IV. HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN. Proses pengembangan modul interaktif fisika materi fluida SMA/MA

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian

I. PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) informasi pada

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian

IV. HASIL PEMBAHASAN. bermuatan nilai ketuhanan dan kecintaan terhadap lingkungan dengan Adobe

METODE PENGEMBANGAN. Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development atau

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini, yaitu research and development (penelitian dan

I. PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi pada masa ini mempengaruhi perkembangan dalam

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian dan

METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (Research and

BAB I PENDAHULUAN. adanya kecenderungan masyarakat Indonesia yang ingin menimba ilmu diluar

METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian dan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian pengembangan yaitu media pembelajaran interaktif berbasis

III. METODE PENELITIAN. Pengembangan yang dilakukan adalah pembuatan sarana belajar mandiri

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian yaitu research and development

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian pengembangan (research

TUGAS I PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA MATRIKS JURNAL NASIONAL DAN INTERNASIONAL TENTANG MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ICT

III.METODE PENELITIAN. Metode pada penelitian ini yaitu Penelitian dan pengembangan (research and

I. PENDAHULUAN. Aktivitas siswa dalam proses pembelajaran fisika dengan pendekatan kontekstual,

METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Metode pengembangan

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI CAHAYA

Produksi CD Multimedia Interaktif Menggunakan Macromedia Captivate

Pengembangan Media Pembelajaran Animated Video pada Materi Fluida SMA

BAB III METODE PENELITIAN. mata pelajaran ekonomi ini dilaksanakan di SMA Negeri 2 Ngaglik pada akhir

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode research and

I. PENDAHULUAN. pengetahuan dan pemahaman secara nyata. Pada pelajaran fisika, media

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan, yaitu research and development atau

PENGEMBANGAN MODUL INTERAKTIF MATERI PEMBIASAN CAHAYA DENGAN STRATEGI INKUIRI

TUGAS AKHIR. Disusun Oleh : NAMA : DEDI GUNAWAN NIM : D

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Metode penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian yang

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian

III. METODE PENELITIAN. Pengembangan yang dilakukan adalah pengembangan berupa modul tutorial

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu menggunakan pendekatan penelitian dan

DINAS PENDIDIKAN KOTA PADANG MKKS KOTA PADANG KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER GENAP

I. PENDAHULUAN. Fisika adalah salah satu cabang dari Ilmu Pengetahuan Alam yang. ruang dan waktu. Dalam mempelajari gejala alam, fisika memiliki

II. TINJAUAN PUSTAKA. Proses belajar mengajar dapat diartikan proses belajar dalam diri siswa yang

ISSN 1412 _ 3617 Jurnal Exacta, Vol.VI.No.2 Desember 2008

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMA kelas XI. Pengembangan menggunakan model ADDIE (Analysis,

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF (MMI) TUTORIAL DALAM PEMBELAJARAN MATERI OPTIKA GEOMETRI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil pengembangan dari penelitian ini adalah berupa sebuah CD

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi saat ini, penggunaan

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian dan pengembangan

PENGEMBANGAN VOD DENGAN PERLUASAN SUMBER BELAJAR BERBASIS TIK

PENGEMBANGAN ELECTRONIC MODULE OF CHEMISTRY MATERI IKATAN KIMIA KELAS X SMA/MA

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Penelitian dan pengembangan lembar kerja siswa elektronik (LKS)materi

I. PENDAHULUAN. Pembelajaran adalah suatu proses komunikasi antara sumber belajar dengan

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

commit to user 44 BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Proses pembuatan multimedia interaktif Poron Chan to Kanyouku

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN HUKUM NEWTON TENTANG GRAVITASI DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian dan

BAB I PENDAHULUAN. digunakan sebagai pelengkap dari pelajaran fisika. Di sekolah, rata-rata siswa

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development atau

METODE PENELITIAN. Tipe penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development

III. METODE PENELITIAN. Pengembangan yang dilakukan adalah pembuatan media pembelajaran berupa

PENGEMBANGAN MODUL INTERAKTIF BERBASIS ICT MATERI POKOK GELOMBANG DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK

APLIKASI SIMULASI BERBASIS MULTIMEDIA UNTUK MEKANIKA FLUIDA PADA FISIKA

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development atau

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah research and development (penelitian dan

