1. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, yang bersih dan berwibawa untuk mewujudkan Kaltim sebagai Island of Integrity.

dokumen-dokumen yang mirip
2.1 Gambaran Umum Provinsi Kalimantan Timur A. Letak Geografis dan Administrasi Wilayah

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Polewali Mandar

IV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI. Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37 -

V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

GAMBARAN UMUM PROPINSI KALIMANTAN TIMUR. 119º00 Bujur Timur serta diantara 4º24 Lintang Utara dan 2º25 Lintang

BAB IV GAMBARAN UMUM KABUPATEN MALINAU. Kabupaten Malinau terletak di bagian utara sebelah barat Provinsi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Dasar Hukum

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Geografis dan Demografis Provinsi Kalimantan Timur

BAB I PENDAHULUAN LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 I - 1

KATA PENGANTAR. Samarinda, Juli 2016 Kepala, Ir. Hj. Etnawati, M.Si NIP

IV. KONDISI UMUM PROVINSI RIAU

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN TIMUR AGUSTUS 2012

KATA PENGANTAR. Samarinda, September 2015 Kepala, Ir. Hj. Etnawati, M.Si NIP

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I-1 BAB I PENDAHULUAN. I. Latar Belakang

Gambar 22. Peta Kabupaten Kutai Timur

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2015 I - 1

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Provinsi Lampung terletak di ujung tenggara Pulau Sumatera. Luas wilayah

Kalimantan Timur. Lembuswana

PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. DASAR HUKUM A. Gambaran Umum Daerah 1. Kondisi Geografis Daerah 2. Kondisi Demografi

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

I. PENDAHULUAN. perekonomian nasional. Peran terpenting sektor agribisnis saat ini adalah

4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BLITAR

Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 3. Undang-Undang Nomor 12

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

BAB I GEOGRAFIS DAN IKLIM

IV. GAMBARAN UMUM PROVINSI JAMBI. Undang-Undang No. 61 tahun Secara geografis Provinsi Jambi terletak

5 GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

Posisi Pertanian yang Tetap Strategis Masa Kini dan Masa Depan Jumat, 22 Agustus 2014

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... iii DAFTAR GAMBAR... xii

PENDAHULUAN Latar Belakang

KONDISI UMUM WILAYAH STUDI

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Administrasi

BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH

GAMBARAN UMUM PROVINSI DKI JAKARTA Keadaan Geografis dan Kependudukan

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROV. SULAWESI TENGAH 2016

KATA PENGANTAR. Atas dukungan dari semua pihak, khususnya Bappeda Kabupaten Serdang Bedagai kami sampaikan terima kasih. Sei Rampah, Desember 2006

DAFTAR ISI. Halaman. X-ii. RPJMD Kabupaten Ciamis Tahun

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. terletak di bagian selatan Pulau Jawa. Ibu kota Provinsi Daerah Istimewa

Tabel 5.1 Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Indikator Sasaran dan Target Sasaran Visi : "Bali Mandara Jilid 2", Bali yang Maju, Aman, Damai dan Sejahtera

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator yang penting dalam

IV. GAMBARAN UMUM 4.1. Kondisi Geografis dan Iklim

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

4. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM Letak Geogafis dan Wilayah Administratif DKI Jakarta. Bujur Timur. Luas wilayah Provinsi DKI Jakarta, berdasarkan SK Gubernur

BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN. batas-batas wilayah sebagai berikut : - Sebelah Utara dengan Sumatera Barat. - Sebelah Barat dengan Samudera Hindia

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi

I. PENDAHULUAN Industri Pengolahan

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

PAPUA BANGKIT, MANDIRI & SEJAHTERA

BAB IV GAMBARAN UMUM

Pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Berau selama dua tahun ini seiring dan. sejalan dengan perkembangan ekonomi nasional yaitu mengalami pertumbuhan yang

Bupati Murung Raya. Kata Pengantar

BAB I KONDISI MAKRO PEMBANGUNAN JAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat secara ekonomi dengan ditunjang oleh faktor-faktor non ekonomi

PERKEMBANGAN PEMBANGUNAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA 2014

IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH DAN PRODUKSI PADI SAWAH DI DAERAH PENELITIAN

DATA SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR SAMPAI DENGAN SEMESTER I TAHUN I. Luas Wilayah ** Km2 773, ,7864

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. 1. Sejarah Terbentuknya Kabupaten Lampung Barat

KEADAAN UMUM KABUPATEN SINTANG

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN. wilayah kilometerpersegi. Wilayah ini berbatasan langsung dengan

BAB IV GAMBARAN UMUM PROVINSI PAPUA Keadaan Geografis dan Kependudukan Provinsi Papua

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu dari lima daerah otonom di

GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang

28 antara 20º C 36,2º C, serta kecepatan angin rata-rata 5,5 knot. Persentase penyinaran matahari berkisar antara 21% - 89%. Berdasarkan data yang tec

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN MALANG TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. Pulau Karimunjawa). Jarak dari Barat ke Timur adalah 263 km dan dari Utara ke

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pulau Jawa merupakan wilayah pusat pertumbuhan ekonomi dan industri.

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan Jangka Panjang tahun merupakan kelanjutan

BAB I PENDAHULUAN. berimplikasi kepada provinsi dan Kabupaten/Kota, untuk melaksanakan

BAB III DESKRIPSI WILAYAH. wilayah Caruban yang merupakan bagian dari Kecamatan Mejayan. Gedung

BAB IV KONDISI PEREKONOMIAN JAWA BARAT TAHUN 2006

V KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB III KONDISI UMUM Geografis. Kondisi Umum 14. Orientasi Pra Rekonstruksi Kawasan Hutan di Pulau Bintan dan Kabupaten Lingga

IV. GAMBARAN UMUM Letak Wilayah, Iklim dan Penggunaan Lahan Provinsi Sumatera Barat

BAB III GAMBARAN UMUM KOTA BOGOR

IV. KONDISI UMUM WILAYAH

BAB III DESKRIPSI WILAYAH KAJIAN

GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR. Kata Pengantar

BAB I PENDAHULUAN. produktivitas (Irawan dan Suparmoko 2002: 5). pusat. Pemanfaatan sumber daya sendiri perlu dioptimalkan agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. membangun seluruh kehidupan masyarakat, bangsa dan negara, yaitu

DAFTAR TABEL. Jumlah Desa/Kelurahan Swasembada Menurut Kabupaten/Kota Tahun

BAB II KONDISI WILAYAH STUDI

IV GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. suatu proses dimana pemerintah daerah dan masyarakatnya mengelola

BAB I KONDISI FISIK. Gambar 1.1 Peta Administrasi Kabupaten Lombok Tengah PETA ADMINISTRASI

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI SELATAN TRIWULAN I-2014

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan yang

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN YAHUKIMO, TAHUN 2013

Transkripsi:

1. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, yang bersih dan berwibawa untuk mewujudkan Kaltim sebagai Island of Integrity. 2. Mewujudkan keamanan dan ketertiban masyarakat serta sistem demokrasi yang kondusif. 3. Mewujudkan kawasan perbatasan menjadi beranda depan Negara dan percepatan pembangunan di wilayah pedalaman dan terpencil. 4. Mewujudkan struktur ekonomi yang berdaya saing dan pro kerakyatan dengan konsep pembangunan berkelanjutan. 5. Mewujudkan pemenuhan infrastruktur dasar untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat yang layak dan sejahtera. 6. Mewujudkan masyarakat yang sehat, cerdas, terampil dan berakhlak mulia. 7. Mewujudkan perbaikan sistem subsidi, perlindungan sosial dan penanggulangan/pengentasan masyarakat miskin. PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2011

Kata Sambutan Dengan memanjatkan Puji dan Syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga Buku Profil Daerah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2011 ini dapat tersusun sebagai implementasi Program Sistem Informasi Profil Daerah Tahun 2011. Buku Profil Daerah ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitasnya dalam penyelenggaraan pemerintah daerah, serta untuk memenuhi kebutuhan dasar informasi data dalam menyusun perencanaan dan evaluasi pembangunan, yang meliputi: 1. Penyediaan data untuk perencanaan pembangunan daerah dalam rangka penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) maupun Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2. Sebagai informasi untuk pengawasan dan pengendalian pembangunan daerah 3. Sebagai informasi untuk pengambilan kebijakan pemerintah dalam rangka pembinaan dan pengembangan pembangunan daerah 4. Sebagai informasi bagi dunia usaha dan investor baik didalam maupun diluar Provinsi Kalimantan Timur Profil Daerah ini juga diharapkan bermanfaat bagi Pemerintah Kabupaten/Kota, Dinas/Instansi/Lembaga/Departemen/Non Departemen, dan atau dunia usaha serta semua pihak yang berkepentingan. Disamping itu diharapkan juga sebagai referensi yang sesuai dengan kebutuhan pengguna, sehingga dapat mempercepat tercapainya tujuan dan sasaran pembangunan daerah secara utuh, berdaya guna dan berhasil guna. Akhir kata, kepada semua pihak yang telah memberikan bantuannya dalam rangka penyusunan Profil Daerah ini, disampaikan terima kasih semoga Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya kepada kita semua. Samarinda, Agustus 2011 GUBERNUR PROVINSI KALIMANTAN TIMUR DR. H. AWANG FAROEK ISHAK, MM, MSi Profil Daerah Kalimantan Timur 2011 i

