BAB I PENDAHULUAN. Saat ini kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sangatlah pesat sehingga menimbulkan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. Suatu hal yang banyak menarik perhatian manusia dewasa ini adalah

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis jasa banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang semakin ketat ini menuntut para pelaku bisnis untuk UKDW

BAB I PENDAHULUAN. pada sarana angkutan antar wilayah, kini tuntutan tersebut telah lebih berkembang.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. tersebut mempengaruhi kondisi perkembangan dunia bisnis. Setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. Kecenderungan perubahan life style dalam kehidupan menjadi sesuatu hal yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. paling luas dibandingkan dengan jenis usaha lainnya. Selain memiliki keanekaragaman

BAB I PENDAHULUAN. eceran terus berkembang seiring dengan keinginan dan selera pelanggan dan

BAB I PENDAHULUAN. salah satu negara dengan penduduk yang padat. Jumlah keseluruhan penduduk

BAB I PENDAHULUAN. pemeriksaan kondisi mobil. Service Clinic Car merupakan perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia hiburan pada kehidupan sekarang sudah semakin maju, maka

BAB 1 PENDAHULUAN. kepuasan kepada pelanggan secara maksimal, karena pada dasarnya tujuan dari

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Perkembangan pesat industri seluler meningkatkan persaingan bisnis

BAB I PENDAHULUAN. nasional, mengakibatkan suatu perusahaan yang ingin berkembang atau paling tidak

BAB I PENDAHULUAN. Pada dekade terakhir, kualitas jasa semakin mendapatkan banyak

BAB I PENDAHULUAN. perkotaan yang semakin dinamis, meningkatnya aktivitas yang. berkembang, sejalan dengan makin berkembangnya pasar.

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman sekarang ini banyak sekali kemajuan dan perubahan yang

BAB I PENDAHULUAN. pembelian secara berulang-ulang dan untuk membangun kesetiaan konsumen

BAB I PENDAHULUAN. tujuannya. Salah satunya terjadi di bidang otomotif. Makin banyaknya

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi seperti sekarang ini dimana perkembangan teknologi dan UKDW

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan setiap informasi bisnis tanpa dibatasi ruang dan waktu. Bagi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. Kepraktisan sudah menjadi tuntutan utama masyarakat perkotaan saat ini.

BAB I PENDAHULUAN. konsumen. Semakin banyaknya produk yang sejenis dipasarkan akan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bisnis kuliner adalah salah satu bisnis yang memiliki peluang besar dan

BAB I PENDAHULUAN. penampilan menjadi menarik, perawatan wajah juga penting untuk kesehatan kulit

BAB I PENDAHULUAN. waktu belakang ini, menunjukkan perkembangan yang sangat pesat. Produk

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan adanya era globalisasi serta tersedianya arus informasi yang

BAB I PENDAHULUAN. karena konsumen terdiri dari beberapa segmen, gaya hidup dan kepribadian yang

BAB I PENDAHULUAN UKDW. warung internet baru yang semakin banyak, tentu saja berdampak pada

I. PENDAHULUAN. Pasar menjadi semakin luas dan peluang ada dimana-mana, namun sebaliknya

BAB 1 PENDAHULUAN. mampu bersaing dan harus memperhatikan kepuasaan konsumen. Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan, dan meningkatkan kepuasan pelanggan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. minat pelanggan terhadap produk (barang) yang ditawarkan. Sesuai. Sehingga makin luas sektor bisnis yang berusaha untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. kepuasan pelanggan dan loyalitas menjadi tujuan utama para perusahaan dan

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dengan adanya perkembangan globalisasi dan semakin ketatnya

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi ini, yang ditandai dengan adanya perusahaanperusahaan

BAB I PENDAHULUAN. dihindari dalam industri. Hal ini ditandai dengan perubahan perubahan yang

BAB I PENDAHULUAN. laba, untuk itu seorang manajer harus dapat menentukan suatu kebijaksanaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya jaman, persaingan dalam dunia usaha saat ini

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era perdagangan bebas (globalisasi), setiap perusahaan harus

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Era globalisasi menyebabkan persaingan dalam dunia bisnis menjadi semakin

BAB I PENDAHULUAN. dari perusahaan. Hal ini disebabkan karena kualitas jasa dapat digunakan

1. PENDAHULUAN. Persaingan ini muncul karena semakin banyaknya perusahaan yang menawarkan

BAB I PENDAHULUAN. Sektor jasa dewasa ini telah mengalami peningkatan yang cukup pesat. Dinamika

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesat. Banyak negara-negara didunia menjadikan pariwisata sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. pemulihan ekonomi Indonesia. Seiring dengan perkembangan bisnis toko ritel,

