Pengukuran kadar debu total di udara tempat kerja



dokumen-dokumen yang mirip
Metoda pengukuran kadar debu respirabel di udara tempat kerja secara perseorangan

Pengukuran iklim kerja (panas) dengan parameter indeks suhu basah dan bola

SNI Standar Nasional Indonesia. Air dan air limbah Bagian 27: Cara uji kadar padatan terlarut total secara gravimetri

Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 12: Penentuan total partikel secara isokinetik

Air dan air limbah Bagian 26 : Cara uji kadar padatan total secara gravimetri

Air dan air limbah- Bagian 3: Cara uji padatan tersuspensi total (Total Suspended Solid, TSS) secara gravimetri

Amonia adalah senyawa kimia dengan rumus NH 3. Biasanya senyawa ini didapati

Udara ambien Bagian 4: Cara uji kadar timbal (Pb) dengan metoda dekstruksi basah menggunakan spektrofotometer serapan atom

Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 3: Oksida-oksida sulfur (SO X ) Seksi 2: Cara uji dengan metoda netralisasi titrimetri

Pengukuran intensitas penerangan di tempat kerja

Udara ambien Bagian 1: Cara uji kadar amoniak (NH 3 ) dengan metoda indofenol menggunakan spektrofotometer

Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 4: Cara uji kadar uap air dengan metoda gravimetri

Air dan air limbah Bagian 10: Cara uji minyak dan lemak secara gravimetri

Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 8: Cara uji kadar hidrogen klorida (HCl) dengan metoda merkuri tiosianat menggunakan spektrofotometer

Kertas dan karton - Cara uji kekasaran Bagian 1: Metode Bendtsen

Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 6: Cara uji kadar amoniak (NH 3 ) dengan metode indofenol menggunakan spektrofotometer

Cara uji kimia- Bagian 2: Penentuan kadar air pada produk perikanan

Cara uji kimia - Bagian 1: Penentuan kadar abu pada produk perikanan

Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 11: Cara uji opasitas menggunakan skala Ringelmann untuk asap hitam

BAB III. METODE PENELITIAN

Air dan air limbah Bagian 54 : Cara uji kadar arsen (As) dengan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) secara tungku karbon

Udara ambien Bagian 2: Cara uji kadar nitrogen dioksida (NO 2 ) dengan metoda Griess Saltzman menggunakan spektrofotometer

Udara ambien Bagian 8: Cara uji kadar oksidan dengan metoda neutral buffer kalium iodida (NBKI) menggunakan spektrofotometer

Cetakan I, Agustus 2014 Diterbitkan oleh: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Pattimura

Kertas, karton dan pulp Cara uji kadar abu pada 525 o C

Air dan air limbah Bagian 20 : Cara uji sulfat, SO 4. secara turbidimetri

Cara uji berat jenis aspal keras

Air dan air limbah Bagian 19: Cara uji klorida (Cl - ) dengan metode argentometri (mohr)

Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 7: Cara uji kadar hidrogen sulfida (H 2 S) dengan metoda biru metilen menggunakan spektrofotometer

Air dan air limbah Bagian 8: Cara uji timbal (Pb) dengan Spektrofotometri Serapan Atom (SSA)-nyala

Air dan air limbah Bagian 2: Cara uji kebutuhan oksigen kimiawi (KOK) dengan refluks tertutup secara spektrofotometri

Tata cara penentuan kadar air batuan dan tanah di tempat dengan metode penduga neutron

METODOLOGI. Pekerja Bagian Produksi 76 orang. Bagian Produksi SKT 72 orang. Contoh Penelitian 55 orang. Gambar 2 Kerangka pengambilan contoh

Cara uji berat isi beton ringan struktural

Cara uji berat jenis tanah

Cara uji kelarutan aspal modifikasi dalam toluen dengan alat sentrifus

Cara uji kelarutan aspal

SNI Standar Nasional Indonesia

Cara uji kemampuan penyelimutan dan ketahanan aspal emulsi terhadap air

SNI 0103:2008. Standar Nasional Indonesia. Kertas tisu toilet. Badan Standardisasi Nasional ICS

LAPORAN PRAKTIKUM PENGUKURAN DEBU MENGGUNAKAN PERSONAL DUST SAMPLER (PDS)

Air dan air limbah Bagian 31 : Cara uji kadar fosfat dengan spektrofotometer secara asam askorbat

Cara uji kimia - Bagian 3: Penentuan kadar lemak total pada produk perikanan

Air dan air limbah Bagian 10: Cara uji minyak nabati dan minyak mineral secara gravimetri