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS TIK DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN TAMPILAN LAYAR

I. PENDAHULUAN. Pesatnya perkembangan dunia pendidikan tentunya timbul tantangan-tantangan

Membuat Konten Pembelajaran Interaktif Berbasis Flash Menggunakan PowerPoint dan ispring. Muh. Tamimuddin H

PENGEMBANGAN MODUL MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS E-LEARNING PADA POKOK BAHASAN BESARAN DAN SATUAN DI SMA

BAB I PENDAHULUAN. tugas-tugas di dalam kelas saja, melainkan proses terjadinya interaksi antara guru,

BAB III METODOLOGI 3.1 Analisis Kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan yang penting dalam mempersiapkan

I. PENDAHULUAN. Siswa sulit untuk mengaplikasikan hasil pembelajaran fisika dalam kehidupan

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MODEL TUTORIAL

BAB V DISKUSI HASIL PENGEMBANGAN. Pada bab diskusi hasil pengembangan CAI pada mata pelajaran Akidah

TUGAS AKHIR METODE PEMBELAJARAN INTERAKTIF AKSARA JAWA MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH 8

BAB I PENDAHULUAN. serta menghindari terjadinya verbalisme yang terus-menerus. Penyampaian materi

III. METODE PENGEMBANGAN. memvalidasi produk. Pengembangan yang dilakukan adalah pembuatan

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Penelitian yang peneliti lakukan merupakan penelitian pengembangan dengan

BAB I PENDAHULUAN. dibuka secara elektronik melalui komputer sesuai dengan perkembangan teknologi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF MODEL TUTORIAL PADA MATERI IMPULS DAN MOMENTUM

III. METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini yaitu research and development atau penelitian dan

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian

Surakarta, 57126, Indonesia Surakarta, 57126, Indonesia Surakarta, 57126, Indonesia

BAB IV PEMBAHASAN. yaitu analysis, design, development, implementation, dan evaluation. Berikut

BAB III LANDASAN TEORI. Multimedia terdiri dari dua kata yaitu Multi dan Media. Multi yang berarti

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini secara umum merupakan penelitian yang bertujuan untuk

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN STRUKTUR ATOM MENGGUNAKAN SOFTWARE CAMTASIA STUDIO 8 UNTUK SISWA KELAS X SMA N 2 KOTA JAMBI

DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK PEMBELAJARAN MENERAPKAN DASAR-DASAR KELISTRIKAN

BAB I PENDAHULUAN. Pada suatu proses pembelajaran guru dan murid terjadi suatu interaksi. Dimana

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Konversi File Elektronik ke Dalam Format PDF dan HTML

Kata Kunci: Pengembangan; Media pembelajaran; e-materi; model pembelajaran berbasis masalah; Suhu dan Kalor

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa software pembelajaran matematika melalui media Macromedia Flash

Transkripsi:

IV. HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengembangan Proses pengembangan modul interaktif fisika materi fluida SMA/MA menggunakan Macromedia Captivate ini dilaksanakan berdasarkan pada proses pengembangan media instruksional yang dimodifikasi dari Sadiman (2008:39). 1. Analisis Kebutuhan Analisis kebutuhan yang dimaksud adalah analisis kebutuhan belajar siswa seperti pengetahuan, keterampilan atau sikap yang seharusnya dimiliki siswa juga sumber belajar terkait sarana dan prasarana yang mendukung proses pembelajaran dengan menggunakan media yang dikembangkan. Analisis kebutuhan dilakukan dengan wawancara terhadap guru. Berdasarkan wawancara terhadap guru Fisika SMAN 9 Bandar Lampung, proses pembelajaran yang dilakukan selama ini telah menggunakan metode pembelajaran bervariasi yaitu dengan memanfaatkan media hasil perkembangan IPTEK. Media yang digunakan sudah bersifat multimedia, namun penggunaan media tersebut dioperasikan oleh guru. Sehingga siswa belum optimal berinteraktif dengan media secara mandiri dalam

