STANDAR PELAYANAN PUBLIK JANGKA WAKTU LAYANAN KARANTINA ( SERVICE LEVEL AGREEMENT )

dokumen-dokumen yang mirip
MEKANISME ALUR LAYANAN KARANTINA

STANDAR PELAYANAN PUBLIK JANGKA WAKTU LAYANAN KARANTINA ( SERVICE LEVEL AGREEMENT )

PERSYARATAN DAN PROSEDUR PELAYANAN KARANTINA HEWAN BERDASARKAN KATEGORISASI MEDIA PEMBAWA HPHK DAN WAKTU PELAYANAN

PERSYARATAN DAN PROSEDUR IMPOR DAN DOMESTIK MASUK MP HPHK KATEGORI RISIKO SEDANG

PERSYARATAN DAN PROSEDUR EKSPOR DAN DOMESTIK KELUAR MP HPHK KATEGORI RISIKO TINGGI

MATRIKS DOMESTIK MASUK MEDIA PEMBAWA HPHK BKP KELAS II GORONTALO

PERSYARATAN DAN PROSEDUR EKSPOR DAN DOMESTIK KELUAR MP HPHK KATEGORI RISIKO SEDANG

BALAI BESAR KARANTINA PERTANIAN SOEKARNO HATTA

PERSYARATAN DAN PROSEDUR IMPOR DAN DOMESTIK MASUK MP HPHK KATEGORI RISIKO RENDAH

PERSYARATAN DAN PROSEDUR EKSPOR DAN DOMESTIK KELUAR MP HPHK KATEGORI RISIKO RENDAH

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37/Permentan/OT.140/3/2014 TENTANG

MENTERI PERTANIAN. PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 41/Permentan/OT.140/3/2013 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17/PERMENTAN/KR.120/5/2017 TENTANG DOKUMEN KARANTINA HEWAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2017, No Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 5

2 Tahun 2009 Nomor 84, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5015); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2000 tentang Karantina Hewan (Lembaran Negara Tahu

MEMUTUSKAN: KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 113/Permentan/PD.410/10/2013 TENTANG

BALAI KARANTINA PERTANIAN KELAS II TANJUNGPINANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 18/Permentan/OT.140/3/2011 TENTANG

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN KARANTINA HEWAN BALAI KARANTINA PERTANIAN KELAS II TARAKAN

STANDAR PELAYANAN PUBLIK

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 07/Permentan/OT.140/1/2008 TENTANG

PROFIL BALAI KARANTINA PERTANIAN KELAS I BANJARMASIN

HASIL DAN PEMBAHASAN

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65/Permentan/PD.410/5/2014 TENTANG

- 1 - RANCANGAN PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PERMEN-KP/2017 TENTANG

PENGUMUMAN HASIL SOSIALISASI DAN PUBLIC HEARING SERVICE LEVEL AGREEMENT MEDIA PEMBAWA WAJIB PERIKSA KARANTINA HEWAN DAN TUMBUHAN

PERAN KARANTINA PERTANIAN DI KANTOR POS

2017, No Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3687); 3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 200

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2000 TENTANG KARANTINA HEWAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

GUBERNUR MALUKU UTARA

*37679 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 82 TAHUN 2000 (82/2000) TENTANG KARANTINA HEWAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 62/Permentan/OT./140/12/2006 TENTANG

KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA PERTANIAN NOMOR : 244/Kpts/PD /L/6/2007 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 97/Permentan/PD.410/9/ /9/2013 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 1983 TENTANG KESEHATAN MASYARAKAT VETERINER PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN. Dokumen. Karantina Ikan. Jenis. Penerbitan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN

KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA PERTANIAN NOMOR : 436.a/Kpts/PD /L/11/07

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 52/Permentan/OT.140/9/2011 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 7 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 7 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.29/MEN/2008 TENTANG PERSYARATAN PEMASUKAN MEDIA PEMBAWA BERUPA IKAN HIDUP

DINAS PETERNAKAN KABUPATEN KUPANG. Bagian Pertama. Dinas. Pasal 21

LAPORAN ANALISIS RISIKO PEMASUKAN SAPI BIBIT BALI YANG DIKIRIM DARI LOMBOK- NTB KE MAKASSAR TERHADAP PENYAKIT ANTHRAKS

KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA PERTANIAN NOMOR: 406/Kpts/OT.160/L/4/2014 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR: KEP.18/MEN/2003 T E N T A N G

