THE RELATIONSHIP OF MATERNAL CHARACTERISTICS WITH THE INCIDENCE CERVICAL CANCER IN THE DR

dokumen-dokumen yang mirip
Dinamika Kebidanan vol. 2 no.1. Januari 2012

HUBUNGAN USIA WANITA SAAT COITARCHE DAN LAMA PEMAKAIAN PIL KB KOMBINASI DENGAN KEJADIAN KANKER SERVIKS DI RSUD DR.

FAKTOR RISIKO YANG BERPENGARUH DENGAN KEJADIAN KANKER SERVIKS DI RSUD DR. H. ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kesehatan reproduksi merupakan keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial

DAFTAR ISI. SAMPUL DALAM... i. LEMBAR KEASLIAN PENELITIAN... ii. LEMBAR PERSETUJUAN... iii. PENETAPAN PANITIA PENGUJI... iv. KATA PENGANTAR...

BAB I PENDAHULUAN. Kanker leher rahim adalah tumor ganas pada daerah servik (leher rahim)

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU MENGENAI KANKER SERVIKS DI KALANGAN SISWI SMA SWASTA X, BANDUNG

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TERJADINYA KANKER SERVIKS

Hubungan Umur dan Paritas Dengan Kejadian Abortus Di RSUD Kabupaten Rokan Hulu 2015

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sebagai salah satu penyakit mematikan di dunia. Sampai saat ini, kanker

ABSTRAK INSIDENSI DAN GAMBARAN PENDERITA KANKER SERVIKS DI RSUP DR HASAN SADIKIN BANDUNG TAHUN 2014

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIK) MAKASSAR

Prosiding SNaPP2011 Sains, Teknologi, dan Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN KANKER SERVIKS DENGAN MINAT IBU DALAM MELAKUKAN PAP SMEAR DI MANGKUDRANAN MARGOREJO TEMPEL SLEMAN YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization

BAB I PENDAHULUAN. human papilloma virus (HPV) terutama pada tipe 16 dan 18. Infeksi ini

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan suatu penyakit yang dianggap sebagai masalah besar

BAB I PENDAHULUAN. Kanker serviks (leher rahim) adalah salah satu kanker ganas yang

Gambaran Karakteristik Penderita Rawat Inap Karsinoma Serviks di RSUD Karawang Periode 1 Januari Desember 2011

ANALISIS FAKTOR RISIKO USIA KEHAMILAN DAN PARITAS TERHADAP KEJADIAN ABORTUS. La Ode Ali Imran Ahmad Universitas Haluoleo Kendari.

Kata kunci : Perilaku, Kanker Leher Rahim, Ibu Rumah Tangga Kepustakaan : 28 buah ( )

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA PADA IBU BERSALIN

Oleh : Dra. Hj. Syarifah, M.Kes. ABSTRAK

Kata Kunci : umur, paritas,usia menikah,stadium kanker serviks Daftar Pustaka : 15 buku

Relationships between Parity and Age of Pregnant Women with Infant Birth Weight in Puskesmas Kota Karang Bandar Lampung in 2012

BAB 1 PENDAHULAN. kanker serviks (Cervical cancer) atau kanker leher rahim sudah tidak asing lagi

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN KANKER SERVIKS DI RSUP DR.SARDJITO YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh :

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan data International Agency for Research on Cancer (IARC) diketahui

ABSTRAK PREVALENSI KARSINOMA SERVIKS DI RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN BANDUNG PERIODE JANUARI - DESEMBER 2009

FAKTOR RISIKO KEJADIAN KANKER SERVIKS DI RSUD TUGUREJO KOTA SEMARANG TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN menyepakati perubahan paradigma dalam pengelolaan masalah

FAKTOR RISIKO AKSEPTOR KB HORMONAL TERHADAP KEJADIAN KANKER PAYUDARA DI RSUP Dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN. Sri Wahyuni

PENGARUH PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI KOMBINASI PROGESTERON ESTROGEN TERHADAP KEJADIAN KANKER LEHER RAHIM DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA.

HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK WANITA TERHADAP KESADARAN INSPEKSI VISUAL DENGAN ASAM ASETAT (IVA) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JEKULO KUDUS ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hak semua manusia yang harus dijaga,

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan manusia tidak dapat melakukan aktivitas sehari-harinya. Keadaan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Faktor Risiko Karakteristik dan Perilaku Seksual terhadap Kejadian Kanker Serviks

BAB I PENDAHULUAN. kecacatan dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi

HUBUNGAN PENAMBAHAN BERAT BADAN IBU SELAMA HAMIL DENGAN KEJADIAN BBLR DI RUMAH SAKIT DR. NOESMIR BATURAJA TAHUN 2014

GAMBARAN KARAKTERISTIK WANITA YANG MENGALAMI KANKER SERVIKS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL YOGYAKARTA

GAMBARAN KARAKTERISTIK WANITA YANG MENGALAMI KANKER SERVIKS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL YOGYAKARTA

HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN PROLAPSUS UTERI DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA. Dwika Suryaningdyah. Abstrak

AGE RELATIONSHIP, PARITY AND PERSONAL HYGIENE DIAGNOSIS WITH IVA IN PUSKESMAS BRANGSONG DISTRICT 2 DISTRICT BRANGSONG KENDAL

KARYA TULIS ILMIAH. Oleh: APRILIA PRAFITA SARI ROITONA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ABSTRAK GAMBARAN KARAKTERISTIK PASIEN DAN KESIMPULAN HASIL PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG TAHUN 2010

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kedua di dunia dimana konstribusinya 13 % dari 22% kematian yang

ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA KANKER SERVIKS DI RUMAH SAKIT SANTO BORROMEUS BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER 2010

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kanker leher rahim (kanker serviks) masih menjadi masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Volume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN : HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD R.A KARTINI JEPARA INTISARI

BAB I PENDAHULUAN. bila program skrining sitologi dan pelayanan kesehatan diperbaiki. 1

BAB III METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian analitik retrospektif menggunakan data rekam medis.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker serviks merupakan penyakit kanker nomor tiga paling banyak diderita wanita di seluruh dunia.

ANALISIS PELAKSANAAN DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM PADA IBU- IBU WARGA SEJALUR DESA KEDUNGDOWO-GARUNG LOR KALIWUNGU KUDUS

BAB III METODE PENELITIAN. yang telah dirancang (Sugiyono, 2009). Sedangkan rancangan penelitian ini

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KANKER LEHER RAHIM PADA WANITA USIA SUBUR Tilawaty Aprina, Khulul Azmi. Abstrak

Pengetahuan dan Sikap Wanita Mengenai Kanker Serviks dan Pap Smear Di RSU. Hermana Lembean Bulan November- Desember Tahun 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel jaringan tubuh yang tidak normal.

HUBUNGAN PENGETAHUAN WANITA USIA > 25 TAHUN TENTANG KANKER SERVIKS DENGAN PERILAKU MELAKUKAN TES PAPSMEAR

PENGARUH PENYULUHAN KANKER SERVIKS TERHADAP MINAT PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT (IVA) DI DUSUN SUKOHARJO SEDAYU BANTUL YOGYAKARTA

KARAKTERISTIK IBU DENGAN KANKER SERVIKS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) BANGIL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Menurut WHO kanker leher rahim (serviks) merupakan jenis kanker

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

JKK Vol. 11 No. 1, Juni 2015 (SAY)

ABSTRAK GAMBARAN KANKER SERVIKS DI RUMAH SAKIT PIRNGADI MEDAN PERIODE 1 JANUARI DESEMBER 2013

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah descriptive correlative research, atau

HUBUNGAN USIA IBU DENGAN KEJADIAN ABORTUS INKOMPLETE DI RUMAH SAKIT PALANG BIRU KUTOARJO

KARAKTERISTIK RESPONDEN YANG MENGALAMI ATONIA UTERI DI RSUD SUKOHARJO

PERSETUJUAN PEMBIMBING INI TELAH DISETUJUI TANGGAL 12 DESEMBER Pembimbing, dr. I Nyoman Gede Budiana, Sp.OG (K) NIP

BAB III METODE PENELITIAN. mengungkapkan hubungan antar variabel yaitu pemberian MP ASI dengan

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS CIKAMPEK KABUPATEN KARAWANG

BAB IV METODE PENELITIAN. kandungan khususnya berhubungan dengan kedokteran ginekologi.

HUBUNGAN DETEKSI DINI PAP SMEAR DENGAN KEJADIAN KANKER SERVIKS PADA PASANGAN USIA SUBUR USIA TAHUN DI POLI ONKOLOGI RSUD DR.

