi-Asetilin dan mengetahui kegunaannya dengan benar. 3. Mampu melakukan pekerjaan pengelasan dengan menggunakan peralatan las OAW dengan benar. b. Uraian Materi 1: Pengelasan dengan oksi asetilin adalah proses pengelasan secara manual dengan pemanasan permukaan logam yang akan dilas atau disambung sampai mencair oleh nyala gas asetilin melalui pembakaran C 2 H 2 dengan gas O 2 dengan atau tanpa logam pengisi. Proses penyam bungan dapat dilakukan dengan tekanan (ditekan), sangat tinggi sehingga dapat mencairkan logam. Untuk memperoleh nyala pembakaran yang baik perlu pengaturan campuran gas yang dibakar. Jika jumlah gas O 2 di tambah maka akan dihasilkan suhu yang sangat tinggi, lebih tinggi dari pada suhu lebur baja atau metal lainnya sehingga dalam waktu sekejap mampu mencairkan logam tersebut yang cukup tebal. Pemakaian jenis las ini misalnya untuk keperluan pengelasan produksi, kerja lapangan dan reparasi. Umumnya las asetilin sangat baik untuk mengelas baja karbon, terutama yang berbentuk lembaran-lembaran dan pipa berdinding tipis. Pada umumnya semua jenis logam fero dan non fero dapat dilas dengan las jenis lain, baik dengan fluks maupun tanpa fluks. SMK Bidang Perkapalan Program Keahlian Las Kapal 5

1. Oksigen Penggunaan oksigen yang diambil dari udara bebas kurang efisien, karena kandungan oksigen lebih rendah dibanding komposisi gas lain. Untuk mengefisiensikan penggunaannya, oksigen perlu disediakan dalam keadaan siap pakai dan mempunyai kemurnian yang tinggi. Tabung oksigen Tabung oksigen adalah suatu silinder atau botol yang terbuat dari bahan baja yang berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan gas oksigen dengan tekanan kerja tertentu. Tabung oksigen biasanya berwarna biru atau hitam mempunyai katup atau pembuka katup berupa roda tangan dan baut serta mur pengikatnya adalah ulir kanan. Pada bagian atas ada dudukan untuk memasang regulator. Gas yang terdapat dalam tabung baja ini mempunyai tekanan yang cukup besar dan dalam satu tabung terdapat 40 liter atau 60 liter gas oksigen. Penyimpanan gas oksigen dalam tabung-tabung baja dibagi ke dalam kelas-kelas yaitu kelas medium dengan tekanan sampai 15 kg/cm 2 dan kelas tekanan tinggi dengan tekanan kerja hingga 165 kg/cm 2 tabung oksigen beserta regulator dapat dilihat pada gambar. Gambar 1: Tabung Gas Oksigen 2. Asetilin Asetilin diperoleh lewat reaksi kimia dalam bentuk gas. Karena berbentuk gas, maka asetilin memerlukan perlakuan khusus, terutama dalam penyimpanan dan penggunaannya. Agar lebih fleksibel dalam SMK Bidang Perkapalan Program Keahlian Las Kapal 6

penggunaanya gas asetilin disimpan dalam tabung, yang dapat dipindah dan mudah penggunaanya. Tabung Asetilin Tabung asetilin adalah silinder atau botol yang terbuat dari bahan baja yang berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan gas asetilin dengan tekanan kerja tertentu. Didalam tabung asetilin terdapat beberapa alat misalnya bahan berpori seperti kapas sutra tiruan atau asbes yang berfungsi sebagai penyerap aseton, yaitu bahan agar asetilin dapat larut dengan baik dan aman di bawah pengaruh tekanan. Sistem penyimpanan asetilin dalam tabung asetilin relatif aman jika tidak terjadi kebocoran atau tidak terkena suhu yang tinggi. Untuk mengantisipasi bahaya yang timbul, maka pada bagian bawah tabung diberi sumbat pengaman atau sumbat lebur. Sumbat pengaman akan meleleh dan lubang yang disumbat akan bocor bila sumbat pengaman bersuhu 100 0 C. Jika botol mempunyai suhu yang berlebihan maka sumbat akan meleleh dan gas asetilin akan keluar silinder sebelum tabung meledak. Panas tabung asetilin juga dapat disebabkan oleh proses pengeluaran atau penggunaan gas asetilin berlebih an. Setiap pengeluaran gas ase tilin botol bertambah panas, ma ka pengeluaran gas tidak boleh lebih dari 750 liter tiap jam. Gambar 2: Tabung asetilin SMK Bidang Perkapalan Program Keahlian Las Kapal 7

