SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIK) MAKASSAR
|
|
- Handoko Tan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ARTIKEL FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KANKER SERVIKS DI RUMAH SAKIT UMUM PERJAN DR.WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR TAHUN 2008 SRI SYATRIANI Dosen STIK Makassar SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIK) MAKASSAR 2011
2 FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KANKER SERVIKS DI RUMAH SAKIT UMUM PERJAN DR.WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR TAHUN 2008 SRI SYATRIANI Dosen STIK Makassar ABSTRAK Kanker serviks merupakan salah satu dari dua jenis kanker yang banyak membunuh kaum perempuan di Indonesia. Data terakhir Departemen Kesehatan (Depkes) kanker serviks tercatat sebagai pembunuh nomor satu di Indonesia dengan rasio kasus kanker serviks tiap penduduk atau setiap tahunnya ditemukan sebanyak kasus kanker serviks. Jumlah kasus kanker serviks di Sulawesi Selatan tahun 2008 sebanyak 140 kasus (Dinas Kesehatan Propinsi Sulawesi Selatan, 2008). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kejadian kanker serviks. Penelitian ini menggunakan sumber data sekunder Rumah Sakit Umum Perjan Dr.Wahidin Sudirohusodo Makassar 2008 dengan desain Cross Sectionsl Study. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian pasien yang pernah dirawat inap di perawatan kebidanan dan kandungan yang tercatat di Rekam Medik RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar periode Januari - Desember 2008 sebesar 240 orang. Analisis data dilakukan dengan analitis chi-square. Faktor dominan yang berhubungan dengan dengan kejadian kanker serviks adalah tingginya jumlah paritas 3. Usia pertama kali menikah < 20 tahun, jumlah perkawinan 2 dan Paritas 3 berhubungan dengan kejadian kanker serviks. Melalui penelitian ini disarankan sebaiknya wanita menikah pada umur tahun, dan untuk wanita yang menikah 2 kali sebaiknya memeriksakan diri secara berkala untuk deteksi dini kanker serviks, dan program 2 anak lebih baik untuk mencegah kanker serviks. Daftar Pustaka : 20 ( ) Kata Kunci : Kanker Serviks, Usia pertama kali menikah jumlah perkawinan, paritas
3 PENDAHULUAN Kanker serviks merupakan salah satu dari dua jenis kanker yang banyak membunuh kaum perempuan di Indonesia. Menurut WHO selama 2005 lebih dari perempuan meninggal akibat kanker serviks rahim dan umumnya berasal dari negara berkembang. WHO memperkirakan kematian akibat kanker serviks akan meningkat hingga 25 persen 10 tahun kedepan. Pada tahun 2005 terdapat lebih dari kasus baru kanker serviks dan lebih dari 90% terdapat di negara berkembang. Berdasarkan data terakhir Departemen Kesehatan (Depkes) kanker serviks tercatat sebagai pembunuh nomor satu di Indonesia dengan rasio kasus kanker serviks tiap penduduk atau setiap tahunnya ditemukan sebanyak kasus kanker serviks. Jumlah kasus kanker serviks di Sulawesi Selatan tahun 2008 sebanyak 140 kasus (Dinas Kesehatan Propinsi Sulawesi Selatan, 2008). Data kunjungan RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo menunjukkan bahwa jumlah penderita kanker serviks cenderung meningkat dari tahun ke tahun dimana pada tahun 2006 sebanyak 114 kasus dan menurun pada tahun 2007 yaitu sebanyak 104 kasus dan meningkat pada tahun 2008 sebanyak 124 kasus. METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian analitik dengan desain Cross Sectional Study. yaitu untuk mengetahui hubungan antara usia pertama kali menikah, jumlah perkawinan, paritas) dengan kejadian kanker serviks. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien yang pernah dirawat inap di perawatan kebidanan dan kandungan RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo Makassar periode Januari - Desember 2008 sebesar 643 orang. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian pasien yang pernah dirawat inap di perawatan kebidanan dan kandungan yang tercatat di Rekam Medik
4 RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar periode Januari - Desember 2008 sebesar 240 orang Sampel diambil dengan menggunakan teknik systematic random sampling. Data yang dikumpulkan adalah data sekunder yaitu usia pertama kali menikah, jumlah perkawinan, paritas yang tercatat di rekam medik. Pengolahan data dilakukan dengan program SPSS. Analisis data dilakukan untuk menguji hipotesis dengan menggunakan uji Chi-Square. Hasil dan Pembahasan Hasil Penelitian Hasil penelitian dapat disajikan dalam tabel berikut: 1. Karakteristik Variabel Tabel 1 Karakteristik Variabel Penelitian di Rumah Sakit Umum Perjan Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar Tahun 2008 Karakteristik Variabel n % Kejadian Kanker Serviks a. Menderita b. Tidak Menderita Kelompok Umur (tahun) a. 50 b. > ,7 48,3 81,6 18,3 Tingkat Pendidikan Ibu a. SD b. SMP c. SMU d. DIPLOMA e. SI Jenis Pekerjaan a. IRT b. PNS c. Petani Usia Pertama Kali Menikah (Tahun) a. <20 b. 20 Jumlah Perkawinan a. 2 b.< ,8 27,9 42,1 10,4 5,8 85,4 12,1 2,5 44,2 55,8 13,3 86,7