pembelajaran. Instrumen analisis kebutuhan dalam kuesioner wawancara, dapat dilihat pada lampiran 2 halaman 82. 55 Siswa membutuhkan media yang mampu melaksanakan pembelajaran mandiri dan kontekstual dengan kehidupan sehari-hari siswa, masih berdasarkan wawancara tersebut adanya komputer yang terdapat laboratorium komputer sekolah belum dimanfaatkan untuk pembelajaran fisika. Laboratorium komputer seharusnya dapat dimanfaatkan oleh guru untuk mengembangkan langsung, sehingga siswa mendapatkan pengalaman langsung. KTSP adalah kurikulum yang menuntut siswa aktif dalam pembelajaran dan guru sebagai fasilitator kegiatan pembelajaran. Salah satu tugas guru sebagai fasilitator adalah menyiapkan media pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran serta kontekstual dengan kehidupan seharihari yang dialami siswa. 2. Tujuan Tujuan dalam modul interaktif ini dikembangkan berdasarkan Standar Isi Badan Standar Nasional Pendidikan 2006. Standar Kompetensi yang dipakai yaitu: Menerapkan konsep dan prinsip mekanika klasik sistem kontinu dalam menyelesaikan masalah.

56 Kompetensi Dasar yang dipakai yaitu: Menganalisis hukum-hukum yang berhubungan dengan fluida statik dan dinamik serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Indikator yang dikembangkan dari Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar adalah: 1. Kognitif: a. Produk Menjelaskan konsep tekanan dan tekanan hidrostatis Mengaplikasi hukum Pascal pada sistem pompa hidrolik Memformulasikan persamaan gaya Archimedes Mengidentifikasi gejala tegangan permukaan Mendeskripsikan gejala viskositas pada beberapa cairan Menganalisis persamaan kontinuitas Memfomulasikan hukum Bernoulli b. Proses menemukan masalah mendefinisikan masalah mengumpulkan fakta-fakta menyusun dugaan sementara menyelidiki menyempurnakan permasalahan yang telah didefinisikan menyimpulkan alternatif-alternatif pemecahan secara kolaboratif menguji solusi permasalahan

57 2. Psikomotor: Menggunakan CD pembelajaran modul interaktif sebagai sumber belajar mandiri Mengerjakan isian yang terdapat pada modul interaktif Tujuan-tujuan yang dicakup oleh modul interaktif sebagai berikut. 1. Kognitif a. Produk: 1. Dengan kalimat sendiri, siswa dapat Menjelaskan konsep tekanan dan tekanan hidrostatis 2. Mengaplikasi hukum Pascal pada sistem pompa hidrolik 3. Berdasarkan video praktikum yang ditampilkan, siswa dapat Memformulasikan persamaan gaya Archimedes 4. Berdasarkan video praktikum yang ditampilkan, siswa dapat Mengidentifikasi gejala tegangan permukaan 5. Dengan kalimat sendiri, siswa dapat Mendeskripsikan gejala viskositas pada beberapa cairan 6. Berdasarkan video praktikum yang ditampilkan, siswa dapat Menganalisis persamaan kontinuitas 7. Berdasarkan video praktikum yang ditampilkan, siswa dapat Memfomulasikan hukum Bernoulli b. Proses: Diberikan CD pembelajaran modul interaktif materi yang telah dibuat, siswa dapat mengamati gejala-gejala pada masing-masing subbab fluida sesuai rincian tugas kinerja yang meliputi: menemukan

58 masalah, mendefinisikan masalah, mengumpulkan fakta-fakta, menyusun dugaan sementara, menyelidiki, menyempurnakan permasalahan yang telah didefinisikan, menyimpulkan alternatifalternatif pemecahan secara kolaboratif, dan menguji solusi permasalahan 2. Psikomotorik: a. Disediakan CD pembelajaran modul interaktif dan Komputer siswa dapat Menggunakan CD pembelajaran modul interaktif materi fluida sebagai sumber belajar mandiri b. Disediakan CD pembelajaran modul interaktif dan Komputer siswa dapat Mengerjakan isian yang terdapat pada modul interaktif 3. Pokok Materi Materi yang disusun adalah materi fluida. Materi dikutip dari berbagai sumber seperti Fisika SMA dan Fisika Universitas. Materi ini disusun berdasarkan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator dan Tujuan pembelajaran di atas. Peta konsep yang ditampilkan untuk memudahkan pengguna memahami materi yang akan ia pelajari adalah sebagai berikut:

