ANGGARAN DASAR KONGRES IX, 15 NOVEMBER 2015 BAB I PERHIMPUNAN

dokumen-dokumen yang mirip
ANGGARAN RUMAH TANGGA

KONGRES XI IKATAN SARJANA PETERNAKAN INDONESIA Nomor : 05/KONGRES XI-ISPI/XI/2014. Tentang: ANGGARAN DASAR/ANGGARAN RUMAH TANGGA (AD/ART)

MUKADIMAH PERHIMPUNAN AHLI BEDAH ONKOLOGI INDONESIA ( PERABOI ) Bahwa sesungguhnya penyakit tumor/kanker adalah suatu penyakit yang dapat disembuhkan.

Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga Perhimpunan Pelajar Indonesia di Jerman

ANGGARAN DASAR/ ANGGARAN RUMAH TANGGA (AD/ART), PROGRAM KERJA DAN KODE ETIK AHLI GIZI

KONGRES KEENAM IKATAN ALUMNI PENDIDIKAN TINGGI KEDINASAN STAN (IKANAS STAN) Keputusan Sidang Pleno Tetap Nomor :.../IKANAS/KONGRES-VI/XI/2016.

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA HISWARA MIGAS INDONESIA MUKADIMAH

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA. PERHIMPUNAN PENYULUH PERTANIAN INDONESIA (Indonesian Agricultural Extensionist Association) PERHIPTANI IAEA

A N G G A R A N D A S A R

MUSYAWARAH NASIONAL IX HISKI HIMPUNAN SARJANA-KESUSASTRAAN INDONESIA (HISKI)

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI ANTROPOLOGI INDONESIA

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN AHLI PERENCANA

ANGGARAN DASAR ASOSIASI DOSEN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR INDONESIA PENDAHULUAN

PERHIMPUNAN MAHASISWA INDONESIA DI RUSIA

MUSYAWARAH BESAR IKATAN ALUMNI BUMISERAM ( IKAB )MAKASSAR

IKATAN ZEOLIT INDONESIA (Indonesian Zeolite Association)

BAB III KEANGGOTAAN Pasal 4 Syarat Keanggotaan

IKATAN ORANGTUA MAHASISWA ST3 TELKOM PURWOKERTO (IOMTEL) ANGGARAN DASAR BAB I KETENTUAN UMUM

ANGGARAN DASAR ASOSIASI KURATOR DAN PENGURUS INDONESIA

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI KONTRAKTOR MEKANIKAL ELEKTRIKAL INDONESIA ( A S K O M E L I N ) BAB I UMUM Pasal 1 DASAR 1. Anggaran Rumah Tangga ini

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERHIMPUNAN PELAJAR DAN MAHASISWA INDONESIA DI PHILIPPINA (PPMIP)

ANGGARAN DASAR IKATAN APOTEKER INDONESIA

ANGGARAN DASAR PERHIMPUNAN PELAJAR INDONESIA LEICESTER

Anggaran Rumah Tangga Tunas Indonesia Raya (TIDAR)

PERHIMPUNAN BANTUAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA INDONESIA INDONESIAN LEGAL AID AND HUMAN RIGHTS ASSOCIATION

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA ( ORARI )

IKATAN AHLI PENGADAAN INDONESIA (IAPI)

ANGGARAN DASAR FORUM PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI INDONESIA. Anggaran Dasar FPPTI

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI BAB I KEANGGOTAAN. Pasal 1 SYARAT KEANGGGOTAAN

ANGGARAN RUMAH TANGGA KOALISI INDONESIA UNTUK KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN BAB I UMUM. Pasal 1 Nama dan Sifat Organisasi

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI INDONESIA (APSPBI)

ANGGARAN RUMAH TANGGA PERKUMPULAN MANAJER INVESTASI INDONESIA

Bahwa penerapan prinsip dan program kerja kesehatan masyarakat merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah dan masyarakat.

