8 III. METDE PENELITIAN A. Populasi dan ampel Penelitian Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Arikunto (006: 130). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA MA Muhammadiyah Bandar Lampung Tahun pelajaran 01/013 yang terdiri dari 65 siswa dan terbagi dalam kelas. ampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 006: 131). Teknik pengambilan sampel merupakan cara untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian ugiyono (010: 17). Dalam penelitian ini, Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Cluster Random ampling. Teknik ini menghendaki adanya kelompok-kelompok dalam pengambilan sampel berdasarkan atas kelompok-kelompok yang ada dalam populasi. Jadi, populasi sengaja dipandang berkelompok-kelompok kemudian kelompok tersebut tercermin dalam sampel. Dari populasi dua kelas di atas yang akan diberi perlakuan metode yang berbeda dengan pendekatan pembelajaran yang sama, yaitu kelas XI IPA1 dan XI IPA. Kelas pertama diberikan pembelajaran dengan metode eksperimen dan kelompok kelas yang kedua diberikan pembelajaran dengan metode demonstrasi. Untuk masing-masing kelas yang digunakan
9 sebagai sampel penelitian. Masing-masing kelas terdiri dari XI IPA1 9 siswa dan XI IPA 36 siswa, sehingga jumlah sampel ada 65 siswa. B. Desain Penelitian Desain eksperimen pada penelitian ini menggunakan bentuk Quasi Eksperimental Design dengan tipe Non-Eqivalent posttest-pretest design. Pada desain ini, terdapat pretest sebelum diberi perlakuan dan posttest setelah diberi perlakuan. Dengan demikian hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat, karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan. Desain ini dapat digambarkan sebagai berikut: 1 X 1 1 X Gambar 3.1 Desain eksperimen Non-Eqivalent posttest-pretest design Keterangan: 1 : nilai pretest : nilai posttest X 1 : metode eksperimen X : metode demonstrasi ugiyono (010: 111)
30 C. Prosedur Penelitian Penelitian ini diawali dengan memberikan pretest yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal siswa. Kemudian dilanjutkan dengan memberikan perlakuan yaitu dengan memberikan materi pembelajaran menggunakan metode pembelajaran eksperimen dan metode pembelajaran domonstrasi kepada seluruh siswa yang dijadikan sampel. etelah proses pembelajaran selesai siswa diberikan posttes. Pemberian pretest dan posttes bertujuan untuk mengetahui hasil belajar fisika siswa sebelum diberikan perlakuan dan sesudah diberikan perlakuan yang berkaitan dengan materi pelajaran. D. Variabel Penelitian Pada penelitian ini terdapat dua bentuk variabel yaitu variabel bebas dan veriabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pembelajaran metode eksprimen (X 1 ), dan metode demonstrasi (X ), sedangkan variabel terikatnya adalah hasil belajar (Y). E. Instrumen Penelitian Instrumen untuk mengukur hasil belajar kognitif siswa adalah soal tes berbentuk uraian. Tes ini digunakan pada saat pretest dan posttest dengan jumlah soal sebanyak 30 butir soal.
31 F. Analisis Instrumen ebelum instrumen digunakan dalam sampel, instrumen harus diuji terlebih dahulu dengan menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas. a. Uji Validitas Agar dapat diperoleh data yang valid, instrumen atau alat untuk mengevaluasinya harus valid. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diu-kur (ketepatan). ebuah tes dikatakan memiliki validitas jika hasilnya se-suai dengan kriterium, dalam arti memiliki kesejajaran antara hasil tes tersebut dengan kriterium. Untuk menguji validitas instrumen digunakan rumus korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson dengan rumus: Arikunto ( 007: 7) Dengan kriteria pengujian jika korelasi antar butir dengan skor total lebih dari 0,3 maka instrumen tersebut dinyatakan valid, atau sebaliknya jika korelasi antar butir dengan skor total kurang dari 0,3 maka instrumen tersebut dinyatakan tidak valid. Dan jika r hitung > r tabel dengan α = 0,05 maka koefisien korelasi tersebut signifikan.
