PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN KESEHATAN MENTAL SISWA KELAS X IIS SMA NEGERI 12 PEKANBARU

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENURUNAN TINGKAT STRES SISWA KELAS VIII SMP IT AL-IKHSAN BOARDING SCHOOL RIAU

THE EFFECT OF GROUP COUNSELING SERVICES TO STUDENTS LEARNING INTERACTION OF GRADE X IIS SMA NEGERI 12 PEKANBARU YEAR ACADEMIC 2014/2015

PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN KESEHATAN MENTAL SISWA KELAS XII SMA MUHAMMADIYAH SATU PEKANBARU TAHUN AJARAN 2012/2013

PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP MOTIVASI BERPRESTASI SISWA YANG MEMILIKI PERINGKAT SEPULUH TERENDAH DI SMPN 13 PEKANBARU TAHUN AJARAN 2012/2013

Ramtia Darma Putri 1) Rosmawati 2) Abu Asyari 3) Program Studi Bimbingan Konseling

INFLUENCE OF GIVING INFORMATION SERVICE ABOUT RAISING SELF-CONFIDENT AT STUDENTS IN CLASS XI IPA STATED-OWNED SENIOR HIGH SCHOOL 2 PEKANBARU 2014/2015

THE EFFECT OF GROUP COUNSELING TOWARD CAREER UNDERSTANDING LEVEL OF THE ELEVEN GRADE STUDENTS OF SMA HANDAYANI OF PEKANBARU IN 2014/2015 ACADEMIC YEAR

Keywords: Group Guidance, Character Values,Social Relation, Firt Born Student.

THE EFFECT OF GROUP COUNSELING SERVICE TOWARD THE ENHANCEMENT OF STUDENTS PHYSICAL SELF-CONCEPT AT X MIA GRADE OF SENIOR HIGH SCHOOL 2 PEKANBARU

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN NILAI-NILAI KARAKTER SISWA KELAS X MIA SMA NEGERI 12 PEKANBARU TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAYU ADHY TAMA K

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENURUNAN PENYALAHGUNAAN SMARTPHONE DI KELAS XI ADP SMK MUHAMMADIYAH 2 PEKANBARU TAHUN AJARAN 2014/2015

PENGARUH KONSELING KELOMPOK TERHADAP PENURUNAN MASALAH BELAJAR SISWA YANG SERING ABSEN KELAS X SMA 2 SIAK HULU TAHUN AJARAN 2012/2013

PENGARUH KONSELING KELOMPOK TERHADAP PENURUNAN MASALAH DIRI PRIBADI SISWA SMA NEGERI 6 PADANG

PEMBERIAN INFORMASI KARIR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PEMILIHAN PROGRAM JURUSAN

PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI PANTANG LARANG MELAYU TERHADAP PENURUNAN ALPA SISWA KELAS X TKR 3 SMK MUHAMMADIYAH 1 PEKANBARU T.

Reri Saputra 1) Sardi Yusuf 2) Tri Umari 2)

Hendrizal nur 1) Sardi Yusuf 2) Rosmawati 2)

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP DISIPLIN BELAJAR SISWA KELAS X SMA HANDAYANI PEKANBARU T.P 2014/2015

PENGARUH KONSELING KELOMPOK TERHADAP PENURUNAN MASALAH DIRI PRIBADI SISWA KELAS X SMA NEGERI 12 PEKANBARU

PENGARUH BIMBINGAN SOSIAL TERHADAP PENYESUAIAN DIRI SISWA KELAS X MIA 4 SMA NEGERI 7 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Hangga Syah Putra 1) Tri Umari 2) Abu Asyari 3) Program Studi Bimbingan Konseling

PENINGKATAN KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL POSITIF PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DENGAN MENGGUNAKAN BIMBINGAN KELOMPOK

PENINGKATAN INTERAKSI SOSIAL SISWA DENGAN TEMAN SEBAYA MELALUI LAYANAN KONSELING KELOMPOK

PENINGKATAN KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL DENGAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK. Ratih Novita Sari 1 Yusmansyah 2 Shinta Mayasari 3