Seperti tabung oksigen tabung ini berisi 40 sampai 60 liter gas asetilin, tetapi bentuknya pendek dan gemuk, biasanya berwarna merah, tekanan isinya sampai 15 kg / cm 2. c. Rangkuman 1: Pengelasan oksi asetilin adalah proses pengelasan secara manual dengan pemanasan permukaan logam yang akan dilas atau disambung sampai mencair oleh nyala gas asetilin melalui pembakaran C 2 H 2 dengan gas O 2 dengan atau tanpa logam pengisi. Las oksi-asetilin sangat baik untuk mengelas baja karbon, terutama yang berbentuk lembaran dan pipa berdinding tipis, jenis logam fero dan non fero, dengan atau tanpa fluks. Tabung oksigen/asetelin adalah suatu silinder atau botol yang terbuat dari bahan baja yang berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan gas oksigen/asetilin dengan tekanan kerja tertentu. Tabung oksigen biasanya berwarna biru dan tabung asetilin dengan warna merah. Kapasitas tabung oksigen 40 liter atau 60 liter gas oksigen, sedangkan tabung asetilin juga 40 sampai 60 liter gas asetilin. d. Tugas 1: Untuk mempelajari modul ini peserta didik diharuskan antara lain: 1. Baca uraian teori pada kegiatan belajar 1 dengan seksama yang ter dapat pada modul ini. 2. Peserta didik harus dapat mengenal peralatan las OAW dan perleng kapannya. 3. Baca lembaran kerja, kesehatan dan keselamatan kerja serta langkah kerja yang terdapat pada kegiatan belajar 1 pada modul ini. e. Tes Formatif 1: 1. Apa yang anda ketahui tentang tabung Oksigen dan jelaskan fungsinya? 2. Dari mana gas oksigen yang digunakan untuk membakar gas asetilin diperoleh? 3. Bagaimana cara mendapatkan dan menyimpan gas oksigen? SMK Bidang Perkapalan Program Keahlian Las Kapal 8

f. Kunci Jawaban Tes Formatif 1: 1. Tabung oksigen adalah sebuah silinder yang terbuat dari baja yang berfungsi untuk menyimpan gas oksigen dengan tekanan kerja tertentu. 2. Penggunaan oksigen iambil dari udara bebas kurang efisien, karena kandungan oksigen relatif rendah dengan komposisi gas lain, untuk mengefisienkan penggunaanya, oksigen perlu disediakan daam keadaan siap pakai dan memiliki kemurnian yang tinggi. 3. Cara mendapatkan dan menyimpan gas oksigen dengan mencairkan udara bebas kemudian diuapkan untuk memisah nitrogen dan oksigen hal ini dilakukan untuk mendapatkan oksigen dengan kemurnian tinggi, sedangkan cara penyimpanannya adalah dimasukkan tabung oksigen yang terbuat dari baja dengan tekanan kerja tertentu. g. Lembar kerja 1: Alat dan bahan: 1. Tabung gas asetilin (C 2 H 2 ) 2. Tabung oksigen. 3. Alat pengaman ( sarung tangan, kaca mata ) 4. Kunci untuk membuka katup tabung oksigen dan asetilin. 5. Kunci inggris. 6. Tabung pemadam kebakaran. 7. Logam induk. Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 1. Gunakan pakaian praktik. 2. Bacalah dan pahami petunjuk praktik pada setiap lembar kegiatan belajar pada modul ini. 3. Jangan sampai terjadi kebocoran pada tabung oksigen dan tabung asetilin. 4. Jangan meletakkan alat dan bahan diatas tabung oksigen dan asetilin. 5. Hati- hati dalam melakukan praktik. SMK Bidang Perkapalan Program Keahlian Las Kapal 9

