BAB I PENDAHULUAN. yang penting untuk dilakukan. Media adalah bentuk perantara dalam berbagai

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. bimbingan dan konseling. Metode yang digunakan adalah penelitian tindakan

2015 PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING KOMUNITAS UNTUK MENDUKUNG POSITIVE YOUTH DEVELOPMENT

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi Informasi dan Komunikasi saat ini sudah menjadi bagian yang

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya. Sebagai makhluk sosial manusia tidak dapat hidup sendiri dan selalu

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Berkomunikasi adalah salah satu keterampilan berbahasa. Keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling vital untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Pesan bisa menjadi sebuah informasi yang sangat penting untuk

1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. media elektronik televisi; hal ini dapat diamati dari munculnya berbagai macam stasiun

BAB I PENDAHULUAN. adanya berbagai media (channel) yang berguna dalam menyampaikan pesan.

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman ini manusia sangat bergantung dengan media massa. Semua

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan teman baru, 20% menganggap instant massaging paling cepat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Televisi berasal dari kata tele dan vision yang berarti tele yaitu

BAB I PENDAHULUAN. kepada khalayak. Media adalah salah satu unsur terpenting dalam komunikasi. Pada

BAB I PENDAHULUAN. tentang apa yang terjadi di seluruh dunia dan di sekitar mereka, selalu ada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Kewarganegaraan. diajukan oleh:

BAB I PENDAHULUAN. Radio sudah tidak asing lagi ditelinga masyarakat umum. Baik ketika

BAB I PENDAHULUAN. untuk memenuhi berbagai kebutuhan di setiap aspek kehidupan. Berkembangnya sebuah masyarakat juga berasal dari komunikasi baik yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Komunikasi massa merupakan jenis komunikasi yang ditujukan kepada

BAB I PENDAHULUAN yang dikutip dalam Majalah Online Perpustakaan Nasional Republik

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan manusia akan informasi dengan kriteria terbaru dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Media massa merupakan salah satu sumber informasi yang digunakan dan

BAB V PROFIL RELAWAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERKOTAAN

BAB I PENDAHULUAN. bagi masyarakat. Pesatnya perkembangan media massa juga ditandai oleh

BAB I PENDAHULUAN. yang berarti setiap manusia tidak dapat hidup sendiri dan sangat dianjurkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi kreatif atau industri kreatif. Perkembangan industri kreatif menjadi

BAB I PENDAHULUAN. menyelidiki sebuah proyek dari sudut pandang yang tidak biasa.

b. Zona-2 1) Izin Prinsip (Baru) Per Izin 1,315,000 2) Izin Tetap (Baru) Per tahun 927,000 3) Izin Perpanjangan Per tahun 1,190,000

BAB I PENDAHULUAN. ketrampilannya (underemployed) dan tidak menggunakan keterampilannya

BAB I PENDAHULUAN. Ridha Wulan Kartika, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu dan teknologi dalam era globalisasi ini banyak

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan brand loyalty serta brand recall produk-produk mereka di

BAB I PENDAHULUAN. terhadap laju pendidikan di sekolah-sekolah, terutama di tingkat SMP dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan hal paling mendasar dalam setiap tindakan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Televisi dapat dikatakan telah mendominasi hampir semua waktu luang setiap

2015 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO LAGU DALAM PROSES PEMBELAJARAN TERHADAP PENGUASAAN TABEL PERIODIK PADA MATA PELAJARAN KIMIA DI SMA

BAB I PENDAHULUAN. makhluk hidup, komunikasi sangat penting dimana komunikasi itu sendiri

BERBAGAI PENDEKATAN BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM SETTING SEKOLAH DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dilakukan secara lisan maupun tertulis. Melalui bahasa, manusia berinteraksi

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi. Website sangat membantu pekerjaan Public Relations menjadi lebih

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bimbingan dan konseling yang lebih dikenal dengan nama BK adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi sekarang, dunia pemasaran sudah semakin ketat, disini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Radio merupakan media massa yang sifatnya didengar, maka siaran

BAB I PENDAHULUAN. Septian Arista Maulana, Pemanfaatan Tayangan Film untuk Meningkatkan Kemampuan Berfikir Analisis Siswa dalam Pembelajran IPS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan dilakukannya proses pembelajaran manusia akan mampu berkembang.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan informasi dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan suatu proses yang kita ketahui, merupakan proses

BAB I PENDAHULUAN. sarana komunikasi. Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu. menggunakan bahasa dalam berbagai bentuk untuk mengungkapkan ide,

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dan terus mengikuti perkembangan teknologi. Peserta didik saat

BAB 1 PENDAHULUAN. Menulis merupakan salah satu dari empat keterampilan berbahasa yang

BAB I PENDAHULUAN. teman penghibur ketika dalam perjalanan berkendaraan (Prayudha,2004:10).