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 10 PONTIANAK

PENGGUNAAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA DALAM BELAJAR GROUP COUNSELING FOR IMPROVING CONFIDENCE IN STUDENT LEARNING

PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN EMPATI SISWA KELAS XI SMK FARMASI IKASARI PEKANBARU TP. 2014/2015

PENGARUH LAYANAN INFORMASI STUDI LANJUT TERHADAP PERENCANAAN KARIR SISWA

: ZAFIRAH FARIS NIM K

EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PERILAKU SOSIAL PESERTA DIDIK DI SMA N 12 PADANG. Oleh: Dedi Miswar. Fitria Kasih Rahma Wira Nita

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK. Yuda Pratama 1 Giyono 2 Ratna Widiastuti 3 ABSTRACT

THE EFFECT GROUP GUIDANCE SERVICE TO INCREASE RESILIENCE OF STUDENTS GRADE X OF SAINS AT SENIOR HIGH SCHOOL 5 PEKANBARU

PENGGUNAAN KONSELING KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KONSEP DIRI PADA SISWA KELAS XI SMK

PENGGUNAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA SISWA KELAS VIII

HUBUNGAN ANTARA LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN SIKAP SOSIAL SISWA KELAS VII SMP NEGERI 11 YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015 / 2016 SKRIPSI

Alamat , Nomor Handphone: Diterima Jurnal Akademik

PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN KEMANDIRIAN SISWA ANAK BUNGSU SMA NEGERI 2 TAMBANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PENGARUH KONSELING KELOMPOK TERHADAP PENURUNAN PERILAKU AGRESIF SISWA LAKI-LAKI KELAS XII SMA MUHAMMADIYAH SATU PEKANBARU TAHUN AJARAN

PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN SIKAP DAN KEBIASAAN BELAJAR SISWA YANG PRESTASI BELAJARNYA RENDAH DI SMA N 12 PEKANBARU

Reizki Maharani 1, Zulfan Saam 2, Rosmawati 3 No Hp :

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

ABSTRACT. Keywords: Group Counseling Services, Learning Mathematics Motivation

THE EFFECT OF CONTENT CONTROL SERVICE TRAINING WITH SPEECH ON THE IMPROVEMENT OF CONFIDENCE CLASS X SMAN 14 Pekanbaru T.

INTEREST OF STUDENTS OF CLASS X SMAN 12 PEKANBARU FOLLOW EXTRACURRICULAR SCOUT

TEKNIK SOSIODRAMA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENYESUAIAN DIRI DI SEKOLAH SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 2 MATESIH TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK. Putria Maharani 1 Yusmansyah 2 Shinta Mayasari 3

THE EFFECT OF INFORMATION SERVICE INCREASE ASSERTIVENESS BEHAVIOR IN CLASS X SMK LABOR BINAAN FKIP UNRI PEKANBARU

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KENAKALAN REMAJA SANTRI KELAS X SMA BABUSSALAM PEKANBARU TAHUN AJARAN 2013/2014

KEEFEKTIFAN HUKUMAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SD N 1 MAGELUNG KENDAL

KORELASI ANTARA KETERAMPILAN PEMBERIAN PENGUATAN DENGAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN IPS KELAS III

IMPROVED STUDENT LEARNING THROUGH MOTIVATIONAL COUNSELING

PENGARUH PENGELOLAAN KELAS DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPA

TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 NGUTER SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015. Oleh : Hesti Karmila Wulandari NIM :

HUBUNGAN ANTARA LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP N 4 SEWON BANTUL TAHUN AJARAN 2016 / 2017

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PERILAKU PRO-SOSIAL PADA SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 2 GONDANGREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK. Meity Fitri Yani 1 Syarifuddin Dahlan 2 Yusmansyah 3

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN RESILIENSI SISWA

PENINGKATAN KONSEP DIRI POSITIF SISWA DENGAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK

PENINGKATAN SELF ESTEEM SISWA KELAS X MENGGUNAKAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK

PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENINGKATKAN DISIPLIN BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS VIII SMP NEGERI 1 SUTERA JURNAL

