BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI CACING ASKARIASIS LUMBRICOIDES PADA MURID SDN 201/IV DI KELURAHAN SIMPANG IV SIPIN KOTA JAMBI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. (cacing) ke dalam tubuh manusia. Salah satu penyakit kecacingan yang paling

PREVALENSI NEMATODA USUS GOLONGAN SOIL TRANSMITTED HELMINTHES (STH) PADA PETERNAK DI LINGKUNGAN GATEP KELURAHAN AMPENAN SELATAN

BAB 1 PENDAHULUAN. ditularkan melalui tanah. Penyakit ini dapat menyebabkan penurunan kesehatan,

I. PENDAHULUAN. tropis dan subtropis. Berdasarkan data dari World Health Organization

I. PENDAHULUAN. dengan sekitar 4,5 juta kasus di klinik. Secara epidemiologi, infeksi tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat sehingga perlu dipersiapkan kualitasnya dengan baik. Gizi dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. Kejadian kecacingan masih menjadi masalah kesehatan masyarakat. Lebih

BAB 1 PENDAHULUAN. satu kejadian yang masih marak terjadi hingga saat ini adalah penyakit kecacingan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

murid SD 27 Olo Kota Padang

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. yang kurang bersih. Infeksi yang sering berkaitan dengan lingkungan yang kurang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1.

BAB 1 PENDAHULUAN. tanah untuk proses pematangan sehingga terjadi perubahan dari bentuk non-infektif

Undang Ruhimat. Herdiyana. Program Studi D-III Analis Kesehatan STIKes Bakti Tunas Husada Tasikmalaya ABSTRAK

DAFTAR PUSTAKA. Boediardja, A. S., dkk., Infeksi Kulit Pada Anak dan Bayi. Jakarta: Fakultas Kedokteran Indonetion University

BAB 1 PENDAHULUAN. diarahkan guna tercapainya kesadaran dan kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. lumbricoides dengan prevalensi yang masih tinggi di dunia, dengan rata-rata kejadian

GAMBARAN KEBERSIHAN TANGAN DAN KUKU DENGAN INFEKSI ENTEROBIASIS PADA SISWA SEKOLAH DASAR DI KOTA MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. Infeksi Soil Transmitted Helminths (STH) merupakan infeksi cacing yang

BAB 1 PENDAHULUAN. rawan terserang berbagai penyakit. (Depkes RI, 2007)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu keadaan yang sehat telah diatur dalam undang-undang pokok kesehatan

Oleh : VIVI MAYA SARI No. BP

BAB 1 PENDAHULUAN. Di Indonesia masih banyak penyakit yang merupakan masalah kesehatan,

PREVALENSI INFEKSI CACING USUS YANG DITULARKAN MELALUI TANAH PADA SISWA SD GMIM LAHAI ROY MALALAYANG

FREKUENSI SOIL TRANSMITTED HELMINTHS PADA SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI NO. 32 MUARA AIR HAJI KECAMATAN LINGGO SARI BAGANTI PESISIR SELATAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HUBUNGAN PERILAKU ANAK SEKOLAH DASAR NO HATOGUAN TERHADAP INFEKSI CACING PERUT DI KECAMATAN PALIPI KABUPATEN SAMOSIR TAHUN 2005

JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA

Hubungan Infeksis Askariasis dengan Status Sosial Ekonomi pada Murid Sekolah Dasar Negeri 29 Purus

BAB 1 PENDAHULUAN. depan yang perlu dijaga, ditingkatkan dan dilindungi kesehatannya. Sekolah selain

BAB I PENDAHULUAN. Giardia intestinalis. Penyakit ini menjadi salah satu penyakit diare akibat infeksi

Hubungan Infeksi Soil Transmitted Helminth dengan Status Gizi pada Murid SDN 29 Purus Padang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang setinggi-tingginya sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya

DAFTAR PUSTAKA. Anggraeni, D.S., Stop Demam Berdarah Dengue, Bogor: Bogor Publishing House.

