Meningkatkan Kemampuan Menemukan Kalimat Utama Pada Setiap Paragraf Dengan Metode Diskusi Pada Siswa Kelas IV SD GKST Hanggira

dokumen-dokumen yang mirip
Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Melalui Metode Inquiri di Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar

Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Ips Dengan Menggunakan Metode Diskusi Pada Siswa Kelas IV SD Inpres Laemanta

Peningkatan Kemampuan Menyusun Paragraf Melalui Metode Latihan Terbimbing Siswa Kelas III SDN 5 Ampana

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Pemberian Tugas di SDN Silampayang

Roi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Peningkatan Kemampuan Siswa Membuat Kalimat Tanya melalui Teknik 5w 1h di Kelas IV SD Inpres Lobu Gio

Penerapan Model Pembelajaran Creative Problem Solving Untuk Meningkatkan Hasil Belajar pada Siswa Kelas X MIPA4 SMA Negeri 5 Palu

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPS Melalui Penerapan Diskusi di SDN Siney

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGISI FORMULIR MELALUI METODE LATIHAN TERBIMBING SISWA KELAS VI SDN NO.1 OTI

Peningkatan Prestasi Belajar IPS Melalui Metode Pembelajaran Group Investigation Pada Siswa Kelas IV SDN 1 Tinauka

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KENAMPAKAN PERMUKAAN BUMI MELALUI PEMBUATAN MINIATUR MUKA BUMI PADA SISWA KELAS 3 SD NEGERI SIDOMULYO 03

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN Mimbala Pada Pokok Bahasan Proses Pencernaan Melalui Penerapan Pembelajaran Quantum Teaching

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD PADA SISWA KELAS IV SD INPRES 2 PARIGIMPUU

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Peningkatan Kemampuan Siswa Menyusun Paragraf Melalui Metode Latihan Pada Siswa Kelas III SDN 08 Paleleh

Penerapan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains (Sifat Benda) di Kelas IV SDN 2 Karamat

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA MATERI IPA DI KELAS VI SD BK TANAPOBUNTI.

Penerapan Model Pembelajaran Bermain Peran Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas III SDN Randomayang

Ahmad Rifai, Kamaluddin, dan Amiruddin Kasim. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGISI FORMULIR MELALUI METODE LATIHAN TERBIMBING SISWA KELAS VI SDN NO.1 OTI

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 04 Lakea

MENINGKATKAN PENGEMBANGAN MORAL ANAK MELALUI METODE BERCERITA PADA KELOMPOK B TK GPID 2 PALU SELATAN

Penerapan Model Pembelajaran Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Siswa Kelas V SD Inpres Salabenda Kecamatan Bunta

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Melalui Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran IPA di SDN No. 1 Balukang

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SDN 2 Donggulu Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Pemberian Tugas Individu Di Kelas IV

Penerapan Metode Discovery Learning pada Materi Sistem Pencernaan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Labuan

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Pendekatan Kontekstual (CTL) Pada Perubahan Sifat Benda Siswa Kelas V SDN 3 Ogotua

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 3 ISSN X. Rosita, Jamaludin, dan Yusdin Gagaramusu

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN 2 Ogowele Pada Pokok Bahasan Perkembangbiakan Pada Hewan Melalui Penerapan LKS Bergambar

Trisnawati Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Penerapan Metode Penugasan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Perubahan Wujud Benda dalam Pembelajaran IPA Kelas IV SDN 21 Ampana

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas II SD Inpres 2 Mepanga Kecamatan Mepanga

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode Bimbingan Mata Pelajaran IPA di Kelas III SD Inpres 1 Bainaa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini penulis laksanakan pada SMP Negeri 1 Mootilango Kabupaten

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Dalam Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 1 Binangga Kecamatan Marawola Palu

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 10 ISSN X. Nur Afni

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau

Peningkatan Kemampuan Mengungkapkan Pendapat Siswa Kelas V SDN Uekambuno 2 melalui Metode Diskusi

Peningkatan Kemampuan Siswa Menyimak Cerita Rakyat Melalui Metode Tanya Jawab di Kelas V SDN Watutinonggo

