ASPEK PSIKOLOGIS DAN TRANSAKSI PSIKOLOGIS DUA TOKOH BERSAHABAT NOVEL SOBAT KARYA PUTU WIJAYA

dokumen-dokumen yang mirip
NOVEL BUNGA-BUNGA KERTAS KARYA KHUSNUL KHOTIMAH ANALISIS PSIKOLOGI SASTRA. Ketut Endria Wiguna Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra Unud

ANALISIS PSIKOLOGI SASTRA NOVEL GELOMBANG LAUTAN JIWA KARYA ANTA SAMSARA

Konflik Batin Tokoh Utama Dalam Novel Perempuan Di Titik Nol Karya El-Saadewi

ANALISIS PSIKOLOGI SASTRA NOVEL NEGERI PARA BEDEBAH KARYA TERE LIYE DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA

BAB I PENDAHULUAN. Konflik terjadi acap kali dimulai dari persoalan kejiwaan. Persoalan

LIKA-LIKU KEHIDUPAN PAK SEP DALAM NOVEL TARIAN OMBAK KARYA GERSON POYK

MEKANISME PERTAHANAN DIRI TOKOH PEREMPUAN DALAM NOVELET RYOUJUU KARYA YASUSHI INOUE

ANALISIS PSIKOLOGI TOKOH UTAMA NOVEL HUJAN DI BAWAH BANTAL KARYA E. L. HADIANSYAH DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA

ANTARA ELING DAN RAGU: ANALISIS PSIKOLOGI SASTRA NOVEL DEWI KAWI

Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Udayana

KONFLIK BATIN TOKOH-TOKOH NOVEL LELAKI YANG SETIA MENCUMBUI SENJA KARYA ANDI ZULFIKAR

PERUBAHAN PERILAKU AKIBAT DELUSI PADA TOKOH- TOKOH DALAM NOVEL ASSALAMUALAIKUM BEIJING KARYA ASMA NADIA (KAJIAN PSIKOLOGI SASTRA)

BAB II KAJIAN TEORI. Konflik merupakan bagian dari sebuah cerita yang bersumber pada

ANALISIS PSIKOLOGI KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA NOVEL TEATRIKAL HATI KARYA RANTAU ANGGUN DAN BINTA ALMAMBA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA

Trauma Tokoh Nayla dalam Novel Nayla Karya Djenar Maesa Ayu

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Konsep Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005:588), konsep

BAB II LANDASAN TEORI. Psikologi Tokoh Eko Prasetyo dalam Novel Jangan Ucapkan Cinta Karya

SIMULASI PSIKOLOGIS NOVEL HANYA NESTAPA. Ni Wayan Ita Lestari. Jurusan Sastra Indonesia FS Unud. Abstract:

BAB V. diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut. 1. Karakter tokoh utama perempuan yang terdapat dalam novel Sebuah Cinta

PSIKOLOGI TOKOH AKU DALAM NOVEL SURAT PANJANG TENTANG JARAK KITA YANG JUTAAN TAHUN CAHAYA KARYA DEWI KHARISMA MICHELLIA ARTIKEL ILMIAH

BAB 1 PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan produk pengarang yang bermediakan bahasa dan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Analisis Psikologi Sastra Kumpulan Cerpen Bunga Tabur Terakhir Karya G.M. Sudarta. Ryan Dwi Yastuti Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra Unud

Bab 4. Simpulan dan Saran. Dalam skripsi ini saya menganalisis mengenai masalah psikologis yang terdapat

BAB I PENDAHULUAN. situ, acap kali sebuah novel merupakan hasil endapan pengalaman pengarang. yang sarat dengan perenungan akan kehidupan.

