PELAKSANAAN ANGGARAN PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. Lab. Politik dan Tata Pemerintahan, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG

Lab. Politik dan Tata Pemerintahan, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya

PENATAUSAHAAN KEUANGAN DAERAH (sumber : Kemendagri) tedi -- last 09/16

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Tinjauan Teori Pengertian Pencairan Dana

DEPARTEMEN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA JAMBI PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 3 TAHUN 2014 SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DERAH KOTA JAMBI

BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 37 TAHUN 2016

BUPATI TANGGAMUS PERATURAN BUPATI TANGGAMUS NOMOR 07 TAHUN 2009

BAB I PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2012 NOMOR 20 SERI E

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI BAN BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 59 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2005 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH KABUPATEN KERINCI TAHUN 2012 NOMOR 9 PERATURAN BUPATI KERINCI

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

WALIKOTA SUKABUMI PERATURAN WALIKOTA SUKABUMI NOMOR 20 TAHUN 2010 TENTANG :

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PROVINSI JAMBI

BUPATI PURWAKARTA PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BLITAR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 22 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENATAUSAHAAN KEUANGAN BENDAHARA WALIKOTA BLITAR,

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PENETAPAN UANG PERSEDIAAN TAHUN ANGGARAN 2016 BUPATI MALANG,

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PENETAPAN UANG PERSEDIAAN TAHUN ANGGARAN 2012 BUPATI MALANG,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2005 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LAMONGAN,

WALIKOTA SURABAYA KEPUTUSAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR : / 451 / /2009 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 43 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU NOMOR 03 TAHUN 2011 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH HALAMAN 1

Walikota Tasikmalaya

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 10 TAHUN 2007 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN BANTUL

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 69 TAHUN 2010 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

DEPARTEMEN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BUPATI SUKAMARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI GROBOGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

GUBERNUR JAMBI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAMBI,

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 58 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 42 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI BENGKAYANG, PERATURAN BUPATI BENGKAYANG NOMOR : 0 /TAHUH 2013 TENTANG

follows function, yakni kewenangan yang diserahkan kepada daerah harus diikuti

WALIKOTA BANJAR. PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 52.a TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG

BAB IX PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

LEMBARAN DAERAH K A B U P A T E N B A N D U N G NOMOR 2 TAHUN 2007

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2005 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEBIJAKAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

PERATURAN DAERAH KOTA BENGKULU NOMOR 02 TAHUN 2009 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 106 TAHUN

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIGI NOMOR : 4 TAHUN 2010 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIGI,

PEMERINTAH KOTA BANDUNG SEKRETARIAT DAERAH. Jalan Wastukancana No. 2 Telp Bandung

PEMERINTAH KABUPATEN SINJAI PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR : 2 TAHUN 2009 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MATARAM,

PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI,

DAFTAR ISI Daftar isi... i Daftar isi lampiran... vii Daftar format... viii Sistematika... x BAB I KETENTUAN UMUM... 1 BAB II RUANG LINGKUP...

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN REMBANG NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN TAPIN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

BUPATI BANGKA BARAT PERATURAN BUPATI BANGKA BARAT NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

PEMERINTAH KABUPATEN POSO

PERATURAN BUPATI TANGERANG TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENATAUSAHAAN KEUANGAN DAERAH DILINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATU BARA NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG POKOK - POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA

BUPATI HULU SUNGAI TENGAH

WALIKOTA BENGKULU PERATURAN WALIKOTA BENGKULU NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH WALIKOTA BENGKULU,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO SERI C

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 10 TAHUN 2006

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 10 TAHUN 2006 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA SAMARINDA

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 55 TAHUN 2008 DENG AN R AHM AT TUHAN Y ANG M AH A ES A, MENTERI DALAM NEGERI,

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

PERATURAN BUPATI OGAN KOMERING ILIR NOMOR : 39 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABANAN NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 31 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN

WALIKOTA BATAM PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR 07 TAHUN 2006 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DAERAH

WALIKOTA MOJOKERTO PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 77 TAHUN 2015 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

NOMOR 8 "TAH U ti.q017

PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 4 TAHUN 2007 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DI KABUPATEN INDRAMAYU

BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

LEMBARAN DAERAH KOTA PADANG PANJANG Tahun Nomor 8

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA BANJARMASIN NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG POKOK POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 14 TAHUN 2013 PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI BULUKUMBA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

Transkripsi:

