TEKSTIL INDUSTRI Sistem Dewatering

dokumen-dokumen yang mirip
Geotube Dewatering Technology

Solusi TenCate Untuk Perkuatan Dasar Timbunan

Solusi TenCate untuk Perkuatan Lereng dan Dinding

Solusi TenCate untuk Perkuatan Lereng dan Dinding

Solusi TenCate untuk Infrastruktur

Solusi TenCate untuk Infrastruktur

Sistem Geotube Untuk Kanal & Tanggul

Solusi TenCate Untuk Perkuatan Dasar Timbunan

Solusi TenCate untuk Kelestarian Lingkungan Hidup

Solusi TenCate Untuk Kelestarian Lingkungan Hidup

BAB.I 1. PENDAHULUAN. Limbah pada umumnya adalah merupakan sisa olahan suatu pabrik atau industri.

BAB VI HASIL. Tabel 3 : Hasil Pre Eksperimen Dengan Parameter ph, NH 3, TSS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB PENGOLAHAN AIR LIMBAH INDUSTRI TEPUNG BERAS

BAB I PENDAHULUAN. Semakin meningkatnya produksi minyak kelapa sawit di Indonesia sehingga

BAB I PENDAHULUAN. kompleks. Selain karena pengelolaannya yang kurang baik, budaya masyarakat. Gambar 1.1 Tempat Penampungan Sampah

BAB III PENCEMARAN SUNGAI YANG DIAKIBATKAN OLEH LIMBAH INDUSTRI RUMAH TANGGA. A. Penyebab dan Akibat Terjadinya Pencemaran Sungai yang diakibatkan

PENCEMARAN LINGKUNGAN. Purwanti Widhy H, M.Pd

Lokakarya Fungsional Non Penelti a) Sistem parit oksidasi b) Sistem kolam aerobik, yaitu suatu kolam yang tidak terlalu dalam dengan permukaannya yang

Geografi LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN II. K e l a s. xxxxxxxxxx Kurikulum 2006/2013

BAB I PENDAHULUAN. industri kelapa sawit. Pada saat ini perkembangan industri kelapa sawit tumbuh

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR :... TAHUN... TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH INDUSTRI MINYAK SAWIT MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR :... TAHUN... TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH INDUSTRI MINYAK SAWIT MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

PETUNJUK UMUM UNTUK MERAWAT SISTEM SEPTIK TANK

BAB I PENDAHULUAN. kompleks. Serta peraturan di indonesia memang agak rumit, dan tidak benar-benar

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN. Latar Belakang

Solusi TenCate untuk Konsolidasi Tanah Lunak

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Petunjuk Operasional IPAL Domestik PT. UCC BAB 6 PERAWATAN DAN PERMASALAHAN IPAL DOMESTIK

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Batu bara

Gambar 4. Keadaan sebelum dan sesudah adanya pengairan dari PATM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Limbah adalah kotoran atau buangan yang merupakan komponen penyebab

BAB III PROSES PENGOLAHAN IPAL

BAB I PENDAHULUAN. bumi ini yang tidak membutuhkan air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan sumber daya alam yang sangat diperlukan oleh semua

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

PERANCANGAN INSTALASI PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI GULA

BAB I PENDAHULUAN. hidup. Namun disamping itu, industri yang ada tidak hanya menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. oksigen. Senyawa ini terkandung dalam berbagai senyawa dan campuran, mulai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

GEOSYSTEM GEOSYSTEM UNTUK APLIKASI BIDANG KELAUTAN. Perwakilan TenCate di Indonesia TenCate Geosynthetics Asia SDN BHD

II. DESKRIPSI PROSES

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Bab V Hasil dan Pembahasan

I. PENDAHULUAN. Manusia dalam menjalani aktivitas hidup sehari-hari tidak terlepas dari

Pure Crete Base jalan

Lokasi Pabrik ditentukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. tanpa disadari pengembangan mesin tersebut berdampak buruk terhadap

Sistem Aerasi Berlanjut (Extended Aeratian System) Proses ini biasanya dipakai untuk pengolahan air limbah dengan sistem paket (package treatment)