PROFIL PENDERITA KANKER GINEKOLOGI DI RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO PERIODE JULI 2015 SAMPAI JULI Mahasiswa Fakultas Kedokteran UNSRAT 2

KATA PENGANTAR. Kedokteran FK Universitas Udayana. 3. Dr. dr. I. W. P. Sutirta Yasa, M.Si, ketua blok Elective Study serta dr.

FAKTOR RISIKO KEJADIAN PERSALINAN PREMATUR (STUDI DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GEYER DAN PUSKESMAS TOROH TAHUN 2011)

PENGARUH PERILAKU DOUCHING

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN UKDW. sedang berkembang, salah satunya Indonesi (WHO, 2012).

ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA CARCINOMA MAMMAE DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI 2012-DESEMBER 2013

HUBUNGAN UMUR DAN OBESITAS DENGAN KEJADIAN KANKER PAYUDARA DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK KOTA BANDA ACEH. Ermila Eviana

HUBUNGAN UMUR DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN ABORTUS INKOMPLIT DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAHARIFIN ACHMAD PEKANBARU TAHUN 2012

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL TAHUN NASKAH PUBLIKASI

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI

TRIMESTER III DI PUSKESMAS TEGALREJO YOGYAKARTA

Analisis Faktor Prilaku Deteksi Dini Kanker Serviks dengan Metode IVA ( Inspeksi Visual Asam Acetat )

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Organization (WHO), salah satunya diukur dari besarnya angka kematian

HUBUNGAN USIA IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN ABORTUS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MUNGKID KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2012 ABSTRACT

HUBUNGAN RIWAYAT MENYUSUI DENGAN KEJADIAN KANKER PAYUDARA DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUNTILAN NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : Listyawati

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN KANKER SERVIKS DENGAN MINAT IBU USIA

BAB I PENDAHULUAN. payudara, dan kanker ovarium (Maysaroh, 2013). Salah satu kanker yang

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 1, April 2016 ISSN HUBUNGAN UMUR DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN PLASENTA PREVIA PADA IBU BERSALIN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian (survei) analitik, yang

Transkripsi:

THE RELATIONSHIP OF MATERNAL CHARACTERISTICS WITH THE INCIDENCE CERVICAL CANCER IN THE DR. SOERADJI PUBLIC GOVERNMENT HOSPITALS, TIRTONEGORO, KLATEN EAST JAVA Tutik Astuti ABSTRACT Background: Cancer is a cause of cervical cancer deaths are most important. Cervical cancer causes 233.400 deaths of women in the world each year. Epidemiological studies show that cervical uterus cancer has characteristics like in women aged 35-55 years and has parity >2 have a greater risk for cervical cancer. Objectives: To know the relationship with maternal characteristics of cervical cancer incidence in the Dr. Soeradji Public Government Hospitals Tirtonegoro, Klaten. Research Methods: This research is analytical descriptive study with cross-sectional approach using secondary data from the medical record books. Sampling using the total populations there is 62 people. Data analysis using Chi-Square test with p<0.05. Study Result: 62 respondents from cervical cancer patients in Dr. Soeradji Tirtonegoro Public Government Hospital, Klaten, showed there was age relationship and parity with the cervical cancer incidence, with the majority of patients age 35-55 years by 29 people (46.8%) and highest parity that is parity of > 2 as many as 37 people (59.7%). In the majority of respondents in the Dr. Soeradji Public Government Hospitals, Klaten suffering stage cervical cancer by 41 people (66.1%) and 21 persons (33.9) of respondents suffering from early-stage cervical cancer. Closeness of the relationship of age and parity on the incidence of cervical cancer is for age with the low category and parity with the enough strong category. Conclusion: There is a characteristic relationship with the incidence of cervical cancer in the Dr. Soeradji Public Government Hospitals, Tirtonegoro, Klaten, for age with the low category and parity with the enough strong category. Keyword: Age, Parity, Incident, Cervical Cancer PENDAHULUAN Kanker masih merupakan salah satu penyakit yang dapat menimbulkan beban sosial ekonomi dan penderitaan yang berat baik fisik maupun mental serta penyebab kematian terbanyak di dunia. Kanker merupakan sebuah keadaan dimana struktur dan fungsi sebuah sel mengalami perubahan bahkan sampai merusak sel-sel lainnya yang masih sehat. Sel yang berubah ini mengalami mutasi karena suatu sebab sehingga ia tidak bisa lagi menjalankan fungsi normalnya. 1 Data yang didapatkan pada tahun 2007 setiap tahunnya ada sekitar 500.000 perempuan didiagnosa menderita kanker servik dan lebih dari 250.000 meninggal dunia total 2,2 juta perempuan didunia menderita kanker servik. Dari jumlah tersebut lebih dari separuh berasal dari negara Asia termasuk Indonesia. Beberapa data yang lain menyebutkan bahwa kanker servik dapat muncul pada usia wanita yang lebih muda dari 35 tahun. 2 Kanker servik masih menempati urutan pertama dari seluruh penyakit kanker di Indonesia, 70% penderita datang dengan stadium lanjut disertai berbagai penyulit. 3 Risiko setiap tahun pada wanita di atas usia 35 tahun adalah 16 per 100.000. Insiden puncak terjadi pada usia 45 dan 55 dan kini cenderung ke usia yang lebih muda. 4 101

