PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM KETIDAKPASTIAN Ari Darmawan, Dr. S.AB, M.AB Email: aridarmawan_fia@ub.ac.id A. PENDAHULUAN B. KETIDAKPASTIAN, PROBABILITAS DAN NILAI HARAPAN - Probabilitas objektif - Probabilitas subjektif C. SIKAP TERHADAP RISIKO D. LANGKAH-LANGKAH PENGAMBILAN KEPUTUSAN Modul 2 ini membahas mengenai pengambilan keputusan dalam kondisi yang tidak pasti. Setelah mempelajari modul ini, diharapkan mahasiswa mampu:. Memahami dan menjelaskan mengenai jenis probabilitas 2. Memahami dan menjelaskan mengenai proses dalam pengambilan keputusan A. PENDAHULUAN Beberapa pokok pembahasan sebelumnya kita mengabaikan dua hal yaitu ketidakpastian dan asimetri informasi. Sebagai contoh, kita telah membahas mengenai fungsi permintaan suatu produk. Analisis fungsi permintaan tersebut tidak mempertimbangkan adanya permintaan masyarakat yang selalu berubah-ubah. Adanya asimetri informasi (tidak sempurnanya distribusi informasi dari produsen ke konsumen) juga berpotensi untuk mengurangi tingkat kepercayaan fungsi permintaan suatu produk. Adanya ketidakpastian dan asimetri informasi, menyebabkan pengambilan keputusan akan semakin sulit. Ketidakpastian merupakan suatu kondisi dimana kita hanya tidak mengetahui hasil yang kita harapkan di masa mendatang dikarenakan kita tidak mengetahui besarnya probabilitasnya dari suatu peristiwa yang kita harapkan. Adanya ketidakpastian, akan menyebabkan kita untuk menghadapi risiko di masa depan. Risiko merupakan seberapa besar kemungkinan timbulnya suatu peristiwa yang sifatnya acak, setelah kita mengetahui probabilitasnya. Berikut ini akan dibahas mengenai proses pengambilan keputusan dalam kondisi yang tidak pasti dan adanya asimetri informasi. MODUL 2 PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM KETIDAKPASTIAN
Ekonomi Manajerial / Pengambilan Keputusan... Brawijaya University 202 B. MODEL-MODEL KEPUTUSAN Sebelum membahas lebih lanjut pada pengambilan keputusan dalam kondisi yang tidak pasti, kita membahas terlebih dahulu mengenai model-model keputusan. Menurut Wiratmo (992), terdapat dua model keputusan, yaitu:. Keputusan-keputusan yang diprogram Keputusan-keputusan yang diprogram merupakan keputusan yang dibuat menurut kebiasaan, aturan atau prosedur. 2. Keputusan-keputusan yang tidak diprogram Keputusan-keputusan yang tidak diprogram merupakan keputusan yang dibuat dikarenakan adanya masalah-masalah khusus. Berdasarkan pada model keputusan, dapat dibedakan lagi menjadi empat model keputusan, yaitu: a. Model keputusan dengan kepastian Model keputusan ini dibuat berdasarkan data yang dapat ditentukan secara pasti dan hasil yang diharapkan tidak menyimpang dari yang yang diperkirakan. b. Model keputusan dengan risiko Model keputusan ini dibuat berdasarkan pada ketidakpastian yang timbul dikarenakan setiap alternatif keputusan memiliki kemungkinan lebih dari satu. Pada model keputusan dengan risiko, probabilitas dari setiap kemungkinan kejadian dapat diketahui. c. Model keputusan dengan ketidakpastian Model keputusan ini dibuat berdasarkan pada ketidakpastian yang timbul dikarenakan setiap alternatif keputusan memiliki kemungkinan lebih dari satu. Pada model keputusan dengan risiko, probabilitas dari setiap kemungkinan kejadian tidak dapat diketahui. d. Model keputusan dengan konflik Ketiga model di atas diasumsikan pengambil keputusannya adalah