TIN206 - Pengetahuan Lingkungan Materi #5 Genap 2015/2016. TIN206 - Pengetahuan Lingkungan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN PENDAHULUAN PENDAHULUAN 27/07/2010. Efek Limbah Batubara. Pencemaran Logam Berat (Pb, Cr, Ar) Pencemaran lindi limbah batubara

Efisiensi PLTU batubara

BAB I PENDAHULUAN. tempe gembus, kerupuk ampas tahu, pakan ternak, dan diolah menjadi tepung

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

CARA PENGELOLAAN PEMBANGUNAN PERTAMBANGAN

BAKU MUTU LINGKUNGAN. Untuk mengatakan atau menilai bahwa lingkungan telah rusak atau tercemar dipakai mutu baku lingkungan.

I. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki hampir 100 perusahaan atau pabrik kelapa sawit baik milik

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Standart Kompetensi Kompetensi Dasar

BAB I PENDAHULUAN. PPK Sampoerna merupakan Pusat Pelatihan Kewirausahaan terpadu yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Air merupakan unsur yang penting di dalam kehidupan.tidak ada satu pun makhluk

I. PENDAHULUAN. kandungan nilai gizi yang cukup tinggi. Bahan baku pembuatan tahu adalah

TIN206 - Pengetahuan Lingkungan Materi #6 Genap 2014/2015. h t t p : / / t a u f i q u r r a c h m a n. w e b l o g. e s a u n g g u l. a c.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Salah satu sumber air baku bagi pengolahan air minum adalah air sungai. Air sungai

PENDAHULUAN. banyak efek buruk bagi kehidupan dan lingkungan hidup manusia. Kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya aktifitas berbagai macam industri menyebabkan semakin

INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL) BOJONGSOANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PROSES PENGOLAHAN AIR LIMBAH PADA IPAL INDUSTRI PENYAMAKAN KULIT BTIK LIK MAGETAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MODEL PENGOLAHAN LIMBAH CAIR PABRIK KELAPA SAWIT BAB I PENDAHULUAN

PROSES PENGOLAHAN AIR SUNGAI MENJADI AIR MINERAL

Jadwal Kuliah. Utilitas-MG 03-Nensi 1

Seminar Nasional Pendidikan Biologi FKIP UNS 2010

TEKNIK PENGOLAHAN LIMBAH DI INDUSTRI PETROKIMIA

PENGOLAHAN LIMBAH PABRIK MIE INSTAN

PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK disusun oleh : Dr. Sugiarto Mulyadi

BAB I PENDAHULUAN. masalah, salah satunya adalah tercemarnya air pada sumber-sumber air

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1. Skema Proses Pengolahan Air Limbah

TINJAUAN PUSTAKA. Ekosistem air terdiri atas perairan pedalaman (inland water) yang terdapat

I. PENDAHULUAN. Industri kelapa sawit merupakan salah satu industri penghasil devisa non migas di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG PENGELOLAAN KUALITAS AIR DAN PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR

RANCANGAN PENGOLAHAN LIMBAH CAIR. Oleh DEDY BAHAR 5960

MATERI 7 ANALISIS ASPEK LINGKUNGAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN JEPARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEPARA.

BAB I PENDAHULUAN. berdampak positif, keberadaan industri juga dapat menyebabkan dampak

Reklamasi Rawa. Manajemen Rawa

Gambar 2.1 organik dan anorganik

II. TINJAUAN PUSTAKA. Sistem resirkulasi merupakan sistem yang memanfaatkan kembali air yang

BAB I PENDAHULUAN. air di kota besar di Indonesia, telah menunjukkan gejala yang cukup serius,

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

TEKSTIL INDUSTRI Sistem Dewatering Protective Fabrics Space Composites Aerospace Composites Advanced Armour Geosynthetics Industrial Fabrics Grass