PENGGUNAAN LAYANAN INFORMASI DALAM BIMBINGANDAN KONSELING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR

JURNAL OLEH: FAJAR KUSUMAJATI K

Diterima 10 Juni 2013 Jurnal Akademik

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

ABSTRACT. Keywords: Group Counseling, Confidence, Physical Development and Health

TINGKAT KEPUASAN LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DAN KONSELING INDIVIDUAL PADA SISWA SMP NEGERI 8 YOGYAKARTA

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FKIP UNIVERSITAS RIAU

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENCAPAIAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN SISWA REMEDIAL KELAS IX SMP N 1 SIAK HULU

THE PROBLEM EXPERIENCED BY JUNIOR HIGH SCHOOL NUMBER 3 RUMBIO JAYA

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

PENINGKATAN KEDISIPLINAN DI SEKOLAH DENGAN MENGGUNAKAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK

KORELASI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN INTERAKSI SOSIAL SISWA KELAS VIII SMPN 10 PONTIANAK

PENGARUH MODEL STAD BERBANTU MEDIA GAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR

EFFECTIVENESS OF GROUP COUNSELING SERVICES TO IMPROVE EMOTIONAL INTELLIGENCE

2) Dosen Program Studi Pendidikan Bimbingan Konseling FKIP Universitas Riau

FACTUM Volume 6, Nomor 1, April 2017 HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI GURU DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMA NEGERI KOTA BANDUNG

Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 12 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN

HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh NUR LAILI KHUSNA NAZARUDDIN WAHAB RIYANTO M.TARUNA

MENINGKATKAN PERCAYA DIRI DALAM BELAJAR MENGGUNAKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA SMA

Program Studi Bimbigan dan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau

PENGARUH METODE EKSPERIMEN TERHADAP KEMAMPUAN SAINS ANAK KELOMPOK B

THE PROBLEMS EXPERIENCED BY STUDENTS OF NAUMBAI STATE ISLAMIC JUNIOR HIGH SCHOOL OF KAMPAR SUB DISTRICT

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR DI SEKOLAH PADA SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI I NATAR

THE QUALITY OF TRYOUTS ITEM ANALYSIS FOR EVERY SENIOR HIGH SCHOOL CLASS XII IN PEKANBARU BY USING ITEM ANALYSIS PROGRAM

PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH YANG KELUARGANYA TIDAK UTUH DI KELAS X SMAN 2 TAMBANG TAHUN AJARAN 2012/2013

HUBUNGAN ASPIRASI MELANJUTKAN KE PERGURUAN TINGGI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XII

ARTIKEL E-JOURNAL. Oleh. Noni Nim

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII MENGGUNAKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK

PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN PERENCANAAN KARIR SISWA KELAS X MIA SMA NEGERI 12 PEKANBARU TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN. yang disetujui bagi berbagai usia di sepanjang rentang kehidupan.

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENYESUAIAN DIRI MENGGUNAKAN TEKNIK REINFORCEMENT POSITIF SISWA KELAS 1 SD

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh RIZKI RAMADHANI ERNI MUSTAKIM CUT ROHANI

Layanan Bimbingan Kelompok untuk Meningkatkan Self-Esteem Siswa

PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PERILAKU ASERTIF ANTAR SEBAYA PADA KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 GONDANGREJO KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2015/2016

UPAYA MENINGKATKAN ORIENTASI KARIER MELALUI LAYANAN INFORMASI PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

MASALAH BELAJAR PESERTA DIDIK TINGGAL KELAS DAN PROGRAM LAYANAN OLEH GURU BK (Studi di SMP MUHAMMADIYAH 6 PADANG) JURNAL RANI ETA PUTRI NPM:

Kata Kunci: Problem Based Learning (PBL), Ekspositori, dan Hasil Belajar. Abstract

Transkripsi:

