BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian. Bank memiliki fungsi utama yaitu menghimpun dana dari masyarakat dan

dokumen-dokumen yang mirip
Sri Pujiyanti Dr. Ir. E. Susi Suhendra, MS Universitas Gunadarma

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Peran perbankan dalam membangun ekonomi merupakan salah satu sektor

BAB I PENDAHULUAN. yang dimiliki oleh unit ekonomi yang surplus kepada unit-unit ekonomi

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Bank

Menurut Marrie Muhamad Mantan Menteri Keuangan mengatakan bahwa ada dua pihak yang kontra-privatisasi, dan pihak yang pro-privatisasi. Pihak yang kont

PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN FINANSIAL BANK DENGAN MENGGUNAKAN RASIO CAMEL PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK PERIODE TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. dengan perusahaan yang menjual produk yang berbentuk jasa. Perbankan. dana, disamping menyediakan jasa-jasa keuangan lainnya.

Analisis Penilaian Tingkat Kesehatan Pada PT. Bank Mandiri, Tbk Periode Disusun oleh : Nama : Las Rohana Jurusan : Akuntansi

II. TINJAUAN PUSTAKA Institusi Perbankan

BAB I PENDAHULUAN. pembengkakan nilai dan pembayaran hutang luar negeri, melonjaknya non performing

diteliti yaitu Bank BNI Syariah. Selanjutnya akan dibahas mengenai Sumber Data yaitu

BAB I PENDAHULUAN. bidang kehidupan, baik bagi manusia maupun perusahaan. Kondisi yang

BAB I PENDAHULUAN. lapisan masyarakat. Secara umum, bank memiliki fungsi utama. lembaga intermediasi, yaitu menghimpun dana dari masyarakat dan

BAB III METODE PENELITIAN. metode deskreptif pada perusahaan, yaitu dengan cara menganalisis data-data

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasal 1 Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 (Merkusiwati, 2007:100)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara. Sebagai lembaga yang mengumpulkan dana dari

sampai dengan 30 September 2012 adalah sebagai berikut :

BAB II KAJIAN TEORI DAN PERUMUSAN PERTANYAAN PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK PADA PT BANK CENTRAL ASIA,Tbk PADA PERIODE Nama : Inggriany Wijaya NPM :

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN PERBANKAN BERDASARKAN METODE CAMELS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Krisis yang terjadi di Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 berawal dari krisis

BAB X PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK (CAMELS)

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Taswan (2006:4), bank adalah lembaga keuangan atau

III. METODE PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan mampu mengembangkan dan memajukan perekonomian di

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Rasio permodalan diukur dengan membandingkan antara rasio Modal

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dimana sektor ekonomi selalu menjadi fokus pemerintah dalam

ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

Analisis Tingkat Kesehatan Bank Menggunakan Metode CAMEL di PT. Bank Central Asia, Tbk ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. bank. Uang sebagai salah satu produk bank setiap hari di gunakan oleh

III. METODOLOGI PENELITIAN

Hal 9-2. C tive by Ticha. Hal 9-4. C tive by Ticha

BAB I PENDAHULUAN. Bank adalah suatu badan usaha yang tugas utamanya sebagai lembaga

BAB III METODE PENELITIAN. data tertulis lainnya yang berhubungan dengan informasi yang dibutuhkan.

ANALISIS KESEHATAN BANK PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) TBK. Faimatul Khoyimah, Elfreda A Lau 2, Suyatin 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat serta

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I PENDAHULUAN. ini berdasarkan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang perbankan yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk simpanan. Sedangkan lembaga keuangan non-bank lebih

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan. sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998

Analisis Rasio Camel Untuk Menilai Tingkat Kesehatan Pada Bank Muamalat Indonesia

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Dalam hal ini penulis akan melakukan analisa kinerja keuangan bank yang

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/10/PBI/2004 TENTANG SISTEM PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA,

Analisis Tingkat Kesehatan Bank BUMN dengan Menggunakan RGEC. Abstrak

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA KOPERASI LAUT SEJAHTERA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI TEGAL SARI KOTA TEGAL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan adanya krisis ekonomi yang menimpa Indonesia sejak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE CAMEL PADA PD BPR BKK KANTOR CABANG TIRTOMOYO TAHUN NASKAH PUBLIKASI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang berfungsi sebagai