PELAKSANAAN ANGGARAN PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DR. TJAHJANULIN DOMAI, MS Lab. Politik dan Tata Pemerintahan, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya 1. Pendahuluan - Pengantar - Tujuan - Definisi 4. Pejabat Pelaksana Teknis 5. Bendahara Penerimaan dan Pengeluaran 6. Pengelolaan Pendapatan dan Belanja 2. Penjelasan Umum 7. Pembayaran Oleh BUD 3. Kuasa Pengguna Anggaran MODUL 1. Pendahuluan 1.1 Pengantar Kepala satuan kerja perangkat daerah merupakan instansi pengguna anggaran dan pelaksana program. Kepala SKPD sebagai bendahara umum daerah Kuasa pengguna anggaran adalah pejabat yang diberi kuasa untuk melaksanakan sebagian kewenangan penggunaan anggaran Kuasa penguasa anggaran bertanggungjawab atas pelaksanaan tugas kepada pengguna anggaran/barang. Pelaksanaan pengeluaran atas beban APBD, dilakukan berdasarkan SPM yang diterbitkan oleh pengguna anggaran/barang. 1.2 Tujuan Penguasaan materi dalam modul ini, yang dirancang sebagai landasan untuk memahami pelaksanaan anggaran, akan dapat : Menjelaskan proses pelaksanaan anggaran satuan kerja perangkat daerah (SKPD). 1.3 Definisi Kepala satuan kerja pengelola keuangan daerah sebagai bendahara umum daerah. Fungsi pembendaharaan akan dipusatkan di satuan kerja perangkat pengelola keuangan daerah. PELAKSANAAN ANGGARAN PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH UBDistanceLearning

Pejabat pelaksana teknis kegiatan adalah pejabat pada unit kerja SKPD yang melaksanakan satu atau beberapa kegiatan dari suatu program sesuai dengan bidang tugasnya. Bendahara pengeluaran bertanggung jawab secara pribadi atas pembayaran yang dilaksanakannya. Pelaksanaan pengeluaran atas beban APBD dilakukan berdasarkan SPM yang diterbitkan oleh pengguna anggaran/pengguna barang. PPKD melakukan verifikasi, evaluasi dan analisis atas laporan pertanggung jawaban penerimaan yang disampaikan oleh bendahara penerima. 2. Penjelasan Umum Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah merupakan instansi pengguna anggaran dan pelaksana program. Untuk menyelesaikan proses pembayaran yang bernilai kecil dibentuk kas kecil pada satuan kerja pengguna anggaran yang dilakukan oleh Bendahara Pengeluaran. Berkaitan dengan sistem pengeluaran dan pembayaran dalam rangka meningkatkan pertanggungjawaban dan akuntabilitas Satuan Kerja Perangkat Daerah serta menghindari pelaksanaan verifikasi (pengurusan administratif) dan penerbitan SPM (pengurusan pembayaran) berada dalam satu kewenangan tunggal, dalam hal ini Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah maka fungsi penerbitan SPM dialihkan ke Satuan Kerja Perangkat Daerah. Dengan memisahkan pemegang kewenangan dari pemegang kewenangan komptabel, check and balance dapat terbangun melalui: a) ketaatan terhadap ketentuan hukum; b) pengamanan dini melalui pemeriksaan dan persetujuan sesuai ketentuan yang berlaku; c) Sesuai dengan spesifikasi teknis; dan d) Menghindari pelanggaran terhadap ketentuan perundang-undangan dan memberikan keyakinan bahwa uang daerah dikelola dengan benar Sebagaimana telah dibahas pada Bab IV, Kepala SKPD selaku Pengguna Anggaran/Barang mempunyai tugas dan wewenang: a. Menyusun RKA-SKPD; b. Menyusun DPA-SKPD; c. Melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas beban anggaran belanja; d. Melaksanakan anggaran SKPD yang dipimpinnya; e. Melakukan pengujian atas tagihan dan memerintahkan pembayaran; f. Melaksanakan pemungutan penerimaan bukan pajak; g. Mengadakan ikatan/perjanjian kerja sama dengan pihak lain dalam batas anggaran yang telah ditetapkan; h. Mengelola utang dan piutang yang menjadi tanggung jawab SKPD yang di pimpinnya; [209]