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA (PERHEPI)

NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN

ANGGARAN DASAR IKATAN PUSTAKAWAN INDONESIA PERIODE

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN PENDIDIK DAN PENELITI BIOLOGI INDONESIA (HPPBI)

Pasal 3 MAKSUD DAN TUJUAN ANGGARAN DASAR ASOSIASI PERUSAHAAN PENGIKLAN INDONESIA

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN PENGEMBANGAN JALAN INDONESIA MUKADIMAH

Anggaran Dasar (AD) Ikatan Laboratorium Kesehatan Indonesia (ILKI) MUKADIMAH

KEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL PERHIMPUNAN AHLI EPIDEMIOLOGI INDONESIA NOMOR: 06/MUNAS/PAEI/2013

DRAFT ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN KELUARGA ALUMNI TEKNIK KIMIA (IKA TEKNIK KIMIA) POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

ANGGARAN DASAR Gabungan Industri Pengerjaan Logam dan Mesin Indonesia

PERHIMPUNAN PELAJAR INDONESIA (PPI) DELFT

ASOSIASI AHLI MANAJEMEN ASURANSI INDONESIA

IKATAN KELUARGA ALUMNI PENDIDIKAN KESEHATAN PANTI RAPIH (IKADIKTIRA) Sekretaris Akper Panti Rapih Jl. Kaliurang KM 14 Yogyakarta (0274)

ANGGARAN DASAR MUSYAWARAH ANGGOTA XVII PERSATUAN PELAJAR INDONESIA UNIVERSITI TEKNOLOGI MALAYSIA (PPI-UTM) Sabtu, 2 November 2013 MUKADDIMAH

ANGGARAN RUMAH TANGGA MUHAMMADIYAH

ANGGARAN DASAR (AD) AMAN Ditetapkan oleh Kongres Masyarakat Adat Nusantara Ke-Empat (KMAN IV) Tobelo, 24 April 2012

ANGGARAN DASAR IKATAN AHLI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA

Anggaran Rumah Tangga Muhammadiyah

Anggaran dasar/anggaran Rumah Tangga HIMAFI ITB ANGGARAN DASAR MUKADIMAH

AD/ART PPI UT Pokjar Kuala Lumpur

ANGGARAN DASAR PDSKJI M U K A D I M A H

PENGURUS PUSAT PERHIMPUNAN ERGONOMI INDONESIA INDONESIAN ERGONOMIC SOCIETY

ASOSIASI PENELITI KESEHATAN INDONESIA APKESI ANGGARAN DASAR (AD)

KETETAPAN MUSYAWARAH ANGGOTA XVIII PERSATUAN PELAJAR INDONESIA UNIVERSITI TEKNOLOGI MALAYSIA (PPI UTM) Nomor: 005/MAXVIII/PPI-UTM/X/2014 TENTANG

MASTEL MASYARAKAT TELEMATIKA INDONESIA The Indonesian Infocom Society

ANGGARAN RUMAH TANGGA HIMPUNAN FISIKA MEDIK DAN BIOFISIKA INDONESIA (HFMBI) BAB I UMUM. Pasal 1

IAP KETETAPAN KONGRES ISTIMEWA IKATAN AHLI PERENCANAAN INDONESIA (IAP) NO. 3 TAHUN 2009 TENTANG

ANGGARAN RUMAH TANGGA GABUNGAN INDUSTRI PENGERJAAN LOGAM DAN MESIN INDONESIA BAB I LANDASAN PENYUSUNAN

ANGGARAN DASAR (AD) ASOSIASI PENGELOLA SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI (SPAMS) PERDESAAN

ANGGARAN RUMAH TANGGA HIMPUNAN PENGEMBANGAN JALAN INDONESIA

ANGGARAN DASAR FEDERASI PANJAT TEBING INDONESIA

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN SURVEYOR INDONESIA BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1. Pasal 2. Pasal 3

ANGGARAN RUMAH TANGGA

Anggaran Dasar Daihatsu Zebra Club

ANGGARAN DASAR PERHIMPUNAN PENYULUH PERTANIAN INDONESIA (Indonesian Agricultural Extensionist Association) PERHIPTANI IAEA

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA INFORMATIKA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

ANGGARAN DASAR IKATAN JURNALIS TELEVISI INDONESIA (IJTI)

DRAFT ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERSATUAN WARGA SUMBA DI SALATIGA P E R W A S U S ANGGARAN DASAR

