JRSDD, Edisi September 2016, Vol. 4, No. 3, Hal: (ISSN: )

dokumen-dokumen yang mirip
Prosiding Seminar Nasional INACID Mei 2014, Palembang Sumatera Selatan

Oleh HOLONG OKRYANT TOGATOROP. (Skripsi)

Analisis Sedimentasi di Sungai Way Besai. Ofik Taufik Purwadi 1) Dyah Indriana K 2) Astika Murni Lubis 3)

MENENTUKAN PUNCAK EROSI POTENSIAL YANG TERJADI DI DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) LOLI TASIBURI DENGAN MENGGUNAKAN METODE USLEa

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB V ANALISIS SEDIMEN DAN VOLUME KEHILANGAN AIR PADA EMBUNG

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Karakter Daerah Tangkapan Air Merden

BAB III LANDASAN TEORI. Jika dirumuskan dalam suatu persamaan adalah sebagai berikut : R=.(3.1) : curah hujan rata-rata (mm)

Cetakan I, Agustus 2014 Diterbitkan oleh: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Pattimura

STUDI PENGARUH SEDIMENTASI KALI BRANTAS TERHADAP KAPASITAS DAN USIA RENCANA WADUK SUTAMI MALANG

MONEV E T ATA A IR D AS PERHITUNGAN AN SEDIME M N

ANALISA UMUR KOLAM DETENSI AKIBAT SEDIMENTASI (Studi Kasus Kolan Detensi Ario Kemuning Palembang )

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Samudera, Danau atau Laut, atau ke Sungai yang lain. Pada beberapa

PENGENDALIAN TRANSPOR SEDIMEN SUNGAI SEBAGAI UPAYAPENGENDALIAN BANJIR DI KOTA GORONTALO. Ringkasan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Daerah Aliran Sungai (DAS) Sungai Way Semangka

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Teknik Konservasi Waduk

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. Wilayahnya meliputi bagian hulu, bagian hilir, bagian pesisir dan dapat berupa

BAB III METODOLOGI Rancangan Penulisan

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Analisis karakteristik DTA(Daerah Tangkapan Air ) Opak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENDUGAAN TINGKAT SEDIMEN DI DUA SUB DAS DENGAN PERSENTASE LUAS PENUTUPAN HUTAN YANG BERBEDA

PENANGANAN MASALAH EROSI DAN SEDIMENTASI DI KAWASAN KELURAHAN PERKAMIL

KAJIAN SEDIMENTASI PADA SUMBER AIR BAKU PDAM KOTA PONTIANAK

1267, No Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2011 tentang Informasi Geospasial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 49, Tambahan Lem

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI. Gambar 3.1 Diagram Alir Penyusunan Tugas Akhir

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

EROSI DAN SEDIMENTASI

KAJIAN LAJU ANGKUTAN SEDIMEN PADA SUNGAI WAMPU. Arta Olihen Boangmanalu 1, Ivan Indrawan 2

Keywords : DAS Bringin, USLE, Sediment Yield, Check Dam

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Erosi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

: Curah hujan rata-rata (mm) : Curah hujan pada masing-masing stasiun (mm) : Banyaknya stasiun hujan

Analisis Konsentrasi dan Laju Angkutan Sedimen Melayang pada Sungai Sebalo di Kecamatan Bengkayang Yenni Pratiwi a, Muliadi a*, Muh.

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGGUNAAN METODE USLE DAN MUSLE DALAM ANALISA EROSI DAN SEDIMENTASI DI DAS BELAWAN

BAB III LANDASAN TEORI

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang

ANALISA EROSI DAN USAHA KONSERVASI PADA SUB DAS KONTO HULU BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

BAB III LANDASAN TEORI

Rd. Indah Nirtha NNPS. Program Studi Teknik Lingkungn Fakultas Teknis Universitas Lambung Mangkurat

MENENTUKAN LAJU EROSI

Rahardyan Nugroho Adi BPTKPDAS

BAB V ANALISIS PENGARUH BANGUNAN PENGENDALI SEDIMEN TERHADAP EROSI

BAB III LANDASAN TEORI. A. Metode Universal Soil Loss Equation (USLE)

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan yang berkelanjutan seperti yang dikehendaki oleh pemerintah

Analisis Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) Studi Kasus : Sungai Air Anak (Hulu Sungai Way Besai)

BAB III LANDASAN TEORI. A. Metode Universal Soil Loss Equation (USLE)

