Modul 4 Routing RIP (Routing Information Protocol)

dokumen-dokumen yang mirip
PERCOBAAN ROUTING INFORMATION PROTOCOL (RIP)

KONFIGURASI CISCO ROUTER

ROUTING STATIS DAN DINAMIS

2 ) menggunakan simulator untuk mensimulasikan Routing & konfigurasi sebenarnya. 4 ) Mampu mengkonfigurasi Routing Dynamic RIP,EIGRP, OSPF

Modul 8 Cisco Router (Dynamic Routing)

MODUL SISTEM JARINGAN KOMPUTER MODUL 6 DYNAMIC ROUTING

Modul 5 Open Shortest Path First (OSPF)

Dynamic Routing (RIP) menggunakan Cisco Packet Tracer

LAPORAN PRAKTIKUM IV MANAGEMENT INTERNETWORKING & ROUTER ROUTING ROUTING DINAMIS. Disusun oleh: Oktavia Indriani IK 3B

Modul Pelatihan Routing dengan Cisco NCC Teknik Informatika ITS

METODE PENELITIAN. B. Pengenalan Cisco Router

Dynamic Routing RIP EIGRP OSPF

Mata kuliah Jaringan Komputer Jurusan Teknik Informatika - UNIKOM

PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER SEMESTER GENAP MODUL IV PENYETINGAN 2 ROUTER DENGAN ROUTING PROTOCOL DISTANCE VEKTOR MENGGUNAKAN PACKET TRACER

Static Routing & Dynamic Routing

STATIC & DYNAMIC ROUTING. Rijal Fadilah, S.Si

Jaringan Komputer. Konfigurasi Dynamic Routing RIP

Pendahuluan. 0Alamat IP berbasis kepada host dan network. 0Alamat IP berisi informasi tentang alamat network dan juga alamat host

9.1 Menghubungkan dua jaringan yang berbeda dengan satu router

MODUL 5 OPEN SHORTEST PATH FIRST (OSPF)

MODUL III Membuat Server HTTP Pada Jaringan

Modul 8 Cisco Router RIP

PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER SEMESTER GENAP MODUL V PENYETINGAN 2 ROUTER DENGAN ROUTING PROTOCOL LINK STATE MENGGUNAKAN PACKET TRACER

TUTORIAL SOFTWARE SIMULASI JARINGAN KOMPUTER PACKET TRACER 5.0 (DILENGKAPI DENGAN CD PROGRAM DAN VIDEO TUTORIAL)

INTERNETWORKING. Dosen Pengampu : Syariful Ikhwan ST., MT. Submitted by Dadiek Pranindito ST, MT,. SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELEMATIKA TELKOM LOGO

Modul 3 Server Web dan DNS

MODUL CISCO STATIC ROUTING

Dynamic Routing (OSPF) menggunakan Cisco Packet Tracer

menyangkut semua router dan konfigurasi-konfigurasi yang menggunakan IP. Routing IP adalah proses memindahkan paket dari satu network ke network lain

Praktikum Minggu ke-9 Konfigurasi Routing Dinamis RIP menggunakan Mikrotik

AKHMAD FAJRI YUDIHARTO( ) Tugas 3. Vlan Menggunakan 2 Switch

PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER

ROUTING. Pengiriman Langsung & Tidak Langsung

DYNAMIC ROUTING. Semua router memiliki informasi lengkap mengenai topologi, link cost. Contohnya adalah algoritma link state.

Analisis Routing EIGRP dalam Menentukan Router yang dilalui pada WAN

Praktikum Minggu ke-10 Konfigurasi Routing Dinamis OSPF dan RIP menggunakan Mikrotik

MODUL SISTEM JARINGAN KOMPUTER MODUL 5 STATIC ROUTING

INTERNETWORKING. Dosen Pengampu : Syariful Ikhwan ST., MT. Submitted by Dadiek Pranindito ST, MT,. SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELEMATIKA TELKOM LOGO

Memahami cara kerja TCP dan UDP pada layer transport

Dynamic Routing Topologi 1

SINGUDA ENSIKOM VOL. 7 NO. 3/ Juni 2014

TK 2134 PROTOKOL ROUTING

Konfigurasi Router. 1. IP Static 2. RIP (version 2) 3. EIGRP 4. OSPF

Pada bab 6 akan dijelaskan tentang konsep Routing dan jenisnya serta jenis-jenis protokol routing untuk komunikasi antar router di jaringan.