BAB III METODE PENELITIAN dengan nama Bank Central Asia NV. Banyak hal telah dilalui sejak saat

BAB III METODOLOGI. Langkah awal yang dilakukan dalam memulai penelitian ini adalah dengan

PENGENALAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS CAMEL

Analisis Kinerja Keuangan Bank Untuk Mengetahui tingkat Kesehatan Bank (Studi Kasus PT.BNI (Persero), Tbk.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan mata rantai yang penting dalam melakukan bisnis karena. melaksanakan fungsi produksi, oleh karena itu agar

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi tahun 1997 yang kemudian berkembang menjadi krisis multi

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia modern sekarang ini, peranan perbankan dalam memajukan

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel bank umum syariah yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan perekonomian suatu negara. Di Indonesia, perkembangan

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif, dimana pendekatan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia perbankan sangat pesat setelah terjadi deregulasi di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE CAMEL PADA PD. BPR BANK KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dan menyalurkan dana masyarakat secara efektif dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Riyadi : 2006) (Kasmir : 2011)

BAB I PENDAHULUAN. kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk lainnya dalam

BAB I PENDAHULUAN. dalam pembangunan ekonomi. Peran strategis bank bukan hanya sebagai wahana

BAB 5 PENUTUP. dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: a. Dalam penilaian permodalan yaitu dengan Capital Adequacy Ratio

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tidak terlepas dari kaitannya dengan uang. Sebab untuk menjalankan

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan strategis dalam kegiatan perekonomian. Sarana tersebut dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-undang No.10 tahun 1998 Pasal 1 tentang perbankan, dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka

ANALISIS KESEHATAN BANK SWASTA BERDASARKAN MODEL CAMELS PADA PERUSAHAAN PERBANKAN GO PUBLIC YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE CAMEL (STUDI PERBANDINGAN PADA BRI TBK & BTN TBK PERIODE )

BAB I PENDAHULUAN. baik secara langsung maupun tidak langsung. Banyaknya sektor yang tergantung

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Keuangan Bank Syariah membutuhkan kajian teori sebagai berikut :

ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE RGEC PADA BANK UMUM BUMN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Yuliani, 2007) (Dendawijaya,2006:120).

BAB I PENDAHULUAN. pada akhirnya akan dapat mendorong efektivitas kebijakan moneter. Salah satu

BAB III METODE PENELITIAN. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal

BAB 1 PENDAHULUAN. peranan dunia perbankan semakin dibutuhkan oleh seluruh lapisan masyarakat

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data yang telah

BAB III METODE PENELITIAN. kegunaannya penelitian ini termasuk penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Berdasarkan Prinsip. 1. Pengertian Tingkat Kesehatan Bank

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bursa Efek Indonesia Periode membutuhkan kajian teori sebagai

BAB III METODE PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Peran Bank

STUDI KOMPARATIF KINERJA KEUANGAN METODE CAMEL PADA PT. BANK MANDIRI Tbk. dan PT. BANK CENTRAL ASIA Tbk.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Bank memiliki fungsi utama yaitu menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat untuk berbagai tujuan atau sebagai financial intermediary. Mengingat bank memiliki fungsi sebagai financial intermediary, maka bank dituntut untuk menjaga kinerjanya agar bank memperoleh kepercayaan dari masyarakat. Dengan meningkatnya kepercayaan masyarakat, maka fungsi bank selain sebagai financial intermediary tetapi juga sebagai agent of development dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi, peningkatan lapangan kerja serta kesejahteraan masyarakat dapat terwujud. Kepercayaan masyarakat terhadap bank akan terwujud apabila bank mampu meningkatkan kinerjanya secara optimal. Dengan demikian berarti bank harus memelihara kesehatannya. Kesehatan bank adalah kemampuan suatu bank untuk melakukan kegiatan operasional perbankan secara normal dan mampu memenuhi semua kewajibannya dengan baik dengan cara-cara yang sesuai dengan peraturan perbankan yang berlaku. Kesehatan suatu bank merupakan kepentingan semua pihak yang terkait, baik pemilik, pengelola bank, masyarakat, pengguna jasa bank dan Bank Indonesia selaku otoritas pengawasan bank. Menyadari pentingnya kesehatan suatu bank bagi pembentukan kepercayaan dalam dunia perbankan serta untuk 1