BAB 1 PENDAHULUAN. penyebarannya melalui media tanah masih menjadi masalah di dalam dunia kesehatan

Kata kunci: Infeksi, Personal Hygiene, Soil Trasmitted Helminth

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang dan beriklim tropis, termasuk Indonesia. Hal ini. iklim, suhu, kelembaban dan hal-hal yang berhubungan langsung

HELMINTH INFECTION OF CHILDREN IN NGEMPLAK SENENG VILLAGE, KLATEN. Fitri Nadifah, Desto Arisandi, Nurlaili Farida Muhajir

STUDI DESKRIPSI PENGETAHUAN IBU TENTANG INFEKSI CACING PADA BALITA DI DESA KARANGENDEP PATIKRAJA BANYUMAS

BAB I PENDAHULUAN. Helminthes (STH) merupakan masalah kesehatan di dunia. Menurut World Health

FAKTOR RISIKO PENYAKIT KECACINGAN PADA ANAK SEKOLAH DASAR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BELIMBING PADANG TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. Transmitted Helminths. Jenis cacing yang sering ditemukan adalah Ascaris

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. infeksi parasit usus merupakan salah satu masalah. kesehatan masyarakat yang diperhatikan dunia global,

Artikel Penelitian. Abstrak. Abstract. Rizka Yunidha Anwar 1, Nuzulia Irawati 2, Machdawaty Masri 3

SUMMARY PERBEDAAN HIGIENE PERORANGAN DENGAN KEJADIAN PENYAKIT KECACINGAN DI SDN 1 LIBUO DAN SDN 1 MALEO KECAMATAN PAGUAT KABUPATEN POHUWATO

BAB I PENDAHULUAN. 1 Anak usia sekolah di Indonesia ± 83 juta orang (

BAB 1 PENDAHULUAN. dibutuhkan zat gizi yang lebih banyak, sistem imun masih lemah sehingga lebih mudah terkena

Efektifitas Dosis Tunggal Berulang Mebendazol500 mg Terhadap Trikuriasis pada Anak-Anak Sekolah Dasar Cigadung dan Cicadas, Bandung Timur

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN GARAM BERYODIUM DI RUMAH TANGGA DI KELURAHAN ULAK KARANG SELATAN KOTA PADANG TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit infeksi cacing usus terutama yang. umum di seluruh dunia. Mereka ditularkan melalui telur

HUBUNGAN PERSONAL HYGIENE TERHADAP KEJADIAN SKABIES PADA SISWA-SISWI SDN 1 SOKONG KECAMATAN TANJUNG KABUPATEN LOMBOK UTARA SKRIPSI OLEH :

Key words: Ascaris lumbricoides, Trichuris trichiura, nails hygiene

Pemeriksaan Kualitatif Infestasi Soil Transmitted Helminthes pada Anak SD di Daerah Pesisir Sungai Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar, Riau

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Gambaran Kejadian Kecacingan Dan Higiene Perorangan Pada Anak Jalanan Di Kecamatan Mariso Kota Makassar Tahun 2014

Promotif, Vol.2 No.2 April 2013 Hal

Eka Muriani Limbanadi*, Joy A.M.Rattu*, Mariska Pitoi *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

KARYA TULIS ILMIAH. IDENTIFIKASI TELUR CACING TAMBANG (Hookworm) PADA PEMBUAT BATU BATA

BAB 1 PENDAHULUAN. usus yang masih tinggi angka kejadian infeksinya di masyarakat. Penyakit ini

BAB I PENDAHULUAN. I. Latar Belakang Infeksi cacing merupakan salah satu masalah. kesehatan masyarakat yang paling penting di seluruh

HUBUNGAN PENGETAHUAN ANAK TENTANG MAKANAN JAJANAN DENGAN KEJADIAN DIARE DI SDN 001 TERATAK KECAMATAN RUMBIO JAYA TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. negara berkembang, salah satunya adalah Indonesia. Helminthiasis atau

Pengaruh Promosi Kesehatan Terhadap Pengetahuan Siswa Kelas 4, 5 dan 6 dalam Upaya Pencegahan Kecacingan di SDN 2 Keteguhan Teluk Betung Barat

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENGARUH PERILAKU HIDUP SEHAT TERHADAP KEJADIAN ASCARIASIS PADA SISWA SD NEGERI SEPUTIH III KECAMATAN MAYANG KABUPATEN JEMBER

THE ASSOCIATION OF HYGIENE AND SANITATION TOWARDS THE SUCCESSFUL THERAPY OF ASCARIASIS USING BETEL NUT (Areca catechu L) EXTRACT TABLET

PRATIWI ARI HENDRAWATI J

THE ASSOCIATION OF HYGIENE AND SANITATION TOWARDS THE SUCCESSFUL THERAPY OF ASCARIASIS USING BETEL NUT (Areca catechu L) EXTRACT TABLET

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pada bayi dan anak. Di negara berkembang, anak-anak menderita diare % dari semua penyebab kematian (Zubir, 2006).