Tujuan Menjelaskan role (peran) protokol routing dinamis dan menempatkannya dalam konteks desain jaringan modern.

Modul Jaringan Komputer 2, Andrew Fiade, June 2006

Protokol Routing. Muhammad Zen Samsono Hadi, ST. MSc.

ROUTING. Melwin Syafrizal Daulay, S.Kom.,., M.Eng.

MODUL PRAKTIKUM. (Mengkonfigurasi Router dengan Metode Static Routing) Disusun Oleh : Yudi Firman Santosa, ST. Static Routing

Nugroho Agus H., M.Si.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu

PROTOKOL ROUTING. Budhi Irawan, S.Si, M.T

Modul 6 Routing dan protokol routing

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

PETUNJUK PELAKSANAAN PRAKTIKUM ET3100 PRAKTIKUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI 3: JARINGAN KOMPUTER

LATAR BELAKANG DAN SEJARAH

DASAR-DASAR ROUTING IP PADA JARINGAN

Routing LOGO. Muh. Izzuddin Mahali, M.Cs.

Praktikum Minggu ke-11 Konfigurasi Routing Dinamis RIP dan BGP menggunakan Mikrotik

RIP dan Static Routing

KONFIGURASI ROUTING PROTOCOL RIP (ROUTING INFORMATION PROTOCOL) PADA JARINGAN WIDE AREA NETWORK (WAN) MELALUI SIMULASI DENGAN PACKET TRACER 5.

ROUTING PADA TCP/IP. Mata kuliah Jaringan Komputer Jurusan Teknik Informatika - UNIKOM

Membuat Simulasi Jaringan Router OSPF Part 2 (Cisco Packet Tracer)

BAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI Rancangan jaringan lokal pada PT. Yamatogomu Indonesia

Gambar 4.27 Perbandingan throughput rata-rata IIX ke Gateway 2

Modul 02 Static Routing. Windows dan Linux

Objektif. Memahami perbedaan operasi routing statik dan dinamik. Mengkonfigurasi dan mem-verifikasi routing statik.

JARINGAN KOMPUTER MODUL 9

file:///c /Documents%20and%20Settings/Administrator/My%20Documents/My%20Web%20Sites/mysite3/ebook/pc/konsep%20router.txt

Routing. Institut Tekonolgi Sepuluh Nopember Surabaya

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Sip, sekarang coba designkan saya sebuah jaringan Komputer seperti dibawah ini. Gambar 1 : Jaringan Komputer Lab A

BAB 4 IMPLEMENTASI SIMULASI DAN EVALUASI

BAB III TUGAS PENDAHULUAN

Konfigurasi Router. Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Institut Tekonolgi Sepuluh Nopember Surabaya



Perancangan dan Simulasi Routing Static Berbasis IPV4 Menggunakan Router Cisco

BAB 1 PENDAHULUAN. Penggunaan internet semakin meningkat dari tahun ke tahun. Internet digunakan

Statik Routing. School of Industrial and System Engineering System Information Program 2016

Cisco Packet Tracer : Konfigurasi Router Menggunakan CLI

Pembimbing : Rudi Haryadi Kelas : XII TKJ A. Dynamic Routing. Tanggal : 12 Januari 2013 Nilai dan Paraf :

MENGATUR PERANGKAT MENGGUNAKAN SOFTWARE

KONFIGURASI ROUTING OSPF PADA ROUTER CISCO Kamaldila Puja Yusnika

Laporan Pratikum Instalasi Jaringan Komputer Routing Static

Network Layer JARINGAN KOMPUTER. Ramadhan Rakhmat Sani, M.Kom

MODUL 9 MPLS (MULTI PROTOCOL LABEL SWITCHING)

Private IP network adalah IP jaringan yang tidak terkoneksi secara langsung ke internet IP addresses Private dapat dirubah sesuai kebutuhan.

Kholid Fathoni, S.Kom., M.T.

