Memadukan BBGRM dan Harganas Di Kulonprogo

dokumen-dokumen yang mirip
Kulon Progo adalah sebanyak peserta atau 87,99% dari total Perkiraan Permintaan Masyarakat (PPM)/Target sebanyak Tingkat Kemandiriannya

SAMBUTAN BUPATI KULON PROGO

TANTANGAN KIE KB KULONPROGO 2010

(BPMPDP dan KB) Kabupaten Kulonprogo. Prestasi yang dimaksud adalah diperolehnya predikat

Potret KB DIY dan Tantangan ke Depan

KULONPROGO BANGKIT TANGGULANGI AIDS

MEMBEBASKAN KULONPROGO DARI BAHAYA NARKOBA

KADER IMP, SEBUAH CATATAN

LAPORAN KETUA PANITIA PADA PUNCAK ACARA PERINGATAN HARI KELUARGA NASIONAL (HARGANAS) XVI TAHUN 2009 KABUPATEN KULON PROGO

KETERPADUAN BKB-POSYANDU-PAUD (SEBUAH PENGALAMAN DARI KULON PROGO)

45 TAHUN PROGRAM KKBPK DI KULONPROGO Menuju Era Pemberdayaan Keluarga. Mardiya. Tanpa terasa, pelaksanaan program Kependudukan Keluarga Berencana dan

TANTANGAN KIE KKB KULONPROGO 2015

GEREBEG PASAR: DONGKRAK KESERTAAN KB PRIA

HARGANAS, MOMENTUM STRATEGIS MEMBANGUN KELUARGA KECIL BAHAGIA SEJAHTERA

RUMUSAN RAPAT KERJA DAERAH PROGRAM KB NASIONAL PROPINSI SULAWESI BARAT TAHUN 2009

POSDAYA PENGASIH, UBAH YANG BIASA JADI LUAR BIASA

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

A. UMUM B. LANDASAN HUKUM

URUSAN WAJIB KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

IV. BIDANG SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN

RAPAT KERJA DAERAH (RAKERDA) PROGRAM KB NASIONAL Mamuju, 1 8 Maret 2009

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF KANTOR PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA - SKPD) TAHUN ANGGARAN 2019

Artikel Tantangan Mendongkrak Kesertaan KB Pria di Kulonprogo. Mardiya

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PENGASIH, BANGUN KESEJAHTERAAN LEWAT POSDAYA

SUB BIDANG SUB SUB BIDANG RINCIAN URUSAN DAERAH 1. Pelayanan Keluarga Berencana (KB) dan Kesehatan Reproduksi

VISI, MISI DAN GRAND STRATEGI BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL

O. BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN 1 2 3

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA

1. Pelayanan Keluarga Berencana (KB) dan Kesehatan Reproduksi

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

Visi Misi Baru, Mengembalikan Kejayaan KB?

Assalamu alaikum Wr. Wr. Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita sekalian

URUSAN WAJIB KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA

KONTRAK KINERJA PROGRAM D.I. YOGYAKARTA 2013

GUBERNUR SULAWESI TENGAH

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 25 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. 4.1 Gambaran Umum Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan

LAPORAN TENTANG PELAKSANAAN PERJALANAN DINAS RAKORNAS KKBPK TAHUN 2017

Menggemakan KB Lewat Seni di Kulonprogo

RENCANA AKSI TAHUN 2018 DP2KBP3A KABUPATEN KEDIRI

BULAN SEPTEMBER 2016 PERWAKILAN BKKBN D.I. YOGYAKARTA

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA

SD SLTP SLTA SARJANA / DIPLOMA TOTAL L P L P L P L P L P 1 TEMON

PROFIL DATA PENDIDIKAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

BUPATI BENGKULU SELATAN SAMBUTAN BUPATI BENGKULU SELATAN

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

MATRIK RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2015

TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA

BUPATI BANYUWANGI SALINAN KEPUTUSAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR: 188/ 290 /KEP/ /2013

PERATURAN BUPATI KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DAERAH

SEPUTAR KEGIATAN HARGANAS XVI TAHUN 2009 KABUPATEN KULON PROGO

L. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DAERAH

MENINGKATKAN PERAN SERTA REMAJA DALAM PELEMBAGAAN KELUARGA KECIL BAHAGIA SEJAHTERA MENUJU PENDUDUK TUMBUH SEIMBANG 2015

MISI MISI VISI PENDUDUK VISI & MISI KEPENDUDUKKAN CATATAN SIPIL & KELUARGA BERENCANA KABUPATEN TAPIN

L. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

MATRIK RENSTRA

L. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA

UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PENDUDUK MELALUI PROGRAM KEPENDUDUKAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBANGUNAN KELUARGA (KKBPK)