i. Mengelola barang milik daerah/kekayaan daerah yang menjadi tanggung jawab SKPD yang dipimpinnya; j. Menyusun dan menyampaikan laporan keuangan SKPD yang dipimpinnya; k. Mengawasi pelaksanaan anggaran SKPD yang dipimpinnya; l. Melaksanakan tugas-tugas pengguna anggaran/pengguna barang lainnya berdasarkan kuasa yang dilimpahkan oleh kepala daerah; m. Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada kepala daerah melalui sekretaris daerah Dalam melaksanakan tugasnya sebagai pengguna anggaran dibantu oleh: a. Kuasa Pengguna Anggaran b. Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan c. Pejabat Penatausahaan Keuangan d. Bendahara Penerimaan dan Pengeluaran 3. Kuasa Pengguna Anggaran Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah, selaku pejabat Pengguna Anggaran, melaksanakan tugas berdasarkan pertimbangan tingkatan daerah, besaran SKPD, besaran jumlah yang dikelola, beban kerja, lokasi, kompetensi dan/atau rentang kendali, dan pertimbangan objektif lainnya dapat melimpahkan sebagian kewenangannya kepada kepala unit kerja pada SKPD selaku kuasa pengguna anggaran/pengguna barang. Pelimpahan wewenang sebagaimana dimaksud ditetapkan oleh kepala daerah atas usul Kepala SKPD. Kuasa Pengguna Anggaran adalah pejabat yang diberi kuasa untuk melaksanakan sebagian kewenangan pengguna anggaran dalam melaksanakan sebagian tugas dan fungsi SKPD. Kuasa pengguna anggaran bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada pengguna anggaran/pengguna barang. 4. Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan PPTK adalah pejabat pada unit kerja SKPD yang melaksanakan satu atau beberapa kegiatan dari suatu program sesuai dengan bidang tugasnya. Penunjukkan PPTK berdasarkan pertimbangan kompetensi jabatan, anggaran kegiatan, beban kerja, dan/atau rentang kendali dan pertimbangan objektif lainnya. PPTK mempunyai tugas mencakup: a. Mengendalikan pelaksanaan kegiatan; b. Melaporkan perkembangan pelaksanaan kegiatan; c. Menyiapkan dokumen anggaran atas beban pengeluaran pelaksanaan kegiatan. Pejabat Penatausahaan Keuangan Pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran, bendahara penerimaan/ pengeluaran dan orang atau badan yang menerima atau menguasai uang/barang/kekayaan daerah, wajib menyelenggarakan penatausahaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. [210]

Dalam rangka melaksanakan wewenang atas penggunaan anggaran yang dimuat dalam DPA SKPD, kepala SKPD menetapkan pejabat yang melaksanakan fungsi tata usaha keuangan pada SKPD sebagai pejabat penatausahaan keuangan SKPD yang mempunyai tugas: a. Meneliti kelengkapan SPP-LS yang diajukan oleh PPTK; b. Meneliti kelengkapan SPP-UP, SPP-GU dan SPP-TU yang diajukan oleh bendahara pengeluaran; c. Menyiapkan SPM, dan d. Menyiapkan laporan keuangan SKPD Pejabat penatausahaan keuangan SKPD tidak boleh merangkap sebagai pejabat yang bertugas melakukan pemungutan penerimaan negara/daerah, bendahara, dan/atau PPTK. 5. Bendahara Penerimaan dan Bendahara Pengeluaran Bendahara Penerimaan adalah pejabat fungsional yang ditunjuk untuk menerima, menyimpan, menyetorkan, menatausahakan, dan mempertanggung jawabkan uang pendapatan daerah dalam rangka pelaksanaan APBD pada SKPD. Bendahara Pengeluaran adalah pejabat fungsional yang ditunjuk menerima, menyimpan, membayarkan, menatausahakan, dan mempertanggung jawabkan uang untuk keperluan belanja daerah dalam rangka pelaksanaan ABPD pada SKPD. Bendahara penerimaan dan bendahara pengeluaran dilarang melakukan, baik secara langsung maupun tidak langsung, kegiatan perdagangan, pekerjaan pemborongan dan penjualan jasa atau bertindak sebagai penjamin atas kegiatan/pekerjaan/penjualan tersebut, serta menyimpan uang pada suatu bank atau lembaga keuangan lainnya atas nama pribadi. Bendahara penerimaan dan bendahara pengeluaran secara fungsional bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya. Bendahara penerimaan dan/atau bendahara pengeluaran dalam melaksanakan tugas-tugas kebendaharaan pada satuan kerja dalam SKPD dapat dibantu oleh pembantu bendahara penerimaan dan/atau pembantu bendahara pengeluaran sesuai kebutuhan dengan keputusan kepala SKPD. Bendahara pengeluaran bertanggung jawab secara pribadi atas pembayaran yang dilaksanakannya. Struktur organisasi pengelolaan anggaran pada Satuan Kerja Perangkat Daerah adalah sebagai berikut: [211]