5 Paritas a. 3 b. 2 Sumber : data primer ,0 35,0 Tabel 1 menunjukkan bahwa kejadian kanker serviks lebih banyak pada sebesar 51,7%, karakteristik berdasarkan umur sebagian besar sampel berumur 50 tahun sebesar 81,6%. Tingkat pendidikan ibu sebagian besar SMU sebesar 42,1%. Jenis pekerjaan tertinggi yaitu IRT sebesar 205 (85,4%), usia pertama kali menikah lebih banyak pada usia < 20 sebanyak 44,2%, jumlah perkawinan terbanyak < 2 yaiutu sebanyak 86,7%, paritas ibu lebih banyak tiga keatas sebesar 65,0%. 2. Analisis Hubungan Antar Variabel a. Hubungan antara Usia Pertama Kali Menikah dengan Kejadian Kanker Cerviks Hubungan antara usia pertama kali menikah dengan kejadian kanker cerviks dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 2 Hubungan antara Usia Pertama Kali Menikah dengan Kejadian Kanker Serviks di RS.Umum Perjan Dr.Wahidin Sudirohusodo Makasar Tahun 2008 Usia Pertama Kali Menikah Kejadian Kanker Serviks Menderita Tidak Menderita Total n % n % n % ρ < , , , , , ,0 15,701 0,000 Jumlah , , Sumber : RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo
6 Tabel 2 menunjukkan bahwa dari 240 pasien 70 (66,0%) pasien usia pertama kali menikah < 20 dan menderita kanker serviks, 54 (40,3) pasien usia pertama kali menikah 20 dan menderita kanker. serviks, sedangkan yang umur pertama kali menikah < 20 dan tidak menderita kanker serviks sebanyak 36 (34,0%) pasien, 80 (59,7s%) orang usia pertama kali menikah 20 dan tidak menderita kanker serviks. Hasil analisis statistik diperoleh nilai X 2 hitung (15,701) > X 2 tabel (3,84) dan nilai ρ (0,000) < α 0,05 hal ini berarti ada hubungan antara usia pertama kali menikah < 20 tahun dengan kejadian kanker serviks. b. Hubungan antara Jumlah Perkawinan dengan Kejadian Kanker serviks Hubungan antara jumlah perkawinan dengan kejadian kanker serviks dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 3 Hubungan antara Jumlah Perkawinan dengan Kejadian Kanker Serviks di Rumah Sakit Umum Perjan Dr.Wahidin SudirohusodoMakassar Tahun 2008 Jumlah Perkawinan Kejadian Kanker Serviks Menderita Tidak Menderita Total ρ n % n % n % ,6 3 9, ,0 < , , ,0 0,000 Jumlah , , ,0 Sumber : RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Tabel 3 menunjukkan bahwa dari 240 pasien 29 (90,6%) jumlah perkawinan 2 dan menderita kanker serviks, 95 (47,5%) pasien jumlah perkawinan < 2 dan
7 menderita kanker serviks, sedangkan yang jumlah perkawinan 2 dan tidak menderita kanker serviks sebanyak 3 orang (9,4%) pasien, 113 (54,3%) pasien usia pertama kali menikah < 2 dan tidak menderita kanker serviks. Hasil analisis dengan menggunakan Fisher exact diperoleh nilai ρ (0,000) < α 0,05 hal ini berarti ada hubungan antara jumlah perkawinan 2 dengan kejadian kanker serviks. c. Hubungan antara Paritas dengan Kejadian Kanker Serviks Hubungan antara paritas dengan kejadian kanker serviks dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 4 Hubungan Antara Paritas dengan Kejadian Kanker Serviks di Rumah Sakit Umum Perjan Dr.Wahidin Sudirohusodo Makassar Tahun 2008 Paritas Kejadian Kanker Serviks Menderita Tidak Menderita Total ρ n % n % n % , , , , , ,0 17,394 0,000 Jumlah , , ,0 Sumber : RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Tabel 4 menunjukkan bahwa dari 240 pasien 96 (61,5%) paritas 3 dan menderita kanker serviks, 28 (33,3%) pasien paritas 2 dan menderita kanker serviks, sedangkan yang paritas 3 dan tidak menderita kanker serviks sebanyak 60 (38,5%) pasien, 56 (66,7%) orang paritas 3 dan tidak menderita kanker serviks.
8 Hasil analisis statistik diperoleh nilai X 2 hitung (17,394) > X 2 tabel (3,841) dan nilai ρ (0,000) < α 0,05 hal ini berarti ada hubungan antara paritas 3 dengan kejadian kanker serviks. Pembahasan Kanker serviks adalah adalah kanker yang terjadi pada servik uterus, suatu daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk ke arah rahim yang terletak antara rahim (uterus) dengan liang senggama (vagina). Kanker dapat menyebar ke bagian lain dan menyebabkan kematian bila tidak segera dicegah. 1. Usia pertama kali menikah Perempuan yang menikah di bawah umur 20 tahun berisiko terkena kanker serviks. Pada usia remaja sel-sel rahim belum matang Kalau terpapar Human Papiloma Virus atau HPV pertumbuhan sel akan menyimpang menjadi kanker. Leher rahim ada dua lapis epitel skuamosa dan epitel kolumner. Pada sambungan ke dua epitel terjadi pertumbuhan yang aktif, terutama pada usia muda. Epitel kolumner akan berubah menjadi epitel skuamosa. Perubahannya di sebut metaplasia. kalau ada HPV menempel perubahan menyimpang menjadi menjadi diplasia yang merupakan awal dari kanker. Pada usia lebih tua. Diatas 20 tahun. Sel-sel sudah matang, sehingga resiko makin kecil (Kompas, 2007). Hasil analisis statistik diperoleh nilai X 2 hitung (15,701) > X 2 tabel (3,84) dan nilai ρ (0,000) < α 0,05 hal ini berarti ada hubungan antara usia pertama kali menikah < 20 tahun dengan kejadian kanker serviks. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ana Adriyana dan Imran Safei di rumah sakit Dr. Wahidin Sudirohusodo pada tahun 2006 didapatkan bahwa risiko yang diberikan oleh umur pertama kali menikah 19 tahun pada penderita kanker
