BAB V KONSEP PERANCANGAN RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK Penerapan Healing Environment pada Ruang Dalam

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Konsep Kebutuhan dan Besaran Ruang

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR HALAMAN PERSEMBAHAN DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR GRAFIK Latar Belakang 1

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN


REDESAIN RUMAH SAKIT ISLAM MADINAH TULUNGAGUNG TA-115

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAGIAN 3 HASIL RANCANGAN DAN PEMBUKTIANNYA

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Asrama Mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta

BAB.IV. KONSEP DESAIN. IV.1 Tema Perancangan Tema Perancangan Proyek medical spa ini adalah, Refreshing, Relaxing and Theurapetic,

BAB V KONSEP. Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki

Bab V Konsep Perancangan

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. Tema Healing Environment tidak hanya diterapkan pada desain bagian luar

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SAKIT JIWA

BAB V KONSEP PERANCANGAN. tema perancangan dan karakteristik tapak, serta tidak lepas dari nilai-nilai

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP DASAR DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB VI KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN STUDENT APARTMENT STUDENT APARTMENT DI KABUPATEN SLEMAN, DIY Fungsi Bangunan

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Bab IV. Konsep Perancangan

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP. Tabel Pemintakatan Tapak No Zona Nama Bangunan Besaran (%) 1 Publik Bangunan Utama Pedodonti Area parkir

BAB VI KONSEP RANCANGAN

SEKOLAH MENENGAH TUNANETRA BANDUNG

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB IV: KONSEP Konsep Dasar WARNA HEALING ENVIRONMENT. lingkungan yang. mampu menyembuhkan. Gambar 4. 1 Konsep Dasar

Konsep Penataan Massa

BAB V KONSEP. Konsep Dasar dari Balai Pengobatan Kanker terpadu adalah Thibbun Nabawi. Adapun pemaparan konsep adalah sebagai berikut:

BAB V. KONSEP PERANCANGAN

[STASIUN TELEVISI SWASTA DI JAKARTA]

BAB V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Total keseluruhan luas parkir yang diperlukan adalah 714 m 2, dengan 510 m 2 untuk

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB 5 PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. adalah High-Tech Of Wood. Konsep High-Tech Of Wood ini memiliki pengertian

BAB VI HASIL RANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perancangan Kembali Citra Muslim Fashion Center di Kota Malang ini

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN REST AREA TOL SEMARANG BATANG. Tabel 5.1. Besaran Program Ruang

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP. dasar perencanaan Asrama Mahasiswa Binus University ini adalah. mempertahankan identitas Binus University sebagai kampus Teknologi.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. kendaraan dan manusia akan direncanakan seperti pada gambar dibawah ini.

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

PUSAT MODIFIKASI MOBIL BAB V KONSEP PERANCANGAN KONSEP METAFORA PADA BANGUNAN Beban angin pada ban lebih dinamis.

BAB V KONSEP 5.1 Konsep Tata Ruang Luar Gambar 5.1 Skema Site Plan

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga ini berdasarkan dari konsep

dan perancangan Pasar Seni di Muntilan adalah bagaimana wujud rancangan sebagai tempat pemasaran dan wisata berdasarkan kontinuitas antar ruang

Zona lainnya menjadi zona nista-madya dan utama-madya.

BAB V PROGRAM PERANCANGAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru.

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB IV: KONSEP. Adapun kriteria konsep berdasarkan KAK (Kerangka Acuan Kerja) yang mengadopsi prinsip-prinsip arsitektur berkelanjutan, antara lain:

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. Tujuan dari perancangan Pusat Gerontologi di Jawa Barat merupakan

TEMA DAN KONSEP. PUSAT MODE DAN DESAIN Tema : Dinamis KONSEP RUANG KONSEP TAPAK LOKASI OBJEK RANCANG

BAB V KONSEP. a. Memberikan ruang terbuka hijau yang cukup besar untuk dijadikan area publik.