Kepala SKPD Pengguna Anggaran/Barang Pejabat Penatausahaan Keuangan Subdin/Kabid Kuasa Pengguna Anggaran Subdin/Kabid Kuasa Pengguna Anggaran Subdin/Kabid Kuasa Pengguna Anggaran Subdin/Kabid Kuasa Pengguna Anggaran PPTK PPTK PPTK PPTK PPTK PPTK PPTK PPTK Gambar 1. Struktur Organisasi SKPD 6. Pengelolaan Pendapatan Penyetoran penerimaan pendapatan dilakukan dengan uang tunai pada bank pemerintah yang ditunjuk dan dianggap sah setelah kuasa BUD menerima nota kredit. Bendahara penerimaan dilarang menyimpan uang, cek atau surat berharga yang dalam penguasaannya lebih dari 1 (satu) hari kerja dan/atau atas nama penguasaannya lebih dari 1 (satu) hari kerja dan/atau atas nama pribadi pada bank atau giro pos. Bendahara penerimaan pada SKPD wajib menyelenggarakan pembukuan terhadap seluruh penerimaan dan penyetoran atas penerimaan yang menjadi tanggung jawabnya dan wajib menyampaikan laporan pertanggung jawaban penerimaan kepada PPKD paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya. PPKD melakukan verifikasi, evaluasi dan analisis atas laporan pertanggungjawaban penerimaan yang disampaikan oleh Bendahara penerimaan. Pelaksanaan pengeluaran atas beban APBD dilakukan berdasarkan SPM yang diterbitkan oleh pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran. Surat Perintah Membayar yang selanjutnya disingkat SPM adalah dokumen yang digunakan/diterbitkan oleh pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran untuk penerbitan PS2D atas beban penegluaran DPA-SKPD. Penerbitan SPM dilakukan berdasarkan Surat Permintaan Pembayaran. Surat Permintaan Pembayaran yang selanjutnya disingkat SPP adalah dokumen yang diterbitkan oleh pejabat yang bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan/bendahara pengeluaran untuk mengajukan permintaan pembayaran. PPTK mengajukan SPP-LS melalui pejabat penatausahaan keuangan pada SKPD kepada pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran paling lambat 3 (tiga) hari kerja setelah diterimanya tagihan dari pihak ketiga dilampiri dengan kelengkapan persyaratan yang ditetapkan seperti: a. Dokumen kontrak yang asli; b. Kuitansi yang diisi dengan nilai pembayaran yang diminta; [212]

c. Berita acara kemajuan/penyelesaian pekerjaan yang asli. Surat Perintah Membayar Langsung yang selanjutnya disingkat SPM LS adalah dokumen yang diterbitkan oleh pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran untuk penerbitan SP2D atas beban pengeluaran DPA-SKPD kepada pihak ketiga. Untuk kelancaran pelaksanaan tugas SKPD, kepada pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran dapat diberikan uang persediaan yang dikelola oleh bendahara pengeluaran. Bendahara pengeluaran melalui pejabat penatausahaan keuangan pada SKPD mengajukan SPP-UP kepada pengguna anggaran setinggi-tingginya untuk keperluan satu bulan yang dilampiri dengan daftar rincian rencana penggunaan dana. Pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran mengajukan permintaan uang persediana kepada kuasa BUD dengan menerbitkan SPM-UP. Bendahara pengeluaran melaksanakan pembayaran dari uang persediaan yang dikelolanya setelah: a. Meneliti kelengkapan perintah pembayaran yang diterbitkan oleh pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran; b. Menguji kebenaran perhitungan tagihan yang tercantum dalam perintah pembayaran; dan c. Menguji ketersediaan dana yang bersangkutan. Bendahara pengeluaran wajib menolak perintah bayar dari pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran apabila persyaratan tidak dipenuhi. Yang dimaksud perintah pembayaran adalah perintah membayarkan atas bukti-bukti pengeluaran yang sah dari pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran. Untuk penggantian uang, bendahara pengeluaran mengajukan SPP-GU dan untuk penambahan uang persediaan, bendahara mengajukan SPP-TU. Surat Perintah Membayar Ganti Uang disingkat SPM GU diterbitkan oleh pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran untuk penerbitan SP2D atas beban pengeluaran DPA-SKPD yang dananya dipergunakan untuk mengganti uang yang telah dibelanjakan. Surat Perintah Membayar Tambahan Uang Persediaan disingakat SPM-TU diterbitkan oleh pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran untuk penerbitan SP2D atas beban pengeluaran DPA-SKPD, karena kebutuhan dananya melebihi dari jumlah batas pagu uang persediaan yang telah ditetapkan sesuai dengan ketentuan. 7. Pembayaran Oleh BUD Dalam rangka pelaksanaan pembayaran BUD/kuasa BUD berkewajiban untuk: a) Meneliti kelengkapan perintah pembayaran yang diterbitkan oleh pengguna anggaran; b) Menguji kebenaran perhitungan tagihan atas beban APBD yang tercantum dalam perintah pembayaran; c) Menguji ketersediaan dana yang bersangkutan; dan d) Memerintahkan pencairan dana sebagai dasar pengeluaran daerah dengan menerbitkan SP2D atas SPM yang diterima dari pengguna [213]

