METODOLOGI PENELITIAN SEJARAH. Oleh Murdiyah Winarti

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan dibahas secara rinci mengenai metode penelitian yang

MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN PENELITIAN DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH. Dr. Agus Mulyana, M.Hum Universitas Pendidikan Indonesia

PENGANTAR ILMU SEJARAH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pemilihan lokasi penelitian adalah: (usaha perintis) oleh pemerintah. tersebut dipilih atas pertimbangan:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. skripsi yang berjudul Pengaruh Tarekat Bektasyiyah Terhadap Korps

METODE SEJARAH. Presentasi Oleh HY Agus Murdiyastomo

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini membahas lebih rinci metode penelitian yang digunakan dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam merekonstruksi fakta-fakta historis mengenai dinamika industri

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sejarah yang merupakan salah satu jenis penelitian yang bertujuan untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini, penulis akan menguraikan metode penelitian yang

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 1. MANUSIA DAN SEJARAHLatihan Soal 1.3

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sejarah adalah untuk membuat rekonstruksi masa lampau secara sistematis dan

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan dalam suatu usaha secara menyeluruh untuk meningkatkan kesejahteraan

SEJARAH LOKAL DI INDONESIA OLEH: MURDIYAH WINARTI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN DAN ETIKA PENELITIAN. Fakultas Teknik Elektro 1

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan jangka panjang Indonesia mempunyai sasaran utama. terciptanya landasan yang kuat dari bangsa Indonesia untuk tumbuh dan

III. METODE PENELITIAN. Untuk memecahkan suatu masalah diperlukan suatu cara atau metode, di mana

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti mengambil judul Peranan Syaikh Ahmad

BAB I PENDAHULUAN. Munculnya usaha budidaya benih ikan di Kecamatan Bojongpicung tidak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini membahas lebih rinci metode penelitian yang digunakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi tahun 1980an telah berdampak pada tumbuhnya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini membahas secara rinci mengenai metode penelitian yang

I. METODE PENELITIAN. masalah bagi sebuah penelitian. Hal ini sesuai dengan pendapat Husin Sayuti

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. skripsi Irak Di Bawah Kepemimpinan Saddam Hussein (Kejayaan Sampai

SILABUS PEMBELAJARAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

UKBM SEJARAH 3.7/4.7/1/7-1

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 1. MANUSIA DAN SEJARAHLatihan Soal 1.2

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki tahun 1983, bangsa Indonesia dikejutkan dengan banyaknya

BAB I PENDAHULUAN. Kebermaknaan seseorang boleh dikatakan hanya ada manakala ia berada

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode historis, penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan salah satu penelitian yang bertujuan untuk merekonstruksi kembali

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Peran Kyai Ibrahim Tunggul Wulung Dalam Penyebaran Agama Kristen Di Desa

MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN PENELITIAN DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH *) Oleh : Agus Mulyana

BAB I PENDAHULUAN. Nusantara (Kepulauan Antara) yang terletak di antara Benua Asia Tenggara dan Australia

PERANAN PEMOEDA ANGKATAN SAMOEDERA OEMBARAN (PAS O) DALAM PERISTIWA AGRESI MILITER BELANDA II TAHUN 1948 DI YOGYAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

OLEH MURDIYAH WINARTI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kepemimpinan Perempuan Pembawa Perubahan di Desa Boto Tahun ,

III. METODE PENELITIAN. teknik serta alat tertentu. (Winarno Surakhmad, 1982; 121).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pengertian metode menurut Helius Sjamsuddin dalam bukunya yang

KISI KISI DAN SOAL ULANGAN TENGAH SEMESTER GASAL TAHUN PELAJARAN

METODE PENELITIAN. suatu penelitian, hal ini dikarenakan metode merupakan salah satu faktor yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini menguraikan mengenai metodologi penelitian yang digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian sesuai dengan data-data empirik serta fakta-fakta yang terjadi

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini memaparkan mengenai metode dan prosedur penelitian yang telah

BAB III METODE PENELITIAN. Kajian tentang Perkembangan Perusahaan Dodol Pusaka Terhadap. Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Suci Kaler Kecamatan

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH SILABUS

BAB I PENDAHULUAN. Faktor kondisi geografis, sumber daya manusia, dan sumber daya alam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Studi historis (historical studies) meneliti peristiwa peristiwa-peristiwa