Langkah Kerja. Tabung oksigen: 1. Setiap kali selesai pengelasan atau saat istirahat, tutup katup tabung oksigen, buang gas sisa hingga manometer tekanan kerja menunjuk nol. 2. Ikat tabung oksigen pada tempat yang permanent. 3. Buka regulator, bila akan memindahkan tabung tanpa kereta dorong. 4. Bersihkan sekitar tabung sebelum diadakan pengelasan. 5. Tempatkan pemadam kebakara pada tempat yang mudahdicapai. Tabung Asetilin. 1. Letakkan tabung berdiri tegak. 2. Lindungi tabung dari sumber panas bahan mudah terbakar dan benturan benda keras. 3. Buka regulator bila tabung tidak digunakan. 4. Pemakaian gas harus selalu regulator. 5. Pastikan regulator bekerja baik dang anti jika sudah rusak. 6. Bila silinder tiba-tiba panas katub segera ditutup dan dinginkan dengan menyiram air. SMK Bidang Perkapalan Program Keahlian Las Kapal 10

2. KEGIATAN BELAJAR 2: GENERATOR ASETILIN a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran 2: Siswa / peserta didik setelah mengikuti kegiatan belajar 2 diharapkan: 1. Mampu memahami teori tentang generator asetilin dengan benar. 2. Mengenal generator asetilin dan mengetahui kegunaannya dengan benar. 3. Mampu menggunakan generator asetilin untuk melakukan pekerjaan pengelasan dengan benar. b. Uraian Materi 2: Gas asetilin yang digunakan untuk pengelasan dapat diperoleh dengan membeli pada tabung- tabung yang ada di pasaran atau dengan cara membuat sendiri..alat yang berfungsi sebagai pembuat dan penimpan gas asetilin disebut generator asetilin. Gas asetilin yang dibuat pada generator diperoleh dengan cara mereaksikan CaC 2 ( Kalsium Karbisa ) dengan air seperti pada reaksi : CaC 2 + 2 H 2 O? C 2 H 2 + Ca (OH) 2 + Kalor. Cara kerja generator asetilin sistem lempar atau celup sederhana seperti terlihat pada gambar berikut. Karbit yang dicelupkan dalam air yang ditampung. Gas asetilin yang terjadi bergera naik, gas yang terjadi berkumpul dalam ruang gas terus kekunci air, dari kunci air tersebut gas siap digunakan. Gambar 3: Generator asetilin sistem lempar / celup sederhana SMK Bidang Perkapalan Program Keahlian Las Kapal 11

Cara kerja generator asetilin sistem tetes kebalikan dari generator asetilin sistem celup, seperti pada gambar. Generator asetilin jenis ini air diteteskan kepermukaan karbit yang terletak pada laci didalam rotor, gas asetilin yang terbentuk kemudian masuk keruang gas, dari ruang gas masuk kekunci air dan siap digunakan. Generator asetilin harus mendapatkan perawatan dan perhatian yang khusus karena sistem ini menghasilkan gas yang tidak berwarna dan tidak berbau tetapi mudah terbakar dan mempunyai sifat racun bila dihirup dalam jumlah yang banyak sehingga harus di simpan dengan baik. Gambar 4: Generator asetilin sistem tetes c. Rangkuman 2 Gas asetilin yang dibuat pada generator asetilin diperoleh dengan cara mereaksikan CaC 2 (Kalsium Karbisa) dengan air seperti pada reaksi : Terdapat dua jenis generator asetilin yaitu sistem celup dan sistem tetes. Sistem celup karbit yang dicelupkan didalam air yang ditampung. Generator asetilin sistem tetes air diteteskan kepermukaan karbit yang terletak pada laci didalam rotor, gas asetilin yang terbentuk kemudian masuk keruang gas, dari ruang gas masuk kekunci air dan siap digunakan. Gas asetilin tidak berwarna, tidak berbau, mudah terbakar dan mengandung racun untuk itu harus disimpan dengan baik. SMK Bidang Perkapalan Program Keahlian Las Kapal 12