2 melaksanakan prinsip kehati-hatian atau Prudential banking, maka Bank Indonesia merasa perlu menetapkan aturan kesehatan bank. Aturan tersebut telah terwujud pada Surat Edaran Bank Indonesia No.6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004 dan Peraturan Bank Indonesia No.6/10/PBI/2004 tanggal 12 April 2004 yang mengatur tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum, bank wajib melakukan penilaian tingkat bank secara triwulan untuk posisi di bulan Maret, Juni, September, dan Desember. Dengan adanya aturan kesehatan bank, perbankan diharapkan selalu dalam kondisi sehat sehingga tidak merugikan masyarakat. Oleh karenanya sebuah bank memerlukan suatu analisis untuk mengetahui kondisi kinerja keuangan bank dan penilaian tingkat kesehatan bank. Salah satu indikator untuk menganalisis tingkat kesehatan bank adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan sumber informasi yang menunjukkan kondisi keuangan bank secara keseluruhan dan bagaimana kondisi bank yang sesungguhnya termasuk kelemahan dan kekuatan yang dimiliki (kasmir, 2004). Analisis laporan keuangan sangat dibutuhkan untuk memahami informasi tentang laporan keuangan. Dengan adanya analisis laporan keuangan dapat membantu para pelaku bisnis, pemerintah, dan para pemakai laporan keuangan lainnya untuk menilai kondisi keuangan suatu perusahaan perbankan. Dalam menilai kinerja perusahaan suatu perusahaan perbankan, umumnya digunakan lima aspek penilaian yaitu CAMEL (Capital, Assets, Management, Earnings, Liquidity). Kelima aspek tersebut dinilai dengan menggunakan rasio keuangan.

3 Indikator-indikator rasio CAMEL yang digunakan dalam mengukur tingkat kesehatan bank adalah Capital Adequacy Ratio (CAR), Kualitas Aktiva Produktif (KAP), (PPAP) Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif, Return on Assets (ROA), Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) dan Loan to Deposits Ratio (LDR), yang pada akhirnya akan terlihat kondisi kesehatan suatu bank berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan dalam Surat Edaran Bank Indonesia No.6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004 tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum, dengan predikat tingkat kesehatan bank yang dibagi dalam empat peringkat, yaitu Sehat, Cukup Sehat, Kurang Sehat, dan Tidak Sehat. Dalam penelitian ini penulis mengambil sampel Bank Pemerintah sebagai objek penelitian yaitu Bank BNI, Bank BRI dan Bank Mandiri. Dalam penelitian ini penulis tidak menganalisis Bank BTN, karena Bank BTN baru melakukan listing di Bursa Efek Indonesia tahun 2009. Perkembangan Bank Pemerintah cukup menarik untuk diteliti. Dilihat dari Aspek : No Aspek Keterangan 1. Modal Modal perbankan menguat Modal merupakan salah satu indikator kekuatan sebuah bank. Pertumbuhan modal terus terjadi dalam dua tahun terakhir. Pertumbuhan modal mencapai 19 persen. Pertumbuhan pada tahun 2010 hingga posisi bulan November tercatat sebesar 20 persen. Pertumbuhan modal yang cukup tinggi ini didorong oleh tingginya laba perbankan. (INDONESIAN COMMERCIAL NEWSLETTER November 2010)

4 2. Asset Aset terus tumbuh Nilai aset perbankan Indonesia terus mengalami pertumbuhan rata-rata mencapai 9.1 persen pada periode 2005-2010. Peningkatan aset salah satunya didorong oleh peningkatan kredit oleh perbankan. Otoritas perbankan berupaya membuat kredit terus bertumbuh, sehingga fungsi intermediasi perbankan berjalan dengan baik. (INDONESIAN COMMERCIAL NEWSLETTER November 2010) Berikut daftar Bank dengan aset terbesar di Indonesia : 1. PT Bank Mandiri Tbk Rp 346,124 triliun. 2. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk Rp 268,700 triliun, naik dari Rp 250,134 Desember 2008. 3. PT Bank Central Asia Tbk Rp 266,202 dari Rp 246,702 triliun (Desember 2008). 4. PT Bank Negara Indonesia Tbk Rp 204,364 triliun dari Rp 200,974 triliun. (http://detiker.com) 3. Rasio Kecukupan tugas utama perbankan adalah menyalurkan kredit ke Modal (CAR) perekonomian. Kemampuan pemberian kredit sangat ditentukan oleh besarnya modal yang dimiliki perbankan. Pertumbuhan kredit bank umum pada tahun 2010 cukup pesat. Tingkat pertumbuhan kredit ini dianggap akan menekan rasio CAR di tahun-tahun mendatang. Bank Indonesia memperkirakan jika kredit terus mengalami tren pertumbuhan seperti saat ini dan pertumbuhan modal perbankan hanya secara organik maka CAR perbankan pada tahun 2015 akan anjlok hingga 10 persen. Hingga bulan November 2010 rasio CAR perbankan umum mencapai 18,3 persen. Rasio ini lebih tinggi dari