Solusi Dewatering Berukuran Besar dan Berbiaya Rendah Sistem dewatering TenCate menjadi pilihan utama berbagai perusahaan di dunia. Digunakan pada beragam proyek besar atau kecil, dengan alasan yang tepat; sederhana dan berbiaya rendah. Teknologi dewatering bekerja tanpa menggunakan belt atau gigi transmisi, sedikit bagian yang bergerak, sedikit waktu berhenti dan penggantian suku cadang hanya sedikit sekali bila dibandingkan dengan teknik konvensional. TenCate tersedia dalam berbagai jenis ukuran, disesuaikan dengan volume dan ketersediaan tempat anda. Sistem juga dapat disambungkan dengan container roll-off yang dapat dipindah-tempatkan sesuai kebutuhan dalam lingkup properti anda. Ini adalah salah satu teknologi dewatering yang paling lengkap kegunaannya saat ini. Cara ini adalah salah satu solusi paling efektif yang tersedia saat ini. Pengurangan volume dapat mencapai 90%, dengan tingkat kadar padatan yang tinggi sehingga memudahkan pengangkutan dan pembuangannya. Lumpur sebelum proses (kiri) dan sesudah (kanan) dengan teknologi dewatering. 2

1. Pengisian Lumpur dipompa ke dalam kantong. Polimer yang aman bagi lingkungan ditambahkan ke dalam lumpur, sehingga padatan saling mengikat dan air menjadi terpisah. 2. Dewatering (Pelepasan Air) Air jernih terpisahkan dengan mudah mengalir dari kantong. Lebih dari 99% padatan tertahan, dan filtrate yang jernih dapat dikumpulkan dan kembali disirkulasikan melalui sistem 3. Konsolidasi Padatan terkumpul dalam wadah. Pengurangan volume dapat melebihi 90%. Jika sudah penuh, kantong dengan isi di dalamnya dapat dikumpulkan untuk pengurukan lahan dan aplikasi lainnya yang sesuai. 3

Pemulihan Lingkungan Wadah penampung yang efektif untuk Proyek Berskala Besar dan Kecil Pulp dan Kertas Multi Guna Pemulihan teluk yang terkontaminasi, bagian utara Porto Marghera Laguna Venetian, Italia Bagian utara Porto Marghera (salah satu kawasan pelabuhan dan industri terpenting di Italia), berupa dataran rendah yang aliran masuk pasang surutnya menjadi lokasi pembuangan limbah industri. Logam berat, senyawa organik dan substansi radioaktif yang telah meluruh dari limbah terendapkan dalam sedimen di Pili inlet dan Laguna Venetian. Daerah tersebut dipulihkan untuk pengembangan. 80,000 m 3 sedimen yang terkontaminasi berhasil diangkat dari daerah sekeliling Pili inlet sejauh 50m dari pinggir. Padatan yang terkumpul diolah kembali supaya dapat kembali digunakan. Dewatering lumpur sedimen tersebut menggunakan. Padatan keringnya dikumpulkan di lahan kosong di dekatnya sedangkan air yang keluar diolah dahulu sebelum dikembalikan ke Laguna Venetian. Sungai, teluk, pelabuhan, marina, dan fasilitas dok kapal telah menjadi penampungan sedimen/endapan terkontaminasi dari limbah buangan industri selama bertahun-tahun. Dalam beberapa kasus, sedimen ini menimbulkan bahaya yang nyata terhadap lingkungan, dan upaya pemulihannya menjadi sulit dan mahal penanganannya. Sedimen laut dapat ditampung dan dilepaskan airnya dengan mudah menggunakan teknologi dewatering. Dapat dilaksanakan pada lokasi itu sendiri atau di dekatnya dengan memanfaatkan kolam pelepasan air dimana kantong dapat disusun beberapa lapis ke atas untuk meminimalkan kebutuhan ruang. Lumpur kering dipindahkan dari kantong dengan excavator Unit dapat disesuaikan untuk aplikasi skala besar atau kecil, dan efektif menampung material beracun, mengurangi volume, dan menghemat jutaan rupiah untuk biaya pembuangannya. Teknologi pemisahan air dipakai dalam beragam aplikasi pulp dan kertas, yaitu: Pembersihan kolam primer dan sekunder Lumpur alum dan fly ash (abu terbang) Sedimen terkontaminasi Sistem penjernihan kontinu, pemadatan, aliran proses limbah Proses produk reject Pemisahan tanggul Untuk pemakaian darurat, yakni pengurasan tumpahan, buangan atau kelebihan buangan. Persiapan pengoperasian Kantong dalam bak yang cepat, serta biaya penampung lumpur di pabrik kertas operasi yang rendah adalah keuntungan yang berharga untuk aplikasi di pabrik kertas, terutama dalam situasi darurat yang menimbulkan resiko mesin berhenti beroperasi. Pengurasan Danau Kaskinen Kaskinen, Finland Oy Metsä-Botnia Ab adalah pembuat bubur kertas (pulp) terbesar kedua di Eropa, sebagai bahan pembuatan kertas berkualitas tinggi, karton pembungkus dan tissue. Pabrik bubur kertas Botnia tertua yang terletak di Kaskinen, mempunyai kolam lumpur pada area seluas 40,000 m 2, dan pembangunan lahan baru mengharuskan kolam tersebut dikosongkan. Lapisan atas lumpur setebal 1.5 m disedot dan dialirkan ke dalam kantong. Pekerjaan ini dilakukan dalam dua tahap: Di tahun 2005, sekitar dua pertiga lumpur disedot kedalam supaya air terpisahkan dan padatan terkonsolidasi. Pemrosesan lumpur yang sulit ini berhasil diselesaikan dengan baik pada musim panas 2006. Air yang keluar dari diperiksa, dan diketahui bahwa nilai BOD, COD dan kandungan logamnya turun sangat besar. 4 5