59 Zat Cair Fluida Statis Tekanan Hidrostatis Hukum Pascal Hukum Archimedes Tegangan permukaan Fluida Viskositas Gas Fluida Dinamis Persamaan Kontinuitas Hukum Bernoulli Gambar 4.1. Peta konsep antar subbahasan Materi yang disajikan adalah materi yang telah di analisis menggunakan analisis kurikulum untuk panduan praktikum pengembangan modul interaktif materi fluida SMA/MA menggunakan macromedia captivate, dapat dilihat pada lampiran 4 halaman 87. 4. Treatment Uraian yang menggambarkan alur penyajian program yang dikembangkan terbagi menjadi dua, yaitu alur penyajian teks dan alur penyajian video praktikum. Alur penyajian teks pada modul interaktif ini disesuaikan dengan alur pendekatan pembelajaran problem based learning. Alur penyajian video praktikum disesuaikan dengan metode demonstrasi. Treatment pengembangan modul interaktif materi fluida SMA/MA menggunakan Macromedia Captivate dapat dilihat pada lampiran 5 halaman 108.

60 5. Naskah Awal Naskah awal merupakan suatu dokumen teknis yang menjelaskan tentang detail teks materi dan gambar yang akan diproduksi, dibuat oleh peneliti sebelum melakukan proses produksi prototipe. Setelah naskah awal dikosultasikan kepada pembimbing maka siap untuk diproduksi. Naskah awal yang telah diproduksi, evaluasi, dan revisi kemudian menjadi naskah akhir. 6. Produksi Prototipe Produksi prototipe modul interaktif ini terbagi menjadi dua kegiatan yang dilakukan secara bersamaan. Kegiatan pertama yaitu produksi sajian teks materi yang diolah menggunakan program macromedia captivate. Teks materi yang sudah dianalisis dalam analisis kurikulum untuk panduan praktikum pengembangan modul interaktif materi fluida SMA/MA menggunakan macromedia captivate disajikan dalam bentuk file swf dan firefox document. Kegiatan pertama ini lakukan oleh pengembang program sendiri dan desain cover oleh Intan Purnamawati. Sedangkan kegiatan kedua yaitu produksi video praktikum. Proses pengambilan video di lakukan di Laboratorium Micro Teaching FKIP Universitas Lampung. Pengambilan video menggunakan kamera handycam Sony. Kegiatan produksi video memiliki tiga kelompok personil yang terlibat, sutradara atau pemimpin produksi, kerabat kerja, dan pemain. Sutradara atau pimpinan produksi adalah pengembang program sendiri. Kerabat kerja yaitu seorang kameramen adalah Anang Suryadi. Pemain adalah

61 pengembang program dibantu oleh Tri Ratnawati dan Lia Astrina untuk memeragakan percobaan. Proses shooting juga menggunakan sebuah televisi dan satu set komputer, televisi digunakan sebagai kontrol oleh peneliti untuk melihat secara langsung hasil tangkapan, sedangkan komputer digunakan oleh peneliti untuk memback-up data hasil pengambilan video. Proses editing tampilan sajian isi materi pada analisis kurikulum untuk panduan praktikum pengembangan modul interaktif materi fluida SMA/MA menggunakan Macromedia Captivate dengan format file doc disalin ke program Macromedia Captivate menggunakan Animation text. Gambar yang ditampilkan sebelum dimasukan program diedit menggunakan program software Adobe Photoshop8.0 yang disimpan dalam format jpg atau gif. Format jpg dan gif digunakan dalam proses selanjutnya, karena format jpg dan gif untuk image (gambar) yang terbaca pada Macromedia Captivate. Masing-masing isi subbahasan telah selesai diramu untuk sajian materi maka tahap selanjutnya, sajian materi dipublish menjadi bentuk swf (Shockwave flash) dan juga firefox document. Hasil pengambilan video praktikum yang telah tersimpan di hardisk maka dapat langsung diedit dengan menggunakan software Pinnacle Studio 9.3 yang sebelumnya telah diinstal di komputer. Sedangkan, video praktikum yang diambil menggunakan handphone Nokia Type 2730, video tersebut perlu diubah menggunakan software Xilisoft Video Converter Ultimate dengan pilihan file MPEG yaitu jenis file yang bisa dibaca oleh Pinnacle

