PENDAHULUAN Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. adanya berbagai macam alat komunikasi yang semakin memudahkan penggunanya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dari tahun ke tahun terus meningkat seiring perkembangan zaman. Selain itu

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan media teknologi komunikasi di Indonesia saat ini

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan lingkungan bisnis akhir-akhir ini muncul suatu gejala dimana

I. PENDAHULUAN. yang semakin kecil. Demikian pula para vendor pembuat telepon selular bersaing

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja adalah masa yang membutuhkan dorongan atau koneksi

BAB I PENDAHULUAN. dalam upaya untuk mempertahankan kelangsungan hidup, perkembangan posisi

BAB I PENDAHULUAN. cepat dirasakan telah membawa pengaruh yang signifikan terhadap. lingkunagan baik secara langsung maupun tidak langsung telah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. ini. Globalisasi adalah ketergantungan dan keterkaitan antar manusia dan antar bangsa

Bab 1 Pendahuluan. Komunikasi merupakan salah satu hal terpenting dalam kita berinteraksi dengan

BAB I PENDAHULUAN. tersebut tentu saja membawa dampak dalam kehidupan manusia, baik dampak

BAB I PENDAHULUAN. tahun ke tahun terus meningkat seiring perkembangan jaman. Selain itu didukung

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu dampak adanya globalisasi adalah perkembangan teknologi dibidang

BAB I PENDAHULUAN. memberikan dampak pada dunia perbankan secara elektronik. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. teknologi komunikasi. Keberadaan teknologi selular pertama kali masuk ke

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pemanfaatan alat komunikasi yang disebut Handphone (HP) atau telepon

BAB I PENDAHULUAN. masa remaja pun kehidupan untuk berkumpul bersama teman-teman tidak lepas

BAB I PENDAHULUAN. Semakin cepatnya perubahan dan perkembangan tekhnologi dan. informasi menyebabkan persaingan dalam dunia bisnis semakin ketat.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Industri Telekomunikasi

BABI PENDAHULUAN. Inovasi teknologi dewasa ini menyebabkan peningkatan yang sangat pesat

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja adalah yang merupakan periode peralihan antara masa kanakkanak

BAB I PENDAHULUAN. hidup mereka. Masa remaja merupakan masa untuk mencari identitas/ jati diri.

POLA SIKAP DAN POLA TINDAK PENGGUNAAN TELEPON SELULER

Makalah. Analisis Studi Kelayakan Bisnis-Usaha Distro. DI Susun oleh : Joko Purnomo

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, kemajuan teknologi dan informasi semakin berkembang,

BAB I PENDAHULUAN. yang memanfaatkan kecanggihan telekomunikasi tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. Semakin cepatnya perubahan dan perkembangan teknologi dan informasi

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman yang semakin modern ini, bentuk-bentuk komunikasi seringkali

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Vera Ratna Pratiwi,2013

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN KOMUNIKASI DENGAN INTENSITAS BERINTERNET PADA MAHASISWA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan zaman saat ini telah banyak mempengaruhi seseorang dalam

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan yang sebelumnya menguasai pasar. Bermacam-macam

BAB 1 PENDAHULUAN. saat ini cukup ketat dan kompleks. Setiap perusahaan dituntut untuk selalu mengerti

BAB I PENDAHULUAN. intensifitas den efektivitas. Kondisi ini berlangsung karena keadaan selalu

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini industri telekomunikasi telah menjadi salah satu kontributor

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam alat teknologi seperti televisi, koran, majalah, dan telepon.

BAB I PENDAHULUAN. kini handphone menjadi barang primer serta mudah dibeli. Handphone sekarang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia pun telepon seluler telah mengubah peta industri telekomunikasi

BAB I PENDAHULUAN. khususnya telepon genggam atau yang biasa kita sebut handphone. Telepon

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis saat ini semakin dinamis, kompleks, dan tidak pasti

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Kebutuhan masyarakat tentang teknologi menjadikan teknologi

Market Share Operator Selular GSM Q

BAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan bagi masyarakat, tidak hanya masyarakat kalangan menengah ke atas, bahkan

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi tanpa batasan ruang dan waktu. Sejak beredarnya handphone. seperti pada saat menggunakan telepon kabel.