BAB III LANDASAN TEORI

%$be PEWGARUH EROSl DAN SEDIMENTASI TERHADAP UMUR WADUK SAGULONG

%$be PEWGARUH EROSl DAN SEDIMENTASI TERHADAP UMUR WADUK SAGULONG

ANALISIS SEDIMENTASI LAHAN DAS EMBUNG UWAI KABUPATEN KAMPAR MENGGUNAKAN METODE USLE BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOFRAFIS (SIG)

BAB II METODOLOGI 2.1 Bagan Alir Perencanaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENDUGAAN BESAR ANGKUTAM SEDiMEN PADA DAERAH ALIRAN SUNGAI CITANDUY

PENDUGAAN BESAR ANGKUTAM SEDiMEN PADA DAERAH ALIRAN SUNGAI CITANDUY

PERBANDINGAN ANGKUTAN SEDIMEN HASIL EROSI LAHAN DENGAN PENGUKURAN ANGKUTAN SEDIMEN LANGSUNG DI LAPANGAN PADA DAS KALI PEPE

STUDI PENENTUAN KINERJA PENGELOLAAN DAS DI SUB DAS KONTO HULU

BAB I PENDAHULUAN. topografi dibatasi oleh punggung-punggung gunung yang menampung air hujan

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

NASKAH PUBLIKASI EVALUASI KAPASITAS SABO DAM DALAM USAHA MITIGASI BENCANA SEDIMEN MERAPI. (Studi Kasus PA-C Pasekan, Kali Pabelan)

BAB I PENDAHULUAN. Daerah Aliran Sungai merupakan suatu sistem alam yang menjadi

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENDUGAAN KEHILANGAN TANAH DAN SEDIMEN AKIBAT EROSI MENGGUNAKAN MODEL "ANSWERS" DI DAERAH ALIRAN SUNGAI CILIWUNG HULU, KATULAMPA.

PREDIKSI BEBAN SEDIMENTASI WADUK SELOREJO MENGGUNAKAN DEBIT EKSTRAPOLASI DENGAN RANTAI MARKOV

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berdasarkan penelitian dari Nippon Koei (2007), Bendungan Serbaguna

Erosi. Rekayasa Hidrologi

PENGEMBANGAN KONSERVASI LAHAN TERHADAP EROSI PARIT/JURANG (GULLY EROSION) PADA SUB DAS LESTI DI KABUPATEN MALANG

PENGGUNAAN CHECK DAM DALAM USAHA MENANGGULANGI EROSI ALUR

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ABSTRAK UCAPAN TERIMA KASIH

Pendugaan Erosi Aktual Berdasarkan Metode USLE Melalui Pendekatan Vegetasi, Kemiringan Lereng dan Erodibilitas di Hulu Sub DAS Padang

PENDUGAAN EROSI TANAH DIEMPAT KECAMATAN KABUPATEN SIMALUNGUN BERDASARKAN METODE ULSE

KAJIAN PENGENDALIAN LAJU SEDIMEN DENGAN BANGUNAN PENGENDALI DI DAS HULU BATANG GADIS PROPINSI SUMATERA UTARA

ANALISA ANGKUTAN SEDIMEN DI SUNGAI JAWI KECAMATAN SUNGAI KAKAP KABUPATEN KUBU RAYA

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Studi Kasus Penggunaan Sumber Daya Air di Daerah Aliran Sungai (DAS) Way Ketibung Kabupaten Lampung Selatan

BAB IV ANALISA DATA 4.1 Tinjauan Umum 4.2 Data Geologi dan Mekanika Tanah

BAB II STUDI PUSTAKA

Jurnal Teknik Sipil ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 9 Pages pp. 1-9

PREDIKSI EROSI DAN SEDIMENTASI DI SUB DAERAH ALIRAN SUNGAI KEDUANG KABUPATEN WONOGIRI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

KAJIAN TINGKAT BAHAYA EROSI (TBE) PADA PENGGUNAAN LAHAN TANAMAN PANGAN (UBI KAYU) DI KEBUN PERCOBAAN USU KWALA BEKALA

VALUASI EKONOMI EROSI LAHAN PERTANIAN DI SUB DAERAH ALIRAN SUNGAI KEDUANG KABUPATEN WONOGIRI

BAB I PENDAHULUAN. Lahan merupakan salah satu sumberdaya alam yang dibutuhkan umat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENDAHULUAN. Berdasarkan data Bappenas 2007, kota Jakarta dilanda banjir sejak tahun