BAB I PENDAHULUAN. dengan orang lain. Internet atau interconnection networking telah membentuk

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di bidang pertelevisian, maka diadakannya open house bagi publik

BAB I PENDAHULUAN. Perangkat televisi menjadi suatu kebiasaan yang popular dan hadir secara luas

BAB I PENDAHULUAN. tingkat tinggi, sedang, maupun rendah. Masalah (problem) didefinisikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Deni Pazriansyah, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Di awal tahun 2000 pemerintah menerapkan otonomi daerah, langkah ini

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Objek Penelitian Landasan Dasar, Asas, dan Prinsip K3BS Keanggotaan Masa Waktu Keanggotaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyebabnya bukan saja anggaran pemerintah yang relatif rendah tetapi juga

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pebriani Rizki Ali, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Arin Rukniyati Anas, 2013

BAB I PENDAHULUAN. bagian internal dari sistem tatanan kehidupan sosial manusia dan

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ilmu pengetahuan teknologi dan kesenian. Tugas utama siswa di sekolah adalah

BAB I PENDAHULUAN. kelompok atau lapisan sosial di dalam masyarakat. Kebudayaan ini merupakan suatu cara

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya mampu menciptakan individu yang berkualitas dan

ANALISIS PEMAKAIAN BAHASA INDONESIA PENYIAR RADIO POP FM SRAGEN DALAM ACARA SCHOOL HOPPERS SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. harus dipenuhi, seperti kebutuhan untuk mengetahui berita tentang dunia fashion,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Nikke Permata Indah, 2015

BAB I PENDAHULUAN. pemersatu bangsa Indonesia. Selain itu, Bahasa Indonesia juga merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi

BAB I PENDAHULUAN. Media informasi yang berkaitan dengan masyarakat pada zaman yang modern saat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sekolah dasar (SD) pada hakekatnya merupakan lingkungan pendidikan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. stakeholders ataupun untuk mengkomunikasikan visi, misi, tujuan dan program

BAB 1 PENDAHULUAN. banyaknya program acara variety show, reality show, infotainment menjadi

BAB I PENDAHULUAN. kabar, bahkan radio. Dan masing masing media mempunyai karakteristik

BAB V KETERDEDAHAN, PENILAIAN RESPONDEN TERHADAP PROGRAM SIARAN RADIO, DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

BAB I PENDAHULUAN. Prestasi belajar merupakan suatu gambaran tingkat keberhasilan dari hasil

BAB I PENDAHULUAN. proses belajar mengajar yang berlangsung di sekolah. Hal ini dikarenakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Televisi adalah media massa yang sangat diminati dan tetap menjadi favorit

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berdasarkan observasi atau studi pendahuluan yang penulis

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. sesamanya, berlandaskan pada budaya yang mereka miliki bersama. Sistem pada

MASALAH-MASALAH YANG DIHADAPI PESERTA DIDIK DALAM PERENCANAAN KARIR DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PELAYANAN BIMBINGAN KARIR

BAB I PENDAHULUAN. di mana-mana baik dilingkungan keluarga, sekolah, dan lingkungan masyarakat.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengembangan media dalam bimbingan dan konseling merupakan sebuah hal yang penting untuk dilakukan. Media adalah bentuk perantara dalam berbagai jenis kegiatan berkomunikasi. Gagne (Sadiman, dkk, 2002 : 24) menyatakan media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar. Briggs (Sadiman, dkk, 2002 : 30) menyatakan media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar. Media dalam bimbingan dan konseling sendiri adalah media yang digunakan dalam kegiatan bimbingan dan konseling. Media bimbingan dan konseling adalah suatu peralatan baik berupa perangkat lunak maupun perangkat keras yang berfungsi sebagai alat bantu dalam kegiatan bimbingan dan konseling. Merujuk kepada penegertian pengertian tersebut dapat disimpulkan dengan mengembangkan media bimbingan dan konseling, maka kegiatan bimbingan dan konseling akan lebih efektif dan menstimulasi siswa untuk tertarik mengikuti kegiatan bimbingan dan konseling. Media dalam bimbingan dan konseling membantu terhadap efisiensi dan efektifitas penyampaian layanan bimbingan dan konseling.layanan bimbingan dan konseling akan lebih mudah disampaikan, karena tidak terbatas oleh ruang dan waktu, seperti terbatas oleh jam pelajaran di sekolah. Kecanggihan teknologi informasi dan komunikasi telah memungkinkan terjadinya pertukaran informasi yang cepat tanpa terhambat oleh batas ruang dan waktu (Dryden & Voss, 1999). Kemampuan konselor Ahmad Rofi Surhayadikusumah, 2012 Layanan Informasi Dan Kolsultasi Bimbingan Dan Konseling Melalui Siaran Radio Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu

2 dalam memanfaatkan kecanggihan teknologi merupakan kompetensi profesional konselor dalam pengembangan program bimbingan dan konseling. Radio merupakan satu di antara banyak media yang dapat dipergunakan sebagai media dalam bimbingan dan konseling. Sifat radio yang auditif menjadikan radio sebagai media massa yang memiliki potensial dalam mengkomunikasikan gagasan. Melalui radio orang dapat dengan mudah mendapatkan suatu informasi, gagasan, atau ide terutama jika dikemas dalam suatu bentuk siaran yang menarik. Survey PRSSNI (Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia) melalui perantara BPS (Badan Pusat Statistik) pada tahun 2008, mencatat lebih dari 70 persen masyarakat Bandung mendengarkan radio, dan 35 % diantaranya adalah remaja. Remaja gemar mendengarkan radio sambil belajar atau mengikuti bentukbentuk hiburan untuk seorang diri. Program yang digemari adalah program-program musik populer. Radio tidak hanya bermanfaat untuk memberikan informasi dan hiburan, radio pun berperan sebagai media pendidikan. Badruzzaman (2008 : 2) dalam karya tulisnya berpendapat radio menjadi media pendidikan yang berguna bagi semua bentuk yang berhubungan dengan pendidikan,karena dapat memperkaya pengalaman pendidikan dan juga ide-ide yang kreatif. Dengan kata lain melalui radio pendengar diharapkan mendapatkan pengalaman belajar dan dapat mengembangkan ide-ide kreatif. Pemanfaatan radio untuk pendidikan dimulai pada tahun 1920-an, namun baru pada tahun 1930-an sejumlah lembaga pendidikan di Eropa dan Amerika secara ekstensif memanfaatkan radio untuk pendidikan. Fakta lain disebutkan dalam sebuah artikel berjudul siaran radio untuk pendidikan bahwa di negara-negara sedang berkembang pemanfaatan radio untuk pendidikan dimulai pada tahun 1960-an. Hal

3 tersebut menunjukkan bahwa pemanfaatan radio untuk pendidikan bukanlah suatu hal yang baru. Pemanfaatan radio untuk pendidikan pun berkembang di Indonesia, dan di Kota Bandung khususnya, walaupun dalam bentuk informasi selipan saja. Hasil survey PRSSNI (Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia) Jawa Barat pada tahun 2008 menunjukkan bahwa 14.9% responden mengakui tertarik dengan materi siaran yang bermuatan pendidikan. Artinya muatan pendidikan dalam sebuah siaran radio memiliki daya tarik untuk disimak, dan perlu diteliti respon dari pendengar radio terhadap sebuah siaran radio yang murni bermuatan pendidikan, termasuk layanan bimbingan dan konseling di dalamnya, sebagai bagian intergral dari pendidikan. Di beberapa negara radio pun dimanfaatkan untuk kepentingan bimbingan dan konseling. Layanan bimbingan dan konsleing melalui radio ditekankan kepada layanan informasi dan konsultasi. Program siaran bermuatan bimbingan dan konseling menjadi media layanan bagi komunitas HIV, remaja korban kekerasan dalam rumah tangga, dan pembinaan remaja secara umum. Di Indonesia, pemanfaatan radio sebagai media layanan bimbingan dan konseling masih belum berkembang seperti ilustrasi di atas, meskipun pada kenyataanya program siaran yang akhirnya membentuk komunitas pelajar mulai menjamur, terutama di radio bersegmentasi anak muda. Di Kota Bandung khususnya 50 % radio bersegmentasi anak muda memiliki sebuah program khusus pelajar, disiarkan dari dan untuk pelajar. Program siaran CBL school show di Radio CBL Bandung, merupakan salah satu program siaran yang digemari remaja, karena disiarkan oleh pelajar SMP dan SMA / sederajat, dan memiliki muatan muatan pendidikan di dalamnya. Dalam perkembangannya, CBL school show menjadi ajang bereksprsi Temen CBL