BAB I PENDAHULUAN. pilihan kartu simcard yang ditawarkan oleh penyedia jaringan telekomunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. cara berfikir kita dituntut untuk mengikuti kemajuan teknologi tersebut.

Pasar pengguna ponsel yang diperkirakan mencapai juta pada

BUDAYA PENGGUNAAN TELEPON SELULER OLEH REMAJA DI KABUPATEN MUKOMUKO PROPINSI BENGKULU (Kasus pada Siswa SMU Negeri 1 Mukomuko) GUSHEVINALTI

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan lingkungan bisnis yang cepat dan sangat dinamis telah membawa

I. PENDAHULUAN. merupakan suatu hal yang membanggakan. Kita dapat melihat hal tersebut dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. informasi dan gaya hidup. Globalisasi ditandai dengan pesatnya perkembangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH

I. PENDAHULUAN. tentang telekomunikasi, yang mendorong kompetisi penyelenggaraan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian . ( . (

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kepentingan dan kebutuhannya. Agar kebutuhan dan kepentingan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan jaman yang cepat, dan modern serta diiringi dengan

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi. Mulai dari komunikasi dalam diri, komunikasi personal, hingga

BAB I PENDAHULUAN. lagi, di perkembangan zaman sekarang ini telepon seluer yang semakin. simcard seluler untuk bisa berkomunikasi dengan orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. pasar dari sellers market menjadi buyers market sehingga konsumen menjadi

BAB I PENDAHULUAN. diakses dalam hitungan detik, tidak terkecuali dengan perkembangan dunia fashion yang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang semakin pesat pada berbagai aspek

BAB I PENDAHULUAN. waktu, kemudahan-kemudahan yang dihasilkan oleh perkembangan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. informasi terbaru. Seiring dengan meningkatnya pengguna telepon seluler (smart

BAB I PENDAHULUAN. pada fungsi utama handphone sebagai alat komunikasi, tetapi fitur tambahan serta

BAB I PENDAHULUAN. didasarkan pada konsep komunikasi. Oleh karena merupakan bentuk. merupakan pencerminan dari keberhasilan komunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kompetisi pada industri telekomunikasi selular di Indonesia saat ini telah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 LatarBelakang. Seiring berkembangnya zaman, handphone tidak hanya digunakan

Saat ini persaingan dalam bidang pemasaran produk begitu ketatnya, guna. mendapatkan pangsa pasar yang tinggi. Persaingan tersebut ditambah dengan

HALAMAN PERSETUJUAN. : Ilmu Administrasi Bisnis. : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik PEMBIMBING. Drs. Nurhadi, M.Si. NIP

BAB I PENDAHULUAN. sebagai peluang untuk berkomunikasi dengan pelanggannya. pemasaran yang mempunyai peranan sangat besar dalam memfasilitasi proses

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan telepon seluler membutuhkan suatu jasa penyelenggara

BAB I PENDAHULUAN. dengan bermunculannya operator-operator jasa telekomunikasi baik lokal maupun

BAB I PENDAHULUAN. yang kita ketahui, teknologi adalah suatu kreasi yang telah menjadi bagian

ABSTRAKSI. Kata kunci : SMS, OxygenSMS, PC

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman yang serba teknologi ini, gadget smartphone merupakan sebuah alat

BAB 1 PENDAHULUAN. tradisional. Ahlqvist, dkk (2008 dalam Sulianta, Feri 2015). Perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran teknologi komunikasi dan informasi yang begitu pesat telah

I. PENDAHULUAN. tidak pasti dan turbulen baik dari sisi teknologi, regulasi, pasar maupun

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam memprediksikan perilaku pembelian konsumen terhadap suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Gaya Hidup Hedonis. Gaya hidup adalah pola tingkah laku sehari-hari segolongan manusia