9 serviks adalah 2,452 kali lebih besar dibandingkan dengan yang tidak menderita kanker serviks. Menurut Shirley (2005) aktifitas seksual yang berhubungan dengan peningkatan risiko terjadinya kanker serviks termasuk usia dimulainya aktivitas seksual di bawah umur 20 tahun. Hal ini disebabkan karena umur dibawah 20 tahun sel-sel rahim belum matang. Umur reproduksi yang sehat bagi seorang wanita untuk hamil dan melahirkan adalah tahun. Umur ibu yang terlalu muda (kurang dari 20 tahun) atau terlalu tua (lebih dari 35 tahun adalah umur yang penuh dengan risiko jika terjadi kehamilan (Hetty 2003) Menikah sebelum usia 20 tahun memiliki risiko relative 1:4 (Rabe 2003) 2. Jumlah perkawinan Jumlah perkawinan dua atau lebih dapat menunjukkan aktifitas seksual multipartner. Sperma dapat merupakan zat mutagen bagi sel-sel epitel serviks dengan frekuensi perkawinan dua kali atau lebih memungkinkan zat mutagen (sperma) dari pasangan seksualnya yang lain merangsang sel epitel serviks untuk mengalami dysplasia, Selain itu perilaku ganti-ganti pasangan beresiko terjadi kanker serviks. Hal ini berkaitan dengan infeksi Human Papiloma Virus (HPV). Virus ini melakukan ganguan pada gen yang mengatur pembelahan virus dan mengakibatkan pembelahan sel menjadi tidak terkontrol ke arah keganasan. Pengubahan sel yang terjadi dapat dalam bentuk jinak kondiloma (NIS 1= Neoplasma Intraepitel Serviks) atau bentuk pra kanker (NIS 2 dan 3) bahkan menjadi karsinoma invasif (Bustan,1997). Hasil analisis dengan menggunakan Fisher exact diperoleh nilai ρ (0,000) < α 0,05 hal ini berarti ada hubungan antara jumlah perkawinan 2 dengan kejadian kanker serviks. Hasil penelitian yang diperoleh sesuai dengan hasil penelitian Mansyah H. Muse yang dilakukan di beberapa rumah sakit di Makassar pada tahun 2004 bahwa wanita yang menikah
10 lebih dari satu kali mempunyai risiko terserang kanker serviks 4,018 kali lebih besar dibandingkan dengan wanita yang menikah hanya satu kali. Menurut Imam (2007) dari studi epidemiologi, kanker serviks berhubungan kuat dengan perilaku seksual, seperti berganti -ganti mitara seks dan usia saat melakukan hubungan seks yang pertama. Risiko meningkat lebih dari sepuluh kali bila mitra seks enam atau lebih. Menurut Thomas Rabe risiko relative memiliki dua pasangan atau lebih 1:7. Hal ini disebabkan karena sperma dapat merupakan zat mutagen (sperma) dari pasangan seksual yang lain merangsang sel epitel serviks. Dengan jumlah perkawinan 2 kali atau lebih memungkinkan zat mutagen (sperma) dari pasangan seksual yang lain merangsang sel epitel serviks untuk mengalami displasia. 3. Paritas Sering melahirkan ternyata merupakan faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya kanker serviks. Risiko masuknya virus pun besar dan virus tersebut biasanya akan hidup dengan baik di daerah yang terluka. Hasil analisis statistik diperoleh nilai X 2 hitung (17,394) > X 2 tabel (3,841) dan nilai ρ (0,000) < α 0,05 hal ini berarti ada hubungan antara paritas 3 dengan kejadian kanker serviks. Hasil penelitian yang diperoleh sesuai dengan hasil penelitian Ana Adriyana dan Imran Safei tahun 2006 di rumah sakit Dr. Wahidin Sudirohusodo bahwa besar risiko paritas 3 pada penderita kanker serviks adalah 2,194 kali lebih besar dibandingkan dengan yang tidak menderita kanker serviks. Menurut Hanifa (1999) insidensi kanker serviks meningkat dengan tingginya paritas, apa lagi bila jarak persalinan terlampau dekat. Hal ini disebabkan karena dengan bertambahnya
11 paritas artinya semakin sering sel-sel serviks mengalami rangsangan akibat persalinan yang dapat mempengaruhi proses metaplasia, sel- sel tersebut dapat menjadi displasia. Kesimpulan 1. Usia pertama kali menikah < 20 dan tahun berhubungan dengan kejadian kanker serviks 2. Jumlah perkawinan 2 berhubungan dengan kejadian kanker serviks 3. Paritas 3 berhubungan dengan kejadian kanker serviks Saran 1. Wanita sebaiknya menikah pada umur 20 tahun untuk mencegah kanker serviks. 2. Untuk wanita yang menikah 2 kali maka harus waspada dan sebaiknya memeriksakan diri secara berkala untuk deteksi dini kejadian kanker serviks 3. Program 2 anak lebih baik untuk mencegah kanker serviks
12 DAFTAR PUSTAKA A. August Burns, dkk, Bila Perempuan Tidak Ada Dokter Panduan Kesehatan dan Pengobatan Bagi Perempuan, Yogyakarta : INSIST Press. A. Malara Asis Penyakit Kanker, Penyakit Infeksi Usus, Penyakit Cacing, Jakarta: Intermedia Jakarta. Danielle Gale, dan Jane Charette Rencana Asuhan Keperawatan Onkologi, Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Luknis Sabri dkk, Statistik Kesehatan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. M.N. Bustan, Epidemiologi Penyakit Tidak Menular, Ujung Pandang: FKM Unhas Otto Shirley E Buku Saku Keperawatan Onkologi, Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Rusli dan Tama. R Perkawinan Antar Agama dan Masalahnya, Bandung: Penerbit Shantika Dharma Bandung. Rasjidi Imam, Panduan Penatalaksanaan Kanker Ginekologi Berdasarkan Efidance Base, Penerbit Buku Kedokteran EGC. Rabe Thomas, Buku Saku Ilmu Kandungan, Jakarta : Hipokrates. Tambunan Gani W, Diagnosis dan Tata Laksana Sepuluh Jenis Kanker Terbanyak di Indonesia,Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC. Ummu Affan Abdillah 2009, Wanita Harus Tahu Kenal Lebih Dekat dengan Ca Serviks, http: //sobat muda.com.diakses Yohanes Rionoi, Kanker Leher Rahim, diakses Yatim Faisal, Penyakit Kandungan, Myoma, Kanker Rahim/Leher Rahim dan Indung Telur, Kista Serta Gangguan Lainnya, Jakarta : Pustaka Populer Obor. Anonim, Kanker Leher Rahim Momok Semua Wanita. Indonesia. com. diakses 8 Februari Anonim, Ditemukan Vaksin Baru Untuk Kanker Leher Rahim. http: // portal. Cbn.net.id. diakses 8 Februari Anonim, Kanker Leher Rahim http: // yukinaru.wordpress.com. diakses 2009.