4 (sebutan untuk pendengar) yang duduk di bangku sekolah SMP & SMA di Bandung. Berdasarkan studi pendahuluan penulis kepada program siaran CBL school show pada tanggal 21 Juli 2011, didapatkan gambaran sebagai berikut. 1. Program CBL school show dibawakan oleh perwakilan dari siswa SMP & SMA / sederajat yang telah mendapatkan pelatihan terlebih dahulu, dan didampingi oleh salah satu penyiar tetap radio CBL 2. Program CBL school show menampilkan cerita Temen CBL tentang beragam prestasi dan kreatifitas, maupun informasi dan trend lifestyle di sekolah masingmasing. 3. Pendengar acara school show murni siswa SMP & SMA 4. 75 % pendengar school show berapresiasi mengikuti pooling topic yang dibawakan. 5. Program school show edisi wajar yang disiarkan setiap hari Rabu, selalu memberikan informasi berupa tips yang bermanfaat dalam kehidupan sekolah, kegiatan belajar, hubungan siswa dengan temannya, kehidupan berkeluarga, dan kehidupan sosial siswa di lingkungan sehari hari. Penulis memaknai adanya program siaran CBL school show sebagai sebuah peluang bagi bimbingan konseling untuk melakukan inovasi dalam metode pemberian layanan. Antusiasme siswa SMP dan SMA di Kota Bandung untuk menyimak program siaran CBL school show merupakan kesempatan yang besar bagi petugas bimbingan untuk mempermudah menyampaikan layanannya, terutama layanan dasar berupa informasi dan konsultasi. Oleh karena itu penulis tertarik untuk meneliti lebih dalam mengenai Pengembangan Program Siaran Layanan Informasi dan Konsultasi Bimbingan dan Konseling di Program CBL school show Radio CBL 91,7 FM Bandung.

5 B. Identifikasi Masalah Radio merupakan salah satu bentuk media massa yang memiliki potensi untuk berkomunikasi. Sifat radio yang auditif (mudah didengar), menyebabkan lebih mudahnya informasi disampaikan dalam bentuk acara yang menarik. Penyajian hal yang menarik dalam rangka penyampaian suatu pesan adalah penting dalam sebuah siaran radio Radio merupakan media yang paling digemari oleh remaja. Survei yang dilakukan mitra citra remaja pada tahun 2003, mengenai akses remaja terhadap media massa, menunjukkan 65 % remaja usia 15-19 tahun memilih radio dibandingkan media massa yang lain. Ketertarikan remaja terhadap radio dibandingkan media massa yang lain merupakan sebuah peluang besar bagi konselor untuk mengembangkan media layanan yang berbentuk siaran radio. Radio merupakan media teknologi dan informasi yang dapat digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling. Suharto (2008 : 3) dalam karya tulisnya berpendapat...bahwa konseling melalui radio atau televisi, masih merupakan bentuk lain dari konseling telepon. Pada konseling radio, percakapan antara konselor dan konseli dipancarkan. Pelayanan konseling melalui radio umumnya bersifat informatif, jarang hubungan klien dan konselor mencapai taraf yang mendalam dan intensif. Konseling melalui radio dan televisi memungkinkan permasalahan konseli diketahui oleh umum, oleh karena itu kerahasiaan identitas konseli harus benar-benar menjadi perhatian. Pengembangan siaran radio bimbingan dan konseling merupakan inovasi baru dalam pelayanan bimbingan dan konseling di Kota Bandung, maka memungkinkan mendapatkan penerimaan dan penolakan. Berdasarkan identifikasi masalah, rumusan

6 masalah penelitian adalah apakah program siaran radio dapat menjadi alternatif media layanan informasi dan konsultasi bimbingan dan konseling?. Untuk menjawab pertanyaan dalam rumusan masalah, diturunkan beberapa pertanyaan yang menunjang sebagai berikut. 1. Apa saja permasalahan yang dirasakan pendengar acara CBL school show yang berhubungan dengan pribadi, sosial, belajar, dan karir? 2. Informasi apa yang dibutuhkan pendengar CBL school show yang behubungan dengan aspek pribadi, sosial, belajar, dan kari? 3. Bagaimana rancangan program siaran CBL school show yang telah berjalan di radio CBL Bandung? 4. Bagaimanakah rancangan siaran layanan informasi dan konsultasi bimbingan dan konseling di acara CBL school show radio CBL Bandung? 5. Bagaimana respon pendengar terhadap acara CBL school show terhadap siaran layanan informasi dan konsultasi bimbingan dan konseling? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan identifikasi dan rumusan masalah yang telah diuraikan, maka tujuan umum penelitian adalah menemukan rancangan program siaran yang dapat menjadi alternatif layanan informasi dan konsultasi bimbingan dan konseling. Tujuan khusus dari penelitian adalah : 1. Dapat memetakan permasalahan yang banyak muncul pada pendengar CBL school show sehubungan aspek pribadi, sosial, belajar, dan karir. 2. Mengetahui kebutuhan infomasi yang dibutuhkan pendengar CBL school show yang berhubungan dengan aspek pribadi, sosial, belajar, dan karir. 3. Mengetahui rancangan program siaran CBL school show yang telah berjalan di radio CBL.