BAB V KESIMPULAN. masalah, maka kesimpulan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama,

KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL SAMAN KARYA AYU UTAMI PENDEKATAN PSIKOANALISIS SIGMUND FREUD

Keywords: Anxiety, Character, Short Story

NALISIS PSIKOLOGI BAWAH SADAR NOVEL SURAT DAHLAN KARYA KHRISNA PABICHARA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

SIKSA BATIN DALAM CINTA SEGITIGA: ANALISIS PSIKOLOGI SASTRA NOVEL CINTA DI ANTARA DUA PRIA. Faridh Maulana S. Abstrac

BAB I PENDAHULUAN. Perilaku seseorang timbul disebabkan adanya motivasi. Motivasi merupakan

MEKANISME PERTAHANAN EGO PADA TOKOH TRANSGENDER DALAM NOVEL PASUNG JIWA KARYA OKKY MADASARI: SUATU KAJIAN PSIKOLOGI SASTRA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. ditemukan tujuh novel yang menghadirkan citra guru dan memiliki tokoh guru, baik

Oleh: Lisnawati Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

CERPEN BEGAL DAN OGOH-OGOH DALAM PUPULAN CERPEN BEGAL: ANALISIS PSIKOLOGI SASTRA

BAB I PENDAHULUAN. dalam diri manusia adalah kecemasan neurotik. yang sudah beroperasi sebelum bayi berhubungan dengan dunia luar.

KAJIAN PSIKOLOGI SASTRA ASPEK KEPRIBADIAN TOKOH LASI NOVEL BEKISAR MERAH KARYA AHMAD TOHARI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

ANALISIS NILAI MORAL DALAM NOVEL AMBA KARYA LAKSMI PAMUNTJAK ARTIKEL ILMIAH RIANTO NPM

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

KONFLIK BATIN TOKOH-TOKOH UTAMA ANTOLOGI CERPEN PENGANTIN LUKA KARYA K.USMAN

BAB II KONSEP, TINJAUAN PUSTAKA, DAN LANDASAN TEORI. Dalam penelitian ini melibatkan beberapa konsep seperti berikut ini.

WANITA TANGGUH DALAM NOVEL IBUK KARYA IWAN SETYAWAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Peristiwa atau kejadian yang ada dalam kehidupan sehari-hari dapat menimbulkan tekanan

ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL DD: ELEGI SEORANG PENYANYI DANGDUT KARYA RONIERAYS. Dewi Savitri

SKRIPSI ANALISIS PSIKOLOGI SASTRA NOVEL GELOMBANG LAUTAN JIWA KARYA ANTA SAMSARA

KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL DARI PARANGAKIK KE KAMPUCHEA KARYA Nh. DINI ARTIKEL ILMIAH RAHMATIKA NPM

BAB I PENDAHULUAN. adalah hal-hal yang terkandung dalam tulisan tersebut. Keindahan dalam karya

KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA NOVEL AYAHKU(BUKAN PEMBOHONG) KARYA TERE-LIYE. Maria Sulastri Jeharu Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra

ANALISIS PSIKOLOGI TOKOH UTAMA DALAM NOVEL PASUNG JIWA KARYA OKKY MADASARI ARTIKEL ILMIAH RINA SYAPUTRI NPM

Bab 5. Ringkasan. Dalam skripsi ini penulis menganalisis sebuah cerita pendek Kappa karya

ASPEK KEPRIBADIAN TOKOH RAIHANA DALAM NOVEL PUDARNYA PESONA CLEOPATRA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

BAB I PENDAHULUAN. yang dikembangkan di Jepang pada akhir abad ke 19. Istilah manga dalam Bahasa

Abstract. Keywords : Psychology literature, figures, plot and setting.

ANALISIS PSIKOLOGI UNSUR BAWAH SADAR TOKOH UTAMANOVEL MERPATI BIRU KARYA ACHMAD MUNIF DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA

KEPRIBADIAN TOKOH RONGGUR DALAM NOVEL TOBA DREAMS KARYA TB SILALAHI: SEBUAH KAJIAN PSIKOLOGI SASTRA

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Ada empatkonsep yang dikemukakan dalam penelitian ini yaitu pergolakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Latar belakang..., Ardhanariswari, FIB UI, 2009

PSIKOLOGI SASTRA KARYA SASTRA, METODE, TEORI, DAN CONTOH KASUS. Dr. Albertine Minderop, MA

BAB I PENDAHULUAN. imajinatif yang kemudian ditunjukkan dalam sebuah karya. Hasil imajinasi ini

BAB I. Imajinasi yang diciptakan berasal dari diri sendiri dan lingkungan sekitar