Proses Pertambangan dan Mineral Dapat disesuaikan pada lahan yang ada Pembangkit Listrik Solusi untuk Fly Ash dan Bottom Ash Studi kasus Dewatering Air Lumpur Tambang yang bersifat Asam Skytop Mountain, USA Selama pembangunan I-99 di Pennsylvania, para pekerja meninggalkan sisa galian tambang berupa batuan pyritic. Residu asam dari material tersebut mengancam air tanah dan perairan sekitarnya. Solusinya: Proses dengan memakai teknologi dewatering. Batuan pyritic dihancurkan dan diolah dengan bahan penetral. Residu asam dari proses ini terkumpul dalam sedimen dalam kolam, yang kemudian diolah dan dipompa ke dalam kantong. Air jernih dan telah netral mengalir keluar dari kantong tanpa memerlukan pengolahan lanjutan. Lumpur bahan tambang (tailing), lumpur batubara, dan lumpur mineral lainnya dapat mudah ditangani dan diatasi dengan murah dan efektif menggunakan teknologi dewatering. Dikarenakan kantong mempunyai berbagai ukuran sesuai aplikasi, yang dapat diletakkan pada lahan kosong yang tersedia dan dapat dipindahkan setelah proses dewatering selesai. Teknologi dewatering adalah alternatif murah dan efektif dibandingkan proses mekanis. Konsep ini mengurangi biaya pembuangan dengan mengkonsolidasikan kadar padatan lebih tinggi serta dengan biaya maintenance yang sangat sedikit. Dewatering lumpur batubara menggunakan teknologi dewatering Air buangan dapat langsung dipompa ke dalam proses; atau bila digunakan penjernih/pengendap, cairan yang keluar (effluent) dapat langsung dialirkan ke kantong, tanpa membutuhkan mesin dewatering mekanis yang mahal. Unit dapat digunakan memisahkan padatan halus, lanau dan lempung dari lumpur tambang sebelum dibuang ke kolam atau langsung ke perairan. Unit akan memisahkan dan menahan padatan halus tanpa pengoperasian alat pompa dan alat angkut yang mahal. Dalam beberapa kasus, senyawa penetral atau polimer digunakan supaya terjadi flokulasi sehingga kandungan padatan dan filtrat yang dipisahkan menjadi lebih baik. Kantong yang sudah berisi padatan kering dapat difungsikan menjadi saluran air dan tanggul penahan. sisa dari pembangkit tenaga listrik seperti fly ash dan bottom ash merupakan tantangan yang harus dihadapi dalam penanganan dan pembuangannya. Namun teknologi dewatering yang sederhana menjadikan pembangkit listrik besar dan kecil mudah untuk mengkonsolidasikan materialmaterial tersebut. Dikarenakan nilai investasinya yang rendah, pengguna dapat menyesuaikan ukurannya sesuai kebutuhan aktualnya. Dewatering aman menahan fly ash, mencegah kontaminasi partikel melalui udara akibat hembusan angin pada timbunan fly ash. Abu tersebut Kantong di pembangkit listrik berbahan bakar fosil kemudian dapat digunakan untuk pelapis dasar pembuatan jalan ataupun untuk membuat tanggul di sekeliling kolam untuk meningkatkan daya tampungnya. Dalam beberapa perlakuan untuk fly ash, sama sekali tidak dibutuhkan penambahan polimer untuk proses dewatering, membuatnya sederhana dan juga lebih hemat biaya. Dewatering Lumpur Abu Boiler Camden, USA Teknologi dewatering digunakan untuk proses dewatering suatu kolam yang mengandung kurang lebih 3.8 juta liter abu boiler, yang kadar padat keringnya 2.6%. Percobaan proses dewatering sebelumnya memakai Trac Hoe berjangkauan panjang hanya berhasil sebagian, dan lumpur tersebut hanya dihamparkan pada pinggiran kolam supaya kering; hal ini bukan penanganan yang ideal. Akan tetapi, dengan menggunakan teknologi dewatering, pembangkit ini dapat membuang dan memisahkan semua padatan dari air dalam kolam secara praktis. Setelah 30 hari, material tersebut terkonsolidasi hingga kadar padatan 37%. Dengan cara ini diperkirakan pembangkit listrik ini dapat menghemat lebih dari $60,000 per tahun. 6 7

