Daya Saing Batik Motif Icon Kota Bogor dalam Pasar Lokal

dokumen-dokumen yang mirip
Melestarikan Budaya Dengan Membuka Usaha Galeri Batik

HASIL DAN PEMBAHASAN Sejarah UKM Batik Bogor Tradisiku

1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

2015 PENGARUH DIVERSIFIKASI PRODUK DAN PERSAINGAN TERHADAP PENDAPATAN PENGUSAHA BATIK DI CIREBON

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI (HPP) PADA PERUSAHAAN BATIK UD. AL- MUBAROK TANJUNGBUMI MADURA

PENCIPTAAN WIRAUSAHA BARU MELALUI PELATIHAN PRODUKSI BATIK DI KETINTANG BARU KELURAHAN KETINTANG KOTA SURABAYA

PENGENALAN TEKNOLOGI DASAR (PTD)

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan sistem informasi dan teknologi dewasa ini semakin

BAB V PENUTUP. Strategi bisnis APIP S Kerajinan Batik menggunakan aliansi strategis dengan sebagai

Kreasi Jilbab, Bisnisnya Mudah Omsetnya Jutaan Rupiah

Penggunaan Teknologi Informasi dalam Menyiasati Peluang Bisnis Batik

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BATIK SS DI KOTA PEKALONGAN. A. Sejarah Perusahaan Batik SS di Kota Pekalongan

BAB I PENDAHULUAN. jaman sekarang yang dimana telah mengalami perkembangan dalam dunia usaha

Kerajinan Batik Tulis

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. dimasukkannya ke dalam Daftar Representatif sebagai Budaya Tak-benda

Ujian Tengah Semester Pengenalan Teknologi Dasar (PTD) Kelas VII

LAMPIRAN PENELITIAN. Dengan Judul : ANALISIS RANTAI NILAI (VALUE CHAIN ANALYSIS) DALAM MENCIPTAKAN KEUNGGULAN KOMPETITIF PADA PENGRAJIN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS BISNIS KERAJINAN KAIN PERCA

BAB I PENDAHULUAN. rakyat Indonesia dan khususnya suku Jawa ialah setelah akhir abad XVIII atau awal

Bisnis Modal Kecil Kreasi Kain Perca

Written by Anin Rumah Batik Friday, 20 December :46 - Last Updated Friday, 20 December :57

Usaha Sablon Kaos, Modalnya Ringan Untungnya Besar

Dompet Handphone Murah Datangkan Untung Jutaan Rupiah

Dompet Handphone Murah Datangkan Untung Jutaan Rupiah

KEWIRAUSAHAAN (Kode : G-06)

IbM PELATIHAN KETRAMPILAN MEMBUAT BATIK PROBOLINGGO DIHIASI PAYET DI JREBENG KULON

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

Auto Care Center. -Menyediakan layanan yang terjangkau tanpa mengurangi kualitas layanan

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis telah berkembang pesat saat ini baik dalam pasar domestik

Panduan Wawancara. Indikator Pertanyaan

Bangga Menggunakan Batik Tulis. PROFIL PERUSAHAAN

BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI KEPITING SOKA

BAB II IDENTIFIKASI DATA. A. Data Perusahaan

BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI KERUPUK UDANG

BASIC TECHNOLOGY EDUCATION (PTD)

FAISAL S1 TI. Kedai

BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM LAMPU TEGEL (LAMPU TERANG DALAM GELAP) BIDANG KEGIATAN: PKM-K. Diusulkan oleh: UNIVERSITAS SEBELAS MARET

BAB 1 PENDAHULUAN. jangka panjang adalah mempertahankan para pelanggan setia agar tetap loyal

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tahun Nilai Ekspor Batik Nasional

I. 1. Latar Belakang I Latar Belakang Pengadaan Proyek

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis di Medan semakin marak terjadi. Salah satu

Persiapan yang wajib diperhatikan para calon pengusaha warung kopi :

IbPE BATIK DI MEDAN SUMATERA UTARA. Faulina, Efni Siregar, Vivianti Novita Jurusan Administrasi Niaga, Politeknik Negeri Medan ABSTRAK

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki sektor pariwisata yang menarik, maka dengan pengelolaan

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

KERAJINAN KULIT IKAN PARI

NASKAH APA KABAR JOGJA

BAB I PENDAHULUAN. kepuasaan pelanggan untuk memaksimalkan laba dan menjaga. keberlangsungan perusahaanya. Hal ini juga untuk memberikan kepuasan

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan. PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire

I. PENDAHULUAN. Salah satu bentuk teknologi informasi yang berkembang pesat sejak

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan.