13 Anonim, Kanker Leher Rahim Pengaruhi Aktifitas Seksual, persi.or.id. diakses 8 Februari Dinas Kesehatan Propinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008.
BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan suatu penyakit yang dianggap sebagai masalah besar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker merupakan suatu penyakit yang dianggap sebagai masalah besar di dunia. Setiap tahun dijumpai hampir 6 juta penderita baru yang diketahui mengidap kanker dan lebih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hak semua manusia yang harus dijaga,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hak semua manusia yang harus dijaga, dipelihara, dan dibina sebaik-baiknya sehingga dapat tercapai kualitas hidup yang baik. World Health Organisation
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN kematian per tahun pada tahun Di seluruh dunia rasio mortalitas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker serviks merupakan salah satu jenis kanker terbanyak ketiga, pada perempuan di seluruh dunia dan diperkirakan terjadi 529.000 kasus baru setiap tahunnya dan 275.000
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker serviks adalah penyakit keganasan serviks akibat dari adanya pertumbuhan jaringan yang tidak terkontrol dan merusak jaringan normal di sekitarnya. Kanker serviks
Lebih terperinciKata Kunci : umur, paritas,usia menikah,stadium kanker serviks Daftar Pustaka : 15 buku
FAKTOR RISIKO KANKER SERVIKS DI RSUD dr. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH PADA TAHUN 2013 AGUS LUSIANA Mahasiswi D-IV Kebidanan STIKes Ubudiyah Banda Aceh Intisari Kanker serviks disebabkan oleh infeksi virus
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TERJADINYA KANKER SERVIKS
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TERJADINYA KANKER SERVIKS Sri Lestariningsih 1) Martini 2) 1) dan 2) Prodi Kebidanan MetroPoltekkes Kemenkes Tanjungkarang E_mail : lestariningsihs@yahoo.co.id ABSTRAK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kesehatan reproduksi menurut World Health Organization (WHO) adalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan reproduksi menurut World Health Organization (WHO) adalah suatu keadaan fisik, mental, dan sosial yang utuh, bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan
Lebih terperinciHUBUNGAN DETEKSI DINI PAP SMEAR DENGAN KEJADIAN KANKER SERVIKS PADA PASANGAN USIA SUBUR USIA TAHUN DI POLI ONKOLOGI RSUD DR.
HUBUNGAN DETEKSI DINI PAP SMEAR DENGAN KEJADIAN KANKER SERVIKS PADA PASANGAN USIA SUBUR USIA 20-35 TAHUN DI POLI ONKOLOGI RSUD DR.SOEGIRI LAMONGAN Nufita Afriatin, Heny Ekawati.......ABSTRAK....... Kanker
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN BAB II ISI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara umum kanker serviks diartikan sebagai suatu kondisi patologis, dimana terjadi pertumbuhan jaringan yang tidak terkontrol pada leher rahim yang dapat menyebabkan
Lebih terperinciDinamika Kebidanan vol. 2 no.1. Januari 2012
HUBUNGAN PERSONAL HIGIENE ORGAN GENITAL DENGAN KEJADIAN KANKER SERVIKS DI RSUP Dr. KARIADI KOTA SEMARANG. Tatik Indrawati*) Heni Pitriyani *)Akademi Kebidanan Abdi Husada Semarang Korespondensi: tatikindrawati@ymail.com
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kanker masih menjadi penyakit pembunuh nomor dua di dunia saat ini setelah penyakit jantung dan pembuluh darah. Dalam aspek ini, kanker menjadi masalah kesehatan penting
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. human papilloma virus (HPV) terutama pada tipe 16 dan 18. Infeksi ini
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker serviks merupakan kanker ginekologi yang paling sering terjadi pada wanita, penyebab utamanya adalah adanya infeksi virus, yaitu oleh human papilloma virus (HPV)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di seluruh dunia kanker serviks atau kanker leher rahim menempati urutan ketujuh dari seluruh kejadian keganasan pada manusia (Cancer Research United Kingdom, 2010).
Lebih terperinciKUESIONER FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU IBU DALAM PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI POLI GINEKOLOGI RSUD DR PIRNGADI MEDAN TAHUN
KUESIONER FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU IBU DALAM PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI POLI GINEKOLOGI RSUD DR PIRNGADI MEDAN TAHUN 2012 I. INFORMASI WAWANCARA Tanggal Wawancara.../.../... No. Urut Responden...
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK WANITA TERHADAP KESADARAN INSPEKSI VISUAL DENGAN ASAM ASETAT (IVA) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JEKULO KUDUS ABSTRAK
HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK WANITA TERHADAP KESADARAN INSPEKSI VISUAL DENGAN ASAM ASETAT (IVA) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JEKULO KUDUS ABSTRAK Siti Solekhah Angka kejadian kanker serviks di dunia 85%
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. paling sering terjadi pada kisaran umur antara tahun.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kanker serviks adalah kanker yang terjadi pada serviks uterus, suatu daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk yang terletak antara rahim (uterus)
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. daerah leher rahim atau mulut rahim, yang merupakan bagian yang terendah dari
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker leher rahim adalah salah satu keganasan atau neoplasma yang terjadi di daerah leher rahim atau mulut rahim, yang merupakan bagian yang terendah dari rahim
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker merupakan penyakit tidak menular. Penyakit ini timbul akibat kondisi fisik yang tidak normal dan pola hidup yang tidak sehat. Kanker dapat menyerang berbagai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULAN. kanker serviks (Cervical cancer) atau kanker leher rahim sudah tidak asing lagi
BAB 1 PENDAHULAN 1.1 Latar Belakang Masalah yang terdapat dalam kesehatan reproduksi salah satunya terjadi pada sistem organ reproduksi.kanker reproduksi meliputi kanker alat kelamin perempuan, kanker
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada negara-negara berkembang yang lain. Kanker leher rahim merupakan. Wilayah Propinsi Jawa Tengah. Pada tahun 2008 Kota Semarang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker leher rahim adalah kanker yang terjadi pada serviks uterus, suatu daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk ke arah rahim yang terletak antara
Lebih terperinciHUBUNGAN USIA WANITA SAAT COITARCHE DAN LAMA PEMAKAIAN PIL KB KOMBINASI DENGAN KEJADIAN KANKER SERVIKS DI RSUD DR.
