Vicky Agustiawan Lasoma. Program Studi S1 Akuntansi, Jurusan Akuntansi Universitas Negeri Gorontalo ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. dan Aset Daerah (DPPKAD) Kota Gorontalo. Penelitian ini dilakukan dari bulan

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah satuan kerja perangkat daerah (SKPD) Pemerintah

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian adalah di Bank Sulut Cabang Limboto. Jl. Delianna Hippy

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian adalah Inspektorat Provinsi Gorontalo. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah wajib pajakorang pribadi wilayah kota. Gorontalo yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Pratama

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian adalah KPP Pratama Gorontalo. Penelitian ini

BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN. nilai. Adapun yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan pada kantor dinas/instansi di

BAB III METODE PENELITIAN. Utara. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan April sampai dengan Juli 2012.

PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH TERHADAP EFEKTIVITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PADA DPPKAD KABUPATEN GORONTALO

Kata Kunci: Tingkat Pemahaman, Pelatihan, Penerapan SAP Berbasis Akrual

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di DPPKAD Bone. karena penulis menganggap bahwa lokasi tersebut sangat

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu yang digunakan dalam penelitian ini dimulai pada Bulan April 2012

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Rancangan penelitian diperlukan agar penelitian yang dilakukan dapat

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Pemerintah Kabupaten Gorontalo Utara.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Salah satu upaya konkrit untuk mewujudkan transparansi dan akuntabilitas

BAB I PENDAHULUAN. yang menyajikan laporan keuangan diharuskan memberi pernyataan

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Penelitian kausal berguna untuk mengukur hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian adalah KPP Pratama Gorontalo. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berlokasi di Inspektorat Kota Gorontalo. Waktu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di PT Awet Sarana Sukses Kota Gorontalo.

BAB II LANDASAN TEORI. Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun 2010 tentang. maka Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 2005 tentang Standar Akuntansi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sudah mengambil dan lulus mata kuliah Lab. ERP. mahasiswa terhadap hasil dalam pembelajaran Enterprise Resource

BAB I PENDAHULUAN. secara terus-menerus berpartisipasi dalam mewujudkan kepemerintahan yang baik (good

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam penulisan skripsi ini yang menjadi obyek

BAB III METODE PENELITIAN. Tengah Kota Gorontalo sebagai lokasi penelitian. Hal ini didasarkan pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dilakukan pada Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul.

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan suatu penelitian, lokasi dan waktu penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN VDAN PEMBAHASAN. dan Aset Daerah (DPPKAD) Kota Gorontalo. Dinas Pendapatan, Pengelolaan

BAB 2 METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh aparat Inspektorat yang ikut dalam

BAB III METODE PENELITIAN. beralamat di Jalan Balam No. 13 Sukajadi Pekanbaru. Wika Pekanbaru, data-data tersebut menyangkut : 1.

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat yang akan dijadikan sebagai obyek penelitian adalah LPP-TVRI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan kepuasan konsumen pada CV. Mufidah yang difokuskan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. gejala atau peristiwa tertentu. Peristiwa atau kejadian yang diteliti adalah suatu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field study research) yakni

BAB III METODE PENELITIAN. data hasil penelitian dengan mempergunakan statistik. Penelitian ini dilakukan di tempat karaoke QYU-QYU.

BAB III METODE PENELITIAN

Pengaruh Gangguan Pribadi, Ekstern, Dan Organisasi Terhadap Independensi Pemeriksa Pada Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Di Batam

BAB II METODE PENELITIAN. Berdasarkan tingkat eksplanasi (level of explanation), penelitian ini

Penelitian ini dilakukan di Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah. Kabupaten Tulang Bawang yang beralamat di Jalan Cemara Kompleks

BAB III METODE PENELITIAN. penelitiannya. Dengan menggunakan metode penelitian akan diketahui hubungan

BAB I PENDAHULUAN. penyelenggaran pemerintahan yang baik (good governance), salah. satunya termasuk negara Indonesia. Pemerintahan yang baik adalah

ANALISIS IMPLEMENTASI STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH DALAM PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KOTA GORONTALO

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya

BAB 1 PENDAHULUAN. disebut dengan Good Governance. Pemerintahan yang baik merupakan suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam pengelolaan keuangan dengan mengeluarkan Undang-Undang Nomor 17

BAB II METODE PENELITIAN. bebas (X) dengan variabel terikat (Y) yang menggunakan rumus statistik. Dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yakni pengamatan

BAB II METODE PENELITIAN. karyawan. Data yang digunakan berupa jawaban responden yang pada dasarnya

PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN (STUDI KASUS PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN)

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang sesuatu hal objektif,

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini PT. Putra Sulawesi Sejati Perkasa Gorontalo sebagai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mendapatkan data yang diperlukan pada penelitian ini, penulis

BAB III METODE PENELITIAN Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional Variabel

III. METODE PENELITIAN. metode penelitian yang menggambarkan dua variabel yang diteliti, yaitu variabel

BAB II METODE PENELITIAN. metode yang digunakan untuk memperoleh data penelitian yang valid.