62 Studio 9.3. File dalam bentuk MPEG ini kemudian dibuka melalui program Pinnacle Studio 9.3 dengan cara membuka dari menu file open setelah ditemukan jenis filenya maka Pinnacle akan menganalisa file tersebut dan memuatnya kedalam program Pinnacle. Setelah file film tersebut dibaca oleh pinnacle maka scene-scene tersebut dipindah ke dalam timeline video. Pada timeline ini akan dipisah antara file suara (audio) dan file gambar (video) yang merupakan file bawaan dari film tersebut. File yang telah ada di timeline tersebut kemudian kila lakukan pengeditan yaitu berupa pemotongan gambar,dan penambahan beberapa efek-efek transisi dan tulisan-tulisan serta penambahan latar belakang musik. Pengisian suara dilakukan langsung dilakukan melalui Sound Recorder. Audio dalam film semua diisi melalui merekam suara secara langsung oleh seorang narator menggunakan microfone. Penggabungan file sajian materi dan video praktikum menggunakan program Menu Builder yang terdapat pada software Macromedia Captivate. Program Menu Builder dapat menghubungkan semua jenis file yang diperlukan dalam modul interaktif ini. Tampilan pada Menu Builder berupa peta konsep antar subbahasan. Setelah semua file dilink maka Menu Builder tersebut dipublish ke bentuk swf. Selanjutnya, pembuatan menu utama yang dihubungkan dengan file cara penggunaan, kompetensi, materi, tes formatif dan pengembang program. Menu utama dipublish ke bentuk exe (Windows projector) yang akan tampil sebagai halaman depan produk pengembangan ini.

63 Tahap akhir produksi prototipe ini adalah pengemasan modul interaktif ke dalam bentuk CD-RW. Sebelum diburning ke dalam CD-RW file yang berkaitan dengan isi modul disatukan dalam satu folder dan ditambahkan file Autorun, ini bertujuan agar ketika pengguna memasukkan CD-RW ke dalam komputer maka akan tampil halaman depan secara otomatis. CD- RW yang dipilih karena proses burning belum tentu langsung berhasil untuk mendapatkan produk yang diharapkan. Setelah selesai dikemas dalam bentuk CD-RW maka produk siap dievaluasi 7. Evaluasi Kegiatan evaluasi dalam program pengembangan modul interaktif dititikberatkan pada kegiatan evaluasi formatif yang bertujuan untuk mengevaluasi kesesuaian materi yang disajikan dengan standar kompetensi BSNP, kesesuaian lay out dan komponen isi modul interaktif sebagai sumber belajar. Ada tiga kegiatan yang dilakukan pada tahap ini, yaitu: 1) Uji ahli materi Uji ahli materi merupakan evaluasi formatif 1 bertujuan untuk mengevaluasi kelengkapan materi, kebenaran materi, sistematika materi dan berbagai hal yang berkaitan dengan materi seperti contohcontoh dan fenomena serta pengembangan soal-soal latihan sesuai dengan BNSP. Evaluator yang dipilih adalah ahli bidang sains fisika, yaitu bapak Dr. Abdurrahman, M.Si.

64 Beberapa saran untuk perbaikan yang diberikan dari hasil uji ahli materi tentang kesesuaian materi pembelajaran adalah perlu perbaikan penulisan equation, keterangan gambar, kalimat yang kurang sesuai dan mengganti gambar yang tidak jelas. Adapun hasil pengujian pada setiap aspek yang dinilai dalam uji ahli materi ini dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.1. Hasil uji ahli materi NO ASPEK PENILAIAN 1. Ketepatan Materi Indikator: Menjelaskan konsep tekanan dan tekanan hidrostatis Video 1 REKOMENDASI PERBAIKAN HASIL PERBAIKAN Gunakan benda tertentu untuk memberi gaya ke benda tersebut, misalnya kayu. Pada video praktikum tekanan, digunakan beban dengan massa 600 gr untuk memberikan Slide 4 Slide 16 Berikan keterangan dari penjelasan tentang A lebih kuantitatif. Ketika berada dalam zat cair. gaya yang sama pada masing-masing benda dengan luas permukaan yang berbeda. Pada tampilan slide, ditambahkan contoh soal yang menjelaskan tekanan. Mengapa pada hasil pengukuran menggunakan dynamometer, skala pengukuran berat benda menjadi Slide 40 Keterangan besaran berkurang ketika Q, A, dan v berada dalam zat cair? Keterangan besaran: Q = Debit air (m 3 /s) A = Luas Penampang (m) v = Kecepatan (m/s) Instrumen evaluasi formatif 1 dalam bentuk angket, dapat dilihat pada