Di Indonesia sekarang diperkirakan dalam setiap harinya terjadi 41 kasus baru kanker servik. Parahnya sekitar 20 orang di Indonesia setiap harinya meninggal dunia karena kanker ini, setiap tahunnya terdapat kurang lebih 400 ribu kasus baru kanker leher rahim. 2 Secara keseluruhan stadium IA lebih banyak ditemukan pada kelompok umur 30-39 tahun. Untuk stadium IB dan II lebih banyak pada kelomnpok umur 40-49 tahun. Kelompok umur 60-80 tahun merupakan proporsi tertinggi pada stadium III dan IV. 3 Faktor-faktor risiko yang mempengaruhi adanya kanker leher rahim adalah sebagai pemicu tumbuhnya sel tidak normal. Beberapa faktor predisposisi kanker servik antara lain yaitu berasal dari faktor individu, faktor risiko dan faktor pasangan laki-laki. Beberapa faktor yang meningkatkan kejadian kanker servik yaitu fakitor sosiodemografis yang meliputi usia, status sosial ekonomi, dan faktor aktifitas seksual yang meliputi usia pertama kali menikah, multipatner seks, paritas, kurang menjaga kebersihan genital, merokok, riwayat penyakit kelamin, trauma kronis pada servik, serta penggunaan kontrasepsi oral dalam jangka lama yaitu lebih dari 4 tahun. 2 Penyebab pasti kanker servik belum diketahui, tetapi penelitian akhir di luar negeri mengatakan bahwa virus yang disebut HPV (Human papilloma virus) menyebabkan faktor risiko seorang wanita untuk terkena kanker servik meningkat tajam. Penelitian epidemologi menunjukkan bahwa kanker leher rahim mempunyai karakteristik seperti pada wanita yang berusia 35-55 tahun memiliki risiko lebih besar untuk menderita kanker servik, dikarenakan proses penuaan yang mengakibatkan seseorang mengalami proses kemunduran fungsi organ tubuh sehingga rawan terkena infeksi, insiden kanker servik juga meningkat seiring dengan semakin tingginya paritas, ibu yang memiliki anak lebih dari 2 orang akan meningkatkankan terjadinya perubahan sel-sel abnormal pada mulut rahim yang dapat mengakibatkan kanker servik, Paritas dihitung sesuai dengan semua riwayat kehamilan, baik yang lahir jadi anak atau yang pernah mengalami keguguran. Makin banyak anak maka makin tinggi risiko terkena kanker leher rahim. Hal ini bisa disebabkan karena terjadi perlukaan pada leher rahim selama persalinan, pengaruh hormonal selama kehamilan atau perubahan-perubahan pada epitel leher rahim berbentuk silindris yang akan sangat banyak mengalami perubahan pada wanita yang sering melahirkan. Oleh karena itu dianjurkan bagi para wanita untuk membatasi jumlah anak dan mengatur jarak kelahiran untuk meminimalkan risiko terjadinya kanker leher rahim, namun yang pasti penyebab kanker servik ini bukanlah keturunan. Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan pada bulan Januari 2012 di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro, berdasarkan data dari rekam medik pada ruang rawat jalan didapatkan penyakit kanker servik pada tahun 2009 berjumlah 41 orang, dan pada tahun 2010 jumlah penderita kanker servik mengalami peningkatan yaitu menjadi 64 orang. Pada tahun 2011 didapatkan sebanyak 67 kasus baru kanker servik. Penderita kanker servik di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro jika dilihat dari segi umur, pada tahun 2009 penderita kanker servik terbanyak berumur 45-64 tahun yaitu sebanyak 25 orang, dan pada tahun 2010 sebanyak 44 orang ditemukan pada usia 45-64 tahun, serta untuk tahun 2011 ditemukan sebanyak 31 kasus kanker servik terjadi pada usia 45-64 tahun. Dengan adanya data tersebut di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul hubungan karakteristik ibu dengan kejadian kanker servik di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro, Klaten. 102

METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah menggunakan metode penelitian studi diskriptif analitik. Desain penelitian yang digunakan adalah desain cross sectional. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari yang kemudian ditarik kesimpulannya. 6 Jumlah populasi yang diambil adalah semua pasien kanker servik di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro, Klaten tahun 2010 dan 2011 sebanyak 131 orang. Variabel Penelitian Variabel bebas (independent) : Karakteristik ibu dengan kanker serviks di RSUP Dr.Soeradji Tirtonegoro, Klaten Variabel terikat (dependent) : Kejadian kanker servik di RSUP Dr SoeradjiTirtonegoro, Klaten Metode Pengolahan dan Analisis Data Pengolahan data yang dilakukan menggunakan editing, coding, entry data, tabulating. Analisis univariat digunakan untuk mendiskripsikan karakteristik ibu, yaitu: paritas, umur, serta kejadian kanker servik. Uji statistik yang digunakan adalah uji Chi_Square. Untuk mengetahui kekuatan hubungan antar variabel, digunakan perhitungan koefisien kontingensi yang dapat dicari setelah harga kritik Chi-Square diperoleh. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Analisis Univariat Tabel 1. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Karakteristik (Umur, Paritas) dan Kejadian Kanker Servik Di RSUP Dr.Soeradji TirtonegoroKlaten No Umur Ibu Frekuensi Presentase 1 < 35 tahun, 15 24,2 2 35-55 tahun 29 46,8 3 > 55 tahun 18 29,0 Total 62 100 No Paritas Frekuensi Presentase 1 Paritas 2 25 40,3 2 Paritas > 2 37 59,7 Total 62 100 No Kejadian Kanker Servik Frekuensi Persentase 1 Stadium Dini 21 33,9 (IA-IIA) 2 Stadium Lanjut 41 66,1 (IIB-IVB) Total 62 100 Data sekunder, diolah tahun 2012 103

Berdasarkan Tabel 1 diatas menunjukkan sebagian besar responden di RSUP Dr. Soeradji Tortonegoro, Klaten yang menjadi responden merupakan umur 35-55 tahun sebanyak 29 responden (46,8%). Hal ini menjelaskan bahwa banyak responden mempunyai umur yang termasuk dalam risiko kanker servik yaitu umur 35-55 tahun, tetapi masih ada ditemukan usia responden yang tidak termasuk risiko kanker servik yaitu < 35 tahun sebanyak 15 orang (24,2%) menderita kanker servik. Sebagian besar penderita kanker servik yang menjadi responden memiliki stadium lanjut yaitu sebanyak 41 orang (66,1%) dan sejumlah 21 orang ( 33,9%) pasien kanker servik Di RSUP Dr.Soeradji Tirtonegoro Klaten dalam stadium dini. Analisis Bivariat Tabel 2. Tabulasi Silang Karakteristik Ibu Berdasarkan Umur dengan Kejadian Kanker Servik di RSUP Dr.Soeradji Tirtonegoro, Klaten Karakteristik Kejadian Kanker Servik Chi- P- C Umur Stadium Stadium Total Square value Dini lanjut F % F % F % < 35 tahun 9 42,86 6 14,64 15 24,2 8,355 0,015 0,345 35-55 tahun 5 23,81 24 58,54 29 46,8 >55 tahun 7 33,33 11 26,82 18 29,0 Total 21 100 41 100 62 100 Data sekunder, diolah tahun 2012 Berdasarkan Tabel 2 diatas dapat diketahui bahwa dari 29 responden umur 35-55 tahun terdapat 24 orang (58,54%) yang mengalami stadium lanjut, dan sebanyak 5 orang (23,81%) mengalami stadium dini, serta dari 15 responden yang berumur kurang dari 35 tahun terdapat 9 orang (42,86%) mengalami stadium dini dan 6 orang (14,64%) mengalami stadium lanjut. Berdasarkan hasil analisis dengan uji Chi-Square diperoleh nilai X 2 hitung sebesar 8,355 dan X 2 tabel 5,991, dengan p-value sebesar 0,015. Oleh karena nilai X 2 hitung lebih besar dari X 2 tabel (8,355 > 5,991) dan nilai p-value kurang dari 0,05 (p<0,05), maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian hipotesis penelitian yang menyatakan ada hubungan umur dengan kejadian kanker servik Di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro, Klaten dapat diterima dan dari nilai Contingency Coefficient (C) menunjukkan angka sebesar 0,345 yang artinya keeratan hubungan adalah rendah. Kanker servik rawan muncul pada perempuan yang berusia 35 sampai 55 tahun. Kanker servik biasa terjadi pada wanita berumur, tetapi bukti statistik menunjukkan bahwa kanker ini juga dapat menyerang wanita yang berumur antara 20-30 tahun. 7 Menurut Derek (2001) risiko setiap tahun pada wanita di atas usia 35 tahun adalah 16 per 100.000. Insiden puncak terjadi pada usia 45 dan 55 dan kini cenderung ke usia yang lebih muda. 104