Jurnal Akuntansi Bisnis dan Ekonomi

BAB III OBJEK & METODE PENELITIAN. peneliti.objek dalam penelitian ini adalah Efektifitas Pengendalian Internal

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 3 Gorontalo. Penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan yaitu dari bulan Februari

BAB III METODE PENELITIAN. Barat. Penelitian ini dilakukan pada Maret 2016 sampai dengan selesai.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif dengan bentuk penelitian survai. Menurut Sugiyono (2013: 14)

Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan yang bekerja di. beberapa fakultas yang ada di Universitas Islam Indonesia, namun tidak

BAB IV ANALISIS DATA. dengan menggunakan bantuan program SPSS, sebagaimana telah diketahui

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian adalah pelaksanaan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. fungsi variabel dalam hubungan antar variabel, yaitu: Variabel Independen (Independent Variable)

BAB III METODE PENELITIAN. Penanggulangan Bencana Daerah Kota Gorontalo. antara Kompetensi Pegawai dengan Kinerja Pelayanan Publik pada Badan

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Data Primer, adalah data yang diperoleh secara langsung dari masyarakat

Oleh : Dewi SPA 1 dan Fadjar Harimurti 2 ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan yang telah ditetapkan sebelumnya, maka yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang sistematis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam penelitan ini yang menjadi populasi oleh penulis adalah Satuan Kerja

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek penelitian merupakan variabel-variabel yang menjadi perhatian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field study research) yakni

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Standar akuntansi pemerintahan merupakan prinsip-prinsip akuntansi yang

BAB II METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. yang sering disebut good governance. Pemerintahan yang baik ini. merupakan suatu bentuk keberhasilan dalam menjalankan tugas untuk

IKA NUR MAULIDA AFFIANI B

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Difinisi Operasional Variabel Variabel terikat (Dependent Variable)

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Untuk memperoleh data dalam pengujian ini, penulis telah membagikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH VALUE FOR MONEY TERHADAP AKUNTABILITAS PUBLIK (Studi Pada Kantor DPPKAD Kabupaten Gorontalo)

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah yang telah ditetapkan. sebelumnya maka yang menjadi objek penelitian ini PT.

Transkripsi:

PENGARUH STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH (SAP) TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH PADA DINAS PENDAPATAN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN GORONTALO UTARA Vicky Agustiawan Lasoma Program Studi S1 Akuntansi, Jurusan Akuntansi Universitas Negeri Gorontalo ABSTRAK Pengaruh Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Pada Dinas Pendapatan Dan Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Kabupaten Gorontalo Utara. Skripsi Program Studi Strata 1 Akuntansi, Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh standar akuntansi pemerintah (SAP) terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah pada Dinas Pendapatan Dan Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Kabupaten Gorontalo Utara. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi sederhana. Hasil penelitian menunjukan bahwa pengaruh standar akuntansi pemerintah (SAP) berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah dengan arah positif pada Dinas Pendapatan Dan Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Kabupaten Gorontalo Utara. Koefisien determinasi menunjukan besarnya pengaruh standar akuntansi pemerintah (SAP) terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah pada Dinas Pendapatan Dan Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Kabupaten Gorontalo Utara adalah sebesar 49,1%. Kata Kunci: Standar Akuntansi Pemerintah, kualitas laporan keuangan

