BAB III METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dan pada akhirnya informasi yang disampaikan oleh media, harus dipahami dalam

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktifitas sosial, sikap,

BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Berdasarkan judul penelitian Pemetaan Profil Risiko Spekulatif PDAM

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. atau sekelompok orang yang dianggap berasal dari masalah sosial atau

BAB III METODE PENELITIAN. dengan metode studi kasus. Menurut Sugiyono (2009:09) penelitian kualitatif

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian (2006:220).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kebenaran dilakukan oleh para filsuf, peneliti, maupun oleh para praktisi melalui

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III RUMUSAN PENELITIAN. mengungkapkan sesuatu yang belum diketahui dengan metode sistematis dan terarah.

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Deskripsi Latar, Sumber Data, Satuan Kajian. Peneliti melakukan pengamatan secara langsung di PT.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. langkah-langkah yang antara lain : pendekatan penelitan, penentuan objek

BAB III METODE PENELITIAN. HalinisesuaidenganpendapatSugiyonoyangmendeskripsikan penelitian kualitatif sebagai berikut: 69

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. situasi kondisi yang tengah berlangsung sekarang ini, tujuannya mencoba

BAB III METODE PENELITIAN. objek penelitian dilakukan. Bisa juga ditambahkan hal-hal lain jika dianggap

BAB III METODE PENELITIAN. Saprah Amal sebagai Sumber Keuangan Publik Islam dilaksanakan di Jalan

BAB III METODE PENELITIAN. Boyband Korea (Studi pada Komunitas Safel Dance Club ) mengambil. penggemar boyband Korea di Kota Yogyakarta.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam proposal ini adalah pendekatan kualitatif. Yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memperoleh faktor-faktor dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan suatu cara untuk mencari kebenaran secara ilmiah berdasarkan pada data

BAB III METODE PENELITIAN. perencanaan audit atas laporan keuangan pada KAP Drs. Joseph Munthe, M.S.,

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dalam setiap pelaksanaan penelitian. Penelitian ini menggunakan metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Penelitian kualititif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. terdapat beberapa tempat lapangan Futsal. Sebagai sasaran penelitian ini lokasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada Citra Kendedes Cake and Bakery

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris dan sistematis.

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tlogowungu Kabupaten Pati Provinsi Jawa Tengah. Peneliti melakukan

BAB III METODE PENELITIAN. Pemuda Hijau Indonesia) regional Yogyakarta ini menggunakan metode

BAB 3 METODE PENELITIAN ORGANISASI PT. TIGAMATA INDONESIA DALAM MENJALIN HUBUNGAN. DENGAN PELANGGAN (Periode Maret-Juni 2013), peneliti menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dengan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN


BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Setiap karya ilmiah yang dibuat disesuaikan dengan metodologi penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. yang lengkap dan mendalam mengenai subjek yang diteliti. 1 Oleh karena itu,

BAB III METODE PENELITIAN. teknik validasi hasil penelitian, dan instrumen penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Jenis Pendekatan dan Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. sekolah tersebut karena merupakan sekolah yang menerapkan kurikulum

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di tiga buah sekolah menengah pertama

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Yang dimaksud penelitian kualitatif menurut Bodgan dan Taylor

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang bermaksud untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan. Di sini subjek dipandang secara holistik (menyeluruh) dengan cara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. peneliti harus menjaga jarak dengan informan. Akan tetapi pada post positivistik,

BAB III METODE PENELITIAN. Ceramah ( Kajian Komunikasi Simbolik Dalam Ceramah Maulid Nabi Oleh

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pada bab ini dijelaskan mengenai metode yang digunakan dalam

BAB III METODOLOGI PENELTIAN. terhadap objek yang diteliti. Secara ontologi aliran ini bersifat critical realism

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 PENDAHULUAN. kualitatif. Data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar, dan bukan

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan metode kualitatif. Penelitian deskriptif (descriptive research)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dalam rangka memperoleh data. Oleh karena itu, peneliti memilih Batu Night

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian untuk memperoleh data-data yang diperlukan. Penelitian ini dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. desa Mungseng sebagai tempat penelitian karena desa Mungseng merupakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. model model tertentu. Model tersebut biasanya dikenal dengan paradigma.