1 PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN KESEHATAN MENTAL SISWA KELAS X IIS SMA NEGERI 12 PEKANBARU Kurnia Wulandar 1,Tri Umar 2,Raja Arlizon 3 Email: Kurniawulandari93@gmail.com,Triumari@yahoo.com,Rajaarlizon59@gmail.com No.Hp:085355824293 Program Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau Abstract: This study aims to determine the effect of guidance services group for mental hygiene improvement high school students in grade X IIS Negeri 12 Pekanbaru.the method used was experimental method. To collect the data used purposive sampling technique. The subjects were high school students in grade X IIS Negeri 12 Pekanbaru were 30 students. The results showed that guidance services group can improve the mental hygiene of students. This is evident from analysis of the value of is greater than t table with a significant level of 5% (13,48>2,000). Thus ho rejected and ha accepted.which means there is a significant difference to the improvement of mental hygiene of students before the guidance given after the guidance services group. Key Words: guidance services group, Mental Hygiene.

2 PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN KESEHATAN MENTAL SISWA KELAS X IIS SMA NEGERI 12 PEKANBARU Kurnia Wulandari 1,Tri Umari 2,Raja Arlizon 3 Email: Kurniawulandari93@gmail.com,Triumari@yahoo.com,Rajaarlizon59@gmail.com No.Hp:085355824293 Program Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh layanan bimbingan kelompok terhadap peningkatan Kesehatan Mental siswa Kelas X IIS SMA Negeri 12 Pekanbaru. Metode Penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Untuk Mengumpulkan data digunakan teknik purposive sampling. Subjek Penelitian ini adalah siswa kelas X IIS SMA Negeri 12 Pekanbaru tahun ajaran 2014/2015 berjumlah 30 orang siswa. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa bimbingan kelompok dapat meningkatkan kesehatan mental siswa, ini terlihat dari hasil analisis nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel dengan taraf signifikan 5% (-13,48>2,000). Dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti terdapat perbedan yang signifikan terhadap peningkatan kesehatan mental siswa sebelum dengan sesudah diberikan layanan bimbingan kelompok. Kata kunci: Layanan Bimbingan Kelompok, Kesehatan Mental.

3 PENDAHULUAN Kesehatan mental telah lama menjadi perhatian manusia. Jauh sebelum kaum akademisi berusaha meneliti dan menangani problem kesehatan mental, masyarakat awam sudah melakukan usaha-usaha penanganannya seiring dengan kemampuan mereka. Kesehatan mental itu bukanlah masalah yang baru karena merupakan kebutuhan dasar manusia. Menurut syamsu Yusuf (2004) Kesehatan mental adalah suatu kondisi yang memungkinkan perkembangan fisik, intelektual, emosi yang optimal dari seseorang dan perkembangan itu selaras dengan perkembangan orang lain. Dari hasil Berdasarkan observasi pengamatan siswa di SMA N 12 Pekanbaru, peneliti melihat beberapa fenomena yang terjadi seperti: Siswa masih terlihat acuh atau kurang rasa empati terhadap orang lain, siswa masih banyak berteman secara berkelompok-kelompok dengan memandang tingkat social, siswa tidak mampu mengendalikan emosi, berbuat onar dll. Layanan Bimbingan kelompok dianggap suatu layanan yang dapat membantu meningkatkan kesehatan mental siswa, menurut Bennett (dalam romlah, 2001) yang menyatakan bahwa salah satu tujuan bimbingan kelompok adalah memberikan layananlayanan penyembuhan melalui kegiatan kelompok dengan mempelajari masalahmasalah manusia pada umumnya dan menghilangkan ketegangan emosi serta mengarahkan kembali energy yang terpakai untuk memecahkan masalah yang ada. Berdasarkan hal-hal yang telah dipaparkan diatas, peneliti tertarik untuk melakukan upaya peningkatan kesehatan mental siswa dengan menggunakan pendekatan layanan bimbingan kelompok maka peneliti mencoba untuk menyusun penelitian experiment yang di kemas melalui sebuah penelitian yang berjudul Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok Terhadap Peningkatan Kesehatan Mental Siswa Kelas X IIS SMA Negeri 12 Pekanbaru Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1) Bagaimana gambaran kesehatan mental siswa sebelum diberi layanan bimbingan kelompok? 2) Bagaimanakah proses pelaksanaan bimbingan kelompok dalam rangka meningkatkan kesehatan mental siswa? 3) Bagaimana gambaran kesehatan mental siswa sesudah diberi layanan bimbingan kelompok? 4) Apakah terdapat perbedaan kesehatan mental siswa sebelum dengan sesudah pelaksanaan bimbingan kelompok? 5) Seberapa besar pengaruh bimbingan kelompok terhadap kesehatan mental siswa? Tujuan Penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui gambaran kesehatan mental siswa sebelum diberi layanan bimbingan kelompok. 2) Untuk mengetahui proses pelaksanaan bimbingan kelompok dalam rangka meningkatkan kesehatan mental siswa. 3) Untuk mengetahui gambaran kesehatan mental siswa sesudah diberi layanan bimbingan kelompok. 4) Untuk mengetahui perbedaan kesehatan mental siswa sebelum dan sesudah pelaksanaan bimbingan kelompok. 5) Untuk mengetahui berapa besar pengaruh bimbingan kelompok terhadap kesehatan mental siswa. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X IIS Negeri 12 Pekanbaru berdasarkan hasil angket kesehatan mental terindikasi 41 siswa. Penetapan sampel menggunakan teknik purposive sampling, yaitu diambil beberapa sampel berdasarkan pertimbangan tertentu. Adapun