5 tahun 2009 yang mencapai 17,4 persen. Rasio ini masih cukup aman untuk saat ini. (INDONESIAN COMMERCIAL NEWSLETTER November 2010) 4. Kredit Macet Kredit macet di bank-bank milik pemerintah naik signifikan. Mengutip data Bank Indonesia (BI) terbaru, sampai dengan akhir November 2010, kredit macet atau kolektibilitas lima (terburuk) mencapai Rp 14,59 triliun. Naik Rp 3,47 triliun hanya dalam rentang satu bulan. Nilai kredit macet senilai hampir Rp 15 triliun tersebut merupakan nilai kredit macet terbesar untuk kelompok bank-bank pelat merah sejak akhir tahun 2008 lalu. Di antara kelompok bank-bank lain, nilai kredit macet bankbank BUMN ini juga merupakan yang terbesar. (berita keuangan) Penurunan kinerja bank pemerintah sedikit banyak akan mempengaruhi perekonomian mengingat selama ini bank pelat merah merupakan andalan dalam pembiayaan investasi. Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya menurut Ita Yeni Susilowati (2011), tingkat kesehatan bank tahun 2008-2010 menunjukkan bahwa keseluruhan bank yang dijadikan sampel dapat dikategorikan sebagai bank yang sehat, Perbandingan tingkat kesehatan bank selama tiga tahun terakhir menunjukkan bahwa bank BRI mempunyai peringkat komposit tertinggi dibandingkan dengan ketiga bank lainnya karena berada pada kisaran PK-1 sampai PK-2 yang dikategorikan bank dalam keadaan sehat. Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk menganalisis kesehatan Bank Pemerinah dengan metode CAMEL yang merupakan salah satu faktor untuk

6 melihat kondisi serta tingkat kesehatan bank, oleh karena itu penulis tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai analisis tingkat kesehatan bank dengan menggunakan data laporan keuangan pada bank umum pemerintah yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Oleh karena itu, penulis mengambil judul Analisis Penilaian Tingkat Kesehatan Bank dengan Metode CAMEL (Studi kasus pada Bank Umum Pemerintah yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2010). 1.2 Identifikasi Masalah 1. Berapa besarnya rasio-rasio CAMEL pada tahun 2008, 2009 dan 2010 pada Bank BRI, BNI dan MANDIRI? 2. Apa kekuatan dan kelemahan pada Bank BRI, BNI dan MANDIRI? 3. Bagaimana prediksi Bank BRI, BNI dan MANDIRI pada tahun yang akan datang? 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah 1. Untuk mengetahui penilaian kesehatan bank dengan metode CAMEL yang menghitung rasio-rasio CAR, KAP, PPAP, ROA, BOPO dan LDR pada Bank BRI, BNI dan MANDIRI yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2008, 2009 dan 2010.

7 2. Untuk mengetahui apa kekuatan dan kelemahan yang dimiliki Bank BRI, BNI dan MANDIRI dilihat dari rasio-rasio CAMEL. 3. Untuk mengetahui bagaimana prediksi dari Bank BRI, BNI dan MANDIRI di tahun yang akan datang berdasarkan rasio-rasio CAMEL. 1.3.2 Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah : 1. Bagi Bank sebagai objek penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu bank yang bersangkutan dalam melakukan evaluasi terhadap kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan selama periode 2008-2010. 2. Bagi Manajemen Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan manajerial. 3. Ilmu bank Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan tentang evaluasi kinerja perbankan melalui rasio-rasio keuangan bank. 4. Bagi Investor/calon nasabah/masyarakat Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan dalam menilai kinerja perbankan dan kesehatannya, yang selanjutnya dapat menginvestasikan modalnya tersebut.

