BAB I PENDAHULUAN. Millennium Development Goals (MDGs) adalah Komitmen Negara terhadap rakyat

dokumen-dokumen yang mirip
Laporan Tahunan Tahun 2014 Edisi Terbit Tahun 201

LAPORAN TAHUNAN 2015 E D I S I T E R B I T T A H U N DINKES KAB BDG DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANDUNG

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

RINCIAN RANCANGAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

KONDISI GEOGRAFIS 26% 69% Terdiri dari : - 11 Kecamatan - 9 Kelurahan Desa LUAS WILAYAH : ,96 KM2 JUMLAH PENDUDUK : 497.

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 84 TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH. 1. Pengelolaan survailans epidemiologi kejadian luar biasa skala nasional.

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

B. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KESEHATAN

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 29 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN BUPATI MADIUN,

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

LAMPIRAN II PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR : Tahun 2010 TANGGAL : Juli 2010 B. URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DI BIDANG KESEHATAN

WALIKOTA PANGKALPINANG

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS KESEHATAN. Sekretaris Daerah. Dinas Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan

Bagian Kedua Kepala Dinas Pasal 159 (1) Kepala Dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 158 huruf a, mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerinta

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 55 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Kerja Dinas Kesehatan

BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 04 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

BAB. III TUJUAN, SASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN

4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

RENCANA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANJAR TAHUN 2017

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 26 NOMOR 26 TAHUN 2008

BAB II PROFIL DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN. Dinas Kesehatan adalah unsur pelaksana Pemerintah Kota Medan dalam

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA

BUPATI BANDUNG RANCANGAN PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR TAHUN 2013 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN BLITAR

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN BELITUNG

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 56 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS KESEHATAN KOTA TASIKMALAYA

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Pemerintah Kota Pekalongan

POHON KINERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN LAMONGAN

TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI DINAS KESEHATAN KABUPATEN JEMBER

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PASURUAN NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG

BAB VI INDIKATOR KINERJA PERANGKAT DAERAH YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

PEMERINTAH KOTA AMBON Tahun Anggaran : 2014 TARGET KINERJA (KUANTITATIF)

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 16 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA TASIKMALAYA,

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 27 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT DI LINGKUNGAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN TASIKMALAYA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 16 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS KESEHATAN

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 70 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS KESEHATAN PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 38 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN SITUBONDO

BUPATI BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 69 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEBUMEN

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 73 TAHUN 2008 TENTANG

Perda Kab. Belitung No. 17 Tahun

LAMPIRAN PENETAPAN KINERJA DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BISMILLAHIRRAHMANNIRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA ACEH,

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 53 TAHUN 2014 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 31 TAHUN : 2004 SERI : D NOMOR : 4

URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN DAN KELUARGA BERENCANA KOTA MADIUN

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA BALIKPAPAN

Jumlah penduduk Kabupatent Bandung berdasarkan hasil SP2010 sebanyak 3,17 juta orang dengan laju pertumbuhan sebesar 2,56 persen per tahun

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 57 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN

A. RENCANA STRATEGIS : VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, KEBIJAKAN DAN PROGRAM

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN 2016

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

WALIKOTA TASIKMALAYA

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUMAS

Kepala Dinas mempunyai tugas :

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 9 TAHUN


jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau

Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 45 TAHUN 2016 TENTANG

-2- MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN.

RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KABUPATEN GIANYAR TAHUN

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

-1- BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 58 TAHUN 2016 TENTANG

B A B I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016 KATA PENGANTAR

a. Gaji dan Tunjangan Belanja Sosial a. Jaminan Kesehatan Temanggung Belanja Hibah Urusan Kesehatan

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

REVIEW INDIKATOR RENSTRA DINAS KESEHATAN KOTA BOGOR

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

RINCIAN BELANJA LANGSUNG PER PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN 2014 PADA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TANAH DATAR

PEMERINTAH KOTA PRABUMULIH DINAS KESEHATAN

KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN EMPAT LAWANG NOMOR 440/ /KEP/DINKES/2017 TENTANG

ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN REALISASI JUMLAH PENDAPATAN , ,00 ( ,00) 93,85

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Millennium Development Goals (MDGs) adalah Komitmen Negara terhadap rakyat Indonesia dan Komitmen Indonesia kepada masyarakat global yang merupakan suatu kesepakatan dan kemitraan global untuk memperbaiki kesejahteraan masyarakat ditunjukkan oleh paket berisi tujuan yang mempunyai batas waktu dan target terukur. Komitmen Indonesia mencapai MDGs adalah komitmen meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia (Diformulasikan di UN Milennium Summit, New York September, 2000). Dalam rangka pelaksanaan Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2010 tentang Program Pembangunan Yang Berkeadilan, dimana perlunya disusun Rencana Aksi Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang memuat arah kebijakan dan strategi percepatan pencapaian terkait program program pencapaian tujuan pembangunan Millenium Development Goals (MDGs). Indikator kinerja upaya pencapaian target MDG s merupakan indikator proses dari setiap langkah program percepatan pencapaian target MDG s secara lintas sektor yang dilakukan oleh instansi-instansi. Dengan demikian diharapkan terjadi sinkronisasi dan sinergi untuk mencapai sasaran pokok. Indikator dipergunakan sebagai tolok untuk menilai kemajuan, keseluruhan kinerja dan dampak program percepatan pencapaian target MDG s. Indikator merupakan kunci sistim pemantauan dan evaluasi sehingga indikator-indikator kinerja yang ada harus dapat diverifikasi secara obyektif. Salah satu alat transformasi data yang merupakan bagian dari proses pemantauan dan evaluasi yang dimiliki oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung adalah Laporan Tahunan, yang berisi data tahunan dari hasil pembangunan kesehatan. Sedangkan pada pembangunan kesehatan adanya upaya yang dilaksanakan oleh semua Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 1

komponen bangsa yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatn masyarakat yang setinggi- tingginya. Derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari berbagai indikator yang meliputi indikator angka harapan hidup, angka kematian, angka kesakitan dan status gizi masyarakat. Dalam penyajiannya diusahakan untuk menampilkan berbagai data dan informasi yang menjawab Visi dan Misi Pembangunan Kesehatan yakni Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Bandung Yang Sehat Mandiri. Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis. Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan berdasarkan pada perikemanusiaan, pemberdayaan dan kemandirian, adil dan merata, serta pengutamaan dan manfaat dengan perhatian khusus pada penduduk rentan, antara lain ibu, anak, lanjut usia (lansia), dan keluarga miskin. Pembangunan kesehatan dilaksanakan melalui peningkatan: 1)Penyediaan obat dan perbekalan, 2)Upaya kesehatan masyarakat, 3)Pengawasan obat dan makanan, 4)Promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat, 5)Perbaikan gizi masyarakat, 6)Pengembangan lingkungan sehat, 7)Pencegahan dan penanggulangan penyakit menular, 8)Standarisasi pelayanan kesehatan, 9)Pelayanan kesehatan penduduk miskin, 10)Pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/puskesmas pembantu dan jaringannya, 11)Kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan, 12)Peningkatan pelayanan kesehatan lansia, dan 13)Peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak. Upaya tersebut dilakukan dengan memperhatikan dinamika kependudukan, epidemiologi penyakit, perubahan ekologi dan lingkungan, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), serta globalisasi dan demokratisasi dengan semangat kemitraan dan kerjasama lintas Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 2

sektoral. Penekanan diberikan pada peningkatan perilaku dan kemandirian masyarakat serta upaya promotif dan preventif. 1.2 Maksud Dan Tujuan Laporan Tahunan disusun untuk memberikan gambaran dan informasi tentang hasil pembangunan kesehatan yang telah dicapai oleh Pemerintah Kabupaten Bandung khususnya Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung selama tahun 2012. Laporan tahunan Dinas Kesehatan ini disusun dari data-data laporan kegiatan yang didapat dari masingmasing bidang dan bagian yang ada di Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung. Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 3