BAB III. METODE PENELITIAN. yang naik turun dari status keadaan di masa yang lampau untuk memperoleh. yang akan datang (Mohammad Nasir, 2003: 48).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dian Ahmad Wibowo, 2014

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III DESAIN/PENDEKATAN PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian sejarah yang berusaha menelaah kembali

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. skripsi yang berjudul Pemikiran Gus Dur Tentang Pluralisme Agama Di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk hidup berinteraksi dengan lingkungan alam sekitarnya.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN

MATERI USBN SEJARAH INDONESIA. 6. Mohammad Ali : Sejarah adalah berbagai bentuk penggambaran tentang pengalaman kolektif di masa lampau

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. lapangan (Fields Research) dengan menggunakan metode sejarah. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan produk tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan ekonomi yang sangat berpengaruh terhadap tingkat pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah C. Tujuan

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Menurut Suryabrata (1983:15),

III. METODE PENELITIAN. yaitu suatu cara atau metode yang dimaksudkan dan terdapat dalam suatu ilmu

BAB I PENDAHULUAN. Periode perjuangan tahun sering disebut dengan masa

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian tradisional pada Masyarakat Banten memiliki berbagai

STUDI LAPANGAN BAGI PENELITIAN SEJARAH

BAB I PENDAHULUAN. Modernisasi merupakan fenomena budaya yang tidak dapat terhindarkan

Metode Dalam Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan sebagai alat negara. Negara dapat dipandang sebagai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam mengkaji mengenai pandangan yang diperlihatkan oleh surat kabar

BAB 3 PENDAHULUAN. kualitatif. Data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar, dan bukan

2015 PENERAPAN METODE HYPNO-NLP (NEURO LINGUISTIC PROGRAMMING) DALAM MENGONVERSI TEKS ANEKDOT MENJADI TEKS PUISI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Kemerdekaan Indonesia telah memasuki usia 71 tahun. Pencapaian

BAB I PENDAHULUAN. sebuah Operasi yang diberi nama Operasi Overlord. Dalam Operasi ini Sekutu

KAJIAN ILMIAH TERHADAP PANCASILA

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

METODOLOGI PENELITIAN SEJARAH Oleh Murdiyah Winarti

Metode penelitian sejarah Memilih topik penulisan yang tepat/ sesuai (harus bernilai, orisinil, praktis, dan memiliki kesatuan/ unity) Mencari dan memilih bukti-bukti sejarah yang sesuai dengan topik Membuat berbagai catatan penting (teknik membuat catatan)

LANJUTAN METODE PENELITIAN SEJARAH Kritik sumber : mengevaluasi secara kritis semua bukti yang diperoleh Menyusun hasil penelitian dalam suatu sistematika tertentu Menyajikan dalam suatu cara yang dapat menarik perhatian dan mengkomunikasikan kepada para pembaca

DEFINISI METODE 1. Jalan, cara, prosedur 2. Bagaimana mengetahui (how to know) 3. Cara-cara ilmiah untuk mendapatkan/ pengetahuan yang obyektif dan benar memperoleh 4. prosedur kerja sejarawan untuk menuliskan kisah peristiwa masa berdasarkan jejak-jejak yang ditinggalkan 5. rekonstruksi sejarah secara kritis dan imajinatif berdasarkan bukti-bukti yg diperoleh. prosedur kerja sejarawan untuk menuliskan kisah peristiwa masa berdasarkan jejak-jejak yang ditinggalkan 6. rekonstruksi sejarah secara kritis berdasarkan bukti-bukti yg diperoleh. dan imajinatif

Metodologi Sejarah

Metodologi Sejarah METODE SEJARAH I II III HISTORIOGRAFI HEURISTIK ANALISIS: KRITIK EKSTERNAL PENAFSIRAN/ INTERPRETASI PENJELASAN/ EKSPLANASI KRITIK INTERNAL PENYAJIAN/ EKSPOSISI

Sumber

JENIS SUMBER -HEURISTIK A. Sumber Lisan--------- (Tradisi Lisan, Sejarah Lisan) -Sumber Benda -Sumber Tertulis B. Sumber Primer-----(Sejarah Lisan, Arsip, Catatan Harian) -Sumber Sekunder -----(Tradisi Lisan, Buku-buku,,dll) - Sumber Tersier dll-----(tradisi Lisan, Buku-Buku, dll). C. - SUMBER RESMI - SUMBER TAK RESMI DLL.