Pendahuluan Keberhasilan pengelolaan keuangan daerah mempunyai dampak langsung terhadap keberhasilan otonomi daerah dan sumbangan yang besar dalam upaya mewujudkan akuntabilitas. Untuk itu dalam rangka akuntabilitas setiap pejabat yang menyajikan laporan keuangan diharuskan member pernyataan tanggungjawab atas laporan keuangan Gubernur/Bupati/Walikota/Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah harus secara jelas menyatakan bahwa laporan keuangan telah disusun berdasarkan system inten yang memadai dan informasi yang termuat pada laporan keuangan telah disajikan sesuai dengan Stadar Akuntansi Pemrintah (SAP), (Darise, 2008: 2). Laporan keuangan merupakan laporan yang disusun secara sistematis mengenai posisi keuangan suatu entitas pada saat tertentu, dan kinerja suatu entitas pada periode tertentu. Maka untuk memenuhi syarat-syarat dalam menyajikan laporan keuangan yang berkualitas tersebut, pemerintah mengeluarkan peraturan yang dapat mengatur dan mengelola penyajian laporan keuangan. Peraturan itu yaitu peraturan pemerintah No 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Tujuannya adalah sebagai acuan bagi penyusun standar akuntansi pemerintahan pusat dan daerah dalam melaksanakan tugasnya, penyusun laporan keuangan dalam menanggulangi masalah akuntansi yang belum diatur dalam standar, pemeriksa dalam memberikan pendapat mengenai apakah laporan keuangan disusun sesuai dengan standar akuntansi pemerintahan, dan para pengguna laporan keuangan dalam menafsirkan informasi yang disajikan pada laporan keuangan yang disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan, (Hartina, 2009: 3). Maka berdasarkan uraian tersebut penulis berkeinginan untuk meneliti lebih lanjut tentang pelaporan keuangan yang didasarkan pada Standar Akuntansi Pemerintahan sekaligus menuangkannya dalam skripsi dengan judul: Pengaruh Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Kabupaten Gorontalo Utara

Berdasarkan permasalahan diatas maka identifikasi masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Pemerintah Kabupaten Gorontalo Utara dalam menyajikan laporan keuangannya sudah seuai sengan standar akuntansi pemerintah yang berlaku, namun hal tersebut masih belum berjalan baik serta pemda dinilai masih belum maksimal dalam penyampaian laporan keuangannya sehingga berpotensi terjadi penyalahgunaan anggaran. 2. Laporan Keuangan Kabupaten Gorontalo Utara tahun anggaran 2011, BPK masih memberikan opini Wajar Dengan Pengecualian atau Qualified Opinion, Menurut pendapat BPK, laporan keuangan pemerintah kabuapten Gorontalo utara telah menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan pemerintah kabupaten Gorontalo Utara per tanggal 31 Desember 2011, realisasi anggaran, arus kas dan catatan atas laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut, susuai dengan standar akuntansi pemerintah. Namun ada beberapa temuan yang ditemukan oleh BPK dalam hal penyajian laporan keuangan pemerintah Kabupaten Gorontalo Utara Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah standar akuntansi pemerintah (SAP) berpengarug terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah Pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Kabupaten Gorontalo Utara Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis apakah penerapan standar akuntansi pemerintah (SAP) berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah Pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Kabupaten Gorontalo Utara Manfaat teoritis yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi penulis, penelitian ini dapat menjadi pengetahuan dan bermanfaat dalam memahami akuntansi pemerintah yang berkaitan dengan penyusunan realiasi anggaran.

2. Sebagai bahan masukan bagi penelitian selanjutnya untuk menyempurnakan penelitian sejenis dimasa yang kan dating 3. Hasil penelitia ini diharapkan menjadi wacana dan referensi bagi pihak yang memerlukan. Dengan ditetapkannya Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Terlepas dari kelemahan-kelemahan yang ada dala SAP tersebut dilihat dari sisi teori akuntansi sebagaimana terlihat dari telaah kritis yang dilakukan oleh Forum Dosen Akuntansi Sektor Publik (FDASP) dengan diterbitkannya buku Standar Akuntansi Pemerintahan telaah kritis PP Nomor 24 Tahun 2005, maka untuk saat ini dapat dikatakan telah terpecahkan kebutuhan standar untuk penyusunan laporan keuangan pemerintahan baik pusat maupun daerah. (Tanjung, 2008:6) Adanya SAP maka laporan keuangan pemerintah pusat/daerah akan lebih berkualitas (dapat dipahami, relevan, andal dan dapat diperbandingkan). Dan laporan tersebut akan diaudit terlebih dahulu oleh BPK untuk diberikan opini dalam rangka meningkatkan kredibilitas laporan, sebelum disampaikan kepada para stakeholder antara lain: pemerintah (eksekutif), DPR/DPRD (legislatif), investor, kreditor dan masyarakat pada umumnya dalam rangka tranparansi dan akuntabilitas keuangan negara. (Tanjung, 2008:31) Tahun 2010, Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) berbasis akrual tuntas disusun Komite Standar Akuntansi Pemerintahan (KSAP) dan ditetapkan sebagai Peraturan Pemerintah dalam PP Nomor 71 Tahun 2010. Implementasi dari peraturan tersebut, Laporan Keuangan Pemerintah Pusat maupun Daerah secara bertahap didorong untuk menerapkan akuntansi berbasis akrual. Paling lambat tahun 2015, seluruh laporan keuangan daerah sudah menerapkan SAP berbasis akrual. Menurut Standar Akuntansi Pemerintahan (2010: 21) peranan laporan keuangan pemerintah daerah yaitu laporan keuangan disusun untuk menyediakan informasi yang relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas pelaporan selama satu periode pelaporan. Laporan keuangan terutama digunakan untuk membandingkan realisasi pendapatan,