BAB 1 PENDAHULUAN. menyebabkan pasar penjualan handphone berkembang dengan cepat. Banyak

BAB I PENDAHULUAN. Pendekatan berdasarkan kepentingan pelanggan (customer oriented) sebaiknya dilakukan secara lebih sistematis dan efektif.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan zaman yang semakin pesat, menuntut. masyarakat untuk bersaing dengan apa yang dimilikinya di era

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masyarakat pengguna telepon genggam atau handphone. Fenomena yang muncul

BAB I PENDAHULUAN. yang mudah, mengingat perubahan-perubahan dapat terjadi setiap saat, baik

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan berusaha dengan segenap tenaga untuk dapat bertahan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. atas kesimpulan atas permasalahan yang terjadi pada PT. AXIS Telekom 5.1 KESIMPULAN LATAR BELAKANG PERMASALAH PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Penelitian PT. Telekomunikasi Selular (TELKOMSEL)

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin maju. Hal tersebut ditandai

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. saling berkomunikasi. Dewasa ini kebutuhan akan komunikasi menjadi sesuatu

BAB 1 PENDAHULUAN. Konsumen dicecar dengan banyaknya iklan dan promosi penurunan tarif, kini

BAB I PENDAHULUAN. informasi-informasi mengenai konsumen secara keseluruhan agar perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi, Indonesia dihadapi dengan berbagai pengaruh, terutama pengaruh

KARYA ILMIYAH LINGKUNGAN BISNIS. Nama : Ahmad Hermantiyo NIM :

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan akses internet saat ini sangat pesat. Diawali dengan masuknya

Transkripsi:

PENDAHULUAN Latar Belakang Pada tahun 2003 terdapat satu milyar pengguna telepon seluler di dunia (Krisna, 2001). Menurut riset PT Telkom, pengguna telepon seluler di Indonesia tahun 2000 sudah 3.198.649 pelanggan atau meningkat 76,62 persen dibanding tahun 1999 yang tercatat 1.821.358 pelanggan. Jumlah pengguna telepon seluler tahun 2004, seiring dengan pemulihan ekonomi nasional, diprediksi bisa mencapai 11 juta orang, melampaui pengguna telepon tetap (fixed line) yang kini baru mencapai 6,3 pelanggan (Lysthano, 2005) Akan arti pentingnya telepon seluler, perlu disimak hasil penelitian yang dilakukan oleh Siemens Mobile Phone Indonesia. Dalam sebuah survei yang berjudul Survey Siemens Mobile Lifestyle itu didapatkan informasi menarik bagaimana telepon seluler telah menjadi bagian hidup dan napas manusia sehari-hari. Sekitar 79 persen penduduk Indonesia merasa sangat kehilangan ketika telepon seluler mereka tidak ada di sekitarnya, sementara 62 persen merasa selalu dengan tidak sengaja memeriksa telepon seluler mereka ketika mendengar nada bunyi pengiriman SMS (Nurudin, 2004). Pada masa awal kemunculannya, telepon seluler (ponsel) masih dipandang oleh sebagian besar orang sebagai simbol status sosial dari masyarakat kelas atas. Suatu kelas sosial yang secara stereotip biasa memperbaharui hidupnya melalui artefak produksi industri. Di sini terlihat bagaimana sebuah teknologi baru yang didesain sedemikian rupa dapat menjadi simbol status sosial bagi penggunanya. Sejauh ini produk-produk yang menggunakan teknologi canggih (seperti telepon seluler) seringkali memiliki korelasi yang kuat dengan derajat kemampuan ekonomi penggunanya yang terbilang cukup mapan. Selama ini yang umum diketahui menjamurnya telepon seluler merupakan warna gejala fenomena masyarakat perkotaan baik remaja maupun orang dewasa, namun sekarang penggunaan telepon seluler sudah merambah ke wilayah kabupaten maupun kecamatan. Kabupaten Mukomuko merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Bengkulu yang terbentuk pada tahun 2003, yang dimekarkan dari kabupaten induknya, Bengkulu Utara. Sebagai salah satu kabupaten baru, tentu banyak perubahan yang terjadi secara cepat dalam jangka waktu yang relatif pendek. Perubahan yang terjadi dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu perubahan fisik