ANGGARAN DASAR IKATAN ALUMNI UNIVERSITAS PADJADJARAN

ANGGARAN DASAR INDONESIAN RAILWAY PRESERVATION SOCIETY

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN AHLI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA

ASOSIASI PENGUSAHA DAN PEMILIK ALAT KONSTRUKSI INDONESIA ( APPAKSI ) ANGGARAN DASAR

ANGGARAN DASAR (AD) ASOSIASI PENGELOLA SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI (SPAMS) PERDESAAN

ANGGARAN DASAR PERMAHI (PERHIMPUNAN MAHASISWA HUKUM INDONESIA) PEMBUKAAN

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI STEMBAYO

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN AHLI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA

PERHIMPUNAN PELAJAR INDONESIA DI LEIDEN. (Indonesian Students Association in Leiden) ANGGARAN DASAR

ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN KOORDINASI KEGIATAN MAHASISWA TEKNIK KIMIA INDONESIA BAB I STATUS DAN KEANGGOTAAN PASAL 1

HIMPUNAN MAHASISWA (... sebutkan...) UNIVERSITAS DHYANA PURA ANGGARAN DASAR

ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN KOORDINASI KEGIATAN MAHASISWA TEKNIK KIMIA INDONESIA BAB I STATUS DAN KEANGGOTAAN PASAL 1

ANGGARAN RUMAH TANGGA INSTITUT AKUNTAN MANAJEMEN INDONESIA TAHUN 2009 BAB I KEANGGOTAAN. Pasal 1 KETENTUAN UMUM

ANGGARAN RUMAH TANGGA PERSATUAN PERUSAHAAN INDONESIA PERIKLANAN INDONESIA. Pasal 1 KEANGGOTAAN

ANGGARAN DASAR IKATAN PUSTAKAWAN INDONESIA MUKADIMAH

Oktober Tata Kerja. Asosiasi Psikologi Industri dan Organisasi. S u r a b a y a, O k t o b e r

ANGGARAN DASAR (AD) DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART)

Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART)

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA YAYASAN NENE MALLOMO ( THE NENE MALLOMO FOUNDATION) INDONESIA ANGGARAN DASAR MUKADDIMAH

ANGGARAN DASAR PERSATUAN INSINYUR INDONESIA

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI BADAN USAHA MILIK DESA SE INDONESIA

Anggaran Dasar Muhammadiyah

Anggaran Dasar Muhammadiyah

ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN MUSYAWARAH MUSEA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BAB I LAMBANG DAN DUAJA

IKATAN ALUMNI CEDS UI

AD Page 1 of 5

ANGGARAN RUMAH TANGGA POSDAYA Dusun Pokoh, Desa Giripurno, Kec. Borobudur, Kab. Magelang

ANGGARAN DASAR ( AD ) GAKESLAB INDONESIA

ANGGARAN DASAR IKATAN NOTARIS INDONESIA HASIL KONGRES XIX IKATAN NOTARIS INDONESIA JAKARTA, 28 JANUARI 2006

Transkripsi:

ANGGARAN DASAR KONGRES IX, 15 NOVEMBER 2015 BAB I PERHIMPUNAN Pasal 1. Nama Nama perhimpunan ialah Perhimpunan Biokimia dan Biologi Molekuler Indonesia atau dan disingkat PBBMI atau ISBMB. Pasal 2. Waktu dan Tempat Kedudukan Perhimpunan ini didirikan pada hari Rabu, 14 Januari 1976 di Jakarta untuk jangka waktu yang tidak ditentukan. Perhimpunan berkedudukan di kota di mana Pengurus Pusat berdomisili. Pasal 3. Azas Perhimpunan berazaskan Pancasila. Pasal 4. Tujuan Tujuan perhimpunan ialah memberikan wadah kepada kegiatan-kegiatan serta memajukan dan mengembangkan Ilmu Biokimia dan Biologi Molekuler dalam arti yang seluas-luasnya. Pasal 5. Sifat Perhimpunan ini merupakan perhimpunan ilmiah dan bersifat otonom. Pasal 6. Lambang

