PEDOMAN PERILAKU DAN KODE ETIK

dokumen-dokumen yang mirip
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 116, Tambaha

KODE ETIK DOSEN AKADEMI KEPERAWATAN HKBP BALIGE 2012 KEPUTUSAN DIREKTUR AKADEMI KEPERAWATAN TENTANG KODE ETIK DOSEN AKPER HKBP BALIGE MUKADIMAH

KODE ETIK DAN DISIPLIN UNIVERSITAS MUHAMADIYAH

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR 26 TAHUN 2016

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI BADAN NARKOTIKA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG KODE ETIK BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

KEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL ASOSIASI PERENCANA PEMERINTAH INDONESIA. Nomor 002/Munas-I/APPI/08/2006 Tentang

PERATURAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG KODE ETIK BADAN PEMERIKSA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 01 /PM.4/2008 TENTANG

PEDOMAN PENINGKATAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN KEUANGAN

2017, No tentang Kode Etik Pegawai Badan Keamanan Laut; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembara

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 25/PER/M.KOMINFO/12/2011 TENTANG

PERATURAN DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 01/17/PDK/XII/2012 TENTANG KODE ETIK OTORITAS JASA KEUANGAN

Kode Etik Pegawai Negeri Sipil

Perkara Penting yang Sedang Dihadapi

KODE ETIK GURU INDONESIA PEMBUKAAN

KODE ETIK AUDITOR INSPEKTORAT JENDERAL DEPARTEMEN AGAMA PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR: IJ/65/2006

PENEGAKAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS)

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepot

MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

PROGRAM I-MHERE. INDONESIA-Managing Higher Education for Relevance and Efficiency (I-MHERE) Project Sub Component B.2a DOKUMEN

2017, No profesi harus berlandaskan pada prinsip yang salah satunya merupakan kode etik dan kode perilaku; d. bahwa berdasarkan pertimbangan se

KODE ETIK GURU INDONESIA

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 8 Tahun 2015 Seri E Nomor 4 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG

Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P. 10 /Menhut-II/2012 TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK NOMOR 36 TAHUN 2011 TENTANG

REPUBLIK INDONESIA. KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR : Tahun 2011 TENTANG

PEDOMAN KEBIJAKAN CODE OF CONDUCT PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO)

PEDOMAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

2 2. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 140, Tambahan

PERATURAN BADAN AUDIT KEMAHASISWAAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG KODE ETIK BADAN AUDIT KEMAHASISWAAN

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik In

Kode Etik PNS. Sumpah/Janji Pegawai Negeri Sipil adalah pernyataan kesanggupan untuk melakukan suatu keharusan atau tidak melakukan suatu larangan.

IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA

B E N T U R A N K E P E N T I N G A N CONFLICT OF INTEREST. PT Jasa Marga (Persero) Tbk

PEDOMAN SISTIM PENGENDALIAN INTERN

SOSIALISASI KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KAB.BANTUL

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

CODE OF CONDUCT. PT. BARATA INDONESIA (Persero)

2011, No Peraturan Presiden Nomor 90 Tahun 2007 tentang Badan Koordinasi Penanaman Modal; 4. Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Moda

PEDOMAN KODE ETIK BPJS KETENAGAKERJAAN

KODE ETIK GURU INDONESIA. Drs. H. Asep Herry Hernawan, M.Pd. Laksmi Dewi, M.Pd.

KODE ETIK PEGAWAI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

2017, No Pedoman Pengawasan Intern di Kementerian Luar Negeri dan Perwakilan Republik Indonesia; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 19

KODE ETIK DAN PERATURAN DISIPLIN KARYAWAN IKIP VETERAN SEMARANG. BAB I Ketentuan Umum

KODE ETIK PENERBIT ANGGOTA IKAPI

SALINAN PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN

KODE ETIK PSIKOLOGI MUKADIMAH

Keputusan Rektor Universitas Sumatera Utara Nomor : 1179/H5.1.R/SK/SDM/2008 Tentang Kode Etik dan Peraturan Disiplin Dosen Universitas Sumatera

KODE ETIK APOTEKER INDONESIA DAN IMPLEMENTASI - JABARAN KODE ETIK

GUBERNUR JAWA BARAT PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 47 TAHUN 2017 TENTANG

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 73 /POJK.05/2016 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN

KEBIJAKAN MANAJEMEN Bidang: Kepatuhan (Compliance) Perihal : Pedoman Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) No.