SNI Standar Nasional Indonesia

Cara uji berat jenis dan penyerapan air agregat kasar

Pemantauan dan Analisis Kualitas Udara

Cara uji berat jenis dan penyerapan air agregat kasar

Cara uji bliding dari beton segar

SNI Standar Nasional Indonesia

Air dan air limbah Bagian 69: Cara uji kalium (K) s e c a r a S p e k t r o f o t o m e t r i Ser a p a n A t o m ( S S A ) n y a l a

Air dan air limbah Bagian 30 : Cara uji kadar amonia dengan spektrofotometer secara fenat

Uji mutu fisik dan fisiologis benih sengon (Paraserianthes falcataria (L.) Nielsen)

Air dan air limbah - Bagian 22: Cara uji nilai permanganat secara titrimetri

ZULISTIA Air dan air limbah Bagian 80: Cara uji warna secara spektrofotometri SNI :2011

Cara uji penetrasi aspal

Cara uji viskositas aspal pada temperatur tinggi dengan alat saybolt furol

Cara uji kandungan udara dalam beton segar dengan metode tekan

Metode uji penentuan campuran semen pada aspal emulsi (ASTM D , IDT)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Cara uji daktilitas aspal

Cara uji bakar bahan bangunan untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan rumah dan gedung

Air dan air limbah Bagian 11: Cara uji derajat keasaman (ph) dengan menggunakan alat ph meter

Cara uji sifat kekekalan agregat dengan cara perendaman menggunakan larutan natrium sulfat atau magnesium sulfat

Air dan air limbah Bagian 16: Cara uji kadmium (Cd) secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) nyala

Metode uji densitas tanah di tempat (lapangan) dengan alat konus pasir

Nilai Ambang Batas iklim kerja (panas), kebisingan, getaran tangan-lengan dan radiasi sinar ultra ungu di tempat kerja

Ikan segar - Bagian 3: Penanganan dan pengolahan

Pulp dan kayu - Cara uji kadar lignin - Metode Klason

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pemantauan dan Analisis Kualitas Udara. Eko Hartini

Air dan air limbah Bagian 4: Cara uji besi (Fe) secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) nyala

Metode uji partikel ringan dalam agregat (ASTM C ,IDT.)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENGUJIAN BERAT JENIS NYATA CAMPURAN BERASPAL DIPADATKAN MENGGUNAKAN BENDA UJI KERING PERMUKAAN JENUH

Kurikulum pelatihan hiperkes dan keselamatan kerja bagi pengelola makanan tenaga kerja di tempat kerja

Analisis kadar abu contoh batubara

Metoda pengukuran intensitas kebisingan di tempat kerja

Pulp - Cara uji bilangan kappa

SNI Standar Nasional Indonesia. Saus cabe

Kertas dan karton - Cara uji daya serap air- Metode Cobb

Cara uji sifat tahan lekang batu

Metode uji persentase partikel aspal emulsi yang tertahan saringan 850 mikron

SNI 7273:2008. Standar Nasional Indonesia. Kertas koran. Badan Standardisasi Nasional ICS

Cara uji CBR (California Bearing Ratio) lapangan

Tata cara pengukuran tekanan air pori tanah dengan pisometer pipa terbuka Casagrande

Cara uji berat isi, volume produksi campuran dan kadar udara beton

Tata cara pengambilan contoh uji beton segar

Penyehatan Udara. A. Sound Level Meter

BAB III METODE PENELITIAN. situasi dengan desain cross sectional, dimana variabel bebas dan variabel terikat

Es untuk penanganan ikan - Bagian 1: Spesifikasi

Cara koreksi kepadatan tanah yang mengandung butiran kasar

Peranti listrik rumah tangga dan sejenisnya Keselamatan Bagian 2-41: Persyaratan khusus untuk pompa

Semen portland campur

Metode uji residu aspal emulsi dengan penguapan (ASTM D , IDT)

Air dan air limbah Bagian 9: Cara uji nitrit (NO 2 _ N) secara spektrofotometri

SNI Standar Nasional Indonesia

Cara uji ketahanan campuran beraspal terhadap kerusakan akibat rendaman

Air dan air limbah Bagian 21: Cara uji kadar fenol secara Spektrofotometri

Cara uji potensi penyumbatan sistem tanah-geotekstil dengan menggunakan rasio gradien

Transkripsi:

Standar Nasional Indonesia Pengukuran kadar debu total di udara tempat kerja ICS 17.060 Badan Standardisasi Nasional

Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii Pendahuluan... iii 1. Ruang lingkup... 1 2. Istilah dan definisi... 1 3. Cara pengukuran... 1 Lampiran A Formulir penimbangan berat filter... 4 Lampiran B Formulir pengukuran kadar debu total di udara tempat kerja... 5 Lampiran C Peralatan untuk mengukur kadar debu total... 6 Bibliografi... 7 Gambar C.1 Alat untuk mengukur kadar debu total... 6 Tabel A.1 Data hasil penimbangan berat debu total... 4 Tabel B.1 Data pengukuran kadar debu total di udara tempat kerja... 5 i