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan 1.1. LATAR BELAKANG

DAFTAR ISI Keaslian Penelitian... 4

VALUASI EKONOMI EROSI LAHAN PERTANIAN DI SUB DAERAH ALIRAN SUNGAI KEDUANG KABUPATEN WONOGIRI ABSTRACT

TINJAUAN PUSTAKA. unsur-unsur utamanya terdiri atas sumberdaya alam tanah, air dan vegetasi serta

KAJIAN MUATAN SEDIMEN TERSUSPENSI DI SUNGAI CODE DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA. Rutsasongko Juniar Manuhana

KATA PENGANTAR. Solo, November 2014 Kepala Balai. Dr. Nur Sumedi, S.Pi, MP

ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO

Perencanaan Check Dam Penampung Sedimen Di Sungai Jepara Kecamatan Way Jepara Kabupaten Lampung Timur

ANALISIS EROSI DAN SEDIMENTASI LAHAN DI SUB DAS PANASEN KABUPATEN MINAHASA

ANALISIS TRANSPORT SEDIMEN DI MUARA SUNGAI SERUT KOTA BENGKULU ANALYSIS OF SEDIMENT TRANSPORT AT SERUT ESTUARY IN BENGKULU CITY

TINJAUAN PUSTAKA. Daerah Aliran Sungai adalah suatu daerah atau wilayah dengan

Transkripsi:

JRSDD, Edisi September 2016, Vol. 4, No. 3, Hal:435 446 (ISSN:2303-0011) Analisis Sedimentasi Di Check Dam Study Kasus : Sungai Air Anak dan Sungai Talang Bandung Desa Talang Bandung, Kecamatan Sumber Jaya, Kabupaten Lampung Barat Holong Okryant Togatorop 1) Dyah Indriana K. 2) Subuh Tugiono 3) Abstract The river is a source of water that is accommodating and drain the water and material ingredients brought from the upstream. Problems which often occur in the upstream region is land erosion causing sedimentation. The purpose of this study is: to determine the sediment rate and to calculate filling time check dam of Air Anak River and Talang Bandung river. The location of this research is in the Air anak watershed and Talang Bandung watershed, Sumber Jaya Districts, Lampung Barat. Data needed in this research is suspended load sediment data, rainfall data, and water level data. The method used in this study is the prediction model parametric approach to Universal Soil Loss Equation (USLE), measured sediment analysis, analysis of check dam age. From the analysis using USLE method it is found that the amount of sedimentation Air Anak Watershed is 3.306.3091 tons / year and sedimentation Talang Bandung Watershed is 6.913.3709 tons / year. While the magnitude of the measured sediment sample is for the Air Anak Watershed is 4.447.3193 tons / year with the sedimentation rate is 4.043.0175 tons / year and the amount of sedimentation for Talang Bandung Watershed is 13.501.3716 tons / year with a sedimentation rate is 12 273, 9742 tons / year. From the research results it can be known the age of check dams for Air Anak Watershed is 148 days and Talang Bandung Watershed is 73 days. Keywords: sedimentation, Air Anak watershed, Talang Bandung watershed, USLE methode Abstrak Sungai merupakan sumber air yang menampung dan mengalirkan air serta material bahan yang dibawanya dari bagian hulu. Permasalahan yang sering terjadi di daerah hulu adalah masalah erosi yang menyebabkan terjadinya sedimentasi. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu : untuk mengetahui besarnya laju sedimen (Qs) dan untuk mengetahui waktu penuh check dam Sungai Air Anak dan Sungai Talang Bandung. Lokasi penelitian ini dilakukan di DAS Air Anak dan DAS Talang Bandung, Kecamatan Sumber Jaya, Kabupaten Lampung Barat. Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data sedimen suspended load, curah hujan, dan data tinggi muka air. Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu model prediksi parametrik dengan pendekatan Universal Soil Loss Equation (USLE), analisis sedimentasi terukur, dan analisis usia/umur check dam. Dari hasil analisis sedimentaasi dengan menggunakan metode USLE diketahui bahwa besarnya sedimentasi DAS Air Anak sebesar 3.306,3091 ton/tahun dan DAS Talang Bandung sebesar 6.913,3709 ton/tahun. Sedangkan besarnya sedimentasi dari hasil pengambilan sampel untuk DAS Air Anak sebesar 4.447,3193 ton/tahun dengan laju sedimentasi sebesar 4.043,0175 ton/tahun dan besarnya sedimentasi DAS Talang Bandung sebesar 13.501,3716 ton/tahun dengan laju sedimentasi sebesar 12.273,9742 ton/tahun. Dari hasil penelitian sedimentasi dapat diketahui usia/umur check dam untuk DAS Air Anak selama 148 hari dan DAS Talang Bandung selama 73 hari. Kata Kunci : sedimentasi, DAS Air Anak, DAS Talang Bandung, metode USLE 1) Mahasiswa pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Lampung.35145. surel:okryant@gmail.com 2) Staf pengajar pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Lampung. Jalan. Prof. Sumantri Brojonegoro 1. Gedong Meneng Bandar lampung. 35145. surel: kusumast@gmail.com 3) Staf pengajar pada Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Lampung. Jalan Prof. Sumantri Brojonegoro 1. Gedong Meneng Bandar Lampung.35145.surel:stugiono@yahoo.com