BAB II GAMBARAN UMUM 2.1 Kondisi Geografi Kabupaten Bandung merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Jawa Barat, dengan luas 176.238,67 Ha atau 1.762,39 Km 2. Secara geografis, Kabupaten Bandung mempunyai kedudukan yang sangat penting dan strategis, baik dipandang dari segi pembangunan ekonomi, pembangunan fisik prasarana maupun dari segi komunikasi dan perhubungan. Kabupaten Bandung terletak di dataran tinggi pada garis 60,41 70,19 dan 1070,22 1080,5 Bujur Timur, dan pada ketinggian antara 500 meter sampai dengan 1.800 meter di atas permukaan laut dengan temperatur udara antara - 12 28 Celcius dan batas-batas wilayah sebagai berikut : sebelah Utara : Kabupaten Bandung Barat, Kota Bandung, dan Kabupaten Sumedang sebelah Timur sebelah Selatan sebelah Barat Sebelah Tengah : Kabupaten Sumedang dan Kabupaten Garut : Kabupaten Garut dan kabupaten Cianjur : Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Cianjur : Kota Bandung dan Kota Cimahi Gambar 2.1 Peta Wilayah Kabupaten Bandung Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 4

TABEL 2.1 LUAS WILAYAH, JUMLAH PENDUDUK DAN KEPADATAN PEN DUDUK MENURUT KECAMATAN KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2011 N O KECAMATAN LUAS JUMLAH P KEPADATAN WILAYAH ENDUDUK PENDUDUK (km 2 ) per km 2 1 2 3 4 5 1 CILEUNYI 10.54 74,260 7045.54 2 CIMENYAN 11.03 48,449 4392.48 3 CILENGKRANG 15.72 81,297 5171.56 4 BOJONGSOANG 14.62 74,502 5095.90 5 MARGAHAYU 45.25 141,285 3122.32 6 MARGAASIH 25.51 66,659 2613.05 7 KATAPANG 25.36 102,970 4060.33 8 DAYEUHKOLOT 24.01 77,321 3220.37 9 BANJARAN 24.61 122,206 4965.70 10 PAMEUNGPEUK 35.99 84,455 2346.62 11 PANGALENGAN 40.14 111,374 2774.64 12 ARJASARI 18.35 48,980 2669.21 13 CIMAUNG 48.47 170,325 3514.03 14 CICALENGKA 55.00 154,161 2802.93 15 NAGREG 42.92 78,978 1840.12 16 CIKANCUNG 30.12 154,072 5115.27 17 RANCAEKEK 27.81 233,336 8390.36 18 CIPARAY 54.57 92,888 1702.18 19 PACET 47.30 117,016 2473.91 20 KERTASARI 31.58 67,507 2137.65 21 BALE ENDAH 46.18 71,276 1543.44 22 MAJALAYA 51.03 114,054 2235.04 23 SOLOKAN JERUK 41.56 107,198 2579.36 24 PASEH 49.30 92,036 1866.86 25 IBUN 91.94 138,871 1510.45 26 SOREANG 53.08 122,335 2304.73 27 KUTAWARINGIN 64.98 114,577 1763.27 28 PASIRJAMBU 195.41 108,884 557.21 29 CIWIDEY 239.58 173,114 722.57 30 RANCABALI 152.07 48,247 317.27 31 CANGKUANG 148.37 107,355 723.56 JUMLAH (KAB/KOTA) 1,762.40 3,299,988 1,872.44 (Sumber : BPS - SUSEDA KABUPATEN BANDUNG 2011) Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 5

2.2 KONDISI DEMOGRAFI Kabupaten Bandung merupakan percontohan Otonomi Daerah dan merupakan daerah penyangga Jawa Barat yang berkembang cukup pesat. Selain berdampak pada peningkatan pertumbuhan ekonomi juga munculnya masalah kependudukan, dimana terjadi peningkatan jumlah penduduk yang besar, penyebaran penduduk yang tidak merata serta laju pertumbuhan penduduk yang tinggi. Berdasarkan hasil sensus yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bandung, jumlah penduduk Kabupaten Bandung Tahun 2011 sebesar 3.299.988 jiwa. Kecamatan dengan jumlah penduduk tertinggi adalah Kecamatan Baleendah yakni sebesar 233.336 jiwa (7.07%) kemudian diikuti oleh Kecamatan Cileunyi sebesar 173.114 jiwa (5.24%). Sementara itu Nagreg, Rancabali dan Cilengkrang adalah tiga Kecamatan yang jumlah penduduknya paling rendah yaitu secara berurutan 48.980 jiwa (1.48%), 48,449 jiwa (1.46%) dan 48,247 jiwa (1.46%). Luas wilayah Kabupaten Bandung sekitar 1.756,65 Km 2, yang didiami oleh 3.299.988 jiwa, maka rata-rata tingkat kepadatan penduduk Kabupaten Bandung adalah 1.878 jiwa per Km 2. Kecamatan yang paling tinggi tingkat kepadatan penduduknya adalah Kecamatan Margahayu yakni sebanyak 1,14 orang per Km 2, sedangkan yang paling rendah adalah Kecamatan Rancabali yakni sebanyak 0,03 orang per Km 2. Dalam melaksanakan kegiatannya Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung memiliki daerah wilayah kerja yang terdiri dari 31 kecamatan, 267 desa, 9 kelurahan, 4.239 RW dan 16.552 RT dengan luas wilayah kerja mencapai 1.756,65 Km 2. Sedangkan sex ratio penduduk Kabupaten Bandung sebesar 103,9%, artinya jumlah penduduk laki-laki 1.95% lebih banyak dibandingkan jumlah penduduk perempuan. Sedangkan laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Bandung per tahun selama 2010-2011 sebesar 6.37%. Laju pertumbuhan penduduk Kecamatan Cileunyi adalah yang tertinggi dibandingkan Kecamatan lain di Kabupaten Bandung yakni sebesar 5.49%, sedangkan yang terendah di Kecamatan Dayeuhkolot yakni sebesar 1.09%. Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 6