anggarna/kuasa pengguna anggaran yang ditujukan kepada bank operasional mitra kerjanya paling lama 2 (dua) hari kerja sejak SPM diterima. Surat Perintah Pencairan Dana disingkat SP2D adalah dokumen digunakan sebagai dasar pencairan dana yang diterbitkan oleh BUD berdasarkan SPM. BUD berhak menolak pencairan dana, apabila perintah pembayaran yang diterbitkan pengguna anggaran tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan sebagaimana yang disebutkan di atas. Mekanisme pelaksanaan anggaran sebagai berikut: SKPD DPA-SKPD BADAN PENGELOLA KEUANGAN PENGESAHAN DENGAN PERSETUJUAN SEKRETARIS DAERAH PERMINTAAN SPD SPP PENERIMAAN SPM PENERIMAAN SPD 1. MENELITI KELENGKAPAN 2. MENGUJI PERHITUNGAN 3. MENGUJI KETERSEDIAAN DANA 4. PERINTAH PENCAIRAN ATAU MENOLAK SP2D BENDAHARA PENGELUARAN CEK PIHAK KE III SPM DAN BUKTI PENDUKUNG Gambar 2. Mekanisme Pelaksanaan Anggaran SPM - LS DILAMPIRI BUKTI PENDUKUNG SPM - GU MAKSIMUM KEBUTUHAN SEBULAN SPM - UP PENGGANTIAN UP BUKTI ASLI DAN PERTANGGUNGJAWABAN SPM - TU TAMBAHAN UP RINCIAN KEBUTUHAN SPM - NIHIL SPM TU TEMPORER AKHIR TAHUN [214]

REFERENSI Dasire, N. (2006). Pengelolaan Keuangan Daerah. Indeks Kelompok Gramedia. Jakarta. Domai, T. (2011). Kekuasaan Pemimpin dalam Pengelolaan Keuangan Publik. LPTP. FIA. UB. Malang PROPAGASI A. Diskusi 1. Peran Kepala SKPD dalam Pelaksanaan APBD 2. Peran Bendahara Umum Daerah (BUD) dalam Pelaksanaan APBD B. Pertanyaan 1. Apa yang dimaksud dengan Kepala SKPD? 2. Apa yang dimaksud dengan Surat Perintah Membayar (SPM)? 3. Apa yang dimaksud dengan Kuasa Pengguna Anggaran? 4. Apa yang dimaksud dengan pejabat pengelola teknis kegiatan! 5. Sebutkan tugas PPTK! 6. Apa yang dimaksud dengan bendahara penerima? 7. Apa yang dimaksud dengan bendahara pengeluaran? C. Pertanyaan Multiple Choice 1. Kepala satuan kerja perangkat daerah merupakan instansi pengguna anggaran dan pelaksana program a. Benar b. Salah 2. Untuk menjelaskan proses pembayaran yang bernilai kecil dibentuk kas kecil pada satuan kerja pengguna anggaran yang dilakukan oleh bendahara pengeluaran a. Salah b. Benar 3. Dalam melaksanakan tugasnya sebagai pengguna anggaran dibantu oleh kuasa pengguna anggaran a. Benar b. Salah [215]

4. Kuasa pengguna anggaran bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada pengguna anggaran/barang a. Salah b. Benar 5. Penerbitan SPM dilakukan berdasarkan surat permintaan pembayaran a. Benar b. Salah [216]