BAB I PENDAHULUAN. kehidupan kita terus menerus dimanjakan dengan segala sesuatu yang otomatis. bersenyawa dengan hidup manusia (Depdiknas, 2007).

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. manusia. Tujuan dari olahraga adalah untuk pendidikan, rekreasi, dan

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah penjaga gawang. Cabang olahraga ini asal mulanya dari cabang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dengan majunya kebudayaan manusia saat ini, banyak terjadi perubahan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. dibutuhkan manusia untuk bergerak dan melakukan pekerjaan yang dilakukan. Giriwijoyo (2007:23) menjelaskan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. Aji Rasa Kurniawan, 2014 HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN HASIL SHOOTING 8 METER CABANG OLAHRAGA FUTSAL

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum pembinaan olahraga di Indonesia diarahkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. didalam ruangan. Kata ini diperkenalkan oleh FIFA ketika mengambil alih futsal

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan olahraga sekarang ini semakin berkembang pesat sesuai

BAB I PENDAHULUAN. satu karakteristik permainan sepak bola yaitu menendang dan mengoper bola

BAB I PENDAHULUAN. (ruangan),yang jika digabung artinya menjadi sepak bola dalam ruangan.

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini olahraga menjadi suatu kebutuhan bagi masyarakat, jika

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGGUNAAN STRATEGI POWER PLAY DALAM PERTANDINGAN FUTSAL

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga futsal kini menjadi olahraga permainan yang diminati dari

SKRIPSI. Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Prodi PENJASKESREK FKIP UNP KEDIRI.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang sepak bola bagi sebahagian orang tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAYU ASMARA YUDHA

KORELASI ANTARA KESEIMBANGAN DAN KOORDINASI MATA KAKI TERHADAP KEMAMPUAN DRIBBLE PADA PERMAINAN SEPAKBOLA MINI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan olahraga rakyat yang telah dikenal di tanah air sejak

2016 PERBAND INGAN LATIHAN LARI UPHILL D AN LARI D OWNHILL TERHAD AP PENINGKATAN KECEPATAN LARI PAD A ATLET FUTSAL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Aditia Bahrul Ilmy, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang sangat digemari. masyarakat, di desa maupun di kota sering kali dijumpai orang yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Akbar Ghufron Maftuhaddin, 2014

BAB I PENDAHULUAN. yang dimaksud adalah passing, dribbling, controlling, dan shooting. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. regu yang masing-masing regu terdiri dari sebelas orang pemain yang. dan mempertahankan gawangnya jangan sampai kemasukan,

BAB II KAJIAN PUSTAKA. gabungan dari jalan, lari dan lompat serta unsur kekuatan, kecepatan,

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola adalah permainan beregu, masing-masing regu terdiri dari

BAB I PENDAHULUAN Yusni Arie Apriansyah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. para atlet sepak bola yang berkualitas. Namun masih banyak yang harus dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kehidupan masyarakat disegala bidang siswa merupakan bagian

BAB I PENDAHULUAN. futsal mulai terkenal di dunia dan banyak di gemari oleh. semua masyarakat dunia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Futsal merupakan salah satu cabang olahraga yang sangat digemari di

ANALISIS KONDISI FISIK PEMAIN SEPAK BOLA KLUB PERSEPU UPGRIS TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk menjaga kondisi fisik agar tetap fit dan bisa bekerja lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga sekarang ini telah menjadi kebutuhan setiap individu,

BAB I PENDAHULUAN. tanah air, dari anak-anak, dewasa, dan orang tua, pria, maupun wanita. Hakekat sepakbola menurut Sucipto (1999:7) bahwa.

BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang

1. PENDAHULUAN. Kemampuan ini saling melengkapi satu sama lainnya karena setiap bola yang. dioper harus diterima dan dikontrol oleh rekan seregu.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengaruh Latihan ladder drill Terhadap kelincahan dan Power Tungkai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Arief Sabar Mulyana, 2013

PENGARUH PENGGUNAAN VIDEO TAPE FEEDBACK TERHADAP KETERAMPILAN TEKNIK DASAR DRIBBLING CABANG OLAHRAGA FUTSAL

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga populer di dunia

ANALISIS TINGKAT KESEGARAN JASMANI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENJASKESREK IKIP PGRI PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Hakekat olahraga merupakan kegiatan fisik yang mengandung sifat

BAB I PENDAHULUAN. khususnya olahraga prestasi. Olahraga prestasi yang dimaksud dalam

MOCHAMAD AGUNG JUNIARTO,

PENGARUH LATIHAN KNEE-TUCK JUMP

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia olahraga yang sedang naik daun/yang sedang menjadi favorite

BAB I PENDAHULUAN. secara efisien tanpa menimbulkan kelelahan yang berlebihan (Irianto, 2004).

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya semua orang mempunyai aktifitas masing-masing, dimana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

1. Futsal mengasah teknik pemain 2. Futsal mengasah fisik pemain 3. Futsal mengasah pengetahuan taktis pemain 4. Futsal mengasah mental pemain

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga semakin lama mendapat tempat di dunia kesehatan sebagai salah

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang masuk ke dalam

I. PENDAHULUAN. masing-masing regu terdiri dari sebelas orang pemain, yang lazim disebut. sebanyak-banyaknya ke dalam gawang lawan dan mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yuda Muhammad Awaludin, 2013

BAB I PENDAHULUAN. terus menerus manusia untuk mengulangi masalah-masalah yang di hadapi

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang penelitian Anggi Sugiyono, 2015

2015 PENGARUH BENTUK LATIHAN ENVELOPE RUN DAN LATIHAN BOOMERANG RUN DENGAN METODE LATIHAN REPETISI TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN PEMAIN SEPAK BOLA

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

2015 DAMPAK PENERAPAN POLA LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENINGKATAN KONDISI FISIK PEMAIN SEPAKBOLA

I. PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani merupakan bagian dari program pendidikan umum yang

BAB I PENDAHULUAN. demikian itu berolahraga dapat dilakukan dimana saja. Salah satu olahraga yang

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan olahraga yang merakyat dan telah dikenal ditanah

BAB I PENDAHULUAN. Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Dimana hanya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. telah cukup tumbuh dan berkembang. Hal ini ditandai dengan kegiatan

I. PENDAHULUAN. Futsal merupakan olahraga yang sedang popular dan banyak diminati oleh

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan kepala dan dada. Khususnya untuk penjaga gawang diperbolehkan

BAB I PENDAHULUAN. kalangan masyarakat dan sekarang ini banyak pemain yang berlomba-lomba

BAB I PENDAHULUAN. belum menunjukkan prestasi yang membanggakan. Akhir-akhir ini

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan terasa kurang lengkap jika tidak ada pendidikan jasmani.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dijadikan sebagai sarana atau media untuk berekreasi, mata pencaharian, pendidikan, kesehatan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

ARTIKEL ILMIAH SURVEI TINGKAT KEBUGARAN JASMANI PADA SISWA PUTRA SMA NEGERI 4 KOTA JAMBI SKRIPSI OLEH THOMI PRADODO A1D408107

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tingkat kebugaran seseorang, semakin kuat juga fisik seseorang tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan dan olahraga, mulai dari pemilihan calon atlet sampai pada metode latihan

TINGKAT KESEGARAN JASMANI PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA DI MTS HASYIM ASY ARI PIYUNGAN TAHUN AJARAN 2016/2017

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan kondisi kesegaran jasmani yang baik dan prima. Tingkat kesegaran

ARTIKEL ILMIAH ANALISIS TINGKAT KEBUGARAN JASMANI PADA SISWA PUTRA SMA NEGERI DI KABUPATEN MUARO JAMBI TAHUN PELAJARAN 2012/ 2013

BAB I PENDAHULUAN. digemari oleh seluruh rakyat di dunia. Di Indonesia khususnya di Provinsi

BAB I PENDAHULUAN. sampai menjadi permainan sepakbola yang modern seperti sekarang ini.