Kata Pengantar Penerbitan Buku Profil Daerah Provinsi Kalimantan Timur 2011 (semester I), merupakan hasil kerja Tim Kelompok Kerja (POKJA) Provinsi Kalimantan Timur sebagai pelaksana pengembangan Program Sistem Informasi Profil Daerah (SIPD) Tahun 2011 (semester I). Profil Daerah ini secara garis besar menggambarkan kondisi dari seluruh potensi, peluang dan berbagai permasalahan yang mencakup aspek fisik, sumber daya alam, sumber daya manusia, sosial budaya, investasi, ekonomi, pemerintahan, kelembagaan, infrastruktur dan lain-lainnya sebagai bahan perencanaan dan evaluasi untuk pembangunan dimasa yang akan datang. Kepada semua pihak yang telah membantu menyajikan/memberikan data dan informasi serta sasaran dan pendapat sehingga dapat diterbitkannya Buku Profil Daerah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2011 (semester I), kami ucapkan terima kasih. Semoga buku ini memberi manfaat dan berguna bagi para pemakainya. Samarinda, Agustus 2011 KEPALA BAPPEDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR DR. Ir. H. RUSMADI, MS Profil Daerah Kalimantan Timur 2011 ii

DAFTAR ISI Halaman KATA SAMBUTAN.... KATA PENGANTAR.... DAFTAR ISI...... DAFTAR TABEL....... i ii iii v BAB I GEOGRAFIS...... 1 1.1 Letak Geografis........ 1 1.2 Luas Wilayah, Jumlah Pulau dan Topografi...... 2 1.3 Penggunaan Lahan... 4 1.4 Iklim......... 5 BAB II DEMOGRAFIS..... 7 2.1 Kependudukan...... 7 2.2 Indeks Pembangunan Manusia..... 10 2.3 Ketenagakerjaan...... 12 2.4 Jumlah Penduduk Menurut Agama..... 18 BAB III SUMBER DAYA ALAM... 21 3.1 Padi, Palawija dan Hortikultura... 21 3.2 Kehutanan..... 24 3.3. Perkebunan...... 27 3.4 Peternakan.... 29 3.5 Perikanan dan Kelautan... 31 3.6 Pertambangan dan Energi... 33 BAB IV PARIWISATA, INDUSTRI, PERDAGANGAN DAN INVESTASI... 37 4.1 Pariwisata..... 37 4.2 Industri, Perdagangan dan Koperasi... 46 4.3 Investasi.... 49 4.4 Profil Jalan Bebas Hambatan Balikpapan-Samarinda 53 BAB V PEREKONOMIAN DAERAH...... 59 5.1 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)... 59 5.2 Laju Pertumbuhan Ekonomi.... 63 5.3 Struktur Perekonomian...... 66 5.4 Ekspor dan Impor...... 68 5.5 Inflasi...... 71 Profil Daerah Kalimantan Timur 2011 iii

BAB VI SOSIAL BUDAYA, TRANSPORTASI, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA.... 75 6.1 Suku Bangsa, Bahasa dan Budaya........ 75 6.2 Transportasi... 77 6.2.1 Kondisi Prasarana dan Sarana Perhubungan... 78 6.3 Komunikasi dan Informatika 83 6.3.1 Kondisi Umum. 83 6.3.2 Kendala Teknologi Informasi dan Komunikasi. 84 6.3.3 Strategi Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi.. 85 6.3.4 Sasaran Pembangunan Komunikasi dan Informatika.. 86 BAB VII PEMERINTAHAN DAERAH...... 89 7.1 Visi, Misi dan Program Daerah... 89 7.2 Moto dan Lambang Daerah... 91 7.3 Perangkat Daerah Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur... 92 7.4 Kerjasama Antar Pemerintah Daerah... 103 7.4.1 Kebijakan dan Kegiatan... 104 BAB VIII KESEJAHTERAAN MASYARAKAT... 107 8.1 Tingkat Pendidikan... 107 8.2 Tingkat Kesehatan... 109 8.3 Tingkat Pendapatan... 112 8.4 Tingkat Kemiskinan... 114 BAB IX POTENSI PENGEMBANGAN WILAYAH... 120 9.1 Sektor Prioritas... 120 9.2 Produk Komoditas Unggulan... 121 9.3 Peluang Investasi... 125 9.4 Pembangunan Perbatasan... 125 9.4.1 Potensi Sumber Daya Alam... 130 9.4.2 Pola Pengembangan... 135 9.4.3 Kawasan Pengembangan... 136 BAB X PENUTUP... 140 Profil Daerah Kalimantan Timur 2011 iv

DAFTAR TABEL Tabel 1.1 Luas Wilayah dan Jarak Ibukota Provinsi dengan Ibukota Kabupaten/Kota Halaman se-kalimantan Timur Tahun 2011... 3 Tabel 1.2 Penggunaan Lahan di Kalimantan Timur (Ha), Tahun 2010... 4 Tabel 2.1 Jumlah Penduduk Kalimantan Timur Menurut Kabupaten /Kota, Tahun 2009-2011 (jiwa)... 8 Tabel 2.2 Distribusi Persentase Penduduk Provinsi Kalimantan Timur Menurut Kelompok Umur, Tahun 2009-2010... 10 Tabel 2.3 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Kalimantan Timur Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2008-2009... 11 Tabel 2.4 Jumlah Penduduk Usia 15 Tahun Keatas Menurut Kegiatan Utama Provinsi Kalimantan Timur, Tahun 2009 2011... 14 Tabel 2.5 Penduduk Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Provinsi Kalimantan Timur, Tahun 2008 2010 (orang)... 17 Tabel 2.6 Banyaknya Pemeluk Agama Menurut Golongan Agama di Kalimantan Timur, Tahun 2008 2010... 19 Tabel 2.7 Banyaknya Sarana Ibadah Di Kalimantan Timur, Tahun 2008 2010... 19 Tabel 3.1 Perkembangan Beberapa Komoditi Pertanian di Kalimantan Timur Tahun 2009 2011... 22 Tabel 3.2 Produksi Hasil Hutan Non HPH di Kalimantan Timur, Tahun 2008-2010... 26 Tabel 3.3 Perkembangan Luas Areal Perkebunan Di Kalimantan Timur, Tahun 2009-2011 (ha)... 28 Tabel 3.4 Produksi Perkebunan Di Kalimantan Timur, Tahun 2009-2011 (ton)... 29 Tabel 3.5 Populasi Ternak di Kalimantan Timur, Tahun 2009-2011 (ekor)... 30 Tabel 3.6 Produksi Ikan Menurut Bidang Usaha Perikanan di Kalimantan Timur tahun 2009 2011 (ton)... 32 Tabel 3.7 Perkembangan Produksi Komoditi Tambang di Kalimantan Timur, Tahun 2008 2010 (ton)... 35 Tabel 4.1 Berbagai Jenis Objek Wisata Kalimantan Timur.. 37 Tabel 4.2 Jumlah Wisatawan yang berkunjung ke Kalimantan Timur, Tahun 2008-2010 45 Tabel 4.3 Perkembangan Kepariwisataan di Kalimantan Timur, tahun 2008-2010... 46 Tabel 4.4 Perkembangan Industri di Kalimantan Timur, Tahun 2009-2011... 48 Tabel 4.5 Jumlah Koperasi di Kalimantan Timur, Tahun 2008-2010... 49 Profil Daerah Kalimantan Timur 2011 v