PROPOSAL USAHA Online Fashion Shop Bandung Shop Center (BSC)

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Koentjaraningrat (2015: 116), sebanyak 250 juta masyarakat

IbM PENGRAJIN BATIK SEKARWANGI DAN BATIK SURYA KENDAL

Penyusunan Data Awal Referensi Nilai Budaya Tak Benda Kota Jakarta Barat D.K.I. Jakarta Batik Betawi

Peluang Bisnis Sampingan Distro Online

BAB I PENDAHULUAN. global. 1 Oleh sebab itu penting sekali bagi perusahaan untuk dapat menentukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Nama Perusahaan : Kayla Florist. 2. Bidang Usaha : Papan Bunga. 3. Jenis Produk/ Jasa : Usaha Dagang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Definisi Batik

BAB 1 PENDAHULUAN. negara. Dampak negatif dari hal tersebut adalah banyaknya warga negara yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. diupayakan langkah-langkah ke arah peningkatan kualitas pendidikan, dari mulai

Tugas Karya Ilmiah Lingkungan Bisnis Kerajinan Batik

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi jalan dan bertahannya perusahaan. Persaingan yang semakin pesat

BAB V RENCANA AKSI. misi, visi dan nilai perusahaan, rencana pemasaran, rencana operasional, rencana

Ujian. Kuliah Lingkungan Bisnis

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan keterampilan yang mewujud dalam bentuk keahlian tertentu

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BISNIS ONLINE TAS CANTIK

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BISNIS WARUNG KOPI STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. Oleh : Nur cholis / S1TI2M

2. Sistem ini akan mengikuti alur bisnis Keloen Batik dalam pemeliharaan maupun pengembangannya.

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Nama Perusahaan : CV. Waroenk Asia Solusindo Logo Perusahaan : Waroenk Laundry

Bisnis Modal Kecil Penjualan Pulsa Handphone

PROPOSAL USAHA DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. pada tanggal 4 September 2003 yang beralamat di JL. Raya R.C Veteran no

BAB I PENDAHULUAN. setiap negara agar tetap dapat unggul. Menurut Nurimansyah (2011), daya saing

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pada bidang penjualan makanan yang memiliki usaha berupa Warung Angkringan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. pengusaha kecil hingga perusahaan yang besar memanfaatkan kemajuan teknologi

BAB III METODE DAN PROSES PENCIPTAAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. tahun 1994 didirikanlah sebuah usaha dengan nama PT SUPRAJAYA 2001

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. berbeda-beda. Setiap suku atau ras menduduki daerah dan memiliki kebudayaan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

LAMPIRAN. 5. Berapa jumlah susu murni yang dijual setiap harinya?

BAB 4 PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. melakukan strategi-strategi yang tepat untuk kelangsungan bisnis perusahaan, khususnya

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. moneter yang terjadi pada pertengahan tahun 1997 yang memberikan dampak sangat

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan ini. Para pemegang saham mengharapkan perusahaan

Usaha Sampingan Jasa Rental Mobil

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Transkripsi:

Daya Saing Batik Motif Icon Kota Bogor dalam Pasar Lokal Oleh : Ir. Sere Saghranie Daulay, M.Si Widyaiswara Madya Latar Belakang Produk yang dihasilkan oleh Industri Kecil Menengah tentu saja diproduksi untuk dapat dijual ke pasar agar perusahaan memperoleh laba. Begitu banyak produk sejenis yang ditawarkan di pasar, membuat produsen perlu mencari kiat agar mampu bersaing. Mungkin tidak banyak yang menyangka bahwa sebenarnya Bogor memiliki motif batik yang merepresentasikan kekayaan dan kekhasannya. Adalah Siswaya yang pada 13 Januari 2008 lalu mendirikan usaha batik khas Bogor ini. Batik Tradisiku mengusung motif batik berciri khas Kota Bogor, seperti kujang, kijang (rusa), hujan, bunga bangkai (Amorphophalus titanium), bunga teratai, daun talas, dan lain sebagainya. Motif Kujang-Kijang merupakan andalannya yang mencerminkan ketenteraman dan keamanan Kota Bogor karena menghadap empat penjuru yang siap mengamankan Kota Bogor. Panggilan akrab Bogor sebagai Kota Hujan pun menjadi motif andalan dalam batik Hujan Gerimis. 1

Pertanyaan Bagaimanakah Daya Saing Batik Motif Icon Kota Bogor mampu berperan sebagai terobosan dan cara yang ditempuh untuk meningkatkan laba perusahaan. Asumsi Produk yang dihasilkan diminati masyarakat secara luas. Tujuan Penulisan Tulisan ini disusun merupakan hasil wawancara dan pengamatan melalui survei lapangan yang dilaksanakan selama 9 hari dari tanggal 10 sampai dengan tanggal 20 Maret 2012 dengan tujuan untuk memperoleh pengetahuan, ketrampilan dan sikap untuk yang dibutuhkan untuk menjadi seorang calon konsultan yang memiliki keahlian profesional, mengetahui perbedaan antara lingkungan dunia usaha/industri menengah dengan lingkungan pendidikan dan pelatihan, memberikan gambaran mengenai bagaimana cara bekerja yang baik dan benar di perusahaan untuk kemudian disampaikan kembali kepada IKM itu sebagai feedback, memperoleh pengetahuan dan ketrampilan dari IKM mengenai manajemen keuangan dan menerapkan pengetahuan dan ketrampilan yang telah dimiliki bagi perusahaan yang didiagnosis. Gambaran Umum Perusahaan yang dikunjungi adalah Perusahaan Batik Tradisiku, adalah milik R. Siswaya 46 tahun, berlokasi usaha di Jl. Jalak No 2 Tanah Sareal Kota Bogor Propinsi Jawa Barat dan mempunyai bengkel kerja di Neglasari I RT. 03/04 Cibuluh Bogor 16710. Luas lahan perusahaan meliputi 500 m² tanah dan 300 m² bangunan. Selanjutnya untuk kebutuhan pemasaran hasil batik yang diproduksi, Perusahaan Batik Tradisiku memiliki showroom : yaitu M. Botique Centre La Gossypia di Botani Square Bogor Lantai 1 Los M Telp. (0251) 8007126. Memiliki alamat Web Site : http//www.batiktradisiku.com 2

dan memiliki contact person bernama Rukoyah Siswaya (081314110257 08151887846). Perusahaan ini didirikan pada tanggal 13 Januari 2008 yang menggunakan tenaga kerja sebanyak 24 Orang (Pegawai tetap) 16 Orang (Pegawai tidak tetap) dengan gaji Minimum Rp. 800.000,-/orang/bulan, (Belum Sesuai UMR Kota Bogor), namun memberikan perhatian terhadap kesejahteraan para pekerja dalam bentuk lain, yaitu berupa pemberian Makan Siang Setiap Hari Kerja, pemberian THR (Tunjangan Hari Raya) sebesar 1 Bulan Gaji setiap tahun dan pemberian Bonus. Selain itu perusahaa juga memberikan kepada Setiap Orang per 2 minggu hari kerja mendapat 1 kali libur. Sistem penilaian pekerja dilakukan dengan menggunakan sistem kekeluarga, dilaksanakan langsung oleh pemilik. Adapun peralatan yang digunakan adalah peralatan kerja yang lazim digunakan pada proses pembuatan batik, yaitu : Canting dan peralatannya, Cap pola dan Peralatan printing lengkap. Seluruh proses produksi masih dilakukan secara manual. Kegiatan pengendalian produksi melalui pengawasan hingga produk jadi diawasi langsung oleh bapak Siswaya walaupun sudah ada 1 orang bagian produksi yang merangkap untuk pengawasan untuk barang jadi. Operasionalisasi awal perusahaan ini 100 % Modal Pribadi, adapun nilai penjualan Tahun 2010 : Rp. 30 jt s/d 45 jt,- per bulan dan nilai penjualan Tahun 2011 : Rp. 50 jt s/d 75 jt per Semester I Produk yang ditawarkan oleh Batik Tradisiku bermacam-macam, seperti kain,pakaian dewasa, pakaian anak, jaket, sandal, tas, taplak meja, topeng kayu, dan berbagai aksesoris bermotif batik lainnya. Motif batik yang dibuat pun dapat melalui proses tulis, cap, maupun printing. Hal yang menjadi keunggulan dari produk Batik Tradisiku ini selain motifnya yang sangat Bogor, juga tidak diproduksi secara masal, kecuali jika ada permintaan dari konsumen. Jadi, jangan takut akan ada yang menyamai pakaian yang kita pakai, karena motif, model, warna, atau ukurannya pun berbeda untuk satu produk dengan produk lainnya. Dan bisa juga membuat 3