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hidup sehat adalah harapan semua orang tetapi kesehatan tidak akan pernah diperoleh apabila tanpa diikuti oleh usaha yang memadai. Apabila kehidupan kita terus menerus dimanjakan dengan segala sesuatu yang otomatis dan instan, pada akhirnya bisa mengakibatkan kita menjadi manusia yang kurang gerak. Kurang gerak salah satu hal yang mempengaruhi rendahnya tingkat kebugaran jasmani seseorang. Disadari atau tidak, sebenarnya kebugaran jasmani itu merupakan salah satu kebutuhan hidup manusia karena kebugaran jasmani bersenyawa dengan hidup manusia (Depdiknas, 2007). Kebugaran jasmani adalah kesanggupan dan kemampuan untuk melakukan pekerjaan dengan efisien tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti (Nurhasan, 2007). Kebugaran jasmani erat kaitannya dengan kegiatan manusia melakukan pekerjaan dan bergerak. Kebugaran jasmani yang dibutuhkan manusia untuk bergerak dan melakukan pekerjaan bagi setiap individu tidak sama, sesuai dengan gerak atau pekerjaan yang dilakukan. Kebugaran jasmani yang dibutuhkan setiap orang berbeda tergantung aktivitas yang dijalani dalam kehidupan sehari-hari. Seorang TNI membutuhkan tingkat kebugaran jasamani yang berbeda dengan seorang atlet. Kebugaran jasmani yang dibutuhkan oleh seorang atlet pun berbeda sesuai dengan tingkatan umur atlet tersebut. Untuk dapat meningkatkan kebugaran jasmani, banyak cara yang dapat dilakukan. Hal umum yang dapat dilakukan adalah dengan selalu berolahraga

2 secara teratur. Olahraga adalah salah satu aktivitas yang dapat meningkatkan kebugaran jasmani. Secara umum pembinaan olahraga di Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kebugaran jasmani dan kesehatan seluruh masyarakat, sedangkan secara khusus pembinaan olahraga diarahkan untuk pencapaian prestasi, baik di tingkat regional, nasional, maupun internasional. Cabang olahraga prestasi tersebut dapat diterapkan di lingkungan sekolah maupun di luar lingkungan sekolah. Salah satu cabang olahraga prestasi yang diterapkan di sekolah adalah Futsal. Futsal merupakan salah satu cabang olahraga permainan yang dimainkan oleh dua regu yang masing-masing regu terdiri dari 5 orang pemain yang salah satunya adalah penjaga gawang. Ukuran lapangan futsal dan bolanya pun lebih kecil dibandingkan sepakbola lapangan rumput. Aturannya pun tidak sama dengan sepakbola. Aturan permainan futsal dengan sengaja dibuat sangat ketat oleh FIFA agar nilai Fair Play terjadi dan sekaligus untuk menghindari cedera berhubung lapangan permainan futsal (untuk pertandingan internasional) bukan terbuat dari runput, tetapi dari kayu atau plastik/rubber, sehingga apabila terjadi benturan akan sangat berbahaya bagi para pemain. Karena ukuran lapangan yang lebih kecil, dan jumlah pemain lebih sedikit, permainan Futsal lebih dinamis karena gerakan yang cepat dan berbeda dengan sepakbola, maka dari itu jumlah gol yg diciptakan dalam permainan futsal, umumnya jauh lebih banyak. Disamping itu di futsal pemain juga di pelajari untuk bermain lebih akurat seperti passing, control, dribbling dan shooting. Disini tekhnik dasar permainan Futsal/Sepakbola di bentuk. Maka dari itu di