3 Item yang mempunyai kerelasi positif dengan kriterium (skor total) serta korelasi yang tinggi, menunjukkan bahwa item tersebut mempunyai validitas yang tinggi pula. Biasanya syarat minimum untuk dianggap memenuhi syarat adalah kalau r = 0,3 Masrun dalam ugiyono (010: 188). Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan program P 16 dengan kriterium uji bila correlated item total correlation lebih besar dibandingkan dengan 0,3 maka data merupakan construck yang kuat (valid). b. Uji Reliabilitas Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Perhitungan untuk mencari harga reliabilitas instrumen didasarkan pada pendapat Arikunto (008: 109) yang menyatakan bahwa untuk menghitung reliabilitas dapat digunakan rumus alpha, yaitu: Di mana: r 11 Σσ i σ t = reliabilitas yang dicari = jumlah varians skor tiap-tiap item = varians total Arikunto ( 007: 109) Uji reliabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana alat pengukuran dapat dipercaya atau diandalkan. Reliabilitas instrumen
33 diperlukan untuk mendapatkan data sesuai dengan tujuan pengukuran. Untuk mencapai hal tersebut, dilakukan uji reliabilitas dengan menggunakan software P 16 dengan metode Alpha Cronbach s yang diukur berdasarkan skala alpha cronbach s 0 sampai 1. Menurut ayuti dalam aputri (010: 30), instrumen dinyatakan reliabel jika mempunyai nilai koefisien alpha, maka digunakan ukuran kemantapan alpha yang diinterprestasikan sebagai berikut: 1. Nilai Alpha Cronbach s 0,00 sampai dengan 0,0 berarti kurang reliabel.. Nilai Alpha Cronbach s 0,1 sampai dengan 0,40 berarti agak reliabel. 3. Nilai Alpha Cronbach s 0,41 sampai dengan 0,60 berarti cukup reliabel. 4. Nilai Alpha Cronbach s 0,61 sampai dengan 0,80 berarti reliabel. 5. Nilai Alpha Cronbach s 0,81 sampai dengan 1,00 berarti sangat reliabel. aputri (010: 30) etelah instrumen valid dan reliabel, kemudian disebarkan pada sampel yang sesungguhnya. kor total setiap siswa diperoleh dengan menjumlahkan skor setiap nomor soal. G. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data hasil belajar dalam penelitian ini menggunakan pritest dan posttest. Bentuk instrumennya berupa soal tes pilihan jamak sebanyak 30 soal.
34. Teknik Analisis Data dan Pengujian ipotesis a. Analisis Data Untuk menganalisis kategori tes hasil belajar siswa digunakan skor gain yang ternormalisasi. N-gain diperoleh dari pengurangan skor posttest dengan skor pretest dibagi oleh skor maksimum dikurang skor pretest. Jika dituliskan dalam persamaan adalah g post max pre pre Keterangan: g = N gain post = kor postest pre = kor posttest max = kor maksimum Kategori: Tinggi : 0,7 N-gain 1 edang : 0,3 N-gain < 0,7 Rendah : N-gain < 0,3 Meltzer (00) dikutip oleh Marlangen (010: 34) Untuk menganalisis peningkatan hasil belajar siswa digunakan skor pretest dan posttest. Peningkatan skor antara tes awal dan tes akhir dari variabel tersebut merupakan indikator adanya peningkatan atau penurunan hasil belajar pada pembelajaran fisika dengan metode eksperimen dan metode demonstrasi.