TABEL 2.2 JUMLAH PENDUDUK MENURUT KECAMATAN DAN JENIS KELAMIN KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2011 N Kecamatan Laki - laki Perempuan Laki - laki + Pere o mpuan N % N % N % 1 Ciwidey 37,777 50.87 36,483 49.13 74,260 100.00 2 Rancabali 24,507 50.58 23,942 49.42 48,449 100.00 3 Pasirjambu 41,548 51.11 39,749 48.89 81,297 100.00 4 Cimaung 37,784 50.72 36,718 49.28 74,502 100.00 5 Pangalengan 71,202 50.40 70,083 49.60 141,285 100.00 6 Kertasari 33,757 50.64 32,902 49.36 66,659 100.00 7 Pacet 53,234 51.70 49,736 48.30 102,970 100.00 8 Ibun 39,407 50.97 37,914 49.03 77,321 100.00 9 Paseh 62,629 51.25 59,577 48.75 122,206 100.00 10 Cikancung 43,276 51.24 41,179 48.76 84,455 100.00 11 Cicalengka 56,485 50.72 54,889 49.28 111,374 100.00 12 Nagreg 25,038 51.12 23,942 48.88 48,980 100.00 13 Rancaekek 85,158 50.00 85,167 50.00 170,325 100.00 14 Majalaya 79,237 51.40 74,924 48.60 154,161 100.00 15 Solokanjeruk 40,086 50.76 38,892 49.24 78,978 100.00 16 Ciparay 78,687 51.07 75,385 48.93 154,072 100.00 17 Baleendah 119,289 51.12 114,047 48.88 233,336 100.00 18 Arjasari 47,234 50.85 45,654 49.15 92,888 100.00 19 Banjaran 59,687 51.01 57,329 48.99 117,016 100.00 20 Cangkuang 34,413 50.98 33,094 49.02 67,507 100.00 21 Pameungpeu 36,310 50.94 34,966 49.06 71,276 100.00 k 22 Katapang 58,327 51.14 55,727 48.86 114,054 100.00 23 Soreang 54,865 51.18 52,333 48.82 107,198 100.00 24 Kutawaringin 47,338 51.43 44,698 48.57 92,036 100.00 25 Margaasih 71,083 51.19 67,788 48.81 138,871 100.00 26 Margahayu 61,954 50.64 60,381 49.36 122,335 100.00 27 Dayeuhkolot 58,624 51.17 55,953 48.83 114,577 100.00 28 Bojongsoang 55,824 51.27 53,060 48.73 108,884 100.00 29 Cileunyi 88,081 50.88 85,033 49.12 173,114 100.00 30 Cilengkrang 24,536 50.85 23,711 49.15 48,247 100.00 31 Cimenyan 54,831 51.07 52,524 48.93 107,355 100.00 Kab. Bandung 1,682,20 8 50.98 1,617,78 0 (Sumber : Survei Sosial Ekonomi Daerah 2011) 49.02 3,299,98 8 100.00 Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 7

2.3 SUMBER DAYA KESEHATAN 1.1.1 TENAGA KESEHATAN Dinas Kesehatan sebagai salah satu Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) merupakan unsur pelaksana Pemerintah Kabupaten yang mempunyai tugas pokok merumuskan kebijaksanaan teknis dan operasional kegiatan di bidang pelayanan kesehatan yang meliputi pelayanan kesehatan, penanggulangan penyakit dan penyehatan lingkungan, fasilitasi dan pembinaan kesehatan masyarakat, pengawasan dan pengendalian kesehatan serta melaksanakan ketatausahaan dinas. Tenaga kesehatan yang terdaftar di sarana kesehatan pemerintah (RSUD dan Puskesmas). Tabel 2.3 TENAGA KESEHATAN DI WILAYAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2012 NO JENIS TENAGA JUMLAH TENAGA 1 Dokter ahli DSOG 8 Orang 2 Dokter ahli DSA 8 Orang 3 Dokter Umum 101 Orang 4 Dokter Gigi 42 Orang 5 Tenaga Keperawatan 255 Orang 6 Tenaga Kefarmasian 50 Orang 7 Tenaga Kesehatan Masyarakat 31 Orang 8 Sanitasi 62 Orang 9 Tenaga Gizi 62 Orang 10 Tenaga Ketehnisan Medis 27 Orang 11 Tenaga Non Kesehatan 208 Orang 12 Bidan Swasta 129 Orang 13 Bidan Puskesmas 213 Orang 14 Bidan Desa PNS 89 Orang Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 8

15 Bidan Desa PTT Provinsi 12 Orang 16 Bidan Desa PTT Pusat 127 Orang 17 Bidan PTT Poned 35 Orang 18 Bidan Koordinator 31 Orang JUMLAH TENAGA 1491 ORANG (Sumber: Kepegawaian Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung, Tahun 2012) 1.1.2 SARANA DAN PRASARANA KESEHATAN Puskesmas dan jaringannya merupakan sarana penyelenggara pelayanan kesehatan dasar dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Semakin banyak jumlah ketersediaannya maka semakin memudahkan masyarakat dalam menjangkau pelayanan kesehatan. Sementara itu Balai Pengobatan, Rumah Bersalin, praktek dokter/dokter gigi, praktek bidan dan apotek serta toko obat merupakan sarana pelayanan kesehatan swasta yang juga memberikan pelayanan kesehatan dasar pada masyarakat. TABEL 2.4 SARANA PELAYANAN KESEHATAN KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2012 NO JENIS SARANA KESEHATAN JUMLAH 1 RS Pemerintah ( RSUD ) 3 Buah 2 RS Perkebunan (BUMN ) 1 Buah 3 RS Swasta (AMC dan Bina Sehat ) 2 Buah 4 Puskesmas Tanpa Perawatan 56 Buah 5 Puskesmas PONED 13 Buah 6 RSUD PONED 2 Buah 7 Puskesmas Rawat Inap 5 Buah 15 Rumah Bersalin 16 Buah 16 Laboratorium Kesehatan 26 Buah 17 Laboratorium Swasta 15 Buah Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 9

18 Balai Pengobatan 70 Buah 19 Praktek dokter 151 20 Praktek dokter gigi 14 21 Praktek bidan 129 22 Apotek 258 23 Toko Obat 118 (Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Tahun 2012) Walaupan sarana kesehatan di wilayah Kabupaten Bandung tercatat cukup banyak tidak berarti dapat menggambarkan bahwa semua daerah di wilayah kerja Kabupaten Bandung telah mendapatkan pelayanan kesehatan secara merata. Hal ini disebabkan masih ada beberapa daerah yang karena letak geografisnya sulit menjangkau pelayanan kesehatan yang memadai. TABEL 2.5 JUMLAH SARANA UKBM KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2012 NO JENIS SARANA KESEHATAN JUMLAH 1 Posyandu 4080 Buah 2 Polindes 108 Buah 3 Posbindu 384 (aktif 348) 4 Puskesmas Santun Lansia 8 Buah 5 Pustu 76 Buah 6 Poskesdes 103 Buah 7 Poskestren 15 Buah Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 10

pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi. UKBM lainnya yang mempunyai peran penting dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan antara lain Pondok Bersalin Desa (Polindes) yang bertujuan untuk mendekatkan akses pelayanan kesehatan ibu dan anak; Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) yang berfungsi sebagai tempat untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan dan musyawarah masyarakat desa dalam bidang kesehatan. Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 11