BAB II STRUKTUR PERHIMPUNAN Pasal 7. Pimpinan Pimpinan perhimpunan terdiri atas pengurus pusat dan pengurus cabang. Pasal 8. Kekuasaan Kekuatan tertinggi terletak di tangan kongres. BAB III KEANGGOTAAN PERHIMPUNAN Pasal 9. Jenis Keanggotaan a. Anggota Kehormatan b. Anggota Biasa c. Anggota Luar Biasa d. Anggota Khusus Pasal 10. Sifat Keanggotaan Keanggotaan perhimpunan bersifat aktif, kecuali untuk anggota kehormatan dan anggota khusus. Pasal 11. Penghentian Keanggotaan Keanggotaan berakhir karena : a. Permintaan sendiri b. Karena meninggal dunia c. Karena diberhentikan

BAB IV KEKAYAAN PERHIMPUNAN Pasal 12. Sumber Kekayaan PBBMI memperoleh kekayaan dari : a. Uang pangkal dan uang iuran para anggota biasa dan luar biasa. b. Donasi yang tidak mengikat. c. Kegiatan-kegiatan lain yang sah. BAB V PEMBUBARAN PERHIMPUNAN Pasal 13. Pembubaran Perhimpunan Pembubaran perhimpunan dapat dilakukan setiap waktu dalam suatu rapat paripurna yang khusus diadakan untuk keperluan tersebut dengan mendapat persetujuan dari sekurang-kurangnya ¾ dari jumlah suara. Pasal 14. Hutang Piutang Perhimpunan Bila perhimpunan dibubarkan, maka semua hutang piutang akan diselesaikan menurut peraturan hukum yang berlaku dan jika ada kelebihan kekayaan disumbangkan kepada badan-badan lain. BAB VI PENGUBAHAN ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERHIMPUNAN Pasal 15. Pengubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Bab-bab dan atau pasal-pasal Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Perhimpunan hanya dapat ditambah, dikurangi dan atau diubah oleh dan dalam Kongres dan disetujui oleh sekurang-kurangnya 2/3 jumlah suara.

BAB VII PENUTUP Pasal 16. Lain-Lain Segala sesuatu yang tidak tercantum dalam anggaran dasar diatur dalam anggaran rumah tangga. Kongres PBBMI IX, Denpasar, 15 November 2015

PERHIMPUNAN BIOKIMIA DAN BIOLOGI Denpasar, Kongres IX ANGGARAN RUMAH TANGGA BAB I PERHIMPUNAN Pasal 1. Nama Nama perhimpunan ialah Perhimpunan Biokimia dan Biologi Molekuler Indonesia (PBBMI) sebagai kelanjutan dari Perhimpunan Biokimia Indonesia (PERHIBI) ini dimaksudkan untuk mencerminkan wadah bagi setiap orang yang aktif melakukan kegiatan dalam bidang ilmu biokimia dan biologi molekuler dan serta disiplin ilmu-ilmu terkait. Pasal 2. Tempat Kedudukan Tempat kedudukan PBBMI berkedudukan di kota di mana Pengurus Pusat berdomisili. Pasal 3. Azas Perhimpunan berazaskan Pancasila sesuai dengan falsafah bangsa dan Negara Republik Indonesia serta berlandaskan UUD 1945. Pasal 4. Tujuan 4.1 Yang dimaksud dengan ilmu biokimia dan biologi molekuler dalam arti luas ialah semua cabang ilmu pengetahuan alam, terutama yang mempelajari susunan kimia, proses kimia serta fungsinya pada organisme hidup. 4.2 Dalam memajukan dan mengembangkan ilmu biokimia dan biologi molekuler itu, PBBMI dapat melakukan usaha-usaha sebagai berikut : a. Mengadakan pertukaran informasi antara pusat-pusat, badan-badan, laboratorium-laboratorium yang melakukan kegiatan dalam bidang ilmu biokimia dan biologi molekuler. b. Mengadakan pertemuan, seminar, symposium dan kolokium ilmu biokimia dan biologi molekuler. c. Mengeluarkan penerbitan berkala ilmu biokimia dan biologi molekuler.