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Strategi Belajar Peta Konsep Pada Siswa Keas IV SDN 3 Siwalempu

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Penerapan Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran IPS Kelas III Mi Al-Hikmah Batu Bota

Bahmid. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA

Meningkatkan Hasil Belajar Melalui Metode Demonstrasi Pada Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Taopa Kabupaten Parigi Moutong

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA KELAS V SDN NO. 1 OTI MENULIS SURAT DINAS MELALUI PENERAPAN METODE LATIHAN TERBIMBING

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV MIS Margapura Kecamatan Bolano Lambunu

Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar Sebagai Sumber Belajar Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas III SDN 10 Gadung

Upaya Guru Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran PKn Dengan Menggunakan Peta Konsep Di Kelas IV SDN 1 Bale

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENUMBUHKAN SIKAP POSITIF SISWA PADA PEMBELAJARAN PKn DI KELAS VIII A SMPN 2 MARAWOLA ABSTRAK

Meningkatkan Kemampuan Siswa Mengelompokan Hewan Berdasarkan Makanannya Melalui Penerapan Model Kooperatif Tipe STAD di Kelas IV SD Negeri 2 Wombo

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian. sistematis, terencana, dan dengan sikap mawas diri.

Ismiyatun, Ritman Ishak Paudi, dan Dewi Tureni Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIIA SMP Negeri 1 Tomini Pada Konsep Gerak

Iswandi Abdullah, I Nyoman Murdiana, dan Dasa Ismaimuza

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7

Arun Haryanto, Siti Nuryanti, dan Minarni R.J. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DI KELAS III SD INPRES 2 MENSUNG

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Pembelajaran Kooperatif Berbantuan Media Gambar di Kelas IV SD Inpres 15 Wara Pantoloan

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI GLOBALISASI DI KELAS IV SDN NO.

Peningkatan Kemampuan Siswa Menulis Puisi Melalui Metode Latihan di Kelas V SD Inpres 1 Siney

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Meggunakan Alat Peraga Pada Pembelajar Gerak Benda Bidang Studi IPA Di Kelas 1 SDN No 3 Siboang

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Peningkatan Kemampuan Siswa Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar Menggunakan Huruf Kapital Dalam Karangan Melalui Metode Latihan

Rahmudin Hipi. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Sarmin Siolan. Mahasiswa Program Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Kelas IV Dengan Metode Demonstrasi Pada SD Inpres Gunung Sari

DAFTAR ISI Hana Khairesti Fejri, 2012

Kemmis & Mc. Taggart (Basrowi, 2008: 26) memandang PTK sebagai

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Melalui Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar di Kelas IV SDN 9 Bunobogu

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 10 Karamat Melalui Media Gambar Pada Pembelajaran IPA Materi Tentang Alat-Alat Indera

Meningkatkan Hasil Belajar Pada Pembelajaran PKn Melalui Penerapan Kooperatif Tipe Jigsaw Siswa Kelas IV SD Negeri Sibea

Oleh Sri Mujayani SMP Negeri 1 Wonoayu

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Tentang Kegunaan Daun Pada Tumbuhan Melalui Metode Inkuiri Pada Siswa Kelas IV SDN 1 Bobalo

Penerapan Metode Tanya Jawab untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Sumber Daya Alam di Kelas IV SDN FatufiaKecamatan Bahodopi

Penerapan Experiential Learning

BAB III METODE PENELITIAN

Sri Listia Wati,Najamuddin Laganing, dan Yusdin Gagaramusu ABSTRAK

Penerapan Metode Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPS di SDK Despot Petunasugi Kecamatan Bolano Lambunu

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 1 No. 1 ISSN X

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA MAGNET MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING

Nur Azizah, Sitti Nuryanti, dan Minarni Rama Jura. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Khususnya Materi Energi dan Perubahannya Melalui Pembelajaran Quantum Teaching di Kelas V SDN Inpres Matamaling

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

BAB III METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode sosiodrama yaitu suatu penelitian

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN 2 Kabinuang Dalam Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Diskusi Kelas

Viky Warsito Universitas Tadulako Jln. Soekarno Hatta Km 9 PALU-SULAWESI TENGAH

Hasmiati, Baharuddin, dan Sukayasa. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (PTK) atau Classroom Action Research.