belanja, transfer, dan pembiayaan dengan anggran yang telah ditetapkan, menilai kondisi keuangan, mengevaluasi efektifitas dan efisiensi suatu entitas pelaporan, dan membantu menentukan ketaatannya terhadap peraturan perundang-undangan. Berdasarkan uraian di atas, maka hubungan antara penggunaan internet yang dapat merangsang motivasi peserta didik pada lembaga pendidikan tinggi dalam menyelesaikan studinya dapat digambarkan melalui kerangka pikir sebagai berikut: Landasan Teori: Penyajian laporan keuangan merupakan salah satu agenda dalam memenuhi suatu kewajiban dalam rangka pemenuhan kebutuhan bersama sebagaimana yang telah diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam penyajian laporan keuangan yang disusun oleh pemerintah, harus memuat komponen-komponen laporan keuangan yang harus dipenuhi. Menurut) standar akuntansi adalah acuan dalam penyajian laporan keuangan yang ditunjukan kepada pihak-pihak diluar organisasi yang mempunyai otoritas tertinggi dalam kerangka akuntansi yang diterima umum. Standar akuntansi pemerintah (SAP) merupakan acuan wajib dalam penyajian laporan keuangan pemerintah. pengguna laporan keuangan termasuk legislatif akan menggunaan SAP untuk memahami informasi yang disajikan dalam laporan keuangan (Hariado, dkk, 2010: 115) Standar Akuntansi Pemerintah PP NO. 71 Tahun 2010 NO. 01 NO. 02 NO. 03 NO. 04 NO. 05 NO. 06 NO. 07 NO. 08 NO. 09 NO. 10 NO. 11 NO. 12 Kualitas Laporan Keuangan pemerintah Berdasarkan kerangka pikir yang telah dijelaskan, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah diduga terdapat pengaruh standar akuntansi pemerintah terhadap kualitas laporan keuangan pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah. Metode Penelitian Metode dalam penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Metode kuantitatif merupakan suatu metode penelitian yang berdasarkan pada kesioner,

yang digunakan untuk meneliti pada populasi dan sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2009: 23). Jenis penelitian yang digunakan adalah statistik deskriptif yang memberikan gambaran atau deskripsi mengenai variabel-variabel penelitian yaitu: Standar akuntansi pemerintah (SAP) dan kualitas laporan keuangan pemerintah daerah Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Dengan menggunakan data primer berupa kuesioner yang dibagikan kepada responden. Desain penelitian ini dapat digambarkan seperti pada gambar 2 sebagai berikut: Standar akuntansi Pemerintah (SAP) (X) Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah daerah (Y) Variabel penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat seperti dijelaskan sebagai berikut: 1. Varabel Bebas adalah Standar akuntansi Pemerintah (X) Standar akuntansi pemerintah adalah prinsip-prinsip akuntansi yang diterapkan dalam menyusun dan menyajikan Laporan Keuangan Pemerintah, yang terdiri atas laporan keuangan pemerintah pusat (LKPP) dan laporan keuangan pemerintah daerah (LKPD), dalam rangka transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan akuntansi pemerintahan, serta peningkatan kualitas LKPP dan LKPD, (Tanjung, 2012). 2. Variabel Terikat adalah Kualitas laporan keuangan pemerintah (Y) Menurut Hariadi dkk (2010: 125) karakteristik kualitatif laporan keuangan adalah ukuran-ukuran normatif yang diwujudkan dalam informasi akuntansi sehingga dapat memenuhi tujuannya. Untuk lebih jelasnya definisi operasional varabel, dimensi serta penyebaran indikator dapat dilihat pada tabel 1 berikut ini:

Jenis Variabel Konsep Variabel Dimensi Indikator Skala Standa Standa akuntansi pemerintah 1. No. 01 Penyajian akuntansi (SAP) adalah prinsip-prinsip Laporan Keuangan pemerintah akuntansi yang diterapkan (SAP) (X) dalam menyusun dan 2. No. 02 Laporan menyajikan Laporan Keuangan Realisasi Anggaran Berbasis Pemerintah, yang terdiri atas Kas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) dan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah 3. No. 03 Laporan Arus Kas (LKPD), dalam rangka transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan akuntansi pemerintahan, serta 4. No. 04 Catatan atas peningkatan kualitas LKPP dan laporan keuangan LKPD, (Tanjung, 2012) 5. No. 05 Akuntansi Persediaan 1) Basis Akrual 2) Komponen Laporan Keuangan 3) Periode Pelaporan 4) Penyajian laporan realisasi anggaran 5) Anggaran berbasis kas 6) Aktivitas operasi 7) Aktivitas investasi 8) Akitvitas pendanaan 9) Aktivitas transitoris 10) Penyajian Calk 11) Susunan dalam Calk 12) Penilaian persediaan 13) Pengakuan Persediaan 6. No. 06 Akuntansi Investasi 14) Pangakuan investasi 15) Pelepasan dan pemindahan investasi 7. No. 07 Akunansi Aset Tetap 16) Pengukuran asset tetap 17) Aset Donasi 18) Pengakuan Penyusutan 8. No. 08 Akuntansi Kontruksi dalam pengerjaan 19) Perlakuan akuntansi kontruksi 9. No. 09 Akuntansi Kewajiban 20) Perlakuan akuntansi kewajiban 21) Pengakuan kewajiban 22) Pengukuran kewajiban 10. No. 10 Koreksi kesalahan 23) Perlakukan akuntansi koreksi kesalah 11. No. 11 Laporan Keuangan Konsolidasi 12. No. 12 Laporan Oprasional 24) Konsep Penyajian Laporan keuangan Konsolidasi 25) Penyusunan laporan Operasional 26) Informasi dalam laporan operasonal Sumber: PP 71 2010 dan Tanjung Sumber: PP 71 2010 dan Tanjung (2012) (2012) Kualitas Laporan keuangan Karakteristik kualitatif laporan keuangan adalah ukuranukuran normatif yang 1. Relevan 1. Memiliki Manfaat umpan balik 2. Memiliki manfaat prediktif 3. Tepat waktu 4. Lengakp

daerah (Y) diwujudkan dalam informasi akuntansi sehingga dapat memenuhi tujuannya. Hariadi dkk (2010) 2. Andal 5. Penyajian jujur 6. Dapt diverifikasi 7. Memenuhu unsure netralitas 3. Dapat dibandingkan 8. Dapat dibandingkan 4. Dapt dipahami 9. Dapat dipahami penggunaanya Sumber: SAP (2010) dan Hariadi (2010) Sumber: SAP (2010) dan Hariadi (2010) Sumber : Olahan 2013 Berdasarkan tabel operasional di atas, maka pengukuran dan ukuran skala yang digunakan untuk pembuatan item kuesioner adalah menggunakan skala likert dimana berisi pernyataan yang sistematis untuk menunjukan sikap seseorang terhadap peryataan itu. Adapun yang dipakai sebagai kuesioner data angket dengan menggunakan 5 (lima) pilihan yaitu sangat setuju (A), setuju (B), raguragu (C), tidak setuju (D), dan sangat tidak setuju (E) setiap pilihan akan diberikan skor/bobot nilai yang berbeda seperti tampak pada tabel 2 sebagai berikut: No Pilihan Skor/Bobot Keterangan 1 A 5 Sangat setuju 2 B 4 Setuju 3 C 3 Ragu-ragu 4 D 2 Tidak setuju 5 E 1 Sangat tidak setuju Sumber: Sugiyono (2009: 54) Untuk memperoleh data yang lengkap dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik pengumpulan data berupa daftar pertanyaan (questionaire) yang diberikan kepada seluruh DPPKAD Kabupaten Gorontalo Utara. Sumber data yang dipakai dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer adalah data yang diperoleh langsung yang bersumber dari jawaban kuesioner dari responden. Untuk memperoleh data/informasi yang akurat maka penulis menggunakan pendekatan langsung kepada instansi yang bersangkutan serta para pegawai DPPKAD sebagai responden yang ada dalam instansi tersebut.