Tabel 4.5 Realisasi Proyek PMDN Menurut kabupaten/kota di Kalimantan Timur, Tahun 2008-2010... 50 Tabel 4.6 Realisasi Proyek PMA Menurut Kabupaten/Kota di Kalimantan Timur, Tahun 2008-2010... 50 Tabel 5.1 PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan 2000 Tahun 2009-2010 (Triliun Rupiah)... 61 Tabel 5.2 Laju Pertumbuhan PDRB Dengan dan Tanpa migas Menurut Lapangan Usaha Kalimantan Timur, Tahun 200, 2007-2010 (Persen)... 65 Tabel 5.3 Struktur Ekonomi Dengan Migas Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2000, 2007-2010 (Persen)... 68 Tabel 5.4 Perkembangan dan Struktur Ekspor Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2005 2010... 70 Tabel 5.5 Perkembangan dan Struktur Impor Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2005 2010... 71 Tabel 5.6 Indeks Harga Konsumen (IHK) Kalimantan Timur Tahun 2011... 72 Tabel 5.7 Perkembangan Laju Inflasi Kalimantan Timur, Tahun 2007-2011 (Persen). 73 Tabel 6.1 Suku Bangsa, Bahasa dan Kesenian di Kalimantan Timur... 76 Tabel 6.2 Perkembangan Jalan di Kalimantan Timur Tahun 2009-2011 (Km).. 79 Tabel 6.3 Kapal Penyeberangan yang beroperasi di Kalimantan Timur... 81 Tabel 6.4 Perkembangan Kegiatan Kapal Laut Antar Pulau di Pelabuhan-Pelabuhan Kalimantan Timur (dalam negeri)... 82 Tabel 6.5 Perkembangan Kegiatan Kapal Laut Antar Negara di Pelabuhan-Pelabuhan Kalimantan Timur (luar negeri)... 82 Tabel 6.6 Perkembangan Kegiatan Angkutan Udara Kalimantan Timur... 83 Tabel 6.7 Gambaran Kondisi Jaringan TIK saat ini 84 Tabel 7.1 Jumlah Aparatur Negara (PNS) Provinsi Kalimantan Timur, Tahun 2009 2011 (orang)... 103 Tabel 8.1 Jumlah Siswa/Mahasiswa dan Guru/Dosen Berdasarkan Kriteria Sekolah, Provinsi Kalimantan Timur tahun 2008-2010 (orang)... 109 Tabel 8.2 Sarana Kesehatan di Kalimantan Timur tahun 2009-2011... 110 Tabel 8.3 Tenaga Kesehatan di Kalimantan Timur, Tahun 2009-2011.. 111 Tabel 8.4 Jumlah Penduduk Meninggal menurut Wabah di Kalimantan Timur, Tahun 2009-2011. 112 Tabel 8.5 PDRB Per kapita Dan Pendapatan Perkapita Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2000-2010 (Juta Rupiah)... 113 Profil Daerah Kalimantan Timur 2011 vi

Tabel 8.6 Perkembangan Penduduk Miskin Kalimantan Timur Tahun 2005 2011... 116 Tabel 9.1 Wilayah Potensi Pengembangan Komoditi Kakao... 123 Tabel 9.2 Wilayah Potensi Pengembangan Komoditi Karet... 124 Tabel 9.3 14 Titik-titik Kuat Pusat Pertumbuhan di Kawasan Perbatasan Indonesia (Kalimantan Timur) dengan negara Malaysia (Negara Bagian Sabah dan Serawak)... 137 Profil Daerah Kalimantan Timur 2011 vii

GEOGRAFIS

Geografis BAB I GEOGRAFIS 1.1. Letak Geografis Kalimantan Timur sebagai wilayah administrasi dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah-daerah Otonom Provinsi Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur. Berdasarkan Undang-undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Pembentukan Dati II di Kalimantan, Provinsi Kalimantan Timur terdiri dari 2 (dua) kota: Samarida dan Balikpapan, dan 4 (empat) Kabupaten masing-masing Kutai, Pasir, Berau dan Bulungan. Dalam perkembangan lebih lanjut sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974 dibentuk 2 (dua) kota administratif dan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 1981 dan Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1989, yaitu: Kota Administratif Tarakan dan Bontang. Selanjutnya wilayah administrasi Provinsi Kalimantan Timur berubah berdasarkan Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1997 tentang Pembentukan Kota Tarakan; Undang-Undang Nomor 47 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Kutai Barat, Kabupaten Kutai Timur, Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau dan Kota Bontang; dan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Penajam Paser Utara. Dengan demikian pada tahun 2005, wilayah Provinsi Kalimantan Timur terdiri atas sembilan (9) Kabupaten, yaitu: Nunukan, Malinau, Kutai Barat, Bulungan, Berau, Kutai Timur, Kutai Kartanegara, Penajam Paser Profil Daerah Kalimantan Timur 2011 1

Geografis Utara, Paser, dan empat (4) Kota, yaitu: Balikpapan, Samarinda, Bontang dan Tarakan. Kemudian pada tahun 2007 terbit Undang-Undang RI Nomor 34 Tahun 2007 tentang Pembentukan Kabupaten Tana Tidung dengan Ibukotanya Tidung Pale, maka Provinsi Kalimantan Timur hingga tahun 2010 terdiri dari 14 Kabupaten/Kota. Provinsi Kalimantan Timur terletak pada kedudukan 4 0 24 Lintang Utara (LU), 2 0 25 Lintang Selatan (LS), 113 0 44 Bujur Timur (BT), dan 119 0 00 Bujur Barat. Posisi Kalimantan Timur sangat strategis sebagai jalur transportasi laut internasional karena berbatasan dengan wilayah perairan Selat Makassar dan Laut Sulawesi yang merupakan Alur Laut Kepulauan Indonesia II (ALKI II). Provinsi Kalimantan Timur terletak di bagian Timur Pulau Kalimantan dengan batas-batas sebagai berikut : 1. Sebelah Utara berbatasan dengan Malaysia (Negara Bagian Sabah); 2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kalimantan Selatan; 3. Sebelah Timur berbatasan dengan Selat Makassar dan Laut Sulawesi; 4. Sebelah Barat berbatasan dengan Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, dan Malaysia (Negara Bagian Serawak). 1.2 Luas Wilayah, Jumlah Pulau dan Topografi Provinsi Kalimantan Timur memiliki luas wilayah sebesar 24.560.084 ha meliputi wilayah daratan seluas 19.847.232 ha (80,81 %) dan wilayah lautan sejauh 12 mil laut dari garis pantai terluar ke arah laut seluas 4.712.852 ha (19,19 %). Wilayah Provinsi Kalimantan Timur memiliki topografi bergelombang dari kemiringan landai hingga curam, dengan ketinggian berkisar antara 0-1.000 meter dari permukaan laut (dpl) dengan kemiringan 0-40 %. Adapun wilayah provinsi Kalimantan Timur berdasarkan kelas lereng, meliputi: 1. Lahan datar, kemiringan 0-2 % dengan luas wilayah mencapai 2.093.677 ha Profil Daerah Kalimantan Timur 2011 2

Geografis 2. Lahan bergelombang, kemiringan 2-15 % dengan luas wilayah mencapai 2.431.802 ha 3. Lahan curam, kemiringan 15-40 % dengan luas wilayah mencapai 4.476.122 ha 4. Lahan sangat curam, kemiringan >40 % dengan luas mencapai 10.842.516 ha Kondisi fisiografi Provinsi Kalimantan Timur didominasi oleh pegunungan dan dataran. Wilayah pegunungan sebagian besar tersebar di bagian barat Kabupaten Kutai Kartanegara, Kutai Timur, Bulungan, Malinau dan Kutai Barat hingga perbatasan Malaysia. Wilayah pantai, rawa pasang surut, daratan aluvial, jalur endapan dan sungai berada di kawasan pesisir timur, sedangkan wilayah dataran dan lembah aluvial umumnya mengikuti arah aliran sungai. Tabel berikut menunjukkan luas wilayah provinsi Kalimantan Timur yang disajikan menurut kabupaten/kota. Tabel 1.1 Luas Wilayah Kabupaten/Kota se-kalimantan Timur Tahun 2011 No Kabupaten/Kota Kota 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Paser Kutai Barat Kutai Kartanegara Kutai Timur Berau Malinau Bulungan Nunukan Penajam Paser Utara Tana Tidung Balikpapan Samarinda Tarakan Bontang Tanah Grogot Sendawar Tenggarong Sengatta Tanjung Redeb Malinau Tanjung Selor Nunukan Penajam Tidung Pale Balikpapan Samarinda Tarakan Bontang Luas Daratan (Ha) 1.119.293 3.094.560 2.634.895 3.189.649 2.220.033 3.979.984 1.358.400 1.393.353 321.155 381.653 56.401 71.783 25.181 19.256 Luas Pengelolaan Laut (Ha) (0-4 Mil Nautika) 819.997 0 189.099 264.126 1.196.242 0 201.176 102.674 40.018 24.595 28.741 0 52.009 27.465 (4-12 Mil Nautika) Provinsi Kalimantan Timur 19.865.596 2.946.142 1.776.710 Sumber: BPN Prov. Kalimantan Timur Profil Daerah Kalimantan Timur 2011 3