BAB III METODOLOGI DAN PROSEDUR PENELITIAN

Penerapan Metode Demonstrasi Sebagai Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa di Kelas III SDN Mire

Frekuensi Persentase Rata-rata Selang

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Melalui Media Gambar Di Kelas II SDN 03 Lakea Kab. Buol

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran PKn Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif STAD di Kelas IV SDN 2 Siney

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 9 ISSN 2354-614X Meningkatkan Kemampuan Menemukan Kalimat Utama Pada Setiap Paragraf Dengan Metode Diskusi Pada Siswa Kelas IV SD GKST Hanggira Imelda Lauro 1), dan Efendi 3) Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana meningkatkan kemampuan menemukan kalimat utama pada setiap paragraf dengan metode diskusi pada siswa kelas IV SD GKST Hanggira?. Tujuan yang dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan menemukan kalimat utama pada setiap paragraf dengan metode diskusi pada siswa kelas IV SD GKST Hanggira. Untuk menelaah masalah di atas, peneliti melakukan penelitian tindakan kelas secara bersiklus yang terdiri dari empat tahap, yaitu : (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3 ) pengamatan, (4) refleksi. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan evaluasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa pada tindakan siklus I nilai rata-rata daya serap klasikal siswa 69,25 % dan ketuntasan belajar klasikal 50 %. Pada tindakan siklus II nilai Rata-rata daya serap klasikal siswa 90,5 % dan ketuntasan belajar klasikal 93,75 %. Dengan demikian perolehan nilai rata-rata pada siklus II dapat dicapai. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan metode diskusi kemampuan siswa menemukan kalimat utama pada setiap paragraf dapat di tingkatkan. Kata Kunci: Menemukan Kalimat Utama, Metode Diskusi.

PENDAHULUAN Kondisi peserta didik yang belum dapat menyesuaikan dengan adanya perubahan-perubahan ini menjadi penyebab terganggunya proses belajar mengajar. Peserta didik lebih banyak melihat permainan teknologi dari pada belajar. Apalagi faktor orang tua yang kurang memperhatikan karena sibuk bekerja disebabkan tuntutan kebutuhan hidup yang semakin meningkat, serta ketidaktahuan orang tua dalam mendampingi anak untuk mempelajari materi pembelajaran yang selalu berganti. Salah satu materi pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar adalah tentang kalimat utama. Pada materi ini masih banyak siswa kelas IV SD GKST Hanggira yang belum mampu untuk menentukan atau menemukan kalimat utama yang terdapat pada setiap paragraf. Hal ini menunjukkan bahwa masih kurangnya pemahaman siswa tentang bahasa Indonesia dikarenakan dalam kehidupan sehari-hari masih lebih banyak menggunakan bahasa daerah. Selain Faktor-faktor di atas berikut ini faktor-faktor yang juga dapat mempengaruhi proses belajar. Menurut Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni (2007:19) secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar dibedakan atas dua kategori, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam diri individu dan dapat mempengaruhi hasil belajar individu. Faktor-faktor internal ini meliputi faktor fisiologi dan psikologi. Faktor fisiologi adalah faktor-faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik individu. Faktor psikologi adalah keadaan psikologis seseorang yang dapat memengaruhi proses belajar. Beberapa faktor psikologis yang utama