Factors correlated with helminthiasis incidence on students of Cempaka 1 Elementary School Banjarbaru

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDAPATAN KELUARGA DAN POLA ASUH DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA DI DESA BONGKUDAI KECAMATAN MODAYAG BARAT Rolavensi Djola*

PREVALENSI KECACINGAN PADA MURID SEKOLAH DASAR NEGERI DI DESA CIHANJUANG RAHAYU PARONGPONG BANDUNG BARAT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang

Faktor risiko terjadinya kecacingan di SDN Tebing Tinggi di Kabupaten Balangan Provinsi Kalimantan Selatan Abstrak

Oleh : VINELLA ISAURA No. BP

BAB 1 PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. Anak usia sekolah merupakan kelompok masyarakat yang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN.

Lampiran I. Oktaviani Ririn Lamara Jurusan Kesehatan Masyarakat ABSTRAK

DAFTAR PUSTAKA. Achmadi, Umar Fahmi. Manajemen Penyakit Berbasis Wilayah. Jakarta : Penerbit Buku Kompas. 2005

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN MALARIA DI WILAYAH TAMBANG EMAS KECAMATAN IV NAGARI KABUPATEN SIJUNJUNG TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN. (neglected diseases). Cacing yang tergolong jenis STH adalah Ascaris

BAB I PENDAHULUAN. yang menentukan kualitas sumber daya manusia adalah asupan nutrisi pada

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU IBU DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI ANAK BATITA MALNUTRISI DI POSYANDU DESA SEMBUNGAN BOYOLALI

ABSTRAK PREVALENSI ASKARIASIS DI RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN BANDUNG PERIODE JANUARI SEPTEMBER 2011

PREVALENSI CACING USUS MELALUI PEMERIKSAAN KEROKAN KUKU PADA SISWA SDN PONDOKREJO 4 DUSUN KOMBONGAN KECAMATAN TEMPUREJO KABUPATEN JEMBER SKRIPSI

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ASCARIASIS PADA MURID SEKOLAH DASAR

SKRIPSI. Oleh. Yoga Wicaksana NIM

Ernawati 1 dan Achmad Farich 2 ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Derajat kesehatan masyarakat yang optimal sangat ditentukan oleh tingkat

Jurnal Riset Kesehatan. HUBUNGAN HIGIENE SANITASI DENGAN KEJADIAN INFEKSI Soil Transmitted Helminths PADA PEMULUNG DI TPS JATIBARANG

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan kerja. Tenaga kerja yang terpapar dengan potensi bahaya lingkungan

BAB V HASIL PENELITIAN. Telah dilakukan penelitian observasional dengan disain cross sectional pada Ibu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

SOSIALISASI PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA ANAK-ANAK TINGKAT SEKOLAH DASAR DI DESA TABORE KECAMATAN MENTANGAI KALIMANTAN TENGAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI CACING ASKARIASIS LUMBRICOIDES PADA MURID SDN 201/IV DI KELURAHAN SIMPANG IV SIPIN KOTA JAMBI TAHUN 2011 Skripsi Diajukan ke Program studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Sebagai Pemenuhan Syarat untuk Mendapatkan Gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat Oleh: BREFIANI MULYA ARISKA No. BP. 0910335144 PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS PADANG, 2011