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Untoro (2010: 217), cerpen adalah karangan pendek. novel, cerpen tidak dapat menjelaskan secara rinci unsur-unsur pembangun

BAB I PENDAHULUAN. Sastra lahir dari keinginan awal manusia untuk membuktikan keberadaan

BAB I PENDAHULUAN. yang diterbitkan oleh Samanty Lini Sastra Leutika, Yogyakarta. Hobby pengarang

ANALISIS UNSUR PSIKOLOGIS TOKOH HANG TUAH DALAM NASKAH DRAMA LAKSAMANA HANG TUAH KARYA TENAS EFFENDY

BAB 1 PENDAHULUAN. disampaikan dengan bahasa yang unik, indah dan artistik, serta mengandung nilainilai

KAJIAN UNSUR BAWAH SADAR TOKOH UTAMA NOVEL SEBELAS PATRIOT KARYA ANDREA HIRATA DENGAN PSIKOANALISIS DAN PEMBELAJARANNYA DI SMA KELAS X

PSIKOLOGI TOKOH MIYUKI DALAM NOVEL IKITEMASU, 15 SAI KARYA MIYUKI INOUE

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Karya sastra adalah fenomena kemanusiaan yang kompleks, ibarat

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat di mana penulisnya hadir, tetapi ia juga ikut terlibat dalam pergolakanpergolakan

commit to user BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Novel Bapak, Kapan Kita Akan Berdamai? Karya Regza Sajogur: Kajian Psikologi Sastra

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman yang telah dialaminya sendiri atau pengalaman yang dialami oleh orang

BAB I PENDAHULUAN. Jepang adalah salah satu negara yang memiliki kekuatan dalam bidang

ANALISIS UNSUR PSIKOLOGIS TOKOH DALAM NOVEL DR.WHITE KARYA ADIPATI SABRANG EL-FARUQ ARTIKEL E-JOURNAL

ANALISIS PSIKOLOGI SASTRA TOKOH-TOKOH NOVEL BIOLA PASIR DARI MASA LALU KARYA D.K. SUMIRTA NI KOMANG DEWI ANGGRAENI

ASPEK KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA NOVEL MIMPI BUNGSU KARYA VANNY CHRISMA W: TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra memberikan pelajaran penting bagi kehidupan manusia. Dalam karya terdapat pesan-pesan sosial, moral, dan spiritual

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

lain sastra selalu berkembang. Selain unsur-unsur yang ada di dalam teks, karya

PENYIMPANGAN PERILAKU TOKOH UTAMA DALAM NOVEL THE SWEET SINS KARYA RANGGAWIRIANTO PUTRA KAJIAN PSIKOLOGI SASTRA

BAB I PENDAHULUAN. dikatakan sebagai luapan emosi pengarang yang diekspresikan melalui kata-kata.

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Teori Kesusastraan Menurut Nurgiyantoro dan Putu Wijaya

INNER CONFLICT OF THE MAIN CHARACTER IN THE NOVEL CINTA DALAM DIAM THE PAPER SHINEEMINKA

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. yang ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal

BAB I PENDAHULUAN. dari sastra adalah karya sastra. Hal yang dilakukan manusia biasanya dikenal

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan sebuah karya sastra yang bermanfaat bagi masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan sebagai karya kreatif, sastra mampu melahirkan suatu kreasi yang indah.

Bab 5. Ringkasan. Dalam skripsi ini penulis menganalisis sebuah cerita pendek Rashomon karya

Keyword: psyicoanalisis, id, ego, superego, defence mechanism

BAB I PENDAHULUAN. perasaan dan jiwa. Aristoteles menyatakan bahwa jiwa merupakan unsur

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Pusat Bahasa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KONFLIK BATIN TOKOH-TOKOH NOVEL DENGAN HATI KARYA SYAFRINA SIREGAR Ni Made Ayu Rusmala Dewi Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra Unud

BAB I PENDAHULUAN. puisi. Latar belakang kehidupan yang dialami pengarang, sangat berpengaruh

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, KERANGKA TEORI

KLASIFIKASI EMOSI PEREMPUAN YAN TERPISAH DARI RAGANYA DALAM NOVEL KOMA KARYA RACHMANIA ARUNITA (SEBUAH KAJIAN PSIKOLOGI)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Alwi (2007:588) mengatakan

KONFLIK PSIKOLOGIS SARA CREWE DALAM NOVEL A LITTLE PRINCESS KARYA FRANCES HODGSON BURNETT B. RURI MAHARANI. Pembimbing: Dra. Lubna A. S., M. Hum.