memengaruhi proses belajar adalah kecerdasan siswa, motivasi, minat, sikap, dan bakat. Faktor Eksternal Selain karakteristik siswa atau faktor-faktor endogen, faktorfaktor eksternal juga dapat memengaruhi proses belajar siswa. Dalam hal ini, Syah (2003) menjelaskan bahwa faktor-faktor eksternal yang memengaruhi proses belajar dapat di golongkan menjadi dua golongan, yaitu faktor lingkungan sosial dan faktor lingkungan nonsosial, lingkungan sosial, lingkungan sosial sekolah, lingkungan sosial masyarakat, lingkungan sosial keluarga, lingkungan nonsosial, lingkungan alamiah, Faktor instrumental yaitu perangkat sekolah, Faktor materi pelajaran Berdasarkan kondisi diatas, penulis ingin mengadakan perbaikan dalam pembelajaran bahasa Indonesia melalui pelaksanaan Penelitian Tindakan kelas (PTK) tentang bagaimana cara meningkatkan kemampuan menemukan kalimat utama ada setiap paragraf dengan menggunakan metode diskusi pada siswa kelas IV SD GKST Hanggira. Metode diskusi adalah metode pembelajaran yang di dalamnya siswa diberi kesempatan untuk melakukan kerja sama dengan teman sebaya dalam bentuk diskusi kelompok utnuk memecahkan suatu permasalahan. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana meningkatkan kemampuan menemukan kalimat utama pada setiap paragraf dengan menggunakan metode diskusi pada siswa kelas IV SD GKST Hanggira? TUJUAN PENELITIAN Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian yang dicapai adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan menemukan kalimat pada setiap paragraf dengan menggunakan metode diskusi pada siswa kelas IV SD GKST Hanggira.

METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah PTK penelitian ini dilakukan melalui proses kerja sama antara peneliti dan teman sejawat yang bertindak sebagai pengamat/observer. Pelaksana tindakan penelitian adalah guru kelas, berdasarkan perencanaan yang telah dibuat, guru melaksanakan tindakan pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi metode diskusi. Refleksi dilaksanakan peneliti bersama teman sejawat yang bertindak sebagai observer. Kesimpulan pada kegiatan refleksi digunakan sebagai acuan untuk perencanaan siklus berikutnya. Adapun model yang menjadi acuan Kemmis dan Mc.Tanggat (dalam Hopkins 1993:48) menjelaskan tahap-tahap penelitian tindakan yang dilakukan yaitu : (1) perencanaan (2) pelaksanaan (3) observasi (4) refleksi. Lebih Jelasnya dapat dilihat pada Gambar 3.1 berikut. Keterangan : 0 : Refleksi Awal 1 : Rencana siklus I 2 : Pelaksanaan Siklus I 3 : Observasi Siklus I 4 : Refleksi Siklus I 5 : Rencana Siklus II 6 : Pelaksanaan Siklus II 7 : Observasi Siklus II 8 : Refleksi Siklus II a. Siklus I b. Siklus II Gambar 3.1 diagram alur pelaksanaan penelitian tindakan kelas (Adaptasi dari Kemmis dan Mc. Tanggart dalam Hopkins, 1993:48)

Penelitian ini dilaksanakan di SD GKST Hanggira Kecamatan Lore Tengah. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD GKST Hanggira yang berjumlah 16 orang siswa, terdiri atas 7 laki-laki dan 9 perempuan pada semester 2 tahun ajaran 2014/2015. Data dikumpulkan dengan cara : a. Data tentang aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran di kumpulkan dengan menggunakan lembar observasi siswa. b. Data tentang kemampuan guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dikumpulkan dengan menggunakan lembar observasi guru. c. Data tentang kemampuan awal siswa dikumpulkan dengan melakukan tes awal. d. Data tentang hasil balajar siswa pada setiap akhir siklus dikumpulkan dengan hasil belajar pada akhir setiap siklus. Data tentang hasil evaluasi siklus 1 dan siklus 2 dianalisis dengan menggunakan persentase ketuntasan belajar siswa baik secara individu maupun secara klasikal. HASIL hasil observasi kegiatan guru (peneliti) dalam melakukan proses pembelajaran dan hasil observasi kegiatan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran menunjukkan bahwa dari kategori penilaian rata-rata baik dan cukup. hasil tes evaluasi kemampuan siswa menemukan kaliamat utama pada setiap paragraf, pada pembelajaran siklus 1 diperoleh daya serap klasikal 69,5% dan ketuntasan belajar klasikal 50%. Hal ini menunjukkan bahwa pada pelaksanaan tes akhir tindakan pada siklus I siswa belum mampu dalam menemukan kalimat utama pada setiap paragraf dengan baik.