BAB III VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI 3.1 VISI DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANDUNG Dalam mempertimbangkan potensi, kondisi, permasalahan, tantangan dan peluang yang ada di Kabupaten Bandung serta mempertimbangkan budaya yang hidup dalam masyarakat, maka visi Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung pada tahun 2012 2015 yang hendak dicapai dalam tahapan kelima Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Bandung yaitu : Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Bandung Yang Sehat Mandiri Memperhatikan visi tersebut serta perubahan paradigma dan kondisi yang akan dihadapi pada masa yang akan datang, diharapkan Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung dapat lebih berperan dalam perubahan yang terjadi di lingkup nasional, regional, maupun global. Penjabaran makna dari Visi Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung tersebut adalah sebagai berikut : Masyarakat Kabupaten Bandung : adalah Penduduk /masyarakat yang bermukim dan tinggal di wilayah Kabupaten Bandung dan memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) Kabupaten Bandung Sehat : adalah suatu keadaan sehat jasmani, rohani dan sosial yang merupakan aspek positif dan tidak hanya bebas dari penyakit serta kecacatan. Mandiri : adalah sikap dan kondisi masyarakat Kabupaten Bandung yang mampu memenuhi kebutuhannya untuk lebih maju dengan mengandalkan kemampuan dan kekuatan sendiri, dalam bidang kesehatan. Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 12

3.2 MISI DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANDUNG Dalam mengantisipasi kondisi dan permasalahan yang ada serta memperhatikan tantangan ke depan dengan memperhitungkan peluang yang dimiliki, untuk mencapai masyarakat Kabupaten Bandung yang mandiri, dinamis dan sehat. Misi Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung dalam rangka pencapaian Visi Kabupaten Bandung ditetapkan dalam 5 (lima) Misi. 1. Memberikan pelayanan kesehatan berkualitas kepada masyarakat. 2. Menyehatkan lingkungan tempat tinggal dan lingkungan tempat beraktivitas. 3. Menanggulangi penyakit menular dan tidak menular. 4. Menyehatkan keluarga dan memberdayakan masyarakat dalam bidang kesehatan. 5. Melaksanakan Pengawasan sediaan Farmasi dam Makanan Dalam rangka mewujudkan ke 5 (lima) misi tersebut, didasarkan pada nilai-nilai agama dan budaya daerah, dengan prinsip-prinsip penyelenggaraan dalam pelayanan publik, sebagai berikut: 1. Melayani : Berkomitmen untuk melayani masyarakat dalam bidang kesehatan. 2. Integritas : Menjunjung tinggi kejujuran dan keadilan. 3. Kebersamaan, Keterbukaan, Saling Menghormati, dan Saling Menghargai : Kebersamaan, keterbukaan, saling menghormati, dan saling menghargai adalah kunci untuk menciptakan suasana kerja yang kondusif. 4. Kualitas yang Tinggi : Berupaya mencapai visi dengan memberikan pelayanan terbaik yang mencerminkan komitmen kami pada kualitas yang tinggi. 5. Innovasi : Berupaya mencari cara baru untuk mencapai hasil yang memuaskan masyarakat dalam menyelesaikan misi kami. Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 13

3.3 TUJUAN PEMBANGUNAN KESEHATAN Tujuan ditetapkan dengan mengacu kepada pernyataan visi dan misi serta didasarkan pada isu-isu dan Analisis Strategis. Tujuan akan mengarahkan perumusan sasaran, kebijakan, program dan kegiatan dalam rangka merealisasikan misi dengan mempertimbangkan sumber daya dan kemampuan yang dimiliki. Lebih dari itu, perumusan tujuan strategis ini juga akan memungkinkan Dinas Kesehatan untuk mengukur sejauh mana visi misi organisasi telah dicapai mengingat tujuan strategis dirumuskan berdasarkan visi misi organisasi. Adapun tujuan strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung adalah sebagai berikut ; 1. Meningkatnya akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan. 2. Meningkatnya kualitas lingkungan hidup yang sehat 3. Menurunnya angka kesakitan penyakit menular dan tidak menular 4. Meningkatnya status gizi dan kesehatan keluarga dalam masyarakat. 5. Meningkatnya kemandirian masyarakat dalam bidang kesehatan. 6. Meningkatnya kualitas farmasi, makanan dan minuman yang memenuhi syarat kesehatan. 3.4 SASARAN PEMBANGUNAN KESEHATAN Sasaran pembangunan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan adalah : 1. Meningkatkannya cakupan pelayanan kesehatan dasar umum 2. Meningkatnya pelayanan kesehatan di UPTD Yankes di tingkat kecamatan 3. Meningkatnya pelayanan kesehatan matra bencana 4. Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan khusus 5. Meningkatnya kompetensi tenaga kesehatan 6. Meningkatnya kualitas Sarana Pelayanan Kesehatan Swasta (SPKS) 7. Meningkatnya fungsi sarana pelayanan kesehatan 8. Tersedianya obat dan perbekalan kesehatan yang bermutu Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 14

9. Meningkatnya penyajian data informasi kesehatan 10. Meningkatnya pelaksanaan pengembangan Jamkesda dan peraturan-peraturan sebagai penunjang perumusan kebijakan penyelenggaraan kesehatan 11. Meningkatnya lingkungan sehat pada rumah tangga 12. meningkatnya lingkungan sehat pada tempat-tempat umum 13. meningkatnya lingkungan sehat pada kawasan industri 14. meningkatnya air minum yang memenuhi syarat 15. meningkatnya tempat pengelolaan makanan yang memenuhi syarat 16. Menurunnya angka kesakitan penyakit DBD 17. Menurunnya angka kesakitan penyakit TB Paru 18. Menurunnya angka kesakitan penyakit Diare 19. Menurunnya angka kesakitan penyakit ISPA 20. Menurunnya angka kesakitan penyakit HIV/ AIDS 21. Menurunnya angka kesakitan penyakit kusta 22. Menurunnya angka kesakitan dan kematian akibat penyakit bersumber binatang lainnya 23. Menurunnya angka kesakitan dan kematian akibat penyakit tidak menular tertentu (DM, CA Cercix, Hypertensi, Penyakit Jantung, Asma dan PPOK) 24. Menurunnya angka kesakitan Filariasis dan Schistosomiasis 25. Meningkatnya surveilans epidemiologi dan wabah 26. Menurunnya angka kesakitan akibat Penyakit yang Dapat Ditanggulangi Dengan Imunisasi (PD3I) seperti: Campak, TBC, Polio, Diphtery, Pertusis, Tetanus, Hepatitis B 27. Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan dasar pada ibu, bayi dan usia SD. 28. Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan dasar pada lanjut usia 29. Meningkatnya gizi pada keluarga, ibu hamil dan ibu melahirkan. 30. Meningkatnya gizi pada bayi dan balita 31. Meningkatnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 15