4 pertimbangan tersebut adalah anak yang mengalami mental yang kurang sehat, sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas X IIS SMA 12 Pekanbaru yang mengalami kesehatan mental yang terendah sejumlah 30 orang. Adapun penentuan jumlah sampel sebanyak 30 orang menggunakan rumus slovin dengan derajat kesalahan 5 %. Alat pengumpulan data dalam penelitian ini berupa angket (kuesioner). Angket diberikan pada siswa kelas X IIS SMA Negri 12 pekanbaru hanya diberikan kesempatan untuk memilih jawaban (Ya atau Tidak) yang sesuai menurutnya. Berdasarkan angket tersebut didapat data kesehatan mental siswa yang rendah yang akan dijadikan sebagai kelompok sampel. Teknik aanalisis data dalam rangka mencapai tujuan penelitian ini adalah menggunakan persentase, korelasi dan uji t. HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Kesehatan Mental Siswa Sebelum Bimbingan Kelompok. Tabel 1 Gambaran Kesehatan Mental Sebelum Diberikan Bimbingan Kelompok No. Kategori Rentang Skor F % 1. Tinggi 21 30 0 0 2. Sedang 10 20 30 100 3. Rendah 0 9 0 0 Sumber : (Data olahan penelitian, 2015) Jumlah 30 100 Berdasarkan data tabel.1, maka ditemukan sebanyak 0% pada kategori tinggi, 100% pada kategori sedang dan 0% pada kategori rendah. Dan pada penelitian ini, siswa yang menjadi sampel adalah siswa yang berada pada kategori sedang yang berjumlah 30 orang siswa. Proses Pelaksanaan Bimbingan Kelompok Dalam Rangka Meningkatkan Kesehatan Mental. Proses pemberian layanan informasi tentang pendidikan seks dilakukan selama lima kali pertemuan. 1. Partisipasi Partisipasi anggota kelompok didalam kegiatan kelompok pada penelitian ini hampir sama antara kelompok 1,2 dan 3 yaitu pada awal-awal pertemuan (pertemuan 1 dan 2) hanya sebagian anggota kelompok yang terlihat aktif dan sebagian anggota kelompok lainnya masih pasif dan hanya diam dengan mendengarkan saja namun, pada pertemuan yang selanjutnya hingga akhir pertemuan secara berangsur-angsur sebagian besar anggota kelompok sudah mulai berpartisipasi didalam mengikuti kegiatan kelompok ini.