3 Eropa/Amerika Latin Futsal telah dimainkan dari usia muda (5thn ke atas).aeperti banyaknya pemain sepakbola yang terkenal mulai karirnya dari futsal, antara lain, Robinho, Zidane dll. Tujuan dari futsal itu sendiri adalah memasukan bola ke gawang lawan dan mencegah terjadinya gol ke gawang sendiri, dengan memanipulasi bola dengan kaki. Selain lima pemain utama tadi, setiap regu diperbolehkan memiliki pemain cadangan. Futsal merupakan cabang olahraga yang asal mulanya dari cabang olahraga sepakbola, Karena itu teknik permainan futsal sama dengan teknik dasar sepakbola. Banyak teknik dasar yang dilakukan dalam futsal juga dilakukan dalam sepakbola konvensional. Menurut Justinus dkk, (2006:8-10) teknik dasar futsal yaitu : mengumpan (passing), menahan bola (control), mengumpan lambung (chipping), menggiring bola (dribbling), dan menembak (shooting). Teknik dasar di atas menjadi karakteristik cabang olahraga futsal. Apabila dari kelima aspek keterampilan teknik dasar futsal di atas telah dikuasai, maka pemain dapat bermain futsal secara baik. Dalam pencapaian prestasi maksimal, diperlukan beberapa faktor penunjang dalam olahraga futsal. Faktor-faktor tersebut menurut Harsono (1988:100) yaitu :... ada empat aspek latihan yang perlu diperhatikan dan dilatih secara seksama oleh atlet, yaitu (a) latihan fisik, (b) latihan teknik, (c) latihan taktik, dan (d) latihan mental. Keempat faktor ini mutlak harus dimiliki seorang atlet futsal. Untuk bermain futsal dengan baik, pemain harus dibekali dengan teknik dasar yang baik. Pemain yang mempunyai teknik dasar yang baik cenderung

4 pemain tersebut dapat bermain futsal dengan baik pula. Untuk itu seorang pemain harus menguasai beberapa teknik dasar futsal. Salah satu teknik dasar yang harus dikuasai dalam bermain futsal adalah menendang. Teknik dasar menurut Sudrajat yang dikutip Lingling dkk, (1997:38) adalah : Teknik dasar adalah merupakan keterampilan-keterampilan pokok yang harus dikuasai untuk dapat berprestasi tinggi. Oleh karena itu, untuk dapat bermain Futsal harus menguasai teknik-teknik dasar Futsal yang baik. Untuk dapat menghasilkan permainan Futsal yang optimal, maka seorang pemain harus dapat menguasai teknik-teknik dalam permainan. Permainan Futsal membutuhkan kecepatan, kelincahan, kekuatan, dan daya tahan hal tersebut sejalan dengan beberapa unsur kebugaran jasmani yang diungkapkan oleh Nurhasan (2007) antara lain : kekuatan, kecepatan, kelentukan, kelincahan dan daya tahan (Nurhasan, 2007). Menurut Untoro (2002), permainan futsal memerlukan keterampilan yang berhubungan dengan kebugaran tubuh, yaitu kekuatan atau daya ledak otot, kecepatan dan kelincahan. Dan untuk dapat memiliki kemapuan teknik dasar yang baik perlu dimiliki juga tingkat kebugaran yang baik. Selain itu secara tidak langsung tingkat kemampuan fisik orang tersebut akan meningkat dan dapat dipastikan pula bahwa kemampuan fisik yang tinggi akan menghasilkan kebugaran jasmani yang tinggi pula Kondisi fisik yang baik harus dimiliki seorang atlet karena merupakan syarat yang tidak dapat diabaikan dan penting sekali dalam mencapai prestasi yang tinggi. Disamping itu, kondisi fisik yang baik merupakan kunci keberhasilan dalam berbagai cabang olahraga.