Transkripsi:

1 ASPEK PSIKOLOGIS DAN TRANSAKSI PSIKOLOGIS DUA TOKOH BERSAHABAT NOVEL SOBAT KARYA PUTU WIJAYA Rike Annisa Iswari Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra Unud Abstract Sobat is a novel written by Putu Wijaya which was published by Sinar Harapan. This novel is enriched with psychological aspect and the psychological interaction within the characters. It tells about the conflicts occur in two different families. Two best friends, Aji and Isak have a dominant role in the story. Sobat novel is analyzed using psychological literary approach. Theories that used in this study are the psychoanalytic theory proposed by Sigmund Freud and the theory of transactional psychology proposed by Eric Berne. The psychoanalytic theory is used to analyze the psychological aspect of those two characters. Aji and Isak s personality consist of the id, ego, superego and the defense mechanism that can t be separated each other. The transactional psychology is used to find out the process of transaction consists of everyone who involves in it and what message that have been exchanged. Keyword: Sobat, psychoanalytic, transactional psychology 1. Latar Belakang Sobat (1981) adalah novel karya pengarang Indonesia yang terkenal dengan gaya absurditasnya, yaitu Putu Wijaya. Novel Sobat menceritakan konflik-konflik yang terjadi dalam dua rumah tangga yang berbenturan dengan suatu persahabatan. Dua tokoh bersahabat, yaitu Aji dan Isak memiliki peran yang dominan dalam cerita. Persahabatan mereka hancur ketika Isak memutuskan untuk menikah. Kehadiran sosok wanita dalam kehidupan Aji dan Isak membawa perubahan besar dalam kepribadian keduanya. Dalam persahabatan Aji dan Isak terdapat transaksi psikologis. Pembahasan, kritik, ataupun penelitian mengenai novel Sobat sedikit ditemukan. Penelitian dengan objek novel Sobat pernah dilakukan sebelumnya oleh I Ketut Sudewa di Universitas Udayana. Penelitian tersebut berjudul Karakteristik Tokoh Cerita dalam Novel Sobat Karya Putu Wijaya (1993). Tulisan tersebut merupakan laporan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui karakteristik tokoh-tokoh cerita dan mengetahui teknik pengarang dalam mengungkapkan setiap karakter tokoh, dengan diketahuinya karakteristik tokoh-tokoh cerita.

2 Pembahasan mengenai Sobat juga dilakukan oleh Th Sri Rahayu Prihatmi dalam dua bukunya yang berjudul Dari Mochtar Lubis Hingga Mangunwijaya (1990) dan Karya-Karya Putu Wijaya: Perjalanan Pencarian Diri (2001). Menurut Prihatmi (1990:89), Sobat dapat dianggap sebagai simbol pertarungan antara dua konsep. Apabila seseorang yang hidup di luar konsepnya, ia akan hancur. Ina, istri Isak, dan Tantina, istri Aji, adalah simbol konsep yang mapan, sedangkan Aji dan Isak sebaliknya: mereka beranggapan bahwa manusia pada hakikatnya sendirian, pernikahan adalah penjara. Hal tersebut dibuktikan oleh peristiwa-peristiwa penuh dengan konflik yang menimpa dua tokohnya, yaitu dua sahabat pemabuk. 2. Permasalahan Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini antara lain: bagaimanakah unsur penokohan, alur, dan latar novel Sobat serta bagaimanakah aspek-aspek psikologis serta transaksi psikologis tokoh Aji dan Isak dalam novel Sobat karya Putu Wijaya. 3. Tujuan Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk menambah khazanah ilmu pengetahuan dari kajian bidang ilmu sastra, terutama kajian novel sehingga dapat bermanfaat bagi usaha pengembangan teori-teori sastra mengenai disiplin ilmu psikologi sastra. Penelitian ini secara khusus bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan unsur penokohan, alur, dan latar dalam novel Sobat serta untuk mengetahui dan mendeskripsikan aspek-aspek psikologis serta transaksi psikologis tokoh Aji dan Isak dalam novel Sobat karya Putu Wijaya. 4. Kerangka Teori Novel ini dianalisis menggunakan pendekatan psikologi sastra. Psikologi sastra adalah analisis terhadap karya sastra dengan mempertimbangkan aspek atau keterlibatan psikologi atau kejiwaan. Menurut Endraswara (2008:17), sastra dan psikologi dapat bersimbiosis dalam peranannya terhadap kehidupan karena keduanya sama-sama berurusan dengan persoalan manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Keduanya memanfaatkan landasan yang sama, yaitu menjadikan pengalaman manusia sebagai bahan telaah. Psikoanalisis kepribadian ini dipandang meliputi tiga unsur kejiwaan, yaitu id, ego, dan superego. Ketiga