8 5. Bagi Pembaca/Peneliti selanjutnya Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi acuan, bahan informasi dan bahan pengembangan bagi penelitian selanjutnya. 1.4 Kerangka Pemikiran Tujuan dari penilaian kesehatan bank yang dilakukan oleh otoritas moneter sebagai salah satu sistem pengawasan bank adalah melindungi kepentingan masyarakat penyimpan (deposan dan kreditur) yang mempercayakan dananya pada bank untuk memperoleh pembayaran kembali dan manfaatnya dari bank sesuai dengan sifat, jenis dan cara pembayaran yang telah disepakati kedua belah pihak. Tujuan tersebut dapat dicapai, bila bank melakukan kegiatan usahanya berdasarkan asas usaha bank yang sehat dan dapat dipertanggungjawabkan. Tanpa kondisi tersebut, bank tidak akan memperoleh kepercayaan dari masyarakat, sebab dasar dari eksistensi bank sudah tidak ada lagi. Demi mewujudkan sistem perbankan yang sehat, maka perlu menganalisis laporan keuangan bank tersebut. Kasmir (2004:239) menjelaskan, laporan keuangan bank menunjukkan kondisi keuangan bank secara keseluruhan, akan terbaca bagaimana kondisi bank yang sesungguhnya termasuk kelemahan dan kekuatan yang dimiliki, juga menunjukkan kinerja manajemen bank selama satu periode. Kesehatan bank dapat diartikan sebagai kemampuan suatu bank untuk melakukan kegiatan operasional perbankan secara normal dan mampu memenuhi semua kewajibannya dengan baik dengan cara-cara yang sesuai dengan peraturan

9 perbankan yang berlaku (Triandaru dan Budisantoso, 2006:51). Menyadari arti pentingnya kesehatan suatu bank bagi pembentukan kepercayaan dalam dunia perbankan serta untuk melaksanakan prinsip kehati-hatian (prudential banking) dalam dunia perbankan, maka Bank Indonesia merasa perlu untuk menerapkan aturan tentang kesehatan bank. Dengan adanya aturan tentang kesehatan bank ini, perbankan diharapkan selalu dalam kondisi sehat, sehingga tidak akan merugikan masyarakat yang berhubungan dengan perbankan. Bank yang beroperasi dan berhubungan dengan masyarakat diharapkan hanya bank yang betul-betul sehat. Aturan tentang kesehatan bank yang diterapkan oleh Bank Indonesia mencakup berbagai aspek dalam kegiatan bank, mulai dari penghimpunan dana sampai dengan penggunaan dan penyaluran dana. Bank Indonesia menetapkan ketentuan tentang penilaian tingkat kesehatan bank dengan Surat Edaran Bank Indonesia No.6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004 dan peraturan Bank Indonesia No.6/10/PBI/2004 tanggal 12 April 2004 yang mengatur tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum, bank wajib melakukan penilaian tingkat kesehatan bank secara triwulan untuk posisi bulan Maret, Juni, September, dan Desember. Untuk memberikan gambaran yang yang jelas dan sistematis, maka gambar berikut ini menyajikan kerangka berpikir penelitian dan menjadi pedoman dalam keseluruhan penelitian yang dilakukan.

10 Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran Bank Laporan Keuangan Rasio Keuangan CAR PPAP KAP ROA BOPO LDR Metode CAMEL Hasil dan Kinerja Kesimpulan Berdasarkan gambar kerangka pemikiran diatas, maka dapat ditarik suatu proposisi sebagai berikut : 1. Dengan menganalisis laporan keuangan pada Bank Umum Pemerintah yang berupa Laporan Neraca, Laporan Rugi/ Laba, Laporan Kualitas Aktiva Produktif (KAP), dan Laporan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) maka dapat diketahui tingkat kesehatan bank melalui perhitungan Capital, Asset, Management, Earning, Liquidity dimana perhitungan ini disebut dengan analisis CAMEL.