Geografis Indonesia dikenal sebagai negara kepulauan yang tersebar hampir di seluruh provinsi, tidak terkecuali provinsi Kalimantan Timur. Dilihat dari letak geografisnya yang berbatasan langsung dengan perairan laut Makassar dan Sulawesi, provinsi Kalimantan Timur terdapat banyak pulau. Kondisi pulau yang ada di Kalimantan Timur pada tahun 2010 sebanyak 378 buah, yang terdiri dari pulau yang berpenghuni sebanyak 54 buah dan pulau tidak berpenghuni sebanyak 324 buah. Dari keseluruhan pulau yang terdapat di Kalimnatan Timur sebanyak 12 pulau hingga saat ini belum mempunyai nama pulau. Struktur Geologi provinsi Kalimantan Timur didominasi oleh batuan sedimen liat berlempung dan terdapat kandungan batuan endapan tersier dan batuan endapan kwartener. Formasi batuan endapan utama terdiri dari batuan pasir kwarsa dan batuan liat. 1.3 Penggunaan Lahan Kalimantan Timur dikenal dengan Sumber Daya Alam (SDA) yang melimpah, dengan luas lahan yang berpotensi dikelola lebih lanjut, khususnya untuk lahan pertanian (perkebunan). Namun demikian, penggunaan lahan di provinsi Kalimantan Timur hingga tahun 2010 masih didominasi oleh wilayah hutan, selain itu terdapat juga lahan kering. Tabel 1.2 Penggunaan Lahan di Kalimantan Timur (Ha), Tahun 2010 No Jenis Lahan Luas *) 1 Lahan Kehutanan - Hutan Lindung - Hutan Suaka alam dan Wisata - Hutan Produksi Tetap - Hutan Produksi Terbatas - Hutan Konservasi 2 Lahan Persawahan - Sawah Tadah Hujan (non-irigasi) - Sawah Irigasi - Sawah Pasang Surut - Sawah Lainnya 3 Lahan Kering - Ladang (Tegalan) - Rawa 2.751.702 61.850 5.121.688 4.612.965 5.170.218 1.432.458 502.090 189.177 104.213 8.151.610 4.660.836 Profil Daerah Kalimantan Timur 2011 4

Geografis No Jenis Lahan Luas *) - Perkebunan 748.354 4 Lahan Pemukiman/perkampungan - Padang rumput alam - Tanah tandus (tidak diusahakan) - Tanah terlantar 4 Lahan Pertambangan -- Cat. Belum Tersedia datanya Sumber : BPN Prov. Kaltim 393.824 1.417.852 926.304 1.4 Iklim Karakteristik iklim provinsi Kalimantan Timur termasuk iklim tropika Humida dengan curah hujan berkisar antara 1500-4500 milimeter per tahun. Temperatur udara rata-rata 26 derajat celsius dengan perbedaan temperatur siang dan malam antara 5 7 derajat celsius. Temperatur minimum umumnya terjadi pada bulan Oktober sampai dengan Januari, sedangkan temperatur maksimum terjadi antara bulan Juli sampai Agustus. Namun dalam tahun-tahun terkahir ini, keadaan musim di Kalimantan Timur kadang tidak menentu. Pada bulan-bulan yang seharusnya turun hujan dalam kenyataannya tidak ada hujan sama sekali, atau sebaliknya pada bulan-bulan yang seharusnya kemarau justru terhadi hujan dengan musim yang jauh lebih panjang. Kelembaban udara relatif tinggi dengan rata-rata berkisar antara 83-88 persen dengan kecepatan angin ratarata 1-6 knot per jam. Selanjutnya curah hujan di Kalimantan Timur pada tahun 2011 sangat beragam menurut bulan dan letak stasiun pengamat. Catatan rata-rata curah hujan di Kalimantan Timur berada pada kisaran 117,33 373,73 mm per tahun. Kondisi ini menunjukkan bahwa curah hujan di Kalimantan Timur masih cukup besar walaupun pada musim kemarau pernah mencapai diatas 100 mm per bulan. Profil Daerah Kalimantan Timur 2011 5

DEMOGRAFI

Demografi BAB II DEMOGRAFI 2.1. Kependudukan Jumlah penduduk dan kepadatan penduduk pada suatu wilayah dapat digunakan sebagai tolok ukur untuk mengetahui kecendrungan penyebaran penduduk. Jumlah penduduk yang besar cenderung mengelompok pada tempat-tempat tertentu sehingga menyebabkan pola penyebaran bervariasi. Kepadatan penduduk yang tinggi pada umumnya dapat dijumpai pada daerah-daerah yang mempunyai aktifitas tinggi, adanya sarana transportasi yang memadai, dan keadaan sosial-ekonomi yang lebih baik. Sebaliknya kepadatan penduduk yang rendah pada umumya terdapat pada daerah-daerah yang aktivitas ekonomi yang relatif masih rendah dan keadaan sarana transportasi yang masih sulit. Perkembangan jumlah penduduk provinsi Kalimantan Timur dari tahun ke tahun cenderung mengalami peningkatan. Jumlah penduduk pada tahun 2009 tercatat 3.164.700 jiwa dan pada tahun 2011 meningkat menjadi 3.603.038 jiwa. Dari kurun waktu tersebut penduduk Kalimantan TImur bertambah sekitar 438.268 jiwa, dengan tingkat pertumbuhan penduduk rata-rata 5,31 persen setiap tahun. Laju pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi tidak sepenuhnya disebabkan oleh faktor alamiah yaitu selisih angka kelahiran dan kematian, namun dipengaruhi oleh faktor mingrasi khususnya didaerah perkotaan, yaitu Balikpapan, Samarinda, Bontang, dan Tarakan. Hal ini sangat dipengaruhi adanya sektor industri dan perdagangan, terjadi disektor perkotaan yang Profil Daerah Kalimantan Timur 2011 7

Demografi merupakan sasaran orang luar daerah untuk datang mencari penghidupan dan mengadu nasib dengan harapan dapat mencari penghidupan yang baik dibandingkan tempat asalnya. Dan jika dihitung rata-rata tingkat kepadatan penduduk Kalimantan Timur pada tahun 2011 tercatat 18,43 orang/km 2. Tabel 2.1 Jumlah Penduduk Kalimantan Timur Menurut Kabupaten/Kota, Tahun 2009-2011 (jiwa) Kabupaten/ Kota 2009 2010 2011 *) Pasir 184.402 230.316 233.324 Kutai Barat 161.778 165.091 167.504 Kukar 538.529 626.680 633.649 Kutai Timur 196.738 255.637 259.898 Berau 176.422 179.079 181.080 Malinau 62.423 62.580 63.405 Bulungan 103.937 112.663 113.972 Nunukan 140.707 140.841 142.658 Penajam PU 127.532 142.922 144.598 Tana Tidung 14.620 15.202 15.697 Balikpapan 516.522 557.579 568.471 Samarinda 609.380 727.500 736.682 Tarakan 193.759 193.370 195.664 Bontang 138.021 143.683 146.435 Kalimantan Timur 3.164.800 3.553.143 3.603.038 Catatan: *) Angka Sementara (estimasi) Pola penyebaran penduduk Kalimantan Timur menurut luas wilayah masih sangat timpang, sehingga menyebabkan terjadinya perbedaan tingkat kepadatan penduduk antar daerah yang mencolok, terutama antar daerah kabupaten dan kota. Penyebaran penduduk yang semula lebih banyak tinggal di pedesaan secara berangsur sejak tahun 1995 sudah lebih dari 65 persen menetap di daerah perkotaan. Pada tahun 2011 sebagian besar penduduk Kalimantan Timur berada di kawasan perkotaan (Samarinda, Balikpapan, Tarakan dan Bontang) dengan interval Profil Daerah Kalimantan Timur 2011 8

Demografi kepadatan penduduk 777-1.127 jiwa/km 2, sedangkan di kawasan pedesaan berada pada kisaran 2-46 jiwa/km 2. Jika penduduk Kalimantan Timur dibagi menurut kelompok umur, maka persentase penduduk yang berumur 0-14 tahun pada tahun 2010 mencapai 29,44 persen mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya. Sama halnya dengan penduduk dalam kelompok umur produktif 15-64 tahun meningkat dari 66,93 persen (2009) menjadi 67,24 persen pada tahun 2010. Sebaliknya, penduduk berumur 65 tahun keatas pada tahun 2009 sebesar 4,48 persen, menurun menjadi 3,32 persen pada tahun 2010. Tabel 2.2 Distribusi Persentase Penduduk Provinsi Kalimantan Timur Menurut Kelompok Umur, Tahun 2008-2010 Kelompok Umur (Tahun) 2008 2009 2010 *) 0 14 29,06 28,59 29,44 15 64 68,39 66,93 67,24 65+ 2,55 4,48 3,32 Angka ketergantungan 46,22 49,41 48,71 Cat.: *) Angka Sementara Sumber : BPS Prov. Kaltim Angka rasio ketergantungan merupakan rasio penduduk usia tidak produktif (0-14 tahun dan 65 tahun ke atas) terhadap penduduk usia produktif (15-64 tahun). Adanya pergeseran pada proporsi penduduk umur muda dan penduduk usia produktif mengakibatkan angka rasio ketergantungan (dependency ratio) ikut berbegeser. Setelah dihitung angka rasio ketergantungan provinsi Kalimantan Timur tahun 2010 tercatat 48,71 lebih rendah dibandingkan tahun 2009 sebesar 49,71. Profil Daerah Kalimantan Timur 2011 9