32. Meningkatnya Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) mandiri 33. Meningkatnya kualitas pengelolaan obat di lingkungan Dinas Kesehatan 34. Meningkatnya kualitas pengelolaan obat di lingkungan apotik dan pedagang eceran obat 35. Meningkatnya kualitas obat, obat tradisional dan kosmetik yang beredar di masyarakat 36. Meningkatnya kualitas makanan dan minuman hasil industri rumah tangga yang memenuhi syarat kesehatan 3.5 KEBIJAKAN Dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, maka ditetapkan kebijakan pembangunan kesehatan yang dilaksanakan secara bertahap antara lain : 1. Peningkatan Akses & Kualitas Pelayanan Kesehatan 2. Pengendalian Penyakit Berbasis Lingkungan 3. Penanggulangan & Pengendalian Penyakit Menular / Tidak Menular 4. Peningkatan Kualitas Kesehatan Ibu dan Anak 5. Peningkatan Status Gizi Masyarakat 6. Peningkatan Kualitas Perilaku Hidup Bersih dan Sehat 7. Peningkatan Pengawasan Obat / Farmasi dan Makanan Minuman 3.6 STRATEGI Pembangunan dilaksanakan di Kabupaten Bandung pada dasarnya bermuara pada peningkatan nilai Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang terdiri dari 3 komponen yaitu: kesehatan, pendidikan dan daya beli masyarakat. Khusus untuk bidang kesehatan tantangan yang dihadapi kedepan sangat berat seiring dinamika perubahan pola hidup. Fenomena yang menarik adalah timbulnya pola penyakit degeneratif yang kian meningkat, Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 16

Sebagai Satuan Kerja Perangkat daerah (SKPD) di Pemerintah Kabupaten Bandung, Dinas Kesehatan sangat berperan penting dalam menyelenggarakan kegiatan pembangunan kesehatan dilakukan secara koordinasi dan terintegrasi dengan bidang yang lain yang mempunyai peran dan fungsi yang sama. Sehingga diharapkan mampu untuk mewujudkan derajat kesehatan yang masyarakat yang optimal sebagai amanat tujuan pembangunan kesehatan. Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten BandungTahun 2012-2015 ditetapkan dengan maksud untuk memberikan arah sekaligus menjadi pedoman bagi seluruh pemangku kepentingan baik bagi pemerintah, pemerintah daerah, masyarakat dan dunia usaha di dalam mewujudkan cita-cita dan tujuan pembangunan daerah yang berkesinambungan. Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 2012-2015, berorientasi pada pembangunan dan peningkatan kompetensi segenap sumber daya yang terdapat di Kabupaten Bandung dalam bidang kesehatan, guna menyiapkan kemandirian masyarakat sehat Kabupaten Bandung. Kemampuan untuk hidup sehat dalam menciptakan derajat kesehatan masyarakat akan terus didorong. Kebijakan kesehatan daerah diarahkan untuk mencapai masyarakat yang mandiri sejahtera dan berkualitas melalui pengembangan kegiatan utama (core business) berdasarkan pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan sarana pelayanan kesehatan yang ditunjang oleh peningkatan sumber daya kesehatan. Isu strategis mengenai permasalahan yang berkaitan dengan fenomena penting aktual atau yang belum dapat diselesaikan pada periode 5 (lima) tahun sebelumnya serta memiliki dampak jangka panjang bagi keberlanjutan pelaksanaan pembangunan, akan diatasi secara bertahap. Dalam mengantisipasi kondisi dan permasalahan yang ada serta memperhatikan tantangan ke depan dengan memperhitungkan peluang yang dimiliki, untuk mencapai masyarakat Kabupaten Bandung yang mandiri, dinamis dan sehat. Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 17

BAB IV KEDUDUKAN, STRUKTUR ORGANISASI, TUGAS POKOK DAN FUNGSI Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung merupakan Dinas Otonomi Daerah yang secara struktur sepenuhnya berada dalam kewenangan pemerintahan Daerah, sedangkan hubungan dengan Dinas Kesehatan Propinsi adalah merupakan hubungan kerja fungsional, sehingga tugas-tugas bantuan (dekonsentrasi) di bidang kesehatan di tingkat Kabupaten dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Maksud dan tujuan pembentukan Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung, sebagaimana tercantum dalam peraturan Daerah Kabupaten Bandung, Nomor 20 Tahun 2007 yaitu : 1. Bahwa untuk meningkatkan dan mengembangkan bidang Kesehatan yang telah dilaksanakan di Kabupaten Bandung, telah dibentuk Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung. 2. Bahwa agar Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung dapat melaksanakan tugasnya secara berdaya guna dan berhasil guna dipandang perlu untuk menetapkan susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 20 Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi Dinas Daerah Kabupaten Bandung, Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung mempunyai kedudukan, struktur organisasi, tugas pokok dan fungsi sebagai berikut : 4.1 KEDUDUKAN a. Dinas daerah adalah unsur pelaksana Pemerintah Kabupaten yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. b. Dinas Daerah dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan tanggung jawab kepada Bupati Kepala Daerah. Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 18

4.2 STRUKTUR ORGANISASI Susunan organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung telah ditetapkan dengan Peraturan Bupati Bandung Nomor 5 Tahun 2008. Adapun unsur Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung terdiri atas : 1. Pimpinan, adalah Kepala Dinas 2. Pembantu Pimpinan adalah Sekretariat 3. Pelaksana adalah : a. Sekretariat, membawahkan : - Subbag Umum dan Kepegawaian - Subbag Keuangan - Subbag Penyusunan Program b. Bidang Pelayanan Kesehatan, membawahkan : - Sie Pelayanan kesehatan dasar - Sie Pelayanan kesehatan khusus - Sie Penunjang Pelayanan Kesehatan c. Bidang Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, membawahkan : Seksi Pengamatan dan Pencegahan Penyakit Seksi Pemberantasan Penyakit Seksi Penyehatan Lingkungan d. Bidang Bina Kesehatan masyarakat, membawahkan : Seksi Kesehatan Keluarga Seksi Gizi Seksi Kemitraan dan Pembiayaan e. UPTD Laboratorium f. UPTD Obat dan Perbekalan Kesehatan, dan g. UPTD Pelayanan Kesehatan, serta Kelompok Jabatan Fungsional Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 19

4.3 Tugas Pokok Dinas mempunyai tugas pokok merumuskan kebijaksanaan sistem kesehatan Kabupaten dan dan melaksanakan kegiatan teknis operasional di bidang kesehatan yang meliputi program, penyehatan lingkungan dan penanggulangan penyakit, pelayanan kesehatan, kesehatan keluarga, farmasi serta melaksanakan ketatausahaan Dinas. 4.4 Fungsi a. Berdasarkan Perda tersebut Dinas Kesehatan mempunyai fungsi : Pelaksanaan perumusan kebijaksanaan sistem kesehatan kabupaten dan pelaksanaan kegiatan teknis operasional di bidang kesehatan yang meliputi pelayanan kesehatan, penyehatan lingkungan dan penanggulangan penyakit, kesehatan keluarga dan farmasi. Pelaksana pelayanan teknis administratif ketatausahaan. b. Dalam menjalankan fungsinya Kepala Dinas Kesehatan dibantu oleh bagian dan bidang sebagai berikut: 1. Kepala Dinas a. Kepala Dinas mempunyai tugas pokok memimpin, merumuskan, mengatur, membina, mengendalikan, mengkoordinasikan dan mempertanggungjawabkan kebijakan teknis pelaksanaan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembangunan di Bidang Kesehatan. b. Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut Kepala Dinas Kesehatan menyelenggarakan fungsi: perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya; penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum sesuai dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 20

lingkup tugasnya; pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya; pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. 2. Sekretariat a. Sekretaris mempunyai tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas-tugas di bidang pengelolaan pelayanan kesekretariatan yang meliputi pengkoordinasian penyusunan program, pengelolaan umum dan kepegawaian serta pengelolaan keuangan. b. Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut Sekretaris mempunyai fungsi : Penetapan penyusunan rencana dan program kerja pengelolaan pelayanan kesekretariatan; Penetapan rumusan kebijakan koordinasi penyusunan program dan penyelenggaraan tugas-tugas Bidang secara terpadu; Penetapan rumusan kebijakan pelayanan administratif Dinas; Penetapan rumusan kebijakan pengelolaan administrasi umum dan kerumahtanggaan; Penetapan rumusan kebijakan pengelolaan kelembagaan dan ketatalaksanaan serta hubungan masyarakat; Penetapan rumusan kebijakan pengelolaan administrasi kepegawaian; Penetapan rumusan kebijakan administrasi pengelolaan keuangan; Penetapan rumusan kebijakan pelaksanaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas Dinas; Penetapan rumusan kebijakan pengkoordinasian publikasi pelaksanaan tugas Dinas; Penetapan rumusan kebijakan pengkoordinasian penyusunan dan penyampaian bahan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas Dinas; Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 21