d. Mendorong anggotanya untuk menulis makalah ilmiah dalam bidang ilmu biokimia dan biologi molekuler. e. Mendorong anggotanya untuk menulis karya-karya biokimia dan biologi molekuler yang dapat disalurkan melalui media popular. f. Mengadakan hubungan kerjasama dengan Perhimpunan Biokimia dan Biologi Molekuler di luar negeri. g. Hal-hal lain yang menguntungkan PBBMI. Pasal 5. Sifat PBBMI ini bersifat ilmiah dan otonom, dengan pengertian bahwa PBBMI ini tidak menjadi bagian atau cabang dari organisasi lain di dalam maupun di luar negeri. PBBMI ini dapat menjadi anggota dari federasi biokimia dan biologi molekuler yang bersifat regional maupun internasional. Pasal 6. Lambang BAB II STRUKTUR PERHIMPUNAN Pasal 7. Pimpinan 7.1 Pengurus pusat terdiri atas : a. Ketua Umum b. Sekretaris c. Bendahara d. Anggota 7.2 Dalam pemilihan pengurus pusat wakil cabang memilih Ketua Umum Pengurus Pusat baru yang diberi mandat penuh untuk menentukan susunan/anggota kepengurusannya. 7.3 Pengurus pusat dipilih untuk masa jabatan 3 (tiga) tahun. 7.4 Pengurus pusat dappat dilengkapi dengan seksi-seksi sesuai dengan kebutuhan. 7.5 Tugas pengurus pusat melaksanakan ketentuan-ketentuan yang termuat dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Perhimpunan dan kebijakankebijakan serta keputusan-keputusan yang diambil dalam Rapat Paripurna/Kongres. 7.6 Pengurus Pusat bertanggung jawab kepada Rapat Kongres.

Pasal 8. Pengurus Cabang 8.1 Suatu cabang dapat didirikan, jika di tempat itu terdapat sekurang-kurangnya 5 orang anggota. Daerah yang mempunyai kurang dari 5 anggota dapat menggabungkan diri pada cabang yang terdekat. 8.2 Pengurus cabang sekurang-kurangnya terdiri atas seorang ketua, seorang sekretaris dan seorang bendahara. 8.3 Pengurus cabang sesudah dipilih harus disahkan oleh Pengurus Pusat. 8.4 Pengurus cabang mempunyai masa jabatan selama 3 (tiga) tahun. 8.5 Tugas pengurus cabang mengurus soal-soal yang menyangkut kegiatan cabang. 8.6 Pengurus cabang bertanggung jawab kepada pengurus pusat. BAB III KEANGGOTAAN PERHIMPUNAN Pasal 9. Jenis Keanggotaan 9.1 Anggota Kehormatan. Seseorang yang berjasa dalam/atau kepada ilmu biokimia dan biologi molekuler, PBBMI tanpa melihat kewarganegaraannya. 9.2 Anggota Biasa Sarjana Warga Negara Indonesia yang bekerja dalam ilmu biokimia dan biologi molekuler dalam arti kata yang luas. 9.3 Anggota Luar Biasa Seseorang/suatu badan yang aktif bekerja dalam bidang ilmu biokimia dan biologi molekuler dalam arti kata luas, baik warga Negara Indonesia maupun bukan. 9.4 Anggota Khusus Suatu organisasi, institusi dan/atau badan yang mempunyai banyak hubungannya dengan ilmu biokimia dan biologi molekuler dan/atau PBBMI. Pasal 10. Cara menjadi Anggota 10.1 Penentuan untuk diangkat menjadi anggota kehormatan dilakukan oleh Pengurus Pusat dan disahkan oleh rapat paripurna/kongres. 10.2 a. Setiap orang yang ingin menjadi anggota (biasa, luar biasa, khusus) diwajibkan mengisi formulir permohonan dengan disertai dukungan 2 orang anggota biasa dan menyerahkannya kepada Pengurus Cabang setempat.