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode penelitian kualitatif. Metode penelitian kualitatif sering

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mengetahui pemahaman konsep dan implementasi softskills

BAB. 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. manusia, suatu objek,suatu sistem kondisi, suatu sistem pemikiran atau suatu

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Jekan Raya Kota Palangka Raya Provinsi Kalimantan Tengah.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. mengungkapkan fenomena atau peristiwa sosial tertentu dan pemahaman atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bermaksud memperoleh gambaran tentang Implementasi

BAB III METODE PENELITIAN. Kontraktor Listrik Nasional (PAKLINA) DPC Madiun. Dalam penelitian ini agar

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

66 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode yang relevan dengan tujuan penelitian yang sudah dijelaskan pada bab sebelumnya yaitu dengan menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan metode studi kasus. Menurut Sugiyono (2007;1) dalam buku Memahami Penelitian Kualitatif, Prof. Dr. Sugiyono menjelaskan bahwa, Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara trianggulasi, analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi. Masih dalam buku yang sama Sugiyono (2007;3) menjelaskan, Metode kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang mendalam, suatu data yang mengandung makna. Makna adalah data yang sebenarnya, data yang pasti yang merupakan suatu nilai dibalik data yang tampak.

67 Sementara itu menurut Moleong (2010;6) dalam bukunya Metode Penelitian Kualitatif menjelaskan bahwa, Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian. Dalam buku Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian Ir. M. Iqbal Hasan (2002;34) menjelaskan, Studi kasus adalah penelitian mengenai status subyek penelitian yang berkenan dengan suatu fase spesifik atau khas dari keseluruhan personalitas. Dari beberapa uraian diatas, peneliti menginterpretasikan bahwa studi kasus dalam penelitian kualitatif merupakan cara atau metode yang sesuai untuk menjawab fenomena suatu permasalahan penelitian lebih mendalam terhadap suatu objek penelitian. Dalam kaitannya dengan penelitian ini yaitu penulis ingin meneliti bagaimana ide-ide kreatif berperan penting agar program acara variety show 8-11 Show menarik dimata audience. Penulis ingin meneliti secara intensif dengan tujuan untuk memberikan gambarangambaran secara mendetail tentang latar belakang, sifat-sifat serta karakter dari kreatif-kreatif yang kemudian hasilnya dijadikan suatu hal yang bersifat umum.

68 3.2 Desain Penelitian Menurut Ir. M. Iqbal Hasan (2002;31) dalam buku Pokok-Pokok Materi Metode Penelitian menjelaskan bahwa: 1. Desain penelitian adalah rencana dan struktur penyelidikan yang dibuat sedemikian rupa, sehingga diperoleh jawaban atas pertanyaanpertanyaan dalam penelitian. 2. Desain penelitian adalah cetak biru (blue print) terhadap pengumpulan, pengukuran dan penganalisisan data. 3. Desain penelitian adalah kerangka kerja dalam suatau studi tertentu, guna mengumpulkan, megukur dan menganalisis data sehingga dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan. Sedangkan menurut Maxfield yang dikutip oleh Moh. Nazir (2009;57) dalam buku Metode Penelitian mengatakan, Studi kasus atau penelitian kasus (case study) adalah penelitian tentang status subjek penelitian yang berkenan dengan suatu fase spesifik atau khas dari keseluruhan personalitas. Subjek penelitian dapat saja individu, kelompok, lembaga, maupun masyarakat. Tujuan studi kasus adalah untuk memberikan gambaran secara mendetail tentang latar belakang, sifat-sifat serta karakter-karakter yang khas dari kasus, ataupun status dari individu, yang kemudian dari sifat-sifat khas diatas akan dijadikan suatu hal yang bersifat umum. Moh.Nazir

69 Tabel 3.1 Tipe Dasar Desain Studi Kasus Desain-desain Kasus tunggal Desain-Desain Multikasus Holistik (Unit Analisis Tunggal) Terjalin (Unit Multi Analisis) Tipe 1 Tipe 2 Tipe 3 Tipe 4 Sumber: Robert K. Yin, Studi Kasus Desain & Metode Dalam penelitian ini penulis memilih menggunakan desain studi kasus 4, yaitu desain multi kasus terjalin. Dalam hal ini kasus yang diteliti adalah bagaimana ide-ide kreatif berperan penting agar program acara variety show 8-11 Show menarik dimata audience meliputi komunikasi setiap kerabat kerja dalam memberikan pemikiran kreatifitasnya, menentukan pembagian segment melalui rundown, menentukan pembagian waktu untuk tiap-tiap segment, hal yang harus dilakukan ketika hal yang sudah direncanakan tidak bisa terealisasikan, dengan unit analisis yang akan diteliti yaitu tema, presenter, narasumber, tata panggung, music, hari dan jam tayang, rundown, dan Audience program 8-11 Show Metro TV.