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2000 TENTANG KARANTINA HEWAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN,

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 19 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PEREDARAN HEWAN PENULAR RABIES (HPR) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 51/Permentan/OT.140/9/2011 TENTANG

KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA PERTANIAN NOMOR : 416/Kpts/OT.160/L/4/2014 TENTANG

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 24 TAHUN 2014 TENTANG PEMASUKAN HEWAN-HEWAN TERTENTU KE WILAYAH PROVINSI PAPUA UNTUK KEPENTINGAN KHUSUS

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya (Lembaran Negara Republik

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 85/Permentan/PD.410/8/2013 TENTANG

2 Peraturan Menteri Pertanian Nomor 97/Permentan/PD.410/9/2013, dengan Peraturan Menteri Pertanian; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1992 t

INDONESIA NOMOR 229/Kpts/PK.230/4/2016 TENTANG PEMBUKAAN PEMASUKAN UNGGAS DARI NEGARA JERMAN KE DALAM WILAYAH NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: PER. 20/MEN/2007 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN,

KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA PERTANIAN NOMOR : 1237/KPTS/KR.140/L/8/2016

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3482); 2. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1994 tentang Pengesahan Agreement Establishing

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.26/MEN/2008 TENTANG

DINAS PETERNAKAN KABUPATEN KUPANG. Bagian Pertama. Dinas. Pasal 21

TENTANG. wilayah Provinsi Sumatera Utara dapat menyebabkan penyebaran penyakit keluron menular (Brucr,llosis);

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTANIAN. Syarat. Tata Cara. Karantina. Media. Organisme. Area.

PERATURAN MENTERI PERTANIAN. NOMOR: 13/Permentan/OT.140/2/2008 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2014 TENTANG PENGENDALIAN DAN PENANGGULANGAN PENYAKIT HEWAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2014 TENTANG PENGENDALIAN DAN PENANGGULANGAN PENYAKIT HEWAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DAFTAR PEMASUKAN JENIS TERNAK POTONG

DAFTAR BENIH DAN/ATAU BIBIT TERNAK YANG DAPAT DIMASUKKAN KE WILAYAH NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2002 TENTANG KARANTINA IKAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.28/MEN/2008 TENTANG

MATRIK RENSTRA DINAS PETERNAKAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER. 21/MEN/2006 TENTANG TINDAKAN KARANTINA IKAN DALAM HAL TRANSIT

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 62/Permentan/OT.140/5/2013 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA,

PELAYANAN SERTIFIKASI IMPOR MEDIA PEMBAWA OPTK

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 51/Permentan/OT.140/9/2011 TANGGAL : 7 September 2011

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2002 TENTANG KARANTINA IKAN

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG PENGAWASAN LALU LINTAS TERNAK DAN PEREDARAN BAHAN ASAL HEWAN DI KABUPATEN BULUKUMBA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 15/Permentan/OT.140/2/2008 TENTANG PEDOMAN MONITORING DAN SURVEILANS RESIDU DAN CEMARAN MIKROBA PADA PRODUK HEWAN

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR: PER. 04/MEN/2005 TENTANG BENTUK DAN JENIS SERTA TATA CARA PENERBITAN DOKUMEN TINDAKAN KARANTINA IKAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA,

NOMOR 15 TAHUN 2002 TENTANG KARANTINA IKAN

LAKIN Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani TA 2015

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 09/Permentan/OT.140/2/2009

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Budidaya Bebek Peking Sangat Menjanjikan

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49/Permentan/PK.440/10/2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA DUMAI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG OTORITAS VETERINER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Transkripsi:

1 STANDAR PELAYANAN PUBLIK JANGKA WAKTU LAYANAN KARANTINA ( SERVICE LEVEL AGREEMENT ) KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN KARANTINA PERTANIAN BALAI KARANTINA PERTANIAN KELAS I BANJARMASIN 2015