Prakata Standar pengukuran kadar debu total di udara tempat kerja dimaksudkan untuk mewujudkan keseragaman dalam melakukan pengukuran secara nasional dan dalam rangka upaya melindungi keselamatan dan kesehatan tenaga kerja. Standar ini disusun oleh Subpanitia Teknis Kesehatan dan Keselamatan Kerja pada Panitia Teknis 94S, Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Standar ini telah dikonsensuskan di Jakarta pada tanggal 11 Nopemper 2003 yang dihadiri oleh wakil-wakil dari instansi pemerintah, serikat pekerja, perusahaan, asosiasi profesi dan universitas. ii

Pendahuluan Perkembangan industri yang makin pesat di samping berefek positif pada kehidupan juga menimbulkan problema terhadap keselamatan dan kesehatan tenaga kerja yang salah satu penyebabnya adalah debu yang timbul pada pekerjaan-pekerjaan di tempat kerja sebagai akibat proses produksi. Efek yang timbul akibat terpapar debu total di tempat kerja dapat mengurangi kenyamanan ketika bekerja dan debu-debu jenis tertentu dapat menyebabkan efek negatif pada kesehatan tenaga kerja. Berdasarkan kenyataan di atas perlu upaya penanggulangan dengan melakukan pengukuran kadar debu total di udara tempat kerja menggunakan pengukuran kadar debu yang di bakukan sebagai SNI. Pengukuran kadar debu total yang digunakan adalah cara gravimetri. Lingkup standar ini mecakup prinsip pengukuran, penentuan titik pengambilan contoh uji, peralatan, bahan yang digunakan, cara pengambilan contoh dan perhitungan kadar debu total di udara tempat kerja. Teknisi yang menggunakan standar pengukuran kadar debu total di udara tempat kerja harus mempunyai kompetensi di bidang ini. iii

Pengukuran kadar debu total di udara tempat kerja 1 Ruang lingkup Standar ini menguraikan pengukuran kadar debu total di udara tempat kerja secara gravimetri yang meliputi tahap persiapan, pengambilan contoh, penimbangan dan perhitungan kadar debu total. 2 Istilah dan definisi 2.1 debu partikel padat yang terbentuk karena adanya kekuatan alami atau mekanik seperti penghalusan (grinding), penghancuran (crushing), peledakan (blasting), pengayakan (shaking) dan atau pengeboran (drilling) 2.2 debu total debu di udara tempat kerja pada semua ukuran 2.3 desikator alat untuk mempertahankan kelembaban di kertas filter pada skala tertentu 2.4 hidrofobik sifat yang tidak menyerap uap air 2.5 zona pernapasan area setengah lingkaran dari lubang hidung tenaga kerja dengan diameter 0,6 m di sekitar kepala dan bahu 2.6 flowmeter alat yang digunakan untuk mengukur laju kecepatan aliran udara 3 Cara pengukuran 3.1 Prinsip Alat diletakkan pada titik pengukuran setinggi zona pernafasan, pengambilan contoh dilakukan selama beberapa menit hingga satu jam (sesuai kebutuhan dan tujuan pengukuran) dan kadar debu total yang diukur ditentukan secara gravimetri. 3.2 Peralatan a) low volume dust sampler (LVS) dilengkapi dengan pompa pengisap udara dengan kapasitas 5 l/menit 15 l/menit dan selang silikon atau selang teflon; b) timbangan analitik dengan sensitivitas 0,01 mg; c) pinset; 1 dari 7