2 dan non-fisik. Beberapa perubahan fisik yang dapat diamati terdiri dari pembangunan jalan, jembatan, gedung perkantoran dan perumahan rakyat. Perubahan non-fisik meliputi perubahan jumlah penduduk yang semakin meningkat, dan pergeseran nilai masyarakat lokal sebagai akibat semakin berbaurnya budaya dari pendatang. Perubahan non-fisik ini sangat dipacu oleh kemajemukan masyarakat yang berasal dari berbagai ras dan membaurkan nilainilai. Pada sisi lain, pembentukan Kabupaten Mukomuko pada sebagian orang atau kelompok masyarakat dipandang sebagai peluang bisnis baru yang potensial. Potensi ini sangat dipahami dengan baik oleh operator selular yang ada di Indonesia. Pada tahun 2004 telah berdiri tower TELKOMSEL dan INDOSAT. Apalagi pada tahun 2006 telah berdiri pula tower Pro XL. Dengan fasilitas ini, banyak remaja yang memiliki telepon seluler, sebagai alat baru untuk berkomunikasi. Padahal, Kabupaten Mukomuko masih relatif kecil, dengan kata lain, kehadiran telepon seluler disana belum menjadi suatu kebutuhan yang mendasar untuk berkomunikasi apalagi bagi remaja yang notabene belum memiliki penghasilan untuk membeli alat itu sendiri maupun mengisi pulsanya. Kenyataannya, kelompok inilah yang banyak memakai telepon seluler di Kabupaten Mukomuko. Dari kondisi ini, dapat dikatakan bahwa menggunakan telepon seluler di Kabupaten Mukomuko menjadi trend baru bagi remaja. Sekarang ini, telepon seluler seolah-olah menjadi suatu kebutuhan bagi masyarakat bahkan remaja ataupun pelajar. Fungsinya saat ini bukan hanya sebagai alat berkomunikasi yang efektif, akan tetapi juga sebagai alat meningkatkan prestise atau nilai diri di komunitasnya, dengan tujuan agar tidak dianggap ketinggalan zaman. Telepon seluler yang sekarang telah mengalami pertambahan perannya dari alat komunikasi berkembang menjadi sarana pelengkap pergaulan dan simbol status sosial. Berbagai fasilitas dan kemudahan penggunaannya yang familiar dengan remaja, mendorong remaja, dan kelompok remaja, menggunakannya sebagai sarana untuk menunjukkan identitas diri, siapa dirinya dengan menggunakan telepon seluler merek tertentu yang dianggap bisa mewakili kepribadiannya. Pengaruh dari kelompok remaja sebagai kelompok referensi bagi remaja akan sangat mempengaruhi keputusan remaja dalam memilih dan menggunakan suatu produk, khususnya dalam usaha remaja agar diterima kelompoknya. Bagaimana tidak, dahulu ponsel digunakan oleh kalangan