BUPATI PANGANDARAN PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

PT HD CAPITAL TBK ( PERSEROAN ) KODE ETIK ( CODE OF CONDUCT )

BAB II DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL. sesungguhnya tidaklah demikian. Disiplin berasal dari bahasa latin Disciplina yang berarti

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PROVINSI BALI PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG

KABUPATEN WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN WAY KANAN NOMOR 02 TAHUN 2015 TENTANG

KODE ETIK (CODE OF CONDUCT) PT PROVIDENT AGRO TBK

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 87 TAHUN 2011 TENTANG KODE ETIK PELAKSANA PELAYANAN PUBLIK GUBERNUR JAWA TIMUR,

KETETAPAN BADAN LEGISLATIF MAHASISWA

2 Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan. Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelengga

2. Rencana pengembangan Insan IMC selalu didasari atas bakat dan kinerja.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KODE ETIK DOSEN UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SAMARINDA

SURAT KEPUTUSAN BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOMOR : 13.00/KPTS/09/IV/2014 NOMOR : Dekom/SK-02/IV/2014

K E P U T U S A N. KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR : 06/KPPU/Kep/XI/2000 T E N T A N G

PERATURAN OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG KODE ETIK INSAN OMBUDSMAN KETUA OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA,

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 30/POJK.05/2014 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PEMBIAYAAN

TATA NILAI, BUDAYA KERJA, DAN KODE ETIK PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENRISTEKDIKTI BIRO SUMBER DAYA MANUSIA KEMENRISTEKDIKTI JAKARTA 2018

2011, No Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 124, Tambahan Lem

2013, No Menetapkan : 3. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahu

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR : KEP. 125/DJ-PSDKP/2011 TENTANG

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS BAITURRAHMAH No. 397/F/Unbrah/VIII/2013 KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS BAITURRAHMAH

BUKU KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN BAPPEDA KABUPATEN BOYOLALI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2013

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 120 TAHUN

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 31 TAHUN 2011 TENTANG

2017, No Gubernur, Bupati, dan Wali Kota menjadi Undang- Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 23, Tambahan Lembaran Neg

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI KARANGASEM PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 51 SERI E

PEDOMAN PERILAKU. (Code of Conduct ) PT ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO)

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2007 NOMOR 13 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 15 TAHUN 2007

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2. Pertanyaan Mengenai Persepsi terhadap Kode Etik Akuntan

PROGRAM I-MHERE. INDONESIA-Managing Higher Education for Relevance and Efficiency (I-MHERE) Project Sub Component B.2a DOKUMEN

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

4. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEMENTERIAN AGAMA,

TENTANG KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL

Bagian Tiga Nilai-nilai Dasar dan Nilai-nilai Operasional Pasal 5

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 1999 TENTANG PERS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA DENPASAR PERATURAN WALIKOTA DENPASAR NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA DENPASAR WALIKOTA DENPASAR,

Transkripsi:

PEDOMAN PERILAKU DAN KODE ETIK DANA PENSIUN PERHUTANI 2007

DAFTAR ISI I. PENDAHULUAN... 1 II. MAKSUD DAN TUJUAN... 2 III. RUANG LINGKUP... 3 3.1 Komponen Perilaku dan Kode Etik... 3 3.2 Pelaksanaan Penerapan Perilaku dan Kode Etik... 8 IV. PENUTUP... 10 i