Demografi 2.2. Indeks Pembangunan Manusia Indeks Pembangunan Manusia (IPM) memberikan suatu ukuran gabungan tiga dimensi tentang pembangunan manusia, yakni: panjang umur dan menjalani hidup sehat (diukur dari usia harapan hidup), terdidik (diukur dari tingkat kemampuan baca tulis orang dewasa dan tingkat pendaftaran di sekolah dasar, lanjutan dan tinggi) dan memiliki standar hidup yang layak (diukur dari paritas daya beli/ppp, penghasilan). Indeks tersebut bukanlah suatu ukuran yang menyeluruh tentang pembangunan manusia. Sebagai contoh, ia tidak menyertakan indikator-indikator penting seperti misalnya ketidaksetaraan dan sulit mengukur indikator-indikator seperti penghargaan terhadap hak-hak asasi manusia dan kebebasan politik. Indeks ini memberikan sudut pandang yang lebih luas untuk menilai kemajuan manusia serta meninjau hubungan yang rumit antara penghasilan dan kesejahteraan. Secara umum IPM, menyoroti besarnya kesenjangan antara kesejahteraan dan kesempatan hidup yang semakin memisahkan dunia kita yang semakin saling terkait satu sama lain. Dengan melihat pada sejumlah aspek yang paling fundamental dalam hidup dan kesempatan manusia, IPM memberikan suatu gambaran yang lebih lengkap mengenai pembangunan sebuah daerah dibandingkan indikator-indikator lain. Dimasukkannya konsep pembangunan manusia ke dalam kebijakan pembangunan tidak berarti meninggalkan berbagai pembangunan strategi terdahulu, mengurangi kemiskinan dan mencegah lingkungan. kerusakan Perbedaannya adalah bahwa dari sudut pandang pembangunan Profil Daerah Kalimantan Timur 2011 10

Demografi manusia, semua tujuan tersebut di atas diletakkan dalam kerangka untuk mencapai tujuan utama, yaitu memperluas pilihan-pilihan bagi manusia. Tabel 2.3. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Kalimantan Timur Menurut Kabupaten / Kota Tahun 2009-2010 *) Provinsi Angka Harapan Hidup Angka Melek Huruf Rata-rata Lama Sekolah (tahun) (persen) (tahun) Pengeluaran per Kapita Disesuaikan (ribu rupiah PPP) IPM Peringkat IPM 2009 2010 2009 2010 2009 2010 2009 2010 2009 2010 2009 2010 KALIMANTAN TIMUR 71.00 71.20 96.89 97.05 8.85 8.87 638.73 642.51 75.11 75.56 5 5 Pasir 72.74 73.09 95.41 96.00 7.75 7.85 626.47 629.93 73.99 74.66 6 6 Kutai Barat 70.08 70.16 95.97 95.97 7.79 7.80 625.57 628.83 72.60 72.90 10 10 Kutai 67.85 67.93 96.87 96.87 8.33 8.33 632.64 637.10 72.50 72.89 11 11 Kutai Timur 68.43 68.61 95.89 97.28 7.65 7.86 621.34 624.58 71.23 72.05 13 13 Berau 69.66 69.92 96.30 97.18 7.91 8.13 634.47 636.08 73.22 73.84 8 7 Malinau 68.22 68.33 92.65 92.94 7.67 7.76 645.91 647.91 72.30 72.65 12 12 Bulongan 72.73 72.90 95.55 95.56 7.88 8.11 633.85 635.92 74.68 75.11 5 5 Nunukan 71.30 71.54 93.94 94.35 7.42 7.42 637.56 639.44 73.48 73.84 7 8 Penajam Paser Utara 71.32 71.46 94.93 95.55 7.58 7.66 628.25 630.91 73.11 73.59 9 9 Tana Tidung 72.61 72.64 88.49 89.05 7.05 7.10 616.13 618.43 71.07 71.42 14 14 Kota Balikpapan 71.95 72.17 98.37 98.76 10.05 10.08 651.65 654.78 77.86 78.33 1 1 Kota Samarinda 71.01 71.21 97.91 98.01 9.77 9.80 647.22 649.93 76.68 77.05 2 2 Kota Tarakan 71.55 71.74 97.92 97.97 9.33 9.36 643.45 646.54 76.37 76.74 4 4 Kota Bontang 72.26 72.42 99.08 99.20 10.01 10.04 630.41 633.43 76.52 76.88 3 3 Secara umum pembangunan manusia di Kalimantan Timur selama periode 2009-2010 mengalami peningkatan. Pada tahun 2009 nilai IPM Kalimantan Timur tercatat 75,11 meningkat menjadi 75,56 di tahun 2010. Meskipun mengalami peningkatan nilai, namun jika dibandingkan dengan provinsi-provinsi lain yang ada di Indonesia, maka provinsi Kalimantan Timur tidak mengalami perubahan peringkat (stagnan), yaitu tetap pada poisisi/peringkat 5. Perkembangan IPM tersebut menggambarkan pada pengurangan jarak IPM terhadap nilai idealnya (100) yang direpresentasikan sebagai ukuran reduksi shortfall. Reduksi shortfall pada periode 2009-2010 tercatat sebesar 1,81 artinya bahwa selama Profil Daerah Kalimantan Timur 2011 11

Demografi periode tersebut IPM semakin mendekat pada nilai idealnya yang berarti kualitas penduduk sudah semakin membaik. Hal ini tidak terlepas dari kinerja pemerintah yang semakin membaik tercermin adanya peningkatan komponen IPM. Konkretnya, hampir semua komponen dasar IPM mengalami peningkatan. Peningkatan komponen IPM secara berurutan dari yang tertinggi adalah pengeluaran riil per kapita yaitu sebesar 0,59 persen poin dari Rp.638.730 pada tahun 2009 menjadi Rp. 642.510 di tahun 2010. Berikutnya adalah angka harapan hidup meningkat 0,28 persen poin diikuti angka rata-rata lama sekolah meningkat 0,19 persen poin dan angka melek huruf meningkat sebesar 0,16 persen poin dan. Ditinjau secara spasial, IPM kabupaten/kota di Kalimantan Timur pada periode 2009-2010 secara umum menunjukkan adanya peningkatan. Meski demikian, ditinjau dari tingkat kecepatan peningkatan antara satu kabupaten/kota dengan kabupaten/kota lainnya ternyata cukup bervariasi. Ada kabupaten/kota yang menunjukkan peningkatan cukup tajam, ada pula kabupaten/kota tingkat kecepatan peningkatan IPM-nya melambat, serta ada pula yang relatif tidak menunjukkan peningkatan (stagnan). Namun demikian, perubahan IPM kabupaten/kota selama tahun 2009-2010 belum seutuhnya merubah urutan posisi/peringkat. Pada tahun 2010 IPM tertinggi di Kalimantan Timur dicapai oleh kota Balikpapan sebesar 78,33 diikuti kota Samarinda (77,05); kota Bontang (76,88) dan kota Tarakan (76,74). Untuk nilai IPM terendah pada tahun 2010 yakni kabupaten Tanah Tidung (71,42). 2.3. Ketenagakerjaan Ketenagakerjaan merupakan aspek yang mendasar dalam kehidupan manusia, karena mencakup dimensi sosial ekonomi. Salah satu sasaran dalam pembangunan adalah diarahkan untuk perluasan kesempatan kerja dan terciptanya lapangan kerja baru dalam jumlah dan kualitas yang seimbang dan memadai untuk dapat menyerap tambahan Profil Daerah Kalimantan Timur 2011 12

Demografi angkatan kerja yang memasuki pasar kerja setiap tahunnya. Angkatan kerja atau lebih dikenal dengan istilah tenaga kerja berdiri dalam dua posisi penting dalam pembangunan, yaitu sebagai subyek sekaligus obyek dalam pembangunan itu sendiri. Oleh karena itu peningkatan dalam jumlah angkatan kerja, bila tidak diimbangi dengan penambahan kesempatan kerja akan menimbulkan permasalahan dalam pembangunan Pembangunan ketenagakerjaan merupakan upaya menyeluruh dan ditujukan pada peningkatan, pembentukan dan pengembangan tenaga kerja yang berkualitas, produktif, efisien, efektif dan berjiwa wiraswasta sehingga mampu mengisi, menciptakan dan memperluas lapangan kerja, yang pada gilirannya akan mampu meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat. Kelompok penduduk berumur 15 tahun ke atas merupakan kelompok penduduk yang potensial secara ekonomi, sehingga disebut penduduk usia kerja (PUK). Kelompok ini terdiri atas Angkatan Kerja (Labour Force) dan Bukan Angkatan Kerja. Angkatan Kerja meliputi penduduk yang bekerja dan mencari pekerjaan, sedangkan yang termasuk Bukan Angkatan Kerja terdiri atas penduduk sekolah, mengurus rumah tangga, dan lainnya. Perkembangan penduduk usia kerja Kalimantan Timur dalam kurun waktu 2009-2011 terus mengalami peningkatan seiring dengan pertumbuhan penduduk. Pada tahun 2009 jumlah penduduk usia kerja di Kalimantan Timur mencapai 2.268.230 orang, selanjutnya pada tahun 2011 tercatat 2.531.668 orang, dengan kata lain dalam kurun waktu tersebut telah terjadi peningkatan jumlah usia kerja sebanyak 263.438 orang. Jika ditinjau lebih jauh, jumlah usia kerja di Kalimantan Timur tahun 2011 dikelompokkan Profil Daerah Kalimantan Timur 2011 13