d) desikator, suhu (20 + 1) o C dan kelembaban udara (50 + 5)%; e) flowmeter; f) tripod; g) termometer; h) higrometer. 3.3 Bahan Filter hidrofobik (misal: PVC, fiberglass) dengan ukuran pori 0,5 µm. 3.4 Prosedur kerja 3.4.1 Persiapan a) Filter yang diperlukan disimpan di dalam desikator selama 24 jam agar mendapatkan kondisi stabil. b) Filter kosong pada 3.4.1 a) ditimbang sampai diperoleh berat konstan, minimal tiga kali penimbangan, sehingga diketahui berat filter sebelum pengambilan contoh, catat berat filter blanko dan filter contoh masing-masing dengan berat B 1 (mg) dan W 1 (mg). Masingmasing filter tersebut ditaruh di dalam holder setelah diberi nomor (kode). c) Filter contoh dimasukkan ke dalam low volume dust sampler holder dengan menggunakan pinset dan tutup bagian atas holder. d) Pompa pengisap udara dikalibrasi dengan kecepatan laju aliran udara 10 l/menit dengan menggunakan flowmeter (flowmeter harus dikalibrasi oleh laboratorium kalibrasi yang terakreditasi). 3.4.2 Pengambilan contoh a) LVS pada point 3.4.1 c) di atas dihubungkan dengan pompa pengisap udara dengan menggunakan selang silikon atau teflon. b) LVS diletakkan pada titik pengukuran (di dekat tenaga kerja terpapar debu) dengan menggunakan tripod kira-kira setinggi zona pernafasan tenaga kerja (seperti Gambar C.1). c) Pompa pengisap udara dihidupkan dan lakukan pengambilan contoh dengan kecepatan laju aliran udara (flowrate) 10 l/menit. d) Lama pengambilan contoh dapat dilakukan selama beberapa menit hingga satu jam (tergantung pada kebutuhan, tujuan dan kondisi di lokasi pengukuran). e) Pengambilan contoh dilakukan minimal 3 kali dalam 8 jam kerja yaitu pada awal, pertengahan dan akhir shift kerja. f) Setelah selesai pengambilan contoh, debu pada bagian luar holder dibersihkan untuk menghindari kontaminasi. g) Filter dipindahkan dengan menggunakan pinset ke kaset filter dan dimasukkan ke dalam desikator selama 24 jam. 2 dari 7

3.4.3 Penimbangan a) Filter blanko sebagai pembanding dan filter contoh ditimbang dengan menggunakan timbangan analitik yang sama sehingga diperoleh berat filter blanko dan filter contoh masing-masing B 2 (mg) dan W 2 (mg). b) Catat hasil penimbangan berat filter blanko dan filter contoh sebelum pengukuran (lihat 3.4.1.b) dan sesudah pengukuran pada formulir seperti pada Lampiran A. 3.4.4 Perhitungan Kadar debu total di udara dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut dan hasilnya dicatat pada formulir seperti pada Lampiran B. C (W 2 - W 1 ) - (B 2 - B 1 ) = ----------------------------------- (mg/l) V atau ( W 2 - W 1 ) - ( B 2 - B 1 ) C = ----------------------------------- x 10 3 (mg/m 3 ) V dengan: C adalah kadar debu total (mg/l) atau (mg/m 3 ); W 2 adalah berat filter contoh setelah pengambilan contoh (mg); W 1 adalah berat filter contoh sebelum pengambilan contoh (mg); B 2 adalah berat filter blanko setelah pengambilan contoh (mg); B 1 adalah berat filter blanko sebelum pengambilan contoh (mg); V adalah volume udara pada waktu pengambilan contoh (l). 3 dari 7

Lampiran A (normatif) Formulir penimbangan berat filter Nama perusahaan :.......................................... Alamat perusahaan :.......................................... Jenis perusahaan :.......................................... Tanggal pengukuran :.......................................... Tabel A.1 Data hasil penimbangan berat debu total No. Nomor filter Sebelum pengukuran (mg) Berat filter Setelah pengukuran (mg) Berat debu total (mg) Keterangan Analis laboratorium (................... ) 4 dari 7

Lampiran B (normatif) Formulir pengukuran kadar debu total di udara tempat kerja Nama perusahaan :.......................................... Alamat perusahaan :.......................................... Jenis perusahaan :.......................................... Tanggal pengukuran :.......................................... Tabel B.1 Data pengukuran kadar debu total di udara tempat kerja No. Lokasi pengukuran Nomor filter Waktu pengukuran (menit) Flowrate (l/menit) SK ( o C) RH (%) Keterangan CATATAN Pengukuran suhu dan kelembaban adalah untuk mengetahui kondisi lingkungan saat pengambilan contoh. Petugas pengambil contoh ( ) 5 dari 7

Lampiran C (normatif) Peralatan untuk mengukur kadar debu total 3 2 4 1 Keterangan gambar: 1 Pompa isap 2 Selang silicon 3 Filter holder 4 Tripod Gambar C.1 Alat untuk mengukur kadar debu total 6 dari 7

Bibliografi Confer, Robert G; Confer, Thomas R, Occupational Health and Safety Terms, Definition and Abbreviations, Lewis Publishers, 1994. Debra K. Nims, Basic of Industrial Hygiene, John Wiley & Sons,Inc, 1999. NIOSH Manual of Analytical Methods, Particulates not otherwise regulated, classified total methods 0500, 1995. Standar Pengukuran Kadar Debu Total di Lingkungan Kerja, Pusat Hiperkes dan Keselamatan Kerja, Badan Perencanaan dan Pengembangan Departemen Tenaga Kerja, 1995. 7 dari 7