2 STANDAR PELAYANAN PUBLIK JANGKA WAKTU LAYANAN KARANTINA ( SERVICE LEVEL AGREEMENT ) KARANTINA HEWAN

3 PERSYARATAN DAN PROSEDUR ANTAR AREA (PEMASUKAN) RISIKO TINGGI Media Pembawa : Sapi Bibit Area / Daerah : Antar Area Hs. Code : 0102210000 (Sapi bibit) Dasar Hukum : 1. UU No 16 Tahun 1992 tentang karantina hewan, ikan dan tumbuhan 2. PP No.82 Tahun 2000 tentang karantina hewan 3. PP No. 48 Tahun 2012 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Kementerian Pertanian. 4. Keputusan Kepala Badan Karantina Pertanian No:853/Kpts/KH.020/L/5/2011 tentang Petunjuk Teknis Tindakan KarantinaTerhadapLalulintas Sapi ( Impor dan Antar Area) 5. Kepmentan NO. 2540/Kpts/PD.610/6/2009 tentang Pernyataan Pulau Kalimantan Bebas dari Brucellosis pada Sapid an Kerbau Persyaratan: 1. Dilengkapi Sertifikat Kesehatan dari daerah asal 2. Melalui tempat pengeluaran dan pemasukan yang telah ditetapkan. 3. Dilaporkan dan diserahkan kepada Petugas Karantina Hewan di tempat pemasukan, 4. Persyaratan lain yang dipersyaratkan.( Rekomendasi Pemasukan Dinas Pertanian/Peternakan Propinsi ) Prosedur: 1. Pengguna jasa atau kuasanya melaporkan rencana pemasukan Sapi Bibit dengan mengisi form permohonan pemeriksaan melalui PPK online/ manual (KH-1). 2. Pejabat berwenang menerbitkan Surat Penugasan (KH-2) kepada Petugas Karantina yang ditunjuk untuk melakukan Tindakan Karantina ( 8 P ) 3. Petugas Karantina melakukan Tindakan Karantina ( 8 P ).

4 Tindakan Karantina: 1. Petugas Karantina melakukan pemeriksaan kesesuaian dokumen dengan fisik diatas alat angkut dengan menerbitkan Surat Keterangan Muatan Hewan (KH- 3), apabila dari hasil pemeriksaan fisik diatas alat angkut sesuai antara dokumen dengan fisik maka diterbitkan Surat Persetujuan Bongkar (KH-5), dan dilanjutkan dengan menerbitkan Surat Perintah Masuk Instalasi Karantina Hewan (KH-7) yang telah ditetapkan, untuk menjalani masa karantina. 2. Selama masa karantina petugas karantina melakukan tindakan pengamatan, pengambilan sampel serum darah sebanyak 100% dari jumlah hewan. Apabila selama masa karantina ditemukan gejala infeksi sekunder maka diberikan pelakuan pengobatan terhadap sapi bibit. 3. Dilakukan pemeriksaan laboratorium untuk pengujian brusellosis dengan metode Rose Bengal Test (RBT), jika ditemukan hasil uji RBT positif maka dilanjutkan dengan pengujian complement fixation test (CFT). Jika hasil CFT positif maka dilakukan pemotongan bersyarat terhadap sapi bibit sapi. Jika hasil uji RBT ataupun uji CFT menunjukan hasil negatif sapi bibit dapat dibebaskan.dalam hal ini pengujian laboratorium melibatkan pihak ke tiga yaitu Balai Besar Veteriner. 4. Hewan dinyatakan sehat berdasarkan pemeriksaan klinis dan uji laboratorium dokumen telah terpenuhi kelengkapan, kesesuaian serta keabsahan maka dapat diterbitkan sertifikat pelepasan karantina (KH- 12). Waktu Layanan: SLA sampai dengan 21 hari

5 Biaya Pelayanan: Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2012 Tentang Jenis dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Kementerian Pertanian. Dokumen Pengasingan Uji Lab Uji Diagnosa Lap. JasaKandang Tindakan dan Hewan Besar Uji Rose Bengal Karantina Karantina Pengamatan (Rp) (Rp) Hewan Besar (Rp) (Rp) 5000 Per 100 Per 1000 Per 500 Per 500 Per sertifikat hari/ samp sampel ekor/ ekor el Hari Produk Layanan : KH-1 KH-2 KH-5 KH-7 KH-12 : Permohonan Pemeriksaan Karantina/ Application for Quarantine Inspection (KH-1) : Surat Penugasan / (KH-2) : Persetujuan Bongkar / Approval of Loading (KH-5). : Perintah Masuk Karantina Hewan / Order to Take Into the Animal Quarantine Installation (KH-7) : Sertifikat Pelepasan Karantina/ Certificate of Release (KH-12)