7 4. Menemukan rancangan siaran layanan informasi dan konsultasi bimbingan konseling di acara CBL school show radio CBL Bandung. Siklus 1 (Sosialisasi) Perencanaan Siklus Merancang Program Siaran Layanan Informasi dan Konsultasi Siklus 2 (Implementasi Siaran layanan Informasi dan konsultasi) Evaluasi Siklus 1 & 2 Evaluasi Keseluruhan Siklus Kesimpulan Siaran Layanan Informasi dan Konsultasi Studi Pendahuluan 5. Mengetahui respon pendengar terhadap siaran layanan informasi dan konsultasi Evaluasi Tindakan 1 bimbingan konseling di acara CBL school show radio CBL Bandung. D. Metode Penelitian Perencanaan Siklus 2 Metode yang dilakukan yaitu penelitian tindakan (action research). Penelitian Perencanaan Siklus 3 tindakan adalah penelitian yang berorientasi pada penerapan tindakan dengan Siklus 3 (Diseminasi Pedoman Program Siaran Layanan BK) tujuan peningkatan mutu atau pemecahan masalah pada suatu kelompok subyek yang diteliti dan mengamati tingkat keberhasilan atau akibat tindakannya, untuk kemudian diberikan tindakan lanjutan yang bersifat penyempurnaan tindakan atau penyesuaian dengan kondisi dan situasi sehingga diperoleh hasil yang lebih baik. Penilitian siaran layanan informasi dan konsultasi bimbingan dan konseling terdiri dari studi pendahuluan, sosialisasi, implementasi siaran layanan informasi dan konsultasi, dan diseminasi program siaran layanan informasi dan konsultasi bimbingan dan konseling. Alur penelitian dapat dilihat pada bagan 1.1. Bagan 1.1 Alur Penelitian

8 Metode penelitian pada penelitian siaran layanan informasi dan konsultasi bimbingan dan konseling akan dipaparkan lebih lengkap pada bab III. E. Manfaat Penelitian 1. Bagi radio CBL, menjadi alternatif konsep acara CBL school show di radio CBL Bandung, yang memiliki konten pendidikan dan bimbingan bagai pendengar di usia remaja (sekolah). 2. Bagi jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan, dapat memberikan kontribusi untuk kajian bimbingan, dan menambah khasanah intervensi bimbingan dan konseling. 3. Bagi pendengar acara CBL school show, memberikan kemudahan dalam memperoleh informasi dan konsultasi untuk menyelesaikan permasalahan pribadi, sosial, karir, dan belajar. F. Sistematika Penulisan Berdasarkan buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Universitas Pendidikan Indonesia (2011) maka sistematika penulisan laporan penelitian (Skripsi) yang akan disusun adalah sebagai berikut.

9 Bagian awal, berisi tentang halaman judul, pernyataan keaslian tulisan, halaman pengesahan, motto dan persembahan, prakata, abstrak, daftar isi, daftar tabel, dan daftar lampiran. Bab I Pendahuluan, pada bab ini dikemukakan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika skripsi. Bab II Landasan Teori, membahas teori yang melandasi permasalahan skripsi yang merupakan kerangka teoritis yang diterapkan dalam skripsi, serta posisi teoritik peneliti. Pada bab ini berisi tentang konsep dasar bimbingan dan konseling, perkembangan teknologi informasi dalam bimbingan konseling, aplikasi media BK, konsep dasar radio, dan kosnep pengembangan siaran radio layanan informasi dan konsultasi bimbingan dan konseling. Bab III Metode Penelitian, bab ini berisis penjabaran rinci mengenai metode penelitian yang digunakan, termasuk komponen seperti lokasi penelitian, subjek penelitian, desain, dan prosedur penelitian, serta teknik analisis datanya. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, bab ini mengemukakan tentang hasil penelitian dan pembahasan penelitian. Bab V Penutup, bab ini berisi tentang simpulan dari hasil penelitian serta rekomendasi yang diberikan oleh peneliti terhadap hasil penelitian. Bagian akhir, berisi daftar pustaka serta lampiran lampiran yang mendukung.