Dalam hal ini yang menjadi penyebab ketidak mampuan siswa dalam menemukan kalimat utama pada setiap paragraf adalah siswa yang berkemapuan rendah masih kurang memahami materi pembelajaran. Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I, perbaikan pembelajaran perlu di lanjutkan ke siklus II dengan memperhatikan (1) Sisa yang berkemampuan rendah (2) meningkatkan aktivitas siswa (3) memberikan waktu yang cukup untuk menyelesaikan soal terkait dengan materi yang sedang di pelajari. Berdasarkan dari hasil penelitian tindakan siklus I maka guru (peneliti) harus melanjutkan tindakan penelitian pada siklus ke II dengan tetap memperhatikan perangkat pembelajaran sebagai salah satu faktor penunjang kegiatan menemukan kalimat utama pada setiap paragraf dengan menyusun rancangan pembelajaran berdasarkan metode diskusi. Hasil kegiatan observasi guru dalam pelaksanaan pembelajaran dan hasil observasi siswa dalam mengikuti pembelajaran telah menunjukkan rata-rata sangat baik. Dari hasil tes evaluasi kemampuan siswa menemukan kalimat utama pada setiap paragraf siklus II telah mencapai daya serap klasikal 90,5% dan ketuntasan belajar klasikal 93,75%. Setelah dilakukan tindakan pada siklus II maka dapat diketahui kelebihan pada kegiatan pembelajaran siklus II sebagai berikut : a) Kegiatan pembelajaran semakin baik dan diperoleh keberhasilan. b) Daya serap klasikal sudah mencapai nilai diatas 70 dan ketuntasan klasikal sudah mencapai nilai diatas 80. Hal ini berarti pembelajaran dianggap tuntas. c) Perolehan nilai siswa pada tes evaluasi semakin baik karena telah mencapai kriteria ketuntasan belajar klasikal.

d) Pemahaman siswa tentang materi menemukan kalimat utama pada setiap paragraf menunjukkan kemajuan secara bertahap. Hai ini terbukti dari nilai siswa yang setiap siklus mengalami peningkatan. PEMBAHASAN Berdasarkan hasil observasi penilaian terhadap aktivitas guru (peneliti) diperoleh gambaran bahwa pada siklus I kemampuan guru (peneliti) dalam melakukan kegiatan pembelajaran dikelas dinyatakan belum berhasil karena dapat dilihat dari hasil skor perolehan hanya mendapat 62 dan nilai rata-rata aktivitas guru (peneliti) hanya mendapat 68,89% dengan kategori penilaian cukup. Dengan melihat hasil siklus I maka dilanjutkan pada siklus II untuk melakukan beberapa perbaikan pada beberapa komponen penilaian yang masuk dalam kategori cukup. Pada siklus II diperoleh gambaran bahwa kemampuan guru (peneliti) dalam proses pembelajaran mengalami peningkatan, dapat dilihat dari skor perolehan yaitu 83 dan nilai rata-rata aktivitas guru 92,22% masuk dalam kategori penilaian sangat baik. Hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I diperoleh hasil yang belum maksimal. Hal ini dapat dilihat dari skor perolehan 31 dengan presentase nilai ratarata 62% maka dilanjutkan ke siklus II. Pada siklus II ini kegiatan aktivitas siswa mengalami peningkatan yaitu dengan melihat hasil skor perolehan 40 dan nilai ratarata aktivitas siswa 92% kategori penilaian sangat baik. Selanjutnya pada penilaian evaluasi siswa dalam materi menemukan kalimat utama pada setiap paragraf yang dilaksanakan pada siklus I belum berhasil dengan baik karena dari keseluruhan jumlah siswa masih ada 8 orang siswa yang belum tuntas. Hal ini yang membuat ketidak tuntasan beberapa siswa ini adalah masih kurangnya pemahaman tentang materi menemukan kalimat utama pada setiap