6 PERSYARATAN DAN PROSEDUR ANTAR AREA (MASUK) RISIKO TINGGI Media Pembawa : DOC Area / Daerah : Antar Area Hs. Code : 0105941000 (Day Old Chick/DOC) Dasar Hukum : 1. Undang Undang Nomor: 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan Ikan dan Tumbuhan. 2. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2000 tentang Karantina Hewan 3. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2012 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Kementerian Pertanian. 4. Keputusan Kepala Badan Karantina Pertanian No. 316.a/Kpts/PD.670.320/L/11/06 tentang Petunjuk Teknis Tindakan Karantina Hewan Terhadap Media Pembawa HPAI 5. Keputusan Kepala Badan Karantina Pertanian No. 1953/Kpts/OT.160/L/10/2012 tentang Kategorisasi Tingkat Risiko Media Pembawa Hama dan Penyakit Hewan Karantina dan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina serta Keamanan Hayati 6. Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia No. 37/Permentan/OT.140/3/2014 tentang Tindakan Karantina Hewan Terhadap Pemasukan dan Pengeluaran Unggas Persyaratan: 1. Melalui tempat pengeluaran dan pemasukan yang telah ditetapkan. 2. MP-HPHK harus dilaporkan dan diserahkan ke Petugas Karantina Hewan di tempat pemasukan, sekurang-kurangnya 2 hari sebelum kedatangan. 3. Dilengkapi Sertifikat Kesehatan dari daerah asal 4. Persyaratan lain yang dipersyaratkan (Rekomendasi Pemasukan Dinas Pertanian/Peternakan Propinsi )

7 Prosedur: 1. Pengguna jasa atau kuasanya melaporkan rencana pemasukan DOC dengan mengisi form permohonan pemeriksaan melalui PPK online/ manual (KH-1). 2. Pejabat berwenang menerbitkan Surat Penugasan (KH-2) kepada Petugas Karantina yang ditunjuk untuk melakukan Tindakan Karantina ( 8 P ) 3. Petugas Karantina melakukan Tindakan Karantina ( 8 P ). Tindakan Karantina : 1. Petugas Karantina melakukan pemeriksaan kelengkapan, kebenaran dan keabsahan dokumen. DOC yang dikirim harus sesuai jenis dan jumlahnya, DOC harus sehat tidak menunjukkan gejala klinis HPHK. 2. Apabila telah sesuai antara pemeriksaan dokumen dengan fisik dan DOC tidak menunjukkan gejala sakit maka diterbitkan Surat Persetujuan Bongkar (KH-5), dan dilanjutkan dengan menerbitkan Surat Perintah Masuk Instalasi Karantina Hewan Sementara (KH-7) di tempat pemilik yang telah ditetapkan. 3. Apabila dokumen yang dipersyaratkan tidak lengkap atau tidak sesuai antara pemeriksaan dokumen dengan fisik maka dilakukan Tindakan Penahanan (Penerbitan KH 8a), pemilik/yang dikuasakan diberi waktu melengkapi dalam waktu 3 ( tiga ) hari. 4. Apabila Dokumen Persryaratan tidak dapat dilengkapi oleh pemilik maka dilakukan tindakan Penolakan ( Penerbitan KH 8.b), jika dalam Dokumen Persryaratan dapat dipenuhi dilakukan Tindakan Karantina di Instalasi Karantina Hewan 5. Selama masa karantina petugas karantina melakukan tindakan pengamatan. Lamanya waktu pengamatan minimal 21 hari. Pengamatan dilakukan dengan mengamati gejala klinis yang timbul selama masa pengasingan. 6. Dilakukan pengambilan sampel berupa serum untuk pengujian laboratorium terhadap penyakit Avian Influenza (AI) metode HA-HI. 7. Apabila hasil uji laboratorium menunjukkan titer antibodi protektif maka dapat dilakukan tindakan pembebasan dengan menerbitkan sertifikat Pelepasan Karantina (KH- 12) dan kepada pemilik atau kuasanya dikenakan biaya jasa karantina. Tetapi apabila hasil pengujian menunjukkan titertidak protektif, maka direkomendasikan untuk dilakukan revaksinasi.