Pengolahan Air Baku dan Air Limbah Untuk Besar dan Kecil Industri Kecil Mengatasi Tantangan di Masa Depan Dewatering Lumpur Limbah, Lithgow Treatment Plant New South Wales, Australia digunakan untuk menampung dan dewatering 4,000m 3 lumpur limbah kolam penampungan Lithgow City Council s Sewage Treatment Plant, Lumpur yang telah terkonsolidasi/terpadatkan di bagian dasar kolam penampung selama bertahuntahun dan membutuhkan suatu tipe cutter dredger untuk mengangkat dan memompa lumpur ke dalam unit Geotub e Padatan yang dipompa berkadar 4%. Ketika unit mencapai batas tinggi yang ditentukan, pemompaan dialihkan ke unit sebelahnya sementara yang terisi penuh dibiarkan terlepas airnya. Unit kemudian diisi kembali dan dilepaskan airnya hingga kadar padatan mencapai 15%. Unit kemudian dibiarkan saja supaya kadar padatan terkonsolidasi hingga 30% sebelum dikoyak dan lumpur yang telah terlepaskan airnya diangkat untuk dibuang. Masalah umum pada Pengolahan Limbah Rumah Tangga skala kecil, dimana lumpur dikeringkan pada bak pengering, adalah kapasitas lahan yang terbatas sehingga mudah meluber. Hal ini dapat terjadi, sebagai contoh, karena peningkatan jumlah lumpur akibat dari pertambahan jumlah populasi. Sistem adalah meningkatkan daya guna bak pengering baik dalam hal proses dewatering pada lumpur juga pada peningkatan volumenya secara efektif. Padahal sebelumnya bak pengering harus dikosongkan selama beberapa waktu secara teratur, waktu untuk mengisi penuh unit dapat meningkat hingga beberapa bulan. Penghematan secara signifikan dapat dihasilkan terkait biaya penanganan dan transportasi. Unit di dalam lahan pengering pengolahan air limbah perkotaan Lumpur kemudian diolah dengan suatu flokulan dan dipompa ke dalam unit sehingga endapan tertahan dan air merembes melalui pori-porinya. Proses ini dapat dilakukan berulang kali sampai unit mencapai level maksimumnya. Pabrik Pengolahan Air Limbah yang lebih besar dapat juga memfungsikan sistem sebagai alternatif pengganti belt press dan/atau centrifuge untuk dewatering dan penampung lumpur. Sistem ini juga dapat dipakai sebagai alat darurat jika unit pemisahan air yang ada rusak. Bagi beberapa aplikasi industri, dewatering adalah suatu hal yang dikhawatirkan. Ini karena akan mengganggu operasional, membebani anggaran, dan membutuhkan peralatan yang rumit dan mahal. Namun hal ini bukan menjadi hambatan lagi. Salah satu keunggulan nyata teknologi dewatering adalah mampu memberikan solusi untuk pengurasan kolam limbah dengan cepat dan mampu meningkatkan daya tampungnya sehingga kerja bak pengering menjadi lebih efisien. Dalam beberapa kasus, sejumlah pengguna memisahkan air dengan lumpurnya pada kolam dengan teknologi dewatering, kemudian menjadikan yang sudah berisi padatan sebagai tanggul. Karena dapat disusun di atas satu dengan lainnya, lebih lanjut Pengeringan air dari dapat dipakai untuk menambah daya tampung kolam tersebut. Dengan kantong anda dapat meningkatkan efisiensi dewatering. Padatan yang sudah terlepas airnya terlindungi dari kemungkinan terlarut lagi ketika cuaca hujan. Dewatering Residu si Lem Panama City, Florida Material residu yang tertinggal dari proses produksi lem Arizona Chemical s mengandung senyawa anorganik dan sangat kasar bila dipisahkan airnya dengan belt press. Teknologi dewatering terbukti sebagai solusi yang lebih efektif. Padatan kering dari teknologi dewatering melampaui semua jenis metode dewatering yang ada sebelumnya. Efisiensi lebih besar 38% dibanding metode belt press ditambah pengurangan waktu hingga 50% dalam pengerjaan hingga tuntas. Karena efisiensi dewatering yang jauh lebih besar dan padatan yang lebih kering, menghasilkan pengurangan biaya pembuangan sebesar 40%. 8 9