I. PENDAHULUAN Salah satu tugas dari Pemimpin Perusahaan adalah menjamin agar organisasi dapat berjalan secara efektif dan efisien. Namun tugas tersebut sangat berat karena berhubungan dengan faktor manusia yang mempunyai perilaku individu yang sangat kompleks. PERILAKU adalah tindakan-tindakan manusia yang dapat diamati dan diukur. KODE ETIK adalah tingkah laku dan sikap manusia yang dapat diamati dan diukur. Penerapan Tata Kelola Yang Baik menuntut adanya penerapan secara konsisten Standar Perilaku dan Kode Etik yang prima dari seluruh Organ Dana Pensiun, segenap jajaran Dana Pensiun, termasuk para Mitra Kerja Dana Pensiun. Untuk mewujudkan komitmen tersebut, dipandang perlu untuk menetapkan dan memberlakukan aturan-aturan serta ketentuan-ketentuan etika standar bagi semua Insan Dana Pensiun, dalam bentuk sebuah Pedoman Perilaku dan Kode Etik. Pedoman ini merupakan bagian penting dari Tata Kelola Yang Baik yang menjabarkan prinsip-prinsip dasar perilaku pribadi profesional yang seharusnya diterapkan oleh setiap Insan Dana Pensiun dalam melaksanakan tugasnya. Pencapaian hasil usaha serta kelancaran pelaksanaan kegiatan Dana Pensiun Perhutani sangat tergantung pada nama baik dan reputasi, yang harus selalu dibina dan dipelihara dengan sebaik-baiknya. Untuk itu, semua jajaran pejabat maupun karyawan Dana Pensiun Perhutani harus selalu terikat pada keharusan untuk bersama-sama melakukan pembinaan dan penjagaan nama baik dan prestasi tersebut, dengan antara lain selalu berpedoman dan melaksanakan semua ketentuan yang digariskan didalam Kode Etik ini. II. MAKSUD... 2

II. MAKSUD DAN TUJUAN Maksud dan Tujuan disusunnya Pedoman dan Kode Etik Dana Pensiun Perhutani, yaitu : Agar prinsip-prinsip Tata Kelola Dana Pensiun dapat diterapkan dan dipahami diperlukan penerapan sistem tata nilai dan norma-norma yang berlaku. Meningkatkan kepatuhan kepada kebijakan dan prosedur serta peraturan perundang-undangan yang berlaku. Menyadari bahwa setiap individu merupakan bagian dari organisasi yang harus melaksanakan dan menjalankan perilaku dan kode etik untuk tujuan Perusahaan. III. RUANG LINGKUP PERILAKU DAN KODE ETIK 3.1 Komponen Perilaku dan Kode Etik Perilaku dan Kode Etik individu yang berada dalam organisasi meliputi sikap manusia yang merupakan faktor yang sangat menentukan perilaku, karena sikap merupakan kecenderungan bertindak atau tidak terhadap suatu obyek (inner behavior). Perilaku dan Kode Etik dalam suatu organisasi yang sangat perlu untuk dicermati dan diukur antara lain sebagai berikut : 3.1.1 Keimanan dan Takwa Ciri dan syarat utama manusia / individu yang mempunyai perilaku yang beretika, yaitu bahwa seseorang mempunyai Iman dan Takwa yang baik. Iman ataupun keimanan yang baik biasanya diwujudkan dalam perilaku dan tindak-tanduk menurut norma-norma dan kaidah-kaidah budi pekerti yang baik... 3

baik dengan tuntunan dan tatanan dari kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang dituangkan dalam tatanan keagamaan. Sedangkan takwa merupakan wujud dari pengejawantahan keimanan tersebut. Setiap insan Dana Pensiun Perhutani perlu memiliki keimanan dan ketakwaan tersebut. 3.1.2 Kepatuhan terhadap Hukum Indonesia adalah negara hukum yang mewajibkan setiap individu, masyarakat untuk mematuhi norma-norma, tatanan, peraturan-peraturan, ketentuan-ketentuan hukum yang telah diundangkan dalam Pemerintahan Republik Indonesia. Dana Pensiun Perhutani mempunyai kewajiban untuk mematuhi undang-undang dan peraturan-peraturan lainnya, khususnya yang erat kaitannya dengan pengelolaan Dana Pensiun. Bilamana melanggar mempunyai konsekuensi hukum dan sanksi sesuai dengan tingkat pelanggaran dan penyimpangannya. Demikian pula halnya dengan jajaran Dana Pensiun Perhutani harus menaati, mematuhi tatanan hukum dan peraturan, khususnya yang telah dituangkan dalam Peraturan Dana Pensiun maupun peraturan-peraturan yang tertuang dalam surat keputusan. 3.1.3 Hubungan... 4