4 Tabel 3. Tabulasi Silang Karakteristik Ibu Berdasarkan Paritas dengan Kejadian Kanker Servik di RSUP Dr.Soeradji Tirtonegoro, Klaten Karakteristik Kejadian Kanker Servik Chi- P- C Umur Stadium Stadium Total Square value Dini lanjut F % F % F % 10,085 0,028 0,370 Paritas 2 9 42,86 16 39,03 25 40,3 Paritas > 2 12 57,14 25 60,97 37 59,7 Total 21 100 41 100 62 100 Data sekunder, diolah tahun 2012 Dari Tabel 3 diatas dapat diketahui bahwa dari 37 responden dengan paritas >2 terdapat 25 orang (60,97%) yang mengalami stadium lanjut, dan sebanyak 12 orang (57,14%) mengalami stadium dini, serta dari 25 responden yang mempunyai paritas 2 terdapat 16 orang (39,03%) mengalami stadium lanjut dan 9 orang (42,86%) mengalami stadium dini. Berdasarkan hasil analisis dengan uji Chi-Square diperoleh nilai X 2 hitung sebesar 10,085 dan X 2 tabel 3,841, dengan p-value sebesar 0,028. Oleh karena nilai X 2 hitung lebih besar dari X 2 tabel (10,085 > 3,841) dan nilai p-value kurang dari 0,05 (p<0,05), maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian hipotesis penelitian yang menyatakan ada hubungan paritas dengan kejadian kanker servik Di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro, Klaten dapat diterima dan dari nilai Contingency Coefficient (C) menunjukkan angka sebesar 0,370 yang artinya keeratan hubungan adalahcukup kuat. Paritas responden menunjukkan sebagian besar memiliki paritas >2 yaitu sejumlah 37 orang (59,7%). Hal ini menjelaskan bahwa banyak responden yang mempunyai paritas berisiko kanker servik, tetapi masih ditemukan responden dengan paritas tidak berisiko atau paritas 2 sebanyak 25 orang (40,3%) menderita kanker servik. PEMBAHASAN Hubungan Karakteristik Ibu dengan Kejadian Kanker Servik Di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten Berdasarkan hasil analisis penelitian ini disimpulkan dari 62 orang responden, didapatkan bahwa ada hubungan umur dengan kejadian kanker servik di RSUP Dr.Soeradji Tirtonegoro, Klaten. Hal ini terbukti dari hasil evaluasi pada Tabel 2 dimana berdasarkan hasil analisis dengan uji Chi-Square diperoleh nilai X 2 hitung sebesar 8,355 dan X 2 tabel 5,991, dengan p-value sebesar 0,015. Oleh karena nilai X 2 hitung lebih besar dari X 2 tabel (8,355 > 5,991) dan nilai p-value kurang dari 0,05 (p<0,05), maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian hipotesis penelitian yang menyatakan ada hubungan umur dengan kejadian kanker servik Di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro, Klaten dapat diterima dan dari nilai Contingency Coefficient (C) menunjukkan angka sebesar 0,345 yang artinya keeratan hubungan adalah rendah. Dengan demikian hasil ini konsisten dengan hasil penelitian terdahulu oleh Joeharno, M (2008) dengan judul Analisis Faktor Risiko Kejadian Kanker Servik BLU Rumah Sakit Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar periode 2001 105