3 sistem kepribadian ini satu sama lainnya saling berkaitan membentuk totalitas, dan tingikah laku manusia yang tidak lain merupakan produk interaksi ketiganya. Cara kerja id berhubungan dengan prinsip kesenangan, yakni selalu mencari kenikmatan dan selalu menghindari ketidaknyamanan.cara kerja ego berhubungan dengan prinsip kerja realitas, yaitu dapat membedakan sesuatu yang hanya ada di dalam batin dan sesuatu yang ada di dunia luar. Superego mengacu pada moralitas dalam kepribadian. Fungsi pokoknya adalah menentukan apakah sesuatu benar atau salah, pantas atau tidak pantas, dan dengan demikian pribadi dapat bertindak sesuai dengan moral masyarakat. Mekanisme pertahanan ego adalah cara yang ekstrim untuk menghilangkan tekanan kecemasan ataupun ketakutan yang berlebihan (Minderop, 2010:20--39). Analisis transaksional didasarkan pada asumsi bahwa orang mampu memahami keputusan-keputusan pada masa lalu dan kemudian dapat memilih untuk memutuskan kembali atau menyesuaikan kembali keputusan yang telah pernah diambil. Teori analisis transaksional merupakan karya besar Eric Berne, yang ditulisnya dalam buku Games People Play (1964). Berne dalam pandangannya meyakini bahwa manusia mempunyai kapasitas untuk memilih dalam menghadapi persoalan-persoalan hidupnya (Mulyana:2009). Psikologi transaksional adalah transaksi atau persetujuan yang melibatkan aspek psikologis. Setiap orang memiliki tiga status ego. Ketiga status ego atau sikap itu dimiliki setiap orang (baik dewasa (A), kanak-kanak (C), maupun orang tua (P)). Ketiga status ego tersebut juga terdapat dalam kejiwaan tokoh saat melakukan persetujuan atau transaksi dengan tokoh lainnya sehingga tampak posisi dasar persetujuan. 5. Metode Metode yang digunakan dalam penelitian, yaitu sebagai berikut. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pustaka. Metode pustaka merupakan pengumpulan data yang dilakukan melalui tempattempat penyimpanan hasil penelitian, yaitu perpustakaan dan dilakukan dengan teknik baca, simak, dan catat. Metode pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis yang dilakukan dengan cara