3 tertentu seperti orang kaya atau para pengusaha, namun sekarang sudah menjadi barang biasa sehingga penggunaannya tidak lagi kalangan menengah ke atas. Sebastian (2004) menyatakan ada dua golongan pemilih telepon seluler. Golongan pertama, adalah orang-orang yang memilih telepon seluler karena telepon seluler tersebut sungguh-sungguh diciptakan memang memenuhi selera gaya. Biasanya bentuk telepon seluler yang memegang peranan, umumnya ukurannya kecil, tipis, dan bentuknya sering disebut orang, manis. Golongan kedua, adalah orang-orang yang memilih telepon seluler memang karena kualitas dan kekayaan fiturnya, bentuk tidak lagi terlalu memegang peranan. Dari kelompok masyarakat yang menggunakan telepon seluler, kelompok remaja tentu menjadi kelompok pengguna yang menarik perhatian. Meskipun belum ada angka pasti, tetapi diduga dari kelompok inilah pengguna telepon seluler terbanyak. Menurut Hurlock (1973) umumnya remaja jauh lebih tertarik pada pola status hidup kelas atas daripada kelas bawah dan mereka juga terkesan oleh segala sesuatu yang berkualitas lebih baik. Salah satu ciri khas remaja dalam perkembangan sosial, remaja akan mengalami dua macam pergerakan yaitu pergerakan pemisahan diri dari orang tua dan ketergantungan emosi yang menyertainya, serta pergerakan menuju ke arah teman sebaya. Kelompok remaja merupakan kelompok masyarakat yang sangat mudah dipengaruhi atau terpengaruh oleh perkembangan zaman, yang mencakup perkembangan teknologi informasi. Masa remaja merupakan masa mencari identitas diri (realitas emosional), sehingga realitas area ekspresi diri anak muda atau remaja merupakan lapangan gembala yang hijau segar bagi pengusaha komersial. Ciri lain yaitu remaja merasa belum punya pegangan dan mereka cenderung lebih loyal kepada kelompoknya. Remaja berusaha mencari simbolsimbol budaya populer yang dimiliki oleh kelompoknya. Kelompok remaja menggunakan telepon seluler menjadi menarik karena mereka umumnya masih dalam usia sekolah, sehingga belum memiliki penghasilan untuk membeli telepon seluler maupun membeli pulsa. Gaya hidup baru ini akhirnya membentuk pola-pola perilaku remaja yang seragam (homogen), yang biasa mereka lakukan dalam pergaulan sehari-hari sehingga membentuk budaya tersendiri. Budaya tersebut terlihat dari sikap, tindakan dan sarana yang digunakan.

4 Dengan kata lain semua pendapat, pikiran, perasaan maupun aksi-aksi yang diarahkan hanya kepada yang disukai dan yang banyak orang sukai. Gejala inilah yang disebut masyarakat yang memiliki budaya massa (menurut Fishwick dan Wilson seperti dikutip Liliweri, 1991). Budaya massa dapat muncul dalam bentuk mengikuti selera masyarakat secara beramai-ramai memakai atau memilih jenis produk tertentu akibat dari pengaruh media massa yang terkadang kurang dibutuhkan namun dilakukan. Berangkat dari fenomena itu, kiranya sangat menarik dilakukan suatu kajian secara ilmiah tentang bagaimana pola sikap dan pola tindak penggunaan telepon seluler oleh remaja di Kabupaten Mukomuko Propinsi Bengkulu. Rumusan Masalah Kehadiran telepon seluler sebagai alat komunikasi yang membanjiri kotakota dan daerah-daerah di Indonesia telah membentuk aktivitas komunikasi sendiri. Dengan kata lain, revolusi dalam berkomunikasi di Indonesia sudah memasuki tahap baru dengan kehadiran telepon seluler sebagai trend baru. Trend yang baru ini tentu saja secara tidak langsung berakibat menurunnya intensitas komunikasi antar pribadi yang selama ini dilakukan. Dari segi waktu, kehadiran telepon seluler sangat membantu dalam melakukan komunikasi melalui media misalnya dengan SMS (Short Message Service), tetapi karena Kabupaten Mukomuko merupakan daerah kecil, maka penggunaan telepon seluler masih dipandang belum efektif untuk digunakan seperti halnya yang terjadi di kota besar, dimana media komunikasi dapat menembus ruang, jarak dan waktu untuk berkomunikasi. Sehingga pengunaan telepon seluler menjadi gaya hidup baru bagi penggunanya. Di Kabupaten Mukomuko banyak sekali remaja yang memiliki telepon seluler. Komunitas remaja pengguna telepon seluler ini umumnya masih sekolah atau pelajar SMU dan SMP, berusia rata-rata 13 sampai19 tahun, ada yang berasal dari keluarga yang mapan, namun ada juga dari keluarga yang tingkat ekonomi menengah ke bawah. Khususnya di SMU Negeri I Mukomuko, banyak siswa yang memiliki telepon seluler dan menggunakan perangkat ini dalam pergaulan sehari-hari. Dalam kehidupan sehari-harinya baik di rumah, di tempat perbelanjaan, di tempat hiburan, bahkan di sekolah, umumnya remaja tampil dengan berbagai jenis telepon seluler nya. Penggunaan telepon seluler oleh remaja di Mukomuko