batik sesuai pesanan/keinginan pelanggan. Kualitas warnanya pun dijamin tidak akan luntur atau memudar! Konsumen Batik Tradisiku adalah Masyarakat Umum, Pemerintah dan Sekolah serta Hotel Hotel lokal dan pihak swasta lainya. Selain menawarkan produk jadi, Batik Tradisiku pun turut menularkan ilmunya mengenai batik kepada para konsumennya, melalui pelatihan dan kursus membatik. Dengan pelatihan ini peserta akan belajar mengenai sejarah batik, teori membatik, terjun membatik langsung di workshopnya, hingga proses pewarnaan. Dan pelatihan ini, semua rahasia penting tentang cara membatik dan bahan-bahan pewarna yang digunakan disampaikan tanpa terkecuali oleh para ahli. Hal ini menjadi alternatif wisata sekaligus pendidikan yang baik untuk anak sekolah ataupun umum. Bahkan, kalau mau arisan pun bisa dilakukan di sini! Filosofi Perusahaan Filosofi Batik Tradisiku adalah rasa nasionalisme terhadap hak paten batik serta keinginan pemilik perusahaan untuk membuat sesuatu yang berguna bagi kota Bogor. Penerapannya dilakukan dengan menciptakan Corak batik Khas Kota Bogor yang mengusung ciri-ciri khas kota Bogor, mempekerjakan tenaga ahli membatik dari daerah Jawa kemudian membaurkan/mengajarkannya kepada penduduk asli setempat. Sifat dari 4

perusahaan ini cenderung kepada sifat seni sehingga dalam manajemen yang di terapkan adalah sistem kekeluargaan. Visi dan Misi dari Industri Batik Tradisiku Visi dari Industri Batik Tradisiku adalah Membangun Objek Wisata Batik dan membuka peluang kerja untuk daerah Bogor. Adapun Misi dari Industri Batik Tradisiku adalah Membangun kebersamaan dikalangan pencipta batik Bogor dan mempererat kesetiakawanan di kalangan pencinta batik, Mengoptimalkan fungsi Lembaga Pelatihan dan Keterampilan dengan memaksimalkan kegiatan kegiatan di lembaga tersebut dan Menjadikan usaha Batik Tradisiku sebagai Industri yang mandiri. Perkembangan Industri Batik Tradisiku Awal 13 Januari 2008 Siswaya 42 tahun, mendirikan usaha batik dengan tujuan membuka peluang kerja untuk daerah Bogor karena sudah menetap selama 25 tahun di kota Bogor. Dampak gempa Yogya pada tahun 2006 mengunggah hati beliau untuk membantu para pembatik Yogya yang kehilangan usahanya dan rasa nasionalisme terhadap hak cipta batik yang diklaim oleh negara lain. Ia membuka usaha awal di Cibuluh Bogor memanfaatkan rumah pribadi dengan menggunakan modal sendiri, penjualan mobil rumah dan pinjaman dari kerabat sebesar Rp. 270 Jt. Bantuan fasilitasi dari Pemerintah Kota Bogor, bertepatan dengan HUT Kota Bogor Ke. 527 tanggal 4 Juni 2008 usaha batik Siswaya diperkenalkan secara luas dengan nama Batik Tradisiku. Tahun 2009 Omset masih dalam posisi impas. Hasil publikasi yang di fasilitasi Pemerintah Kota Bogor, masyarakat luas mulai mengenal produk produk Batik Tradisiku. Ada 3 jenis produk yang dihasilkan yaitu batik tulis, batik cap dan batik printing. Pemesanan datang dalam jumlah sangat signifikan. Pada tahun pertama Ia menghadapi 2 kendala yaitu tenaga kerja dan modal. Tenaga kerja banyak didatangkan dari 5