5 2. Dinamika kelompok Dinamika kelompok yang terjadi dalam kegitan bimbingan kelompok pada pertemuan 1 dan 2 saja yang bisa di katakan kurang atau cukup dinamis karena hanya sebagian anggota kelompok saja yang terlibat didalam aktifitas mengemukakan dan menanggapi. Dan pada pertemuan selanjutnya dinamika kelompok bisa dikatakan dinamis, dilihat dari keberagaman pertanyaan dan pendapat dari anggota kelompok yang membuat kegiatan kelompok semakin menyenangkan. 3. Suasana kelompok Suasana bimbingan kelompok pada setiap pertemuan kelompok pada penelitian ini umumnya menyenangkan, hanya pada awal-awal pertemuan masih terlihat canggung dan malu-malu, sehingga pemimpin kelompok berusaha mencairkan suasana saat pelaksanaan bimbingan kelompok dengan cara bermain games. Dan pada pertemuan selanjutnya anggota kelompok mengikuti setiap pertemuan kegiatan bimbingan kelompok ini dalam suasana yang menyenangkan, hangat dan akrab. 4. Interaksi Interaksi dalam bimbingan kelompok ini berisi tentang percakapan antara PK dan anggota dalam setiap pelaksanaan bimbingan kelompok. Gambaran Tentang Kesehatan Mental Siswa Sesudah Bimbingan Kelompok Diperoleh gambaran rekapitulasi kesehatan mental siswa sebelum dan sesudah dilaksanakan bimbingan kelompok sebagaimana terlihat pada tabel dibawah ini. Tabel.2 Rekapitulasi Kesehatan Mental Siswa Sebelum Dan Sesudah Bimbingan Kelompok N0 Kategori Rentang skor Sebelum Sesudah F % F % 1 Tinggi 21-30 0 0% 23 76.7% 2 Sedang 10-20 30 100% 7 23,3% 3 Rendah 0-9 0 0% 0 0% Jumlah 30 100% 30 100% Berdasarkan Tabel.2 di atas maka dapat disimpulkan gambaran rekapitulasi kesehatan mental sebelum dan sesudah diberikan layanan bimbingan kelompok terdapat peningkatan, yang sebelum diberikan bimbingan kelompok kesehatan mental siswa semua berada pada kategori sedang ada 30 orang (100%) dan sesudah diberikan bimbingan kelompok lebih dari separuh berada pada kategori tinggi ada 23 siswa (76,7%) dan sebagiannya lagi pada kategori sedang yakni 7 siswa (23,3%).

6 Perbedaan Kesehatan Mental Sebelum Dan Sesudah Bimbingan Kelompok Dalam Penelitian ini data yang dianalisis untuk uji t (T-test) adalah data tentang jumlah skor setiap siswa dari 30 siswa dalam menjawab angket kesehatan mental siswa sebelum dan sesudah diberikan bimbingan kelompok. Dan didapatkan Koefisien Korelasi antara nilai sebelum dan sesudah bimbingan kelompok adalah sebesar 0,68. Interpretasi koefisien korelasi terhadap hasil perhitungan diatas dikategorikan Kuat. Kemudian dianalisis dengan menggunakan rumus uji t. Harga t hitung tersebut selanjutnya dibandingkan dengan harga t tabel, yaitu dengan dk:58 pada taraf signifikan 5%=2,000. Maka dapat dilihat Harga t hitung lebih besar dari t tabel pada taraf 5% (13,48>2,000). Demikian, Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti terdapat perbedaan kesehatan mental siswa sebelum dengan sesudah dilaksanakan bimbingan kelompok. Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok Sebelum Dan Sesudah Bimbingan Kelompok Dari hasil uji korelasional diatas dapat di peroleh nilai = 0,68 maka koefisien determinan ( adalah 0,46 artinya pengaruh bimbingan kelompok terhadap peningkatan kesehatan mental siswa di kelas X IIS SMA Negeri 12 Pekanbaru adalah 46 % sedangkan 54% di pengaruhi oleh faktor faktor lain yang terdapat pada diri maupun lingkungan siswa tersebut. PEMBAHASAN Gambaran Kesehatan Mental Siswa Sebelum Bimbingan Kelompok. Berdasarkan gambaran hasil penelitian kesehatan mental siswa sebelum diberikan layanan bimbingan kelompok semua berada pada ketegori sedang (100%). Adapun item-item yang telah dijawab oleh siswa yang tergolong rendah sebelum dilaksanakan bimbingan adalah sebagai berikut: 1. apabila ada genk atau kelompok teman yang lain berbeda pola pikir maka saya bisa menerimanya. (item nomor 6) 2. saya akan marah apabila pendapat saya tidak dihargai teman. (Item nomor 7) 3. Apabila ada teman yang berbuat jahat kepada saya akan membalasnya. (Item nomor 8) 4. Jika ada teman yang menyinggung perasaan saya, saya berusaha menanggapi dengan cara positif (positif thingkig) (item nomor 10) 5. Apabial ingin bertindak, saya akan meminta pendapat dengan teman terlebih dahulu. (item nomor 15) 6. Apabila ada teman saya yang menyinggung perasaan saya maka saya langsung marah. (item nomor 21) 7. Apabila ada teman yang mengajak berbuat onar disekolah saya akan menolak. (item nomor 26)