Percobaan VLAN. Konfigurasi VLAN

JARINGAN KOMPUTER S1SI AMIKOM YOGYAKARTA

KONFIGURASI ROUTING OSPF PADA ROUTER CISCO

KONFIGURASI ROUTER. CLI (Command Line)

Materi Praktikum Studi Kasus Penyelesaian Subnetting dan Routing Static

Distance Vector Routing Protocols

Membuat simulasi Jaringan Router Serial dengan Packet Tracer

Modul 1. Topologi Jaringan

Mata kuliah Jaringan Komputer Jurusan Teknik Informatika - UNIKOM ROUTING DINAMIK

Modul 9 Dasar Troubleshooting Router

Tugas Utama Router Koneksi dari sebuah Router pada WAN. Tugas Utama Router Fungsi sebuah Router. Interface Mengkonfigurasi interface dari Ethernet

Transkripsi:

Modul 4 Routing RIP (Routing Information Protocol) 1. Tujuan - Praktikan dapat memahami konsep routing RIP. - Praktikan mampu membuat konfigurasi dengan menggunakan Packet Tracer dengan protokol routing RIP. 2. Alat yang Dibutuhkan - Personal Computer (PC) - Software Packet Tracer 3. Teori Routing Routing merupakan proses pencarian path atau alur guna memindahkan informasi dari host sumber (source address) ke host tujuan (destinations address) melalui koneksi internetwork. Router menyaring (filter) lalu lintas data. Penyaringan dilakukan bukan dengan melihat alamat paket data, tetapi dengan menggunakan protokol tertentu. Router muncul untuk menangani perlunya membagi jaringan secara logikal bukan fisikal. Sebuah IP router bisa membagi jaringan menjadi beberapa subnet sehingga hanya lalu lintas yang ditujukan untuk IP address tertentu yang bisa mengalir dari satu segmen ke segmen lain. Kita akan menggunakan router ketika akan menghubungkan jaringan komputer ke jaringan lain, baik jaringan pribadi (LAN/WAN) atau jaringan publik (Internet). Diperlukan adanya router untuk melakukan routing di dalam jaringan, dimana router membutuhkan informasi-informasi sebagai berikut: Alamat Tujuan/Destination Address - Tujuan atau alamat item yang akan dirouting Mengenal sumber informasi - Dari mana sumber (router lain) yang dapat dipelajari oleh router dan memberikan jalur sampai ke tujuan. Menemukan rute - Rute atau jalur mana yang mungkin diambil sampai ke tujuan. Pemilihan rute - Rute yang terbaik yang diambil untuk sampai ke tujuan. Menjaga informasi routing - Suatu cara untuk menjaga jalur sampai ke tujuan yang sudah diketahui dan paling sering dilalui. Analogi :

Misalkan kita berada pada persimpangan jalan, mungkin kita akan merasa bingung jika tidak ada petunjuk jalan, di setiap persimpangan jalan (router) seharusnya ada petunjuk jalan supaya orang tidak bingung dan tersesat. Untuk jalan yang rumit dan berputarputar tidaklah cukup jika menggunakan static routing. Tentunya kita akan merasa bingung jika disetiap persimpangan kita harus bertanya pada orang apalagi kepada orang yang tidak tahu. Oleh karena itu disini diperlukan dinamic routing, analoginya seperti ada polisi yang membawa HT dan memberikan jalur mana saja yang bisa dilewati. Polisi akan selalu koordinasi beberapa kali sehari, agar jika ada jalan yang macet, ada tabrakan, ada pohon rubuh, polisi akan segera meng-update petunjuk jalan yang lain. Biasanya polisi yang bertingkat rendah akan memakai HT yang kita sebut sebagai RIP, yang memiliki jarak paling jauh 30 hop (simpangan). Polisi yang berada pada tempat yang ramai bisa menggunakan isis atau ospf, biasanya sudah membawa HP maupun PDA jadi akan lebih pintar dan cepat untuk melakukan update. Polisi tingkat dunia biasanya memiliki kantor pada persimpangan dan sudah mempunyai peralatan pengacak jaringan seluruh dunia, ini disebut BGP. Secara umum mekanisme koordinasi routing dapat dibagi menjadi dua : routing statik dan dinamik. Pada routing statik, entri-entri dalam forwarding table router diisi dan dihapus secara manual, sedangkan pada routing dinamik perubahan dilakukan melalui protokol routing. Routing statik merupakan pengaturan routing paling sederhana yang dapat dilakukan pada jaringan komputer. Routing dinamik adalah cara yang digunakan untuk melepaskan kewajiban mengisi entri-entri forwarding table secara manual. Protokol routing mengatur router-router sehingga dapat saling berkomunikasi dan memberikan informasi routing yang dapat mengubah isi forwarding table, tergantung keadaan jaringannya. Algoritma-Algoritma Routing (Pada Internet) Gambar 1 Algoritma Routing Perbedaan mendasar antara distance vector dan link state adalah: a. Distance Vector hanya memiliki informasi routing dari router tetangganya, sedangkan Link State memiliki informasi routing dari setiap node yang ada.