paragraf, kurangnya perhatian guru (peneliti) terhadap siswa yang berkemampuan rendah yang dimaksud dalam hal ini adalah siswa yang lamban. Lamban dalam menerima dan mengolah pembelajaran, lamban dalam bekerja, lamban dalam memahami isi bacaan, serta lamban dalam menganalisis dan memecahkan masalah. Siswa kurang mampu berkonsentrasi, berkomunikasi dengan orang lain, mengemukakan pendapat, serta kurang kreatif dan mudah lupa (Mulyasa 2010:123). Selain itu ketidak tuntasan siswa dapat juga dilihat dari daya serap klasikal 69,25% dan ketuntasan belajar klasikal 50%. Sebelum dilanjutkan ke siklus II guru (peneliti) melakukan pendekatan khusus kepada 8 orang siswa yang belum tuntas dengan memberikan remedial-remedial tentang bagaimana cara menemukan kalimat utama pada setiap paragraf. Setelah 8 orang siswa ini telah memahami materi menemukan kalimat utama pada setiap paragraf maka dilanjutkan ke siklus II, pada evaluasi siklus II ini siswa mengalami kemajuan yang sangat baik, hal ini dapat dilihat dari nilai perolehan yang sudah diatas 70 walaupun masih ada satu orang siswa yang belum tuntas, nilai perolehannya masih dibawah 70. Ketuntasan ini dapat dilihat daya serap klasikal 90,5% dan ketuntasan belajar klasikal 93,75% maka tidak perlu dilanjutkan ke siklus berikutnya. Walaupun pada siklus II ini telah dianggap tuntas tetapi guru (penliti) tetap akan memberikan bimbingan khusus kepada satu orang siswa yang belum tuntas pada siklus II ini, serta akan memberikan remedial-remedial agar siswa tersebut dapat lebih memahami bagaimana cara menemukan kalimat utama pada setiap paragraf.dengan penilaian,guru dapat mengetahui keberhasilan pencapaian tujuan, penguasaan siswa terhadap pelajaran, serta ketepatan atau keefektifan metode mengajar (Moh. Uzer Usman,2013:9)

Dengan demikian kemampuan menemukan kalimat utama pada setiap paragraf dengan menggunakan metode diskusi pada kelas IV SD GKST Hanggira dapat ditingkatkan dan dapat dikategorikan berhasil. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil observasi kegiatan Guru dan siswa serta hasil evaluasi maka dapat disimpulkan bahwa pada kegiatan pembelajaran menemukan kalimat utama pada setiap paragraf dengan menggunakan metode diskusi pada siswa kelas IV SD GKST Hanggira telah meningkat. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan kegiatan pembelajaran siklus I ke siklus II, pada pembelajaran siklus I dengan jumlah siswa 16 Orang diperoleh siswa tuntas secara individu 8 orang siswa dan 8 orang siswa belum tuntas dengan presentase daya serap klasikal 69,25% dan ketuntasan belajar klasikal 50%. Pada siklus II siswa yang tuntas sebanyak 15 orang siswa dan terdapat 1 orang siswa yang tidak tuntas dengan presentase daya serap klasikal 90,5% terdapat peningkatan 21,25% dari presentase ketuntasan belajar klasikal 93,75% terdapat peningkatan 43,75% dari presentase ketuntasan belajar klasikal siklus I. Dengan berdasarkan hasil kesimpulan penelitian ini, ada dua saran yang dapat dikemukakan yaitu : 1. Metode diskusi dapat di pertimbangkan untuk dapat digunakan pada kegiatan pembelajaran disekolah dasar, khususnya pada materi menemukan kalimat utama pada setiap paragraf. 2. Metode diskusi dapat diterapkan oleh setiap guru dalam proses pembelajaran dikelas.

DAFTAR RUJUKAN Hopkins (1993) (Wiraatmadja, Rochiati ( 2009 ). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Mulyasa, E (2010) Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Syah (2003) (Wahyuni), Nur, Esa dan Baharuddin (2007). Teori Belajar dan Pembelajaran. Jogjakarta : AR-RUZZ MEDIA. Usman Uzer (2010). Menjadi Guru Profesional. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Wahyuni, Nur, Esa dan Baharuddin (2007). Teori belajar dan pembelajaran. Jogjakarta AR-RUZZ MEDIA.