Demografi menjadi dua bagian yakni kelompok angkatan kerja sebanyak 1.712.896 orang dan bukan angkatan kerja sebanyak 818.772 orang. Dari kelompok angkatan kerja tersebut sebanyak 1.538.089 orang aktif bekerja, sedangkan sisanya sebanyak 174.807 orang belum bekerja (pengangguran). Secara absolut, penduduk yang menganggur di Kalimantan Timur tahun 2011 sebesar 10,21 persen. Tabel 2.4. Jumlah Penduduk Usia 15 Tahun Keatas Menurut Kegiatan Utama Provinsi Kalimantan Timur, Tahun 2009 2011 Jenis Kegiatan 2009 2010 2011 *) Angkatan Kerja 1.460.996 1.648.455 1.712.896 Bekerja 1.302.772 1.481.898 1.538.089 Pengangguran 158.224 166.557 174.807 Bukan Angkatan Kerja 807.234 833.864 818.772 Sekolah 207.712 227.131 -- Mengurus Rumah Tangga 512.181 511.431 -- Lainnya 87.341 95.302 -- Total Penduduk Berumur 15 tahun ke Atas Ket. *) Data Sementara (Februari 2011) Sumber : BPS Prov. Kaltim 2.268.230 2.482.319 2.531.668 Jika dilihat komposisi status pekerja di Kalimantan Timur pada tahun 2011, sebanyak 794.293 orang atau 51,64 persen dari jumlah penduduk yang bekerja mempunyai status sebagai Buruh, Karyawan atau Pegawai. Stautus pekerja tertinggi berikutnya yakni berusaha sendiri sebanyak 264.431 orang (17,19 persen) dan berusaha dibantu buruh/pekerja tidak tetap sebanyak 193.910 orang (12,61 persen) serta pekerja tidak dibayar sebanyak 167.341 orang (10,88 persen). Untuk status pekerja lainnya, Profil Daerah Kalimantan Timur 2011 14

Demografi komposisinya masih relatif kecil dan untuk lebih jelasnya grafik berikut menggambarkan komposisi status pekerja di Kalimantan Timur tahun 2011. Grafik 2.1 Persentase Status Pekerja di Kalimantan Timur, Tahun 2011 (Persen) Peningkatan penduduk angkatan kerja, baik pada penduduk yang bekerja maupun penduduk yang menganggur seperti yang telah diuraikan di atas dapat juga dilihat pada indikator Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK). TPAK adalah perbandingan antara penduduk angkatan kerja dengan penduduk 15 tahun keatas dalam bentuk persentase. TPAK dipengaruhi oleh beberapa faktor demografis, sosial dan ekonomis. Faktor-faktor itu antara lain: umur, status perkawinan, tingkat pendidikan dan daerah tempat tinggal (perkotaan/pedesaan). Secara umum, apabila tingginya TPAK dikarenakan tingginya penduduk yang bekerja maka TPAK tersebut menunjukkan kinerja partisipasi angkatan kerja yang baik. Namun bila tingginya TPAK diiringi dengan rendahnya tingkat kesempatan kerja, hal ini Profil Daerah Kalimantan Timur 2011 15

Demografi cukup mengkhawatirkan karena penduduk yang mencari pekerjaan meningkat yang nantinya memicu tingginya angka pengangguran. TPAK Kalimantan Timur pada tahun 2009 sebesar 66,38 persen dan pada tahun 2011 meningkat menjadi 67,66 persen. Kondisi tersebut dapat menjelaskan bawah strukur ekonomi masyarakat Kalimantan Timur mulai menunjukkan peningkatan seiring dengan meningkatnya lapangan usaha/kerja penduduk. Hal ini juga didukung dengan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Kalimantan Timur pada tahun 2011 semakin menurun, hingga mencapai 10,21 persen lebih rendah dibanding tahun 2009 sebesar 11,09 persen. Semakin kecilnya TPT tersebut menunjukkan bahwa jumlah pengangguran di Kalimantan Timur sudah mulai mengecil. Namun demikian, secara garis besar TPAK Kalimantan Timur masih relatif rendah, hal ini sebagai dampak adanya program pemerintah tentang pendidikan yang mewajibkan penduduk usia sekolah untuk melanjutkan pendidikan yang lebih baik. Grafik 2.2. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) dan Tingkat Pengangguran Terbuka Kalimantan Timur, Tahun 2009-2011 (persen) Seiring dengan perbaikan kondisi perekonomian Kalimantan Timur yang ditandai dengan pertumbuhan ekonomi yang positif sejak lima terakhir ini yang didukung dengan berbagai kebijakan dan program pemerintah, kondisi jumlah orang yang bekerja di Kalimantan Timur juga mulai menunjukkan peningkatan. Jika ditinjau perkembangan Profil Daerah Kalimantan Timur 2011 16

Demografi jumlah pekerja di Kalimantan Timur menurut lapangan usaha (sektor) periode 2009-2011, hampir semua sektor ekonomi menunjukkan arah positif. Sektor Angkutan dan Komunikasi merupakan sektor ekonomi yang mengalami peningkatan yang tinggi dalam perkembangan tenaga kerja di Kalimantan Timur tahun 2011, yakni sebesar 8,29 persen dengan jumlah tenaga kerja mencapai 84.735 orang. Diikuti sektor perdagangan, hotel dan restoran meningkat 5,94 persen dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 346.885 orang dan sektor jasa meningkat 5,78 persen dibanding tahun sebelumnya, dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 298.492 orang. Dilihat dari struktur tenaga kerja menurut lapangan usaha pada tahun 2010, sektor pertanian menyerap tenaga kerja paling besar, yakni 33,91 persen dari jumlah tenaga kerja di Kalimantan Timur. Diikuti sektor perdagangan, dengan jumlah tenaga kerja sebesar 25,24 persen dan sektor jasajasa sebesar 21,72 persen serta sector pertambangan (9,09 persen). Sedangkan sektor lainnya daya serap tenaga kerjanya masih dibawah 7 persen. Tabel 2.5. Penduduk Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Provinsi Kalimantan Timur, Tahun 2009 2011 (orang) Lapangan Pekerjaan Utama 2009 2010 2011 *) Pertanian 456.118 456.437 466.125 Pertambangan dan Penggalian 77.311 115.862 125.005 Industri Pengolahan 75.699 83.176 81.851 Listrik dan Air Minum 4.457 6.339 5.921 Konstruksi 84.536 88.337 84.643 Perdagangan, Hotel dan restoran 282.784 327.424 346.885 Angkutan dan Komunikasi 73.385 78.249 84.735 Keuangan, Real Estate dan Jasa Perusahaan 24.809 43.885 44.442 Jasa-jasa 223.673 282.189 298.492 Profil Daerah Kalimantan Timur 2011 17

Demografi Ket. *) Data Sementara Sumber : BPS Prov. Kaltim Total 1.302.772 1.481.898 1.374.562 2.4 Jumlah Penduduk Menurut Agama Kehidupan masyarakat Indonesia yang homogen didukung dengan kekayaan akan sumber daya alam dan keragaman kebudayaan/adat istiadat serta agama. Khusus dalam kehidupan beragama di negara Indonesia telah diatur pada UUD 1945 pasal 29 dan butir-butir Pancasila sila pertama, yang menjamin kebebasan penduduk memeluk suatu agama dan menjalankan ibadah keagamaan sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing. Kehidupan beragama senantiasa dibina dengan tujuan untuk menciptakan kehidupan masyarakat yang serasi, seimbang, dan selaras yang diharapkan dapat mengatasi berbagai masalah sosial budaya sebagai dampak dari globalisasi dunia dewasa ini, yang mungkin dapat merusak mental bangsa dan menghambat kemajuan, di samping untuk membina kerukunan hidup antar umat beragama. Perkembangan jumlah pemeluk agama di Kalimantan Timur hingga tahun 2010 menunjukkan arah positif seiring dengan perkembangan jumlah penduduk. Dari 3.504.369 orang pemeluk agama di Kalimantan Timur pada tahun 2009, sebagian besar (82,82 persen) beragama Islam, selebihnya 10,35 persen beragama Kristen Protestan, sekitar 5,49 persen beragama Katholik, dan 0,77 persen beragama Budha serta 0,57 persen beragama Hindu sedangkan sisanya pemeluk yang tidak dapat diklasifikasikan. Profil Daerah Kalimantan Timur 2011 18