4 mendeskripsikan kemudian disusul dengan analisis dan digunakan teknik deskriptif, yaitu mendeskripsikan kata, kalimat, atau paragraf. 6. Pembahasan Analisis terhadap novel Sobat diawali dengan analisis struktrur. Analisis struktur diarahkan pada tiga unsur, yaitu penokohan, alur, dan latar. Ketiga unsur inilah yang mendukung analisis psikologi sastra. Tokoh dalam novel ini dibedakan menjadi tiga, yaitu tokoh primer, tokoh sekunder, dan tokoh komplementer. Tokoh primer adalah Aji, tokoh sekunder adalah Isak, Ina, dan Tantina, sedangkan tokoh komplementer adalah ayah Tantina dan Bima. Pemahaman terhadap perwatakan tokoh yang ditampilkan pengarang dilakukan melalui tiga dimensi, yaitu dimensi fisiologis, dimensi sosiologis, dan dimensi psikologis. Alur dalam novel ini terdiri atas tiga tahapan, yaitu tahap awal, tahap tengah, dan tahap akhir, sedangkan latar dalam novel ini terdiri atas latar tempat, latar waktu, dan latar sosial. Latar tempat yang disebutkan pengarang hanya berupa tempat-tempat umum yang merujuk pada tempat-tempat di kota besar, latar waktu dalam novel ini tidak ditunjukkan secara jelas dan lebih terpusat pada urutan waktu dalam kaitan logika cerita pada zaman modern, sedangkan latar sosial dalam novel ini menunjukkan perilaku dan kehidupan masyarakat modern di kota-kota besar di Indonesia. 6.1 Kepribadian Tokoh Aji dan Isak Setiap tokoh cerita memiliki kepribadian yang berbeda. Kepribadian dibentuk oleh potensi sejak lahir yang dimodifikasi oleh pengalaman budaya dan pengalaman unik yang mempengaruhi seseorang sebagai individu (Minderop, 2010:4). Psikologi kepribadian yang diterapkan dalam penelitian sastra adalah penelitian menitik beratkan pada faktor-faktor yang mempengaruhi tingkah laku tokoh cerita. Tokoh Aji dan Isak dalm novel Sobat memiliki peran yang mempengaruhi perkembangan alur cerita. Psikologi kepribadian dari Sigmund Freud dalam analisis ini digunakan untuk mengetahui faktor-faktor dan dampak psikologis dua tokoh bersahabat tersebut akibat konflik yang terjadi. Aji dan Isak memiliki kepribadian yang cenderung berubah-ubah, tetapi kepribadian Aji lebih konsisten mengarah pada perubahan yang positif dari pada kepribadian Isak.

5 Kepribadian Aji dan Isak tidak lepas dari id, ego, superego, dan mekanisme pertahanan ego. Aji adalah perjaka tua yang gemar bermabuk-mabukan. Aji tidak ingin menikah karena takut kebebasannya terenggut. Id dalam diri Aji menghindari ketidaknyamanan pada sebuah sistem pernikahan yang membatasi kebebasannya, salah satunya kebebasan untuk mabuk-mabukan. Aspek id dalam diri Aji pun tampak pada nauri lahiriahnya yang menyukai lawan jenis yang diwujudkan dengan keinginannya untuk terus menemui Tantina. Berbeda dengan Aji, Isak memutuskan untuk mengakhiri masa lajangnya yang telah empat puluh tahun disetiainya. Keputusan Isak tersebut dilatarbelakangi oleh keinginan Isak merasakan kebahagiaan memiliki keluarga dan kesuksesan hidup. Setelah menikah, Isak merasa terkekang dengan pernikahannya dengan Ina sehingga memutuskan berselingkuh dengan wanita lain. Perselingkuhan tersebut merupakan bentuk perilaku menghindari ketidaknyamanan dari rasa tertekan serta mencari kesenangan dengan wanita lain. Hal tersebut sesuai dengan peran id, yaitu selalu mencari kenikmatan dan menghindari ketidaknyamanan. Keinginan Aji mendekati Tantina terhalang oleh realitas bahwa orang tua Tantina tidak menyukai pemabuk. Pada akhirnya ego Aji memutuskan untuk berhenti menjadi pemabuk untuk memenuhi keinginan dan mendapat izin orang tua Tantina. Ego Isak tampak ketika ia memutuskan untuk menikah. Isak menikahi Ina, gadis yang dahulu pernah dicacat habis-habisan oleh Isak. Setelah Isak menikahi Ina, Isak merasakan kehidupan berumah tangga tidak seperti yang ia bayangkan. Ina melarang Isak menemui Aji karena setiap dua sahabat itu bertemu pasti akan bermabuk-mabukan. Hal tersebut menunjukkan bahwa keinginan Isak untuk bertemu dan bercengkrama dengan sahabatnya, Aji terbentur oleh realitas, yaitu larangan istrinya untuk tidak menemui Aji. Aspek superego Aji tampak ketika ia menimbang lagi kekecewaannya terhadap keputusan Isak menikahi Ina karena mungkin itu keputusan terbaik untuk Isak. Superego Aji juga dinyatakan dengan rasa bersalah karena melakukan tindakan kekerasan pada Isak hingga meninggal. Akibat tindakan tersebut, Aji dikenakan sanksi hukuman penjara. Aji menerima dan menjalankan hukuman dengan lapang dada sebagai sanksi sosial. Aspek superego Isak tampak pada rasa