b. Untuk mendapatkan lintasan/rute yang terbaik, Distance Vector menggunakan Algoritma Bellman-Ford, sedangkan Link State menggunakan Algoritma Djikstra. Distance Vector Pembentukan tabel routing pada Distance Vector dilakukan dengan cara tiap-tiap router atau PC router akan saling bertukar informasi routing dengan router atau PC router yang terhubung langsung. Proses pertukaran informasi routing dilakukan secara periodik, misal tiap 30 detik. Proses pembentukan tabel pada protokol routing yang menggunakan konsep distance vector adalah sebagai berikut : 1. Mula-mula tabel routing yang dimiliki oleh masing-masing router atau PC router akan berisi informasi alamat jaringan yang terhubung langsung dengan router atau PC router tersebut. 2. Secara periodik masing-masing router atau PC router akan saling bertukar informasi sehingga isi tabel routing dari semua router terisi lengkap (converged). Routing Information Protocol (RIP) RIP merupakan routing protokol dengan algoritma distance vector, yang menghitung jumlah hop (count hop) sebagai routing metric. RIP merupakan routing protocol yang paling mudah untuk di konfigurasi. RIP mengirimkan routing table yang lengkap ke semua interface yang aktif setiap 30 detik melalui UDP Port 520, RIP hanya menggunakan jumlah hop untuk menentukan cara terbaik ke sebuah network remote, tetapi RIP secara default memiliki jumlah hop maksimum yang di izinkan, yaitu 15 hop. Hal tersebut berarti nilai 16 dianggap tidak terjangkau (unreachable). RIP bekerja dengan baik di network-network yang kecil, tetapi RIP tidak efisien pada network yang besar dengan link WAN yang lambat atau pada network yang memiliki jumlah router yang banyak. RIP versi 1 menggunakan hanya classful routing, yang berarti semua alat di network harus menggunakan subnetmask yang sama, hal tersebut dikarenakan RIP versi 1 tidak mengirimkan update dengan informasi subnetmask didalamnya. RIP versi 2 menyediakan sesuatu yang disebut prefix routing, dan bisa mengirimkan informasi subnetmask bersama dengan update-update dari route. RIP Timers RIP menggunakan tiga jenis timer yang berbeda untuk mengatur unjuk kerjanya yaitu : 1. Route Update Timer, Interval antar update biasanya 30 detik secara periodik dimana router mengirimkan sebuah copy yan lengkap dari routing table-nya ke semua router terdekat. 2. Route Invalid Timer, Timer ini menentukan jangka waktu yanga harus lewat (180 detik) sebelum sebuah router menentukan bahwa sebuah rute menjadi tidak valid. 3. Holddown Timer, Timer ini men-set interval waktu di mana informasi routing ditahan ( holddown state), defaultnya adalah 180 detik.

4. Route Flish Time, Timer ini men-set waktu antara sebuah route menjadi tidak valid dan penghapusannya dari routing table (240 detik). 4. Praktikum Pertama rancang sebuah jaringan seperti pada gambar di bawah : dengan Addressing Table : Gambar 2 Topologi jaringan Percobaan Device Interface IP Address Netmask Default Gateway R1 FastEthernet0/0 172.16.10.1 255.255.255.0 - Serial2/0 10.10.10.9 255.255.255.252 - FastEthernet0/0 172.16.11.1 255.255.255.0 - R2 Serial2/0 10.10.10.10 255.255.255.252 - Serial3/0 10.10.10.13 255.255.255.252 - R3 FastEthernet0/0 172.16.12.1 255.255.255.0 - Serial2/0 10.10.10.14 255.255.255.252 - LSI-01 FastEthernet0 172.16.10.2 255.255.255.0 172.16.10.1 LSI-02 FastEthernet0 172.16.11.2 255.255.255.0 172.16.11.1 LSI-03 FastEthernet0 172.16.12.2 255.255.255.0 172.16.12.1 LSI-04 FastEthernet0 172.16.12.3 255.255.255.0 172.16.12.1 Konfigurasi Interface a. Router R1 Klik router R1, kemudian pilih tap CLI untuk melakukan konfigurasi router. Apabila ada perintah seperti dibawah ini, ketik saja no dan tekan Enter 63488K bytes of ATA CompactFlash (Read/Write) --- System Configuration Dialog --- Continue with configuration dialog? [yes/no]: Apabila ada perintah seperti dibawah, tekan Enter Press RETURN to get started!