Instrumen penelitian dalam penelitian ini berupa kuesioner yang berhubungan dengan indikator penerapan akuntansi sektor publik dan akuntabilitas publik. Dengan menggunakan instrumen yang valid dan reliabel dalam pengumpulan, maka diharapkan hasil penelitian ini akan menjadi valid dan reliabel. Hal ini berarti bahwa dengan menggunakan yang telah teruji validitas dan realiabilitasnya, otomatis hasil (data) penelitian menjadi valid dan reliabel. Uji validitas dilakukan dengan mengkorelasikan masing-masing pertanyaan dengan skor untuk masing-masing variabel. Proses perhitungan dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS versi 16 dan Microsoft excel 2007. Reliabilitas instrumen penelitian dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan koefisien cronbach s alpha. Jika nilai koefisien alpha sama dengan atau lebih besar dari 0,6 maka disimpulkan bahwa instrument penelitian tersebut handal atau reliabel (Ghozali, 2005: 41). Koefisien korelasi antara dua kelompok tersebut menunjukan kehandalan internal alat ukur yang digunakan. Proses perhitungan dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS versi 16 dan Microsoft excel 2007. Untuk mengukur variabel-variabel tersebut akan dilakukan penyebaran kuesioner kepada responden. Data yang terkumpul adalah adalah data yang berskala ordinal, sedangkan syarat data untuk dapat digunakannya statistik inferensial (analisa regresi) sebagai analisis utama dalam pengujian hipotesis pada penelitian ini adalah sekurang-kurangnya data yang berskala interval. Oleh karena itu seluruh variabel yang berskala ordinal terlebih dahulu dikonversi untuk selanjutnya dinaikkan ketinggian pengukuran interval. Teknik yang digunakan dalam konversi data ini adalah metode interval berurutan (method successive intervals). Pengujian Hipotesis Sebelum data dianalisis lebih lanjut menggunakan analisis regresi sederhana, data tersebut harus diuji kenormalanya. Pengujian asumsi normalitas tersebut dengan melakukan pengujian terhadap hipotesis sebagai berikut: Ho: Data variabel dependen berdistribusi normal.

Hi : Data variabel dependen tidak berdistribusi normal. α : 5% Setelah dilakukan pengujian normalitas tahap selanjutnya yaitu pengujian hipotesis. Hipotesis penelitian diuji dengan menggunakan analisa regresi linear sederhana (Uji t). Hipotesis penelitian yang akan diuji dirumuskan menjadi hipotesis statistik sebagai berikut: H 0 : β = 0, standar akuntansi pemerintah (SAP) tidak berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah. H a : β 0, standar akuntansi pemerintah (SAP) berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah Secara individual uji statistik yang digunakan adalah uji t. Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat. Uji t dilakukan dengan membandingkan antara t hitung dengan t tabel. Untuk menentukan nilai t tabel ditentukan dengan tingkat signifikasi 5% dengan derajat kebebasan df = (n-k-1) dimana n adalah jumlah responden dan k adalah jumlah variabel. Kriteria pengujian yang digunakan adalah: Jika t hitung > t tabel (n-k-1) maka H o ditolak, Jika t hitung < t tabel (n-k-1) maka H o diterima Koefisien determinan berkisar antara nol sampai dengan satu (0 R 2 1). Hal ini berarti R 2 = 0 menunjukan tidak adanya pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen, bila R 2 semakin besar mendekati 1, menunjukan semakin kuatnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dan bila R 2 semakin kecil mendekati nol maka dapat dikatakan semakin kecilnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil Penelitian Dan Pembahasan Berdasarkan pertimbangan sebagaimana yang diuraikan diatas maka pemerintah daerah dengan persetujuaan dewan perwakilan rakyat daerah Kabupaten Gorontalo Utara Utara membentuk peraturan daerah tentang pembentukan organisasi dan tata kerja dinas pendapatan, pengelola keuangan dan

aset daerah Kabupaten Gorontalo Utara Utara. Dinas pendapatan pengelolaan keuangan dan aset daerah dibentuk untuk menyelenggarakan urusan bidang pendapatan, pengelolaan keuangan dan asset daerah sebagai salah satu urusan pemerintah daerah kabupaten/kabupatenyang bersifat wajib, dibutuhkan memperhatikan aspek koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplikasi serta komunikasi kelembagaan antara pemerintah pusat dan daerah Kualitas data yang dihasilkan dari penggunaan instrumen dalam penelitian ini dapat dianalisis dengan pengujian validitas dan reliabilitas. Oleh karena itu sebelum dibagikan kepada responden, terlebuh dahulu kuesioner dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Dalam penelitian ini untuk mengukur validitas digunakan coefisien correlation pearson product moment (sugiono, 2009) yaitu dengan menghitung korelasi antara score masing-masing butir pertanyaan dengan totol score. Adapun kriteri pengujian validitas adalah dengan membandingkan nilai r hitung dengan nilai r kritis yaitu 0.3 Jika, r hitung > r Kritis (0,3) berarti Valid, sebaliknya r hiutng < r Kritis (0,3) berarti tidak Valid Semua item pertanyaan yang digunakan untuk mengukur variabel kualitas laporan keuangan valid, hal ini sebagaimana terlihat dari nilai r hitung dari semua item pertanyaan lebih besar dari nilai r kritis yang telah ditentukan yaitu 0.3. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa seluruh item pertanyaan yang digunakan tersebut telah menunjukkan tingkat ketepatan yang cukup baik dan dapat digunakan untuk mengukur variabel kualitas laporan keuangan. Terlihat bahwa variabel standar akuntansi pemerintah dan kualitas laporan keuangan memiliki status reliabel. Hal ini dikarenakan nilai Alpha Cronbach variabel tersebut lebih besar dari 0,6. Yang artinya instrumen yang digunakan tersebut telah menunjukkan kekonsistenan pengukuran pada semua respondennya. Kondisi ini juga memberikan arti bahwa seluruh variabel tersebut dapat digunakan pada analisis selanjutnya.