Analisis Sedimentasi Di Check Dam... Holong Okryant Togatorop, Dyah Indriana, Subuh Tugiono. 1. PENDAHULUAN Sungai merupakan sumber air yang menampung dan mengalirkan air serta material bahan yang dibawanya dari bagian hulu. Permasalahan yang sering terjadi di daerah hulu adalah masalah erosi yang menyebabkan terjadinya sedimentasi. Sedimentasi dapat menyebabkan pendangkalan sungai, saluran-saluran irigasi, muara-muara sungai di bagian hilir, mengurangi umur efektif waduk, dan dapat merusak penampang sungai serta bangunan teknik sipil di sepanjang sungai. Mengetahui besarnya erosi yang terjadi di suatu wilayah merupakan hal yang penting. Salah satu prediksi erosi yaitu USLE (Universal Soil Loss Equation), dimana USLE dirancang untuk memprediksi erosi jangka panjang dari erosi lembar (Sheet Erosion) dan erosi alur di bawah kondisi tertentu. Rumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimana laju sedimentasi yang terjadi di Sungai Air Anak dan Sungai Talang Bandung serta menganalisis jangka waktu untuk melakukan pemeliharaan check dam. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya laju sedimen (Qs) serta untuk mengetahui waktu penuh check dam Sungai Air Anak dan Sungai Talang Bandung. 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Hidrologi 2.1.1 Pengertian Hidrologi Hidrologi adalah ilmu yang mempelajari air dalam segala bentuknya (cairan, padat, gas) pada, dalam atau di atas permukaan tanah termasuk di dalamnya adalah penyebaran daur dan perilakunya, sifat-sifat fisika dan kimia, serta hubungannya dengan unsur-unsur hidup dalam air itu sendiri. Hidrologi juga mempelajari perilaku hujan terutama meliputi periode ulang curah hujan karena berkaitan dengan perhitungan banjir serta rencana untuk setiap bangunan teknik sipil antara lain bendung, bendungan dan jembatan. 2.1.2. Analisis Hidrologi Analisis hidrologi adalah kumpulan keterangan atau fakta mengenai fenomena hidrologi. Fenomena hidrologi seperti besarnya curah hujan, temperatur, penguapan, lamanya penyinaran matahari, kecepatan angin, debit sungai, tinggi muka air, selalu berubah menurut waktu. Untuk suatu tujuan tertentu data-data hidrologi dapat dikumpulkan, dihitung, disajikan, dan ditafsirkan dengan menggunakan prosedur tertentu (Yuliana, 2008). 2.2. Liku Kalibrasi (Rating Curve) Liku kalibrasi (rating curve) adalah hubungan grafis antara tinggi muka air dan debit. Menurut Harto (2000) umumnya untuk memudahkan pemakaian liku kalibrasi selanjutnya, dikehendaki liku kalibrasi yang berupa garis lurus, yaitu dengan menggambarkan kedua variabel tersebut di atas kertas logaritmik. Persamaan yang selama ini cukup baik yaitu dalam bentuk : Keterangan : Q = Debit, dalam m 3 /det A, B = Tetapan H = Tinggi muka air (mm, cm, atau m) ΔH = Angka koreksi Q= A (H + ΔH ) B (1) 436 2