Router# %SYS-5-CONFIG_I: Configured from console by console Masuk ke konfigurasi global router Router>enable Router#config terminal Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z. Router(config)# Lakukan konfigurasi masing-masing interface Router(config)# interface FastEthernet0/0 Router(config-if)#ip address 172.16.10.1 255.255.255.0 Router(config)#interface Serial2/0 Router(config-if)#ip address 10.10.10.9 255.255.255.252 Router(config-if)#clock rate 64000 Router(config)#end b. Router R2 Buka tab CLI untuk melakukan konfigurasi router. Kemudian masuk ke dalam mode konfigurasi global router Router>enable Router#config terminal Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z. Router(config)# Lakukan konfigurasi masing-masing interface

Router(config)#interface FastEthernet0/0 Router(config-if)#ip address 172.16.11.1 255.255.255.0 Router(config)#interface Serial2/0 Router(config-if)#ip address 10.10.10.10 255.255.255.252 Router(config-if)#clock rate 64000 Router(config)#interface Serial3/0 Router(config-if)#ip address 10.10.10.13 255.255.255.252 Router(config-if)#clock rate 64000 Router(config)#end c. Router R3 Buka tab CLI untuk melakukan konfigurasi router. Kemudian masuk ke dalam mode konfigurasi global router Router>enable Router#config terminal Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z. Router(config)# Lakukan konfigurasi masing-masing interface Router(config)#interface FastEthernet0/0 Router(config-if)#ip address 172.16.12.1 255.255.255.0 Router(config)#interface Serial2/0 Router(config-if)#ip address 10.10.10.14 255.255.255.252 Router(config-if)#clock rate 64000 Router(config)#end

d. LSI-01 Klik ikon LSI-01, kemudian pilih tab Desktop, pilih menu IP Configuration, masukkan konfigurasi sebagai berikut : IP Configuration : Static IP Address : 172.16.10.2 Subnet Mask : 255.255.255.0 Default Gateway : 172.16.10.1 e. LSI-02 Klik ikon LSI-02, kemudian pilih tab Desktop, pilih menu IP Configuration, masukkan konfigurasi sebagai berikut : IP Configuration : Static IP Address : 172.16.11.2 Subnet Mask : 255.255.255.0 Default Gateway : 172.16.11.1 f. LSI-03 Klik ikon LSI-03, kemudian pilih tab Desktop, pilih menu IP Configuration, masukkan konfigurasi sebagai berikut : IP Configuration : Static IP Address : 172.16.12.2 Subnet Mask : 255.255.255.0 Default Gateway : 172.16.12.1 g. LSI-04 Klik ikon LSI-04, kemudian pilih tab Desktop, pilih menu IP Configuration, masukkan konfigurasi sebagai berikut : IP Configuration : Static IP Address : 172.16.12.3 Subnet Mask : 255.255.255.0 Default Gateway : 172.16.12.1 Konfigurasi RIP pada Router R1 1. Masuk ke konfigurasi global router, kemudian aktifkan RIP v2

Router(config)#router rip Router(config-router)#version 2 2. Konfigurasi router untuk menambahkan jaringan yang langsung terhubung dengan router R1, yaitu 10.10.10.8 dan 172.16.10.0 Router(config-router)#network 10.10.10.8 Router(config-router)#network 172.16.10.0 3. Kembali ke EXEC mode Router(config-router)#end Router# Konfigurasi RIP pada Router R2 1. Masuk ke konfigurasi global router, kemudian aktifkan RIP v2 Router(config)#router rip Router(config-router)#version 2 2. Konfigurasi router untuk menambahkan jaringan yang langsung terhubung dengan router R2, yaitu 10.10.10.8, 10.10.10.12, dan 172.16.11.0 Router(config-router)#network 10.10.10.8 Router(config-router)#network 10.10.10.12 Router(config-router)#network 172.16.11.0 3. Kembali ke EXEC mode Router(config-router)#end Router# Konfigurasi RIP pada Router R3 1. Masuk ke konfigurasi global router, kemudian aktifkan RIP v2

Router(config-router)#network 10.10.10.12 Router(config-router)#network 172.16.12.0 3. Kembali ke EXEC mode Router(config-router)#end Router# Melihat Tabel Routing Untuk melihat tabel routing dari masing-masing route dapat mengetikkan pada tab CLI route dengan perintah berikut : Router#show ip route Contoh tabel routing dari router R2 Gambar 3 Contoh Table route dari route R1 5. Tugas Lakukan instruksi Tambahan yang diberikan oleh asisten laboratorium pada saat kegiatan praktikum!