5 Untuk mengetahui dan menilai tingkat kebugaran jasmani seseorang atlet dapat dilakukan dengan pengukuran. Pengukuran kebugaran jasmani dilakukan dengan tes kebugaran jasmani. Untuk melakukan tes diperlukan adanya alat/instrumen. Tes Kesegaran Jasmani Indonesia (TKJI) merupakan salah satu bentuk instrument untuk mengukur tingkat kebugaran jasmani (Depdiknas, 2007). Disini peneliti mengambil tester dari tim futsal SMA Negeri 16 Bandung, karena tim futsal ini bisa dibilang sebagai tim futsal di kota bandung yang prestasinya secara konsisten baik, bahkan cenderung dari tiap tahun ke tahun prestasi futsal SMA Negeri 16 Bandung menanjak, dengan konsistensi prestasi yang bisa dibilang mengkilap itu, maka peneliti ingin sekali mengetahui dan meneliti tingkat kebugaran jasmani tim futsal SMA Negeri 16 Bandung. Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti bertujuan mengidentifikasi atau menganalisis tingkat kebugaran jasmani atlet Futsal dengan menggunakan sampel atlet yang berasal dari anggota ekstrakulikuler Futsal SMA Negeri 16 Bandung dengan judul penelitian PROFIL TINGKAT KEBUGARAN JASMANI ATLET FUTSAL SMA NEGERI 16 BANDUNG. B. Rumusan Masalah Berdasarkan pada latar belakang masalah yang telah dikemukakan, penulis mencoba merumuskan masalah umum dari penelitian tesebut Bagaimanakah profil tingkat kebugaran jasmani pada atlet futsal sma negeri 16 bandung?

6 C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini memiliki tujuan yang ingin dicapai yaitu: Untuk mengidentifikasi tingkat kebugaran jasmani pada atlet futsal SMA Negeri 16 Bandung D. Manfaat Penelitian Berdasarkan latar belakang serta tujuan penelitian, maka manfaat yang diharapkan oleh penulis melalui penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Manfaat secara teoritis Secara teoritis hasil penelitian ini dapat dijadikan sumber informasi keilmuan bagi seorang pelatih dan atlet sebagai masukan pada saat memberikan materi latihan fisik dan teknik dalam menjalankan profesinya. 2. Manfaat secara praktis Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik bagi penulis khususnya, para pelatih, dan atlet pada umumnya dalam menentukan dan menerapkan latihan yang efektif untuk meningkatkan kemampuan shooting pada olahraga futsal. E. Definisi Istilah Untuk menghindari salah tafsir dalam penelitian ini, maka penulis membatasi istilah- istilah sebagai berikut : 1. Tingkat adalah Kedudukan. Dalam penelitian ini tingkat yang dimaksud adalah kedudukan atau seberapa tinggi keadaan kebugaran jasmani atlet futsal SMAN 16 Bandung. 2. Kebugaran Jasmani adalah Menurut Rusli Lutan (1988:7) kemampuan seseorang untuk melakukan tugas fisik yang memerlukan kekuatan, daya tahan

7 dan fleksibilitas. Menurut Gabbard (1987:50) Kesegaran jasmani mempunyai beberapa komponen. Komponen-komponen itu adalah : kecepatan, kekuatan, keseimbangan dan kordinasi. Kecepatan adalah suatu kemampuan untuk bergerak dari satu tempat ke tempat yan lain dalam waktu sesingkat mungkin. Kekuatan adalah kemampuan melawan tahanan dengan suatu kecepatan dan kontraksi yang tinggi. Keseimbangan adalah suatu kemampuan mempertahankan posisi tubuh dalam keseimbangan pada situasi gerakan statis maupun dinamis. Koordinasi adalah kemampuan untuk menggabungkan sistim motor dan sensori menjadi suatu pola gerak yang lebih efisien. 3. Futsal menurut Murhananto (2006:6) adalah permainan sepakbola dalam ruangan, asal kata dari Futbol atau Futebol (bahasa Spanyol atau Portugal) yang berarti permainan sepakbola dan Salon atau Sala (dari bahasa Perancis atau Spanyol) yang berarti ruangan. F. Batasan Penelitian Batasan masalah sangat perlu dinyatakan sebagai pembatasan masalah penelitian itu sendiri agar penelitian lebih terarah dan akan memperoleh suatu gambaran yang jelas. Oleh karena itu penulis membatasi masalah sebagai berikut : 1. Sampel penelitian merupakan atlet putra Futsal SMAN 16 Bandung. 2. Instrumen atau alat ukur yang digunakan adalah Tes Kesegaran Jasmani Indonesia untuk remaja usia 16-19 Tahun yang meliputi tes : Lari 60 meter, gantung siku tekuk 60 detik (pull up), baring duduk (sit up) 60 detik, loncat tegak (vertical jump), dan terakhir lari 1200 meter.