Demografi Tabel 2.6. Banyaknya Pemeluk Agama Menurut Golongan Agama di Kalimantan Timur, Tahun 2008 2010 Agama 2008 2009 2010 Islam 2.546.223 2.790.652 2.902.279 Katholik 171.185 190.648 192.555 Protestan 335.054 358.956 362.546 Hindu 17.899 19.668 19.866 Budha 24.152 26.636 26.903 Lainnya 187 217 220 Jumlah 3.094.700 3.386.777 3.504.369 Sumber data: Kanwil Depag Provinsi Kalimantan Timur Seiring dengan perkembangan jumlah pemeluk agama di Kalimantan Timur, fasilitas dan sarana penunjang pemeluk agama seperti rumah ibadah dari tahun ke tahun juga terus berkembang. Pada tahun 2010 jumlah Mesjid di Kalimantan Timur tercatat 2.502 buah, langgar/mushola sebanyak 2.764 buah. Untuk tempat ibadah lainnya, seperti Gereja Khatolik/kapel pada tahun 2010 tercatat sebanyak 237 buah, Gereja Protestan sebanyak 1.285 buah, Pura/Kuil/Sanggah sebanyak 34 buah dan Vihara/Cetya/Klenteng sebanyak 34 buah. Tabel 2.7. Banyaknya Sarana Ibadah Di Kalimantan Timur, Tahun 2008-2010 Tempat Ibadah 2008 2009 2010 Mesjid 2.355 2.374 2.502 Langgar/ Mushola 2.689 2.737 2.764 Gereja Katholik/Kapel 242 229 237 Gereja Protestan 1.332 1.268 1.285 Profil Daerah Kalimantan Timur 2011 19

Demografi Pura/Kuil/Sanggah 36 36 41 Vihara/ Cetya/Klenteng 34 34 34 Jumlah 6.688 6.676 6.856 Sumber data: Kanwil Depag Provinsi Kalimantan Timur Profil Daerah Kalimantan Timur 2011 20

SUMBER DAYA ALAM

Sumber Daya Alam BAB III SUMBER DAYA ALAM 3.1. Padi, Palawija Dan Hortikultura Seiring dengan visi dan misi Kalimantan Timur mengembangkan pertanian dalam peningkatan dan percepatan upaya ketahanan pangan serta peningkatan produktivitas pertanian tanaman pangan memberi harapan baru bagi masyarakat Kalimantan Timur, terlebih para pekerja di sektor pertanian. Salah satu arah kebijakan pemerintah dalam meningkatkan produksi tanaman pangan, dengan peningkatan sarana dan prasarana pertanian serta pengembangan teknologi pertanian. Upaya yang telah dilakukan tersebut salah satunya dapat dilihat dari perkembangan beberapa komoditi pertanian di Kalimantan Timur, seperti padi, palawija dan tanaman lainnya. Secara riil produksi padi pada tahun 2011 mencapai 596.330 ton mengalami kenaikan sebanyak 7.453 ton dibanding tahun 2010 yang tercatat sebesar 588.877 ton. Namun sebaliknya kondisi luas areal produksi (panen) pada tahun 2010 sedikit mengalami penurunan sebesar 0,79 persen, yaitu dari 150.031 ha pada tahun 2010 menjadi 148.842 ha Profil Daerah Kalimantan Timur 2011 21

Sumber Daya Alam pada tahun 2011. Salah satu faktor yang menyebabkan penurunan luas panen komoditi padi tersebut yakni adanya pergeseran fungsi lahan sawah (padi) ke fungsi lainnya, baik untuk lahan perkebunan, pemukiman maupun berbagai infrastruktur penunjang ekonomi masyarakat. Dari hasil panen padi tersebut, jika dihitung produksi beras di Kalimantan Timur pada tahun 2011 mencapai 342.961 ton, mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya. Melihat perkembangan jumlah penduduk yang terus meningkat kebutuhan akan pangan (beras) juga meningkat. Hal ini dapat dilihat dari kebutuhan jumlah konsumsi beras di Kalimantan Timur pada tahun 2011 mencapai 410.338 ton, sehingga kebutuhan beras di Kalimantan Timur masih defisit dan mengharuskan mendatangkan (impor) dari luar Kalimantan Timur. Tabel 3.1 Perkembangan Beberapa Komoditi Pertanian di Kalimantan Timur Tahun 2009 2011 Jenis Komoditi Satuan 2009 2010 2011 *) 1. Padi a. Luas areal produksi (panen) ha 146.177 150.031 148.842 b. Jumlah produksi gabah ton 555.561 588.877 596.330 c. Produksi beras ton 319.514 338.675 342.961 d. Jumlah konsumsi beras ton/thn 322.810 401.216 410.338 2. Jagung a. Luas areal produksi (panen) ha 5.141 4.693 4.704 b. Jumlah produksi ton 12.520 11.994 11.483 c. Jumlah konsumsi ton 15.128 16.972 17.358 3. Kedelai a. Luas areal produksi (panen) ha 1.878 1.679 2.091 b. Jumlah produksi ton 2.255 2.204 2.682 c. Jumlah konsumsi ton 21.837 24.499 25.056 4. Singkong dan umbi-umbian a. Luas areal produksi (panen) ha 11.120 9.172 9.194 b. Jumlah produksi ton 157.661 135.217 136.910 c. Jumlah konsumsi ton 55.416 62.171 63.584 Cat.: *) ARAM II Sumber : BPS dan Distanpangan Prov. Kaltim Profil Daerah Kalimantan Timur 2011 22

Sumber Daya Alam Selain tanaman padi, di Kalimantan Timur juga terdapat tanaman palawija lainnya seperti jagung, kedelai, singkong dan umbi-umbian. Pada tahun 2011 luas areal panen jagung mencapai 4.704 ha, sedikit mengalami peningkatan sebesar 0,23 persen dibandingkan tahun 2010 yang seluas 4.693 ha. Disisi lain, perkembangan produksinya mengalami penurunan, dari 11.994 ton pada tahun 2010 menjadi 11.483 ton tahun 2011, atau turun minus 4,26 persen. Untuk konsumsi jagung di Kalimantan Timur dalam beberapa tahun terakhir ini terus meningkat, dimana pada tahun 2011 konsumsi jagung di Kalimantan Timur mencapai 17.358 ton. Dengan demikian, kebutuhan komoditi jagung di Kalimantan Timur masih mengalami kekurangan. Hal ini menjadi tantangan sekaligus peluang yang terus didorong dan ditingkatkan untuk mewujudkan kebutuhan konsumsi jagung. Untuk jenis komoditi kedelai pada tahun 2011 baik dari segi luas areal maupun produksi mengalami peningkatan. Luas areal produksi kedelai tahun 2011 mencapai 2.091 ha lebih luas dibanding tahun sebelumnya yang tercatat seluas 1.679 ha. Sedangkan jumlah produksinya meningkat dari 2.204 ton di tahun 2010 menjadi 2.682 ton pada tahun 2011 atau naik 478 ton. Profil Daerah Kalimantan Timur 2011 23

Sumber Daya Alam Jenis tanaman singkong dan umbi-umbian pada tahun 2011 ini, kondisinya tidak banyak mengalami perubahan namun terus menunjukkan peningkatan, baik dari sisi luas areal panen maupun jumlah produksinya. Pada tahun 2011 luas areal panen komoditi singkong dan umbi-umbian mencapai 9,194 ha lebih tinggi dibanding tahun 2010 yang mencapai 9,172 ha. Jumlah produksinya mencapai 2.682 ton pada tahun 2011 naik 21,69 persen dibanding tahun 2010. Untuk kebutuhan konsumsi penduduk Kalimantan Timur akan singkong dan umbi-umbian mencapai 25.056 ton di tahun 2011, dengan demikian masih deficit dan harus mendatang (impor) dari daerah lain. 3.2. Kehutanan Kalimantan Timur selain dikenal sebagai daerah yang kaya akan keragaman adat istiadat (budaya) juga dikenal sebagai wilayah yang kaya akan sumber daya alam (SDA), seperti hutan yang luasnya tersebar di seluruh kabupaten/kota di Kalimantan Timur. Hutan merupakan salah satu modal dasar pembangunan nasional, perlu dimanfaatkan secara optimal bagi keutuhan dan kelestarian alam yang nantinya dapat menunjang kesejahteraan masyarakat. Kontribusi sektor kehutanan dan industri turunannya terhadap perekonomian nasional, khususnya dalam pemulihan krisis ekonomi akan sangat banyak apabila seluruh potensi yang tersedia Profil Daerah Kalimantan Timur 2011 24