d. Tugas 2: Untuk mempelajari modul ini peserta didik diharuskan antara lain: 1. Baca uraian teori pada kegiatan belajar 2 dengan seksama yang terdapat pada modul ini. 2. Peserta didik harus dapat mengenal generator asetilin dan perlengkapannya. 3. Baca lembaran kerja, kesehatan dan keselamatan kerja serta langkah kerja yang terdapat pada kegiatan belajar 2 pada modul ini. e. Tes Formatif 2: 1. Apa fungsi generator asetilin? 2. Jelaskan cara perawatan generator asetilin? 3. Jelaskan prinsip kerja asetilin sistem lempar/celup? f. Kunci Jawaban Tes Formatif 2: 1. suatu alat yang berfungsi sebagai pembuat dan sekaligus penyimpan asetilin. 2. Perawatan generator asetilin adalah : a. Jaga tekanan kerja generator pada tekanan kerja yang diijinkan. b. Pastikan jumlah air yang cukup dalam generator asetilin setiap akan digunakan. c. Bila proses pengelasan selesai sisa gas yang ada harus dibuang. 3. Prinsip kerja generator asetilin sistem lempar/ celup : Karbit dicelupkan/dijatuhkan kedalam air air yang ditampung. Gas asetilin yang terjadi bergerak naik, gas yang terjadi berkumpul dalam ruang gas terus kekunci air, dari kunci air tersebut gas siap digunakan. g. Lembar Kerja 2: Alat dan bahan : 1. Generator asetilin 2. Tabung oksigen. 3. Alat pengaman ( sarung tangan, kaca mata ) SMK Bidang Perkapalan Program Keahlian Las Kapal 13

4. Regulator gas. 5. Slang gas. 6. Brander las. 7. Tabung Pemadam kebakaran. Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 1. Gunakan pakaian praktik. 2. Bacalah dan pahami petunjuk praktik pada setiap lembar kegiatan belajar pada modul ini. 3. Jangan sampai terjadi kebocoran pada tabung oksigen dan tabung asetilin. 4. Jaga tekanan kerja generator pada tekanan kerja yang diijinkan, tidak boleh melebihi ketentuan. 5. Setiap akan digunakan cek air dalam generator asetilin. 6. Hati- hati dalam melakukan praktik. Langkah Kerja. 1. Isi ruang air sampai air mengalir dari tabung cerat sampai batas ditentukan, dan tutup kembali rapat-rapat. 2. Isi kunci air sampai air mengalir dari lubang cerat kunciair lalu ditutup rapat. 3. Isi laci karbit kemudian masukkan kedalam rotor tutup rapat. 4. Buka kran air menuju rotor sedikit saja asal menetes. 5. Bila jarum manometer sudah bergerak, gas sudah masuk ke ruang gas. 6. Buka kran gas yang menuju ke pembersih dan kunci air. 7. Bila gas sudah masuk ke kunci air, maka generator siap pakai. 8. Uasahakan gas asetilin yang terjadi suhunya tidak lebih dari 100 0 C dan usahakan selama dalam pemakaian suhuair tidak boleh lebih 60 0 C SMK Bidang Perkapalan Program Keahlian Las Kapal 14

Menggunakan Peralatan Las OAW 3. KEGIATAN BELAJAR 3 : REGULATOR a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran 3: Siswa / peserta didik setelah mengikuti pembelajara 3 diharapkan: 1. Mampu memahami teori tentang regulator dengan benar. 2. Mengenal regulator dan perlengkapan dengan benar. 3. Mampu menggunakan regulator untuk pekerjaan pengelasan dengan benar. b. Uraian Materi 3: Regulator adalah alat perlengkapan tabung gas yang berfungsi untuk mengatur tekanan kerja dengan cara mengatur katupnya. Pada regulator terdapat dua buah manometer yang berfungsi: a. Mengatur tekanan isi tabung gas ( skala Tekanan sampai 30 Kg/Cm2). b. Mengukur tekanan kerja las (skala tekanan sampai 3 kg/cm2). Berikut adalah gambar regulator dengan dua manometer. Gambar 5: Regulator dengan dua manometer. Setelah semua peralatan tersedia dan terpasang dengan benar, kemudian persiapan yang lain adalah sebagai berikut : a. Mengatur tekanan kerja. Tekanan kerja yang dimaksud adalah tekanan gas asetilin dan oksigen yang diukur dengan oleh manometer. Memutar baut pengaturnya berlawanan dengah arah jarum jam sampai longgar. SMK Bidang Perkapalan Program Keahlian Las Kapal 15