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dewasa ini membawa manusia untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. berarti kosong dan oke dari kata oke sutura atau orkestra. Karaoke berarti sebuah

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini kualitas pelayanan (service quality) dipandang sebagai salah satu alat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini memberikan dampak cukup besar bagi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Di era bisnis yang semakin hari mengalami perkembangan dan perubahan yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI. penjualan adalah aspek pemasaran (Kotler, 2009:10) mengemukakan pengertian

BAB I PENDAHULUAN. produk yang berkualitas tinggi agar sanggup memberi kepuasan terhadap

I. PENDAHULUAN. untuk terus mengoptimalkan kegiatan usahanya sebagai upaya memenangkan

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan peningkatan yang signifikan pada periode pasca krisis moneter

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bakpia Pathok 25 ingin menjadikan produknya sebagai market leader. bertahan dan memenangkan persaingan pasar yang ada.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk selalu memperhatikan kebutuhan dan keinginan konsumen

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kotller (2003;20)

BAB I PENDAHULUAN. Besarnya peluang bisnis ritel di Indonesia telah memacu perusahaan ritel

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini banyak pihak yang menaruh perhatian terhadap kepuasan atau

BAB I PENDAHULUAN. atau jasa yang sebenarnya. Suatu perusahaan dapat mengambil langkah-langkah

BAB I PENDAHULUAN. pendek tetapi keunggulan bersaing secara berkelanjutan. Hal ini dikarenakan

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan di dunia bisnis telah semakin ketat. Setiap perusahaan saling

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan kualitas pelayanan yang ditawarkan kepada konsumen dalam. merasakan kepuasan terhadap kualitas yang ditawarkan.

BAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan dan kepuasan konsumen dalam jangka waktu yang panjang. sehingga akan menumbuhkan rasa loyal dalam diri pelanggan.

BAB I PENDAHULUAN. korporasi, merupakan aset yang sangat berharga bagi pelaku industri.

BAB I PENDAHULUAN. mereka. Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh perusahaan yaitu dengan

BAB I PENDAHULUAN. pada E-CINEMA yang saat ini berpotensi cukup baik dalam perkembangan Cinema. Eresto, Ecinema, Elounge, 7 KTV dan Banquet Service.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

manusia serta berkembangnya arus globalisasi menimbulkan adanya pergeseran nilai budaya dari masyarakat sosial menjadi cenderung lebih individual.

BAB 1 PENDAHULUAN. pelayanan keuangan, maka usaha jasa perbankan selain mengedepankan

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Jasa layanan di bidang jual beli sepeda motor second tidak hanya sekedar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini perhatian terhadap loyalitas klien/klien semakin besar.

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH PERSEPSI KUALITAS JASA PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN DAN LOYALITAS PELANGGAN DI RSU SARAS HUSADA PURWOREJO. Skripsi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Setiap perusahaan baik itu industri manufaktur maupun industri jasa dalam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. produk atau harapan-harapannya. Kotler (1997: 36). Meningkatnya derajat

BAB I PENDAHULUAN. Syarat yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan agar dapat mencapai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan bisnis dalam bidang jasa dewasa ini bertumbuh

BAB I PENDAHULUAN. menjanjikan oleh para pelaku bisnis adalah bisnis di bidang kuliner.

BAB 1 PENDAHULUAN. menentu, yang tidak hanya menyediakan peluang tetapi juga tantangan. Begitu

BAB II LANDASAN TEORI

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Lembaga pendidikan Indonesia dikategorikan ke dalam dua bagian, yaitu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang word of mouth

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Saat ini kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sangatlah pesat sehingga menimbulkan berdirinya usaha-usaha baru di berbagai bidang produk maupun jasa, yang menciptakan besarnya minat pelaku ekonomi di banyak perusahaan untuk berlomba-lomba memenuhi kebutuhan dan permintaan pasar sasaran mereka dengan lebih efektif dan efisien. Kemajuan ini menciptakan peningkatan persaingan pada industri jasa, sehingga sudah menjadi keharusan bagi perusahaan jasa untuk lebih memperhatikan kualitas atau layanan yang mereka jual. Konsumen pada jaman sekarang adalah konsumen yang kritis yang sangat berhati-hati dalam membelanjakan uang mereka. Konsumen akan cenderung memilih produk atau jasa yang bermutu, sekaligus dapat memberikan pelayanan yang memuaskan. Menurut Kotler (2009), kualitas pelayanan dapat diartikan sebagai totalitas fitur dan karakteristik produk dan jasa yang bergantung pada pelanggan, dalam dunia bisnis kualitas merupakan kecocokan untuk digunakan oleh perusahaan agar perusahaan tetap sukses dalam menjalankan bisnisnya. Dalam dunia jasa, interaksi antara pelanggan dengan perusahaan terjadi secara langsung melalui layanan yang diberikan oleh karyawan. Oleh karena itu, kualitas layanan yang baik diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan pengguna jasa. Salah satu contoh dalam industri jasa yang menuntut adanya interaksi secara langsung antara karyawan dengan pelanggan adalah jasa salon. Di dalam bidang jasa salon ini, kualitas pelayanan yang diberikan sangat berperan penting bagi para pelanggan. Apabila salon sudah dapat mempertahankan kualitas pelayanannya dengan baik, maka pelanggan akan menjadi puas dan akhirnya mereka akan kembali untuk menggunakan jasa salon tersebut. 1