KETERPADUAN PEMBANGUNAN KEPENDUDUKAN DAN KB NASIONAL DENGAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK

KEGIATAN KANTOR KELUARGA BERENCANA - JAKBAR YANG DIBIAYAI APBD TAHUN ANGGARAN 2013

KERANGKA ACUAN KERJA

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KOTA CIMAHI TAHUN ANGGARAN 2015

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

MENGENTASKAN KEMISKINAN MELALUI GERBANG GAJAH

RENCANA UMUM PENGADAAN. Melalui Swakelola. Sumber Dana Penyediaan Jasa Surat Menyurat 360 Rp ,00 APBD (

MATRIK RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014

BAB III TUJUAN, SASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR

Realisasi KKP Kota Denpasar sampai dengan Bulan Desember 2013 dapat dilihat pada tabel berikut :

BETAPA SERIUSNYA PERMASALAHAN REMAJA KITA

KONTRAK KINERJA PROGRAM D.I. YOGYAKARTA 2013

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

KONTRAK KINERJA PROGRAM D.I. YOGYAKARTA 2013

SAMBUTAN KEPALA PERWAKILAN BKKBN DIY RAKORNIS PEMBANGUNAN KEPENDUDUKAN DAN KB ANTARA BKKBN DENGAN MUSLIMAT NU KAMIS, 18 APRIL 2013

BAB IV TUGAS PEMBANTUAN

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR Tahun Anggaran 2016

BAB I PENDAHULUAN jiwa dengan kenaikan 1,49% per tahun. 1 Upaya pemerintah untuk

TINJAUAN HASIL SURVAI INDIKATOR KINERJA RPJMN 2015 BKKBN PROVINSI JAMBI

Dr. Sugiri Syarief, MPA. ( Kepala BKKBN ) Disampaikan oleh Drs. Pranyoto, M.Sc. ( Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga )

DOKUMEN PELAKSANAAN PERUBAHAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL Tahun Anggaran 2016

KAMPUNG K B OLEH DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUN DAN PERLINDUNGAN ANAK,PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA KOTA BUKITTINGGI

PIDATO SAMBUTAN. Dr Sumarjati Arjoso. Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Selamat Pagi dan Salam Sejahtera bagi kita sekalian.

KONTRAK KINERJA PROGRAM D.I. YOGYAKARTA 2013

DATA PILAH TAHUN 2017

RENCANA KERJA BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT, PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KOTA PADANG TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN

BULAN APRIL 2016 PERWAKILAN BKKBN D.I. YOGYAKARTA

EVALUASI KINERJA OPD TRIWULAN I TAHUN 2018

PERWAKILAN BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL PROVINSI SUMATERA SELATAN

WALIKOTA MADIUN WALIKOTA MADIUN,

BULAN JULI 2016 PERWAKILAN BKKBN D.I. YOGYAKARTA

BUPATI BANYUWANGI. Ttd.

BUPATI PURWAKARTA PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR : 53 TAHUN 2008 TENTANG

TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA URAIAN TUGAS DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN SIJUNJUNG

PERANAN PKB/PLKB dalam menggerakkan PROGRAM KB

Transkripsi:

Artikel Memadukan BBGRM dan Harganas Di Kulonprogo Krissutanto & Mardiya Tiga tahun lalu, tepatnya Minggu 29 Juni 2008, untuk pertama kalinya peringatan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) V dipadukan dengan peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) XV yang dipusatkan di Gelanggang Olahraga Paduka Berhala, Muara Sabak, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Propinsi Jambi. Peringatan itu bukan sekedar berlangsung meriah, tetapi telah memberikan nuansa baru dalam memaknai gotong royong dalam konteks pembangunan Keluarga Berencana (KB) yang sebelumnya tidak pernah dikaitkan apalagi diintegrasikan. Kini, BBGRM VII dan Harganas XVII Tahun 2010 di tingkat pusat maupun di daerah kembali dipadukan. Paling tidak ini tercermin dari isi Permendagri No 42 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyelenggaraan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat, surat Mendagri No 414.4/54 C/SJ tertanggal 15 Februari 2010 tentang Pelaksanaan BBGRM VII dan Harganas XVII serta surat Gubernur Provinsi DIY tertanggal 26 April 2010 perihal BBGRM dan Harganas. Latar belakang pemaduan ini dapat dirunut dari pernyataan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang mengatakan bahwa gotong royong masyarakat dan program KB dipastikan mampu memperkokoh kemandirian bangsa. Apalagi keduanya menjadi upaya efektif dalam rangka pemberdayaan masyarakat menuju masyarakat yang adil, makmur dan sejahtera. Menurut SBY, program KB yang dimulai sejak era 1970-an merupakan program untuk memperkecil keluarga, sehingga merupakan salah satu program pemerintah yang perlu 1