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP. Langkah-langkah untuk menerapkan Konsep Green Hospital, yaitu :

BAB VI HASIL RANCANGAN

AKADEMI SEPAKBOLA INDONESIA KONSEP EKSTERIOR

BAB V KONSEP. perencanaan Rumah Susun Sederhana di Jakarta Barat ini adalah. Konsep Fungsional Rusun terdiri dari : unit hunian dan unit penunjang.

REDESAIN RUMAH SAKIT ISLAM MADINAH TULUNGAGUNG TA-115

Bab V. PROGRAM PERENCANAAN dan PERANCANGAN MARKAS PUSAT DINAS KEBAKARAN SEMARANG. No Kelompok Kegiatan Luas

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Pelatihan

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Jenis dan besaran ruang dalam bangunan ini sebagai berikut :

Terminal Antarmoda Monorel Busway di Jakarta PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL ANTARMODA

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN. tema Sustainable Architecture yang menerapkan tiga prinsip yaitu Environmental,

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN. mengacu pada tema dasar yaitu high-tech architecture, dengan tujuh prinsip tema

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN AREA PENDIDIKAN R. PUBLIK. Gambar 3.0. Zoning Bangunan Sumber: Analisa Penulis

BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB VI HASIL PERANCANGAN. terdapat pada konsep perancangan Bab V yaitu, sesuai dengan tema Behaviour

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

Pelabuhan Teluk Bayur

BAB VI Konsep Perencanaan dan Perancangan Studio Film di Yogyakarta

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V. 1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan. mengenai isu krisis energi dan pemanasan global.

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT SENI RUPA DI YOGYAKARTA DENGAN ANALOGI BENTUK

REDESAIN RUMAH SAKIT SLAMET RIYADI DI SURAKARTA

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANAGAN

BAB V. Konsep Perancangan

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Konsep dasar rancangan yang mempunyai beberapa fungsi antara lain: 1.

Konsep dasar perancangan pada Sekolah Pembelajaran Terpadu ini terbentuk. dari sebuah pendekatan dari arsitektur prilaku yaitu dengan cara menganalisa

BAB VI HASIL RANCANGAN. wadah untuk menyimpan serta mendokumentasikan alat-alat permainan, musik,

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT INFORMASI DAN PELAYANAN TERPADU ANAK USIA DINI DI YOGYAKARTA

PUSAT REHABILITASI STROKE di YOGYAKARTA

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RELOKASI PASAR IKAN HIGIENIS REJOMULYO SEMARANG

Tabel 5.1. Kapasitas Kelompok Kegiatan Utama. Standar Sumber Luas Total Perpustakaan m 2 /org, DA dan AS 50 m 2

BAB V KONSEP. V.1.1. Tata Ruang Luar dan Zoning Bangunan

Transkripsi:

BAB V KONSEP PERANCANGAN RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK 5.1. Konsep Penerapan Healing Environment 5.1.1. Penerapan Healing Environment pada Ruang Dalam 1. Poliklinik Anak Pada ruang tunggu, terdapat perpaduan bentuk yang menarik. Bentukbentuk ini diterapkanpada furniture, dekorasi, dan bentuk ruangan. Anak-anak akan merasa senang dengan bentuk furniture yang unik dan memungkinkan untuk dimainkan secara aman. Permainan bentuk ini pula membuat anak-anak menjadi fokus dengan suasana yang menyenangkan sehingga dapat meminimalisir resiko stress. Perpaduan warna menjadi salah satu aspek yang penting karena warna adalah salah satu aspek visual yang dapat mempengaruhi stres. Warna dapat melambangkan suasana perasaan. Pada ruang tunggu didominasi warna-warna cerah yang melambangkan keceriaan. Interior Helen DeVos Children's Hospital www.turnerconstruction.com