35 b. Pengujian ipotesis 1. Uji Normalitas Untuk menguji apakah sampel penelitian merupakan jenis distribusi normal, dapat dilakukan dengan uji statistik non-parametrik Kolmogorov-mirnov. Caranya adalah menentukan terlebih dahulu hipotesis pengujiannya yaitu: : data terdistribusi secara normal 1 : data tidak terdistribusi secara normal Pedoman pengambilan keputusan 1) Nilai ig. atau signifikansi atau nilai probabilitas < 0,05 maka distribusinya adalah tidak normal. ) Nilai ig. atau signifikansi atau nilai probabilitas > 0,05 maka distribusinya adalah normal.. Uji omogenitas a. Dua Varians Pengujian hipotesis dua varians dilakukan untuk mengetahui varians dua populasi sama (homogen) atau tidak (heterogen). 1 dan merupakan penduga 1 dan Rumus varians: 1 = =
36 Dimana; 1 = varians dari sampel 1 dengan n1 individu = varians dari sampel dengan n individu Prosedur Pengujian ipotesis : 1. Menentukan formulasi hipotesis Uji pihak kanan o: 1 = a: 1 > Uji pihak kiri o: 1 = a: 1 < Uji dua pihak o: 1 = a: 1. Menentukan taraf nyata ( ) dan Ftabel Ftabel ditentukan dengan, derajat bebas pembilang (v1 = n1 1), dan derajat bebas penyebut (v = n 1). Catatan: Derajat bebas disesuaikan formula uji statistik yang digunakan. 3. Menentukan kriteria pengujian a. Uji pihak kanan o diterima, jika Fhitung < Ftabel = F (v1 ;v ) o ditolak, jika Fhitung Ftabel = F (v1 ;v )
37 b. Uji pihak kiri o diterima, jika Fhitung > Ftabel = F1 (v1 ;v ) o ditolak, jika Fhitung Ftabel = F1 (v1 ;v ) c. Uji dua pihak o diterima, jika < Fhitung < o ditolak, jika Fhitung Ftabel = atau Fhitung Ftabel = Catatan: = 4. Menentukan uji statistik Jika menggunakan uji statistik Fhitung = Maka derajat bebas pembilang = v1 dan derajat bebas penyebut = v Jika menggunakan uji statistik Fhitung = Maka derajat bebas pembilang = v1 ada pada varians terbesar dan derajat bebas penyebut = v ada pada varians terkecil. 5. Memberikan kesimpulan b. Lebih Dari Dua Varians Untuk menguji apakah k buah populasi berdistribusi independen dan normal masing-masing dengan varians 1,,..., k bersifat
38 homogen. Metode yang dilakukan dengan Uji Bartlett Prosedur Pengujian ipotesis: 1. Merumuskan formula hipotesis o: 1 = =... = k (omogen) a: 1... k (Tidak omogen). Menentukan taraf nyata ( ) dan tabel X tabel = X (1- )(k-1) Dimana k = banyaknya percobaan. 3. Menentukan kriteria pengujian o diterima, jika o ditolak, jika hitung < hitung tabel tabel 4. Menentukan uji statistik a. Menentukan varians gabungan dari semua sampel. = b. Menentukan harga satuan B. B = (log ) (ni 1) c. Membuat daftar tabel kerja uji Bartlett ampel Ke- dk 1 /dk i Log i (dk) Log i 1 n 1-1 1/ (n1 1) 1 n -1 1/ (n 1). Log 1 (n1-1) Log 1 Log (n - 1) Log. 1/ (nk 1).... K n k -1.. k Log k (nk - 1) Log k (ni 1) 1/ (ni 1) Σ (n i - 1) Log i
39 d. Menentukan nilai hitung = (ln 10){B - (ni 1)log i } 5. Memberikan kesimpulan 3. Uji ipotesis Jika data terdistribusi normal maka pengujian hipotesis dalam penelitian menggunakan statistik parametrik tes. a) Uji T Untuk Dua ampel Bebas (Independent ample T Test) Independent ample T Test digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan rata-rata antara dua kelompok sampel yang tidak berhubungan. Adapun hipotesis yang akan diuji adalah 1. ipotesis Pertama : Tidak ada perbedaan rata-rata hasil belajar fisika antara siswa yang menggunakan metode eksperimen dengan metode demonstrasi. 1 : Ada perbedaan rata-rata hasil belajar fisika antara siswa yang menggunakan metode eksperimen dengan metode demonstrasi. Pengambilan keputusan berdasarkan nilai signifikansi atau nilai probabilitas. Jika nilai signifikansi atau nilai probabilitas > 0,05 maka diterima.
40 Jika nilai signifikansi atau nilai probabilitas < 0,05 maka ditolak. Uji hipotesis menggunakan software P 16 Distribusi t dengan = 0,05 dengan kriteria pengujian sebagai berikut: diterima jika 0,05 ditolak jika < 0,05