11 2. Dari hasil analisis CAMEL tersebut dapat menunjukan perkembangan dan kinerja perusahaan, lalu dari hasil penilaian akhir berdasarkan peringkat komposit dari setiap komponen diatas yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 1.1 Peringkat Komposit Peringkat Komposit Setiap Komponen Peringkat Komposit Predikat Keterangan 1 Sehat Mencerminkan bahwa bank 2 Cukup Sehat 3 Kurang Sehat mampu mengatasi pengaruh negatif kondisi perekonomian dan industri keuangan namun bank masih memiliki kelemahankelemahan minor yang dapat segera diatasi oleh tindakan rutin Mencerminkan bahwa bank terdapat beberapa kelemahan yang dapat menyebabkan peringkat kompositnya memburuk apabila bank tidak segera melakukan tindakan korektif Mencerminkan bahwa bank sensitive pengaruh negatif kondisi perekonomian dan industri keuangan atau bank memiliki kelemahan keuangan yang serius atau kombinasi dari kondisi beberapa faktor yang tidak memuaskan yang apabila tidak dilakukan tindakan korektif yang efektif berpotensi mengalami kesulitan yang membahayakan

12 kelangsungan usahanya 4 Tidak Sehat Mencerminkan bahwa bank sangat sensitif terhadap pengaruh negatif kondisi perekonomian dan industri keuangan serta mengalami kesulitan yang membahayakan kelangsungan usahanya. Analisa rasio CAMEL yaitu suatu analisis keuangan bank dan alat pengukuran kinerja bank yang ditetapkan oleh Bank Indonesia untuk mengetahui tentang tingkat kesehatan bank yang bersangkutan dari berbagai aspek yang berpengaruh terhadap kondisi dan perkembangan suatu bank dengan menilai faktor-faktor penilaian tingkat kesehatan bank (Kasmir, 2004). Berikut ini adalah perincian dari setiap variabel yang akan dianalisis dalam analisis rasio CAMEL yaitu : 1. Capital (Modal) Penilaian didasarkan kepada capital atau struktur permodalan dengan metode CAR (Capital Adequancy Ratio) yaitu dengan membandingkan modal terhadap Aktiva Tertimbang Menurut Resiko (ATMR). 2. Asset (Aktiva) Penilaian didasarkan pada kualitas aktiva yang dimiliki bank. Rasio yang diukur ada dua macam yaitu rasio aktiva produktif dan rasio penyisihan penghapusan aktiva produktif

13 3. Management (Manajemen) Penilaian didasarkan pada manajemen permodalan, manajemen aktiva, manajemen rentabilitas, manajemen likuiditas, dan manajemen umum. 4. Earning (Rentabilitas) Penilaian dalam unsur ini yaitu Rasio laba terhadap total asset (Return on Asset) dan rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) 5. Liquidity (Likuiditas) Penilaian dalam unsur ini yaitu rasio jumlah kredit yang diberikan terhadap dana yang diterima oleh bank dalam rupiah dan valuta asing. 1.5 Metodologi Penelitian 1.5.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis, yaitu suatu metode yang digunakan dalam menyusun laporan dengan cara mengumpulkan data yang diperlukan dengan tujuan untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai objek yang diteliti kemudian dapat ditarik kesimpulan serta memberikan saran-saran yang dapat bermanfaat bagi perusahaan. 1.5.2 Data Penelitian 1.5.2.1 Jenis Data Data yang digunakan adalah data kuantitatif, yaitu data yang diukur dalam suatu skala numerik (angka). Dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data yang telah dikumpulkan oleh

14 lembaga pengumpul data dan dipublikasikan kepada masyarakat pengguna data. Data sekunder berupa laporan laporan keuangan Bank Bank Pemerintah yang go publik dari tahun 2008 sampai dengan 2010 yaitu berupa : Neraca, Laporan Rugi/ Laba, Laporan Kualitas Aktiva Produktif, dan Laporan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum. 1.5.2.2 Sumber Data Data yang digunakan pada penelitian ini adalah Data Sekunder, yaitu data yang telah dikumpulkan dan diperoleh dari sumber-sumber yang telah ada, dengan mempelajari buku-buku teks dan data-data teks dan data-data perusahaan yang dapat dijadikan dasar penelitian. 1.5.2.3 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dilakukan dengan : 1) Pengambilan Data Penulis mengambil data-data yang diperlukan dalam penyusunan Tugas Akhir ini, data tersebut berupa data keuangan historis yang sudah ada di Internet. 2) Library Research ( Penelitian Kepustakaan ) Library Research adalah tekhnik pengumpulan teori-teori dan atau data yang dilakukan dengan cara mempelajari dan membaca literature - literature yang berhubungan dengan permasalahan sebagai landasan teori dalam penyusunan Tugas Akhir ini.