Yogya dan sekitarnya yang menimbulkan masalah sering kalinya karyawan keluar masuk dan modal yang belum menggunakan jasa pinjaman dari bank. Tahun 2010 Omset 30-45 juta rupiah per bulan. Manajemen yang dipakai masih sederhana dan dalam operasional perusahaan masih mengedepankan pendekatan kekeluargaan. Sistem promosi sebagian besar masih tergantung pada pemeritah kota melalui event pameran dan pemasaran produk Batik Tradisiku sangat terbantu dengan adanya himbauan dan kebijakan pemerintah untuk menggunakan produk batik lokal Bogor. Pemasaran melalui media online mulai dirintis pada tahun 2009 terkendala teknis admin memperbaharui media tersebut. Tahun 2011 Omset Semester I : 50 75 Juta rupiah / Bln dan Omset Semester II : 125-150 juta rupiah /Bln. Pada tahun ini produk mulai mendapat kepercayaan dari hotel hotel lokal di Bogor, instansi pemerintah untuk tingkat pusat dan pemerintah provinsi di luar Jawa seperti Kalimatan Selatan. Usaha pemasaran ditingkatkan dengan menyewa sebuah outlet di Botani Square Bogor. Pertimbangan omset yang terus meningkat, Ia memutuskan untuk memindahkan lokasi usaha ke lokasi yang lebih representatif di Jl. Jalak No.2 Tanah Sereal Kota Bogor. Tahun 2012 Omset Januari s/d Februari 2012 189 juta rupiah Kondisi usaha mulai stabil. Ia terus berupaya memperluas pangsa pasar ke luar negeri dan bercita cita untuk mengembangkan usaha Batik Tradisiku menjadi usaha mandiri dan mampu menambah peluang kerja untuk Kota Bogor. Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara dalam survey yang dilaksanakan pada Industri Batik Tradisiku, maka dengan menggunakan Analisa SWOT (Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Tantangan) ditemukan beberapa dibawah ini : 6

KEKUATAN Kekuatan yang dimiliki oleh Industri Kecil dan Menengah (IKM) Batik Tradisiku adalah, Keingintahuan masyarakat tentang Batik Bogor karena sebelumnya Bogor tidak memiliki batik, Produk Batik Tradisiku memiliki bahan dan warna dengan kualitas bagus, Memiliki motif yang unik karena mengangkat hal- hal unik seputar Bogor seperti motif hujan yang identik dengan Kota Bogor, adanya Dukungan penuh Pemerintah Kota Bogor sebagai binaan DEKRANAS, Rencana Pemilik yang sudah mempersiapkan anaknya untuk meneruskan usahanya, Sebagai education center untuk Batik Bogor khususnya dengan adanya LKP (Lembaga Pelatihan dan Keterampilan) dan Rasa kekeluargaan tinggi yang dibangun dalam perusahaan oleh pemilik usaha. KELEMAHAN Adapun kelemahan yang dapat ditemukan adalah Pencatatan transaksi perusahaan tidak dipisah dengan rumah tangga, Keputusan dan kebijakan terfokus pada pemilik, Tidak mandiri, Suasana kerja tidak nyaman khusus pada lokasi 2, dan Lokasi alur proses produksi di 2 tempat dengan jarak yang jauh berpengaruh pada biaya oprrasional. PELUANG Peluang yang dimiliki sebagai upaya mengembangkan usaha adalah adanya Kebijakan Pemerintah Kota, satuan kerja menggunakan batik khas Bogor, Penetapan tanggal 2 Oktober sebagai Hari Batik Nasional, keinginan untuk Menjadikan batik sebagai salah satu objek wisata, adanya Kerjasama dengan desainer tingkat nasional untuk event fashion show dan usaha untuk terus Membangun jaringan pemasaran. 7