Pelaporan pelaksanaan tugas pengelolaan pelayanan kesekretariatan; Evaluasi pelaksanaan tugas pengelolaan pelayanan kesekretariatan; Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya; Pelaksanaan koordinasi/kerja sama dan kemitraan dengan unit kerja/instansi/lembaga atau pihak ketiga di bidang pengelolaan pelayanan kesekretariatan. c. Sekretariat, membawahkan: 1. Sub Bagian Penyusunan Program Kepala Sub Bagian Penyusunan Program mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas pelayanan dan pengkoordinasian penyusunan rencana dan program Dinas. 2. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas pelayanan administrasi umum dan kerumahtanggaan serta administrasi kepegawaian. 3. Sub Bagian Keuangan Kepala Subag Keuangan mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas pengelolaan administrasi dan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan Dinas. 1. Bidang Pelayanan Kesehatan a. Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan mempunyai tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas-tugas di bidang pengelolaan pelayanan kesehatan yang meliputi pelayanan kesehatan dasar, pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 22

kesehatan khusus dan penunjang kesehatan. b. Dalam melaksanakan tugas pokoknya Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan menyelenggarakan fungsi: penetapan penyusunan rencana dan program kerja pengelolaan pelayanan kesehatan; penetapan rumusan kebijakan pengelolaan pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan khusus dan penunjang pelayanan; penetapan rumusan kebijakan penyelenggaraan upaya kesehatan perorangan; penetapan rumusan kebijakan penyelenggaraan upaya kesehatan pada daerah perbatasan, terpencil, dan rawan; penetapan rumusan kebijakan penyelenggaraan pelayanan kesehatan haji; pelaporan pelaksanaan tugas pengelolaan pelayanan kesehatan; evaluasi pelaksanaan tugas pengelolaan pelayanan kesehatan; pelaksanaan tuas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya; pelaksanaan koordinasi/kerja sama dan kemitraan dengan unit kerja/instansi/lembaga atau pihak ketiga di bidang pengelolaan pelayanan kesehatan. c. Bidang Pelayanan Kesehatan, membawahkan: 1. Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas pengelolaan pelayanan kesehatan dasar. 2. Seksi Pelayanan Kesehatan Khusus Seksi Pelayanan Kesehatan Khusus mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas pengelolaan pelayanan kesehatan khusus. Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 23

3. Seksi Penunjang Pelayanan Seksi Penunjang Pelayanan mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas pengembangan dan pengelolaan penunjang pelayanan kesehatan. 4. Bidang Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan a. Kepala Bidang Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan mempunyai tugas pokok dan fungsi memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas-tugas di bidang pencegahan dan pemberantasan penyakit serta penyehatan lingkungan yang meliputi pengamatan dan pencegahan penyakit, pemberantasan penyakit serta penyehatan lingkungan. b. Dalam melaksanakan tugas pokoknya Kepala Bidang Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan menyelenggaran fungsi: penetapan penyusunan rencana dan program kerja pencegahan dan pemberantasan penyakit serta penyehatan lingkungan; penyelenggaraan surveilans epidemiologi dan penyelidikan kejadian luar biasa; penyelenggaraan pencegahan dan penanggulangan penyakit menular dan penyakit tidak menular tertentu; penyelenggaraan operasional pencegahan dan penanggualangan masalah kesehatan akibat bencana dan wabah; penyelenggaraan pencegahan dan penganggulangan pencemaran lingkungan; penyelenggaraan penyehatan lingkungan; pelaporan pelaksanaan tugas pencegahan dan pemberantasan penyakit serta penyehatan lingkungan; evaluasi pelaksanaan tugas pencegahan dan pemberantasan penyakit serta penyehatan lingkungan; Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 24

pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya; pelaksanaan koordinas/kerja sama dan kemitraan dengan unit kerja/instansi/lembaga atau pihak ketiga di bidang pencegahan dan pemberantasan penyakit serta penyehatan lingkungan. c. Bidang Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, membawahkan: 1. Seksi Pengamatan dan Pencegahan Penyakit Seksi Pengamatan dan Pencegahan Penyakit mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas pengembangan pengamatan dan pencegahan penyakit. 2. Seksi Pemberantasan Penyakit Seksi Pemberantasan Penyakit mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas peningkatan dan pengembangan pemberantasan penyakit. 3. Seksi Penyehatan Lingkungan Seksi Penyehatan Lingkungan mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas peningkatan dan pelayanan penyehatan lingkungan. 5. Bidang Bina Kesehatan Masyarakat a. Bidang Bina Kesehatan Masyarakat mempunyai tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas-tugas di bidang fasilitasi dan pembinaan kesehatan masyarakat yang meliputi kesehatan keluarga, pelayanan gizi serta pengembangan kemitraan dan pembiayaan kesehatan. b. Dalam melaksanakan tugas pokoknya Kepala Bidang Bina Kesehatan Masyarakat menyelenggaran fungsi: penetapan penyusunan rencana dan program kerja fasilitasi dan pembinaan kesehatan masyarakat; Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 25

penyelenggaraan pelayanan kesehatan keluarga yang meliputi kesehatan ibu, neonatal, bayi, balita, anak, kesehatan reproduksi, upaya kesehatan sekolah dan kesehatan usia lanjut; penyelenggaraan survailans dan penanggulangan gizi buruk; penyelenggaraan perbaikan gizi keluarga dan integritas program gizi; penyelenggaraan promosi kesehatan; penyelenggaraan pengkajian potensi dan permasalahan dalam pengembangan JPKM yang meliputi pengembangan badan penyelenggara, kepesertaan, Bapim dan penyelenggaraan pemeliharaan kesehatan serta pembiayaan kesehatan; penyelenggaraan pembinaan dan pengendalian bapel JPKM; penyelenggaraan pengembangan pola kemitraan pelayanan kesehatan yang meliputi pengembangan pesan kesehatan, sarana dan metoda penyuluhan serta upaya memotivasi petugas kesehatan; penyelenggaraan jaminan pemeliharaan kesehatan sesuai kondisi lokal; penyelenggaraan jaminan pemeliharaan kesehatan nasional; pelaporan pelaksanaan tugas fasilitasi dan pembinaan kesehatan masyarakat; evaluasi pelaksanaan tugas fasilitasi dan pembinaan kesehatan masyarakat pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya; pelaksanaan koordinasi/kerja sama dan kemitraan dengan unit kerja/instansi/lembaga atau pihak ketiga di bidang fasilitasi dan pembinaan kesehatan masyarakat. c. Bidang Bina Kesehatan Masyarakat, membawahkan: 1. Seksi Kesehatan Keluarga Seksi Kesehatan Keluarga mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 26