2 Dewasa ini banyak berdiri salon-salon terutama di kota besar seperti Bandung misalnya, Salon Johnny Andrean, Strawberry Salon, Hettie Salon, dan lain sebagainya. Untuk itu banyak dari mereka yang melakukan berbagai strategi atau trik-trik untuk menarik konsumen agar menggunakan jasa salon mereka dan dapat tetap bertahan dalam persaingan dengan salon-salon lainnya. Mereka menawarkan fasilitas-fasilitas pelayanan maupun paketpaket dengan harga yang beranekaragam dengan tujuan untuk menarik konsumen sebanyakbanyaknya. Salon bergeser dari sekedar menyediakan layanan jasa seperti potong rambut, facial dan lain-lain menjadi usaha melayani dan memuaskan pelanggan disertai dengan usaha menyediakan suasana yang nyaman bagi mereka yang melakukan perawatan atau yang sedang menunggu giliran maupun yang sedang menunggu teman atau pasangannya. Oleh karena itu dibeberapa salon kecantikan saat ini lebih memperhatikan kenyaman pelanggan dengan menyediakan sofa, majalah, musik, dan minuman sebagai ucapan selamat datang. Selain itu juga terdapat kantin yang menjual makanan dan minuman. Banyak yang bilang salon itu identik dengan konsumen wanita, namun pemikiran tersebut tidaklah benar, karena pada saat ini pelanggan salon tidak hanya diperuntukkan untuk kaum wanita, tetapi juga bagi kaum pria, terutama bagi kaum remaja yang menginginkan tampil baru, beda, dan lebih gaya, tentunya mereka dapat menggunakan jasa salon. Dalam memilih jasa salon yang baik, konsumen akan mempertimbangkan berbagai atribut yang terkandung didalamnya. Konsumen akan sangat berhati-hati dalam membelanjakan uang dan mempertimbangkan banyak faktor untuk memilih salon yang akan mereka kunjungi. Perusahaan jasa dapat dikatakan memiliki daya saing apabila memiliki keunikan dan kualitas pelayanan jasa yang baik kepada konsumen. Salon yang berkualitas mempunyai peranan penting untuk menciptakan loyalitas pelanggan. Semakin tinggi kualitas yang diberikan maka semakin tinggi pula kepuasan yang dirasakan oleh pelanggan. Bila

3 kepuasan pelanggan terus meningkat maka pelanggan pun akan melakukan pembelian yang berkesinambungan. Pada bisnis global, kunci untuk meningkatkan daya saing suatu perusahaan adalah kualitas pelayanan. Kualitas pelayanan merupakan hal yang sangat berpengaruh dalam menciptakan kepuasan konsumen. Setiap perusahaan saat ini menghadapi persaingan yang sangat ketat, terlebih perusahaan yang bergerak di bidang jasa. Salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh perusahaan agar meraih kesuksesan dalam persaingan adalah berusaha untuk mempertahankan kepuasan pelanggannya, dengan cara mengetahui apa yang diinginkan dan dibutuhkan oleh pelanggan. Segala hal yang perusahaan lakukan harus bertujuan untuk menciptakan dan meningkatkan loyalitas pelanggan. Kualitas pelayanan penting dalam menarik, memuaskan dan mempertahankan pelanggan (Heskett et al., 1997; Schneider et al., 1998; Storbacka et al., 1994). Berdasarkan penelitian (AC Nielsen Indonesia pada April 2004), bahwa kualitas pelayanan merupakan salah satu faktor yang dapat menarik pelanggan. Kualitas pelayanan yang diterima oleh pelanggan yang nantinya diharapkan dapat menciptakan loyalitas pelanggan. Loyalitas pelanggan merupakan faktor penting bagi keberhasilan suatu perusahaan dalam menghadapi persaingaan yang semakin kompetitif (Barsky, 1992: 6). Oleh karena itu strategi yang digunakan untuk meningkatkan kualitas pelayanan yang memuaskan konsumen secara terus menerus dilakukan oleh perusahaan-perusahaan jasa. Konsumen yang tidak loyal, akan mencari penyedia jasa lain yang dapat memuaskan keinginannya. Loyalitas pelanggan merupakan suatu isu yang sangat menarik dibidang pemasaran. Perusahaan dituntut mampu menawarkan barang atau jasa dengan mutu atau pelayanan yang diberikan pada konsumen dari waktu ke waktu. Konsumen yang semakin pandai dan terdidik, menyebabkan keinginan dan kebutuhan berubah sangat cepat. Perusahaan sudah lebih berorientasi pada konsumen agar dapat memenangkan persaingan. Dengan memberikan