70 3.3 Sumber Data 3.3.1 Informan Menurut Moleong (2006;132) dalam buku Metode Penelitian Kualitatif, Informan adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar belakang penelitian. Selain itu Andi (2010;147) dalam buku Menguasai Teknik-Teknik Koleksi Data Penelitian Kualitatif menjelaskan bahwa, Informan adalah orang yang diperkirakan menuasai dan memahami data, informasi, ataupun fakta dari suatu objek penelitian. Dari penjelasan tersebut penulis memahami bahwa informan adalah atasan dan bawahan. Dimana terjadi komunikasi yang berlangsung terus menerus, karena informan adalah orang yang terlibat langsung dalam kegiatan yang akan diteliti.

71 3.3.2 Key Informan Dalam buku Metode Riset Kualitatif, Dayman dan Holloway menyatakan bahwa, Key informan adalah wakil kelompok yang diteliti, yang telah berada cukup lama dalam kebudayaan, hingga memiliki pengetahuan setingkat pakar meyangkut aturan-aturan, dan bahasa kebudayaan tersebut. Dengan demikian key informan adalah orang yang dianggap penulis mampu dalam memberikan informasi yang berkaitan dengan penelitian. Orang yang bertanggung jawab besar dalam jalannya proses produksi di lapangan. Sehingga key informan haruslah memiliki kapabilitas dan kemampuan dalam berbagi informasi kepada penulis untuk memberikan informasi yang terkait.

72 3.4 Teknik Pengumpulan Data Menurut Moleong (2007:234) pada buku Metode Penelitian Kualitatif, Data dapat dikumpulkan melalui wawancara, pengamatan, dari dokumen atau secara gabungan daripadanya. Menurut Catherine Marshall dan Gretchen yang dikutip oleh Andi Prastowo (2010;20) menjelaskan bahwa, Metode-metode utama yang digunakan oleh para peneliti kualitatif untuk mengumpulkan data dalam penelitiannya adalah menggunakan pengamatan partisipatif, wawancara mendalam, dan penelitian dokumen. Sedangkan Raco (2010;111) dalam buku Metode Penelitian Kualitatif (Jenis, Karakteristik, dan Keunggulannya) menjelaskan, Data penelitian kualitatif diperoleh dengan berbagai macam cara: wawancara, observasi, dokumen. Perolehan data dengan berbagai macam cara ini disebut triangulasi (triangulation). Alasan menggunakan triangulasi adalah bahwa tidak ada metode pengumpulan data tunggal yang sangat cocok dan benar-benar sempurna. Dari penjelasan diatas, penulis mengerti maknanya. Maka dalam mengumpulkan data penelitian ini penulis menggunakan teknik triangulasi yaitu gabungan antara wawancara, observasi, dan dokumen. Dilihat dari unsur 5W dan 1H maka untuk menjawab what, where, when, who penulis menggunakan teknik pengumpulan data berupa dokumen. Selain itu untuk

73 menjawab how dan why penulis akan menggunakan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam (in depth interview) dengan informan maupun key informan dan pengamatan (observasi) terhadap situasi produksi program acara 8-11 Show di Metro TV. 3.4.1 Wawancara Mengutip Usman dan Akbar dalam buku Menguasai Teknik-Teknik Koleksi Data Penelitian Kualitatif (Andi 2010:145), menjelaskan bahwa, Wawancara ialah tanya jawab lisan antara dua orang atau lebih secara langsung. Pewawancara disebut interviewer sedangkan orang yang diwawancarai disebut interviewee. Menurut buku Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D Sugiyono (2012;137) menjelaskan bahwa, Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah responden sedikit atau kecil. Selain itu Bungin (2008;108) menjelaskan, Sebuah wawancara terdapat beberapa unsur yang membangunnya, yakni terdiri dari