7 Proses Pelaksanaan Bimbingan Kelompok Dalam Rangka Meningkatkan Kesehatan Mental. Aspek yang dinilai didalam proses pelaksanaan bimbingan kelompok terhadap Kesehatan mental siswa meliputi partisipasi, dinamika kelompok dan suasana kelompok, Interaksi. Dimana masing-masing aspek penilaian terdapat peningkatan dalam setiap pertemuan. Adapun kriteria kesehatan mental yang terlihat dominan meningkat dalam kegiatan bimbingan kelompok ini adalah: 1. Mampu menyesuaikan diri dalam batas-batas tertentu dengan norma-norma kelompok. 2. Memiliki insight rasa humor. 3. Memiliki perasaan bebas untuk menyatakan pendapat dan bertindak. 4. Mampu berhubungan dengan orang lain secara sehat, penuh cinta dan persahabatan. Gambaran Tentang Kesehatan Mental Siswa Sesudah Bimbingan Kelompok Hasil penelitian menunjukakan bahwa gambaran kesehatan mental siswa sesudah dilaksanakan bimbingan kelompok lebih dari separuh berada pada kategori tinggi ada 23 siswa (76,7%) dan sebagiannya lagi pada kategori sedang yakni 7 siswa (23,3%). Artinya terjadi peningkatan kesehatan mental sesudah diberikan bimbingan kelompok. Hal ini didukung oleh teori yang dinyatakan oleh Dewa Ketut Sukardi (2008 : 48) mengenai bimbingan kelompok yaitu layanan bimbingan yang memungkinkan sejumlah peserta didik secara bersama-sama memperoleh berbagai bahan dari narasumber tertentu (terutama dari pembimbing / konselor) yang berguna untuk menunjang kehidupannya sehari-hari baik individu maupun pelajar, anggota keluarga dan masyarakat serta untuk pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Artinya layanan bimbingan kelompok dapat membantu memberikan berbagai informasi yang bermanfaat kepada siswa sehingga dapat membantu mereka dalam pengambilan keputusan untuk menunjang kehidupannya sehari-hari termasuk didalam menciptakan mental yang sehat. Perbedaan Kesehatan Mental Sebelum Dan Sesudah Bimbingan Kelompok Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah dianalisa dengan menggunakan uji t maka diperoleh hasil sebesar 13,48, kemudian dibandingkan dengan harga dengan dk 58 dan taraf kesalahan yang ditetapkan sebesar 5 % maka adalah sebesar 2,000 Dapat dilihat harga lebih besar dari ( 13,48 > 2,000 ). Bila harga lebih besar atau sama dengan ( ) dari maka ha diterima. Harga adalah harga mutlak, jadi tidak dilihat (+) atau (-) nya (Sugiyono, 2009). Dengan demikian, hipotesis diterima yang berarti bahwa pada penelitian ini terdapat perbedaan yang signifikan tehadap peningkatan kesehatan mental siswa sebelum dengan sesudah dilaksanakan layanan bimbingan kelompok. Peningkatan yang paling dominan terdapat pada komponen item sebagai berikut:

8 1. Jika ada teman yang sedang bersedih maka saya akan menghiburnya (item nomor 1) 2. Apabila genk atau kelompok teman yang lain berbeda pola pikir maka saya bisa menerimanya. (item nomor 6) 3. Jika ada teman yang menyinggung perasaan saya, saya berusaha menanggapi dengan cara positif (positif thingking).(item nomor 10) 4. Saya tersinggung apabila ada teman yang menertawakan saya. (item nomor 11) 5. Saya bahagia melihat teman yang saya benci menderita. (item nomor 20) 6. Apabila ada teman saya yang menyinggung perasaan saya maka saya langsung marah. (item nomor 21) 7. Saya akan marah apabila orang lain mengkritik saya. (item nomor 26) Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok Sebelum Dan Sesudah Bimbingan Kelompok Bimbingan kelompok memberikan sumbangan yang kuat terhadap peningkatan kesehatan mental. Hal ini sejalan dengan Penelitian Beri arnas dalam judul Pengaruh Bimbingan Kelompok Terhadap Peningkatan Kesehatan Mental Siswa Kelas XII SMA Muhammadiyah Satu Pekanbaru Tahun Ajaran 2012-2013 Dengan demikian dapat dikatakan bahwa layanan bimbingan konseling dan Bimbingan kelompok dapat diterapkan untuk menangani siswa yang memiliki mental yang kurang sehat KESIMPULAN DAN REKOMENDASI KESIMPULAN 1. Sebelum dilaksanakan perlakuan layanan bimbingan kelompok kesehatan mental siswa semuanya berada pada kategori sedang. 2. Dalam proses pelaksanaan bimbingan kelompok hasil observasi menunjukkan adanya kemajuan atau peningkatan kesehatan mental siswa pada setiap pertemuannya. 3. Sesudah pelaksanaan bimbingan kelompok sebagian besar kesehatan mental siswa berada pada ketegori tinggi. 4. Terjadi peningkatan kesehatan mental siswa sebelum dengan sesudah pelaksanaan bimbingan kelompok. 5. Bimbingan kelompok berpengaruh cukup besar terhadap peningkatan kesehatan mental. REKOMENDASI 1. Bagi guru pembimbing (konselor) di sekolah agar dapat melaksanakan bimbingan kelompok dalam rangka membina dan meningkatkan kesehatan mental siswa, tetapi dapat digunakan untuk aspek kepribadian yang lain.

2. Bagi mahasiswa/siswi dapat memanfaatkan layanan ini dalam rangka membina kepribadian anda. 3. Bagi peneliti selanjutnya yang berminat melakukan penelitian mengenai kesehatan mental agar dapat melakukan penelitian yang lebih mendalam dengan pendekatan yang berbeda, misalnya menggunakan layanan konseling individual, konseling kelompok atau layanan BK lainya. 9

10 DAFTAR PUSTAKA Beri, Arnas., 2013. Pengaruh Bimbingan Kelompok Terhadap Peningkataan Kesehatan Mental Siswa Kelas XII SMA Muhammadiyah Satu Pekanbaru Tahun Ajaran 2011/2013. http://repository.unri.ac.id (diakses 10 juni 2015) Dewa Ketut Sukardi.(2002). Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah.Jakarta : Rinekacipta Romlah, tatiek.2001.teori dan praktek bimbingan kelompok. Malang : Universitas Negeri Malang. Sugiyono.2010.Statistika Untuk Penelitian.Bandung:Alpabeta Syamsu Yusuf.(2004).Psikologi Perkembangan Anak & Remaja. Bandung: Pt Remaja Rosdakarya