b. Suatu organisasi/institusi/badan dapat diusulkan menjadi anggota luar biasa atau anggota khusus oleh Pengurus Pusat/Pengurus Cabang dan disahkan oleh rapat paripurna/kongres. 10.3 Keputusan untuk diterima menjadi anggota biasa ditetapkan oleh Pengurus Cabang setempat, yang kemudian dilaporkan kepada Pengurus Pusat. Pasal 11. Hak dan Kewajiban Anggota 11.1 Anggota Kehormatan a. Anggota kehormatan mempunyai hak untuk mengajukan saran/usul dan pertanyaan kepada pengurus. b. Anggota kehormatan tidak mempunyai hak memilih dan dipilih menjadi pengurus. c. Anggota kehormatan tidak mempunyai hak suara dalam rapat. d. Anggota kehormatan tidak diwajibkan membayar uang pangkal dan iuran. 11.2 Anggota Biasa a. Anggota biasa mempunyai hak memilih dan dipilih menjadi pengurus selama memenuhi kewajibannya. b. Anggota biasa mempunyai hak suara dalam rapat. c. Anggota biasa mempunyai kewajiban membayar uang pangkal pada permulaan menjadi anggota biasa sebesar Rp. 10.000,- dan uang iuran setiap bulannya sebesar Rp. 2.500,-. d. Anggota biasa mempunyai kewajiban menjunjung tinggi nama baik perhimpunan. 11.3 Anggota Luar Biasa Anggota luar biasa mempunyai hak yang sama dengan anggota biasa, kecuali tidak dapat dipilih menjadi pengurus. 11.4 Anggota Khusus a. Anggota khusus diundang pada jamuan makan pada pertemuan/seminar/ symposium/kongres PBBMI agar merasa sebagai bagian dari PBBMI serta diberikan prioritas untuk pemasangan iklan. b. Angggota khusus mempunyai kewajiban membayar uang iuran tahunan sebesar Rp. 2.000.000,-/tahun sekaligus tanpa harus membayar iuran bulanan.

Pasal 12. Pemberhentian 12.1 Pemberhentian Keanggotaan. Seseorang anggota berhenti menjadi anggota karena meninggal dunia atau atas permintaan sendiri. 12.2 Pemecatan Sementara a. Anggota dapat dipecat sementara (schorsing) oleh Pengurus Cabang, karena melanggar ketentuan-ketentuan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga. b. Pemecatan sementara berjangka waktu selama-lamanya 3 (tiga) bulan. c. Pengurus Cabang sebelum melakukan pemecatan sementara wajib memberikan peringatan tertulis. d. Anggota yang dikenakan pemecatan sementara berhak membela diri dalam rapat yang khusus diadakan untuk keperluan tersebut. e. Apabila anggota yang dikenakan pemecatan sementara tidak dapat menerima keputusan rapat cabang, maka ia dapat naik banding pada rapat paripurna/kongres. f. Berita acara tentang pemecatan sementara harus sesegera mungkin dilaporkan kepada Pengurus Pusat. 12.3 Pemecatan a. Pemecatan hanya dapat dilakukan oleh Pengurus Pusat terhadap anggota yang telah dikenakan pemecatan sementara oleh Pengurus Cabang. b. Anggota yang dikenakan pemecatan berhak membela diri dalam rapat Pengurus Pusat yang khusus diadakan untuk keperluan tersebut. 12.4 Pemberhentian anggota dengan cara apapun harus dilaporkan kepada Pengurus Pusat dan Pengurus Pusat mengumumkannya kepada semua cabang. BAB IV RAPAT-RAPAT PERHIMPUNAN Pasal 13. Rapat Paripurna atau Kongres 13.1 Rapat kongres terdiri atas delegasi semua cabang yang mendapat mandate penuh untuk mewakili cabangnya. 13.2 Rapat kongres memegang kekuasaan tertinggi dalam perhimpunan PBBMI. 13.3 Rapat kongres diadakan sekali dalam tiga tahun.