kesehatan keluarga. 2. Seksi Gizi Seksi Gizi mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas peningkatan dan pengembangan pelayanan gizi. 3. Seksi Kemitraan dan Pembiayaan Kesehatan Seksi Kemitraan dan Pembiayaan Kesehatan mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas pengembangan kemitraan pelayanan kesehatan dan pembiayaan kesehatan. 6. Bidang Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan a. Bidang Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan mempunyai tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas-tugas di bidang peningkatan pengawasan dan pengendalian kesehatan yang meliputi pengawasan dan pengendalian farmasi dan makanan dan minuman, sumber daya kesehatan serta penelitian, pengembangan dan informasi kesehatan. b. Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Bidang Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan mempunyai fungsi : Penetapan penyusunan rencana dan program kerja peningkatan pengawasan dan pengendalian kesehatan; Penyelenggaraan pembinaan, monitoring dan evaluasi pengawasan farmasi dan makanan dan minuman, sumber daya kesehatan serta penelitian pengembangan informasi kesehatan; Penetapan rumusan kebijakan registrasi, akreditasi dan sertifikasi sarana kesehatan; Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 27

Penetapan rumusan kebijakan pemberian perijinan sarana kesehatan yang meliputi Rumah Sakit Pemerintah Kelas C/D, Rumah Sakit Swasta yang setara, praktek berkelompok, klinik umum/spesialis, rumah bersalin, klinik dokter keluarga/gigi, kedokteran komplementer, pengobatan tradisional dan sarana penunjang yang setara serta rekomendasi perijinan sarana kesehatan tertentu; Penetapan penyediaan dan pengelolaan obat pelayanan kesehatan dasar, alat kesehatan, reagensia dan vaksin; Penyelenggaraan pemeriksaan setempat sarana produksi dan distribusi sediaan farmasi dan sarana pelayanan kesehatan swasta lainnya; Penyelenggaraan pengawasan dan pengendalian peredaran registrasi serta sertifikasi produk makanan dan minuman; Penyelenggaraan sertifikasi alat kesehatan dan PKRT Kelas I serta pemberian rekomendasi perijinan PBF Cabang, PBAK dan Industri Kecil Obat Tradisional (IKOT); Penyelenggaraan pemberian perijinan sarana dan tenaga kesehatan swasta; Penyelenggaraan dan pendayagunaan serta pemanfaatan tenaga kesehatan strategis; Penetapan pelaksanaan kebutuhan pelatihan teknis dan fungsional; Penyelenggaraan registrasi, akreditasi dan sertifikasi tenaga keehatan tertentu sesuai peraturan perundang-undangan; Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan kesehatan yang mendukung perumusan kebijakan pelayanan kesehatan; Penyelenggaraan dan pengelolaan surkesda; Penyelenggaraan implementasi penapisan IPTEK di bidang pelayanan kesehatan; Penyelenggaraan promosi dan informasi pelayanan kesehatan; Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 28

Pelaporan pelaksanaan tugas peningkatan pengawasan dan pengendalian kesehatan; Evaluasi pelaksanaan tugas peningkatan pengawasan dan pengendalian kesehatan Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya; Pelaksanaan koordinasi/kerja sama dan kemitraan dengan unit kerja/instansi/lembaga atau pihak ketiga di bidang peningkatan pengawasan dan pengendalian kesehatan. c. Bidang Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan, membawahkan: 1. Seksi Pengawasan dan Pengendalian Farmasi dan Makanan dan Minuman Seksi Pengawasan dan Pengendalian Farmasi dan Makanan dan Minuman mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas peningkatan pengawasan dan pengendalian farmasi dan makanan dan minuman. 2. Seksi Sumber Daya Kesehatan Seksi Sumber Daya Kesehatan mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas pembinaan dan peningkatan kapasitas sumber daya kesehatan. 3. Seksi Penelitian, Pengembangan dan Informasi Kesehatan Seksi Penelitian, Pengembangan dan Informasi Kesehatan mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas penelitian, pengembangan dan informasi kesehatan. 7. UPTD Obat dan Perbekalan Kesehatan a. UPTD Obat dan Perbekalan Kesehatan mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pengelolaan Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 29

sebagian fungsi Dinas di bidang pengelolaan obat publik dan perbekalan kesehatan yang meliputi perencanaan kebutuhan, pengadaan, penyimpanan, pendistribusian, pengendalian, monitoring dan evaluasi obat dan perbekalan kesehatan. b. Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, UPTD Obat dan Perbekalan Kesehatan menyelenggarakan fungsi : Perencanaan operasional kegiatan pengendalian obat dan perbekalan kesehatan; Pelaksanaan seleksi obat dan perbekalan kesehatan untuk pelayanan kesehatan dasar; Pelaksanaan perhitungan kebutuhan obat dan perbekalan kesehatan untuk pelayanan kesehatan; Penyusunan rencana pengadaan obat dan perbekalan kesehatan; Pelaksanaan distribusi obat dan perbekalan kesehatan sesuai permintaan unit pelayanan; Pelaksanaan pencatatan, pelaporan, evaluasi dan monitoring penggunaan obat dan perbekalan kesehatan; Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas; Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya; Pelaksanaan koordinasi obat dan perbekalan kesehatan dengan sub unit kerja lain di lingkungan Dinas. c. UPTD Obat dan Perbekalan Kesehatan, membawahkan Sub Bagian Tata Usaha yang mempunyai tugas pokok menyusun dan melaksanakan pengelolaan ketatausahaan UPTD di bidang pengendalian obat dan perbekalan kesehatan. 8. UPTD Laboratorium Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 30

a. UPTD Laboratorium mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pengelolaan sebagian fungsi Dinas di bidang pelayanan dan pengembangan laboratorium kesehatan. b. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut UPTD Laboratorium Kesehatan menyelenggarakan fungsi; Perencanaan operasional kegiatan pelayanan dan pengembangan laboratorium kesehatan; Pelaksanaan pelayanan dan pengembangan laboratorium kesehatan; Pelaksanaan pemberian bahan rumusan kebijakan pengelolaan administrasi kepegawaian pelayanan dan pengembangan kesehatan; Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian pelayanan dan pengembangan laboratorium kesehatan; Pelaksanaan operasional kegiatan laboratorium kesehatan yang meliputi laboratorium klinik, kualitas air, skrining tes, surveilans epidemiologi, KLB dan penyakit menular; Penyelenggaraan rujukan kesehatan dan pengujian kesehatan; Pelaksanaan kegiatan pelayanan dan pengujian kesehatan; Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas; Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya; Pelaksanaan koordinasi pelayanan laboratorium kesehatan dengan sub unit kerja lain di lingkungan Dinas. c. UPTD Laboratorium Kesehatan membawahkan Sub Bagian Tata Usaha yang mempunyai tugas pokok menyusun dan melaksanakan pengelolaan ketatausahaan UPTD di bidang pelayanan dan pengembangan laboratorium kesehatan. Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 31