2004 dengan hasil terdapat hubungan umur perkawinan, paritas dan umur dengan kejadian kanker servik, pada penelitian ini didapatkan hasil umur memiliki Odds Ratio (OR) diperoleh nilai = 2,979 yang berarti bahwa umur > 35 tahun berisiko 3 kali mengalami kanker servik. Secara keseluruhan stadium IA lebih banyak ditemukan pada kelompok umur 30-39 tahun. Untuk stadium IB dan II lebih banyak pada kelompok umur 40-49 tahun. Kelompok umur 60-80 tahun merupakan proporsi tertinggi pada stadium III dan IV. 3 Berdasarkan pada Tabel 2 sebagian besar responden didapatkan berusia 35-55 tahun dan mengalami kejadian kanker servik dalam stadium lanjut sebanyak 58,54% dan yang mengalami kanker servik dalam stadium dini sebanyak 23,81%. Umur adalah variable yang selalu diperhatikan didalam penyelidikan-penyelidikan epidemiologi. Umur adalah merupakan lama hidup seseorang. Angka-angka kesakitan maupun kematian hampir semua keadaan menunjukkan hubungan dengan umur. Bahwa risiko terkena kanker servik pada usia 35-55 tahun memiliki risiko 2-3 kali lipat untuk menderita kanker leher rahim. Semakin tua umur seseorang akan mengalami proses kemunduran, sehingga pada usia lanjut lebih banyak kemungkinan jatuh sakit dan mudah mengalami infeksi, seperti kanker servik dan risiko setiap tahun pada wanita di atas usia 35 tahun adalah 16 per 100.000 untuk terkena kanker servik. Menopouse yang dialami oleh semua wanita, pada masa itu sering terjadi perubahan sel-sel abnormal pada mulut rahim, dan dalam hal ini dikarenakan proses penuaan yang mengakibatkan seseorang mengalami proses kemunduran fungsi organ tubuh. 2 Hal ini diperkuat dengan pendapat yang menjelaskan bahwa kanker servik biasa terjadi pada wanita berumur meski bukti statistik juga menunjukkan bahwa kanker ini dapat menyerang wanita yang berumur antara 20-30 tahun. 7 Berdasarkan hasil analisis penelitian ini disimpulkan dari 62 orang responden, didapatkan bahwa ada hubungan paritas dengan kejadian kanker servik di RSUP Dr.Soeradji Tirtonegoro, Klaten. Hal ini terbukti dari hasil evaluasi pada Tabel 4.3 dimana berdasarkan hasil analisis dengan uji Chi-Square diperoleh nilai X 2 hitung sebesar 10,085 dan X 2 tabel 3,841 dengan p-value sebesar 0,028. Oleh karena nilai X 2 hitung lebih besar dari X 2 tabel (10,085 > 3,841) dan nilai p-value kurang dari 0,05 (p<0,05), maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian hipotesis penelitian yang menyatakan ada hubungan paritas dengan kejadian kanker servik Di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro, Klaten dapat diterima dan dari nilai Contingency Coefficient (C) menunjukkan angka sebesar 0,370 yang artinya keeratan hubungan adalah cukup kuat. Hasil ini konsisten dengan hasil penelitian terdahulu yang meneliti Hubungan Paritas Dengan Kejadian Kanker Servik Di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten tahun 2007 didapatkan hasil terdapat hubungan berarti atau kuat antara paritas dengan kejadian kanker servik Di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro klaten tahun 2007. 8 Hal ini juga diperjelas bahwa insiden kanker servik juga meningkat seiring dengan semakin tingginya paritas, ibu yang memiliki anak lebih dari 2 orang akan meningkatkankan terjadinya perubahan sel-sel abnormal pada mulut rahim yang dapat mengakibatkan kanker servik, Paritas dihitung sesuai dengan semua riwayat kehamilan, baik yang lahir jadi anak atau yang pernah mengalami keguguran. 2 106