Tahapan 1 (Heuristik) SUMBER TERTULIS - Dimana mendapatkannya - Kondisi sudah sangat tua/ rusak - Masalah bahasa & tulisannya - Primer/ non primer SUMBER LISAN: - Sebagai pelaku?.sebagai saksl?. - Apa yang dilakukan/ disaksikan/didengar - Usia, kesehatan, dll - Generasi ke berapa, Tingkat Pendidikan. SUMBER BENDA:

PENINGGALAN2 (RELICS, REMAINS) Yang Tidak Direncanakan: a. Surat, Sastra, Catatan bisnis,dokumen umum b. Bahasa, adat-itiadat, lembaga2. c. Alat2 dan artifak lainnya. Yang Direncanakan: a. Kronik, catatan harian, memoar, dll b.balada anekdot, tape recording dan fonograf/phonograph c.potret, lukisan, patung, mata uang, film dokumenter, kineskop, dll.

Teknik Terkait Heuristik A. Studi Kepustakaan: - Katalog -Referensi/buku2 catakan./ yang diterbitkan -Lihat foot-note/ Catatan bawah/back-note B. Studi Kearsipan -Arsip ----lembaran2 lepas - Arsip----- diterbitkan/ dicetak/dibukukan -Arsip-------Statis (terbuka)/ dinamis (tertutup) C. Wawancara: 1. Lansung (Individual/ Kelompok) 2. Tidak langsung 3. Terstruktur/ tidak terstruktur D. Observasi (Pengamatan)?

Eksternal: Tahap 2 (Kritik) Otentisitas sumber, Kritik berkenaan pada fisik sumber/ luar. (asli/ turunan - pelaku/ saksi, usia, kesehatan, mental) Kritik Internal: kredibilitas sumber, kritik yang berkenaan dengan isi/ content.(studi perbandingan.sumber harus banyak dan bervariasi.) bervariasi. Hasil kritik: SEDERET FAKTA tentang masa lalu

FAKTA SEJARAH KETERANGAN YANG DIPEROLEH DARI SUMBER - SUMBER SEJARAH SETELAH DISARING DAN DIUJI MELALUI KRITIK SUMBER. TEORI KEBENARAN KOHERENSI = cocok dgn pernyataan2 lain yang pernah diucapkan/ dinyatakan dan diterima sebagai kebenaran (harus dibangun dahulu). TEORI KEBENARAN KORESPONDENSI = sama dengan realitanya, apa yang benar-benar telah terjadi. TEORI PRAGMATIS FAKTA HARUS OBYEKTIF

FAKTA SEJARAH FAKTA = bukan kejadian itu sendiri Untuk menjadikan fakta itu ada, sejarawan harus menemukan dari sumber sejarah dengan cara disimpulkan. Sejarawan terlibat terusmenerus dalam suatu proses mengolah fakta-faktanya. Merujuk pada suatu objek, peristiwa, atau individual tunggal. SEJARAWAN--------------FAKTA MASA LALU (Ada hub. timbal balik dan saling membutuhkan)

KONSEP Hakekat konsep Sesuatu yang dibentuk dalam pikiran: pikiran, ide, pendapat= abstrak Konsep pada hakekatnya adalah definisi Konsep2 mengandung karakteristik/ ciri-ciri yang umum dari suatu kelompok pengalaman Umum dari sejumlah objek, peristiwa, atau individu2.

Jenis-jenis konsep: 1. konjungtif/ conjunctive 2. disjungtif/ disjunctive 3. relasional/relational 4. deskriptif/ descriptive 5. valuatif/ valuative 6. Campur 4 dan 5

GUNA KOSEP al: 1. membantu mengidentifikasi dan memahami obyek, peristiwa, individu atau ide yang ditemukan disekililing kita. Membantu/mempermudah memecahkan masalah Memungkinkan dilakukan penjelasan yang lebih rumit. Melalui konsep2 tsb berbagai persepsi yang kita terima melalui indra kita dapat disusun dan disederhanakan.