65 lampiran 7 halaman 136. 2) Uji ahli desain media pembelajaran Uji ahli desain media pembelajaran merupakan evaluasi formatif 2 yang dilakukan untuk mengetahui ketepatan standar minimal yang diterapkan dalam penyusunan modul interaktif dan juga untuk mengetahui kemenarikan dan efektivitas visual siswa atau pengguna modul interaktif. Evaluasi ini dilakukan oleh ahli desain media instruksional atau pembelajaran yang merupakan seorang master dalam bidang teknologi pendidikan yaitu bapak Edy Mastoni, M.Pd. Beberapa saran untuk perbaikan yang diberikan dari hasil evaluasi formatif 2 tentang petunjuk penggunaan yang perlu ditampilkan berupa tulisan, menambahkan tombol pause dan suara. Catatan lebih lengkap mengenai rekomendasi perbaikan dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.2. Hasil uji ahli desain media pembelajaran No ASPEK PENILAIAN REKOMENDASI PERBAIKAN HASIL PERBAIKAN 1. Kesesuaian tata letak ilustrasi pendukung materi pembelajaran Masih ada beberapa background yang lebih dominan. Background yang lebih dominan telah diperbaiki 2. Kerapihan modul yang dikembangkan 3. Kemudahan pengoperasian Masih ada beberapa tata letak yang perlu disesuaikan Perlu penambahan petunjuk penggunaan berupa tulisan/suara Beberapa tata letak yang perlu disesuaikan telah diperbaiki Petunjuk penggunaan berupa tulisan telah ditambahkan

Instrumen evaluasi formatif 2 dalam bentuk angket, dapat dilihat pada lampiran 8 halaman 186. 66 3) Uji Satu Lawan Satu Uji satu lawan satu merupakan evaluasi formatif 3 yang dilakukan oleh siswa secara terbatas yang belum pernah mendapat materi fluida. Tujuan uji satu lawan satu ini adalah untuk mengevaluasi kelengkapan komponen modul interaktif materi fluida. Evaluasi ini telah memilih dua orang siswa yang dapat mewakili populasi target yaitu Ryza dan Sri Martini. Waktu yang diperlukan siswa untuk mempelajari materi dalam modul adalah dua jam. Beberapa komentar yang diberikan dari hasil uji satu lawan satu yaitu kesulitan memahami isi materi pada modul yang disebabkan siswa belum pernah mendapatkan materi fluida, gambar dan tulisan yang kurang jelas. Berdasarkan komentar yang diberikan revisi yang dilakukan hanya memperbaiki gambar dan tulisan yang kurang jelas, sementara isi materi tidak diperbaiki karena target uji memang dikenakan kepada siswa yang belum pernah mendapatkan materi tersebut. Catatan lebih lengkap mengenai rekomendasi perbaikan dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.3. Hasil uji satu lawan satu No ASPEK PENILAIAN REKOMENDASI PERBAIKAN 1. Warna latar Masih ada tulisan belakang dan yang susah dibaca huruf menarik perhatian HASIL PERBAIKAN Tulisan yang susah dibaca telah diperbaiki

No ASPEK PENILAIAN 2. Tugas dan latihan sesuai dengan urutan kompetensi 4. Materi sesuai dengan tingkat peserta didik 5. Memudahkan kalian melakukan pengujian sendiri REKOMENDASI PERBAIKAN Telah sesuai tapi sedikit ribet, karena setiap ada soal harus melihat videonya Tidak karena fluida terdapat dalam materi semester II sedangkan sekarang baru semester I Materi yang diberikan hanya sekilas, jadi perlu pemahaman yang lebih 67 HASIL PERBAIKAN Tidak ada perbaikan karena muatan video terlalu besar sehingga tidak bisa dimasukkan bersama tampilan teks Tidak ada perbaikan karena materi fluida memang terdapat dalam semester II Tidak ada perbaikan karena ketika menggunakan modul ini waktu penguji terbatas Instrumen evaluasi formatif 3 dalam bentuk angket, dapat dilihat pada lampiran 9 halaman 190. 8. Revisi Setelah melakukan evaluasi formatif berupa uji ahli materi, uji ahli desain pembelajaran dan uji satu lawan satu maka dikenakan perbaikan atau revisi. 9. Naskah Akhir Berdasarkan hasil dari evaluasi dan dilakukan revisi prototipe pengembangan maka naskah akhir siap diproduksi kembali untuk mendapatkan hasil sesuai dengan revisi. Naskah dapat dilihat pada lampiran 6 halaman 112.