Kemudian tabung gas oksigen dibuka sepenuhnya dan katup tabung asetilin dibuka ¼ sampai 1½ putaran. Untuk mengatur tekanan kerja putar baut pengatur regulator searah jarum jam secara pelan pelan sambil perhatikan jarum manometer menunjuk angka yang dikehendaki. b. Pemeriksaan Tekanan. Buka katup oksigen dan katup asetilin pada brander untuk mengontrol apakah jarum bergerak atau tetap, jika jarum bergerak atur kembali dengan mengatur baut pengatur searah/berlawanan dengan jarum jam sampai manometer menunjukkan angka yang benar-2 tepat, selanjutnya tutup kembali katup-katup pada brander dan siap mengelas. c. Rangkuman 3: Regulator adalah alat perlengkapan tabung gas yang berfungsi untuk mengatur tekanan kerja dengan cara mengatur katupnya. Pada regulator terdapat dua buah manometer yang berfungsi: a. Mengatur tekanan isi tabung gas (skala Tekanan sampai 30 Kg/Cm 2 ). b. Mengukur tekanan kerja las (skala tekanan sampai 3 Kg/Cm 2 ). Setelah semua peralatan tersedia dan terpasang dengan benar, kemudian persiapan yang lain adalah sebagai berikut: a. Mengatur tekan kerja gas asetilin dan oksigen. b. Mengadakan pemeriksaan tekanan asetilin / oksigen pada manometer sebelum dilakukan proses pengelasan. d. Tugas 3: Untuk mempelajari modul ini peserta didik diharuskan antara lain: 1. Baca uraian teori pada kegiatan belajar 3 dengan seksama yang terdapat pada modul ini. 2. Peserta didik harus dapat mengenal regulator dan kegunaanya dengan benar. 3. Baca lembaran kerja, kesehatan dan keselamatan kerja serta langkah kerja yang terdapat pada kegiatan belajar 3 pada modul ini. SMK Bidang Perkapalan Program Keahlian Las Kapal 16

e. Tes Formatif 3: 1. Sebutkan fungsi regulator? 2. Sebutkan fungsi manometer yang dipasang pada regulator? 3. Bagaimana cara mengatur tekanan kerja oksigen dan asetilin? f. Kunci Jawaban Tes Formatif 3: 1. Regulator berfungsi sebagai alat untuk mengatur besarnya tekanan kerja, dari oksigen maupun asetilin. 2. Fungsi manometer adalah: a. Mengatur tekanan isi tabung gas (skala Tekanan sampai 30 kg/cm 2 ). b. Mengukur tekanan kerja las (skala tekanan sampai 3 Kg/Cm 2 ). 3. Cara mengatur tekanan kerja sebagai berikut: Memutar baut pengaturnya berlawanan dengah arah jarum jam sampai longgar Kemudian tabung gas oksigen dibuka sepenuhnya dan katup tabung asetilin dibuka ¼ sampai 1½ putaran. Untuk mengatur tekanan kerja putar baut pengatur regulator searah jarum jam secara pelan pelan sambil perhatikan jarum manometer menunjuk angka yang dikehendaki. g. Lembar kerja 3: Alat dan bahan: 1. Tabung asetilin. 2. Tabung oksigen. 3. Alat pengaman ( sarung tangan, kaca mata ) 4. Regulator. 5. Slang gas. 6. Brander las. 7. Tabung Pemadam kebakaran. Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 1. Gunakan pakaian praktik. SMK Bidang Perkapalan Program Keahlian Las Kapal 17

2. Bacalah dan pahami petunjuk praktik pada setiap lembar kegiatan belajar pada modul ini. 3. Jangan sampai terjadi kebocoran pada tabung oksigen dan tabung asetilin. 4. Jaga tekanan kerja generator pada tekanan kerja yang diijinkan, tidak boleh melebihi ketentuan. 5. Jangan mengotori regulator dengan minyak atau pelumas. 6. Hati- hati dalam melakukan praktik. Langkah Kerja. 1. Pegang regulator pada badannya,jangan pada manometernya 2. Sebelum membuka katup silinder, tutup regulator lebih dahulu. 3. Putarlah baut perlahan lahan searah jarum jam. pembukaan baut pengatur secara cepat dapat merusak membrane dari manometer. 4. Berdirilah disamping manometer, jangan didepan ketika mengatur tekanan kerja. 5. Pastikanlah regulator dapat bekerja dengan baik dan gantilah jika sudah rusak. SMK Bidang Perkapalan Program Keahlian Las Kapal 18