Holong Okryant Togatorop, Dyah Indriana, Subuh Tugiono. 2.3. Bendung Penahan (Check DAM) Tanggul penghambat atau cek dam adalah bendungan kecil dengan konstruksi sederhana (urukan tanah atau batu), dibuat pada alur jurang atau sungai kecil. Tanggul penghambat berfungsi untuk mengendalikan sedimen dan aliran permukaan yang berasal dari daerah hulu sungai. Tanggul penghambat dibuat dengan luas daerah tangkapan air dari 100 250 ha, dan dapat lebih luas untuk wilayah-wilayah tertentu yang mempunyai curah hujan yang rendah. 2.1.2. Perhitungan Usia/Umur Check DAM Batas usia umur check dam ditentukan oleh naiknya tinggi elevasi muka air di sungai. Usia atau Umur check dam adalah waktu yang diperlukan endapan mengisi semua volume kantong Lumpur (Dead Storage) sampai saat intake tertutup endapan. Sehingga sisa umur check dam dapat dihitung menggunakan persamaan sebagai berikut: Sisa umur Check Dam = Volume Tertampung Volume Sedimen Pertahun (2) 2.4. Erosi dan Sedimentasi Erosi dan Sedimentasi merupakan proses terlepasnya butiran tanah dari induknya di suatu tempat dan terangkutnya material tersebut oleh gerakan air atau angin kemudian diikuti dengan pengendapan material yang terdapat di tempat lain (Suripin, 2002). Terjadinya erosi dan sedimentasi menurut Suripin (2002) tergantung dari beberapa faktor yaitu karakteristik hujan, kemiringan lereng, tanaman penutup dan kemampuan tanah untuk menyerap dan melepas air ke dalam lapisan tanah dangkal, dampak dari erosi tanah dapat menyebabkan sedimentasi di sungai sehingga dapat mengurangi daya tampung sungai. Ada dua kelompok cara mengangkut sedimen dari batuan induknya ke tempat pengendapannya, yakni supensi (suspendedload) dan bedload transport. Di bawah ini diterangkan secara garis besar ke duanya: 1. Suspensi Dalam teori segala ukuran butir sedimen dapat dibawa dalam suspensi, jika arus cukup kuat. Akan tetapi di alam, kenyataannya hanya material halus saja yang dapat diangkut suspensi. 2. bedload transport Bed load ini terjadi pada sedimen yang relatif lebih besar (seperti pasir, kerikil, kerakal, bongkah) sehingga gaya yang ada pada aliran yang bergerak dapat berfungsi memindahkan pertikel-partikel yang besar di dasar. 2.5. Sediment Delivery Ratio (SDR) Sediment Delivery Ratio merupakan perkiraan rasio tanah yang diangkut akibat erosi lahan saat terjadinya limpasan (Wischmeier and Smith, 1978). Menurut Boyce (1975), Sediment Delivery ratio dapat dirumuskan dengan : SDR=0,41 A 0,3 (3) Keterangan : SDR A = Sediment Delivery Ratio = Luas Das (km2) 437

Analisis Sedimentasi Di Check Dam... Holong Okryant Togatorop, Dyah Indriana, Subuh Tugiono. 2.6. Perkiraan Besar Sedimen Besarnya perkiraan hasil sedimen menurut Asdak (2007) dapat ditentukan berdasarkan persamaan sebagai berikut : Y =E (SDR) A (4) Keterangan: Y E A SDR = Hasil sedimen per satuan luas = Erosi Jumlah = Luas Daerah Aliran Sungai. = Sediment Delivery Ratio (Nisbah Pelepasan Sedimen) 2.7. Metode USLE (Universal Soil Loss Equation) Metode USLE dikembangkan oleh Wischmeier dan Smith (1978) di National Runoff and Soil Loss Data Centre. Metode ini merupakan suatu metode yang memungkinkan perencana menduga laju rata-rata erosi dalam suatu bidang tanah tertentu pada suatu kecuraman lereng dengan pola hujan tertentu untuk setiap macam penanaman dan tindakan tindakan konservasi tanah yang mungkin dilakukan atau yang sedang digunakan. Untuk menghitung perkiraan besarnya erosi yang terjadi di suatu DAS dapat digunakan metode USLE, menurut Asdak C. (2007) dengan formulasi: Keterangan : E R K Ls C P E=R K Ls C P (5) = Jumlah tanah yang hilang rata-rata setiap tahun (ton/ha/tahun) = Indeks daya erosi curah hujan (erosivitas hujan) (KJ/ha) = Indeks kepekaan tanah terhadap erosi (erodibilitas tanah) = Faktor panjang (L) dan curamnya (S) lereng = Faktor tanaman (vegetasi) = Faktor usaha-usaha pencegahan erosi 3. METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di DAS Air Anak dan DAS Talang Bandung yang merupakan bagian dari Sub Daerah Aliran Sungai (DAS) Way Besai, yang terletak di Kecamata Sumber jaya, Kabupaten Lampung Barat. DAS Air Anak memiliki luas sebesar 5,68 km 2 dan DAS Talang Bandung memiliki luas sebesar 9,62 km 2. Lokasi penelitian dapat dilihat pada gambar berikut ini. 438 4