HUBUNGAN USIA WANITA SAAT COITARCHE DAN LAMA PEMAKAIAN PIL KB KOMBINASI DENGAN KEJADIAN KANKER SERVIKS DI RSUD DR. SOETOMO SURABAYA THE RELATIONSHIP BETWEEN WOMEN AGE RELATED COITARCHE AND THE LENGTH OF
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kesehatan reproduksi merupakan keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan reproduksi merupakan keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial secara utuh yang tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan dalam semua hal yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kanker leher rahim (kanker serviks) masih menjadi masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker leher rahim (kanker serviks) masih menjadi masalah kesehatan bagi wanita, sebab penyakit akibat human papilloma virus (HPV) tersebut menjadi salah satu penyebab
Lebih terperinciGLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 3, September 2017 ISSN
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU PEMERIKSAAN IVA (INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT) DALAM DETEKSI DINI KANKER SERVIKS PADA PASANGAN USIA SUBUR Retno Palupi Yonni Siwi (STIKes Surya Mitra Husada Kediri)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kedua di dunia dimana konstribusinya 13 % dari 22% kematian yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini penyakit kanker merupakan penyebab kematian utama kedua di dunia dimana konstribusinya 13 % dari 22% kematian yang disebabkan oleh penyakit tidak menular
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Menurut WHO kanker leher rahim (serviks) merupakan jenis kanker
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut WHO kanker leher rahim (serviks) merupakan jenis kanker yang paling banyak pengidapnya. Tiap tahun ada 500 ribu kasus baru kanker serviks di dunia. Hampir semua
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan mendekati pola di Negara maju (Dalimartha, 2004). maupun orang-orang yang sama sekali tidak berpendidikan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perubahan gaya hidup dan modernisasi, terutama di kota besar, mengakibatkan pola penyakit di Indonesia berubah. Mengonsumsi makanan berlemak, kurang serat, maupun yang
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN KANKER SERVIKS DENGAN MINAT IBU DALAM MELAKUKAN PAP SMEAR DI MANGKUDRANAN MARGOREJO TEMPEL SLEMAN YOGYAKARTA
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN KANKER SERVIKS DENGAN MINAT IBU DALAM MELAKUKAN PAP SMEAR DI MANGKUDRANAN MARGOREJO TEMPEL SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: Dian Dwi Retno Wulandari 201410104101
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menurut Foundation for Woman s Cancer (2013) kanker serviks adalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Foundation for Woman s Cancer (2013) kanker serviks adalah kanker yang dimulai di leher rahim, bagian dari rahim atau rahim yang membuka ke dalam vagina.
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN, PERSEPSI REMAJA PUTRI, DAN PERAN KELUARGA DENGAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI TAHUN 2014
HUBUNGAN PENGETAHUAN, PERSEPSI REMAJA PUTRI, DAN PERAN KELUARGA DENGAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI TAHUN 2014 Herlina 1, *Resli 2 1 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Prima
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN menyepakati perubahan paradigma dalam pengelolaan masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Konferensi International tentang Kependudukan dan Pembangunan/ICPD (International Confererence on Population and Development) di Kairo tahun 1994 menyepakati perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker serviks merupakan masalah kesehatan yang melanda negara negara di dunia termasuk Indonesia. Kanker serviks merupakan kanker terbanyak kedua setelah kanker payudara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization atau WHO), kanker serviks merupakan penyebab kematian nomor dua di dunia pada kaum hawa dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang disebut sebagai masa pubertas. Pubertas berasal dari kata pubercere yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Masa remaja merupakan masa yang begitu penting dalam hidup manusia, karena pada masa tersebut terjadi proses awal kematangan organ reproduksi manusia yang disebut sebagai
Lebih terperinciKARAKTERISTIK IBU DENGAN KANKER SERVIKS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) BANGIL
KARAKTERISTIK IBU DENGAN KANKER SERVIKS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) BANGIL Dewy Indah Lestary 1), Febriani Anita Ria 2) Akademi Kebidanan Wijaya Kusuma Malang Email : akbidwijayakusuma.ac.id 0341-7500328
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN PENDIDIKAN DENGAN PELAKSANAAN DETEKSI DINI KANKER SERVIK MELALUI IVA. Mimatun Nasihah* Sifia Lorna B** ABSTRAK
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN PENDIDIKAN DENGAN PELAKSANAAN DETEKSI DINI KANKER SERVIK MELALUI IVA Mimatun Nasihah* Sifia Lorna B** *Dosen Program Studi Diploma III Kebidanan Universitas Islam Lamongan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kanker serviks (leher rahim) adalah salah satu kanker ganas yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kanker serviks (leher rahim) adalah salah satu kanker ganas yang menyerang wanita. Kanker ini adalah kanker ketiga yang umum diderita oleh wanita secara global
Lebih terperinciNo. Responden: B. Data Khusus Responden
KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN SIKAP DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DENGAN TEST IVA PADA WANITA USIA SUBUR (WUS) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS HELVETIA KOTA MEDAN TAHUN 2016 A.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kanker serviks merupakan salah satu masalah kesehatan serius negara-negara di dunia. Saat ini kanker serviks menduduki urutan kedua dari penyakit kanker
Lebih terperinciNo. Responden. I. Identitas Responden a. Nama : b. Umur : c. Pendidikan : SD SMP SMA Perguruan Tinggi. d. Pekerjaan :
KUESIONER PENELITIAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU DETEKSI DINI KANKER SERVIKS MENGGUNAKAN METODE IVA PADA PUS DI WILAYAH PUSKESMAS KELURAHAN KEMANGGISAN KECAMATAN PALMERAH JAKARTA BARAT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rahim yang terletak antara rahim uterus dengan liang senggama vagina.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Kanker leher rahim adalah kanker yang terjadi pada servik uterus, suatu daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk ke arah rahim yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. penderita kanker serviks baru di dunia dengan angka kematian karena kanker ini. sebanyak jiwa per tahun (Emilia, 2010).