2. Poliklinik Kandungan Warna dinding yang lembut pada bagian pelayanan ibu hamil merupakan pilihan yang tepat karena warna lembut seperti krem, putih, dan abu-abu melambangkan kedamaian, harapan, dan ketenangan. Pemakaian unsur kayu juga terdapat pada poliklinik kandungan. Interior North Shore LIJ Women's Hospital www.healthcaredesignmagazine.com 3. Rawat Inap Obsgyn Pada rawat inap obsgyn warna ruangan yang dipakai adalah warna yang lembut dan melambangkan sifat wanita. Perpaduan elemen kayu juga membuat suasana kamar lebih hangat. Warna ini bisa membuat suasana ruang inap menjadi nyaman dan menurunkan tingkat stres pasca melahirkan. American British Cowdray Women's and Children s Hospital www.archilovers.com

4. Rawat Inap Anak anak. Pada ruang rawat inap anak, warna berwarna-warni mencerminkan keceriaan Interior Rawat Inap Anak Phoenix Children's Hospital http://www.healthcaredesignmagazine.com 5.1.2. Penerapan Healing Environment pada Ruang Luar Penerapan teori Healing Environment pada tata ruang luar RSIA dapat di terapkan pada taman-taman, sehingga taman juga dapat berfungsi sebagai sarana terapi yang menyembuhkan (Healing Garden). Sebuah taman pada RSIA dalam perancangannya tidak hanya memperhatikan keindahan secara visual tetapi juga memperhatikan kenyamanan pengguna.

Healing Garden Rochester General Hospital www.rochestergeneral.org 1. Dimensi Jalan dan Tekstur Permukaan Lebar akses minimum 1,5 m di jalan untuk lalu lintas taman. Untuk pasien kursi roda lalu lintas dua arah, menyediakan lebar minimum 2 m. Penggunaan tekstur yang berbeda di pinggir jalan untuk membantu pasien dengan daya penglihatan yang kurang sehat untuk mengenali kapan mereka dari jalan. Hindari bahan yang menyilaukan, karena cahaya bisa sangat mengganggu. Dimensi Akses Healing Garden Sumber : http://www.sustland.umn.edu/design/healinggardens.html 2. Kemiringan Jalan melebihi 1:20. Kemiringan jalan tidak boleh melebihi 2% atau perbandingan kemiringan tidak

Kemiringan Akses Healing Garden Sumber : http://www.sustland.umn.edu/design/healinggardens.html 5.2. Konsep Tata Ruang Berdasarakan analsis zonasi dan kebutuhan ruang disimpulkanlh konsep tata ruang pada RSIA adalah seperti gambar berikut Konsep Tata Ruang RSIA Sumber: Pemikiran Penulis

5.3 Konsep Tata Sirkulasi a. Sirkulasi Eksternal Sirkulasi eksternal terdiri dari sirkulasi darurat (IGD), sirkulasi pengguna, dan sirkulasi servis. Jalur Sirkulasi Kendaraan Sumber: Pemikiran Penulis b. Sirkulasi Internal 1) Sirkulasi Horizontal Untuk di dalam bangunan koridor dengan lebar 3 m sesuai standar untuk sirkulasi dua tempat tidur. 2) Sirkulasi Vertikal Sirkulasi vertikal menggunakan tangga, lift, dan ramp.

5.4. Konsep Tata Lansekap Tata lansekap meliputi parkir dan penataan healing garden. Untuk parkir disediakan on-ground dengan kapasitas untuk roda empat mininal setengah jumlah tempat tidur dan untuk roda dua disediakan kurang lebih dua kali jumlah tempat tidur. Tata Vegetasi diatur sehingga bisa berfungsi sebagai penunjuk jalan, peneduh, pelingkup bangunan, pembatas pandangan, dan pengendalian kebisingan. 5.5 Konsep Bentuk Bangunan Bentuk Rumah Sakit Ibu dan Anak ini bersifat dinamis dan memaksimalkan bukaan sehingga pengalaman ruang di dalam tidak membosankan karena bisa leluasa melihat view di luar. Warna bangunan dominan berwarna putih dengan perpaduan warna biru muda, orange, dan ungu yang melambangkan sifat wanita dan anak-anak yang lembut dan ceria.