3.1.3 Hubungan Pengurus, Pendiri, Dewan Pengawas dan Peserta Hubungan Pengurus Dana Pensiun dengan Dewan Pengawas, Pendiri dan Peserta merupakan hubungan yang tidak dapat dipisahkan. Masing-masing mempunyai fungsi, tugas kewajiban dan tanggung jawab yang berkaitan satu dengan yang lain. Pola hubungan Pengurus, Dewan Pengawas dan Pendiri, yaitu hubungan check and balance dengan tujuan akhir untuk kemajuan Dana Pensiun. Kode etik harus dipatuhi oleh seluruh jajaran Dana Pensiun, hubungan harus saling menghormati, menjaga hubungan baik dengan Pendiri, memperlakukan Peserta dengan wajar, adil dan tidak mengecewakan serta tidak bersifat pilih kasih. Hubungan dengan Peserta dijalin sesuai dengan azas kesetaraan dan kewajaran berdasarkan ketentuan yang berlaku antara lain memberikan informasi yang relevan kepada peserta yang menyangkut kepesertaan, pendapat dan saran dalam pengelolaan Dana Pensiun. 3.1.4 Hubungan Pengurus dengan Mitra Kerja / Mitra Bisnis Mitra Kerja / Mitra Bisnis yang berhubungan dengan Dana Pensiun antara lain : bank, akuntan, aktuaria, asuransi, manajer investasi, sekuritas, sesama Dana Pensiun lain serta konsultan yang diperlukan. Hubungan yang harmonis, saling hormat, saling menjaga kemandirian kepentingan, saling memberi informasi, komunikasi yang baik sangat perlu diciptakan untuk kepentingan Dana Pensiun. Kerjasama... 5

Kerjasama dengan Mitra Kerja / Mitra Bisnis Dana Pensiun mempunyai peraturan teknis yang harus dipatuhi, berhak memperoleh informasi yang relevan sesuai kebutuhan masingmasing sehingga dapat membuat keputusan yang dapat dipertanggungjawabkan. Di samping itu juga berkewajiban untuk merahasiakan informasi dan melindungi kepentingan masing-masing pihak. 3.1.5 Hubungan Sesama Individu / Karyawan Dana Pensiun Hubungan sesama individu Dana Pensiun, baik vertikal dan atau horisontal (karyawan / pegawai / staf, pimpinan) dijaga agar saling menghormati dalam kedinasan sesuai struktur organisasi. Dana Pensiun mempunyai peraturan dan prosedur kepegawaian yang mengatur hak, kewajiban, tanggung jawab dan sanksi yang harus dipatuhi, sampai pemberian penghargaan dan sanksi hukuman bagi karyawannya. Dana Pensiun harus menciptakan lingkungan kerja yang kondusif dan menyediakan informasi yang transparan untuk mendorong setiap individu karyawan bekerja secara kreatif dan produktif. 3.1.6 Moral dan Etika di Luar Kedinasan Moral dan Etika di luar kedinasan bagi Pengurus dan Karyawan Dana Pensiun merupakan cerminan dari eksistensi Dana Pensiun. Perilaku / etika, hubungan, penampilan, tata krama, sikap serta komunikasi yang baik dengan lingkungan di luar kedinasan sangat membantu meningkatkan citra Dana Pensiun di mata lingkungannya bisnisnya. 6 3.1.6 Penjagaan...