5 seakan-akan lebih digunakan untuk gaya hidup selain untuk kebutuhan berkomunikasi. Banyak para remaja yang membawa telepon seluler dengan dipegang atau dikalungkan di leher. Sebenarnya, bisa saja disimpan di kantong baju atau celana dan tas saja. Mungkin dengan cara seperti ini remaja tampil lebih percaya diri di lingkungannya. Gaya hidup baru remaja ini tentu saja didasari berbagai motif penggunaan telepon seluler itu sendiri yang mungkin saja berbeda dari tiap individu. Ikut-ikutan teman, gaya, kebutuhan media komunikasi, prestise atau gengsi, serta merek merupakan alasan-alasan yang paling mungkin dan masuk akal kenapa para remaja di Kabupaten Mukomuko menggunakan telepon seluler. Kebiasaan demikian pada akhirnya membentuk pola-pola perilaku remaja yang seragam, yang biasa mereka lakukan dalam pergaulan sehari-hari sehingga membentuk budaya tersendiri. Budaya tersebut terlihat dari sikap, tindakan dan sarana yang digunakan. Dengan kata lain, remaja ingin tampil berbeda untuk menunjukkan identitas diri, simbol status sosial, sehingga remaja memiliki gaya hidup tersendiri misalnya dengan menggunakan telepon seluler sebagai benda yang dapat menaikkan status di dalam komunitasnya. Kehadiran telepon seluler telah menjadi fenomena baru dalam sistem komunikasi remaja di Mukomuko. Kepemilikian telepon seluler tersebut seolah-olah sebagai simbol identitas mereka. Dari uraian di atas, dapat dirumuskan masalah pokok dalam penelitian ini yaitu : Apakah penggunaan telepon seluler oleh remaja di Kabupaten Mukomuko merupakan budaya massa? Secara rinci masalah dirumuskan menjadi: 1. Bagaimana pola sikap dan pola tindak remaja di Kabupaten Mukomuko dalam menggunakan telepon seluler? 2. Bagaimana pengaruh faktor individu dan keluarga terhadap pola sikap dan pola tindak penggunaan telepon seluler oleh remaja di Kabupaten Mukomuko? 3. Sumber informasi darimana saja yang mempengaruhi remaja di Kabupaten Mukomuko dalam menggunakan telepon seluler?

6 Tujuan Penelitian Tujuan umum dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan telepon seluler oleh remaja di kabupaten sebagai budaya massa. Dengan demikian, dapat dijabarkan tujuan khusus berikut ini: 1. Mengkaji pola sikap dan pola tindak remaja di Kabupaten Mukomuko yang menggunakan telepon seluler. 2. Mengetahui pengaruh faktor individu dan keluarga terhadap pola sikap dan pola tindak penggunaan telepon seluler oleh remaja di kabupaten Mukomuko 3. Mengetahui sumber informasi yang mempengaruhi remaja di Kabupaten Mukomuko dalam menggunakan telepon seluler. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat berupa : 1. Pengembangan dan pengkayaan kajian dalam Komunikasi Pembangunan Pertanian dan Pedesaan. 2. Referensi untuk penelitian lanjutan yang berhubungan dengan budaya massa, telepon seluler maupun tentang perilaku remaja. Mengingat penelitian tentang topik ini masih jarang dilakukan penelitian secara ilmiah/akademis.