8 Waktu Layanan : SLA sampai dengan 21 hari Biaya Pelayanan : Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2012 Tentang Jenis dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Kementerian Pertanian. Dokumen Tindakan Karantina (Rp) Pengasingan dan Pengamatan 5000 Per sertifikat 100 Per hari/box Uji Lab DOC (Rp) 500 Per samp el Uji Diagnosa Lap. HA-HI (Rp) 1000 Per sampel Produk Layanan : KH-1 : Permohonan Pemeriksaan Karantina/ Application For Quarantine Inspection (KH-1) KH-2 : Surat Penugasan ( KH-2) KH-5 : Persetujuan Bongkar / Approval of Disembarkation (KH-5). KH-7 : Perintah Masuk Karantina Hewan / Order to Take Into The Animal Quarantine Installation (KH-7) KH- 12 : Sertifikat Pelepasan Karantina/ Certificate of Quarantine Release (KH-12)

9 PROSEDUR DAN PERSYARATAN PEMASUKAN KUCING DAN ANJING ANTAR AREA KELUAR RESIKO TINGGI Media Pembawa : Kucing / Anjing Area/ Daerah : Antar Area Hs. Code : 0106.190000 Dasar Hukum : 1. Undang Undang Nomor : 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan Ikan dan Tumbuhan. 2. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2000 tentang Karantina Hewan: 3. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 48 Tahun 2012 tentang Jenis dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara bukan Pajak yang berlaku pada Kementerian Pertanian; 4. Keputusan Kepala Badan Karantina Pertanian N0: 344.b/kpts/PD 670.370/L/12/06 tentang Petunjuk Teknis Persyaratan dan Tindakan Karantina Hewan Terhadap Lalulintas Pemasukan Hewan Penular Rabies (Anjing, Kucing, Kera Dan Hewan Sebangsanya). Persyaratan : 1. Dilengkapi Sertifikat Kesehatan dari daerah asal 2. Melalui tempat pengeluaran dan pemasukan yang telah ditetapkan. 3. Dilaporkan dan diserahkan kepada Petugas Karantina Hewan di tempat pemasukan 4. Persyaratan lain yang dipersyaratkan(rekomendasi Pengeluaran, pemasukan dan surat keterangan vaksinasi dari Dinas Pertanian/ Peternakan). Prosedur : 1. Pengguna jasa atau kuasanya melaporkan rencana pengeluaran Anjing/Kucing dengan mengisi form permohonan pemeriksaan melalui PPK online/ manual (KH-1). 2. Pejabat berwenang menerbitkan Surat Penugasan (KH-2) kepada Petugas Karantina yang ditunjuk untuk melakukan Tindakan Karantina ( 8 P )

10 3. Petugas Karantina melakukan Tindakan Karantina ( 8 P ). Tindakan Karantina : 1. Berdasarkan Pemeriksaan Dokumen, Persyaratan Lengkap maka dilakukan Tindakan Karantina di Instalasi Karantina Hewan milik Pemilik (Penerbitan KH- 7) yang telah ditetapkan, 2. Dilakukan pengamatan terhadap gejala klinis selama masa pengasingan anjing/ kucing selama 14 hari. 3. Dilakukan pengambilan sambil serum untuk pemeriksaan titer antibodi rabies dengan metode ELISA. Dalam hal ini pengujian laboratorium melibatkan pihak ke tiga yaitu Balai Besar Veteriner. 4. Jika hasil uji laboratorium menunjukan titer protektif ( 0,5 IU/ml) dan tidak menunjukan gejala rabies, maka dinyatakan sehat oleh dokter hewan karantina dilakukan pembebasan dengan menerbitkan sertifikat kesehatan hewan (KH- 9). Apabila titer antibodi rabies tidak protektif, maka anjing/kucing tidak dapat diberangkatkan. Waktu Layanan : SLA minimal 14 hari sampai dengan 6 bulan

11 Biaya Pelayanan : Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2012 Tentang Jenis dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Kementerian Pertanian. Pemeriksaan Fisik(Rp) 5.000 Per ekor Pengasingan dan Pengamatan (Rp) 100 Per hari per ekor Pengambilan dan DokumenTindakan Pengiriman Karantina(RP) Spesimen(RP) 1.000 Per sampel 5.000 Per sertifikat Produk Layanan : KH-1 : Permohonan Pemeriksaan Karantina/ Application For Quarantine Inspection KH-2 : Surat Penugasan KH -7 :Perintah Masuk Karantina Hewan / Order to Take Into The Animal Quarantine Installation KH-6 : Persetujuan Muat/ Approval of Loading KH-9 : Sertifikat Kesehatan Hewan/ Animal Health Certificate