Untuk mengetahui normal tidaknya distribusi variabel dalam penelitian ini dilakukan dengan uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S test). Jika nilai Kolmogorov-Smirnov signifikan pada taraf di atas 5% (0,05), maka data mengikuti distribusi normal, dan sebaliknya jika nilai Kolmogorov-Smirnov signifakan pada taraf 5% atau dibawahnya berarti data mengikuti distribusi tidak normal. Namun demikian dengan hanya melihat nilai Kolmogorov-Smirnov hal ini bisa menyesatkan khususnya untuk jumlah sample yang kecil. Metode yang lebih handal adalah dengan melihat Normal Probability Plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting data akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data adalah normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya (Ghozali, 2001). Pengujian hipotesis ditujukan untuk menguji ada tidaknya pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil pengujian ini dilakukan dengan bantuan program SPSS versi 16. Maka diperoleh persamaan regresi untuk melihat pengaruh standar akuntansi pemerintah daerah terhadap kualitas hasil pemeriksaan sebagai berikut: Y = 5.570 + 0.226X Persamaan regresi yang diperoleh dapat dijelaskan sebagai berikut. 1. Nilai konstanta pada persamaan ini sebesar 5.570 menjelaskan nilai rata-rata variabel kualitas laporan keuangan pada saat standar akuntansi pemerintah (SAP) konstan (tidak berubah) atau sama dengan nol adalah sebesar 5.570 2. Koefisien regresi untuk variabel standar akuntansi pemerintah (SAP) (bx) bertanda positif sebesar 0.226 menunjukkan perubahan kualitas laporan keuangan (Y) jika standar akuntansi pemerintah meningkat sebesar satu satuan. Jadi jika skor standar akuntansi pemerintah meningkat sebesar 1 (satu)

satuan maka akan terjadi peningkatan kualitas laporan kruangan sebesar 0.226. Jadi semakin tinggi standar akuntansi pemerintah yang diterapkan maka kualitas laporan keuangan akan semakin baik. Hasil analisis di atas juga dapat diketahui nilai t- hitung untuk variabel standar akuntansi pemerintah (SAP) adalah sebesar 5.465. Sedangkan nilai t- tabel pada tingkat signfikansi 5% dan derajat bebas n-k-1=33-1-1= 31 sebesar 1.69552. Jika kedua nilai t ini dibandingkan maka nilai t- hitung masih lebih besar dibandingkan dengan nilai t- tabel sehingga Ho ditolak dalam artian hipotesis yang menyatakan terdapat pengaruh standar akuntansi pemerintah terhadap kualitas laporan keuangan. Selain itu apabili kita membandingkan nilai signifikan (P value ), maka dapat dilihat bahwa nilai P value dari pengujian ini lebih kecil dari 0.05. Dengan kata lain pada tingkat kepercayaan 95% dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari standar akuntansi pemerintah (SAP) terhadap kualitas laporan keuagan pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Kabupaten Gorontalo Utara. Nilai koefisien determinasi merupakan suatu nilai yang besarnya berkisar antara 0% - 100%. Semakin besar nilai koefisien determinasi suatu model regresi menunjukkan bahwa pengaruh dari variabel bebas yang terdapat dalam model terhadap variabel tidak bebasnya juga semakin tinggi. Hal ini menunjukkan besarnya pengaruh standar akuntansi pemerintah terhadap kualitas laporan keuangan pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Kabupaten Gorontalo Utara diperoleh sebesar 49.1% dan sisanya sebesar 50.9% (100-49.1) dipengaruh oleh variabel lain yang tidak diikutsertakan dalam penelitian ini. Variabel tersebut diataranya sistem akuntansi keuangan pemerintah daerah. Pembahasan Berdasarkan hasil pengujian hipotesis membuktikan bahwa standar akuntansi pemerintah memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kualitas laporan keuangan pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Dan Aset Kabupaten Gorontalo Utara dengan arah postif. Hasil ini dibuktikan dengan