4 kepuasan pada konsumen akan membangun kesetiaan konsumen, akhirnya dapat menciptakan hubungan yang erat antara konsumen dan perusahaan, sehingga dapat menimbulkan loyalitas pelanggan. Menurut Oliver (1998), bahwa kepuasan pelanggan saja tidak cukup membuat pelanggan loyal terhadap suatu produk atau jasa. Terciptanya loyalitas pelanggan memungkinkan perusahaan mengembangkan hubungan jangka panjang dengan konsumen. Loyalitas pelanggan menggambarkan para konsumen yang tidak hanya puas tetapi juga senang terhadap produk atau pelayanan (Sugandini, 2003). Konsumen semacam itu tidak hanya membeli kembali barang-barang atau pelayanan-pelayanan perusahaan, tetapi memperluas loyalitas mereka kesejumlah besar barang dan pelayanan lainnya yang diproduksi oleh perusahaan. Olson (dalam Trisno Musanto, 2004) berpendapat bahwa loyalitas pelanggan merupakan dorongan perilaku untuk melakukan pembelian secara berulang-ulang dan untuk membangun kesetiaan pelanggan terhadap suatu produk maupun jasa yang dihasilkan oleh badan usaha tersebut yang membutuhkan waktu yang lama melalui suatu proses pembelian yang terjadi secara berulang-ulang. Persaingan kegiatan jasa salon khususnya di daerah Pasir Kaliki ini sangat ketat, terlebih lagi ada banyak salon di mall Istana Plaza yang menawarkan harga, pelayanan, dan paket yang beraneka ragam. Kebutuhan masyarakat akan jasa salon mengalami peningkatan terutama pada anak-anak remaja yang ingin selalu tampil beda, oleh karena itu kualitas pelayanan yang ditawarkan salon harus terus meningkat untuk membuat konsumen merasa puas akan kebutuhannya, sehingga akan menciptakan loyalitas pelanggan dan pembelian berkala. Menurut Kotler (2009), dalam kualitas pelayanan itu terdapat dimensi atau determinan kualitas jasa antara lain adalah tangibles (berwujud) berupa penampilan fasilitas

5 fisik, peralatan, dan personel, empathy (empati) meliputi kesediaan karyawan dalam memberikan perhatian yang tulus kepada pelanggan dengan berupaya untuk memahami kebutuhan pelanggan, responsiveness (ketanggapan) kesediaan karyawan untuk membantu pelanggan dan memberikan layanan tepat waktu, reliability (kehandalan) yaitu kemampuan untuk memberikan pelayanan sesuai dengan yang dijanjikan secara akurat dan terpercaya, assurance (jaminan) meliputi pengetahuan dan kesopanan karyawan serta kemampuan mereka untuk menunjukkan kepercayaan dan keyakinan. Salon Hettie adalah sebuah salon di daerah Pasirkaliki-Bandung, yang menyediakan berbagai macam pelayanan perawatan bagi rambut maupun tubuh. Mulai dari cuci-blow, gunting, pelurusan rambut, keriting rambut, cat rambut, manicure-pedicure, creambath, hairspa, masker rambut, facial, make-up, dan banyak lagi. Salon Hettie mengharapkan menjadi sebuah salon yang mampu mengetahui apa yang diinginkan pelanggannya sehingga pelanggan merasa puas dengan pelayanan yang diberikan. Dalam dimensi jasa tangible (berwujud), Salon Hettie menyediakan alat-alat berteknologi tinggi dalam pelaksanaannya, dan menggunakan produk-produk dengan kualitas yang unggul. Dalam hal ini Hettie salon bertujuan untuk menciptakan kepuasan pelanggan yang pada gilirannya diharapkan akan membuat konsumen loyal terhadap Salon Hettie. Kualitas jasa yang ditawarkan oleh Salon Hettie sangat banyak dan beraneka ragam, karena itu Salon Hettie menjadi salah satu salon yang diminati oleh konsumen. Dimensi jasa empathy, reliability, dan responsiveness dari Salon Hettie ini adalah memiliki karyawan yang ramah dan berpengalaman, serta pelayanannya yang baik dan memahami apa yang pelanggan inginkan dapat menjadi kunci kesuksesan untuk Salon Hettie. Selain itu Ibu Hettie selaku pemilik dari salon tersebut tidak bosan-bosannya untuk mengikuti acara-acara seminar persalonan demi meningkatkan pengetahuan dalam bidang salon untuk diterapkan pada