4. KEGIATAN BELAJAR 4 : BRANDER LAS a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran Siswa / peserta didik setelah mengikuti pembelajaran 4 diharapkan: 1. Mampu memahami teori tentang brander las dengan benar. 2. Mengenal brander las dan perlengkapan dengan benar. 3. Mampu menggunakan brander las untuk pekerjaan pengelasan dengan benar. b. Uraian Materi. Brander adalah alat yang berfungsi sebagai pencampur gas asetilin dan oksigen pada proposi tertentu dapat diatur. Brander yang baik adalah brander yang dapat mencampur asetilin dan oksigen dengan homogen. Campuran gas yang homogen ini akan keluar melalui mulut brander dengan tekanan tertentu (tergantung pada pengaturan). Dengan bantuan bara atau nyala api semburan campuran dapat dinyalakan dan akan menghasilkan nyala api yang bersuhu tinggi. Brander mempunyai beberapa bagian seperti pada gambar dibawah ini.: Katup zat asam Nipel asetilin kecil mulut iinjektor Katup asetilin Nipel asetilin besar Gambar 6: Brander Las Fungsi dari masing masing bagian dari brander. 1. Mulut Brander. Mengatur debit aliran gas oksigen dan asetilin. Mulut brander dapat diganti sesuai dengan ukurannya. Besar mulut menentukan banyaknya campuran gas yang keluar tiap jam. Contoh mulut brander 220 adalah SMK Bidang Perkapalan Program Keahlian Las Kapal 19

mulut brander tersebut dapat mengeluarkan gas 220 liter/jam. Pemilihan tergantung dari tebal/tipis nya bahan yang akan di las. 2. Injektor. Untuk memancarkan campuran gas oksigen dan asetilin ke mulut brander. 3. Katup gas. Alat untuk membuka, menutup dan mengatur aliran gas oksigen dan asetilin yang akan digunakan dalam pengelasan. 4. Nepel. Berfungsi untuk mengatur kabel kabel las atau slang las, baik slang gas oksigen maupun asetilin. 5. Slang las, dibedakan slang las oksigen dan slang las asetilin dibedakan untuk oksigen berwarna hijau atau biru sedangkan untuk asetelin berwarna merah. Slang harus kuat dan fleksibel karena slang bekerja pada tekanman 10 kg/cm 2. Pemeriksaan slang perlu diadakan secara rutin, kerusakan slang adalah kebocoran, untuk memeriksa kebocoran dengan memasukan slang kedalam air jika ada yang bocor pasti akan timbul gelembunggelembung gas dalam air. Untuk menghindari kerusakan slang setelah selesai pengelasan slang sebaiknya digulung dan ditempatkan di tempat yang aman. Pemasangan Peralatan Las asetilin Gas asetilin yang akan digunakan untuk pengelasan dapat diperoleh dengan membuat sendiri dengan generator asetilin atau langsung memakai gas yang tersimpan di tabung asetilin. Berdasarkan sumber gas asetilin yang digunakan pengelasan dapat dilakukan dengan cara: 1. Las dengan pengatur tabung asetilin Unit las asetilin yang menggunakan tabung asetilin terdiri dari beberapa peralatan antara lain: a. Tabung asetilin SMK Bidang Perkapalan Program Keahlian Las Kapal 20

Menggunakan Peralatan Las OAW b. Tabung oksigen c. Regulator gas. d. Slang gas. e. Brander gas Peralatan tersebut disusun seperti gambar 7: Gambar 7: Unit las dengan tabung asetilin. 2. Las dengan generator asetilin. Unit las dengan generator asetilin terdiri dri beberapa peralatan antara lain: a. Generator asetilin. b. Tabung oksigen c. Regulator gas. d. Slang gas. e. Brander gas. Peralatan tersebut disusun seperti pada gambar 8: Gambar 8: Unit las dengan generator asetilin. SMK Bidang Perkapalan Program Keahlian Las Kapal 21