Holong Okryant Togatorop, Dyah Indriana, Subuh Tugiono. Gambar 1. Lokasi Penelitian. 3.2. Data Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer yang digunakan meliputi data sedimen berupa suspended, data curah hujan, data kecepatan aliran air, dan data luas penampang sungai. 3.3. Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan penelitian yang dilakukan meliputi beberapa tahapan yaitu: tahapan pengambilan data curah hujan, tahapan pengukuran debit, tahapan pengambilan sampel, tahapan pengujian sampel, analisis hidrologi, analisis perkiraan besarnya erosi, analisis perkiraan besarnya sedimentasi, dan analisis umur check dam. 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh data yang diperlukan untuk menghitung besarnya laju erosi pada suatu lahan dan besaran sedimentasi. Data yang diperlukan yaitu data topografi di lokasi studi diperoleh dari Bapeda Lampung beserta data hidrologi yaitu data hujan, debit, dan sedimen yang diperoleh dari lokasi penelitian. Berikut ini gambar pengambilan sampel dan pengukuran debit sungai. Gambar 2. Foto pengukuran debit & sedimen di Sungai. 439

Analisis Sedimentasi Di Check Dam... Holong Okryant Togatorop, Dyah Indriana, Subuh Tugiono. 4.2. Pembuatan Liku Kalibrasi Pembuatan liku kalibrasi ini diperlukan untuk mengubah data tinggi muka air yang didapat menjadi data debit. Data yang diperlukan untuk membuat suatu liku kalibrasi adalah data kecepatan aliran, tinggi muka air dan data penampang melintang sungai. Gambar 3. Liku Kalibrasi Sungai Air Anak. Gambar 4. Liku Kalibrasi Sungai Talang Bandung. 4.3. Pembuatan Lengkung Sedimen Berdasarkan hasil pengumpulan data dan juga pengukuran yang dilakukan, maka dapat dibuat lengkung sedimen di Sungai Air Anak dan Sungai Talang Bandung. Lengkung sedimen merupakan hubungan antara laju sedimentasi dengan debit air. Laju sedimentasi dapat dicari menggunakan persamaan : Qs=K Cs Q (6) Keterangan : Qs = Laju sedimentasi (ton/det) K = Faktor konversi (0,0864) Cs = Konsentrasi Sedimen (ton/m 3 ) Q = Debit (m 3 /det) 440 6

Holong Okryant Togatorop, Dyah Indriana, Subuh Tugiono. Gambar 5. Lengkung Sedimentasi Sungai Air Anak. Gambar 6. Lengkung Sedimentasi Sungai Talang Bandung. 4.4. Analisis Sedimentasi Terukur Analisis sedimentasi terukur dilaksanakan berdasarkan data yang didapat dari pengukuran di lapangan berupa data tinggi muka air, data kecepatan aliran dan data sedimen yang di uji di laboratorium. Pengambilan sampel dilakukan setiap 5 menit dalam kejadian hujan dari bulan Januari 2015 sampai bulan Maret 2016. 441