6 salonnya, sehingga Salon Hettie memiliki assurance (jaminan) untuk menjadi pesaing yang patut diperhitungkan dalam bisnis salon di daerah Pasirkaliki ini. Menurut Tjiptono (1997) : Kepuasan atau ketidakpuasan pelanggan adalah respon pelanggan terhadap evolusi ketidaksesuaian (disconfirmation) yang dirasakan antara harapan sebelumnya dan kinerja aktual produk yang dirasakan bahwa pada persaingan yang semakin ketat ini, semakin banyak produsen yang terlibat dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen sehingga hal ini menyebabkan setiap badan usaha harus menempatkan orientasi pada kepuasan pelanggan sebagai tujuan utama. Kebanyakan pelanggan salon lebih mengutamakan keramahan pelayanan serta jaminan kualitas jasa yang diberikan. Jika kualitas jasa yang terbaik telah diberikan kepada pelanggan, dengan sendirinya loyalitas pelanggan terhadap perusahaan jasa akan tercipta. Kelima dimensi dari kualitas jasa yang meliputi tangibles, empathy, reliability, responsiveness, dan assurance mempengaruhi konsumen untuk menggunakan jasa pelayanan yang diberikan salon Hettie. Intensitas persaingan di bidang salon yang semakin tinggi ini menuntut Salon Hettie untuk dapat memberikan pelayanan yang berkualitas yang mampu memuaskan seluruh konsumennya dan dapat memberikan pelayanan yang lebih baik dari pesaingnya. Oleh karena itu, membuat pelanggan merasa nyaman, puas akan kualitas pelayanan yang diberikan, dan hasil yang maksimal inilah yang kiranya dapat mempengaruhi Salon Hettie untuk dapat mempertahankan pelanggan agar tetap loyal. Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut penulis tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai kualitas pelayanan jasa dan pengaruhnya terhadap loyalitas pelanggan, dengan judul : PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN JASA SALON HETTIE DI BANDUNG

7 1.2 Identifikasi Masalah 1. Apakah bukti fisik (tangibles) berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan Salon Hettie di Bandung? 2. Apakah empati (empathy) berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan Salon Hettie di Bandung? 3. Apakah kehandalan (reliability) berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan Salon Hettie di Bandung? 4. Apakah ketanggapan pelayanan (responsiveness) berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan Salon Hettie di Bandung? 5. Apakah jaminan pelayanan (assurance) berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan Salon Hettie di Bandung? 1.3 Tujuan Penelitian 1. Untuk menganalisis apakah bukti fisik (tangibles) berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan Salon Hettie di Bandung 2. Untuk menganalisis apakah empati (empathy) berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan Salon Hettie di Bandung 3. Untuk menganalisis apakah kehandalan (reliability) berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan Salon Hettie di Bandung 4. Untuk menganalisis apakah ketanggapan pelayanan (responsiveness) berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan Salon Hettie di Bandung 5. Untuk menganalisis apakah jaminan (assurance) berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan Salon Hettie di Bandung

8 1.4 Kegunaan Penelitian 1. Manfaat bagi akademisi : Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi dan semua orang yang terlibat di dalamnya, bahwa kualitas pelayanan dapat mempengaruhi loyalitas pelanggan Salon Hettie. 2. Manfaat bagi praktisi : Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberitahu bagaimana memberikan kualitas pelayanan yang baik kepada pelanggan Salon Hettie. 3. Manfaat bagi penulis : Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kesempatan untuk menambah pengetahuan dan wawasan dalam bidang pemasaran khususnya tentang pengaruh kualitas pelayanan terhadap loyalitas pelanggan Salon Hettie. 4. Bagi Perusahaan : Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada pihak manajemen Salon Hettie berupa informasi yang dapat digunakan sebagai bahan evaluasi terhadap upaya-upaya yang telah ditempuh perusahaan dalam merancang strategi dan mengimplementasikan program-program perbaikan kepuasan pelanggan untuk mendorong dan memperkuat loyalitas pelanggan.