GENERALISASI Hakekat generalisasi: PERNYATAAN YANG MENYATAKAN HUBUNGAN ANTARA KONSEP- KONSEP DAN BERFUNGSI SEBAGAI ALAT BANTU/ PEMBANTU UNTUK BERFIKIR DAN MENGERTI. Tipe-tipe generalisasi: 1. deskriptif 2.kausal 3. korelatif 4,kondisional.

CONTOH GENERALISASI SEJARAH Perluasan kegiatan ekonomi yg tiba2 sesudah PD 1 menyebabkan terjadinya tekanan inflasi terhadap mata uang. Kegagalan panen beras yang melanda seluruh kawasan Asia Tenggara Di Tahun 1921 dan 1922 menyebaban keadaan pasaran beras menjadi kritis.

Tahap 3 (Interpretasi) Berfikir sejarah (historical thinking) menjadi dasar bagi penjelasan sejarah (historical explanation) Sejarawan menerobos fikiran pelaku sejarah dengan cara menghidupkan kembali fikiran mereka dalam fikirannya sendiri. Secara imajiner menempatkan dirinya kedalam pelaku-pelaku sejarah

HIPOTESIS/TEORI

LANJUTAN 1.Interpretasi: Menafsirkan fakta-fakta (thin description) 1. MANUSIA. (Individu-kelompok/ ras/ bangsa) 2. KULTUR 3. EKONOMI 4. GEOGRAFI. 5. SUPERNATURAL

LANJUTAN TAHAP 3 2.Eksplanasi: Memberi penjelasan (thick description) 1. SEBAB AKIBAT. 2. HERMENEUTIKA. 3. ANALOGI. 4. COVERING LAW MODEL. 5. MOTIVASI Kekuatan tahap ini ada pada konsep-konsep atau teori yang dipakai sebagai alat analisis

Penafsiran

MASALAH SUBJEKTIVITAS 1. Jiwa Jaman/ Zeitgeist 2. Ideologi 3. Pribadi (personal bias) 4. Etnis/ Suku/ Bangsa 5. Agama 6. Ilmu Pengetahuan

Tahap 4 Historiografi Historiografi: Ekspose/ penyajian dalam bentuk tulisan -Serialisasi (cara-cara membuat urutan peristiwa) -Kronologi (cara-cara membuat urutan waktu) -Kausalitas (hubungan sebab akibat) -Imajinasi (hubungan peristiwa satu dng yang lain) -Retorika (bahasa) -Teknik penulisan

TEMA-TEMA/JENIS-JENIS SEJARAH Sejarah Politik Sejarah Diplomasi Sejarah Militer Sejarah Ekonomi Sejarah Keluarga Sejarah Lingkungan Sejarah Intelektual Sejarah Kebudayaan Sejarah Agraria Sejarah Petani Sejarah Kesenian Sejarah Sosial Sejarah Kota DLL.

KARAKTERISTIK SEJARAH Sejarah Ilmu2 Sosial Lain Ilmu2 Alam 1. Temporal a Temporal a Temporal 2. Spatial a Spatial a Spatial 3. Diakronik Sinkronik Sinkronik 4. Ideografik Nomotetik Nomotetik 5. Partikularistik Generalistik Generalistik 6. Sumber Eksperimen Eksperimen terbatas & tes & tes 7. Tdk dpt diukur Dpt diukur Dpt diukur 8. Non Prediksi Prediksi Prediksi

DIAKRONIK-SINKRONIK Dia (Latin=melalui) Chronicus (Latin=waktu) Meneliti gejala-gejala yang memanjang dalam waktu, tetapi dalam ruang yang terbatas. Syn (Yunani= bersamaan) Ilmu yang meneliti gejala-gejala yang meluas dalam ruang, tetapi dalam watu yang terbatas.

Sejarah berhubungan dengan gejala yang unik, sekali terjadi, dan terikat dengan konteks waktu serta tempat (ideographic). Ilmu Sosial berusaha mencari hukum umum (general laws), terjadi berulang, dan lepas dari konteks waktu serta tempat (nomothetic)

RAPPROCHEMENT PENDEKAAN MULTIDIMENSIONAL PENDEKATAN INTERDISIPLINER

Teknik penelitian sejarah Studi Kepustakaan/ literatur Wawancara Observasi Studi Kasus Studi kearsipan