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT PEMINATAN EPIDEMIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN Skripsi, 21 Juli 2011 Brefiani Mulya Ariska, No. BP. 0910335144 BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI CACING ASKARIASIS LUMBRICOIDES PADA MURID SDN 201//IV DI KELURAHAN SIMPANG IV SIPIN KOTA JAMBI TAHUN 2011 xii + 57 Halaman, 9 diagram, 3 Tabel, 9 Lampiran ABSTRAK Penyakit kecacingan masih merupakan masalah besar bagi kesehatan masyarakat di Indonesia. Prevalensi di Indonesia antara 60-90% dan yang lebih rentan terkena infeksi cacing pada anak usia 5-9 tahun. Hal ini akan berakibat buruk karena dapat menyebabkan kekurangan gizi, anemia, dan pertumbuhan terhambat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor tingkat pengetahuan, higiene perorangan dan sanitasi lingkungan yang berhubungan dengan kejadian infeksi cacing askariasis. Disain penelitian ini adalah Cross Sectional, populasi adalah murid SDN 204/IV di Kelurahan Simpang IV Sipin Kota Jambi. Dan sampel adalah murid kelas 1, 2,3, dan 4 SDN 204/IV di Kelurahan Simpang IV Sipin Kota Jambi yang berjumlah 55 orang. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan metoda syistematic sampling. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa murid yang positif menderita infeksi cacing askariasis sebesar 14,55% dan yang negatif menderita infeksi cacing askariasis sebesar 85,45%. Dari analisis statistik terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan, higiene perorangan dan sanitasi lingkungan dengan kejadian infeksi cacing askariasis, p< 0,05. Disarankan untuk melakukan penyuluhan yang berkesinambungan oleh petugas kesehatan setempat tentang pencegahan penyakit kecacingan dan pemberian obat secara rutin oleh petugas kesehatan setempat. Daftar Pustaka : 28 (1999-2009) Kata Kunci : Tingkat Pengetahuan, Higiene Perorangan, Sanitasi Lingkungan.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Gambaran masyarakat Indonesia di masa depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan adalah masyarakat, bangsa dan negara yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam lingkungan dan dengan perilaku hidup sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi tingginya di seluruh wilayah Republik Indonesia. 1 Di negara kaya dan maju, banyak penyakit parasit yang dapat diberantas. Sebaliknya pada negara miskin dan terbelakang memperlihatkan prevalensi parasit yang lebih tinggi. Dengan demikian, penyakit parasit sangat erat hubungannya dengan kemiskinan dan rendahnya pengetahuan masyarakat. Mekanisme penularan berkaitan dengan higienis dan sanitasi lingkungan yang buruk, aspek sosial ekonomi, dan tingkat pengetahuan seseorang. 2 Ascariasis adalah salah satu infeksi parasit yang paling umum terjadi pada manusia. Di seluruh dunia, infeksi Ascaris menyebabkan sekitar 60.000 kematian per tahun, terutama pada anak-anak. Sebesar 10% dari penduduk negara berkembang terinfeksi cacingan, sebagian besar disebabkan oleh Ascaris. 3 Hasil survei kecacingan nasional 2009 oleh Ditjen P2PL menyebutkan 31,8 % siswa SD menderita kecacingan. 4 Prevalensi di Indonesia antara 60-90%, diantara keempat macam cacing ascariasis lumbricoides adalah yang tertinggi prevalensinya, dan

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 1. Tidak sampai dari separuh (14,55%) murid SDN 204/IV di Kelurahan Simpang IV Sipin menderita kecacingan tahun 2011. 2. Lebih dari separuh (78,18%) ibu yang mempunyai tingkat pengetahuan yang tinggi tentang kejadian penyakit infeksi cacing askariasis pada murid SDN 204/IV di Kelurahan Simpang IV Sipin. 3. Lebih dari separuh (58,18%) murid SDN 204/IV di kelurahan Simpang Sipin mempunyai higiene perorangan yang kurang. 4. Lebih dari separuh (72,73%) murid SDN 204/IV di Kelurahan Simpang IV Sipin memiliki sanitasi lingkungan yang baik. 5. Ada hubungan antara tingkat pengetahuan ibu dengan kejadian infeksi cacing askariasis pada murid SDN 204//IV di Kelurahan Simpang IV Sipin Kota Jambi tahun 2011. 6. Ada hubungan antara higiene perorangan dengan kejadian infeksi cacing askariasis pada murid SDN 204//IV di Kelurahan simpang IV Sipin Kota Jambi tahun 2011. 7. Ada hubungan antara sanitasi lingkungan dengan kejadian infeksi cacing askariasis pada murid SDN 204/IV di Kelurahan Simpang IV Sipin Kota Jambi tahun 2011.

6.2 Saran 1. Bagi petugas kesehatan/puskesmas setempat perlu diadakan penyuluhan tentang kecacingan untuk menambah pengetahuan tentang kecacingan pada orang tua agar mereka bisa mengawasi anak mereka untuk melakukan pencegahan terhadap kejadian kecacingan, dan disarankan pada anak untuk minum obat cacing setiap 6 bulan sekali. 2. Diharapkan kepada kepada orang tua murid untuk membiasakan anak mereka agar mengutamakan kebersihan diri sendiri untuk mencegah penyakit kecacingan. 3. Bagi petugas kesehatan diwilayah tersebut perlu diadakan penyuluhan secara berkala atau turun langsung kelapangan untuk melakukan observasi langsung terhadap kondisi lingkungan rumah masyarakat tersebut. Serta dengan dilakukan obsevasi langsung petugas kesehatan dapat mengetahui jumlah rumah yang memenuhi syarat kesehatan ataupun yang tidak memenuhi syarat kesehatan.