satu, akan tetapi pada model keputusan dengan konflik terjadi karena pengambil keputusannya lebih dari satu. C. KETIDAKPASTIAN, PROBABILITAS DAN NILAI HARAPAN Untuk mengukur ketidakpastian, dapat digunakan probabilitas, yaitu ukuran kuantitatif yang mengukur berbagai kemungkinan atau peluang terjadi peristiwa yang tidak pasti. Menurut Arsyad (20) terdapat dua konsep probabilitas, yaitu:. Probabilitas objektif Probabilitas objektif merupakan probabilitas yang didasarkan pada frekuensi probabilitas yang relatif sama dalam waktu jangka panjang. Berikut ini merupakan contoh yang dapat menjelaskan konsep probabilitas objektif. Contoh 2. Diketahui: dalam kotak terdapat 2 kue coklat dan 8 kue keju Hitung: probabilitas kemungkinan diambilnya kue coklat Pembahasan: Probabilitas terambilnya kue coklat adalah terambilnya kue keju adalah 4 3 2 = = 8 4 2 = = 8 4 dan probabilitas untuk 63
Ekonomi Manajerial / Pengambilan Keputusan... Brawijaya University 202 2. Probabilitas subjektif Probabilitas subjektif merupakan probabilitas yang didasarkan pada subjektifitas penilaian orang terhadap timbulnya suatu peristiwa. Berikut ini merupakan contoh yang dapat menjelaskan konsep probabilitas subjektif. Contoh 2.2 Diketahui: Perusahaan PT Florencia tidak mengetahui estimasi laba di masa mendatang. Pada tahun 20 perusahaan mendapatkan laba sebesar Rp.50. Dikarenakan pada tahun 202 terjadi krisis global, maka laba perusahaan berpeluang berfluktuasi sebesar Rp.0. Berikut ini merupakan distribusi probabilitas laba di masa mendatang: - Probabilitas laba akan naik = /3 - Probabilitas laba akan turun = /5 - Probabilitas laba akan tetap = /2 Hitung: estimasi laba tahun 202 Pembahasan: Estimasi laba = ( 60. 000) + ( 40. 000) + ( 50. 000) 3 5 2 Estimasi laba = 20. 000 + 8. 000 + 25. 000 Estimasi laba = 53. 000 D. SIKAP TERHADAP RISIKO Pada umumnya terdapat sikap terhadap risiko, yaitu:. Risk averter Risk averter merupakan sikap yang cenderung untuk menghindari risiko. 2. Risk neutral Risk neutral merupakan sikap yang cenderung untuk tidak menolak ataupun menolak terhadap suatu risiko. 3. Risk seeker Risk seeker merupakan sikap yang cenderung untuk menyukai risiko. E. LANGKAH-LANGKAH PENGAMBILAN KEPUTUSAN Menurut Arsyad (20), terdapat beberapa langkah untuk proses pengambilan keputusan, antara lain:. Pembatasan masalah Langkah ini diarahkan untuk menentukan batasan-batasan permasalahan dan keputusan yang akan kita ambil. 2. Penentuan tujuan Langkah ini diarahkan untuk menentukan tujuan dari pengambilan keputusan yang telah diambil. 3. Pencarian alternatif Langkah ini diarahkan untuk menentukan beberapa altenatif keputusan yang akan diambil. 4. Peramalan dampak Langkah ini diarahkan untuk mengidentifikasi dampak yang ditimbul sebagai akibat pengambilan keputusan yang telah di ambil. 5. Penentuan pilihan Langkah ini diarahkan untuk menentukan pilihan keputusan yang diinginkan. 6. Analisis sensitivitas Langkah ini diarahkan untuk menilai perubahan-perubahan yang timbul setelah keputusan telah ditetapkan. 64