Nyala api pembakaran Sumber panas dari campuran oksigen dan asetilin, dapat diatur tinggi rendahnya suhu dengan mengatur proposi campuran masing masing gas tersebut, makin banyak gas makin tinggi suhunya, panas yang dihasilkan akan mencapai bahkan melebihi titik lebur baja yaitu 1470 0 C sampai 5530 0 C hingga baja mencair dengan mudah. Pembakaran campuran gas dilaksanakan pada ujung brander, didalam brander ini gas oksigen disalurkan melalui saluran yang sebelumnya terpisah dan dilengkapi dengan katup pembuka dan penutup yang dapat diatur sehingga gas yang melaluinya juga bisa diatur pula. Nyala api pembakaran dapat berubah ubah tergantung dari campuran gas oksigen dan asetilin, ada tiga jenis nyala api yaitu: nyala netral, nyala karburasi dan nyala oksidasi. c. Rangkuman 4: Brander adalah alat yang berfungsi sebagai pencampur gas asetilin dan oksigen pada proposi tertentu dapat diatur. Brander yang baik adalah brander yang dapat mencampur asetilin dan oksigen dengan homogen. Perlengkapan untuk lssetilin adalah: brander, injector, katup gas, nepelan slang gas. Berdasarkan sumber gas asetilin maka dapat dibedakan antara lain: las dengan pengatur tabung asetilin dan las denag generator asetilin. d. Tugas 4: Untuk mempelajari modul ini peserta didik diharuskan antara lain: 1. Baca uraian teori pada kegiatan belajar 4 dengan seksama yang terdapat pada modul ini. 2. Peserta didik harus dapat brander las dan kegunaanya dengan benar. 3. Baca lembaran kerja, kesehatan dan keselamatan kerja serta langkah kerja yang terdapat pada kegiatan belajar 4 pada modul ini. SMK Bidang Perkapalan Program Keahlian Las Kapal 22

e. Tes Formatif 4: 1. Sebutkan bagian bagian brander las dan sebutkan fungsinya? 2. Sebutkan peralatan peralatan yang dipakai unit las generator asetilin? 3. Bagaimana prosedur petunjuk penggunaan brander las oksi-asetilin? f. Kunci Jawaban Tes Formatif 4: 1. Mulut Brander. Mengatur debit aliran gas oksigen dan asetilin. Mulut brander dapat diganti sesuai dengan ukurannya. Besar mulut menentukan banyaknya campuran gas yang keluar tiap jam. Contoh mulut brander 220 adalah mulut brander tersebut dapat mengeluarkan gas 220 liter /jam. Pemilihan tergantung dari tebal/tipisnya bahan yang akan di las. 2. Injektor. Untuk memancarkan campuran gas oksigen dan asetilin ke mulut brander. 3. Katup gas. Alat untuk membuka, menutup dan mengatur aliran gas oksigen dan asetilin yang akan digunakan dalam pengelasan. 4. Nepel. Berfungsi untuk mengatur kabel kabel las atau slang las, baik slang gas oksigen maupun asetilin. g. Lembar kerja.4: Alat dan bahan : 1. Tabung asetilin. 2. Tabung oksigen. 3. Alat pengaman ( sarung tangan, kaca mata ) 4. Regulator oksigen/asetilin. 5. Slang gas. 6. Brander las. 7. Korek api las 8. Sikat baja SMK Bidang Perkapalan Program Keahlian Las Kapal 23

9. Seal tip 10.Logam induk 11.Tabung Pemadam kebakaran. 12.Kawat baja. Keselamatan dan Kesehatan kerja. 1. Gunakan pakaian praktik. 2. Bacalah dan pahami petunjuk praktik pada setiap lembar kegiatan belajar pada modul ini. 3. Jangan sampai terjadi kebocoran pada tabung oksigen dan tabung asetilin. 4. Jaga tekanan kerja generator pada tekanan kerja yang diijinkan, tidak boleh melebihi ketentuan. 5. Jangan mengotori regulator dengan minyak atau pelumas. 6. Hati- hati dalam melakukan praktik. Langkah Kerja. 1. Pegang regulator pada badannya, jangan pada manometernya. 2. Sebelum membuka katup silinder, tutup regulator lebih dahulu. 3. Putarlah baut perlahan lahan searah jarum jam pembukaan baut pengatur secara cepat dapat merusak membrane dari manometer. 4. Berdirilah disamping manometer, jangan didepan ketika mengatur tekanan kerja. 5. Pastikanlah regulator dapat bekerja dengan baik,dan gantilah jika sudah rusak. 6. Periksa selang jangan sampai melipat. 7. Hati-hati dalam praktik. 8. Jika sudah selesai atur lah peralatan las dengan baik, buang sisa gas pada regualator, lipat slang gas dan bersihkan tempat kerja. SMK Bidang Perkapalan Program Keahlian Las Kapal 24