dipertahankan karena memiliki makna mendalam dalam upaya meningkatkan kesejahteraan rakyat. Sedangkan gotong royong merupakan kebiasaan sekaligus modal sosial bangsa Indonesia yang apabila dipadukan dengan program KB, akan mampu memperkokoh kemandirian bangsa. Upaya memadukan BBGRM dan Harganas di Kulonprogo juga telah dilakukan sejak tiga tahun lalu, meskipun nuansa kuatnya pemaduan kedua kegiatan tersebut baru terasa benar pada saat sekarang ini. Hal ini terlihat tidak hanya dari intensifnya koordinasi dan kerjasama lintas sektor untuk menyukseskan kedua kegiatan yang telah me-nasional tersebut, tetapi juga adanya upaya mensinergikan berbagai program kegiatan dalam BBGRM yang menyangkut bidang kemasyarakatan, sosial, ekonomi dan lingkungan dengan program dan kegiatan KB yang menggarap empat aspek mulai dari Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP), Pengaturan Kelahiran, Pembinaan Ketahanan Keluarga hingga Peningkatan Kesejahteraan Keluarga. Sehingga bukan menjadi hal yang aneh di Kulonprogo bila promosi dan KIE KB hingga pelayananannya selalu melibatkan kader-kader masyarakat serta tokoh-tokoh yang selama ini aktif di sektor pemberdayaan masyarakat. Sejarah di Kulonprogo mencatat bahwa upaya pemaduan BBGRM dengan Harganas selama tiga tahun terakhir, mampu meningkatkan keswadayaan masyarakat sekaligus memantapkan capaian dalam bidang KB. Sebelum ada upaya pemaduan yakni tahun 2006 dan 2007, keswadayaan masyarakat baru dalam kisaran Rp. 20 milyar dengan kenaikan nilai keswadayaan kurang dari Rp. 1 milyar per tahun, setelah ada pemaduan, nilai keswadayaannya adalah sebagai berikut: Tahun 2008 sebesar Rp. 21.788.428.043, Tahun 2009 naik menjadi Rp. 22.930.000.000, dan Tahun 2010 diprediksikan naik cukup 2

tajam menjadi sekitar Rp. 26 milyar. Sementara itu di bidang KB, capaian dalam kesertaan KB Baru maupun KB Aktif juga mengalami perkembangan yang cukup menggembirakan. Bila di tahun 2006 dan 2007 capaian PB masing-masing hanya 5.458 akseptor dan 5.475 akseptor, maka sesudah ada pemaduan, pada tahun 2008 capaian PB mencapai 5.805 akseptor dan tahun 2008 mencapai 5.763 akseptor. Ini berarti, dalam capaian PB sebelum dan sesudah ada pemaduan ada peningkatan yang cukup signifikan. Lebih lanjut, untuk capaian PA sebelum pemaduan (tahun 2006 dan 2007) capaiannya masing-masing 48.632 (PA//PUS: 73,07%) dan 48.928 (PA/PUS: 74,45%) setelah pemaduan adalah sebagai berikut: Tahun 2008 PA 49.651 (PA/PUS 75,34%), Tahun 2009 PA 50.906 (PA/PUS: 76,66), dan Tahun 2010 diprediksikan PA mencapai 51.510 (PA/PUS: 51,51%). Dari paparan tersebut menunjukkan bahwa pemaduan BBGRM dan Harganas di Kulonprogo efektif untuk meningkatkan keswadayaan masyarakat maupun untuk capaian program KB. Lebih dari itu, adanya pemaduan kedua kegiatan tersebut mampu memotivasi warga masyarakat dan keluarga untuk lebih bergairah dalam menggiatkan kelompok ekonomi produktif maupun kelompok kegiatan yang mendukung program KB mulai dari kelompok Bina Keluarga Sejahtera (BKS) yang terdiri dari Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga Remaja (BKR), Bina Keluarga Lansia (BKL) dan Bina Lingkungan Keluarga (BLK). kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera, kelompok PIK (Pusat Informasi dan Konseling) Remaja, kelompok masyarakat peduli KB (kelompok seni, forum komunikasi IMP, KB Pria, dan lasin-lain) Sungguh menjadi satu kehormatan, pencanangan BBGRM VII dan Harganas XVII Tahun 2010 tingkat Provinsi DIY akan dilakukan oleh Sri Sultan 3