Dewatering Lumpur Limbah Cair Pabrik Minyak Kelapa Sawit Selangor, Malaysia Limbah Cair Pabrik Minyak Kelapa Sawit (POME/Palm Oil Mill Effluent) umumnya memiliki kandungan organik yang tinggi dan perlu dikontrol kadar kebutuhan oksigen biologis (BOD/Biological Oxygen Demand) di kolam penampungan secara berkala, sebelum dibuang ke lingkungan sekitar. Lumpur yang terakumulasi harus dibersihkan dari kolam tersebut dari waktu ke waktu. Perlakuan konvensional yang dilaksanakan oleh pabrik adalah melepaskan air dari lumpur menggunakan filter press atau unit decanter yang dapat dipindah-pindahkan, umumnya membutuhkan biaya modal dan perawatan yang tinggi. Teknologi dewatering dipilih oleh pabrik minyak kelapa sawit di Selangor - Malaysia ini sebagai pilihan proses dewatering yang lebih ekonomis dibanding metode konvensional. Budidaya Pertanian Untuk proses lumpur dari kotoran ternak dan pertanian Teknologi dewatering adalah cara yang efektif untuk menangani limbah dari pakan ternak. Bekerja baik untuk pembersihan dan penimbunan kolam, serta sangat efektif mengatasi kandungan nutrisi (lebih dari 90% fosfor dan logam berat disingkirkan; lebih dari 50% pengurangan unsur nitrogen). Dapat juga mengatasi bau dan meningkatkan kualitas air buangan irigasi. Di beberapa negara dengan aturan hukum yang ketat seperti USA, teknologi dewatering telah menjadi rujukan Practice Standard yang berlaku di negara tersebut. Perekonomian di Asia sebagian besar masih bergantung pada hasil pertanian. Perkebunan berskala besar seperti kebun kelapa sawit, dan sebagainya, memiliki fasilitas pengolahan terpadu langsung di tempat yang menghasilkan limbah Teknologi dewatering digunakan secara terpadu untuk menjaga produksi tetap berjalan. cair berjumlah besar untuk diuraikan pada kolam-kolam penampungan. Teknologi dewatering sangat ideal untuk pembersihan lumpur kolam dan pemisahan airnya. Biosolid yang terpisahkan airnya dapat dibuat menjadi pupuk untuk kebutuhan perkebunan itu sendiri. Budidaya Perairan Pembuangan Limbah yang Sederhana dan Efektif Biayanya untuk Berbagai Skala Besar dan Kecil di seluruh penjuru dunia Teknologi telah digunakan di seluruh penjuru dunia. USA telah meluluskan teknologi ini sebagai Best Management Practice for Aquaculture oleh Negara Bagian North Carolina. Teknologi dewatering bekerja untuk tambak ikan air tawar atau air laut, tambak udang, dan spesies akuatik lainnya. Teknologi ini menyederhanakan proses resirkulasi air dan menahan lebih dari 99% padatan tersuspensi di dalamnya. Teknologi dewatering mengurangi unsur nutrien yang terkandung dalam filtrat. Dapat digunakan sepanjang tahun atau berjeda pada hampir semua iklim. Sangat ideal untuk aplikasi pada kolam, bak penahan, dan penyaringan limbah. Dapat digunakan untuk pembersihan limbah sangkar, pembersihan dasar badan perairan, pembersihan kolam pembiakan, dan Air dari dasar tambak sebelum dan sesudah pengolahan dengan pemisahan air pada limbah pengolahan perikanan. Padatan yang terpisah airnya dapat ditebar ke tanah atau dibuang ke pembuangan sampah. Teknologi dewatering adalah teknologi yang telah teruji. Teknologi ini memberikan solusi yang aman dan telah diujikan oleh berbagai institusi di seluruh penjuru dunia. Yang lebih penting, teknologi dewatering telah digunakan di berbagai bidang dengan kesuksesan yang terbukti di berbagai negara di dunia. Tes Material Anda Pengetesan skala kecil yang sederhana mampu menentukan apakah teknologi dewatering sebagai langkah tepat untuk aplikasi anda. Dewatering Test (GDT) menggunakan sampel dari material yang ingin dilepaskan airnya. Hasil tes ini telah terbukti sebagai indikator yang akurat untuk bagaimana teknologi dewatering bekerja dalam pengerjaan skala besar sebenarnya. Anda dapat mengukur kualitas cairan yang keluar (effluent), kadar padatan, dan tingkat pemisahan air secara efektif. Hubungi perwakilan untuk melakukan tes bagi material anda. Hadiri Presentasi Kami Untuk lebih memahami teknologi ini, kami mengundang anda melihat CD presentasi kami, dimana terdapat informasi yang lengkap. Kami juga dapat menjadwalkan sesi acara makan siang dan belajar untuk grup yang lebih besar. 10 11