13.4 Pada setiap seminar nasional PBBMI diadakan pertemuan antara Pengurus Pusat dan para wakil Pengurus Cabang. 13.5 Dalam keadaan luar biasa atas usul Pengurus Pusat atau sekurang-kurangnya 2 cabang, rapat paripurna dapat diadakan menyimpang dari pasl 13 ayat 3. 13.6 Rapat paripurna dianggap sah, apabila dihadiri sekurang-kurangnya dua pertiga dari jumlah cabang. 13.7 Rapat paripurna memilih Pengurus Pusat dengan prosedur yang telah dimufakati oleh rapat. 13.8 Rapat paripurna wajib menilai dan mensahkan laporan tentang semua kegiatan dan keuntungan PBBMI yang diberikan oleh Pengurus Pusat. 13.9 Rapat paripurna berkewajiban menggariskan pedoman-pedoman PBBMI yang harus dilaksanakan oleh Pengurus Pusat. 13.10 Keputusan-keputusan rapat paripurna/kongres dianggap sah apabila disetujui oleh sekurang-kurangnya 2/3 jumlah suara. 13.11 Dalam rapat paripurna/kongres tiap cabang diwakili oleh sebanyak-banyaknya 3 (tiga) orang. 13.12 Dalam rapat paripurna tiap cabang mendapat suara sebagai berikut yaitu cabang dengan jumlah : Anggota antara 5-25 mempunyai 1 hak suara. Anggota antara 26-50 mempunyai 2 hak suara. Anggota lebih dari 50 mempunyai 3 hak suara. 13.13 Rapat paripurna dibiayai bersama oleh Pusat dan Cabang. Pasal 14. Rapat Cabang 14.1 Rapat cabang terdiri atas anggota cabang. 14.2 Rapat cabang diadakan sekurang-kurangnya setahun sekali. 14.3 Rapat cabang dianggap sah apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2/3 jumlah anggota cabang. 14.4 Rapat cabang memilih Pengurus Cabang dengan prosedur yang telah dimufakati oleh rapat. 14.5 Rapat cabang yang diadakan untuk pemilihan Pengurus Cabang berkewajiban menilai dan mensahkan laporan tentang kegiatan dan keuangan cabang yang diberikan oleh pengurus. 14.6 Keputusan-keputusan rapat cabang dianggap sah apabila disetujui oleh suara terbanyak mutlak.

BAB V KEKAYAAN PERHIMPUNAN Pasal 15. Uang Pangkal dan Iuran 15.1 Jumlah uang pangkal dan iuran ditetapkan besarnya oleh rapat paripurna. 15.2 Uang pangkal dimasukkan ke dalam kas cabang dan uang iuran ditetapkan oleh rapat paripurna. 15.3 Donasi yang tidak mengikat dapat diterima oleh cabang atau pusat yang menerimanya. 15.4 Cabang dan pusat dapat melakukan kegiatan mencari dana untuk memperkuat keuangan cabang atau pusat. BAB VI PEMBUBARAN PERHIMPUNAN Pasal 16. Tata Cara Pembubaran 16.1 Pembubaran PBBMI hanya dapat diputuskan dalam suatu rapat paripurna yang khusus diadakan untuk keperluan itu. 16.2 Keputusan pembubaran perhimpunan/pbbmi sekurang-kurangnya disetujui oleh ¾ jumlah suara dalam rapat paripurna tersebut. Pasal 17. Kekayaan 17.1 Kekayaan PBBMI setelah dikurangi dengan semua hutang disumbangkan kepada badan-badan lain. 17.2 Penentuan sisa kekayaan PBBMI dilakukan oleh sebuah panitia verifikasi yang dibentuk oleh rapat paripurna. 17.3 Penentuan badan-badan yang akan menerima kekayaan PBBMI dilakukan oleh rapat paripurna.

BAB VII PENGUBAHAN ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PBBMI Pasal 18. Tata Cara Pengubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga 18.1 Penambahan, pengurangan atau pengubahan bab-bab dan atau pasal-pasal Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga hanya dapat dilakukan oleh rapat paripurna. 18.2 Keputusan-keputusan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga sekurangkurangnya disetujui oleh 2/3 jumlah suara dalam rapat paripurna tersebut. BAB VIII PENUTUP Pasal 19. Lain-Lain Segala sesuatu yang tidak tercantum dalam Anggaran Rumah Tangga diatur oleh rapat cabang, dengan ketentuan tidak bertentangan dengan pasal-pasal Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga. Kongres PBBMI IX, Denpasar, 15 November 2015