Analisis Sedimentasi Di Check Dam... Holong Okryant Togatorop, Dyah Indriana, Subuh Tugiono. Tabel 1. Besar Laju sedimentasi Sungai Air Anak dan Sungai Talang bandung. Bulan Rata-Rata Qs (ton/det) Rata-Rata Qs (ton/tahun) Air Anak Talang Bandung Air Anak Talang Bandung Januari 0,00013 0,0004 4.253,5288 13.192,1559 Februari 0,00015 0,0005 4.604,8549 15.956,6465 Maret 0,00015 0,0006 4.886,2179 18.394,4989 April 0,00015 0,0006 4.813,5349 17.744,8428 Mei 0,00015 0,0005 4.741,3692 17.114,2485 Juni 0,00015 0,0005 4.718,5185 16.917,1849 Juli 0,00011 0,0003 3.592,2842 8.798,4640 Agustus 0,00010 0,0002 3.149,4600 6.418,7872 September 0,00009 0,0002 2.949,2859 5.483,6671 Oktober 0,00010 0,0002 3.004,4769 5.732,8941 Nopember 0,00012 0,0003 3.708,7772 9.498,0230 Desember 0,00013 0,0004 4.093,9012 12.036,2775 Rata-rata 0,00013 0,0004 4.043,0175 12.273,9742 Maka dapat diperkirakan besarnya sedimentasi yang terjadi di sungai Air Anak dan sungai Talang Bandung. Laju sedimentasi yang terjadi di sungai Air Anak pada titik pemantauan di pos AWLR sungai Air Anak diperoleh rata-rata sedimentasi sebesar 4.043,0175 ton/tahun, apabila diperkirakan besarnya bed load sebesar 10% (Mutreja, K.N.,1986), maka total laju sedimentasi di sungai Air Anak sebesar 4.447,3193 ton/tahun. Sedangkan Laju sedimentasi yang terjadi di sungai Talang Bandung pada titik pemantauan di pos AWLR sungai Talang Bandung diperoleh rata-rata sedimentasi sebesar 12.273,9742 ton/tahun, apabila diperkirakan besarnya bed load sebesar 10%, maka total laju sedimentasi di sungai Talang Bandung sebesar 13.501,3716 ton/tahun. 4.5. Analisis Perkiraan Besarnya Sedimentasi dengan Metode USLE Metode yang digunakan untuk menghitung besarnya laju erosi pada suatu lahan berdasarkan persamaan ULSE. Persamaan ini dipergunakan bagi perencana konservasi untuk menghitung kehilangan tanah (soil loss) yang dikorelasikan dengan berbagai parameter yang berhubungan dengan kondisi alam maupun kegiatan manusia. Persamaan umum USLE adalah sebagai berikut: E=R K Ls C P (5) Keterangan : E R K Ls C P = Jumlah tanah yang hilang rata-rata setiap tahun (ton/ha/tahun) = Indeks daya erosi curah hujan (erosivitas hujan) (KJ/ha) = Indeks kepekaan tanah terhadap erosi (erodibilitas tanah) = Faktor panjang (L) dan curamnya (S) lereng = Faktor tanaman (vegetasi) = Faktor usaha-usaha pencegahan erosi 442 8

Holong Okryant Togatorop, Dyah Indriana, Subuh Tugiono. Tabel 2. Besarnya Erosi DAS Air Anak. Kemiringan Lereng Erosi R K Ls C P (%) (ton/ha/thn) 0-8 1122,6633 0,31 0,6131 0,1330 0,4837 13,7315 8-15 1122,6633 0,31 0,9745 0,1330 0,4837 21,8236 15-25 1122,6633 0,31 0,8277 0,1330 0,4837 18,5356 25-40 1122,6633 0,31 0,3696 0,1330 0,4837 8,2780 >40 1122,6633 0,31 0,1358 0,1330 0,4837 3,0404 Total Erosi 65,4091 Tabel 3. Besarnya Erosi DAS Talang Bandung. Kemiringan Lereng Erosi R K Ls C P (%) (ton/ha/thn) 0-8 1122,6633 0,31 0,9274 0,1296 0,4727 19,7633 8-15 1122,6633 0,31 1,4890 0,1296 0,4727 31,7317 15-25 1122,6633 0,31 1,2472 0,1296 0,4727 26,5801 25-40 1122,6633 0,31 0,5946 0,1296 0,4727 12,6713 >40 1122,6633 0,31 0,2147 0,1296 0,4727 4,5758 Total Erosi 95,3223 4.6. Analisis Besaran Muatan Sedimen Analisis besarnya sedimen adalah analisis besarnya nilai sedimen yang mengalir melalui titik pengamatan dalam suatu DAS tertentu dan hasil proses erosi yang terjadi dalam kawasan. Besarnya volume sedimen yang dihitung berdasarkan nilai bahaya erosi total DAS Air Anak dan DAS Talang Bandung serta nilai Sediment Delivery Ratio (SDR) dari kawasan. Tabel 4. Perkiraan Besarnya Sedimentasi DAS Air Anak. Kemiringan Lahan Erosi Luas Sedimentasi SDR Potensial (%) (ton/ha/thn) (km 2) (ha) (ton/thn) 0-8 13,7315 1,01 100,51 0,4088 564,1758 8-15 21,8236 1,75 175,53 0,3466 1.327,8539 15-25 18,5356 1,62 161,64 0,3548 1.062,8825 25-40 8,2780 0,71 70,58 0,4544 265,4693 >40 3,0404 0,59 58,84 0,4803 85,9276 Total Sedimentasi 3.306,3091 Tabel 5. Perkiraan Besarnya Sedimentasi DAS Talang Bandung. Kemiringan Lahan Erosi Luas Sedimentasi SDR Potensial (%) (ton/ha/thn) (km 2) (ha) (ton/thn) 0-8 19,7633 1,84 184,20 0,3415 1.243,0489 8-15 31,7317 2,95 289,60 0,2964 2.723,5144 15-25 26,5801 2,58 258,37 0,3085 2.118,8331 25-40 12,6713 1,41 141,34 0,3698 662,3776 >40 4,5758 0,84 83,77 0,4320 165,5968 Total Sedimentasi 6.913,3709 443