Sumber Daya Alam dimanfaatkan secara optimal. Akan tetapi pada saat ini sektor kehutanan mengalami penurunan kualitas hutan secara drastis yang diakibatkan antara lain eksploitasi hutan yang berlebihan, konversi/pembukaan kawasan hutan untuk peruntukan lain dan bencana alam seperti kebakaran hutan. Maraknya kegiatan illegal logging antara lain disebabkan oleh lebarnya kesenjangan antara kapasitas industri dengan ketersediaan bahan baku, hal ini merupakan dampak dari kebijakan pengurangan jatah tebangan tahunan secara nasional (soft landing). Luas hutan Kalimantan Timur tahun 2010 kurang lebih 15 juta hektar yang terbagi menjadi 6 (enam) jenis hutan yaitu hutan lindung, hutan suaka alam dan wisata, hutan produksi terbatas, hutan produksi tetap, hutan produksi yang dapat dikonversi dan hutan pendidikan/ penelitian. Dari 6 (enam) jenis hutan tersebut terluas adalah hutan tetap dan hutan yang dapat dikonversi masing-masing 5,12 juta ha dan 5,17 juta ha. Daerah Kabupaten/Kota yang mempunyai kawasan hutan terluas yaitu Kabupaten Malinau dengan luas areal hutan mencapai 3 juta ha atau 16 persen dari luas hutan Kalimantan Timur. Meskipun berbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk memperbaiki tatanan hutan yang sempat rusak, hingga saat ini belum memberikan pengaruh yang signifikan dalam perkembangan ekonomi Kalimantan Timur. Beberapa komoditi produksi kehutanan di Kalimantan Timur pada tahun 2010 seperti kayu bundar, kayu gergajian dan kayu olahan mengalami penurunan sejalan dengan kondisi luas hutan yang semakin sempit. Perkembangan produksi kehutanan dapat dilihat pada tabel berikut ini. Profil Daerah Kalimantan Timur 2011 25

Sumber Daya Alam Tabel 3.2. Produksi Hasil Hutan Non HPH di Kalimantan Timur, Tahun 2008-2010 (m 3 ) No Komoditi 2008 2009 2010 1 Kayu Bundar 1.800.426,47 1.700.985,58 673.032,72 2 Kayu Gergajian 8.292.334,80 5.547.425,35 -- 3 Kayu Olahan 1.219.013,87 956.903,06 956.903,06 Cat.: *) Angka Sementara Sumber : Dishut Prov. Kaltim Hutan Bakau Masih banyak ditemukan hutan bakau di sepanjang Sungai Tempadung dan Sungai Beranga. Tempat ini digunakan oleh masyarakat lokal terutama dari desa Pantai Lango, Jenebora dan beberapa desa lainnya untuk mencari ikan. Hutan bakau menyajikan pemandangan yang indah dan memiliki potensi rekreasi dan ekoturisme yang sangat tinggi. Tempat ini juga digunakan oleh burung-burung dari hutan sekitar untuk beristirahat, selain juga memiliki satwa khas hutan bakau. Hal ini memberikan kesempatan luas untuk penelitian dan pendidikan. Walaupun kebanyakan hutan bakau didominasi oleh jenis Rhizopora sp., namun hutan bakau juga memiliki berbagai jenis habitat di dalam ekosistemnya. Daerah yang dekat dengan daratan didominasi oleh tumbuhan yang tahan terhadap air laut seperti Combretaceae dan Rhizoporaceae. Di sepanjang bagian hulu bahkan terdapat rawa air tawar yang didominasi oleh palem dan rotan. Habitat-habitat ini menambah keanekaragaman hayati yang cukup besar dan nilai keindahan dari daerah tersebut. Profil Daerah Kalimantan Timur 2011 26

Sumber Daya Alam 3.3. Perkebunan Arah kebijakan pembangunan Provinsi Kalimantan Timur dalam jangka waktu lima tahun kedepan, salah satunya mewujudkan ekonomi daerah yang berdaya saing dan prorakyat. Adapun strategi yang disusun khususnya pada sektor pertanian subsektor perkebunan, diantaranya pengembangan perkebunan yang berpotensi dan bernilai ekonomi. Peningkatan mutu dan kualitas serta pemasaran hasil produksi perkebunan untuk meningkatkan kesejahteraan petani. Sub sektor perkebunan mempunyai peranan yang sangat penting baik dalam pengembangan wilayah, ekonomi, sosial maupun ekologi. Peranan tersebut semakin penting karena perkebunan merupakan subsektor yang berbasis sumber daya alam yang tidak tergantung pada komponen impor, sehingga mampu menghadapi situasi krisis ekonomi. Seiring dengan upaya pemerintah provinsi Kalimantan Timur dalam meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat khususnya dalam bidang pembangunan pertanian dalam arti luas, maka telah dibuat salah satu program pengembangan Sejuta Hektar Kelapa Sawit. Hingga tahun 2011 (semester pertama), perkembangan luas areal yang menjadi komoditas unggulan yakni kelapa sawit cenderung meningkat mencapai 680.121 ha, meningkat sebesar 29,54 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Jika dilihat Profil Daerah Kalimantan Timur 2011 27

Sumber Daya Alam kontribusinya dalam perkembangan luas areal perkebunan di Kalimantan Timur, komoditi kelapa sawit memberi kontribusi sekitar 79,93 persen. Tabel 3.3 Perkembangan Luas Areal Perkebunan Di Kalimantan Timur, Tahun 2009-2011 (ha) No Jenis Tanaman 2009 2010 2011 *) 1. Karet 75.924,50 78.289,00 79.855,00 2. Kelapa 33.308,50 29.983,00 30.133,00 3. Kelapa Sawit 530.554,00 663.533,00 680.121,00 4. Kopi 15.254,50 11.176,00 11.232,00 5. Kakao 33.421,00 30.641,00 31.254,00 6. Lada 14.900,00 14.900,00 12.568,00 7. Cengkeh 200,50 53,00 53,00 8. Lain-lain **) 8.603,50 5.638,00 5.638,50 Jumlah 591.222,50 831.818,00 850.854,00 Keterangan : *) Angka Sementara (Semester I) **) Komoditi lain-lain terdiri dari kelapa hybrid, pala, kemiri, kayu manis, aren kapok, Jambu, mete, panil, nipah, pinang, sagu, the, tebu nilam, jarak pagar dan kenaf. Sumber data : Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur Untuk komoditi utama lainnya, seperti karet, kelapa dan kakao merupakan komoditi yang juga memberikan kontribusi cukup besar dalam pertanian di Kalimantan Timur, pada tahun 2011 (semester pertama) luas arealnya masing-masing tercatat sebesar 79.856 ha (9,39 persen), 30.133 ha (3,54 persen) dan 31.254 ha (3,67 persen). Sedangkan untuk komoditinya lainnya, sumbangsinya dalam perkembangan luas areal pertanian di Kalimantan Timur masih relatif kecil. Sedangkan jika dilihat perkembangan produksi yang dihasilkan berbagai komoditas perkebunan di Kalimantan Timur dalam periode 2009-2011 menunjukkan adanya Profil Daerah Kalimantan Timur 2011 28

Sumber Daya Alam kecenderungan semakin meningkat. Secara umum jumlah produksi komoditi perkebunan di Kalimantan Timur pada tahun 2011 (angka sementara/semester I) tercatat 1.669.761 ton, atau 52,49 persen dari capaian produksi tahun 2010. Tabel 3.4. Produksi Perkebunan Di Kalimantan Timur, Tahun 2009-2011 (ton) No Jenis Tanaman 2009 2010 2011 *) 1. Karet 49.620,50 354.338,00 28.256,00 2. Kelapa 29.250,00 27.994,00 14.137,00 3. Kelapa Sawit 2.298.185,50 3.054.707,00 1.603.721,00 4. Kopi 3.881,00 2.313,00 1.168,00 5. Kakao 24.134,50 26.855,00 13.965,00 6. Lada 11.120,50 13.101,00 6.616,00 7. Cengkeh 4,00 5,00 5,00 8. Lain-lain 2.209,00 2.085,00 2.085,00 Jumlah 2.418.405,00 3.181.398,00 1.669.761,00 Keterangan : *) Angka Sementara (Semester I) **) Komoditi lain-lain terdiri dari kelapa hybrid, pala, kemiri, kayu manis, aren kapok, Jambu, mete, panil, nipah, pinang, sagu, the, tebu nilam, jarak pagar dan kenaf. Sumber data : Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur 3.4. Peternakan Oleh karena paradigma baru pembangunan peternakan tidak lagi menempatkan peternak hanya sebagai objek, tetapi sekaligus sebagai subjek pembangunan yang berperan sebagai pelaku ekonomi penting. Sehingga ke depan diharapkan dapat mencapai visi pembangunan peternakan, yaitu Terciptanya peternakan modern, tangguh dan efisien berbasis sumber daya lokal dalam mewujudkan masyarakat yang sehat dan produktif. Salah satu arah kebijakan yang diprogramkan pemerintah Provinsi Kalimantan Timur untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas peternakan lima tahun kedepan yakni pengembangan infrastruktur yang mendukung kelancaran usaha peternakan baik sarana Profil Daerah Kalimantan Timur 2011 29