Contoh Bentuk Dinamis dan Perpaduan Warna, Children's Hematology Oncology Immunology Clinic Sumber: blog.mycondomylife.com 5.6. Konsep Struktur Bangunan Contoh Bentuk Dinamis dan Perpaduan Warna Children's Hospital & Medical Center of Omaha Sumber: www1.e-imo.com Suatu bangunan yang baik juga memperhatikan perancangan stuktur pada bangunan tersebut, Rumah Sakit Ibu dan Anak sebagai bangunan publik tentunya harus memperhatikan jenis sistem struktur yang digunakan serta material strukturnya untuk mendapatkan kualitas perancangan struktur yang baik. a. Konsep Jenis Sistem Struktur Penentuan teknis struktur bangunan yang akan digunakan perlu diketahui keadaan struktur tanah secara umum pada site. Di wilayah Kota Palembang sendiri tanah aluvial merupakan jenis tanah yang dominan.

Rumah Sakit merupakan jenis bangunan yang di tuntut mempunyai ketahanan struktur yang tinggi mengharuskan bangunan RSIA yang diperkirakan dibangun hingga 3 lantai harus berstruktur kuat. Unsur-unsur struktur dasar bangunan adalah: 1. Unsur linier : kolom dan Balok 2. Unsur permukaan : dinding dan plat 3. Unsur spatial : inti (core) Perpaduan dari unsur-unsur dasar di atas akan membentu struktur tulang dari bangunan, salah satunya yang di anggap memungkinkan untuk RSA adalah struktur rangka kaku (Rigid Frame) yang dikombinasikan dengan pondasi tiang pancang karena keadaan tanah yang cukup labil. b. Konsep Material Struktur Rumah Sakit Ibu dan Anak ini akan menggunakan beton dan baja. Materialmaterial tersebut akan digunakan berdasarkan sifatnya misalnya untuk plat lantai dan dinding penyangga beban akan digunakan material beton. Sedangkan untuk konstruksi atap akan digunakan material baja. 1. Beton Struktur beton akan memberikan kesan berat namun mudah untuk dikerjakan dan dikembangkan. Sangat sesuai untuk rangka beton dan digunakan pada lantai bangunan bertingkat. 2. Baja Merupakan konstruksi berat, mudah dibongkar pasang dan sesuai untuk atap pelana dan limasan. 5.7. Utilitas Bangunan dan Lingkungan Perancangan Utilitas menjadi salah satu aspek yang penting dalam mendukung keberhasilan pelayanan suatu bangunan publik, dikarenakan jika perancangan utilitas asal-asalan akan mengganggu aktivitas yang berjalan dalam sarana publik tersebut. Rumah Sakit merupakan salah satu sarana publik yang memiliki komplektivitas kegiatan yang cukup tinggi, maka perancangan utilitasnya harus baik dan ramah lingkungan.

a. Konsep Sistem Pengolahan Limbah Salah satu solusi dalam menangani permasalahan limbah medis dan non medis jenis padat( kering dan basah) dalam Rumah Sakit Anak yaitu dengan menggunakan incinerator. Untuk mengatasi limbah medis dan non medis jenis padat (kering dan basah) dengan pemilihan jenis limbah berdasarkan pemusnahannya. Dibawah ini terdapat jenis limbah yang dapat ditangani : Tabel Konsep Jenis Limbah pada Rumah Sakit Ibu dan Anak Sumber : http://www.maxpelltechnology.com/incineratormedis.php Proses ini dapat melakukan penghancuran sampah kering dengan tungku pembakaran, kemudian dikelola dan sekaligus dihancurkan hampir seluruh limbah medis atau non medis secara maksimal. Proses pengolahan limbah medis atau non medis dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Konsep Skema Pengolahan Limbah dengan Incinerator Sumber : http://www.maxpelltechnology.com/incineratormedis.php b. Sistem Distribusi Air Bersih dan Kotor Sistem Jaringan air bersih pada Rumah Sakit Anak ini menggunakan sistem downfeed. Sistem ini mendistribusikan air bersih dengan memompa air bersih ke tendon penyimpanan lalu mendistribusikan dengan memanfaatkan gravitasi.