74 pewawancara, informan atau yang diwawancarai, dan materi wawancara. Dari beberapa penjelasan diatas, peneliti memahami bahwa wawancara merupakan suatu metode pengumpulan data yang berupa pertemuan dua orang atau lebih secara langsung untuk bertukar informasi dan ide dengan tanya jawab secara lisan sehingga dapat dibangun makna dalam suatu topic tertentu. Selain itu wawancara bisa dikatakan juga sebagai kegiatan mencari data secara mendalam melalui proses percakapan yang direkam oleh penulis dengan key informan dan informan. Dalam kaitannya dengan penelitian ini, penulis menggunakan teknik wawancara sebagai salah satu metode pengumpulan data yang digunakan untuk mendapatkan penjelasan mengenai bagaimana ide-ide kreatif berperan penting agar program acara variety show 8-11 Show menarik dimata audience.

75 3.4.1.1 Jenis-Jenis Wawancara Dalam buku Studi Kasus Desain dan Metode, Yin membagi wawancara menjadi 3 tipe, yaitu: 1. Wawancara Open-Ended Di mana peneliti dapat bertanya kepada responden kunci tentang fakta-fakta suatu peristiwa disamping opini mereka mengenai peristiwa yang ada. 2. Wawancara Terfokus Di mana responden diwawancarai dalam waktu yang pendek, satu jam misalnya. Dalam kasus semacam ini, wawancara tersebut bisa tetap open-ended dan mengasumsikan cara percakapan namun pewawancara tak perlu mengikuti serangkaian pertanyaan tertentu yang diturunkan dari protokol studi kasusnya. 3. Wawancara Terstruktur Survei seperti ini dapat didesain sebagi bagian dari studi kasus. Tipe survey ini akan meliputi prosedur sampling maupun instrument seperti yang digunakan dalam survey umumnya, dan selanjutnya akan dianalisis dengan cara yang sama.

76 Sementara menurut Jonathan Jonathan (2009;106-108) dalam buku Psikologi Kualitatif, wawancara dibagi menjadi 2 tipe, yaitu: 1. Wawancara Terstruktur Penyelidik menentukan secara pasti apa saja data yang diperlukan. Langkah berikutnya adalah menkonstruksi pertanyaan-pertanyaan sedemikian rupa untuk memunculkan jawaban-jawaban yang sesuai, dan memuaskan kategori-kategori yang telah ditetapkan, yang dapat dianalisissecara numerical. 2. Wawawncara Semi-Terstruktur Penyelidik memiliki seperangkat pertanyaan pada daftar wawancara, tapi wawancara bakal dipandu oleh daftar tersebut, bukannya didikte. Berdasarkan penjelasan diatas mengenai jenis wawancara, peneliti dalam penelitian ini cenderung mengunakan teknik wawancara semiterstruktur dalam pengumpulan data. Dalam hal ini peneliti akan mewawancara key informan yaitu Producer dan Creative program 8-11 Show. Sementara informannya yaitu Floor Director, Wadrobe, make up dan Audience program 8-11 Show Metro TV.

77 3.4.2 Observasi Menurut Sugiyono (2012:145) pada buku Metode Penelitiam Kuantitatif Kualitatif dan R&D menjelaskan bahwa, Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila, penelitian berkenaan dengan prilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar. Mengutip Sutrisno Hadi (dalam Andi 2010;27), Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sisitematik terhadap suatu gejalayang tampak pada objek penelitian. Dari beberapa pendapat diatas peneliti memahami bahwa, observasi merupakan salah satu teknik pengambilan data, dimana peneliti akan terjun langsung ke lapangan dan mengamati dengan seksama (melihat dan mendengarkan) gejala-gejala dari objek yang diteliti dan mencari data yang tidak bisa didapatkan melalui proses wawancara. Dalam penelitian ini yaitu terhadap situasi proses produksi program acara 8-11 Show di Metro TV.