12 PERSYARATAN DAN PROSEDUR ANTAR AREA (PENGELUARAN) RISIKO SEDANG Media Pembawa Area / Daerah Hs. Code Dasar Hukum : : Sarang Burung Walet : Antar Area : 0410001000 (Sarang Burung Walet) 1. UU No 16 Tahun 1992 tentang karantina hewan, ikan dan tumbuhan 2. PP No.82 Tahun 2000 tentang karantina hewan 3. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 48 Tahun 2012 tentang Jenis dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara bukan Pajak yang berlaku pada Kementerian Pertanian; 4. Keputusan Kepala Badan Karantina Pertanian No: 374/Kpts/KH.210/L/5/2010 tentang Petunjuk Teknis Penanganan dan Pemeriksaan Sarang Burung Walet dan Sriti. 5. Peraturan Menteri No : 41/Permentan/OT.140/3/2013 tentang Tindakan karantina Hewan Terhadap Pemasukan atau Pengeluaran Sarang Walet Ke Dan Dari Dalam Wilayah Negara Republik Indonesia 6. Keputusan Kepala Badan Karantina Pertanian No :484/Kpts/ OT.160/L/4/2012 Tentang Persyaratan dan Tata Cara Penetapan Instalasi Karantina Produk Hewan Sarang Burung Walet dan Sriti. Persyaratan : 1. Melalui tempat pengeluaran yang telah ditetapkan. 2. Dilaporkan dan diserahkan kepada Petugas Karantina Hewan di tempat pengeluaran sekurang-kuranngnya 2 hari sebelum keberangkatan. 3. Persyaratan lain yang dipersyaratkan (Surat keterangan asal produk hewan dari Dinas Pertanian/Peternakan Propinsi.

13 Prosedur : 1. Pengguna jasa atau kuasanya melaporkan rencana pengeluaran sarang walet dengan mengisi form permohonan pemeriksaan melalui PPK online/ manual (KH-1). 2. Pejabat berwenang menerbitkan Surat Penugasan (KH-2) kepada Petugas Karantina yang ditunjuk untuk melakukan Tindakan Karantina ( 8 P ) 3. Petugas Karantina melakukan Tindakan Karantina ( 8 P ) berupa : pemeriksaan, pengasingan, pengamatan, perlakuan, penahanan, penolakan, pemusnahan dan/atau pembebasan. Tindakan Karantina : 1. Berdasarkan Pemeriksaan Dokumen, Persyaratan kelengkapan MP di lakukan Tindakan Karantina. 2. Tindakan karantina berupa pengambilan sampel sebanyak 10 gram sarang waletuntuk pemeriksaan laboratorium yaitu residu nitrit dan cemaran mikroba. 3. Sarang Walet dinyatakan memenuhi kelayakan keamanan pangan berdasarkan pemeriksaan fisik dan uji laboratorium, diterbitkan Sertifikat Sanitasi Produk Hewan/ Sanitary Certificate Animal Products (KH-10) Waktu Layanan : SLA sampai dengan 4 hari

14 Biaya Pelayanan : Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2012 Tentang Jenis dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Kementerian Pertanian. Pemeriksaan Fisik(Rp) Pengambilan dan Pengiriman Spesimen (RP) Uji Diagnosa Lab. Residu Nitrit (Rp) Dokumen Tindakan Karantina (RP) 2000 Per Kg - - - - 5.000 Per sertifikat Produk Layanan : KH-1 : Permohonan Pemeriksaan Karantina/ Application For Quarantine Inspection (KH-1) KH-2 : Surat Penugasan /( KH-2) KH-10 :Sertifikat Sanitasi Produk Hewan / Sanitary Certificate Animal Products (KH- 10)