Ekonomi Manajerial / Pengambilan Keputusan... Brawijaya University 202 F. METODE PENENTUAN KEPUTUSAN Salah satu teknik yang dapat digunakan untuk membantu manajer perusahaan didalam menentukan keputusan adalah dengan metode analisis pohon keputusan. Berikut ini merupakan contoh yang dapat menjelaskan konsep penentuan keputusan dengan metode analisis pohon keputusan. Contoh 2.3 Diketahui: PT Florencia mempunyai rencana untuk mengembangkan bisnisnya di masa mendatang. Terdapat dua alternatif untuk menekuni pada bisnis yang baru, yaitu: bisnis rumah makan dan bisnis laundri. Setelah dilakukan analisis, maka dapat diketahui data sebagai berikut:. Bisnis rumah makan Biaya yang dikeluarkan unruk mendanai bisnis rumah makan adalah sebesar Rp.5. Probabilitas bisnis rumah makan memiliki tiga probabilitas, sesuai dengan dengan kondisi pasar, yakni: a) Kondisi pasar dengan permintaan tinggi, probabilitasnya sebesar 0,70. b) Kondisi pasar dengan permintaan sedang, probabilitasnya sebesar 0,20. c) Kondisi pasar dengan permintaan rendah, probabilitasnya sebesar 0,0. Aliran kas (present value) dari masing kondisi pasar, adalah sebagai berikut: a) Kondisi pasar dengan permintaan tinggi, present value yang diharapkan sebesar Rp.6.000 b) Kondisi pasar dengan permintaan sedang, present value yang diharapkan sebesar Rp.5.000 c) Kondisi pasar dengan permintaan rendah, present value yang diharapkan sebesar Rp.3.000 2. Bisnis laundri Biaya yang dikeluarkan unruk mendanai bisnis rumah makan adalah sebesar Rp.4. Probabilitas bisnis rumah makan memiliki tiga probabilitas, sesuai dengan dengan kondisi pasar, yakni: a) Kondisi pasar dengan permintaan tinggi, probabilitasnya sebesar 0,50. b) Kondisi pasar dengan permintaan sedang, probabilitasnya sebesar 0,20. c) Kondisi pasar dengan permintaan rendah, probabilitasnya sebesar 0,30. Aliran kas (present value) dari masing kondisi pasar, adalah sebagai berikut: a) Kondisi pasar dengan permintaan tinggi, present value yang diharapkan sebesar Rp.5.000 b) Kondisi pasar dengan permintaan sedang, present value yang diharapkan sebesar Rp.4.000 65
Ekonomi Manajerial / Pengambilan Keputusan... Brawijaya University 202 c) Kondisi pasar dengan permintaan rendah, present value yang diharapkan sebesar Rp.2.000 Hitung : Bisnis mana yang memiliki net present value tertinggi dari dua alternatip bisnis tersebut Pembahasan:. Bisnis rumah makan Kondisi permintaan pasar Probabilitas Present value Present value yang diharapkan Tinggi 0,70 6.000 4.200.000 Sedang 0,20 5.000.000 Rendah 0,0 3.000 300.000 5.500.000 Net present value = present value yang diharapkan initial investment = Rp.5.500.000 Rp.5.000 = Rp.500.000 2. Bisnis laundri Kondisi permintaan pasar Probabilitas Present value Present value yang diharapkan Tinggi 0,50 6.000 2.500.000 Sedang 0,20 5.000 800.000 Rendah 0,30 3.000 600.000 3.900.000 Net present value = present value yang diharapkan initial investment = Rp.3.900.000 Rp.4.000 = - Rp.00.000 Berdasarkan pada perhitungan di atas, maka dapat diketahui alternatif bisnis rumah makan, merupakan alternatip bisnis yang lebih menguntungkan dibandingkan dengan bisnis laundri, sehingga PT Florencia dapat mengambil keputusan untuk mendanai bisnis rumah makan. REFERENSI Arsyad, Lincolin. 20. Ekonomi Manajerial. BPFE Wiratmo, Masykur. 992. Ekonomi Manajerial. Media Widya Mandala 66
Ekonomi Manajerial / Pengambilan Keputusan... Brawijaya University 202 PROPAGASI. Jelaskan keterkaitan konsep probabilitas dan kondisi ketidakpastian. 2. Sebutkan dan jelaskan model-model keputusan 3. Sebutkan dan jelaskan sikap-sikap yang berhubungan dengan risiko. 4. Mungkinkah seseorang yang memiliki sikap risk seeker untuk tidak menghadapi risiko yang besar. 67