15 1.5.3 Alat Analisis Adapun aspek-aspek yang di analisis penulis hanya dilihat dari aspek C (Capital), A (Asset), M (Managemen), E (Earning), dan L (Liquidity). Adapun penilaian dari masing-masing aspek tersebut meliputi : 1. Capital (Permodalan) Pada aspek permodalan ini yang dinilai adalah permodalan yang di dasarkan kepada kewajiban penyediaan modal minimum bank. Penilaian tersebut di dasarkan kepada CAR (Capital Adequacy Ratio). Dalam hal ini Dendawijaya (2005:121) menjelaskan bahwa: CAR adalah rasio yang memperlihatkan seberapa jauh seluruh aktiva bank yang mengandung risiko (kredit, penyertaan, surat berharga, tagihan pada bank lain) ikut dibiayai dari dana modal sendiri bank, disamping memperoleh dana-dana dari sumber-sumber diluar bank seperti dana masyarakat. Dengan kata lain capital adequancy ratio adalah rasio kinerja bank untuk mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank untuk menunjang aktiva yang mengandung atau menghasilkan risiko, misalnya kredit yang diberikan. CAR = Sumber : Bank Indonesia 2004 2. Asset (Aktiva) Asset (aktiva) suatu bank akan dinilai berdasarkan kualitas aktiva produktif (KAP) yang diklasifikasikan adalah aktiva produktif, baik yang sudah maupun yang mengandung potensi tidak memberikan penghasilan atau menimbulkan kerugian yang besarnya ditetapkan sebagai berikut : a. 25 % dari kredit yang digolongkan Dalam Perhatian Khusus (DPK) b. 50 % dari kredit yang digolongkan Kurang Lancar (KL) c. 75 % dari kredit yang digolongkan Diragukan (D)

16 d. 100 % dari kredit yang digolongkan Macet (M) KAP = kemudian perbandingan penyisihan penghapusan aktiva produktif yang telah dibentuk terhadap penyisihan penghapusan aktiva produktif yang wajib dibentuk dimana penyisihan penghapusan aktiva produktif yang wajib dibentuk ini besarnya ditetapkan oleh Bank Indonesia selaku otoritas moneter. Rasio ini dapat dilihat pada neraca yang telah dilaporkan secara berkala kepada Bank Indonesia. PPAP = Sumber : Bank Indonesia 2004 3. Management (Manajemen) Penilaian terhadap factor manajemen antara lain dilakukan melalui penilaian terhadap komponen-komponen sebagai berikut : a. Manajemen umum b. Penerapan system manajemen risiko c. Kepatuhan bank terhadap ketentuan yang berlaku serta komitmen kepada Bank Indonesia dan atau pihak lainnya. Aspek manajemen pada penilaian kinerja bank dalam penelitian ini menggunakan penilaian yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. 4. Earning (Rentabilitas) Rentabilitas suatu bank dalam analisa CAMEL ini adalah meliputi besarnya rasio laba sebelum pajak diperoleh terhadap total asset (ROA), dan rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional bank (BOPO). Pada aspek

17 rentabilitas ini yang dilihat adalah kemampuan bank dalam meningkatkan laba dan efisiensi usaha yang dicapai. Bank yang sehat adalah bank yang diukur secara rentabilitas yang terus meningkat. ROA = BOPO = Sumber : Bank Indonesia 2004 5. Liquidity (Likuiditas) Adapun faktor likuiditas yang dinilai dalam analisa CAMEL ini adalah rasio kredit terhadap dana pihak ketiga (LDR). Rasio ini untuk mengetahui bank menyalurkan kreditnya yang berasal dari Dana Pihak Ketiga yang dimilikinya. LDR = Sumber : Bank Indonesia 2004 1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Bank Umum Pemerintah yang terdapat di Bursa Efek Indonesia tahun 2008-2010. Adapun waktu untuk penyelesaian penelitian ini adalah bulan maret sampai dengan bulan juni.