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kanker serviks merupakan kanker yang banyak menyerang perempuan. Saat ini kanker serviks menduduki urutan ke dua dari penyakit kanker yang menyerang perempuan di dunia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker adalah pertumbuhan sel yang tidak normal atau terus menerus dan tak terkendali, dapat merusak jaringan sekitarnya serta dapat menjalar ke tempat yang jauh dari
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sebagai penyakit kanker yang menyerang kaum perempuan (Manuaba, 2008).
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu penyakit kanker yang cukup banyak dijumpai pada kaum wanita adalah kanker servik. Kanker serviks atau kanker leher rahim atau disebut juga kanker
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya umur harapan hidup sebagai salah satu tujuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Meningkatnya umur harapan hidup sebagai salah satu tujuan pembangunan di Indonesia memberi dampak pada bergesernya pola penyakit. Selain penyakit infeksi, saat ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan data International Agency for Research on Cancer (IARC) diketahui
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit kanker merupakan salah satu penyebab kematian utama di seluruh dunia. Pada tahun 2012, kanker menjadi penyebab kematian sekitar 8,2 juta orang. Berdasarkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel jaringan tubuh yang tidak normal.
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit kanker secara umum dapat didefinisikan sebagai suatu penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel jaringan tubuh yang tidak normal. Sel-sel kanker akan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan pertumbuhan sel yang tidak normal/terus-menerus dan tidak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu penyakit penyebab kematian yang cukup tinggi di dunia adalah kanker. Kanker merupakan pertumbuhan sel yang tidak normal/terus-menerus dan tidak terkendali,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di negara-negara berkembang termasuk di Indonesia terdapat banyak kasus yang berkaitan dengan kesehatan, salah satunya adalah munculnya penyakit, baik menular
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker serviks merupakan kanker yang banyak menyerang perempuan. Tidak heran, saat ini kanker serviks menduduki urutan kedua dari penyakit kanker yang menyerang perempuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bila program skrining sitologi dan pelayanan kesehatan diperbaiki. 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hingga saat ini kanker serviks uteri merupakan penyebab kematian terbanyak akibat penyakit kanker di negara berkembang. Sesungguhnya penyakit ini dapat dicegah bila
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker serviks merupakan merupakan salah satu kanker yang paling sering menyerang wanita di seluruh dunia. Bahkan menurut Badan Kesehatan Dunia, WHO, kanker jenis ini
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker serviks merupakan salah satu kanker penyebab utama kematian wanita di seluruh dunia. Kanker serviks menduduki urutan tertinggi di negara berkembang dan berada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penyakit yang paling umum yang diakibatkan oleh HPV. Hampir semua
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Human Papilomavirus (HPV) merupakan virus yang paling umum menginfesi saluran reproduksi. Wanita maupun pria akan terkena infeksi virus ini ketika mereka telah aktif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu untuk periode 5 tahun sebelum survey ( )
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Angka Kematian Ibu bersama dengan Angka Kematian Bayi senantiasa menjadi indikator keberhasilan pembangunan pada sektor kesehatan. Hasil Survei Demografi dan Kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rahim yaitu adanya displasia/neoplasia intraepitel serviks (NIS). Penyakit kanker
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker leher rahim merupakan penyakit keganasan yang terjadi pada leher rahim. Perjalanan penyakit ini didahului dengan kondisi lesi pra-kanker leher rahim yaitu adanya
Lebih terperinciProsiding SNaPP2011 Sains, Teknologi, dan Kesehatan
Prosiding SNaPP011 Sains, Teknologi, dan Kesehatan ISSN:089-358 HUBUNGAN KARAKTERISTIK PASIEN DENGAN KEJADIAN KANKER SERVIKS YANG DIRAWAT INAP DI BAGIAN OBSTETRI GINEKOLOGI RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN BANDUNG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Gambaran masyarakat Indonesia dimasa depan yang ingin dicapai melalui
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gambaran masyarakat Indonesia dimasa depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan adalah masyarakat, bangsa, dan negara yang ditandai oleh penduduk yang hidup
Lebih terperinciFaktor Risiko Kanker Serviks di Rumah Sakit Umum Pemerintah Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar, Sulawesi Selatan
Artikel Penelitian Faktor Risiko Kanker Serviks di Rumah Sakit Umum Pemerintah Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar, Sulawesi Selatan Risk Factor of Cervical Cancer in Dr. Wahidin Sudirohusodo Government
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kecacatan dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan kesehatan yang menyangkut baik secara fisik, mental dan sosial serta bukan hanya terbatas dari penyakit atau kecacatan dalam
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. organ tubuh, termasuk organ reproduksi wanita yaitu serviks atau leher
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyakit kanker merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di dunia. Kanker dapat menyerang berbagai jaringan di dalam organ tubuh, termasuk organ reproduksi
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR RISIKO TERJADINYA KANKER SERVIKS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. H ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG
JURNAL KESEHATAN HOLISTIK Vol 9, No 1, Januari 2015: 1-7 ANALISIS FAKTOR RISIKO TERJADINYA KANKER SERVIKS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. H ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG Ike Ate Yuviska¹,Khoidar Amirus²