Berdasarkan dari Tabel 3 diatas dapat diketahui bahwa dari 37 responden dengan paritas >2 terdapat 25 orang (60,97%) yang mengalami stadium lanjut, dan sebanyak 12 orang (57,14%) mengalami stadium dini, serta dari 25 responden yang mempunyai paritas 2 terdapat 16 orang (39,03%) mengalami stadium lanjut dan 9 orang (42,86%) mengalami stadium dini. Para atau paritas adalah jumlah kehamilan yang berakhir dengan kelahiran bayi atau bayi telah mencapai titik mampu bertahan hidup. Titik ini dipertimbangkan dicapai pada usia kehamilan 20 minggu (atau berat janin 500 gram), yang merupakan batasan pada definisi aborsi. 9 Hal ini menunjukkan bahwa risiko terkena kanker servik semakin tinggi pada wanita dengan banyak anak. Jika jumlah anak yang dilahirkan semakin banyak dan menyebabkan terjadinya perubahan sel abnormal dari epitel pada mulut rahim dan dapat berkembang menjadi keganasan. 7 Hal ini bisa disebabkan karena terjadi perlukaan pada leher rahim selama persalinan, pengaruh hormonal selama kehamilan atau perubahan-perubahan pada epitel leher rahim berbentuk silindris yang akan sangat banyak mengalami perubahan pada wanita yang sering melahirkan. Oleh karena itu dianjurkan bagi para wanita untuk membatasi jumlah anak dan mengatur jarak kelahiran untuk meminimalkan risiko terjadinya kanker leher rahim. 5 KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Hasil analisis deskripsi menunjukkan bahwa kejadian kanker servik di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro, Klaten jika dilihat berdasarkan umur, sebagian besar usia 35-55 tahun yaitu sebanyak 29 orang (46,8%). 2. Hasil analisis deskripsi menunjukkan bahwa kejadian kanker servik di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro, Klaten jika dilihat berdasarkan paritas, sebagian besar paritas > 2 yaitu sebanyak 37 orang (59,7%). 3. Hasil analisis deskripsi menunjukkan bahwa stadium kanker servik di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro, Klaten sebanyak 41 orang (66,1) mengalami kaker servik stadium lanjut dan sebanyak 21 orang (33,9) dalam stadium dini 4. Hasil analisis Chi-Square menunjukkan bahwa ada hubungan antara karakteristik ibu berdasarkan umur dengan kejadian kanker servik di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro, Klaten. 5. Hasil analisis Chi-Square menunjukkan bahwa ada hubungan antara karakteristik ibu berdasarkan paritas dengan kejadian kanker servik di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro, Klaten. 6. Hasil analisis menunjukkan bahwa keeratan hubungan karakteristik ibu berdasarkan umur dalam kategori rendah sedangkan hubungan paritas dengan kejadian kanker servik dalam kategori cukup kuat. 107

Saran 1. Bagi Institusi Pendidikan Bagi institusi pendidikan dapat menjadi tambahan kepustakaan mengenai ilmu kebidanan khususnya tentang hubungan karakteristik ibu berdasarkan umur dan paritas dengan kejadian kanker servik 2. Bagi RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro, Klaten Bagi di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro, Klaten, hasil penelitian ini untuk dapat dijadikan sebagai sumber informasi tentang faktor risiko dan manfaat serta pentingnya pemeriksaan dini atau screening, sehingga kanker servik bisa di deteksi secara dini. 3. Bagi Peneliti Selanjutnya Bagi peneliti, hasil penelitian ini untuk dapat dijadikan sebagai tambahan pengalaman, informasi, pengetahuan dan wawasan yang luas mengenai hubungan karakteristik ibu berdasarkan umur dan paritas dengan kejadian kanker servik. DAFTAR PUSTAKA 1. Muhannad, Najamuddin. 2010. Tanya Jawab Kesehatan Harian untuk Lansia. Jogjakarta: Tunas Publishing 2. Sukaca, Bertiani E.2009. Cara Cerdas Menghadapi Kanker Serviks (Leher Rahim). Yogyakarta: Genius Printika 3. Farid, M, 2001. Masalah Pada Kanker Servik. Cermin Dunia Kedokteran V. 4. Jones, Derek Llewellyn. 2001. Dasar-Dasar Obstetri dan Ginekologi.Jakarta: Hipokrates 5. Setiati, Eni. 2009. Waspadai 4 Kanker Ganas Pembunuh Wanita. Yogyakarta:Andi 6. Sugiyono, 2007. Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta 7. Diananda, Rama.2007. Mengenal Seluk Beluk Kanker.Jogjakarta:Katahati 8. Wardani, Rustyo (2007). Hubungan Paritas Dengan Kejadian Kanker Servik Di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Aklaten Tahun 2007. Karya Tulis Ilmiah. Universitas Respati Yogyakarta Varney, H. 2007. Buku Ajar asuhan Kebidanan Edisi 4 Volume 2. Jakarta: EGC 108