6 bertanggung jawab Isak terhadap keluarganya. Perasaan tertekan menghadapi istrinya, Ina tidak menyurutkan rasa sayang dan tanggung jawab Isak untuk membesarkan anaknya. Hal-hal tersebut membuktikan bahwa Isak masih memiliki hati nurani yang baik. Mekanisme pertahanan ego adalah cara yang ekstrim untuk menghilangkan tekanan kecemasan atau pun ketakutan yang berlebihan. Mekanisme pertahanan ego yang dilakukan Aji dan Isak adalah sebagai berikut. Sublimasi terjadi bila tindakan-tindakan yang bermanfaat secara sosial menggantikan perasaan tidak nyaman. Sublimasi sesungguhnya bentuk pengalihan (Minderop, 2010:33). Sublimasi pada kejiwaan Aji terjadi ketika ia telah merasa tidak nyaman akan kesendiriannya setelah ditinggal Isak menikah dengan Ina. Aji mencoba mengalihkan ketidaknyamanan tersebut dengan mencari sahabat baru. Rasionalisasi memiliki dua tujuan: pertama, untuk mengurangi kekecewaan ketika kita gagal mencapai tujuan; dan kedua, memberikan kita motif yang dapat diterima atas perilaku (Minderop, 2010:35). Rasionalisasi dalam kejiwaan Aji terjadi ketika ia dituduh melakukan percobaan pembunuhan terhadap Isak. Aji merasa berhak membunuh Isak karena Isak mencampakan istri dan anaknya begitu saja. Rasionalisasi dalam kepribadian Isak terjadi ketika pernikahannya dengan Ina mengalami masalah, Isak memutuskan untuk selingkuh. Agresi adalah perasaan marah terkait erat dengan ketegangan dan kegelisahan yang dapat menjurus pada pengerusakan dan penyerangan (Minderop, 2010:38). Bentuk agresi yang dialihkan terjadi pada Aji ketika sedang mabuk keras dan jiwa rimbanya keluar, Aji melampiaskan kekesalan dan segala penatnya pada seekor kucing yang ada di rumahnya. Tugas represi adalah mendorong keluar impuls-impuls id yang tidak diterima, dari alam sadar dan kembali ke alam bawah sadar (Minderop, 2010:32). Represi dilakukan Isak untuk mengurangi kecemasan pada masa tuanya, yaitu dengan memutuskan untuk menikahi Ina. 6.2 Transaksi Psikologis Antar-Sahabat Terdapat dua transaksi psikologis dalam persahabatan Aji dan Isak sebagai berikut. Pertama, ketika Aji dan Isak sepakat untuk mengucap salam perpisahan.