15 PERSYARATAN DAN PROSEDUR ANTAR AREA (MASUK) RISIKO SEDANG Media Pembawa Area / Daerah Hs. Code Dasar Hukum : : Daging Ayam Beku : Antar Area : 0207130000 (Daging Ayam Beku) 1. Undang Undang Nomor : 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan Ikan dan Tumbuhan. 2. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2000 tentang Karantina Hewan 3. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 48 Tahun 2012 tentang Jenis dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara bukan Pajak yang berlaku pada Kementerian Pertanian; 4. Keputusan Kepala Badan Karantina Pertanian No. 316.a/Kpts/PD.670.320/L/11/06 tentang Petunjuk Teknis Tindakan Karantina Hewan Terhadap Media Pembawa HPAI 5. Keputusan Kepala Badan Karantina Pertanian No. 1953/Kpts/OT.160/L/10/2012 tentang Kategorisasi Tingkat Risiko Media Pembawa Hama dan Penyakit Hewan Karantina dan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina serta Keamanan Hayati Persyaratan : 1. Melalui tempat pengeluaran dan pemasukan yang telah ditetapkan. 2. MP-HPHK harus dilaporkan dan diserahkan ke Petugas Karantina Hewan di tempat pemasukan, sekurang-kurangnya 2 hari sebelum kedatangan. 3. Dilengkapi Sertifikat Sanitasi Produk Hewan dari daerah asal 4. Persyaratan lain yang dipersyaratkan. (Rekomendasi Pemasukan Dinas Pertanian/Peternakan Provinsi )

16 Prosedur : 1. Pengguna jasa atau kuasanya melaporkan rencana pemasukan Daging Ayam Beku dengan mengisi form permohonan pemeriksaan melalui PPK online/ manual (KH-1). 2. Pejabat berwenang menerbitkan Surat Penugasan (KH-2) kepada Petugas Karantina yang ditunjuk untuk melakukan Tindakan Karantina ( 8 P ) 3. Petugas Karantina melakukan Tindakan Karantina ( 8 P ). Tindakan Karantina : 1. Petugas Karantina melakukan pemeriksaan kelengkapan, kebenaran dan keabsahan dokumen. Daging Ayam Beku yang dikirim harus sesuai jenis dan jumlahnya. Selain itu juga dilakukan pemeriksaan kemasan dan pemeriksaan organoleptic seperti pemeriksaan warna, bau dan konsistensi. 2. Apabila telah sesuai antara pemeriksaan dokumen dengan fisik serta tidak ada perubahan pada pemeriksaan organoleptik maka diterbitkan Surat Persetujuan Bongkar (KH-5), dan dilanjutkan dengan pengambilan sampel daging ayam beku. 3. Apabila dokumen yang dipersyaratkan tidak lengkap atau tidak sesuai antara pemeriksaan dokumen dengan fisik maka dilakukan Tindakan Penahanan (Penerbitan KH 8a), pemilik/yang dikuasakan diberi waktu melengkapi dalam waktu 3 ( tiga ) hari. 4. Apabila Dokumen Persyaratan tidak dapat dilengkapi oleh pemilik maka dilakukan tindakan Penolakan ( Penerbitan KH 8.b). 5. Dilakukan pengambilan sampel berupa berupa daging ayam beku untuk pengujian laboratorium terhadap pembusukan dan cemaran mikroba. 6. Berdasarkan pemeriksaan laboratorium dan fisik menunjukan hasil normal maka selanjutnya dilakukan tindakan pembebasan dengan menerbitkan sertifikat Pelepasan Karantina (KH- 12) dan kepada pemilik atau kuasanya dikenakan biaya jasa karantina.

17 Waktu Layanan : SLA sampai dengan 4 hari Biaya Pelayanan : Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2012 Tentang Jenis dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Kementerian Pertanian. Dokumen Tindakan Karantina (Rp) Pengambilan sampel (Rp) 5000 Per sertifikat 1000 Per sampel Uji Diagnosa Lab. TPC (Rp) 125.000. Per Sampel Produk Layanan : KH-1 : Permohonan Pemeriksaan Karantina/ Application For Quarantine Inspection (KH-1) KH-2 : Surat Penugasan ( KH-2) KH-5 : Persetujuan Bongkar / Approval of Disembarkation (KH-5). KH -7 :Perintah Masuk Karantina Hewan / Order to Take Into The Animal Quarantine Installation KH- 12 : Sertifikat Pelepasan Karantina/ Certificate of Quarantine Release (KH-12)