3.1.6 Penjagaan Rahasia Moral dan etika Pengurus dan Karyawan Dana Pensiun dalam penjagaan dan pengamanan tentang apa yang harus dirahasiakan harus benar-benar dipatuhi oleh semua jajaran agar kegiatan bisnis Dana Pensiun bisa terlaksana dengan baik. 3.1.7 Penyalahgunaan Jabatan dan Wewenang Setiap pejabat dan karyawan mempunyai kewenangan, kewajiban dan tanggung jawab yang telah tertuang dalam Uraian Tugas Kegiatan / Pekerjaan secara terinci dan harus dilaksanakan sesuai peraturan dan ketentuan yang berlaku. Seluruh jajaran Dana Pensiun dilarang menyalahgunakan jabatan dan wewenangnya. 3.1.8 Pemakaian dan Penggunaan Aktiva Aktiva yang ada di Dana Pensiun adalah milik Dana Pensiun Perhutani yang tercatat dan terinventarisasi dengan baik sesuai hasil pencatatan pada saat pengadaan / perolehannya. Pemakaian dan penggunaan aktiva telah diatur dalam Surat Keputusan berikut Petunjuk Teknisnya. Seluruh jajaran Dana Pensiun dilarang memakai dan menggunakan aktiva untuk kepentingan pribadi. 3.1.9 Korupsi... 7

3.1.9 Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) Korupsi, Kolusi Nepotisme, yaitu suatu tindakan / kegiatan yang dilakukan seseorang untuk memberikan kesempatan kepada teman sejawat, sahabat atau keluarganya untuk memperoleh kenikmatan pada Dana Pensiun (menjadi pegawai, menduduki jabatan tertentu) dengan cara yang tidak semestinya. Seluruh jajaran Dana Pensiun dilarang melakukan cara seperti itu. 3.1.10 Permintaan dan Penerimaan Barang atau Uang Setiap jajaran Dana Pensiun dilarang meminta / menerima barang atau uang kepada / dari pihak lain, yang mana hal tersebut akan berdampak buruk bagi kepentingan Dana Pensiun. 3.1.11 Kontribusi dan Aktivitas Politik Kegiatan Pengurus dan Karyawan yang berkaitan dengan kontribusi dan aktivitas politik sebagai warga negara Indonesia, tidaklah dilarang, namun kegiatan tersebut jangan sampai mengganggu waktu dan mempengaruhi rekan sekerja sehingga mengganggu lingkungan kerja. 3.1.12 Kegiatan di luar Dana Pensiun Kegiatan Pengurus dan Karyawan di luar Dana Pensiun, hendaknya jangan sampai mengurangi citra dan eksistensi Dana Pensiun, serta memakai nama Dana Pensiun untuk kepentingan pribadi. 8 3.2 Pelaksanaan...

3.2 Pelaksanaan Penerapan Perilaku dan Kode Etik 1. Perilaku dan Kode Etik jajaran Dana Pensiun Perhutani dinilai setiap semester sekali dengan menggunakan blanko sebagai berikut : PELAKSANAAN PENERAPAN PERILAKU DAN KODE ETIK Nama :... (Direktorat...) Semester :... Tahun :... NO KOMPONEN PERILAKU DAN KODE ETIK SEJAUH MANA HAL TERSEBUT SUDAH DILAKSANAKAN OLEH YBS Rendah (0 50) Sedang (> 50 75) Tinggi (> 75 100) 1 2 3 4 5 1. Keimanan dan Takwa 2. Kepatuhan terhadap Hukum 3. Hubungan dengan Pengurus dan Peserta 4. Hubungan dengan Mitra Kerja / Mitra Bisnis 5. Hubungan Sesama Individu Dana Pensiun 6. Moral dan Etika di luar Kedinasan 7. Penjagaan Rahasia 8. Penyalahgunaa n Jabatan dan Wewenang 9. Pemakaian... 9

9. Pemakaian dan Penggunaan Aktiva 10. Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) 11. Permintaan dan Penerimaan Barang dan Jasa 12. Kontribusi dari Aktivitas Politik 13. Kegiatan di luar Dana Pensiun Jakarta, 1. Ketua : ( ) 2. Anggota : ( ) 3. Anggota : ( ) 4. Anggota : ( ) Catatan : Hasil penilaian ini menjadi bahan untuk penilaian DP3 masingmasing ybs. IV. PENUTUP Pedoman Perilaku dan Kode Etik ini dapat direvisi dan diubah sewaktu-waktu sesuai dengan kepentingan Dana Pensiun Perhutani. 10