BAB III EVALUASI Untuk mengetahui kemampuan belajar siswa didik perlu diadakan tes formatif, motorik maupun produk dari hasil belajar siswa. Dan diakhir modul ini, dillakukan dengan memberikan soal evaluasi sebagai berikut : Soal Evaluasi: 1. Jelaskan cara menyalakan dan mematikan brander las oksi-asetilin? 2. Jelaskan prinsip kerja asetilin sistem tetes? 3. Jelaskan fungsi manometer? 4. Bagaimana memeriksa kebocoran slang gas? Kunci Jawaban Soal Evaluasi: 1. Cara menyalakan dan mematikan brander : a. Putar manometer tekanan kerja pada regulator sesuai dengan tekanan kerja brander. b. Buka katub gas asetili pada brander sambil memperhatikan jarum manometer pada brander. c. Percikan nyala api las dimuka mulut brander. d. Atur nyala gas asetilin/oksigen dengan memutar katup gas e. Tutup katup gas asetilin /gas oksigen untuk mematikan nyala api pengelasan. 2. Prinsip kerja asetilin sistem tetes adalah sebagai berikut : Generator asetilin sistem tetes air diteteskan kepermukaan karbit yang terletak pada laci didalam rotor, gas asetilin yang terbentuk kemudian masuk keruang gas, dari ruang gas masuk kekunci air dan siap digunakan. 3. Fungsi manometer adalah sebagai berikut : a. Mengatur tekanan isi tabung gas ( skala Tekanan sampai 30 Kg/Cm 2 ). b. Mengukur tekanan kerja las (skala tekanan sampai 3 kh /Cm 2 ). SMK Bidang Perkapalan Program Keahlian Las Kapal 25

4. Memeriksa slang gas adalah : dengan mencelupkan slang gas kedalam air, bila slang ada yang bocor akan timbul gelembung gas dalam air. Kreteria Kelulusan. KRETERIA SKOR (1-10) BOBOT NILAI KETERANGAN Nomer 1 3 Lulus min 7,0 Nomer 2 3 Lulusmin 7,0 Nomer 3 2 Lulus min 7,0 Nomer 4 2 Lulus min 7,0 SMK Bidang Perkapalan Program Keahlian Las Kapal 26

BAB IV P E N U T U P Modul ini disusun untuk menghasilkan satu tahap kompetensi kerja yang dikukuhkan dengan suatu sertifikat. Sertifikat yang merupakan bukti hasil pembelajaran modul ini dapat diperoleh dari asosiasi melalui lembaga pendidikan resmi dan sah menurut hukum seperti Sekolah Menengah Kejuruan dan yang sejenisnya. Selanjutnya apabila peserta didik atau peserta diklat berkehendak atau berminat untuk mempelajari jenjang atau modul berikutnya, sebaiknya sesuai bidang dan nomor kode modul lanjutannya sesuai dengan urutan modul yang tercantum dalam peta kedudukan modul. SMK Bidang Perkapalan Program Keahlian Las Kapal 27

DAFTAR PUSTAKA 1. Bonicface. E Rosi, Welding Engineering, Book Company, Mc Graw Hill, New York, 1959. 2. Boentoro, Bengkel Teknik Las Listrik, Aneka Cetakan pertama, Solo,1997. 3. Sutarjo, Petunjuk Praktik Las Asetilin dan Las Listrik, SIC Surabaya, Cetakan Pertama, Surabaya,1997. 4. Suharto, Teknologi Pengelasan Logam, Rineka Cipta, Jakarta, 1991. 5. Sri Widarto, Petunjuk Kerja Las, Praja paramita, Cetakan ke tiga Edisi Revisi, Jakarta, 1996 SMK Bidang Perkapalan Program Keahlian Las Kapal 28