18 PERSYARATAN DAN PROSEDUR ANTAR AREA (MASUK) RISIKO RENDAH Media Pembawa : Daging Sapi Olahan Area / Daerah : Antar Area Hs. Code : 1602500000 (Daging Sapi Olahan) Dasar Hukum : 1. Undang Undang Nomor : 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan Ikan dan Tumbuhan. 2. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2000 tentang Karantina Hewan 3. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 48 Tahun 2012 tentang Jenis dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara bukan Pajak yang berlaku pada Kementerian Pertanian; 4. Keputusan Kepala Badan Karantina Pertanian No. 316.a/Kpts/PD.670.320/L/11/06 tentang Petunjuk Teknis Tindakan Karantina Hewan Terhadap Media Pembawa HPAI 5. Keputusan Kepala Badan Karantina Pertanian No. 1953/Kpts/OT.160/L/10/2012 tentang Kategorisasi Tingkat Risiko Media Pembawa Hama dan Penyakit Hewan Karantina dan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina serta Keamanan Hayati Persyaratan : 1. Melalui tempat pengeluaran dan pemasukan yang telah ditetapkan. 2. MP-HPHK harus dilaporkan dan diserahkan ke Petugas Karantina Hewan di tempat pemasukan, sekurang-kurangnya 2 hari sebelum kedatangan. 3. Dilengkapi Sertifikat Sanitasi Produk Hewan dari daerah asal 4. Persyaratan lain yang dipersyaratkan. (Rekomendasi Pemasukan Dinas Pertanian/Peternakan Provinsi )

19 Prosedur : 1. Pengguna jasa atau kuasanya melaporkan rencana pemasukan Daging Sapi Olahan dengan mengisi form permohonan pemeriksaan melalui PPK online/ manual (KH-1). 2. Pejabat berwenang menerbitkan Surat Penugasan (KH-2) kepada Petugas Karantina yang ditunjuk untuk melakukan Tindakan Karantina ( 8 P ) 3. Petugas Karantina melakukan Tindakan Karantina ( 8 P ). Tindakan Karantina : 1. Petugas Karantina melakukan pemeriksaan kelengkapan, kebenaran dan keabsahan dokumen. Daging Sapi Olahan harus sesuai jenis dan jumlahnya. Selain itu juga dilakukan pemeriksaan kemasan dan pemeriksaan organoleptic seperti pemeriksaan warna, bau dan konsistensi. 2. Apabila telah sesuai antara pemeriksaan dokumen dengan fisik serta tidak ada perubahan pada pemeriksaan organoleptic maka diterbitkan Surat Persetujuan Bongkar (KH-5), dan dilanjutkan dengan pengambilan sampel Daging Sapi Olahan. 3. Apabila dokumen yang dipersyaratkan tidak lengkap atau tidak sesuai antara pemeriksaan dokumen dengan fisik maka dilakukan Tindakan Penahanan (Penerbitan KH 8a), pemilik/yang dikuasakan diberi waktu melengkapi dalam waktu 3 ( tiga ) hari. 4. Apabila Dokumen Persyaratan tidak dapat dilengkapi oleh pemilik maka dilakukan tindakan Penolakan ( Penerbitan KH 8.b). 5. Dilakukan pengambilan sampel berupa berupa Daging Sapi Olahan untuk pengujian laboratorium terhadap cemaran mikroba. 6. Berdasarkan pemeriksaan laboratoriumdan fisik menunjukan hasil normal selanjutnya dilakukan tindakan pembebasan dengan menerbitkan sertifikat Pelepasan Karantina (KH- 12) dan kepada pemilik atau kuasanya dikenakan biaya jasa karantina.

20 Waktu Layanan : SLA sampai dengan 1 hari Biaya Pelayanan : Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2012 Tentang Jenis dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Kementerian Pertanian. Dokumen Tindakan Karantina (Rp) Pengambilan sampel (Rp) 5000 Per sertifikat 1000 Per sampel Uji Diagnosa Lab. TPC (Rp) 125.000. Per Sampel Produk Layanan : KH-1 : Permohonan Pemeriksaan Karantina/ Application for Quarantine Inspection (KH-1) KH-2 : Surat Penugasan ( KH-2) KH-5 : Persetujuan Bongkar / Approval of Disembarkation (KH-5). KH -7 :Perintah Masuk Karantina Hewan / Order to Take Into The Animal Quarantine Installation KH- 12 : Sertifikat Pelepasan Karantina/ Certificate of Quarantine Release (KH-12)