pengujian hipotesis uji t, dimana nilai t- hitung lebih besar dibandingkan dengan nilai t- tabel sehingga Ho ditolak dalam artian hipotesis yang menyatakan terdapat pengaruh standar akuntansi pemerintah terhadap kualitas laporan keuangan, nilai signifikan yang diperoleh dalam penelitian ini kurang dari 0,05 sehingga pengaruh yang dihasilkan juga signifikan, dan dengan melihat hasil dari koefisien regresi dengan arah positif maka pengaruh yang dihasilkan juga positif. Sehingga dapat dikatakan bahwa apabila standar akuntansi pemerintah yang diterapkan oleh pemerintah baik maka kualitas laporan keuangan yang dihasilkan juga akan baik. Berdasarkan hasil koefisien determinasi, menunjukkan besarnya standar akuntansi pemerintah terhadap kualitas laporan keuangan pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Kabupaten Gorontalo Utara diperoleh sebesar 49.1%. Penyajian laporan keuangan merupakan salah satu agenda dalam memenuhi suatu kewajiban dalam rangka pemenuhan kebutuhan bersama sebagaimana yang telah diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam penyajian laporan keuangan yang disusun oleh pemerintah, harus memuat komponen-komponen laporan keuangan yang harus dipenuhi. Sehingga itu agar laporan keuangan yang disajikan berkualitas sangat diperlukan standar akuntansi pemerintah. Standar akuntansi pemerintah (SAP) merupakan acuan wajib dalam penyajian laporan keuangan pemerintah. maka dengan adanya diterapkannya standar akuntansi pemerintah dalam penyajian laporan keuangan, maka otomatis laporan keuangan yang disajikan juga akan lebih berkualitas Simpulan Dan Saran Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian hipotesis dapat disimpulkan bahwa standar akuntansi pemeritnah berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan dengan arah poitif pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Gorontalo Utara. Penerapan standar akuntansi pemerintah yang semakin baik maka akan dibarengi oleh kualitas laporan keuangan, Dengan kata lain stanar akuntansi pemerintah akan turut meningkatkan kualitas laporan keuangan pada Dinas Pendapatan Pengelolaan

Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Gorontalo Utara. Hasil dari penelitian ini membuktikan bahwa jika skor dari standar akuntansi pemerintah meningkat sebesar 1 (satu) satuan maka akan terjadi peningkatan terhadap kualitas laporan keuangan. Berdasarkan koefisien determinasi besarnya pengaruh standar akuntansi pemerintah terhadap kualitas laporan keuangan pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Gorontalo Utara adalah sebesar 49.1% Berdasarkan hasil penelitan dan simpulan yang telah dijelaskan maka dapat diberikan saran sebagai berikut: diharapkan untuk pegawai DPPKAD kabupaten Gorontalo Utara terutama pegawai yang bertugas atau terlibat langsung dalam penyajian dan penyusunan laporan keuangan kiranya dapat meningkatkan pemahaman dan penguasaan tentang Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) yang merupakan pedoman bagi pemerintah dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan. Untuk itu, diperlukan peningkatan kompetensi dari pegawai tersebut dengan cara melakukan pelatihan dan pembinaan mengenai standar akuntansi pemerintah (SAP), khususnya bagi aparatur pemerintah yang memiliki tanggung jawab dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan pemerintah daerah.

DAFTAR PUSTAKA BPK. RI. 2012. Laporan Hasil Pemeriksaan BPK RI Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah kabupaten Gorontalo Utara Tahun 2011. Darise Nurlan. 2008. Akuntansi Keuangan Daerah. Jakarta : PT. Indeks Ghozali Imam, 2005. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS Edisi ketiga, Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Hariadi, Ppramono, Yanuar E. Restiyanto dan I.R Bawono. 2010. Pengelolaan Keuangan Daerah. Penerbit Alfabeta Bandung. Hartina, Silka. 2009. Analisis Penyajian Laporan Keuangan Daerah Pada Pemerintah Kabupaten Langkat. Skripsi Akuntansi Universitas Sumatera Utara. Peraturan pemerintah No 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan Renyowijoyo Muindro, 2008. Akuntansi Sektor Publik: Organisasi Non Laba Edisi Pertama, Penerbit Mitra Wacana Media, Jakarta SAP. 2010. Peraturan pemerintah No 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Fokus Media Bandung. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta. Tanjung, Abdul Hafiz, 2008. Akuntansi Pemerintahan daerah, Konsep dan Aplikasi, Cetakan Kedua, Alfabeta Bandung. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang keuangan Negara