TenCate mengembangkan dan membuat material yang berfungsi untuk meningkatkan kinerja, mengurangi biaya dan memberikan hasil yang terukur dengan bekerja bersama pelanggan kami untuk menghasilkan solusi yang lebih canggih. Kantor Perwakilan TenCate di Indonesia Tencate Geosynthetics Asia Sdn Bhd Graha Simatupang Tower 1D, Lt. 4 Jl. TB Simatupang Kav. 38 Jakarta 12540 Indonesia 200 338 gb - 02 12 (PF_Indo) Tel: Fax: +62 21 782 8963 +62 21 782 8664 TenCate Geosynthetics Asia Sdn Bhd 14 Jalan Sementa 27/91 Seksyen 27 40400 Shah Alam Selangor Darul Ehsan Malaysia Tel: +60 3 5192 8568 Fax: +60 3 5192 8575 Email: info.asia@tencate.com www.tencategeosynthetics.com TenCate Geosynthetics North America 365 South Holland Drive Pendergrass Georgia 30567 United States of America Tel: +1 706 693 2226 Fax: +1 706 693 4400 Email: marketing.info@tencate.com TenCate Geosynthetics Netherlands bv Hoge Dijkje 2 P.O. Box 9 7440 AA Nijverdal The Netherlands Tel: +31 546 544475 Fax: +31 546 544490 Email: geotube@tencate.com TenCate, adalah merek-merek terdaftar dari Royal TenCate. Informasi yang kami sajikan adalah berdasarkan pengetahuan terbaik yang kami miliki, namun karena lingkungan dan kondisi setempat adalah di luar kendali kami, maka kami tidak bertanggung jawab atas kerugian atau kerusakan yang timbul baik secara langsung maupun tidak langsung atas penggunaan informasi ini, dan kami juga tidak menawarkan jaminan atau kekebalan terhadap segala resiko atas pelanggaran hak paten. 2012 TenCate Geosynthetics Asia Sdn. Bhd. All Rights Reserved.