Sistem Distribusi Air Bersih Sumber : Bahan Kuliah Utilitas Penggunaan sistem downfeed pada jaringan air bersih akan menghemat biaya konsumsi listrik yang digunakan oleh RSIA karena pompa akan berhenti bekerja jika tendon air penuh. Penggunaan pipa distribusi terbuat dari bahan-bahan tahan karat antara lain: pipa logam terbuat dari baja untuk saluran air panas atapun pipa plastik terbuat dari polyethylene (PE), polyvinyl chloride (PVC), butadiena styrene (ABS) untuk distribusi air. Sistem Distribusi air kotor pada Rumah Sakit Anak ini menggunakan sistem sewage system dengan pipa ganda. Pada sistem ini menggunakan sistem pipa ganda untuk memisahkan saluran pembuangan sisa limbah medis dan saluran untuk pembuangan tinja.

Sistem Distribusi Air Kotor Sumber : Bahan Kuliah Utilitas Penggunaan sistem pipa ganda untuk memisahkan limbah medis dengan limbah tinja dari pasien yang mengandung bakteri dan virus yang memiliki kemungkinan dapat menular dapat diolah dengan maksimal sebelum di buang ke lingkungan. c. Konsep Sistem Keamanan terhadap Kebakaran Sebagai bangunan fasilitas umum yang melayani penduduk dalam jumlah yang cukup banyak, Rumah Sakit Ibu dan Anak harus memenuhi persyaratan keselamatan kebakaran seperti dibawah ini: 1. Tersedia tangga darurat jika banguna berlantai banyak yang dapat di jangkau pada setiap titik maksimum 25 m, dengan lebar tangga minimum 1,2 m. Tangga darurat juga dilengkapi blower, dan dilengkpai pintu yang memiliki indeks tahan api kurang lebih 2 jam dengan minimum 0,90 m 2. Koridor dengan lebar minimum 1,8 m dan 2,5 jika ada lift kebakaran 3. Elemen konstruksi bangunan seperti dinding, kolom, lantai harus memiliki ketahanan terhadap api.

4. Bangunan dilengkapi dengan penerangan darurat seperti sumber tenaga baterai, lampu penunjuk penerangan pada pintu keluar, dan koridor. Selain persyaratan keamanan kebakaran, bangunan Rumah Sakit Ibu dan Anak juga menggunakan sistem pencegahan kebakaran. Sistem pencegahan untuk fungsi utama yaitu: 1. Fire alarm 2. Sprinkler 3. Fire extinguisher 4. Hydrant Suplai air pada hydrant berasal dari reservoir bawah bertekanan tinggi, sedang air pilar hydrant di luar bangunan disambungkan dengan jaringan pengairan dari water treatment plan. d. Konsep Sistem Pengkodisian Udara Fungsi ruang yang spesifik pada Rumah Sakit memerlukan kebutuhan temperature ruang yang berbeda sesuai aktivitas. Didasari oleh hal tersebut, sistem pengkodisian udara (Air Conditioning) yang tepat adalah system AC yang terpusat. Skema kerja AC terpusat sebagai berikut: Konsep Skema kerja Air Conditioning Split Terpusat Sumber : Bahan Kuliah Utilitas

Sistem AC central ini akan mempermudah kinerja pengkodisian udara di dalam Rumah Sakit Ibu dan Anak, karena media outputnya dapat bervariasi yaitu dapat di atur sendiri (Split sistem) ataupun yang diatur secara terpusat. Sistem split dapat digunakan pada ruang-ruang dalam unit-unit Rumah Sakit Ibu dan Anak, sedangkan sistem terpusat dapat digunakan pada bagian luar atau selasar-selasar Rumah Sakit Ibu dan Anak.