Analisis Sedimentasi Di Check Dam... Holong Okryant Togatorop, Dyah Indriana, Subuh Tugiono. Berdasarkan hasil perhitungan di tabel 4 dan 5 maka, perkiraan besarnya produksi sedimen yang dihasilkan pada Sungai Air Anak sebesar 3.306,3091 ton/tahun dan Sungai Talang bandung sebesar 6.913,3709 ton/tahun. 4.7. Analisis Umur Check DAM Analisis Umur Check Dam dilakukan untuk mengetahui jangka waktu terisi penuhnya Check Dam. Hal ini dilakukan agar Check Dam yang dibangun dapat berfungsi semaksimal mungkin. 4.7.1. Perhitungan Umur Check DAM Sungai Air Anak Gambar 7. Potongan Melintang Check DAM Sungai Air Anak. Umur check dam jika ditinjau berdasarkan perhitungan analisis sedimentasi Sungai Air Anak dengan volume sedimen Sungai Air Anak dengan berat jenis tanah 1,2 ton/m 3 sebesar 3.706,0994 m 3 /tahun dan volume tertampung check dam sebesar 1.506,0241 m 3. Maka waktu penuh check dam kurang lebih selama 148 hari. 4.7.1. Perhitungan Umur Check DAM Sungai Air Anak Gambar 8. Potongan Melintang Check DAM Sungai Talang Bandung. Umur check dam jika ditinjau berdasarkan perhitungan analisis sedimentasi Sungai Air Anak dengan volume sedimen Sungai Talang Bandung dengan berat jenis tanah 1,2 ton/m 3 sebesar 11.251,1430 m 3 /tahun dan volume tertampung check dam sebesar 2.259,0361 m 3. Maka waktu penuh check dam kurang lebih selama 73 hari. 5. KESIMPULAN Berdasarkan uraian dan hasil pembahasan pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa : Laju sedimentasi Sungai Air Anak sebesar 4.043,0175 ton/tahun, sehingga besaran sedimentasi terukurnya sebesar 4.447,3193 ton/tahun, dan besaran sedimentasi dengan menggunakan metode USLE sebesar 3.306,3091 ton/tahun. Sedangkan nilai laju 444 10

Holong Okryant Togatorop, Dyah Indriana, Subuh Tugiono. sedimentasi pada Sungai Talang Bandung sebesar 12.273,9742 ton/tahun, sehingga besaran sedimentasi terukurnya sebesar 13.501,3716 ton/tahun, dan besaran sedimentasi dengan menggunakan metode USLE sebesar 6.913,3709 ton/tahun. Dari hasil analisis sedimentasi didapat volume sedimen untuk Sungai Air Anak sebesar 3.706,0994 m 3 /tahun, sehingga check dam dengan dimensi tinggi bangunan = 1 m dan lebar sungai = 5 m memiliki waktu penuh selama 148 hari. Sedangkan Sungai Talang Bandung dengan volume sedimen sebesar 11.251,1430 m 3 /tahun, dengan dimensi tinggi bangunan = 1 m dan lebar sungai = 7,5 m memiliki waktu penuh check dam selama 73 hari. DAFTAR PUSTAKA Asdak, Chay, 2007, Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai, Yokyakarta: Gajah mada University Press. Boyce, R., 1975, Sediment Routing and Sediment Delivery Ratios, In Present and Prospective Technology for Predicting Sediment Yield and Sources, USDA. Mutreja, K.N., 1986, Applied Hydrology, Tata McGraw-Hill Publishing Company Limitied. New Delhi. Sri Harto, 2000, Hidrologi Teori Masalah penyelesaian, Nafiri, Jakarta. Suripin, 2002, Pelestarian Sumber Daya Tanah dan Air, Yogyakarta: Penerbit Andi. Wischmeier, W. H., and Smith, D.D., 1978, Predicting Rainfall Erosion Losses A Guide To Conservation Planning, U. S Departement of Agriculture, Agriculture Handbook No.537. Yuliana, Silvya, 2008, Kajian Ulang Hidrologi, Buku Ajar Fakultas Teknik Universitas Indonesia, Jakarta. 445

Analisis Sedimentasi Di Check Dam... Holong Okryant Togatorop, Dyah Indriana, Subuh Tugiono. 446 12