TANTANGAN Namun beberapa tantangan yang perlu dihadapi adalah adanya Penjiplakan motif, mengingat Pengakuan batik oleh PBB membuat berjamurnya tekstil bermotif batik, disamping selama ini adanya Ketergantungan pada Pemerintah Kota Bogor dan akan Adanya kejenuhan konsumen terhadap Batik pada jangka panjang. Dari wawancara diketahui bahwa Perusahaan Batik Tradisiku tidak memiliki Laporan neraca. Demikian pula belum ada Laporan laba rugi Perusahaan Batik Tradisiku sehingga Perusahaan tidak melakukan analisa rasio keuangan. Hal di atas disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya : Belum memiliki Sistem pembukuan keuangan, Keuangan perusahaan dan keluarga masih menjadi satu, Tidak adanya administrasi inventarisasi aset / peralatan dan Tidak adanya administrasi pencatatan persediaan bahan baku. Bahan baku yang di butuhkan untuk pembuatan batik adalah kain katun 100%, malam, dan pewarna textil. Sementara bahan bahan pendukungnya adalah soda, detergen, softener, soda ash, dll. Seluruh bahan baku di datangkan dari Pekalongan, Solo, atau Jogja. Di bagian produksi dilakukan 3 alur proses produksi yang menghasilkan 3 jenis produk yang berbeda, yaitu produk batik tulis, batik cap dan batik printing. Masing-masing alur proses produksi dan skema setiap proses dapat dilihat di bawah ini : a. Alur Proses Produksi Batik Tulis (empat kali pewarnaan) 1. Pembuatan Pola Pada kain dengan pensil 2. Klowongan (menempelkan lilin/malam pada pola yang telah digambar mengunakan canting) 3. Nembok yaitu menutup bagian yang nantinya akan dibiarkan berwarna putih dengan lilin / malam 4. Medel (pecelupan kain yang sudah dipola dan dilapisi malam ke pewarna yang sudah disiapkan) 5. Ngerok (Proses menghilangkan lilin dengan alat kerok) 8

6. Plorod (merebus kain yang sudah di beri warna hingga warna yang terakhir untuk menghilangkan lilin/malam) 7. Mencuci kain dan membilasnya lalu menjemurnya. SK 1 SK 2 SK 3 Pembuatan Pola Klowongan Pewarnaan 1 Penembokan SK 7 SK 6 SK 2 Pencucian Pelorotan Pengerokan Penembokan Inspeksi SK 8 SK 5 SK 3 Inspeksi Penjemuran Pewarnaaan menunggu 2 Pengepakan SK 3 SK 2 pewarnaan Pengerokan 4 Penembokan SK 2 SK 3 Pengerokan pewarnaaan Penembokan 3 Menunggu Gambar 1. Alur Proses Produksi b. Alur Proses Produksi Batik Cap 1. Membuat Pola batik dengan cap yang dilapisi lilin/ malam 2. Nembok yaitu menutup bagian yang nantinya akan dibiarkan berwarna putih dengan lilin / malam 3. Medel (pecelupan kain yang sudah dipola dan dilapisi malam kepewarna yang sudah disiapkan) 4. Ngerok (Proses menghilangkan lilin dengan alat kerok) 5. Plorod (merebus kain yang sudah di beri warna hingga warna yang terakhir untuk menghilangkan lilin/malam) 6. Mencuci kain dan membilasnya lalu menjemurnya. 9

SK 1 SK 2 SK 3 Dicap Pewarnaan Ditembok 1 Menunggu SK 6 SK 2 Pengepakan Pewarnaan 2 Inspeksi SK 5 SK 3 Penjemuran Ditembok Menunggu SK 4 SK 2 Nglorod Pewarnaan 3 SK 2 SK 3 Pewarnaan Ditembok 4 Menunggu Gambar 2. Alur Proses Produksi c. Alur Proses Produksi Batik Printing 1. Kain di tempatkan di atas meja printing dengan rapi dan rata 2. Pemasangan sketsa di atas kain lalu pemberian dan perataan warna 3. Pengeringan lalu pencucian dan diakhiri dengan penjemuran. 10