7 Persetujuan yang terjadi adalah persetujuan eksplisit (yang terucap). Persetujuan ini didasarkan oleh dua sikap dewasa (A). Dalam persetujuan tersebut terjadi transaksi psikologis, yaitu Aji mencoba menerima keputusan Isak untuk menikah walaupun ia merasa sangat kecewa (A). Sebaliknya, Isak tetap berusaha meyakinkan Aji bahwa pernikahan tidak akan mengakhiri persahabatan mereka (A). Persetujuan tersebut menghasilkan posisi dasar Aji tidak OK, Isak OK. Dalam posisi tersebut Aji yang mangalami depresi, kecewa, dan merasa tidak kuasa dibanding dengan Isak dan cenderung menarik diri dan ingin memenuhi keinginan atau menepati janjinya pada Aji. Kedua, ketika Aji membuktikan kepada Isak janjinya sebagai sahabat. Di antara Aji dan bayangan Isak sedang melakukan persetujuan tersamar karena persetujuan tersebut tidak diucapkan oleh kedua pihak secara langsung. Persetujuan tersebut adalah persetujuan sebagai sahabat untuk selalu bersamasama dalam suka maupun duka. Saat itu sikap keduanya adalah sikap kanak-kanak (C). Aji yang dalam kondisi mabuk tidak dapat berfikir jernih untuk mengambil sikap atas kejadian tersebut (C), sedangkan ketika itu Isak hanyalah bayangan dari halusinasi Aji. Bayangan Isak tersebut pun menunjukkan sikap kanak-kanak, yaitu mempengaruhi Aji untuk bunuh diri (C). Persetujuan tersebut menghasilkan posisi dasar Aji OK, Isak OK. Dalam posisi tersebut Aji dan Isak merasa telah mencapai kata sepakat sehingga dapat menjalin hubungan langsung. Penelitian ini berbeda dengan penelitian Sudewa (1993) dan analisis Prihatmi (1990). Penelitian Sudewa hanya menguraikan karakteristik tokoh-tokoh cerita untuk mengetahui teknik pengarang dalam mengungkapkan setiap karakter tokoh cerita, analisis Prihatmi hanya menguraikan secara singkat konsep hidup dan konflik yang dialami Aji dan Isak, sedangkan penelitian ini menguraikan aspek psikologis serta transaksi psikologis dua tokoh bersahabat, Aji dan Isak dengan pendekatan psikologi sastra dengan menggunakan teori psikologi kepribadian dari Sigmund Freud dan teori psikologi trasaksional dari Eric Berne. 7. Simpulan Hubungan antarunsur dalam novel Sobat yang meliputi penokohan, alur, dan latar bersifat saling mempengaruhi dan melengkapi sehingga membentuk satu kesatuan yang utuh untuk menunjang makna keseluruhan. Tokoh-tokoh

8 dalam novel ini memiliki karakter yang dipengaruhi oleh unsur latar, baik latar tempat, latar waktu, ataupun latar sosial, seperti: tokoh Aji dan Isak yang berperan sebagai pemabuk yang gemar berfoya-foya. Hal tersebut menggambarkan situasi sosial pada zaman modern di kota-kota besar. Unsur penokohan dan latar tersebut yang mempengaruhi alur cerita. Novel ini kaya akan aspek psikologis terutama pada tokoh Aji dan Isak. Kepribadian Aji dan Isak yang mencakup id, ego, superego, dan mekanisme pertahanan ego membuktikan bahwa keduanya tidak memiliki kepribadian yang mantap atau cenderung berubah-ubah. Aspek id dalam diri Aji dan Isak lebih dominan daripada aspek ego dan superego. Persahabatan antara Aji dan Isak terdapat transaksi psikologis yang saling mengikat. Transaksi psikologis tersebut membuktikan bahwa arti dan peran sahabat tidak akan lekang oleh waktu dan tidak akan dapat digantikan oleh peran-peran lainnya. Daftar Pustaka Endraswara, Suwardi. 2008. Metodologi Penelitian Sastra: Epistemologi, Model, Teori, dan Aplikasi. Yogyakarta: Media Pressindo. Minderop, Albertine. 2010. Psikologi Sastra: Karya Sastra, Metode, Teori, dan Contoh Kasus. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor. Mulyana, Slamet. 2009. Analisis Transaksional (http://wsmulyana.wordpress.com/2009/01/19/analisis-transaksional-ericberne/, diakses 8 April 2013). Prihatmi, Th Sri Rahayu. 1990. Dari Mochtar Lubis Hingga Mangunwijaya. Jakarta: Balai Pustaka. Ratna, Nyoman Kutha. 2010. Metode Penelitian Kajian Budaya dan Ilmu Sosial Humaniora pada Umumnya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Sudewa, I Ketut. 1993. Karakteristik Tokoh-Tokoh Cerita dalam Novel Sobat Karya Putu Wijaya (http://elib.pdii.lipi.go.id/katalog/index.php/searchkatalog/byid/11902, diakses 8 April 2013). Suryabarata, Sumadi. 2012. Psikologi Kepribadian. Jakarta: Rajawali Pres. Wijaya, Putu. 1981. Sobat. Jakarta: Sinar Harapan.