DAFTAR PUSTAKA 1. Depkes RI. Rencana Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia Sehat 2010. Jakarta : Departemen Kesehatan RI; 1999. 2. Onggowaluyo, Jangkung Samidjo. Parasitologi Medik I Helmintologi. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran; 2001. 3. World Health Organization.Water Related Disease. WHO Programmes and Projects.Dari:http://www.who.int/water_sanitation_health/diseases/ascariasis/en/ [2 Maret 2011]. 4. Departemen Kesehatan RI. Profil Kesehatan Indonesia 2009. Pusat Data dan Informasi. Jakarta : Departemen Kesehatan RI; 2011. 5. Departemen Kesehatan RI. Profil PPM-PL. Pusat Data dan Informasi. Jakarta : Departemen Kesehatan RI; 2006. 6. Effendi, Ilyas. Pencegahan Penyakit Menular. Jakarta : Bharatara; 1999. 7. Yamaguchi, Tomio. Parasitologi Klinik. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC; 1995. 8. Hamid, Achir Yani S. Asupan Keperawatan Kesehatan Jiwa pada Anak dan Remaja. Jakarta : Widya Medika; 1999. 9. Waluyo K, Irianto K. Gizi dan Pola Hidup Sehat. Jakarta : Yrama Widya; 2009. 10. Sumaryana. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Cacing Usus di Teluk Kabung Kecamatan Bungus Tahun 2003. [Skripsi]. Padang : PSIKM FK Unand; 2003. 11. Rahmawati, Desy. Hubungan Sanitasi Lingkungan dan Kebersihan Perorangan pada Murid SD 250 dan Muhammadiyah 9 di Kelurahan Sukolilo Kecamatan Bulak Kota Surabaya. [Tesis]. Surabaya : Universitas Airlangga; 2008. 12. Chin, James. Manual Pemberantasan Penyakit Menular. Jakarta : Infomediak; 2006. 13. Natadisastra D, Agoes R. Parasitologi Kedokteran Ditinjau dari Organ Tubuh yang Diserang. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2009. 14. Sutanto I, Ismid IS, Sjarifudin PK, Sungkar S. Parasitologi Kedokteran. Edisi Keempat. Jakarta : FKUI; 2009. 15. Notoatmojo, Soekidjo. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka Cipta; 2007.

16. Adam, Sjamsunir. Hygiene Perseorangan. Jakarta : Bharatara; 2001. 17. Sanropie, Djasio. Pengawasan Penyehatan Lingkungan Pemukiman. Jakarta : Departemen Kesehatan RI; 2001. 18. Ekholm, Erik P. Masalah Kesehatan Lingkungan Sebagai Sumber Penyakit. Jakarta : Gramedia; 1999. 19. Mahar, MT. Hubungan Antara Pengetahuan dengan Kejadian Kecacingan Soil Transmitted Helminth (STH) pada Pekerja Genteng di Desa Kedawung Kabupaten Kebumen Jawa Tengah. [Skripsi]. Semarang : FK Universitas Diponegoro; 2008. 20. Belina, Siregar. Beberapa Faktor yang Berhubungan dengan Kecacingan yang Ditularkan Melalui Tanah Pada Siswa SD 06 Kecamatan Pinggir Kabupaten Bengkalis. [Skripsi]. Medan : FKM USU; 2008. 21. Rizki, Rahmat. Hubungan Hygiene Perorangan Siswa dengan Infeksi KecacinganAnak SD Negeri di Kecamatan Sibolga Kota Sibolga. [Tesis]. Medan : FKM USU; 2008. 22. Yulianto, Evi. Hubungan Hygiene Sanitasi dengan Kejadian Penyakit Kecacingan pada Siswa SD Negeri Rowosari 01 Kecamatan Tembalang Kota Semarang. [Skripsi]. Semarang : FKM Universitas Negeri Semarang; 2007. 23. Sastroasmoro, Sudigdo. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis. Jakarta : Binarupa Aksara; 2008. 24. Singarimbun, Masri. Metode Penelitian Survai. Jakarta: LP3ES; 2008. 25. Limin, Ginting. Kecacingan Pada Anak SD di Kecamatan Sei Bingai Langkat. Sumatra Utara, 2005. Diakses dari http;//www.fkm.ui.ac.id. 26. Hidayat, Shoim. Faktor-Faktor Terjadinya Infeksi Soil transmitted Helmints Pada Anak Balita di Pemukiman Kumuh di Surabaya, Universitas Airlangga. Surabaya 2001. 27. Purwani, Widayati, penyakit Soil transmitted Helmints Pada Murid Sekolah Dasar Sungai Tiung 1 Kelurahan Cempaka, Banjar Baru, Kalimantan Selatan, Tahun 2001. 28. Syahrial. Beberapa Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Infeksi Cacing Usus Yang di Tularkan Melalui Tanah. Skripsi. Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. Padang, 2003.