Lebih terperinciFAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KANKER LEHER RAHIM PADA WANITA USIA SUBUR Tilawaty Aprina, Khulul Azmi. Abstrak
FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KANKER LEHER RAHIM PADA WANITA USIA SUBUR Tilawaty Aprina, Khulul Azmi Abstrak Latar Belakang : Berdasarkan data 4 (empat) tahun yaitu tahun 2005, 2006, 2007,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. awal (Nadia, 2009). Keterlambatan diagnosa ini akan memperburuk status
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker merupakan masalah kesehatan utama bagi masyarakat di seluruh dunia. Kanker yang khusus menyerang kaum wanita salah satunya ialah kanker serviks atau kanker leher
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai salah satu penyakit mematikan di dunia. Sampai saat ini, kanker
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker merupakan penyakit tidak menular yang dikategorikan sebagai salah satu penyakit mematikan di dunia. Sampai saat ini, kanker masih menjadi ancaman kesehatan bagi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kanker leher rahim adalah tumor ganas pada daerah servik (leher rahim)
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kanker leher rahim adalah tumor ganas pada daerah servik (leher rahim) sebagai akibat adanya pertumbuhan jaringan yang tidak terkontrol dan merusak jaringan normal
Lebih terperinci3. METODOLOGI PENELITIAN
3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji potong lintang atau cross sectional untuk menganalisa faktor faktor gaya hidup pada wanita peserta program
Lebih terperinciHUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN PROLAPSUS UTERI DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA. Dwika Suryaningdyah. Abstrak
HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN PROLAPSUS UTERI DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA Dwika Suryaningdyah Abstrak Partus yang berulang kali dan terjadi terlampau sering merupakan faktor utama terjadinya prolapsus
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kanker yang paling tinggi di kalangan perempuan adalah kanker serviks. yang paling beresiko menyebabkan kematian.
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar belakang Kanker merupakan salah satu jenis penyakit yang sudah tak asing lagi ditelinga. Berbagai jenis kasus baru ditemukan, namun jenis kasus kanker yang paling tinggi di kalangan
Lebih terperinciBAB 4 HASIL PENELITIAN
20 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Pengambilan Data Data didapatkan dari rekam medik penderita kanker serviks Departemen Patologi Anatomi RSCM Jakarta periode tahun 2004. Data yang didapatkan adalah sebanyak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Kanker leher rahim menduduki urutan pertama kejadian kanker ginekologis pada wanita secara keseluruhan di dunia. Di seluruh dunia kanker leher rahim menempati urutan
Lebih terperinciHUBUNGAN UMUR DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN ABORTUS INKOMPLIT DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAHARIFIN ACHMAD PEKANBARU TAHUN 2012
HUBUNGAN UMUR DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN ABORTUS INKOMPLIT DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAHARIFIN ACHMAD PEKANBARU TAHUN 2012 Rosmeri Bukit Akademi Kebidanan Dharma Husada Pekan Baru Korespondensi penulis :
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. yang mengandung risiko dan berdampak negatif bagi dirinya seperti terjadinya
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Secara etimiologi, remaja berarti tumbuh menjadi dewasa. Defenisi remaja (adolescent) menurut organisasi kesehatan dunia (WHO) periode usia antara 10 sampai 19 tahun.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. didominasi oleh penyakit menular bergeser ke penyakit tidak menular. Salah satu
0 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini Indonesia sebagai negara berkembang tengah mengalami transisi epidemiologi, yang ditandai dengan beralihnya pola penyakit dari yang semula didominasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sedangkan kanker serviks atau yang disebut juga sebagai kanker leher rahim
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Serviks termasuk dalam organ reproduksi wanita bagian dalam yang berfungsi baik dalam sistem reproduksi. Serviks sendiri terdiri dari dua bagian, yaitu mulut rahim
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG KANKER SERVIKS DENGAN KEIKUTSERTAAN IBU MELAKUKAN IVA TEST DI KELURAHAN JEBRES SURAKARTA
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG KANKER SERVIKS DENGAN KEIKUTSERTAAN IBU MELAKUKAN IVA TEST DI KELURAHAN JEBRES SURAKARTA Lesse Maharsie, Indarwati Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah Surakarta ABSTRAK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Human Papilloma Virus (HPV). HPV ini ditularkan melalui hubungan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit kanker leher rahim merupakan masalah kesehatan yang penting bagi wanita di seluruh dunia. Kanker leher rahim merupakan keganasan yang terjadi pada leher rahim
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN KANKER SERVIKS DI RSUP DR.SARDJITO YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh :
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN KANKER SERVIKS DI RSUP DR.SARDJITO YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh : Nama Mahasiswa : Heni Anggraini NIM : 201010104201 PROGRAM STUDI BIDAN
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENELITIAN
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Ginekologi. Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Kedokteran khususnya Ilmu Obstetri dan 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesehatan, seseorang paling tepat dan murah apabila tidak menunggu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan merupakan kebutuhan dasar masyarakat, oleh karena itu setiap individu dituntut untuk menjaga kesehatannya. Dalam usaha menjaga kesehatan, seseorang paling