3. 4. SK 1 SK 2 SK 3 Pewarnaan Motif Pewarnaan Motif Penjemuran 1 2 1 SK 4 Pencucian T e m a SK 3 Penjemuran 2 SK 5 Pengepakan Inspeksi Gambar 3. Alur Proses Produksi Batik Usulan Strategi Pengembangan Usaha Berdasarkan hasil pengukuran dalam Analisa SWOT (Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Tantangan) pada industri Batik Tradisiku maka dapat diusulkan strategis sebagai berikut : Memanfaatkan dukungan pemerintah setempat untuk efektivitas promosi dan pemasaran, Membangun tempat Pelatihan/LKP yang lebih representatif, Menjalin hubungan yang harmonis dengan kalangan pecinta batik dan fasion baik tingkat lokal,nasional dan international, Memaksimalkan media promosi web-site yang sudah dimiliki, Menetapkan produk berkualitas dengan harga terjangkau, Meningkatkan variasi motif batik, Mempertahankan kualitas dan harga produk dan Menambah jumlah motif yang di daftarkan Hak Kekayaan Intelektualnya. Upaya bagi mengurang Ketergantungan pada Pemerintah Kota Bogor dapat dilakukan melalui : Optimalisasi jaringan pasar dan mendorong pemerintah agar membangun segera LKP yang representatif yang juga merupakan salah satu lokasi promosi dan pemasaran sekaligus sebagai tempat/objek wisata, 11

Menindaklanjuti setiap peluang pameran yang difasilitasi pemerintah setempat untuk memperoleh tingkat pemasukan/pendapatan yang lebih tinggi, Mengadopsi cara-cara/kelebihan-kelebihan dari website-website yang lain atau sejenisnya, melakukan Peningkatan nilai artistik pada motif batik dan menerapkan Segmentasi / pemilahan produk dan harga. Selanjutnya sebaiknya setiap transaksi keuangan dicatat (keluar masuknya kas) sehingga perusahaan dapat Membuat Neraca dan Laporan Rugi Laba. Demikian pula keuangan perusahan sebaiknya terpisah dengan keuangan pribadi/keluarga agar kondisi nyata dan kemajuan perusahaan dapat dianalisis dengan baik. Pengambilan kas oleh pemilik sebaiknya dilakukan pencatatan sebagai gaji pimpinan di kolom Pengambilan Oleh Pemilik di Neraca dan Laporan Rugi Laba. KESIMPULAN Perolehan laba perusahaan Batik Tradisiku di Bogor yang memiliki keunggulan bersaing melalui pemanfaatan Motif Icon Kota Bogor sejak awal pendiriannya telah menunjukkan kecenderungan terus mengalami peningkatan, untuk mempertahankan capaian perusahaan, terdapat beberapa permasalahan yang perlu mendapat perbaikan yaitu di bidang manajemen dasar, manajemen keuangan, manajemen sumber daya manusia, manajemen produksi maupun manajemen pembiayaan dan Penelitian Daya Saing Batik Motif Icon Kota Bogor melalui Survey lapangan, pengamatan dan wawancara perlu dan telah memberikan usulan perbaikan terhadap masalah-masalah yang dihadapi oleh perusahaan BATIK TRADISIKU BOGOR. DAFTAR PUSTAKA Lembaga Administrasi Negara, 2006. Modul Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat IV, Manajemen Sumber Daya Manusia, Keuangan dan Materiil. Porter.M. Competitive Advantage. Mc.Graw Hill. Press. 2008. Wattles,W.D, 1976. Financial Successful Through The Power of Creative Thought. Warner Destiny Book Ed. Warner Book Inc. Indiana, USA. Sutojo, S. 1989. Studi Kelayakan Proyek, Teori dan Praktek. PT Pustaka Binaman Pressindo. Jakarta. Naskah terdiri dari 2513 kata 12

13

14