68 10. Uji Coba Uji coba produk yang dilakukan yaitu uji lapangan. Uji lapangan bertujuan mengevaluasi efektivitas dan mengevaluasi kemenarikan modul yang telah dihasilkan. Uji lapangan merupakan evaluasi formatif III yang dilakukan kepada siswa yang belum pernah mendapat materi fluida dan dilaksanakan sesuai dengan prosedur pelaksanaan. Pelaksanaan uji coba, modul interaktif ini diberikan sebagai bahan penugasan kepada siswa. Hal ini karena modul interaktif dikembangkan sebagai media belajar mandiri atau media belajar tambahan untuk siswa. Untuk menguji efektivitas dan kemenarikan diujikan kepada 32 siswa SMA 9 Bandar Lampung di kelas XI semester 1. Uji efektifitas dilakukan melalui pemberian soal pilihan jamak sebanyak sepuluh buah sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah dibuat. Uji kemenarikan dilakukan melalui pemberian angket kepada siswa. Angket terdapat pada lampiran 11 halaman 209 dan soal evaluasi terdapat pada lampiran 10 halaman 196. Hasil analisis uji coba efektivitas didapat nilai postest rata-rata siswa diatas KKM adalah 94 %. KKM di SMA 9 Bandar Lampung adalah 76. Pada bab 3 telah dijelaskan jika 75% nilai fisika siswa di atas KKM maka media bisa dikatakan efektif. Berdasarkan uji kemenarikan didapat nilai rata-rata 3,03 setelah dikonversikan maka media dapat dikatakan menarik. Daftar nilai dan daftar penilaian angket kemenarikan terdapat pada lampiran 12 halaman 211.

69 11. Program Final Setelah tahap demi tahap dilalui maka diperoleh produk akhir dari pengembangan berupa modul interaktif pembelajaran fisika yang berisi materi fluida yang disajikan secara berseri setiap sub bahasannya. Pengembangan ini menghasilkan produk berupa modul dengan spesifikasi produk sebagai berikut. 1) Kemasan CD Pembelajaran Seri Belajar Fisika Fluida. 2) Format file yang digunakan pada modul interaktif adalah exe. 3) Kapasitas modul interaktif 341 MB. Halaman Modul Interaktif yang dihasilkan yaitu : 1) Awal Pada halaman ini adalah sebagai menu utama modul interaktif. Berisi Judul, tombol Cara penggunaan, Kompetensi, Materi, Tes Formatif, dan Pengembang program. Menu utama seperti tampak pada gambar di bawah ini.

70 Gambar 4.2. Menu Utama Modul Interaktif 2) Cara Penggunaan Pada halaman ini berisi petunjuk penggunaan modul ineraktif yang telah dikembangkan. 3) Kompetensi Pada halaman kompetensi terdapat Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang harus dicapai sesuai dengan Standar Isi BNSP. 4) Materi Ketika klik tombol teks materi maka tampil sajian peta konsep setiap sub bahasan yang harus dipelajari. 5) Tes Formatif Tes merupakan ujian akhir yang dilakukan oleh siswa yang terdiri dari soal-soal campuran yang saling terkait antara materi yang satu dengan