78 3.4.2.1 Jenis-Jenis Observasi Menurut Prof. Dr. Sugiyono observasi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut: 1. Observasi Berperan Serta (Participant Observation) Peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian. Dengan observasi partisipan seperti ini maka data yang diperoleh akan lebih lengkap, tajam, dan sampai mengetahui pada tingkat makna dari setiap perilaku yang nampak. 2. Observasi Nonpartisipan Peneliti tidak terlibat dan hanya sebagai pengamat independen. Pengumpulan data dengan observasi nonpartisipan ini tidak akan mendapatkan data yang mendalam dan tidak sampai pada tingkat makna (nilai-nilai dibalik prilaku yang tampak, yang terucapkan dan yang tertulis) Dari penjelasan diatas, peneliti memahami isi dan maknanya. Maka dalam kaitannya dengan penelitian ini yang membahas tentang bagaimana ide-ide kreatif berperan penting agar program acara variety show 8-11 Show menarik dimata audience, penulis lebih

79 cenderung menggunakan observasi partisipatif. Penulis akan melibatkan diri secara langsung kedalam situasi dan kondisi produksi program acara variety show 8-11 Show di Metro TV. 3.4.3 Dokumen Mengutip pernyataan Guba dan Lincoln dalam buku Menguasai Teknik-Teknik Koleksi Data Penelitian Kualitatif Andi (2010;191) dijelaskan bahwa, Dokumen merupakan setiap bahan tertulis atau film yang tidak dipersiapkan karena adanya permintaan seseorang peneliti. Sedangkan Sugiyono (2008;82) dalam bukunya Memahami Penelitian Kualitatif menjelaskan bahwa, Definisi dokumen yakni catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dari beberapa pendapat diatas, penulis memahami isi dan maknanya. Dalam kaitannya dengan penelitian ini, peneliti menggunakan dokumen sebagai sumber data yang mendukung dari sumber data sebelumnya yaitu wawancara dan observasi. Dapat dikatakan juga bahwa dokumen merupakan rekaman yang bisa saja bersifat tulisan dan isinya merupakan peristiwa yang sudah berlalu maupun berbentuk video.

80 3.5 Keabsahan Data Dalam buku Metode Penelitian Kualitatif Moleong (2006:330) menjelaskan bahwa, Tringulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Masih dalam buku yang sama, Denzin (1978) membedakan empat macam triangulasi sebagai teknik pemeriksaan yang memanfaatkan penggunaan: 1. Sumber Patton (1987;331) Membandingkan dan mengecek kembali derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara. 2. Metode Patton (1987;329) Pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian beberapa teknik pengumpulan data dan pengecekan derajat kepercayaan beberapa sumber data dengan metode yang sama. 3. Penyidik Memanfaatkan peneliti atau pengamat lainnya untuk keperluan pengecekan kembali derajat kepercayaan data. Pada dasarnya penggunaan suatu tim penelitian dapat direalisasikan dilihat dari segi teknik.

81 4. Teori Berdasarkan anggapan bahwa fakta tidak dapat diperiksa derajat kepercayaannya dengan satu atau lebih teori. Lincoln dan Guba (1981:307) Sedangkan, Patton (dalam Moleong 2006:330-331) menjelaskn bahwa hal itu dapat dilaksanakan dan hal itu dinamakannya penjelasan banding (rival explanation). Dalam hal ini penulis memilih tringulasi sumber karena informasi dapat dicapai dengan jalan membandingkan dan mengecek kembali data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara ketika penulis melakukan kegiatan penelitian. Dengan sketsa sebagai berikut, Gambar 3.2 Sumber data A Pengamatan Partisipatif Sumber data B Sumber data C Andi Prastowo (2010;293)

82 3.6 Teknik Analisis Data Menurut Susan Stainback sebagaimana yang dikutip oleh Sugiyono (2008;244) dijelaskan bahwa, Analisis data merupakan hal yang kritis dalam proses penelitian kualitatif. Analisis digunakan untuk memahami hubungan dan konsep dalam data sehingga hipotesis dapat dikembangkan dan dievaluasi. Selain itu Sugiyono (2008;244) juga mengutip pernyataan Bogdan bahwa, Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. Analisa data dilakukan dengan mengorganisasikan data, menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari dan membuat kesimpulan yang dapat diceriterakan kepada orang lain. Berdasarkan penjelasan diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan dilapangan, dokumentasi dengan cara membagi-bagikan data kedalam kategori yang berbeda-beda dan setelah itu membuat kesimpulan dari semua data-data tersebut.

83 Untuk mengetahui dan menjawab persoalan pokok penelitian penulis tentang peran perencanaan kreatif dalam program acara variety show berita 8-11 Show Metro TV, data dibagi menjadi 2 yaitu: data primer dan sekunder. Data primer didapat dari hasil wawancara, observasi, dan dokumen. Sementara data sekunder didapatkan dari studi kepustakaan.