9. UPTD Pelayanan Kesehatan a. UPTD Pelayanan Kesehatan mempunyai tugas pokok mempimpin, merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pengelolaan sebagian fungsi Dinas di bidang pelayanan dan pembangunan kesehatan di tingkat Kecamatan. b. Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut UPTD Pelayanan Kesehatan menyelenggarakan fungsi: perencanaan operasional kegiatan pelayanan dan pembangunan kesehatan di tingkat Kecamatan; pelaksanaan pelayanan dan pembangunan kesehatan di tingkat Kecamatan; fasilitasi pemberdayaan masyarakat di bidang pelayanan dan pembangunan kesehatan di tingkat kecamatan; pelaksanaan pelayanan kesehatan strata pertama yang meliputi pelayanan kesehatan perorangan dan masyarakat; pelaksanaan rujukan pelayanan kesehatan; penyusunan mekanisme organisasi dan tatalaksana pelaksanaan pelayanan kesehatan perorangan dan masyarakat; pengelolaan anggaran pelaksanaan pelayanan dan pembangunan kesehatan di tingkat Kecamatan; pelaksanaan pengembangan kemitraan pelayanan dan pembangunan kesehatan di tingkat Kecamatan; pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas; pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya; pelaksanaan koordinasi pelayanan kesehatan dengan sub unit kerja lain di lingkungan Dinas. c. UPTD Pelayanan Kesehatan membawahkan Sub Bagian Tata Usaha yang Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 32

mempunyai tugas pokok menyusun dan melaksanakan pengelolaan ketatausahaan UPTD di bidang pelayanan dan pembangunan kesehatan di tingkat Kecamatan. 10. Jabatan Fungsional Pengaturan tugas pokok dan fungsi jabatan fungsional diatur lebih lanjut setelah dibentuk dan ditetapkan jenis dan jenjangnya oleh Bupati sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB V PROGRAM DAN INDIKATOR KESEHATAN 1.1 PROGRAM KESEHATAN Program dan kegiatan kesehatan yang dilaksanakan untuk mengatasi permasalahan kesehatan yang ada di Kabupaten Bandung pada tahun 2012 sesuai dengan Permendagri 13/2006 Jo.59/2007 adalah sebagai berikut: 1.1.1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1.1 Penyediaan jasa surat menyurat 1.2 Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik 1.3 Penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan kantor 1.4 Penyediaan jasa kebersihan kantor 1.5 Penyediaan alat tulis kantor 1.6 Penyediaan barang cetakan dan penggandaan 1.7 Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor 1.8 Penyediaan peralatan rumah tangga 1.9 Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 33

1.10 Penyediaan makanan dan minuman 1.11 Rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah 1.12 Pengadaan tenaga pendukung administrasi dan teknis perkantoran 1.13 Rapat Koordinasi dan Konsultasi Dalam daerah 1.14 Penunjang perayaan hari-hari bersejarah 1.1.2 Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur a. Pemeliharaan rutin/ berkala rumah dinas. b. Pemeliharaan rutin/ berkala gedung kantor. c. Pemeliharaan rutin/ berkala kendaraan dinas/ operasional 1.1.3 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur. a. Pendidikan dan pelatihan formal 1.1.4 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan a. Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD b. Penyusunan laporan keuangan semesteran c. Penyusunan pelaporan prognosis realisasi anggaran d. Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun e. Penyusunan rencana dan penganggaran kegiatan 1.1.5 Program Obat Dan Perbekalan Kesehatan a. Kegiatan pengadaan obat dan perbekalan kesehatan (Sumber Dana : APBD II dan DAK 2012) b. Kegiatan peningkatan pemerataan obat dan perbekalan kesehatan c. Kegiatan peningkatan mutu pelayanan farmasi komunitas dan rumah sakit d. Peningkatan Mutu Penggunaan Obat Dan Perbekalan Kesehatan (Sumber Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 34

Dana: DAK 2012 dan Pendamping DAK) 1.1.6 Program Upaya Kesehatan Masyarakat a. Kegiatan pelayanan kesehatan penduduk miskin di Puskesmas dan jaringannya b. Kegiatan Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan sarana dan Prasarana dan Jaringannya (Sumber Dana: DAK dan Pendamping DAK)) c. Kegiatan peningkatan kesehatan masyarakat d. Kegiatan peningkatan pelayanan kesehatan bagi pengungsi korban bencana e. Kegiatan peningkatan pelayanan dan penanggulangan masalah kesehatan. f. Kegiatan penyediaan biaya operasional dan pemeliharaan g. Kegiatan Peningkatan Pelayanan dan Penanggulangan Masalah kesehatan (Peningkatan Manajemen Yankes)/ DBHCT 1.1.7 Program Pengawasan Obat Dan Makanan a. Kegiatan peningkatan pengawasan keamanan pangan dan bahan berbahaya 1.1.8 Program Promosi Kesehatan Dan Pemberdayaan Masyarakat a. Kegiatan peningkatan pengembangan media promosi dan informasi sadar hidup sehat b. Kegiatan peningkatan pemanfaatan sarana kesehatan c. Kegiatan peningkatan pendidikan tenaga penyuluh kesehatan 1.1.9 Program Perbaikan Gizi Masyarakat a. Kegiatan penyusunan peta informasi masyarakat kurang gizi b. Pemberian makanan dan vitamin bagi balita (Sumber Dana : APBD II dan Bangub 2012) c. Kegiatan penanggulangan KEP, anemia gizi besi, gangguan akibat kurang yodium (GAKY), kurang vitamin A dan kekurangan zat gizi mikro lainnya Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 35

1.1.10 Program Pengembangan Lingkungan Sehat a. Kegiatan pengkajian pengembangan lingkungan sehat 1.1.11 Program Pencegahan Dan Penanggulangan Penyakit Menular a. Kegiatan pelayanan vaksinasi bagi balita dan anak sekolah b. Penyemprotan/ Fogging sarang Nyamuk c. Kegiatan pencegahan penularan penyakit endemic/ epidemic d. Kegiatan peningkatan imunisasi e. Kegiatan peningkatan surveillance epidemilogi dan penanggulangan wabah f. Kegiatan Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular g. Kegiatan pengadaan alat fogging dan bahan-bahan fogging 1.1.12 Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan a. Kegiatan penyusunan standar jaminan pelayanan kesehatan (kajian jaminan pelayanan kesehatan daerah) b. Kegiatan evaluasi dan pengembangan standar pelayanan kesehatan c. Kegiatan pembangunan dan pemutakhiran data dasar standar pelayanan kesehatan d. Kegiatan penyusunan standar analis belanja pelayanan kesehatan e. Kegiatan monitoring, evaluasi dan pelaporan 1.1.13 Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin a. Kegiatan pelayanan operasi katarak b. Kegiatan pelayaan kesehatan dasar dan rujukan bagi masyarakat miskin (Sumber Dana : APBD II dan Bangub 2012) 1.1.14 Program Pengadaan, Peningkatan Dan Perbaikan Sarana Dan Prasarana Puskesmas/ Puskesmas Pembantu Dan Jaringannya Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 36