Hamengkubuwono X selaku Gubernur DIY, dipusatkan di Kulonprogo, tepatnya di Balai Desa Salamrejo, Kecamatan Sentolo, Sabtu (22/5). Mengiringi pencanangan tersebut selain akan diserahkan berbagai bantuan bagi masyarakat dan keluarga baik dari BKKBN Provinsi DIY, Dinas Nakertrans Provinsi DIY, Badan Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat serta Dinas Kesehatan Kabupaten Kulonprogo. Juga akan dilakukan pelayanan KB massal khususnya Implant yang melibatkan tim medis dari rumah sakit dengan dukungan Mobil Unit Pelayanan (Muyan) KB Keliling. Tidak ketinggalan ekspose produk kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) dan kegiatan ekonomi produktif lainnya yang dikelola oleh ibu-ibu PKK, kelompok tani, kelompok pengrajin dan usaha jasa lainnya. Berbagai kegiatan pasca pencanangan juga telah disiapkan, baik dalam rangka memperkuat gotong royong masyarakat maupun memantapkan program KB di seluruh wilayah Kulonprogo. Menurut rencana, Bupati Kulonprogo H. Toyo Santoso Dipo beserta jajarannya akan berkeliling mengamati perkembangan upaya pemberdayaan masyarakat dan pembangunan KB ke seluruh wilayah Kulonprogo mulai dari Kecamatan Kalibawang pada hari Senin (24/5), Girimulyo Selasa (25/5), Temon Kamis (27/5), Galur Sabtu (29/5), Kokap Senin (31/5), Pengasih Rabu (2/6), Nanggulan Kamis (3/6), Lendah Sabtu (5/6), Samigaluh Senin (7/6), Panjatan Selasa (8/6), dan berakhir di Kecamatan Wates pada pertengahan bulan Juli 2010 sebagai penutupan BBGRM dan Puncak Peringatan Harganas XVII Kabupaten Kulonprogo sekaligus tingkat Provinsi DIY yang juga akan dihadiri oleh Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono beserta isteri GKR Hemas. 4

Melalui tema Dengan Semangat Gotong Royong Kita Mantapkan Pemberdayaan Masyarakat dan Revitalisasi Program KB Nasional serta motto Gotong Royong Keluarga Membangun Desa yang diangkat dalam BBGRM VII dan Harganas XVII Tahun 2010, seakan menjadi bentuk penegasan bahwa tradisi gotong royong dan program KB memang harus dipadukan untuk mencapai hasil yang optimal menuju kemandirian bangsa. Apalagi kemudian telah tumbuh semacam kesadaran bersama bahwa gotong royong dan program KB ibarat dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan kapan pun jua. Artinya, di mana program KB hendak dimantapkan, gotong royong harus ditegakkan. Begitu sebaliknya, di mana gotong royong hendak digalakkan maka program KB harus digerakkan. Dengan demikian, di mana pun ada tradisi gotong royong, di situ program KB dipastikan dapat berkembang. Hal yang sama akan terjadi, dimana program KB dapat berjalan baik, dapat dipastikan tradisi gotong royong juga semakin melembaga. Sehingga terwujudnya kemajuan dan kemandirian bangsa bukan lagi hanya sekedar impian atau fatamorgana, tetapi menjadi sebuah kepastian yang dapat dicapai. Drs. Krissutanto, Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan Desa Perempuan dan Keluarga Berencana (BPMPDP dan KB) Kabupaten Kulonprogo Drs. Mardiya, Kasubid Advokasi Konseling dan Pembinaan Kelembagaan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi Remaja Catatan: Mohon artikel ini dapat diterbitkan dalam bentuk kerjasama antara KR dengan BPMPDP dan KB Kab. Kulonprogo pada hari Sabtu, 22 Mei 2010 bersamaan dengan Pencanangan BBGRM VII dan Harganas XVII Tahun 2010 Tingkat Provinsi DIY di Balai Desa Salamrejo, Sentolo, Kulonprogo yang akan dihadiri Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X. 5