71 materi yang lain. Tes dibuat secara interaktif sehingga pengguna modul interaktif dapat melakukan self assessment. B. Pembahasan Pada pembahasan ini disajikan uraian langkah-langkah pembuatan Modul interaktif, kesesuaian produk yang telah dihasilkan dengan tujuan pengembangan, serta beberapa kelebihan dan kekurangannya. 1. Kesesuaian Produk yang Dihasilkan dengan Tujuan Pengembangan Tujuan pertama dari penelitian pengembangan ini adalah Membuat Modul Interaktif Materi Fluida Menggunakan Macromedia Captivate Untuk Siswa Kelas XI SMA 9 Bandar Lampung yang disajikan sesuai dengan pendekatan Problem Based Learning (PBL). Produk akhir penelitian pengembangan ini merupakan media berbasis interaktif berupa seri belajar fisika fluida (modul interaktif) yang dikemas dalam bentuk CD pembelajaran dengan format file exe. Materi teks yang disajikan disesuaikan pendekatan Problem Based Learning (PBL). Seperti halnya modul dalam bentuk cetakan yang berisi standar kompetensi dan kompetensi dasar yang harus dicapai, cara penggunaan, materi belajar, rangkuman materi, tugas dan latihan, sumber bacaan lain (buku sekolah interaktif), item-item tes, kriteria keberhasilan, kunci jawaban, modul interaktif ini juga dilengkapi animasi dan video simulasi praktikum untuk membuat pembelajaran mandiri siswa lebih menarik.

72 Media pembelajaran yang dikembangkan telah dikenakan evaluasi formatif yang meliputi: uji ahli materi untuk mengevaluasi materi yang disajikan dengan standar kompetensi BSNP; uji ahli desain untuk mengevaluasi kesesuaian lay out yang menarik sebagai sumber belajar; dan uji satu lawan satu untuk mengevaluasi komponen isi modul interaktif sebagai sumber belajar. Berdasarkan hasil ketiga evaluasi, perbaikan yang telah dilakukan meliputi: kejelasan materi dan petunjuk penggunaan agar mudah dimengerti pengguna. Setelah perbaikan dilakukan sesuai dengan rekomendasi maka didapatkan modul interaktif yang telah sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar BNSP. Tujuan kedua dari penelitian pengembangan ini adalah Mengungkapkan apakah Modul Interaktif Materi Fluida Menggunakan Macromedia Captivate Untuk Siswa Kelas XI SMA 9 Bandar Lampung yang dikembangkan menarik dan efektif sebagai sumber belajar mandiri. Kemenarikan dari Modul interaktif ini juga telah diujikan melalui angket dan hasilnya nilai rata-rata penilaian kemenarikan yaitu 3,03 ini berarti modul interaktif yang dikembangkan menarik sebagai sumber belajar. Keefektivitasan dari Modul interaktif ini telah dicobakan pada 32 siswa kelas XI SMA 9 Bandarlampung yang belum pernah mendapat materi fluida dan hasilnya 94% dari siswa memenuhi KKM pelajaran fisika yaitu 76. Berdasarkan hasil evaluasi dan revisi yang telah dilakukan serta uji efektivitas yang dilakukan, maka tujuan pengembangan untuk

73 menghasilkan Modul Interaktif Materi Fluida Menggunakan Macromedia Captivate Untuk Siswa Kelas XI SMA 9 Bandar Lampung yang dikembangkan menarik dan efektif sebagai sumber belajar mandiri telah tercapai. 2. Kelebihan dan Kekurangan Produk Hasil Pengembangan Produk hasil dari pengembangan mempunyai kelebihan antara lain: a. Seri belajar fisika fluida (modul interaktif) yang dikemas dalam format Compac Disc (CD) dapat langsung diputar pada laptop atau komputer, sehingga diharapkan memberikan kemudahan bagi pengguna modul interaktif ini. b. Menu utama modul interaktif ini telah di setting untuk tampil secara otomatis ketika CD dimasukkan ke dalam CD-Room. c. Modul interaktif ini merupakan multimedia interaktif dimana pengguna dapat berinteraksi dengan materi pembelajaran yang disajikan serta dilengkapi animasi dan video praktikum untuk memudahkan pengguna mendalami isi pesan pembelajaran. Kelemahan produk hasil pengembangan ini sebagai berikut. a. Modul interaktif ini bisa disimpan dihardisk namun untuk pemutaran kedua, modul interaktif ini akan eror. Link tombol-tombol hanya berjalan apabila hanya dalam CD. b. Belum semua materi yang disajikan sesuai dengan alur pendekatan PBL. c. Cakupan materi dalam modul interaktif ini masih sedikit.