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan reproduksi adalah kesejahteraan fisik, mental, sosial yang utuh dalam segala hal yang berkaitan dengan sistem, fungsi, dan proses reproduksi. 1 Pada saat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kondisi fisik yang tidak normal dan pola hidup yang tidak sehat. Kanker dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker merupakan penyakit tidak menular. Penyakit ini timbul akibat kondisi fisik yang tidak normal dan pola hidup yang tidak sehat. Kanker dapat menyerang berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ovarium merupakan salah satu tumor jinak ginekologi yang paling sering dijumpai pada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Ganggungan kesehatan yang sering terjadi pada system reproduksi wanita di kalangan masyarakat diantaranya kanker serviks, kanker payudara, kista ovarium, gangguan menstruasi,
Lebih terperinciJurnal Akademi Keperawatan Husada Karya Jaya, Volume 2, Nomor 2, September 2016 ISSN X
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUN PERAWAT DAN BIDAN TENTANG KANKER SERVIKS DI RUANG RPKK LANTAI 7 BLOK B RSUD KOJA JAKARTA UTARA Leo Rulino, S.Kep., Ners*, Yumina Mubata** *Dosen Akademi Keperawatan Husada Karya
Lebih terperinciDeviarbi Sakke Tira 1
RISIKO JUMLAH PERKAWINAN, RIWAYAT ABORTUS, DAN PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI HORMONAL TERHADAP KEJADIAN KANKER SERVIKS DI RUMAH SAKIT PELAMONIA MAKASSAR TAHUN 2006 2007 Deviarbi Sakke Tira 1 Abstract: Cervical
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menular (PTM) dapat digolongkan menjadi satu kelompok utama dengan faktor
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada akhir abad 20 prevalensi penyakit menular mengalami penurunan, sedangkan penyakit tidak menular cenderung mengalami peningkatan. Penyakit tidak menular (PTM)
Lebih terperinciFAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN MIOMA UTERI DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK SITI FATIMAH MAKASSAR
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN MIOMA UTERI DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK SITI FATIMAH MAKASSAR A. Ulfa Fatmasanti Akbid Batari Toja Watampone (Alamat Koresponden: andiulfafatmasanti@gmail.com/ 085399168227)
Lebih terperinciTHE RELATIONSHIP OF MATERNAL CHARACTERISTICS WITH THE INCIDENCE CERVICAL CANCER IN THE DR
THE RELATIONSHIP OF MATERNAL CHARACTERISTICS WITH THE INCIDENCE CERVICAL CANCER IN THE DR. SOERADJI PUBLIC GOVERNMENT HOSPITALS, TIRTONEGORO, KLATEN EAST JAVA Tutik Astuti ABSTRACT Background: Cancer is
Lebih terperinciHUBUNGAN USIA DENGAN KEJADIAN MYOMA UTERI DI BANGSAL SAKINAH RSU PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2013 NASKAH PUBLIKASI
HUBUNGAN USIA DENGAN KEJADIAN MYOMA UTERI DI BANGSAL SAKINAH RSU PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2013 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : KAS HARYANTI 201310104327 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG D IV SEKOLAH
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA USIA SUBUR DENGAN PENCEGAHAN KISTA OVARIUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAWASARI KOTA JAMBI TAHUN 2014
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA USIA SUBUR DENGAN PENCEGAHAN KISTA OVARIUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAWASARI KOTA JAMBI TAHUN 2014 Sri Mulyati Akademi Keperawatan Prima Jambi Korespondensi penulis
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. serviks uteri. Kanker ini menempati urutan keempat dari seluruh keganasan pada
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kanker serviks merupakan suatu penyakit keganasan pada leher rahim atau serviks uteri. Kanker ini menempati urutan keempat dari seluruh keganasan pada wanita di dunia
Lebih terperinciKanker Serviks. Cervical Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved
Kanker Serviks Kanker serviks merupakan penyakit yang umum ditemui di Hong Kong. Kanker ini menempati peringkat kesepuluh di antara kanker yang diderita oleh wanita dengan lebih dari 400 kasus baru setiap
Lebih terperinciHUBUNGAN DETEKSI DINI (PAP SMEAR) DENGAN KEJADIAN KANKER SERVIKS DI POLI OBGYN
Jurnal Endurance 3(1) Februari 218 (7-13) HUBUNGAN DETEKSI DINI (PAP SMEAR) DENGAN KEJADIAN KANKER SERVIKS DI POLI OBGYN Indri Ramadini Program Profesi Ners STIkes YPAK Padang, Indonesia Email : Indri.ramadini@gmail.com
Lebih terperinciHUBUNGAN PERILAKU SEKSUAL DENGAN RISIKO TERJADINYA. KANKER SERVIKS DI RSU Dr. PIRNGADI MEDAN TAHUN 2012
HUBUNGAN PERILAKU SEKSUAL DENGAN RISIKO TERJADINYA KANKER SERVIKS DI RSU Dr. PIRNGADI MEDAN TAHUN 2012 DEWI SANDRA LUBIS NIM. 115102036 KARYA TULIS ILMIAH PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN
Lebih terperinciPENGARUH PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI KOMBINASI PROGESTERON ESTROGEN TERHADAP KEJADIAN KANKER LEHER RAHIM DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA.
PENGARUH PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI KOMBINASI PROGESTERON ESTROGEN TERHADAP KEJADIAN KANKER LEHER RAHIM DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA. Muthiah Rissa Pratiwi, S.S.T. Abstrak Kanker leher rahim adalah kanker
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. metode deteksi dini yang akurat. Sehingga hanya 20-30% penderita kanker
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker ovarium (kanker indung telur) merupakan penyebab nomor satu dari seluruh kematian yang disebabkan kanker pada saluran reproduksi. Penderita kanker ini umumnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. atau peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa yang meliputi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Notoatmodjo (2007) masa remaja merupakan salah satu periode dari perkembangan manusia. Masa ini merupakan masa perubahan atau peralihan dari masa kanak-kanak
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kanker adalah salah satu penyakit yang termasuk dalam kelompok penyakit tidak menular dan merupakan penyebab kematian utama di dunia. Dari 57 juta kematian pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terjadi di Amerika Tengah dan Amerika Selatan, Karibia, Sub-Sahara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker serviks merupakan penyakit mematikan kedua yang sering terjadi pada wanita. Penyakit ini sebanyak 529.800 di dunia pada tahun 2008 dan 85% terjadi di negara berkembang.
Lebih terperinciPromotif, Vol.7 No.1, Juli 2017 Hal 51-59
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU WUS (WANITA USIA SUBUR) TENTANG DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM METODE IVA (INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT) DI PUSKESMAS SINGGANI 1 Niar Rasyid, 2 Nur Afni 1
Lebih terperinci